Anda di halaman 1dari 16

1

IDEA1IFIKASI DAA SE1ARAH



Catatan sejarah paling lama yang ditemui mengenai perkataan "Sunda" telah
dijumpai di naskah Kebonkopi yang bertarikh 536 AD. Perkataan Sunda mungkin
berasal daripada bahasa Sansekerta yang artinya 'air' atau 'cahaya'.
Suku bangsa Sunda adalah orang-orang yang secara turun temurun
menggunakan bahasa sunda serta dialeknya dalam kehidupan sehari-hari, berasal dan
tinggal di Tanah Pasundan atau Tatar Sunda, yaitu meliputi wilayah administrasi
propinsi Jawa Barat, Banten, sebagian DKI Jakarta, dan sebagian Jawa Tengah.
Bahasa Sunda yang murni dan halus ada di daerah Priangan seperti di Kabupaten
Ciamis, Tasikmalaya, Garut, Bandung, Sumedang, Sukabumi, dan Cianjur. Bahasa
sunda yang kurang halus adalah bahasa Sunda di daerah dekat Pantai Utara seperti
Banten, Karawang, Cirebon, dan Bogor. Ada juga yang masih menggunakan bahasa
Sunda kuno yaitu orang Baduy yang tinggal di pedalaman Banten selatan.
Bagi orang Sunda di Priangan menganggap bahwa semua yang menggunakan
bahasa Sunda adalah orang Sunda.

SE1ARAH SUNDA
1. ASA KERA1AAN SALAKANAGARA
Tidak banyak yang dapat kita ketahui dari Kerajaan Salakanagara karena
minimnya peninggalan sejarah dari Kerajaan ini. Namun, dalam Naskah wangsakerta
tercantum bahwa Rajatapura atau Salakanagara (Kota Perak) merupakan kota tertua di
Pulau Jawa. Kota ini sampai tahun 362 M menjadi pusat pemerintahan Raja-Raja
Dewawarman (dari Dewawarman I - VIII).

2. KERA1AAN TARUANAGARA
Prasasti-prasasti yang menguatkan keberadaan kerajaan Tarumanegara:
Prasasti Kebon Kopi
Prasasti Tugu
Prasasti Munful atau Prasasti Cidanghiang
Prasasti Ciaruteun
Prasasti Muara Cianten
Prasasti Jambu
Prasasti Pasir Awi
2
Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh Rajadirajaguru 1ayasingawarman
pada tahun 358, adalah menantu Raja Dewawarman VIII. Maharaja Purnawarman
adalah raja Tarumanagara yang ketiga (395-434 M). Ia membangun ibukota kerajaan
baru pada tahun 397 yang terletak lebih dekat ke pantai. Dinamainya kota itu
Sundapura, ini pertama kalinya nama "Sunda" digunakan. Ketika pusat pemerintahan
beralih dari Rajatapura ke Tarumangara, maka Salakanagara berubah status menjadi
kerajaan daerah. Kekuasaan Tarumanagara berakhir dengan beralihnya tahta kepada
Tarusbawa.
3. ASA KERA1AAN SUNDA GALUH
Sunda sebagai nama kerajaan kiranya baru muncul pada abad ke-8 sebagai
lanjutan atau penerus Kerajaan Tarumanagara. Pusat kerajaannya berada di sekitar
Bogor sekarang. Ibu kota Kerajaan Sunda dinamai Pakuan Pajajaran. Berikut adalah
Raja-raja yang terkenal di Kerajaan sunda Galuh :
1. Tarusbawa (670 723 M)
2. Sanjaya Rakeyan 1amri Prabu Harisdama (723 732M) Cicit
Wretikandayun .Dengan kata lain, Sanjaya adalah penguasa Sunda, Galuh dan
Kalingga / Kerajaan Mataram (Hindu).
3. Prabu Detya aharaja Sri 1ayabupati (1030, - 1042 M ).Permaisuri Sri
Jayabupati adalah puteri Dharmawangsa (adik Dewi Laksmi isteri Airlangga).
4. Rakeyan 1ayadarma. Rakeyan Jayadarma dan Dyah Lembu Tal berputera
Raden Wijaya (lahir di Pakuan). Dengan kata lain, Raden Wijaya adalah turunan
ke 4 dari Ken Angrok dan Ken Dedes.
5. Prabu Raja Wastu atau Niskala Wastu Kancana(1371-1475). Beliau adalah
anak Prabu Lingga Buana, dinobatkan menjadi raja pada tahun 1371 Sekali lagi
Pakuan menjadi pusat pemerintahan.
4. ASA KERA1AAN PA1A1ARAN
Dalam tradisi lisan dan naskah sesudah abad ke-17, Pakuan biasa disebut
untuk nama ibukota, sedangkan Pajajaran untuk menyebutkan kerajaan. Kerajaan ini
hidup kira-kira 6 abad, karena runtuhnya sekitar tahun 1579. Ibukotanya pernah
berada di Kawali, Galuh. Sri Baduga aharaja adalah raja Pajajaran terbesar yang
memerintah tahun 1482-1521 masehi (14041443 Saka).
3
Berikut ini adalah nama raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Pajajaran :
1. Sri Baduga aharaja (1482 1521)
2. Surawisesa (1521 1535)
3. Ratu Dewata (1535 1543)
4. Ratu Sakti (1543 1551)
5. Raga ulya (1567 1579)
Selain itu sejarah Sunda juga tidak dapat lepas dari kebaradaan Kerajaan
Sumedang Larang (kini Kabupaten Sumedang). Sumedang berasal dari Insun Medal/
Insun Medangan yang berarti aku dilahirkan, dan larang berarti sesuatu yang tidak ada
tandingnya.
Garis waktu kerajaan-kerajaan di 1awa BaratBanten


5. ASA KOLONIAL HINDIA BELANDA
Pada masa ini masyarakat dan Tanah Sunda dieksploitasi oleh kaum kolonial,
mula-mula dengan menggunakan cara penyerahan wajib hasil bumi.

6. ASA SESUDAH KEERDEKAAN
Kesadaran akan nilai-nilai pandangan hidup yang Nyunda, kesadaran akan
alur sejarah Sunda yang tidak terputus serta kesadaran untuk memelihara Bahasa
Sunda dan bahasa dialek setempat agar tetap digunakan di setiap keluarga Sunda.



4
SIS1EM KEMASYARAKA1AA

KEHIDUPAN ASYARAKAT
alsaIah Hidup Masyarakat Sunda adalah Gemah Ripah Repeh Rapih, artinya
kemakmuran dan kesejahteraan untuk kita semua.
Beberapa pengelompokan utama pada orang sistem masyarakat Sunda
berdasarkan berbagai kriteria sebagai berikut:
1. Berdasarkan tempat : adanya orang Sunda dari berbagai daerah, misalnya orang
Sunda Bogor, Priangan, Cirebon, Karawang dan sebagainya.
2. Berdasarkan keadaan materi : adanya lapisan anu beunghar (kaya) dan lapisan
sangsara (miskin).
3. Berdasarkan prestise Ieodalistis : adanya orang Sunda "menak' (bangsawan) dan
"cacah/somah" (rakyat biasa), orang Sunda terpelajar dan bukan terpelajar.
4. Berdasarkan proIesi mata pencaharian : pegawai negeri, pengusaha, pedagang,
petani, buruh, nelayan dan lain - lain.

BENTUK DESA
Desa di Jawa Barat dan Banten dapat dilihat sebagai suatu kesatuan administrasi
terkecil, dikepalai oleh seorang uwu yang dipilih oleh rakyatnya. Dalam
melaksanakan tugas-tugasnya kuwu didampingi oleh seorang furutulis,tiga orang
oolot, seorang ulisi, seorang ulu-ulu, seorang amil, dan tiga orang pembina desa

EKONOI ASYARAKAT
1. Bercocok tanam di sawah
2. Bercocok tanam di ladang

ASYARAKAT BADUI
rang Kanekes atau orang Baduy adalah suatu kelompok masyarakat adat Sunda
di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Mereka sendiri lebih suka menyebut diri
sebagai urang Kanees atau "orang Kanekes".Bahasa yang mereka gunakan adalah
Bahasa Sunda dialek SundaBanten. rang Kanekes 'dalam' tidak mengenal budaya
tulis, sehingga adat istiadat, kepercayaan/agama, dan cerita nenek moyang hanya
tersimpan di dalam tuturan lisan saja.
5
Agama asli mereka diberi nama Sunda Wiwitan (wiwitanasli, asal, pokok, jati).
Raja yang menjadikan wilayah Baduy sebagai mandala adalah Rakeyan Darmasiksa.
Masyarakat Kanekes yang sampai sekarang ini ketat mengikuti adat istiadat
bukan merupakan masyarakat terasing, terpencil, ataupun masyarakat yang terisolasi
dari perkembangan dunia luar.
Identitas diri pada umumnya ditampakkan lewat cara seseorang berpakaian.
Pakaian orang Badui, sangat khas berciri etnik. Dari model, potongan dan cara
berbusananya saja, secara sepintas orang akan tahu bahwa itu adalah suku Baduy.
Memang, pakaian bagi suku Baduy bukanlah sekedar untuk melindungi tubuh saja,
melainkan lebih bersiIat sebagai identitas budaya yang melekatnya. Mereka percaya
bahwa semuanya itu merupakan warisan yang dituturkan oleh karuhun atau nenek
moyang mereka untuk dijaga.

SIS1EM KEKERABA1AA

Sistem kekerabatan orang Sunda banyak dipengaruhi oleh adat yang diteruskan
secara turun temurun berdasarkan agama Islam, unsur adat dan agama terjalin erat
menjadi adat kebiasaan dan kebudayaan orang Sunda, antara lain :
a. Keluarga batih (terdiri dari suami, isteri dan anak - anak)
b. atrilokal (sesudah menikah masih tetap tinggal dekat orangtua).
c. Dufur, baraya deukeut, baraya jauh (sekelompok kerabat yang masih sadar
akan kekerabatannya).
d. Bondoroyot (diorientasikan oleh seorang Ego kepada nenek moyangnya yang
jauh di masa lampau).

Mengenai prinsip garis keturunan, sistem kekerabatan di Pasundan bersiIat
bilateral. Maksudnya adalah garis keturunan yang memperhitungkan hubungan
kekerabatan melalui laki-laki maupun perempuan. rang Sunda mengenal istilah-istilah
untuk tujuh generasi ke atas dan tujuh generasi ke bawah, yaitu :
Ke atas: Ke bawah:
1. olot 1. ana
2. embah 2. incu
6
3. buyut 3. buyut
4. bao 4. bao
5. fanggawareng
6. udeg-udeg
7. ait siwur
Bagi orang Sunda sebutan kekerabatan bagi kerabat pihak laki-laki tidak berbeda
dengan sebutan kekerabatan bagi kerabat pihak perempuan.

UPACARA - UPACARA ADAT
Upacara Pesta Laut
Upacara Panjang Jimat (Muludan)
Upacara Adat Masa Kehamilan :
o Upacara Mengandung Empat Bulan
o Upacara Mengandung Tujuh Bulan / Tingkeben
o Upacara Mengandung Sembilan bulan
o Upacara Reuneuh Mundingeun
Upacara Kelahiran
Upacara Memelihara Tembuni
Upacara Nenjrag Bumi
Upacara Puput Puseur

UPACARA EOTONG PADI
Setelah waktu yang ditetapkan untuk memotong padi tiba dan syarat-syarat yang
dibutuhkan seperti sawen, pucu tanfeur, pucuk gantung, empos atau uus yang
berai, tersedia nasi tumpeng yang lengkap, maka candoli mengucapkan
mantera,disusul dengan menyemburkan air sirih ke empat penjuru angin, lalu candoli
memotong dan mengetam padi dengan upacara.

ADAT PERKAWINAN ASYARAKAT SUNDA
Masyarakat sunda juga memiliki budaya dalam melangsungkan pernikahan
dimana rangkaian upacara pernikahan masyarakat sunda adalah sebagai berikut :
1. Nendeun Omong, yaitu pembicaraan orang tua atau utusan pihak pria yang
berminat mempersunting seorang gadis.
7
2. Lamaran. Dilaksanakan orang tua calon pengantin beserta keluarga dekat.
Disertai seseorang berusia lanjut sebagai pemimpin upacara. Bawa lamareun atau
sirih pinang komplit, uang, seperangkat pakaian wanita sebagai pameungkeut
(pengikat). Cincin tidak mutlak harus dibawa. Jika dibawa, bisanya berupa cincing
meneng, melambangkan kemantapan dan keabadian.
3. Tunangan. Dilakukan patuker beubeur tameuh`, yaitu penyerahan ikat pinggang
warna pelangi atau polos kepada si gadis.
4. Seserahan (3 - 7 hari sebelum pernikahan). Calon pengantin pria membawa uang,
pakaian, perabot rumah tangga, perabot dapur, makanan, dan lain-lain.
5. Ngeuyeuk seureuh (opsional, Jika ngeuyeuk seureuh tidak dilakukan, maka
seserahan dilaksanakan sesaat sebelum akad nikah.)
4 Dipimpin pengeuyeuk.
4 Pengeuyek mewejang kedua calon pengantin agar meminta ijin dan doa restu
kepada kedua orang tua serta memberikan nasehat melalui lambang-lambang atau
benda yang disediakan berupa parawanten, pangradinan dan sebagainya.
4 Diiringi lagu kidung oleh pangeuyeuk
4 Disawer beras, agar hidup sejahtera.
4 dikeprak dengan sapu lidi disertai nasehat agar memupuk kasih sayang dan giat
bekerja.
4 embuka kain putih penutup pengeuyeuk. Melambangkan rumah tangga yang
akan dibina masih bersih dan belum ternoda.
4 embelah mayang jambe dan buah pinang (oleh calon pengantin pria).
Bermakna agar keduanya saling mengasihi dan dapat menyesuaikan diri.
4 enumbukkan alu ke dalam lumpang sebanyak tiga kali (oleh calon pengantin
pria).
6. embuat lungkun. Dua lembar sirih bertangkai saling dihadapkan. Digulung
menjadi satu memanjang. Diikat dengan benang kanteh. Diikuti kedua orang tua
dan para tamu yang hadir. Maknanya, agar kelak rejeki yang diperoleh bila
berlebihan dapat dibagikan kepada saudara dan handai taulan.
7. Berebut uang di bawah tikar sambil disawer. Melambangkan berlomba mencari
rejeki dan disayang keluarga.
8. Upacara Prosesi Pernikahan
4 Penjemputan calon pengantin pria, oleh utusan dari pihak wanita
8
4 Ngabageakeun, ibu calon pengantin wanita menyambut dengan pengalungan
bunga melati kepada calon pengantin pria, kemudian diapit oleh kedua orang tua
calon pengantin wanita untuk masuk menuju pelaminan.
4 Akad nikah, petugas KUA, para saksi, pengantin pria sudah berada di tempat
nikah. Kedua orang tua menjemput pengantin wanita dari kamar, lalu didudukkan
di sebelah kiri pengantin pria dan dikerudungi dengan tiung panjang, yang
berarti penyatuan dua insan yang masih murni. Kerudung baru dibuka saat kedua
mempelai akan menandatangani surat nikah.
4 Sungkeman,
4 Wejangan, oleh ayah pengantin wanita atau keluarganya.
4 Saweran, kedua pengantin didudukkan di kursi. Sambil penyaweran, pantun
sawer dinyanyikan. Pantun berisi petuah utusan orang tua pengantin wanita.
Kedua pengantin dipayungi payung besar diselingi taburan beras kuning atau
kunyit ke atas payung.
4 euleum harupat, pengantin wanita menyalakan harupat dengan lilin. Harupat
disiram pengantin wanita dengan kendi air. Lantas harupat dipatahkan pengantin
pria.
4 Nincak endog, pengantin pria menginjak telur dan elekan sampai pecah. Lantas
kakinya dicuci dengan air bunga dan dilap pengantin wanita.
4 Buka pintu. Diawali mengetuk pintu tiga kali. Diadakan tanya jawab dengan
pantun bersahutan dari dalam dan luar pintu rumah. Setelah kalimat syahadat
dibacakan, pintu dibuka. Pengantin masuk menuju pelaminan.

SIS1EM KEACAMAAA

KEPERCAYAAN SUNDA WIWITAN
Kepercayaan masyarakat Kanekes (Baduy) yang disebut sebagai Sunda Wiwitan
berakar pada pemujaan kepada arwah nenek moyang (animisme). Isi terpenting dari
'pikukuh' (kepatuhan) Kanekes adalah konsep "tanpa perubahan apapun".
bjek kepercayaan terpenting bagi masyarakat Kanekes adalah Arca Domas,
yang lokasinya dirahasiakan dan dianggap paling sakral. rang Kanekes mengunjungi
lokasi tersebut untuk melakukan pemujaan setahun sekali. Bagi sebagian kalangan,
berkaitan dengan keteguhan masyarakatnya, kepercayaan yang dianut masyarakat adat
9
Kanekes ini mencerminkan kepercayaan keagamaan masyarakat Sunda secara umum
sebelum masuknya Islam.

AGAA D1AWA SUNDA
Agama Djawa Sunda (sering disingkat menjadi ADS) adalah nama yang
diberikan oleh pihak antropolog Belanda terhadap kepercayaan sejumlah masyarakat
yang tersebar di daerah Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Tanggal 22 Rayagung menurut kalender Sunda sebagai hari raya Seren Taun
yang diperingati secara besar-besaran. Dalam upacara ini, berbagai rombongan dari
masyarakat datang membawa bermacam-macam hasil bumi. Padi-padian yang
dibawa, kemudian ditumbuk beramai-ramai dalam lesung sambil bernyanyi
(ngagondang).
Agama Djawa Sunda atau ajaran Madrais ini tidak mewajibkan khitanan.
Jenazah orang yang meninggal harus dikuburkan dalam sebuah peti mati.

RUMAH DAA PERKAMPUACAA ADA1
Di dalam rumah Sunda dikenal adanya pembedaan ruang untuk Iungsi dan
pemakai. Area depan seperti tepas ( teras dan ruang tamu) adalah wilayah laki-laki
sedang pawon (dapur) dan goah (gudang gabah) adalah wilayah perempuan.
Ciri paling menonjol
Atap atau hateup adalah bagian rumah tradisional di negeri ini yang dapat
dengan mudah dibedakan dan menjadi ciri paling menonjol. Bentuk hateup (atap)
gaya Sunda yang paling sederhana dan banyak dipakai adalah jolopong yang hanya
memiliki dua bidang atap berbentuk sama (model pelana). Atap parahu kumureb
adalah atap berbentuk trapesium. Beberapa yang unik adalah atap julang ngapak,
berdasarkan bentuknya yang mirip seekor burung julang tengah merentangkan sayap
seperti yang terdapat di kampung Naga dan desa Papandak Paseh Garut. Tagog anjing
atau jogo anjing adalah atap bangunan yang bila dilihat dari samping tampak seperti
10
anjing yang berbeda sedikit dengan bentuk badak heuay (badak menguap). Sementara
material yang dipakai bersumber pada ketersediaan di lingkungan yang umumnya
berupa batu, kayu dan bambu. Semua rumah gaya Sunda ini berbentuk panggung,
memiliki kolong sehingga udara juga mengalir di bawah rumah. Untuk dinding
digunakan bambu bitung atau bambu tali (awi tali) yang dianyam menjadi bilik. Ijuk
atau alang-alang yang tipis dirangkai menjadi penutup atap yang dapat menahan air
hujan.
1ENIS-1ENIS RUAH ADAT DI 1AWA BARAT :
1. Rumah Adat Citalang
2. Rumah Adat Lengkong
3. Rumah Adat Panjalin
KAPUNG ADAT DI 1AWA BARAT
1. Kampung Cikondang
2. Kampung Kuta
3. Kampung Mahmud
4. Kampung Urug
5. Kampung Dukuh
6. Kampung Naga
7. Kampung Pulo
8. Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar


BAHASA DAA SAS1RA SUADA

BASA SUNDA
Disebabkan pengaruh budaya Jawa semasa pemerintahan Kesultanan
Mataram, bahasa Sunda, terutama sekali di kawasan Parahyangan, memiliki beberapa
lapisan bermula dengan bahasa paling rasmi, atau versi "halus", hingga ke cara
penuturun harian yang dipanggil versi "loma" atau "lancaran". Dialek (basa
wewengon) bahasa Sunda juga beragam, mulai dari dialek Sunda-Banten, hingga
dialek Sunda-Jawa Tengahan yang mulai tercampur bahasa Jawa.
11
O Dialek Barat (Banten selatan)
O Dialek Utara (kota Bogor dan beberapa bagian Pantura)
O Dialek Selatan (Priangan)
O Dialek Tengah Timur (sekitar Majalengka)
O Dialek Timur Laut (Kuningan dan di beberapa bagian Brebes, Jawa Tengah)
O Dialek Tenggara (sekitar Ciamis)
onologi
Saat ini Bahasa Sunda ditulis dengan Abjad Latin dan
sangat Ionetis. Ada lima suara vokal murni (a, e, i, o, u), dua
vokal netral, (e (pepet) dan eu (o), dan tidak ada diItong.
onem konsonannya di tulis dengan huruI p, b, t, d, k, g, c, j,
h, ng, ny, m, n, s, w, l, r, dan y.
Konsonan lain yang aslinya muncul dari bahasa Indonesia diubah menjadi
konsonan utama: I -~ p, v -~ p, sy -~ s, sh -~ s, z -~ j, and kh -~ h.
Karena pengaruh budaya Jawa pada masa kekuasaan kerajaan Mataram-Islam,
bahasa Sunda - terutama di wilayah Parahyangan - mengenal unda-usu atau
tingkatan berbahasa, mulai dari bahasa halus, bahasa loma/lancaran, hingga bahasa
kasar.
SASTRA SUNDA
Bentuk sastra Sunda yang tertua adalah ceritera-ceritera pantun yaitu cerita
pahlawan-pahlawan nenek moyang Sunda dalam bentuk puisi diselang-seling oleh
prosa berirama seperti bentuk panglipurlara. Cerita-cerita pantun itu mengetengahkan
pahlawan-pahlawan dan raja-raja pada zaman Sunda Purba, zaman Galuh dan zaman
Padjadjaran, dan selalu menyebut nama raja Sunda yang terkenal yaitu Prabu
Siliwangi. Bagi orang Sunda cerita-cerita pantun itu menduduki tempat yang khas
dalam hatinya. Permainan pantun dapat menggugah perasaan kebesaran orang Sunda.
Sesudah zaman pantun adalah zaman wayang dan wawacan-wawacan sebagai
pengaruh dari Mataram Islam, setelah jatuhnya Pajajaran. Cerita-cerita wayang
kebanyakan berasal dari epos Ramayana dan Mahabarata, tetapi sekarang sudah
12
banyak variasi-variasi karangan ki dalang sendiri. Wayang di Sunda lebih merupakan
hiburan, dan orang yang menyaksikan biasanya tidak selalu tertarik oleh lakonnya,
melainkan oleh keterampilan sang dalang untuk memainkan wayangnya, atau lebih
tertarik oleh nyanyian-nyanyian sindennya.
Ceruta wawacan dalam bahasa Sunda banyak diambil dari cerita-cerita Islam.
Dahulu wawacan sering dinyanyikan, dan disebut belu Biasanya seseorang
membacakan satu kalimat dari wawacan itu yang berbentuk puisi tembang Jawa, dan
seorang yang lain menyanyikannya. Beluk biasanya dinyanyikan sambil menunggui
orang yang baru melahirkan. Lamanya hampir semalam suntuk.

CERITA RAKYAT

Legenda Tangkuban Parahu (Sangkuriang)
Menceritakan kegagalan Sangkuriang dalam memenuhi persyaratan
pernikahan oleh Dayang Sumbi yang merupakan ibunya sendiri.

Si Kabayan
Si Kabayan adalah tokoh yang pintar namun jenaka.


KESEAIAA SUADA

SENI BANGRENG
Seni Bangreng adalah pengembangan dari seni "Terbang" dan "Ronggeng". Seni
terbang itu sendiri merupakan kesenian yang menggunakan "Terbang", yaitu
semacam rebana tetapi besarnya tiga kali dari alat rebana. Dimainkan oleh lima
pemain dan dua orang penabu gendang besar dan kecil.

RENGKONG
Rengkong adalah salah satu kesenian tradisional yang diwariskan oleh leluhur
masyarakat Sunda.

13
KUDA RENGGONG
Kuda Renggong ialah salah satu jenis kesenian helaran yang terdapat di Kabupaten
Sumedang. Cara penyajiannya yaitu, seekor kuda atau lebih di hias warna-warni,
budak sunat dinaikkan ke atas punggung kuda tersebut,

KECAPI SULING
Kacapi Suling adalah salah satu jenis kesenian Sunda yang memadukan suara alunan
Suling dengan Kacapi (kecapi), iramanya sangat merdu yang biasanya diiringi oleh
mamaos (tembang) Sunda yang memerlukan cengkok/ alunan tingkat tinggi khas
Sunda.

SENI TARI
O Ketu Tilu (Tari Pergaulan),
Istilah ketuk tilu adalah berasal dari salah satu alat
pengiringnya yaitu bonang yang dipukul tigakali sebagai
isyarat bagi alat instrument lainnya seperti rebab, kendang
besar dan kecil, goong untuk memulai memainkan sebuah lagu
atau hanya sekedar instrumentalia saja. Dilihat dari aspek pertunjukannya tari ketuk
tilu terbagi ke dalam tiga bagian. Bagian pertama, sepengiring melantunkan irama
gamelan, rebab dan kendang untuk menarik perhatian masyarakat. Pada bagian kedua
yaitu takala orang-orang telah berkumpul memadati tanah lapang barulah muncul para
penari memperkenalkan diri kepada para penonton sambil berlenggak-lenggok
mencuri perhatian penonton. Pada bagian ketiga adalah pertunjukannya itu sendiri
yang dipandu oleh seseorang semacam moderator dalam rapat atau juru penerang.
Pada bagian pertunjukan ini penari mengajak penonton untuk menari bersama dan
menari secara khusus berpasangan dengan penari.
O Tari Klasi,
O Tari Bedaya
O Tari Topeng
O Tari Topeng Cirebon
O Tari Mera
O Tari Sulintang
14
O Tari Ratu Graeni
O Tari Anfasmara
O Tari Kreasi Jaipongan
Jaipongan atau Tari Jaipong merupakan tarian modiIikasi atau pengembangan
dari tari tradisional khas Sunda yaitu Ketuk Tilu. Tari Jaipong ini dibawakan dengan
iringan musik yang khas pula, yaitu Degung. Musik ini merupakan kumpulan
beragam alat musik seperti Kendang, Go'ong, Saron, Kacapi.
O Sintren
SENI SUARA DAN USIK
Selain seni tari, tanah Sunda juga terkenal dengan seni suaranya. Dalam
memainkan Degung biasanya ada seorang penyanyi yang membawakan lagu-lagu
Sunda dengan nada dan alunan yang khas. Penyanyi ini biasanya seorang wanita yang
dinamakan Sinden. Tidak sembarangan orang dapat menyanyikan lagu yang
dibawakan Sinden karena nada dan ritme-nya cukup sulit untuk ditiru dan dipelajari.
Dibawah ini salah salah satu musik/lagu daerah Sunda :
O Bubuy Bulan
O Es Lilin
O Manuk Dadali
O Tokecang

ALAT USIK DAERAH
Anglung adalah instrumen musik yang terbuat dari bambu,
yang unik, enak didengar, menarik dan mudah untuk
memainkannya
Rampa Kendang Kendang dimainkan dalam jumlah banyak dan menciptakan suatu
irama tersendiri.
15
WAYANG GOLEK
Wayang Golek adalah pementasan sandiwara boneka
yang terbuat dari kayu dan dimainkan oleh seorang Dalang.
Dalam pementasan Wayang Golek, ada 'tokoh' yang sangat
dinantikan pementasannya yaitu kelompok yang dinamakan
Purnakawan, seperti Dawala dan Cepot.


MAKAAAA KHAS
Taoge Goreng. Makanan ini biasa dijual oleh pedagang pikulan, dapat dimakan
ditempat pedagang berjualan ataupun dibungkus dengan pembungkusnya yang unik
(terbuat dari sejenis daun patat), dapat dimakan ditempat atau dibawa pulang ke
rumah.
Rujak 'Bebek' (Rujak tumbuk)
Colenak. Colenak yang bahan bakunya terdiri dari tape/peuyeum yang terbuat
singkong yang sudah di ragi kemudian dipanggang, disajikan dengan yang terbuat
dari saus gula merah.
Laksa. Laksa yang bahan bakunya terdiri dari sayur-sayuran seperti tauge, kemangi,
oncom, bihun, tahu, kemudian di sajikan dengan kuah santan yang diberi kunyit.
Comromisro. Comro artinya oncom difero (oncom didalam), Misro artinya amis
difero (manis di dalam) yang sebenarnya terbuat dari singkong diparut kemudian diisi
dengan oncom pedas atau gula kemudian digoreng dengan bentuk bulat pipih.
Pangsit Penganten. Pangsit Penganten bahan bakunya terdiri dari pangsit goreng,
sayuran wortel, kol, tauge, soun, kemudian disajikan dengan kuah sup.
Karedok leunca

16
Nasi liwet

Nasi timbel



Bajigur dan Bandrek







SEA1A1A 1RADISIOAAL

Senjata tradisional Sunda adalah kujang. Kujang
merupakan perkakas yang mereIleksikan ketajaman dan daya
kritis dalam kehidupan juga melambangkan kekuatan dan
keberanian untuk melindungi hak dan kebenaran.

Anda mungkin juga menyukai