Anda di halaman 1dari 13

Korosi Galvanik

Tujuan :
O Dapat menjelaskan prinsip korosi galvanic
O Dapat menentukan logam yang berperan sebagai katodik dan anodic pada peristiwa
galvanic
O Dapat menghitung laju korosi logam dalam lingkungan yang berbeda.
Dasar Teori :
orosi merupakan penurunaan kualitas yang disebabkan oleh reaksi kimia bahan logam
dengan unsur-unsur lain yang terdapat di alam.
orosi galvanik adalah korosi yang terjadi akibat pertemuan (kontak) dua logam yang
berbeda dalam medium elektrolit. orosi yang timbul akibat perbedaan potensial kedua pasang
logam tersebut. Perbedaan potensial antara dua logam yang berbeda yang terkontak ketika
tercelup kedalam medium akan menyebabkan aliran elektron diantara kedua logam tersebut,
aliran electron inilah yang menyebabkan reaksi korosi berlangsung. Logam yang mempunyai
resistansi korosi lebih rendah, akan meningkat laju korosinya bila dikopel (disambung) dengan
bahan yang resistansinya lebih tinggi. Sebaliknya, korosi yang terjadi pada logam yang lebih
tahan korosi akan menurun, logam yang resistensinya rendah menjadi anodik dan logam yang
resistensinya tinggi menjadi katodik, maka dibuatlah suatu standar tentang potensial dari
beberapa bahan, yang biasa disebut dengan deret Elektromotive Force (EMF). Apabila dua buah
logam yang berbed saling kontak dan terbuka ke medi yang korosiI,maka laju korosi akan
berbeda satu dengan yang lainnya. Contoh logam besi yang berkontak dengan tembaga, dalam
lingkungan yang sama akan terkorosi dengan laju yang berbeda.
Laju korosi dapat dihitung dengan rumus
Io oros (r) =

. . p


Dimana ;
m berat yang hilang (gr)
A luas permukaan (cm
2
)
t waktu (jam)
p densitas logam (gr/cm
3
)
r laju korosi (mpy)
Laju korosi bergantung pada suhu, konsentrasi reaktan, jumlah mula-mula partikel (massa)
logam, dan Iaktor mekanik seperti tegangan.

Alat dan Bahan
Alat :
O elas kimia 500 ml, 6 buah
O Multimeter
O Spatula
O %imbangan elektronik
O Elektroda acuan SCE
O atang pengaduk
O Panggaris.
ahan :
O Logam besi (Fe), 6 buah
O Logam seng, 3 buah
O Logam Cu, 3 buah
O ertas abrasive
O solasi
O Larutan NaCl 3,56 gpl 500 ml, 2 buah
O Larutan HCl 1M 500 ml, 2 buah
O Air keran 500 ml, 2 buah
Prosedur Kerja
1. Persiapan specimen / benda kerja
Siapkan logam Fe, Cu, dan Seng
Amplas masing-masing logam yang akan digunakan dengan kertas abrasive
ersihkan lemak / kotoran yang menempel di permukaan benda kerja dengan
akuades.
2. Persiapan larutan
Membuat larutan proses NaCl 3,56 gpl sebanyak 500 ml, 2 buah
Membuat larutan HCl 1 M sebanyak 500 ml, 2 buah
Menyiapkan air keran sebanyak 500 ml, 2 buah

3. Langkah kerja
Mengamplas logam yang akan digunakan
Mencuci logam-logam tersebut dengan akuades
Menimbang berat masing-masing logam
Memasang kawat / kabel penghubung pada setiap logam
Menutup bagian logam yang berhubung dengan alat penghubung dengan isolasi
Mengukur luas permukaan yang tidak terisolasi pada setiap logam
Membuat media korosi yaitu larutan NaCl, HCl, dan air keran, ukur pH nya
Mengukur potensial sel setiap logam pada setiap SCE yang tercelup dalam larutan
dengan multimeter
Menghubungkan logam-logam tersebut dengan hubungan sebagai berikut.
Percobaan Logam Logam Media orosiI (larutan)
1 Fe Zn Lar. NaCl-3,56 gpl
2 Fe Cu Lar. NaCl-3,56 gpl
3 Fe Zn Lar. HCl 1 M
4 Fe Cu Lar. HCl 1 M
5 Fe Zn Air keran
6 Fe Cu Air keran

Mendiamkan rangkaian tersebut selama 7 hari
Setelah 7 hari, bersihkan logam-logam tersebut dari produk korosi dengan cara
mencuci dengan air keran lalu keringkan dengan menggunakan dryer
Menimbang berat akhir logam-logam tersebut dan mengukur laju korosinya.

Data Pengamatan
1. Data pengamatan
Larutan Awal Setelah 7 hari Logam Setelah 7 hari
NaCl
ening Sedikit keruh
Fe
terbentuk warna hitam pada permukaan
logam
Zn
terbentuk warna hitam dan sedikit warna
coklat
ening larutan keruh coklat
Fe terdapat warna hitam
Cu ada hitam
HCl
ening ening
Fe ada gelembung, warna hitam
Zn ada gelembung, warna hitam
ening ening
Fe ada gelembung, warna hitam
Cu tidak terjadi perubahan
Air
keran
ening
air menjadi keruh
(putih)
Fe warna hitam
Zn warna hitam
ening
air menjadi keruh
(coklat)
Fe terdapat lapisan warna hitam yang terkelupas
Cu warna hitam

2. Data pengukuran
Larutan pH Logam
E
0
Logam
(V)/Cu-CuSO
4
Panjang
(cm)
lebar
(cm)
E
0
Sel (V)/Cu-
CuSO
4

berat (gr)
awal akhir awal akhir
NaCl 4
Fe -0,63 5,1 1,9
-0,71 -0,51
2,81 2,74
Zn -0,68 3,2 1,9 0,38 0,37
Fe -0,67 5,1 1,8
-0,7 -0,55
2,92 2,41
Cu -0,14 5,2 2,2 4,63 3,77
HCl 1
Fe -0,57 5,1 1,9
-0,55 -0,3
3,04 2,93
Zn -0,58 4 2 0,47 0,3
Fe -0,54 5 1,9
-0,57 -0,36
2,54 1,39
Cu -0,26 5,1 2,3 4,33 4,17
Air
keran
5
Fe -0,31 5,1 1,9
-0,58 -0,46
3,30 3,29
Zn -0,51 4 2 0,41 0,4
Fe -0,33 5,1 1,8
-0,35 -0,46
3,30 3,25
Cu -0,08 5,1 2,3 3,7 3,7


Perhitungan
Dengan menggunakan rumus
Io oros (r) =

. . p

Didapatkan
















1 in 2,54 cm; 1 in 1000 mill.
Larutan Logam
Luas
permukaan
(cm
2
)
erat yang
hilang (gr)
Waktu
(jam)
Densitas
logam
(gr/cm
3
)
Laju korosi
(mpy)
NaCl
Fe
19.38 0.07
168 7.86
9.433717
Zn
12.16 0.01
168 7.14
2.364446
Fe
18.36 0.51
168 7.86
72.54977
Cu
22.88 0.86
168 8.90
86.69889
HCl
Fe
19.38 0.11
168 7.86
14.82441
Zn
16 0.17
168 7.14
30.54864
Fe
19 1.15
168 7.86
158.0821
Cu
23.46 0.16
168 8.90
15.73124
Air
keran
Fe
19.38 0.01
168 7.86
1.347674
Zn
16 0.01
168 7.14
1.796979
Fe
18.36 0.05
168 7.86
7.112723
Cu
23.46 0
168 8.90
0
Pembahasan
Oleh : Retni Astrini (091411091)
erdasarkan tujuan praktikum korosi galvanik, yaitu mengetahui prinsip korosi galvanik,
menentukan logam yang berperan sebagai katodik dan anodik pada peristiwa galvanik dan
menghitung laju korosi logam dalam lingkungan yang berbeda. Maka dilakukan pengamatan
perubahan bentuk, warna, massa dan potensial sel terhadap spesimen yang digunakan.
Prinsip korosi galvanik sama dengan prinsip elektrokimia yaitu terdapat elektroda (katoda
dan anoda), elektrolit dan arus listrik. Logam yang berIungsi sebagai anoda adalah logam yang
sebelum dihubungkan bersiIat lebih aktiI atau mempunyai potensial korosi lebih negatiI. Pada
anoda akan terjadi reaksi oksidasi atau reaksi pelarutan sedangkan pada katoda terjadi reaksi
reduksi logam atau tidak terjadi reaksi apa-apa dengan cara proteksi katodik.
Pada percobaan yang pertama, yaitu logam Fe dan Zn serta Fe dan Cu dalam larutan
NaCl pH 4. %erjadi perubahan warna larutan yang mulanya bening menjadi sedikit keruh akibat
produk korosi yang terlarut dalam larutan elektrolit, pada logam Fe, Cu dan Zn terbentuk warna
hitam pada permukaan logam akibat sisa dari reaksi korosi yang berupa carbon sedangkan Fe,
Cu dan Zn yang bereaksi melarut, dan berkurangnya massa setiap spesimen akibat melarutnya
spesimen yang bereaksi setelah 7 hari pengamatan. Hasil pengamatan mengindikasikan
terjadinya reaksi korosi dengan laju korosi yang paling tinggi dimiliki oleh logam Zn ( pada Fe
dan Zn) dan Fe (pada Fe dan Cu).
Pada percobaan yang kedua, yaitu logam Fe dan Zn serta Fe dan Cu dalam larutan HCl
pH 1. %idak terjadi perubahan warna larutan akan tetapi muncul gelembung pada permukaan
logam akibat ion H

dari HCl yang mengikat electron menjadi H


2
yang mengindikasikan
terjadinya reaksi korosi, pada logam Fe dan Zn terbentuk warna hitam pada permukaan logam
akibat sisa dari reaksi korosi yang berupa carbon sedangkan Fe dan Zn yang bereaksi melarut,
sedangkan pada logam Cu tidak terjadi perubahan dan berkurangnya massa setiap spesimen
akibat melarutnya spesimen yang bereaksi setelah 7 hari pengamatan. Hasil pengamatan
mengindikasikan terjadinya reaksi korosi yang cukup parah akibat asamnya larutan elektrolit
yang digunakan dengan laju korosi yang paling tinggi dimiliki oleh logam Zn ( pada Fe dan Zn)
dan Fe (pada Fe dan Cu).
Pada percobaan yang ketiga, yaitu logam Fe dan Zn serta Fe dan Cu dalam larutan air
keran pH 5. %erjadi perubahan warna larutan yang semula bening menjadi keruh, pada logam Fe,
Cu dan Zn terbentuk warna hitam pada permukaan logam akibat sisa dari reaksi korosi yang
berupa carbon sedangkan Fe,Cu dan Zn yang bereaksi melarut, dan berkurangnya massa setiap
spesimen akibat melarutnya spesimen yang bereaksi setelah 7 hari pengamatan. Hasil
pengamatan mengindikasikan terjadinya reaksi korosi dengan laju korosi yang paling tinggi
dimiliki oleh logam Zn ( pada Fe dan Zn) dan Fe (pada Fe dan Cu).
Reaksi yang terjadi :
Zn Zn
2
2e (reaksi anodik)
Fe
2
2e Fe (reaksi katodik)
Reaksi yang terjadi :
Fe Fe
2
2e (reaksi anodik)
Cu
2
2e Cu (reaksi katodik)






Oleh : ShelIi AliI N (091411092)
orosi galvanik adalah korosi yang terjadi akibat pertemuan (kontak) dua logam yang
berbeda dalam medium elektrolit. orosi yang timbul akibat perbedaan potensial kedua pasang
logam tersebut. Perbedaan potensial antara dua logam yang berbeda yang terkontak ketika
tercelup kedalam medium akan menyebabkan aliran elektron diantara kedua logam tersebut,
aliran electron inilah yang menyebabkan reaksi korosi berlangsung. Percobaan yang dilakukan
adalah dengan menghubungkan dua logam yang berbeda yaitu logam Fe dengan Zn dan Fe
dengan Cu dalam larutan elektrolit berbeda yaitu NaCl, HCl, dan air keran. Logam yang
dipasang berbeda dan dicelupkan dalam larutan elektrolit ini bertujuan untuk mengetahui laju
korosi galvanic. Untuk mengetahui laju korosi galvanic harus tahu terlebih dahulu tentang
polarisasi. Polarisasi kemampuan logam untuk merubah tegangannya ketika menerima atau
melepaskan sejumlah electron.
erdasarkan teori, dalam setiap larutan logam Zn paling cepat terkorosi di berbagai
larutan elektrolit dibandingkan Fe hal ini terjadi karena Zn memiliki potensial yang lebih rendah
dibandingkan dengan Fe. Dan logam Fe akan lebih cepat terkorosi bila dihubungkan dengan Cu,
karena potensial Fe lebih rendah dibandingkan Cu.
Pada hasil percobaan dalam larutan NaCl, logam Zn menghasilkan nilai laju korosi yang
lebih besar dibandingkan logam Fe. egitu juga pada hasil percobaan dalam larutan NaCl, logam
Cu menghasilkan nilai laju korosi yang lebih besar dibandingkan logam Fe. Hal ini dikarenakan
kesalahan pada pengamatan.
NaCl dapat membuat korosi logam karena NaCl merupakan larutan yang memiliki
konduktivitas yang tinggi. Serangannya dimulai dari bagian yang berkontak dan terus
memanjang sampai keseluruh bagian logam
Pada hasil percobaan dalam larutan HCl, logam Fe menghasilkan nilai laju korosi yang
lebih besar dibandingkan logam Zn. egitu juga pada hasil percobaan dalam larutan HCl, logam
Fe menghasilkan nilai laju korosi yang lebih besar dibandingkan logam Zn. HCl merupakan
larutan korosiI sehingga logam yang dilarutkan dalam HCl akan lebih cepat terkorosi
dibandingkan dengan larutan lain. arena HCl memiliki ion H

yang banyak maka ion H


membutuhkan electron (e) untuk berubah menjadi H
2
dan hal ini terbukti dari data pengamatan
logam yang dimasukkan ke dalam HCl terdapat gelembung yang berupa gas H
2
. Oleh karena itu
logam yang dicelupkan cepat terkorosi karena electron makin banyak yang terbawa. Logam Fe
yang dihubungkan dengan Cu lebih cepat terkorosi dibandingkan dengan Zn karena logam Fe
yang terhubung dengan Cu bersiIat anodic. Setelah dikorosikan selama 7 hari, logam Fe menjadi
berwarna hitam, hal ini dikarenakan logam Fe merupakan paduan logam antara karbon dan Fe
sehingga pada saat campuran logam tersebut dikorosikan karbon menghasilkan warna hitam.
Air keran yang digunakan juga ternyata dapat membuat korosi, hal ini terjadi karena air
keran yang digunakan memiliki harga konduktivitas yang cukup tinggi. onduktivitas
merupakan kemampuan untuk mengalirkan listrik, dan listrik dapat dihasilkan karena adanya
electron e
-

dimana electron ini diambil dari logam sehingga semakin tinggi konduktivitas maka
laju korosi semakin cepat pula seiring dengan e
-

dalam logam semakin cepat diambil. Pada
logam Fe dan Cu reaksi yang terjadi adalah
Fe Fe
2
2e
-
(reaksi anodic)
Cu
2
2 e
-
Cu (reaksi katodik)
Reaksi secara keseluruhan adalah
Fe Cu
2
Fe
2
Cu
Pada logam Zn dan Cu reaksi yang terjadi adalah
Zn Zn
2
2e
-
(reaksi anodic)
Fe
2
2 e
-
Fe (reaksi katodik)
Reaksi secara keseluruhan adalah
Fe
2
Zn

Fe
2
Cu



Kesimpulan
O orosi galvanik adalah korosi yang terjadi akibat pertemuan (kontak) dua logam yang
berbeda dalam medium elektrolit.
O Logam Zn paling cepat terkorosi di berbagai larutan elektrolit dibandingkan Fe.
O Logam Fe akan lebih cepat terkorosi bila dihubungkan dengan Cu.
O Pada logam Fe dan Cu reaksi yang terjadi adalah
Fe Fe
2
2e
-
(reaksi anodic)
Cu
2
2 e
-
Cu (reaksi katodik)
Reaksi secara keseluruhan adalah
Fe Cu
2
Fe
2
Cu
O Pada logam Zn dan Cu reaksi yang terjadi adalah
Zn Zn
2
2e
-
(reaksi anodic)
Fe
2
2 e
-
Fe (reaksi katodik)
Reaksi secara keseluruhan adalah
Fe
2
Zn

Fe
2
Cu
Daftar Pustaka
Retno, ndriarti. 2011. Korosi Galvanik. andung : Politeknik Negeri andung.

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN KOROSI
KOROSI GALVANIK
Dosen Pembimbing : r. Retno ndarti . M%
Disusun oleh :
elompok : 7
Nama : Retni Astrini (091411091)
ShelIi AliI N (091411092)
%anggal Praktikum : 25 Oktober 2011
%anggal Penyerahan : 1 November 2011



POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
TEKNIK KIMIA
2011

Anda mungkin juga menyukai