Anda di halaman 1dari 12

SENYAWA AMONIA

(Makalah)
Oleh
Octavio Lisboa Guterres Fernandes
Nim: 09.03.04.088
Semester : III/A


DEPARTAMENTO DE QUIMICA
FACULDADE EDUCAO, ARTES E HUMANIDADE
UNIVERSIDADE NACIONAL TIMOR LORO SA`E
(UNTL)
DILI
2011















ATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Essa, karena atas berkat dan
Rahmat-Nya penulis dapat menulis makalah ini yang berjudul 'Senyawa Amonia hingga
selesai. Meskipun dalam makalah ini penulis mendapat banyak yang menghalangi, namun
mendapat pula bantuan dari beberapa pihak baik secara moril, materil maupun spiritual.
Oleh karena itu, penulis menghaturkan terimah kasih kepada guru pembimbing serta semua
pihak yang telah memberikan sumbangan dan saran atas selesainya penulis makalah ini. Di
dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan-kekurangan
meninggat keterbatasannya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh sebab itu, sangat di
harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersiIat membangun untuk melengkapkan
makalah ini dan berikutnya.







Dili, Maret 2011

ii

Penulis


DAFTAR ISI

HALAMAN 1UDUL............................................................................................. i
ATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
ABSTRA.............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar belakang............................................................................................... 1
B. Perumusan masalah........................................................................................ 1
C. Tujuan ........................................................................................................... 2
D. ManIaat ......................................................................................................... 2
E. Ruang lingkup ......................................................................................... ..... 2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 3
A. Pengertian .................................................................................................... 3
B. SiIat-siIat amonia......................................................................................... 4
C. Pembuatan amonia....................................................................................... 5
D. Kegunaan amonia......................................................................................... 7
E. Ikatan amonia .............................................................................................. 7
BAB III PENUTUP............................................................................................... 9
A. Kesimpulan .................................................................................................. 9
B. Saran ............................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAA............................................................................................ 10




BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Amonia merupakan senyawa nitrogen yang terpenting dan paling banyak di produksi.
Antara tahun 1908 sampai 1913, Fritz Haber (1868-1934) dari Jerman berhasil
mensintesis amonia langsung dari unsur-unsurnya, yaitu dari gas nitrogen (N
2
) dan gas hidrogen
(H
2
). (J. Goenawan 153).
Nitrogen adalah salah satu unsur golongan VA yang merupakan unsur nonlogam, dan gas
yang paling banyak di atmosIir bumi (sekitar 78). Nitrogen merupakan unsur yang relatiI
stabil, tetapi dapat membentuk isotop-isotop yang 4 diantarnya bersiIat radioaktiI. Di alam
nitrogen terdapat dalam bentuk gas N
2
yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan tidak
beracun. Pada suhu yang rendah nitrogen dapat membentuk cairan atau bahkan Kristal padat
yang tak berwarna (bening). Selain itu nitrogen juga terdapat dalam bentuk senyawa nitrat,
amonia, protein dan beberapa mineral penting seperti (KNO
3
) dan senyawa chili (N
a
NO
3
).
Hidrogen merupakan unsur sangat ringan dan di alam berada dalam bentuk gas H
2
, air
(H
2
O), senyawa-senyawa organik dan isotop-isotop protium , deuterium , dan tritium
yang terdapat pada reaksi inti di matahari dan bintang-bintang.
B. Perumusan masalah
Dari latar belakang diatas dapat diidentiIikasikan masalah sebagai berikut:
- Bagaimana penyusun senyawa amonia tersebut ?
- Apa keguanaan senyawa amonia dalam kehidupan manusia ?
- Bagaimana cara pembuatan amonia?
- Bagaimana cara untuk membuat ikatan amonia?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mempelajari dan mengetahui lebih lanjut tentang siIat dan cara pembuatan amonia dalam
kehidupan manusia.
2. Untuk mengetahui lebih mendalam tentang kegunaan amonia bagi kehidupan manusia.
3. Untuk mengetahui suatu ikatan dalam senyawa amonia.
D. Manfaat
Adapun manIaat bagi penulisan makalah ini yaitu sebgai berikut:
1. Dengan penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan pengenalan sedikit tentang
senyawa amonia bagi para pembaca.
2. Dengan makalah ini untuk menambah wawasan kami pada makalah berikutnya.
3. Sebagai bahan bacaan bagi masyarakat umum
E. Ruang lingkup.
Dalam penulisan makalah ini, penulis dapat mengambil pembatasan masalah hanya mengenai
siIat-siIat, cara pembuatan, kegunaan dan ikatan dalam senyawa amonia.










BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH
3
. Biasanya senyawa ini didapati berupa
gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Walaupun amonia memiliki sumbangan
penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, amonia sendiri adalah senyawa kaustik dan dapat
merusak kesehatan. Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Pekerjaan Amerika Serikat
memberikan batas 15 menit bagi kontak dengan amonia dalam gas berkonsentrasi 35 ppm
volum, atau 8 jam untuk 25 ppm volum. Kontak dengan gas amonia berkonsentrasi tinggi dapat
menyebabkan kerusakan paru-paru dan bahkan kematian. Sekalipun amonia di AS diatur sebagai
gas tak mudah terbakar, amonia masih digolongkan sebagai bahan beracun jika terhirup, dan
pengangkutan amonia berjumlah lebih besar dari 3.500 galon (13,248 L) harus disertai surat izin
Amonia yang digunakan secara komersial dinamakan amonia anhidrat. Istilah ini
menunjukkan tidak adanya air pada bahan tersebut. Karena amonia mendidih di suhu -33 C,
cairan amonia harus disimpan dalam tekanan tinggi atau temperatur amat rendah. Walaupun
begitu, kalor penguapannya amat tinggi sehingga dapat ditangani dengan tabung reaksi biasa di
dalam sungkup asap. "Amonia rumah" atau amonium hidroksida adalah larutan NH
3
dalam air.
Konsentrasi larutan tersebut diukur dalam satuan baume. Produk larutan komersial amonia
berkonsentrasi tinggi biasanya memiliki konsentrasi 26 derajat baume (sekitar 30 persen berat
amonia pada 15.5 C). Amonia yang berada di rumah biasanya memiliki konsentrasi 5 hingga 10
persen berat amonia. Amonia umumnya bersiIat basa (pKb 4.75), namun dapat juga bertindak
sebagai asam yang amat lemah (pKa 9.25).


B. Sifat-sifat amonia
SiIat-siIat amonia antara lain sebagai berikut:
a. Amonia adalah gas yang tidak berwarna dan baunya sangat merangsang sehingga gas ini mudah
dikenal melalui baunya.
b. Sangat mudah larut dalam air, yaitu pada keadaan standar, 1 liter air terlarut 1180 liter amonia.
c. Merupakan gas yang mudah mencair, amonia cair membeku pada suhu -78
0
C dan mendidih
pada suhu -33
0
C.
d. Beberapa data penting tentang unsur penyusun senyawa amonia:
Data penting tentang nitrogen:
O Ditemukan oleh Daniel RutherIord pada tahun 1772.
O Mempunyai massa atom 14,0067 sma
O Mempunyai nomor atom 7
O Mempunyai jari-jari atom 0,92 A
O Mempunyai konIigurasi elektron 2 5
O Dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi -3,5, 4 dan 2
O Mempunyai volum atom 17,30 cm
3
/mol
O Mempunyai struktur Kristal heksagonal
O Mempunyai titik didih 77,344 K
O Mempunyai titik lebur 63,15 K
O Mempunyai massa jenis 1,251 gram/cm
3

O Mempunyai kapasitas panas 1,042 J/g K
O Mempunyai potensial ionisasi 14,534 Volt
O Mempunyai elektronegativitas 3,04
O Mempunyai konduktivitas kalor 0,02598 W/m K
O Mempunyai harga entalpi penguapan 2,7928 KJ/mol.(Sunardi 61-63).
Data penting tentang hidrogen:
O Di temukan oleh Henry Cavendish pada tahun 1766
O Mempunyai massa atom 1,00794 sma
O Mempunyai nomor atom 1
O Mempunyai jari-jari atom 2,08 A
O Mempunyai konIigurasi elektron 1
O Dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi 1, tetapi pada senyawa hibrida bilangan oksidasi
hidrogen -1
O Mempunyai volum atom 14,10 cm
3
/mol
O Mempunyai struktur Kristal heksagonal
O Mempunyai titik didih 20,28 K
O Mempunyai titik lebur 13,81 K
O Mempunyai massa jenis 0,0899 gram/cm
3

O Mempunyai kapasitas panas 14,304 J/g K
O Mempunyai potensial ionisasi 13,598 volt
O Mempunyai elektronegativitas 2,10
O Mempunyai konduktivitas kalor 0,1815 W/m K
O Mempunyai harga entalpi pembentukan 0,00585 KJ/mol
O Mempunyai harga entalpi penguapan 0,4581 KJ/mol. (Sunardi, 15-16).
C. Pembuatan amonia
a. Pada zaman pertengahan, pembuatan amonia dengan cara memanaskan tanduk dan kuku
binatang ternak.
b. Sampai saat perang dunia I, pembuatan amonia dipelopori oleh Amerika Serikat melalui proses
sianamida, sebagai berikut:
O Mula-mula batu tohor (CaO) dan batu bara (C) dipanaskan dalam tanur listrik untuk
memperoleh kalsium karbida (CaC
2
).
CaO
(s)
3 C
(s)
CaC
2(s)
CO
(g)

O Kemudian, kalsium karbida dialirkan gas nitrogen (N
2
) untuk membentuk kalsium sianamida
(CaCN
2
).
CaC
2(s)
N
2(g)
CaCN
2(s)
C
(s)

O Akhirnya, kalsium sianamida dialiri uap air sehingga menghasilkan amonia.
CaCN
2(s)
3 H
2
O
(g)
CaCO
3(s)
2NH
3(g)

c. Sejak perang dunia I hingga sekarang.
Proses Haber-Bosch
Antara tahun 1908 sampai 1913, Fritz Haber (1868-1934) dari Jerman berhasil mensintesis
amonia langsung dari unsur-unsurnya, yaitu dari gas nitrogen dan gas hidrogen. Kemudian
proses pembentukan amonia ini disempurnakan oleh rekan senegaranya, Karl Bosch (1874-1940)
dengan metode tekanan tinggi sehingga proses pembuatan amonia tersebut dikenal sebagai
proses Haber-Bosch. Proses ini mendesak proses sianamida karena proses Haber-Bosch adalah
proses pembuatan amonia yang lebih murah. Dalam proses haber-Bosch, bahan baku berupa N
2

dan H
2
.
- N
2
diperoleh dari hasil destilasi bertingkat udara cair
- H
2
diperoleh dari gas alam (metana) yang dialirkan bersama uap air dengan katalisator nikel
pada suhu tinggi dan tekanan tinggi.
CH
4(g)
H
2
O
(g)
CO
(g)
3 H
2(g)

CO
(g)
H
2
O
(g)
CO
2(g)
H
2(g)

Pembuatan amonia menurut proses Haber-Bosch adalah reaksi kesetimbangan yang berlangsung
eksoterm pada suhu sekitar 400-600
0
C dan tekanan sekitar 200-600 atm.
N
2(g)
3H
2(g)
2 NH
3(g)
AH -92 KJ
Dalam laboratorium
Dalam laboratorium, NH
3
dapat di hasilkan dari:
- Nitride ditambah air
Mg
3
N
2(s)
6 H
2
O
(l)
3 Mg(OH)
2(aq)
2 NH
3(g)

- Amonium klorida basa kuat
NH
4
Cl
(s)
NaOH
(aq)
NaCl
(aq)
H
2
O
(l)
NH
3(g)

2NH
4
Cl
(s)
Ca(OH)
2(aq)
CaCl
2(aq)
2 H
2
O
(l)
2 NH
3(g)




D. egunaan amonia
Kegunaan amonia bagi manusia cukup beragam. Di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Untuk pembuatan pupuk, terutama urea dan ZA (Zwavelzur amonium amonium sulIat)
2 NH
3(g)
CO
2(g)
CO(NH
2
)
2(aq)
panas
2 NH
3(g)
H
2
SO
4
(NH
4
)
2
SO
4(aq)

b. Untuk membuat senyawa nitrogen yang lain, seperti asam nitrat, amonium klorida, amonium
nitrat.
O 4 NH
3(g)
5 O
2(g)
4 NO
(g)
6 H
2
O
(g)

O NH
3(g)
HCl
(aq)
NH
4
Cl
(aq)

O NH
3(g)
HNO
3(aq)
NH
4
NO
3(aq)

c. Untuk membuat hidrazin.
2 NH
3(g)
NaOCl
(aq)
N
2
H
4(l)
NaCl
(s)
H
2
O
(l)

Hidrazin merupakan salah satu senyawa nitrogen yang digunakan sebagai bahan bakar roket.
d. Dalam pabrik es, amonia cair digunakan sebagai pendingin (reIrigerant) karena amonia cair
mudah menguap dan akan menyerap panas sehingga menimbulkan eIek pembekuan (J.
Goenawan 153-154).
E. Ikatan amonia
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH
3
yang terdiri dari 3 atom hidrogen (H)
dan 1 atom nitrogen (N). Untuk membuat ikatan kimia pada senyawa amonia pertama kali harus
di tentukan dahulu elekron valensi pada atom hidrogen (H) dan atom nitrogen (N).
Untuk mendapat elektron valensi pada atom hidrogen dan atom nitrogen melalui suatu
konIigurasi elektron yaitu:
Hidrogen (H) mempunyai nomor atom 1 dengan konIigurasi elektron : 1, dan mempunyai
elektron valensi 1.
Nitrogen (N) mempunyai nomor atom 7 dengan konIigurasi elektron : 2; 5, dan
mempunyai elektron valensi 5.




Jadi, atom hidrogen memerlukan 1 elektron dan atom nitrogen memerlukan 3 elektron. Oleh
karena itu, atom nitrogen memasangkan 3 elektronnya pada 3 atom hidrogen untuk di pakai
bersama. Hal ini ditunjukkan pada strukturnya sebagai berikut:



H
x
H
H
x
H
x

H
x
H






BAB III
PENUTUP
A. esimpulan
Dalam keseluruhan makalah ini penulis dapat di simpulkan bahwa:
- Amonia adalah gas yang tidak berwarna dan baunya sangat merangsang sehingga gas ini mudah
dikenal melalui baunya.
- Sangat mudah larut dalam air, yaitu pada keadaan standar, 1 liter air terlarut 1180 liter amonia.
- Merupakan gas yang mudah mencair, amonia cair membeku pada suhu -78
0
C dan mendidih
pada suhu -33
0
C.
- Pembuatan amonia dengan cara memanaskan tanduk dan kuku binatang ternak.
- Kegunaan amonia untuk pembuatan pupuk, terutama urea dan ZA (Zwavelzur amonium
amonium sulIat).
- Untuk membuat senyawa nitrogen yang lain seperti asam nitrat, amonium klorida dan amonium
nitrat.
- Untuk pembuatan hidrazin.
- Untuk membuat ikatan pada senyawa amonia harus ditentukan dahulu elektron valensi pada
atom penyusun senyawa amonia yaitu hidrogen (H) mempunyai elektron valensi 1 dan nitrogen
(N) mempunyai elektron valensi 5.
B. Saran
Dari keseluruhan makalah ini penulis di sarangkan bahwa dalam penulisan makalah
senyawa amonia ini, masih banyak kekurangan yang ada maka penulis mengharap saran dan
kritikan dari para pembaca (dosen, kakak semester serta teman serekam) sangat di harapkan
untuk penulis dari penyempurnaan makalah berikutnya atau masa yang akan datang.



DAFTAR PUSTAA

Goenawan J. 1999. Kimia SMA 1B. PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Sunardi. 2006. 116 Unsur Kimia. Yrama Widya, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai