Anda di halaman 1dari 4

Nama : Handy Agista

NIM : 03101402014
Kelompok : 1
Jurusan : Teknik pertambangan

LUBRICATION OIL (MINYAK PELUMAS)
Dua jenis minyak pelumas adalah minyak mineral dan minyak sintesis. Minyak
pelumas mineral adalah jenis pelumas yang banyak digunakan pada unit pembangkit dan
merupakan hasil sampingan dari penyulingan minyak mentah. Minyak pelumas mineral
hasil penyulingan tersebut disaring untuk mengeluarkan senyawa dan benda-benda asing
lainnya. Proses ini menghasilkan beberapa tingkat minyak pelumas mineral yang berbeda.
Tingkat tersebut ditentukan oleh jumlah proses penyulingan dan jenis minyak mentah yang
disuling.
A. Karakteristik Minyak Pelumas
Karakteristik dari minyak pelumas menggambarkan kemampuan pelumasannya. SiIat
siIat dari pelumas tersebut adalah:
1. Kekentalan (viscosity)
Kekentalan merupakan siIat terpenting dari minyak pelumas, yang
merupakan ukuran yang menunjukan tahanan minyal terhadap suatu aliran.
Minyak pelumas dengan viskositas tinggi adalah kental, berat dan mengalir
lambat. Ia mempunyai tahanan yang tinggi terhadap geraknya sendiri serta lebih
banyak gesekan di dalam dari molekul-molekul minyak yang saling meluncur
satu diatas yang lain. Jika digunakan pada bagian-bagian mesin yang bergerak,
minyak dengan kekekantalan tinggi kurang eIisien karena tahanannya terhadap
gerakan. Sedangkan keuntungannya adalah dihasilkan lapisan minyak yang tebal
selama penggunaan.
Minyak dengan kekentalan rendah mempunyai geekan didalam dan
tahanan yang kecil terahdap aliran. Suatu minyak dengan kekentalan rendah
mengalir lebih tipis. Minyak ini dipergunakan pada bagian peralatan yang
mempunyai kecepatan tinggi dimana permukaannya perlu saling berdekatan seperti
pada bantalan turbin.
Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliaran Iluida yang merupakan
gesekan antara molekulmolekul cairan satu dengan yang lain. Suatu jenis cairan yang
mudah mengalir, dapat dikatakan memiliki viskositas yang rendah, dan sebaliknya bahan
bahan yang sulit mengalir dikatakan memiliki viskositas yang tinggi. Pada hukum aliran
viskos, Newton menyatakan hubungan antara gayagaya mekanika dari suatu aliran viskos
sebagai :
Geseran dalam ( viskositas ) fluida adalah konstan sehubungan dengan gesekannya.
Hubungan tersebut berlaku untuk Iluida Newtonian, dimana perbandingan antara
tegangan geser (s) dengan kecepatan geser (g) nya konstan. Parameter inilah yang disebut
dengan viskositas. Aliran viskos dapat digambarkan dengan dua buah bidang sejajar yang
dilapisi Iluida tipis



diantara kedua bidang tersebut. Suatu bidang permukaan bawah yang tetap dibatasi oleh
lapisan Iluida setebal h, sejajar dengan suatu bidang permukaan atas yang bergerak seluas
A. Jika bidang bagian atas itu ringan, yang berarti tidak memberikan beban pada lapisan
Iluida dibawahnya, maka tidah ada gaya tekan yang bekerja pada lapisan Iluida.
2. Index kekentalan
Kekentalan minyak pelumas akan berubah sesuai keadaan temperatur dan
tekanannya. Kekentalan akan berkurang jika temperatur naik. Viskositas index adalah
suatu ukuran yang menyatakan berat banyak kekentalan. Jumlah pertambahan
kekentalan tersebut dibandingkan dengan kekentalan dari dua jenis minyak yang telah
diketahui besarnya. Index kekntalan dinyatakan dari angka 0 sampai 100. Temperatur
suatu peralatan sangat menentukan pemilihan jenis minyak pelumas. Jika temperatur
kerja minyak terlalu tinggi, maka kekentalannya akan terlalu rendah untuk memberikan
pelumasan yang diperlukan.
3. Titik lumer
Titik lumer adalah suatu temperatur dimana minyak mulai mengalir. Minyak
pelumas yang digunakan didalam suatu sistem pendinginan atau dalam suhu dingin harus
mempunyai titik lumer yang rendah.
4. Titik nyala
Titik nyala adalah suatu temperatur dimana pencampuran uap minyak dengan
udara baru mulai terbakar tidak akan menyala.
5. Titik bakar dan kandungan asam.
Titik bakar adalah suatu temperatur dimana minyak akan menyala terus paling
sedikit lima detik jika dibakar. Jenis minyak pelumas yang digunakan untuk melayani
temperatur tinggi harus mempunyai titik tuang dan titik bakar yang tinggi.
6. Kandungan Asam
Penentuan kandungan asam yang terdapat pada minyak merupakan cara yang
baik untuk mengetahui lama penggunaan minyak, dimana jumlahnya dinyakan dengan
angka-angka netralisasi keasaman minyak akan bertambah terjadinya penguraian
terhadap siIat-siIat minyak. Pengukuran terhadap jumlah asam dapat memberikan
inIormasi terhadap perlunya penggantian peralatan minyak.
B. Sistem Pelumasan
1. Sistem Terbuka
Suatu sistem pelumasan terbuka memberi minyak pelumas baru kepada
permukaan yang bergerak, dan pelumas yang telah digunakan dibuang.
1.1 Pelumasan dengan Tangan
Pelumasan dengan tangan adalah sistem pelumasan terbuka yang
paling sederhana dan tertua. Pelumasan dengan tangan mempunyai
penggunaan yang terbatas pada unit pembangkit dan metode ini untuk
kebanyakan penggunaan telah diganti karena adanya hal-hal yang tidak
menguntungkan tersebut. Kekurangan dalam sistem pelumasan dengan tangan
adalah, kita sulit mengontrol pemasukan pelumas, yang memungkinkan adanya
kelebihan asupan sehingga dapat menimbulkan kebocoran. Begitu pula ketika
peralatan mengalami kekurangan pelumas, kita sulit mengetahuinya, sehingga
dapat menimbulkan keausan.

1.2 Continous Lubrication
Beberapa peralatan digunakan pada unit-unit pembangkit untuk mengurangi
kebutuhan akan pelumasan dengan tangan. Peralatan tersebut akan mensuplai
sejumlah pelumas secara kontinue pada bagian-bagian peralatan yang bergerak.
2. Sistem Tertutup
Sistem pelumasan tertutup menggunakan pelumasan yang sama secara berulang-
ulang. Dua jenis sistem pelumasan tertutup, yaitu:
a. NonIorced lubrication (Pelumasan tanpa tekanan)
b. Forced Lubrication (Pelumasan dengan tekanan)

Anda mungkin juga menyukai