Anda di halaman 1dari 15

1.1.

LATAR BELAKANG Daya tarik kehidupan perkotaan dan tuntutan kehidupan yang semakin tinggi menyebabkan semakin banyak penduduk Indonesia yang beralih untuk tinggal dan beraktivitas di kawasan perkotaan. Sejumlah kajian memperkirakan jumlah penduduk perkotaan pada akhir 2025 akan mencapai sekitar 60% dari total jumlah penduduk Indonesia.

Peningkatan jumlah penduduk perkotaan akan memacu kebutuhan ruang dan infrastruktur pelayanan perkotaan, sehingga kota akan tumbuh dengan segala potensi dan tantangan yang dimilikinya. Keadaan tersebut harus dihadapi melalui penyiapan perencanaan tata ruang kabupaten/kota yang

mempertimbangkan kondisi, potensi dan tantangan yang dimiliki oleh kabupaten/kota tersebut. Adapun strategi kebijakan dan program penataan ruang yang diharapkan tercantum dalam dokumen perencanaan tata ruang kabupaten/kota antara lain adalah strategi arahan kebijakan pemanfaatan ruang yang terintegrasi dan seimbang sesuai dengan daya dukung yang dimilikinya.

Keadaan yang terjadi saat ini adalah masih lemahnya sinergitas perencanaan Bab I tata ruang (spatial plan) dan perencanaan pembangunan (development plan),
USULAN TEKNIS

Penyusunan Strategi Pegembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Dumai

terutama pada pelaksanaan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang merupakan tuntutan dari pesatnya pertambahan penduduk perkotaan. Hal ini terjadi pada dasarnya disebabkan oleh beberapa faktor berikut: Tuntutan yang tinggi terhadap kebutuhan permukiman dan infrastruktur perkotaan seringkali belum didukung dengan suatu kebijakan dan strategi pembangunan yang memadai, matang, dan berskala kota. Kebijakan dan strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan seringkali bersifat sesaat (responsif), serta berorientasi pada ketersediaan program atau proyek pendukung. Belum tersedianya strategi khusus untuk pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang terintegrasi dengan penataan ruang dan perencanaan pembangunan kota secara keseluruhan. Masih seringnya terjadi tumpang tindih kebijakan dan strategi penanganan persoalan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan pada tingkat operasional (kabupaten/kota)

Berdasarkan hal tersebut, perlu disiapkan strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang berskala kota dan terintegrasi antar sektor pembangunan. Strategi ini merupakan acuan bagi pemerintah daerah dalam menetapkan prioritas pembangunan daerah perkotaan, yang diharapkan dapat membantu mengoptimalkan alokasi dana pembangunan secara akurat dan rasional. Untuk itu, diperlukan penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman Dan Infrastruktur Permukiman Perkotaan (SPPIP) sebagai acuan bagi pemangku kepentingan dan pelaksanaan pembangunan kota, yang akan mengintegrasikan penyediaan infrastruktur permukiman perkotaan dengan Bab I program pembangunan lainnya yang terpadu. Penyusunan tersebut
USULAN TEKNIS

Penyusunan Strategi Pegembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Dumai

didasarkan pada rencana tata ruang wilayah kota, serta kebijakan kota bersangkutan. Untuk melaksanakan kebijakan Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam rangka pemanfaatan dana APBN mendukung pembangunan dalam bidang Cipta Karya di daerah, maka SPPIP sebagai strategi pembangunan dengan program investasi bidang Cipta Karya akan menjadi acuan bagi pengalokasian dukungan tersebut.

Untuk mendorong tersedianya dokumen strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang disusun dan disepakati pemangku kepentingan kota, maka Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum bermaksud memberikan dukungan dalam bentuk

pembinaan teknis yang bersifat pendampingan dan peningkatan serta penguatan kapasitas bagi Pemerintah Daerah dan pemangku kepentingan untuk melaksanakan penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP).

1.2.

MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN

1.2.1. MAKSUD Memberikan bantuan teknis berupa pendampingan pada pemangku kepentingan kota dalam melaksanakan penyusunan strategi pembangunan permukiman dan infratruktur perkotaan (SPPIP)

1.2.2. TUJUAN Mendukung pemangku kepentingan kota untuk dapat menghasilkan dan menyepakati dokumen strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur Bab I -

USULAN TEKNIS

Penyusunan Strategi Pegembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Dumai

perkotaan

yang

terintegrasi

dan

berkesinambungan

sebagai

acuan

pembangunan kota tersebut

1.2.3. SASARAN Dalam rangka mencapai tujuan dari kegiatan ini, maka dalam pelaksanaanya harus dapat melalui beberapa sasaran sebagai berikut: 1. Tersosialisasikannya konsep penyelenggaraan pembangunan perkotaan dan peran strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan; 2. Terwujudnya pemahaman yang baik oleh semua pemangku kepentingan kota/kabupaten tentang strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan sebagai acuan dalam pelaksanaan pembangunan kota/kabupaten; 3. Terjadinya penguatan kepedulian dan peningkatan kapasitas pemangku kepentingan kota/ kabupaten dalam penyusunan SPPIP; 4. Terjadinya interaksi dan keterlibatan masyarakat dalam proses

penyusunan strategi dan program pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan melalui penyelenggaraan konsultasi publik; 5. Terbangunnya koordinasi antar pemangku kepentingan kota dan propinsi, tersusunnya sinkronisasi program dan kegiatan pembangunan kota, sebagai acuan pelaksanaan pembangunan yang optimal sesuai

sumberdaya dan sumberdana yang dimilikinya.

1.3. RUANG LINGKUP Bab I 1.3.1. RUANG LINGKUP KEGIATAN


USULAN TEKNIS

Penyusunan Strategi Pegembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Dumai

Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan rangkaian lingkup kegiatan sebagai berikut: 1. Mengikuti sosialisasi penyusunan SPPIP yang akan dikoordinasikan oleh tim pusat terkait kedudukan dan fungsi SPPIP dalam proses

penyelenggaraan pembangunan kota. 2. Melakukan kajian terhadap kebijakan, strategi, dan program

pembangunan daerah berdasarkan dokumen kebijakan terkait yang telah tersedia dan dijadikan acuan pelaksanaan pembangunan oleh Pemerintah Daerah. 3. Melakukan kajian terhadap isuisu permukiman dan infrastruktur perkotaan, serta potensi, permasalahan dan tantangan yang akan dihadapi dalam pembangunan perkotaan dan permukiman perkotaannya. 4. Menghasilkan indikasi arah pengembangan kota serta pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan. 5. Bersama dengan pemangku kepentingan kota menghasilkan rumusan tujuan dan kebijakan pembangunan permukiman perkotaan berdasarkan visi dan misi kota/kabupaten yang telah disusun dan ditetapkan oleh pemerintah daerah terkait. 6. Bersama dengan pemangku kepentingan kota menghasilkan rumusan strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan. 7. Bersama dengan pemangku kepentingan (dengan melibatkan tim penyusun RPKPP) menghasilkan: Rumusan kriteria dan indikator penentuan kawasan permukiman prioritas Profil kawasan permukiman prioritas Bab I 8. Bersama dengan pemangku kepentingan menghasilkan :
USULAN TEKNIS

Penyusunan Strategi Pegembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Dumai

Analisis korelasi strategi pembangunan permukiman dan kebutuhan infrastruktur permukiman perkotaan dalam skema manajemen pembangunan perkotaan. Analisis konsekuensi penerapan strategi terhadap penyusunan

program pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan. Rumusan program pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan (dalam skala kota dan skala kawasan) sebagai arahan investasi pembangunan permukiman dan infrastruktur

perkotaan jangka menengah. Analisis dampak penerapan program pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan. 9. Mengikuti kegiatan kolokium yang akan dikoordinasikan oleh tim pusat, dan memberikan pemaparan dan pembahasan capaian kegiatan pada Kolokium SPPIP. 10. Menyelenggarakan konsultasi publik untuk menjaring masukan terhadap rumusan strategi dan program pembangunan permukiman dan

infrastruktur permukiman perkotaan. 11. Melakukan diseminasi hasil kesepakatan perumusan SPPIP kepada dinas/instansi terkait dan pemangku kepentingan lainnya di

kota/kabupaten bersangkutan.

1.3.2. RUANG LINGKUP WILAYAH Batasan kawasan perkotaan ditentukan berdasarkan kesepakatan pemangku kepentingan dengan mempertimbangkan perannya dalam Rencana Tata Ruang Nasional dan Rencana Tata Ruang Wilayahnya. Bab I -

USULAN TEKNIS

Penyusunan Strategi Pegembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Dumai

1.4. METODA PELAKSANAAN KEGIATAN Proses pelaksanakan kegiatan ini mengacu kepada Pedoman Penyusunan SPPIP dengan beberapa metoda pendekatan berikut : 1. Pendekatan Normatif Pelaksanaan penyusunan SPPIP ini dilakukan dengan mengacu pada dokumen perencanaan dan kebijakan pembangunan yang yang sudah dimiliki kota tersebut. 2. Pendekatan Partisipatif dan Fasilitatif Proses penyusunan dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan. Pendekatan Fasilitatif dilakukan dalam bentuk memberikan pendampingan dalam proses penyusunan SPPIP kepada tim Pokjanis kota/kabupaten bersangkutan. Hal ini selain ditujukan untuk mendapatkan proses pembelajaran bersama di tingkat pemangku kepentingan daerah, juga untuk mendapatkan hasil yang disepakati bersama. 3. Pendekatan Teknis Akademis Proses penyusunan ini dilakukan dengan menggunakan metodologi yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis, baik untuk teknik identifikasi, analisa, penyusunan strategi maupun proses pelaksanaan pengambilan kesepakatan.

Konsultan harus berperan sebagai pendamping bagi pemangku kepentingan kota/kabupaten, terutama pokjanis, dalam proses penyusunan SPPIP kota bersangkutan. Pada setiap tahapan kegiatan pihak konsultan harus dapat menyiapkan bahan, memfasilitasi dan mendukung pelaksanaannya. Bab I -

USULAN TEKNIS

Penyusunan Strategi Pegembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Dumai

Sosialisasi, merupakan kegiatan yang akan dikoordinasikan Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, yang ditujukan untuk melakukan penyamaan pemahaman kegiatan penyusunan SPPIP Kota/Kab yang dilakukan di 3 region. Setiap kota diperkirakan akan melibatkan 2 orang dari tim konsultan, satker PKP propinsi yang bersangkutan, dan 2 orang pokjanis.

FGD, merupakan kegiatan pertemuan dengan pemangku kepentingan untuk menjaring masukan tertentu dan dilaksanakan sebanyak minimal 4 (empat) kali sesuai dengan tahapan pelaksanaan dan target capaian, akan melibatkan minimal 15 orang pemangku kepentingan.

Kolokium, merupakan kegiatan yang akan dikoordinasikan oleh Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, yang ditujukan untuk melakukan penyamaan pencapaian dari kegiatan penyusunan SPPIP Kota/Kab yang dilakukan di 3 region. Pihak Konsultan akan mengikuti kegiatan Kolokium dan melaporkan kemajuan pencapaian kegiatan maupun hasil kesepakatan di daerah dalam penyusunan SPPIP. Setiap kota/kabupaten diperkirakan akan melibatkan 2 orang dari tim konsultan, satker PKP propinsi yang bersangkutan, 2 orang pokjanis.

Konsultasi Publik, merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk menjaring masukan dan penyepakatan dengan seluruh pemangku kepentingan pembangunan daerah. Kegiatan konsultasi publik dilakukan di kota/kabupaten tempat dilakukannya penyusunan SPPIP, melibatkan minimal 40 orang.

Diseminasi, merupakan kegiatan yang dilaksanakan pada akhir kegiatan dan ditujukan untuk menginformasikan seluruh hasil kegiatan khususnya SPPIP dan arahan Program yang telah disepakati, kepada dinas/instansi Bab I -

USULAN TEKNIS

Penyusunan Strategi Pegembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Dumai

terkait dan pemangku kepentingan lainnya yang akan terlibat dalam pembangunan kota/kabupaten tersebut, minimal melibatkan 40 orang Diskusi Pembahasan, merupakan kegiatan pembahasan laporan

pelaksanaan kegiatan pada setiap tahapnya. Diskusi Pembahasan dilakukan bersama tim teknis dari pemberi kerja (Satker). Diskusi pembahasan dilakukan untuk pembahasan laporan pendahuluan, laporan antara, laporan akhir sementara dan laporan akhir kepada tim teknis dari pemberi pekerjaan.

1.5.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

Kegiatan Penyusunan SPPIP Kota/Kabupaten ini diselenggarakan dalam jangka waktu 7 (tujuh) bulan sejak SPMK diterbitkan.

1.6.

PELAPORAN

Pelaporan yang dihasilkan meliputi: 1. Laporan Pendahuluan, yang memuat mengenai proses penyelesaian kegiatan dengan capaian sebagai berikut: Latar belakang kegiatan, tujuan dan sasaran kegiatan, metodologi, jadual pelaksanaan kegiatan. Rencana kerja rinci yang akan menjadi acuan dalam keseluruhan rangkaian pelaksanaan pekerjaan. Pendekatan dan metodologi yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan. Hasil review dari dokumen dan kebijakan lainnya yang terkait.

Laporan Pendahuluan ini diserahkan 1 (satu) bulan setelah SPMK Bab I diterbitkan dengan jumlah sebanyak 10 eksemplar.
USULAN TEKNIS

Penyusunan Strategi Pegembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Dumai

2. Laporan Antara, yang memuat mengenai proses penyelesaian kegiatan dengan capaian sebagai berikut: Rumusan isu permukiman dan infrastruktur perkotaan, potensi, permasalahan dan tantangan yang dihadapi Rumusan kriteria dan indikator penentuan kawasan permukiman prioritas Identifikasi kawasan permukiman prioritas Rumusan tujuan dan kebijakan pembangunan permukiman perkotaan Rumusan strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan Laporan Antara ini diserahkan 4 (empat) bulan setelah SPMK diterbitkan dengan jumlah sebanyak 10 eksemplar.

3.

Laporan Akhir Sementara, yang memuat mengenai proses penyelesaian kegiatan dengan capaian sebagai berikut: Analisis korelasi strategi pembangunan permukiman dan kebutuhan infrastruktur permukiman perkotaan dalam skema manajemen pembangunan perkotaan Analisis aspek penerapan strategi terhadap penyusunan program pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan. Rumusan program pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan (dalam skala kota dan skala kawasan) sebagai arahan investasi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan jangka menengah. Analisis dampak penerapan program pembangunan permukiman dan

USULAN TEKNIS

Penyusunan Strategi Pegembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Dumai

Bab I -

10

infrastruktur permukiman perkotaan.

Hasil Kolokium dalam rangka penyamaan pencapaian dari kegiatan penyusunan SPPIP

Laporan Akhir Sementara ini diserahkan 6 (enam) bulan setelah SPMK diterbitkan dengan jumlah sebanyak 10 eksemplar.

4. Laporan Akhir, yang memuat keseluruhan rangkaian hasil dan proses penyelesaian kegiatan yaitu sebagai berikut: Hasil Konsultasi Publik dalam rangka menjaring masukan terhadap rumusan strategi dan program pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan. Hasil diseminasi

Laporan Akhir ini diserahkan pada bulan ke 7 (tujuh) dengan jumlah sebanyak 10 eksemplar. Bersamaan dengan laporan akhir ini, diserahkan pula dokumen SPPIP dalam bentuk buku dan CD (sebanyak 10 buah). 5. Laporan Bulanan, yang memuat mengenai laporan kegiatan penyusunan berikut dengan kemajuan kegiatan SPPIP. Laporan bulanan ini diserahkan tiap bulan selama jangka waktu pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 (lima) eksemplar. 6. Proceeding (laporan pelaksanaan kegiatan) untuk Sosialisasi, Kolokium, FGD (4 (empat) kali), konsultasi publik dan diseminasi, dengan jumlah masing masing 5 (lima) eksemplar. Laporan ini diserahkan bersamaan dengan Laporan Akhir. 7. Album Peta, sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar berisi dokumen spasial terkait dengan data, informasi, dan hasil strategi dalam skala: 1 : 25.000 (skala kota)

USULAN TEKNIS

Penyusunan Strategi Pegembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Dumai

Bab I -

11

1 : 5000 (skala kawasan prioritas)

1.7.

KELUARAN YANG DIHASILKAN

Keluaran yang dihasilkan dalam kegiatan Penyusunan SPPIP Kabupaten/Kota pada dasarnya mencakup dua hal, yaitu: 1. Dokumen perkotaan, strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur

yang memuat :

Indikasi arah pengembangan kota serta pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan

Rumusan kriteria dan indikator penentuan kawasan permukiman prioritas

Identifikasi Kawasan Permukiman prioritas Rumusan tujuan dan kebijakan pembangunan permukiman perkotaan Rumusan strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan

Analisis korelasi strategi pembangunan permukiman dan kebutuhan infrastruktur permukiman perkotaan dalam skema manajemen pembangunan perkotaan

Analisis konsekuensi penerapan strategi terhadap penyusunan program pembangunan permukiman dan infrastruktur

permukiman perkotaan. Rumusan program pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan (dalam skala kota dan skala kawasan) sebagai arahan investasi pembangunan permukiman dan infrastruktur

perkotaan jangka menengah. Analisis dampak penerapan program pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan.

USULAN TEKNIS

Penyusunan Strategi Pegembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Dumai

Bab I -

permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan.

12

Dokumen spasial terkait dengan strategi dan program pembangunan

2.

Dokumen hasil rangkaian penyelenggaraan kegiatan sebagai bahan untuk proses pemberian kekuatan hukum terhadap strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan.

1.8.

TENAGA AHLI YANG DIBUTUHKAN

Dalam pelaksanaan kegiatan Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kabupaten/Kota ini dibutuhkan dibutuhkan sebanyak 34 (tiga puluh empat) OB (orang bulan) tenaga ahli dan didukung oleh 19 (sembilan belas) OB (orang bulan) asisten tenaga ahli, serta tenaga pendukung sebanyak 14 (empat belas) OB.

Tenaga Ahli: 1. 1 (satu) orang Team Leader dengan jumlah 7 OB, yang memiliki latar belakang pendidikan S1 Perencanaan Wilayah dan Kota dengan pengalaman kerja di bidang perencanaan kota sekurangkurangnya 5 (lima) tahun atau S2 Perencanaan Wilayah dan Kota dengan pengalaman kerja di bidangnya sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun. 2. 1 (satu) orang Ahli Kebijakan Publik dengan jumlah 7 OB, dengan latar belakang pendidikan S1 Administrasi Negara atau Hukum dengan pengalaman kerja di bidang perumusan kebijakan public

sekurangkurangnya 4 (empat) tahun. 3. 1 (satu) orang Ahli Prasarana Kota dengan jumlah 7 OB, dengan latar belakang pendidikan S1 Teknik Sipil dengan pengalaman kerja di bidangnya sekurangkurangnya 4 (empat) tahun. 4. 1 (satu) orang Ahli Permukiman dengan jumlah 7 OB, dengan latar

USULAN TEKNIS

Penyusunan Strategi Pegembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Dumai

Bab I -

dan Kota dengan pengalaman kerja di bidang pembangunan dan

13

belakang pendidikan S1 Teknik Arsitektur atau S1 Perencanaan Wilayah

pengembangan perumahan dan permukiman sekurangkurangnya 4 (empat) tahun 5. 1 (satu) orang Ahli Ekonomi Pembangunan dengan jumlah 6 OB, dengan latar belakang pendidikan S1 Ekonomi dengan pengalaman kerja di bidang pembangunan dan pengembangan perumahan dan permukiman

sekurangkurangnya 4 (empat) tahun atau S2 Ekonomi Pembangunan dengan pengalaman kerja di bidangnya sekurang kurangnya 3 (tiga) tahun.

Asisten Tenaga Ahli: 1. 1 (satu) orang Asisten Ahli Permukiman dan Penataan Bangunan dengan jumlah 5 OB, dengan latar belakang pendidikan S1 Teknik Arsitektur atau S1 Perencanaan Wilayah dan Kota. Tugasnya adalah membantu / mendukung pekerjaan Tenaga Ahli Permukiman. 2. 1 (satu) orang Asisten Ahli Air Minum dan Penyehatan Lingkungan dengan jumlah 5 OB, dengan latar belakang pendidikan S1 Teknik Lingkungan. Tugasnya adalah membantu / mendukung pekerjaan Tenaga Ahli Prasarana Kota. 3. 1 (satu) orang Asisten Ahli Kelembagaan dan Kebijakan Publik dengan jumlah 4 OB, dengan latar belakang pendidikan S1 Administrasi Negara atau Hukum. Tugasnya adalah membantu / mendukung pekerjaan Tenaga Ahli Kebijakan Publik. 4. 1 (satu) orang Asisten Ahli Pemetaan dengan jumlah 5 OB, dengan latar belakang pendidikan S1 Geografi. Tugasnya adalah membantu / mendukung pekerjaan Tenaga Ahli Prasarana Kota.

USULAN TEKNIS

Penyusunan Strategi Pegembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Dumai

Bab I -

Tenaga Pendukung:

14

Dalam mendukung pelaksanaan kegiatan ini dibutuhkan: 1. 1 (satu) orang Sekretaris yang akan membantu dalam proses penyusunan dokumen SPPIP selama 7 bulan 2. 1 (satu) orang Operator CAD/GIS, yang akan membantu dalam proses pemetaan, selama 7 bulan

1.9.

PEMBIAYAAN

Pembiayaan untuk kegiatan Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kabupaten/Kota ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2011, sebesar Rp. 840.000.000,- (Delapan Ratus Empat Puluh Juta Rupiah), yang akan dialokasikan pada Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman di masing masing propinsi.

USULAN TEKNIS

Penyusunan Strategi Pegembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Dumai

Bab I -

15

Anda mungkin juga menyukai