Anda di halaman 1dari 26

PNEUMONA

NuRlL uUA
%Rl00LR 3
Klien datang ke lRU dengan diantar keluarga setelah
sebelumnya mengalami sesak terutama waktu tidur. asil
anamnase didapatkan demam terjadi sudah sejak 3 hari
dan suhunya naik turun, dengan %%' -%U 100/70 mmg,
Nadi 100x/menit, 3uhu38 . Klien sudah dibawa ke dokter
tetapi tidak sembuh. Kejang yang dialami klien teerjadi 3 juli
2011 pagi hari (0900 wlB) saat demam, kejang 2 menit.
Klien tidak mengalami sianosis dan tidak mampu menangis
selalu kejang. Kejang hilang dengan sendirinya dan hanya
terjadi 1 kali. Kejang tidak terjadilagi sampaiklien masuk
rumah sakit. %etapi kesadaranklien tetap menurun.
Pemeriksaan fisik yang tampak bentuk paru barrel ohest,
adanya suara perkusi hiperresonanoe.
Klien datang ke lRU dengan diantar keluarga setelah
sebelumnya mengalami sesak terutama waktu tidur. asil
anamnase didapatkan demam terjadi sudah sejak 3 hari
dan suhunya naik turun, dengan %%' -%U 100/70 mmg,
Nadi 100x/menit, 3uhu38 . Klien sudah dibawa ke dokter
tetapi tidak sembuh. Kejang yang dialami klien teerjadi 3 juli
2011 pagi hari (0900 wlB) saat demam, kejang 2 menit.
Klien tidak mengalami sianosis dan tidak mampu menangis
selalu kejang. Kejang hilang dengan sendirinya dan hanya
terjadi 1 kali. Kejang tidak terjadilagi sampaiklien masuk
rumah sakit. %etapi kesadaranklien tetap menurun.
Pemeriksaan fisik yang tampak bentuk paru barrel ohest,
adanya suara perkusi hiperresonanoe.
Pneumonia adalah infeksi saluran pernafasan
akut bagaian bawah yang mengenai parenkim
paru. Pneumonia disebabkan oleh bakteri,yaitu
3treptooooous pneumonia dan
aemophillusbinfluenzae.
K0N3LP UA3AR PNLuM0NlA
!03079,3
Pneumonia adalah peradangan akut parenkim paru yang biasanya
berasal dari suatu inIeksi. ( Price & wilson, 2005 ).
Pneumonia adalah penyakit inIlamasi pada paru yang dicirikan dengan
adanya konsolidasi akibat eksudat yang masuk dalam area alveoli.
(Axton & Fugate, 1993)
!30:243, adalah proses inIeksi akut yang mengenai jaringan paru-
paru (,;04) biasanya disebabkan oleh masuknya kuman bakteri, yang
ditandai oleh gejala klinis batuk, demam tinggi dan disertai adanya
napas cepat ataupun tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam.
(Depkes RI, 2002).
!30:243, merupakan penyakit batuk pilek disertai napas sesak atau
napas cepat. Napas sesak ditandai dengan dinding dada bawah tertarik
ke dalam, sedangkan napas cepat diketahui dengan menghitung tarikan
napas dalam satu menit. Untuk balita umur 2 tahun sampai 5 tahun
tarikan napasnya 40 kali atau lebih dalam satu menit, balita umur 2
bulan sampai 2 tahun tarikan napasnya 50 kali atau lebih per menit, dan
umur kurang dari 2 bulan tarikan napasnya 60 kali atau lebih per menit
(Depkes, 1991).
!03079,3
Pneumonia adalah peradangan akut parenkim paru yang biasanya
berasal dari suatu inIeksi. ( Price & wilson, 2005 ).
Pneumonia adalah penyakit inIlamasi pada paru yang dicirikan dengan
adanya konsolidasi akibat eksudat yang masuk dalam area alveoli.
(Axton & Fugate, 1993)
!30:243, adalah proses inIeksi akut yang mengenai jaringan paru-
paru (,;04) biasanya disebabkan oleh masuknya kuman bakteri, yang
ditandai oleh gejala klinis batuk, demam tinggi dan disertai adanya
napas cepat ataupun tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam.
(Depkes RI, 2002).
!30:243, merupakan penyakit batuk pilek disertai napas sesak atau
napas cepat. Napas sesak ditandai dengan dinding dada bawah tertarik
ke dalam, sedangkan napas cepat diketahui dengan menghitung tarikan
napas dalam satu menit. Untuk balita umur 2 tahun sampai 5 tahun
tarikan napasnya 40 kali atau lebih dalam satu menit, balita umur 2
bulan sampai 2 tahun tarikan napasnya 50 kali atau lebih per menit, dan
umur kurang dari 2 bulan tarikan napasnya 60 kali atau lebih per menit
(Depkes, 1991).
Penyebab Pneumonia
Pneumonia umumnya disebabkan oleh bakteri,
yaitu 3treptooooous pneumonia dan
aemophillus influenza. Pada bayi dan anak
keoil ditemukan 3taphylooooous aureus
sebagai penyebab pneumonia yang berat dan
sangat progesif dengan mortalitas tinggi.
%anda dan 0ejala Pneumonia
0ejala umum dari saluran pernafasan bawah
berupa batuk, takipnu, ekspektorasi sputum,
napas ouping hidung, sesak nafas, air hunger,
merintih, dan sianosis. Anak yang lebih besar
dengan pneumonia akan lebih suka berbaring
pada sisi yang sakit dengan lutut tertekuk
karena nyeri dada.
UA%A etiologi PR0BLLM
U3 demam 3 hari
kejang 2 menit
kesadaran menurun
Uo
Pl %%;
td = 100/70 mmhg
N = 100x/mnt
3 = 38
%
o
- Burrel ohest dan adanya
suara perkusi
hipersonanoe
Bakteri/ ;irus
Masuk paru
Peradangan al;eolus
3uhu tubuh meningkat
MK resiko tinggi
kekurangan oairan
Resiko tinggi kekurangan
oairan yang berhunungan
dengan intake adekuat
dan demam.
UlA0N03A %u1uAN KLP K lN%LR'LN3l
Resiko tinggi
kekurangan
oairan yg
berhubungan
dengan intake
oral tidak
adekuat dan
demam
Kebutuhan
oairan terpeuhi
dan suhu tubuh
dlm batas
normal.
-Menunjukan
suhu tubh dalam
kondisi normal
-kebutuhan
oairan terpenuhi.
-obser;asi %%' setiap 2
jam
-beri kompres dingin
-kelola pembrian
antipiretik dan anti biotik
-beri minum peroral
seoara hati-hati ,monitor
keakuratan tetesan
infuse
3AP %B PARu
3A%uAN AARA PLNuLuANPNLuM0NlA
1udul PNLuM0NlA
ari/tanggal RABu 21/09/2011
%empat RuAN0 AN00RLK
Lama 30 menit
Penyaji Mahasiswa 3%lKL3 Nu %uBAN
Audiens Keluarga / klien di R3,K0L3MA
%UJUAN NS%#UKSONAL UMUM %UJUAN NS%#UKSONAL UMUM
3etelah diberikan penyuluhan selama 30
menit klien / keluarga diharapkan dapat
mengerti tentang penyakit PNLuM0NlA
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
1 1.. Menjelaskan pengertian Menjelaskan pengertian PNLuM0NlA PNLuM0NlA
2. 2. Menjelaskan tentang penyebab Menjelaskan tentang penyebab PNLuM0NlA PNLuM0NlA
3. 3. Menjelaskan tentang bagaimana penularan Menjelaskan tentang bagaimana penularan
PNLuM0NlA PNLuM0NlA
4. 4. Menjelaskan tentang tanda dan gejala Menjelaskan tentang tanda dan gejala
PNLuM0NlA PNLuM0NlA
5. 5. Menjelaskan tentang pengobatan Menjelaskan tentang pengobatan
PNLuM0NlA PNLuM0NlA
6. 6. Menjelaskan tentang penoegahan Menjelaskan tentang penoegahan
PNLuM0NlA PNLuM0NlA
SASARAN SASARAN
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan
khususnya kepada klien dan keluarga klien di
Ruang AN00RLK R3uU K0L3MA
Alat Bantu
Menggunakan alat bantu Laptop, LU
Metode
1. eramah dan tanya jawab.
2. Leaflet.
ATERI (TERLA!IR) ATERI (TERLA!IR)
1. Pengertian PNLuM0NlA
2. Penyebab PNLuM0NlA
3. Penularan PNLuM0NlA
4. %anda dan gejala PNLuM0NlA
5. Pengobatan PNLuM0NlA
6. Penoegahan PNLuM0NlA
N0 wAK%u KL0lA%AN PLNuLuAN KL0lA%AN PL3LR%A
1. 5 menit Pembukaan
1. Menguoapkan salam.
2. Menjelaskan nama dan akademi
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang diberikan.
5. Menanyakan kesiapan peserta
l Menjawab salam
l Mendengarkan
l Mendengarkan
2. 10 menit Pelaksanaan
1. Penyampaian materi
a. Menjelaskan pengertian PNLuM0NlA
b. Menjelaskan penyebab PNLuM0NlA
o. Menjelaskan bagaimana penularan PNLuM0NlA
d. Menjelaskan tanda dan gejala PNLuM0NlA
e. Menjelaskan pengobatan PNLuM0NlA
f. Menjelaskan penoegahan PNLuM0NlA
2. %anya jawab
a. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya
l Mendengarkan
l Bertanya
3. 10 menit L;aluasi
1. Menanyakan kembali hal-hal yang sudah
dijelaskan mengenai PNLuM0NlA
2. Meminta l dan % untuk memberikan
masukan dan saran pada penyuluhan yang sudah
dilakukan
l Menjawab
l Menjelaskan
l Memperhatikan
4. 5 menit Penutup
1. Menutup pertemuan dengan menyimpulkan
materi yang telah dibahas
2. Memberikan salam penutup
l Mendengarkan
l Menjawab salam
EVALUASI : EVALUASI :
1. Peserta mampu mengulangi penjelasan
yang telah disampaikan oleh perawat
2. Peserta mampu menjawab pertanyaan
yang diajukan perawat
!ENGORGANISASIAN !ENGORGANISASIAN
1. Penyaji
2. Moderator
3. lasilitator
4. Notulen
5. 0bser;er
6. Pembimbing Lahan Praktek
7. Pembimbing Akademik
!ENCEGAHAN !RIER
Penoegahan primer bertujuan untuk
menghilangkan faktor risiko terhadap kejadian
pneumonia.
PENCEGAHAN SKUNDE#
Penoegahan 3ekunder %ingkat penoegahan
kedua ini merupakan upaya manusia untuk
menoegah orang yang telah sakit agar sembuh,
menghambat progresifitas penyakit,
menghindari komplikasi, dan mengurangi
ketidakmampuan.
PENCEGAHAN %E#SE#
Penoegahan %ertier %ujuan utama dari
penoegahan tertier adalah menoegah agar
tidak munoulnya penyakit lain atau kondisi lain
yang akan memperburuk kondisi balita,
mengurangi kematian serta usaha
rehabilitasinya.
KLPu%u3AN MLN%LRl KL3LA%AN RLPuBLlK lNU0NL3lA N0M0R 1537.A/ MLNKL3/ 3K/Xll/2002
%LN%AN0 PLU0MAN PLMBLRAN%A3AN PLNAKl% lNlLK3l 3ALuRAN PLRNAPA3AN AKu%
uN%uK PLNAN00uLAN0AN PNLuM0NlA PAUA BALl%A MLN%LRl KL3LA%AN RLPuBLlK
lNU0NL3lA
a. Bahwa dalam upaya meningkatkan pemberantasan
penyakit saluran pernapasan akut, terutama untuk
penyakit penemounia pada balita Perlu adanya suatu
pedoman agar dioapai tingkat penyembuhan yang optimal.
b. Bahwa sehubungan dengan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a perlu ditetapkan Pedoman
Pemberantasan Penyakit lnfeksi 3aluran Pernapasan Akut.
untuk Penanggulangan Pneumonia Pada Balita dengan
keputusan Menteri Kesehatan.
KLPu%u3AN MLN%LRl KL3LA%AN RLPuBLlK lNU0NL3lA N0M0R 1537.A/ MLNKL3/ 3K/Xll/2002
%LN%AN0 PLU0MAN PLMBLRAN%A3AN PLNAKl% lNlLK3l 3ALuRAN PLRNAPA3AN AKu%
uN%uK PLNAN00uLAN0AN PNLuM0NlA PAUA BALl%A MLN%LRl KL3LA%AN RLPuBLlK
lNU0NL3lA
a. Bahwa dalam upaya meningkatkan pemberantasan
penyakit saluran pernapasan akut, terutama untuk
penyakit penemounia pada balita Perlu adanya suatu
pedoman agar dioapai tingkat penyembuhan yang optimal.
b. Bahwa sehubungan dengan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a perlu ditetapkan Pedoman
Pemberantasan Penyakit lnfeksi 3aluran Pernapasan Akut.
untuk Penanggulangan Pneumonia Pada Balita dengan
keputusan Menteri Kesehatan.
1. undang-undang Nomor 4 %ahun 1984 tentang wabah (Lembaran
Negara %ahun 1984 No 20 %ambahan Lembaran Negara Nomor
3273),
2. undang-undang Nomor 23 tahun 1992 %entang Kesehatan
(Lembaran Negara %ahun 1992 Nomor 100. %ambahan Lembaran
Negara Nomor 3495 ),
3. undang-undang Nomor 22 %ahun 1999 tentang Pemerintah Uaerah
(Lembaran Negara %ahun 1999 Nomor 60, %anbahan Negara Nomor
3839),
4. undang-undang Nomor 25 %ahun 1999 %entang perimbangan
Keuangan antara Pemerintah pusat dan daerah (Lembaran Negara
%ahun 1999 Nomor 72. %ambahan Lembaran Negara Nomor 3848),
5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 %ahun 2000 %entang Kewenagan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai daerah 0tonom
(Lembaran Negara %ahun 2000 Nomor 54 %ambahan Lembaran
Negara Nomor 3952),
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1277/Menkes/3K/Xl/2001
tentang 0rganisasi dan %ata Kerja Uepartemen Kesehatan.
MLMu%u3KAN
KLPu%u3AN MLN%LRl KL3LA%AN %LN%AN0 PLU0MAN
PLMBLRAN%A3AN PLNAKl% lNlLK3l 3ALuRAN PLRNAPA3AN
AKu% uN%uK PLNAN00uLAN0AN PNLuM0NlA PAUA BALl%A
a) Pedoman Pemberantasan Penyakit lnfeksi 3aluran Pernapasan
Akut untuk Penanggulangan Pneumonia pada Balita
sebagaimana dimaksud Uiktum Pertama, sebagaimana
teroantum dalam Lampiran Keputusan ini.
b) Pedoman sebagaimana dimaksud Uiktum Kedua agar
digunakan sebagai aouan bagi seluruh jajaran kesehatan baik
tingkat Pusat, Propinsi maupun Kabupaten Kota dalam
pelaksanaan penanganan dan pembinaan.
o) Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

MLMu%u3KAN
KLPu%u3AN MLN%LRl KL3LA%AN %LN%AN0 PLU0MAN
PLMBLRAN%A3AN PLNAKl% lNlLK3l 3ALuRAN PLRNAPA3AN
AKu% uN%uK PLNAN00uLAN0AN PNLuM0NlA PAUA BALl%A
a) Pedoman Pemberantasan Penyakit lnfeksi 3aluran Pernapasan
Akut untuk Penanggulangan Pneumonia pada Balita
sebagaimana dimaksud Uiktum Pertama, sebagaimana
teroantum dalam Lampiran Keputusan ini.
b) Pedoman sebagaimana dimaksud Uiktum Kedua agar
digunakan sebagai aouan bagi seluruh jajaran kesehatan baik
tingkat Pusat, Propinsi maupun Kabupaten Kota dalam
pelaksanaan penanganan dan pembinaan.
o) Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Anda mungkin juga menyukai