Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA SI CANTIK BERCINCIN YANG PENUH MISTERI

Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa

Disusun oleh Nama : 1. Chaerul Umam 2. Dwita Handayani 3. Lin Indah Hidayati 4. Surati Andriyani 5. Vida Wahyuningsih Kelompok : 3 Kelas : BIO B / Semester III

KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2011

SI CANTIK BERCINCIN YANG PENUH MISTERI

Saturnus adalah salah satu planet di tata surya. Keunikan planet ini adalah cincin yang mengelilingi planet tersebut. Planet ini berbentuk agak pipih karena disebabkan oleh rotasinya yang sangat cepat, yakni merotasi setiap 10 jam 14 menit waktu Bumi. Sehingga diameter Khatulistiwa antara kutub utara dan selatan berbeda. Diameter Khatulistiwa Saturnus adalah 120.536 km sedangkan diameter dari Kutub Utara ke Kutub Selatan sebesar 108.728 km. Perbedaan ini dikarenakan kecepatan rotasi dari Saturnus yaitu setiap 10 jam 14 menit waktu Bumi. Inti Saturnus memiliki massa jenis yang lebih besar daripada air, planet ini memiliki atmosfer yang mengandung gas, sehingga massa jenis relatif planet ini sebesar 0.69 g/cm (lebih sedikit daripada air). Bagian luar atmosfer Saturnus terbuat dari 96.7% hidrogen dan 3% helium, 0.2% metana dan 0.02% amonia. Pada atmosfer Saturnus juga terdapat sedikit kandungan asetilena, etana dan fosfin. Inti planet Saturnus tidak berbeda jauh dengan planet Yupiter, pusat dari planet Saturnus mencapai 14.730 C. Besar planet Saturnus dengan Bumi hampir sama akan tetapi masa jenis Saturnus lebih ringan. Diatas inti Saturnus terdapat bagian yang lebih tipis yang merupakan hidrogen metalik, sekitar 30.000 km.

Jarak dari matahari dan saturnus mencapai 1,4 milyar km. Saturnus perlu waktu berevolusi sepanjang 29,46 tahun Bumi. Cincin Saturnus membuat planet tersebut menjadi indah. Cincin ini menjulur 6.630 km hingga 120.700 km atas khatulistiwa Saturnus dan terdiri daripada bebatuan silikon dioksida, oksida besi dan partikel es dan batu. ada 2 teori yang menyatakan pembentukan cincin Saturnus yang pertama oleh douard Roche pada abad ke-19, adalah cincin tersebut merupakan bekas bulan Saturnus yang orbitnya datang cukup dekat dengan Saturnus sehingga pecah akibat kekuatan pasang surut. Variasi teori ini adalah bulan tersebut pecah akibat hantaman dari komet atau asteroid. Teori kedua adalah cincin tersebut bukanlah dari bulan Saturnus, tetapi ditinggalkan dari nebula asal yang membentuk Saturnus. Keunikan lainnya pada cincin Saturnus terdapat bayangan ikan pari, hal tersebut dikarenakan debu yang sangat kecil sekali yang naik ke atas cincin. Debu itu merotasi dalam waktu yang sama dengan magnetosfer planet tersebut dan diperkirakan bahwa debu itu memiliki koneksi dengan elektromagnetisme. Bayangan ini ditemukan satelite observasi Voyager. Saturnus juga memiliki keunikan memiliki benda-benda langit yang mengelilingi saturnus berupa satelit-satelit planet. Saturnus memiliki 59 bulan, 48 diantaranya memiliki nama. Banyak bulan Saturnus yang sangat kecil, dimana 33 dari 50 bulan memiliki diameter lebih kecil dari 10 kilometer dan 13 bulan lainnya memiliki diameter lebih kecil dari 50 km. Tujuh bulan lainnya cukup besar, yaitu Titan, Rhea, Iapetus, Dione, Tethys, Enceladus dan Mimas. Titan adalah bulan terbesar, lebih besar dari planet Merkurius dan satusatunya bulan di atmosfir yang memiliki atmosfir yang tebal.

Hyperion dan Phoebe adalah bulan terbesar lainnya, dengan diameter lebih besar dari 200 km. Salah satu fenomena yang pernah terjadi di planet Saturnus adalah topan raksasa yang terbentuk di dekat kutub utara Planet Saturnus menguat hingga 10 kali lipat dari kondisi sebelumnya. Kekuatannya setara dengan topan raksasa yang terdeteksi di bagian selatan planet tersebut.

Diameter topan tersebut diperkirakan sekitar 120 kilometer. Pusaran anginnya bergerak dengan kecepatan 530 kilometer per jam atau dua kali lipat kekuatan badai terkuat di Bumi. Ini adalah topan raksasa, ratusan kali lebih kuat daripada badai raksasa terbesar di Bumi, ujar Kevin Baines, ilmuwan yang terlibat dalam misi Cassini di Laboratorium Propulsi Jet. Ditemukannya sejumlah badai di kutub utara maupun kutub selatan planet tersebut menunjukkan dinamika atmosfer di atas permukaannya. Di dalam topan tersebut juga mungkin terdapat petir raksasa yang bisa jadi mesin pengatur cuaca di Saturnus. Para ilmuwan memperkirakan, topan tersebut terbentuk akibat aliran panas yang dilepaskan dari cairan permukaan yang menguap. Cara kerjanya kemungkinan mirip dengan badai yang terbentuk di Bumi dari titik-titik air yang terkumpul membentuk awan tebal. Bentuk topan raksasa di Saturnus memiliki keunikan karena sisi luarnya seperti bangun heksagonal atau segi enam. Penyebabnya masih menjadi misteri hingga kini. Yang terbaru adalah pesawat luar angkasa NASA, Cassini merekam suara mengerikan yang diperkirakan berasal dari cincin Saturnus. Suara ini bukan sebuah hoax, melainkan rilis resmi dari NASA. Suara ini dihasilkan oleh sesuatu yang disebut dengan Saturn kilometric radation yang dihasilkan bersamaan dengan aurora Saturnus. Radio Cassini dan Plasma Wave Science (RPWS) mengambil frekuensi gelombang dengan resolusi tinggi yang memungkinkan untuk mengkonversi gelombang radio tersebut ke dalam rekaman audio dengan menggeser rentang frekuensinya seperti halnya pada radio yang kita miliki yaitu dari gelombang radio diterjemahkan menjadi suara. Selain itu, sebagian besar astronom amatir di seluruh dunia saat ini memperhatikan perubahan yang sama pada Saturnus: Cincin Saturnus yang lebar

menipis menjadi garis tipis. Efrain Morales Rivera mengirimkan gambar berikut yang diambil dari halaman belakang rumahnya di Aguadilla, Puerto Rico.

Perbandingan saturnus di tahun 2007 dan 2008. Kredit Gambar : Efrain Morales Rivera Cincin-cincin Saturnus telah menipis sekali dalam setahun ini, katanya. Daerah Cassini atau Cassini Division (suatu daerah gelap dalam cincin Saturnus yang dinamakan Cassini) mulai sulit diamati. Fenomena yang sama terjadi empat ratus tahun lalu dan sempat memusingkan Galileo, sebagai orang pertama yang pada tahun 1610 menemukan cincin-cincin Saturnus melalui teropong primitifnya. Dia sangat tercengang ketika mendapati cincin-cincin tersebut menyempit sedikit setahun berikutnya. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi? Sekarang, kejadian yang sama adalah: kita mengalami suatu pelintasan bidang cincin (ring plane crossing). Ketika sedang dalam perjalanannya mengelilingi Matahari, Saturnus membelokkan cincinnya menjadi sejajar dengan garis pandang dari Bumi (edge-on) setiap 14-15 tahun sekali. Karena cincinnya yang sangat tipis, mereka bisa tidak teramati jika dilihat melalui teleskop kecil. Dalam bulan-bulan berikut ini, cincin Saturnus akan menjadi semakin tipis sampai akhirnya mereka hilang pada 4 September 2009 nanti. Ketika hal ini terjadi pada 1612, Galileo mengabaikan studinya akan planet. Padahal, kita ketahui kemudian, saat-saat pelintasan bidang cincin seperti ini merupakan waktu yang baik untuk menemukan satelit-satelit dan cincin luar Saturnus yang

baru. Selain itu, saat demikian juga merupakan waktu yang baik untuk melihat kutub utara Saturnus yang biru. Pada tahun 2005, wahana antariksa Cassini terbang di atas belahan utara Planet Saturnus dan menemukan bahwa langit di sana sebiru langit Bumi sendiri. Selama bertahun-tahun, hanya Cassini yang bisa menikmati pemandangan ini, karena dari Bumi, bagian atas Saturnus yang biru tertutupi oleh cincin-cincin Saturnus. Galileo sendiri tidak pernah memahami sifat dasar alamiah dari cincincincin Saturnus. Dia tidak mengetahui bahwa mereka sebenarnya merupakan kumpulan satelit-satelit kecil yang mengorbit dalam bidang orbit piringan, berukuran dari debu hingga sebesar bulan kita (kemungkinan cincin-cincin ini merupakan debris atau puing-puing dari satelit yang hancur, tetapi para ilmuwan sendiri masih belum yakin benar akan hal ini). Melalui teleskop abad 17-nya, cincin tersebut lebih menyerupai telinga atau semacam cuping planet. Meski demikian, intuisinya mengarahkan Galileo untuk membuat prediksi yang tepat, bahwa cincin-cincin yang hilang ini akan kembali. Dan dia benar. Cincin Saturnus kembali tampak, dan para ilmuwan menyimpulkan penelitiannya. Pada tahun 1659, secara tepat Christiaan Huygens menjelaskan peristiwa menghilangnya cincin yang periodik selama terjadinya pelintasan bidang cincin atau ring plane crossing ini. Pada tahun 1660, Jean Chapelain mengatakan bahwa cincin Saturnus bukan merupakan benda padat, tetapi terbuat dari partikel-partikel kecil yang sangat banyak dan masing-masing mengorbit Saturnus secara independen. Selama dua ratus tahun, usulannya sempat tidak diterima secara luas, sebelum ternyata terbukti benar.

Cincin-cincin Saturnus sangat lebar tetapi juga sangat tipis. Para astronom menggunakan Teleskop Hubble untuk menangkap citra Saturnus dengan

posisi cincin datarnya ini (edge-on) pada tahun 1995. Obyek terang seperti bintang pada bidang cincin yang terlihat pada gambar merupakan satelit-satelit es. Tidak perlu bersedih hati dengan musibah hilangnya cincin Saturnus ini. Saturnus masih merupakan obyek yang indah untuk dilihat melalui teleskop kecil sekalipun. Bahkan, pada hari Selasa, 18 Maret dan Rabu, 19 Maret, Bulan yang hampir purnama dan Saturnus berada satu garis pada bagian yang sama di langit senja. Hal ini membuat Saturnus menjadi mudah dicari, tidak seperti biasanya. Setelah Matahari terbenam, lihatlah daerah di sekeliling Bulan, dan voila!, Saturnus terlihat seperti bintang emas terang di dekat Bulan. Jika Anda melewati momen 18-19 Maret ini, coba lihat kembali 14-15 April. Bulan dan Saturnus akan berada berdekatan dan cincin Saturnus bahkan menjadi lebih sempit.

DAFTAR PUSTAKA
http://langitselatan.com/2008/03/20/misteri-menghilangnya-cincin-saturnus/ (25/11/2011) http://archymoffy.wordpress.com/2008/10/18/topan-raksasa-di-kutub-utaraplanet-saturnus-menguat/ (25/11/2011) http://www.unikaja.com/2010/06/heboh-suara-mengerikan-daricincin.html#ixzz1eb6SxiGB (25/11/2011) http://www.unikaja.com/2010/06/heboh-suara-mengerikan-dari-cincin.html (25/11/2011) http://beritaaneh.com/2010/10/foto-terbaru-keindahan-cahaya-planet-saturnusyang-menakjubkan/ (25/11/2011) http://masenchipz.com/topan-diplanet-saturnus (25/11/2011) http://ultimate7th.blogspot.com/2011/03/saturnus-si-cantik-bercincin.html (25/11/2011)

TERMIN PERTANYAAN
Pertanyaan : 1. Penanya : Ade Arofah Mengapa cincin pada Saturnus terlihat semakin tipis ? Penjawab : Vida Wahyuningsih dan Lin Indah Hidayati Sebenarnya cincin saturnus itu tidak akan menipis atau menebal. Hal ini dikarenakan satelit luar angkasa yang disebut Casini ini mengambil gambar ketika planet saturnus ini sedang berotasi dan berevolusi. Sehingga ketika planet ini sejajar dengan satelit Casini bentuk cincinnya terlihat menipis padahal cincin saturnus tidak akan menipis.

2.

Penanya : Siti Komaria Jelaskan mengapa bentuk cincin dari saturnus menyerupai cuping ? Penjawab : Surati Andriyani Hal ini dikarenakan teropong yang digunakan pada saat itu masih sederhana sehingga cincin saturnus hanya terlihat di bagian sisinya saja dan terlihat seperti cuping.

Anda mungkin juga menyukai