Bioteknologi Kehutanan

SEBUAH PENGEMBANGAN BARU PROGENI HIBRIDA PADA Jatropha

Click to edit Master subtitle style
(Hybrid progenies in Jatropha anew development)

K. T. Parthiban *, R. Senthil Kumar, P. Thiyagarajan, V. Subbulakshmi, S. Vennila dan M. Govinda Rao Hutan College dan Lembaga Penelitian, 5/5/12 Kelompok 7 Tamil Nadu Agricultural University,

Introduction
What is Progeny ? What is Hybrid ? What for ? Why Jatropha ?

5/5/12

5/5/12

Background factor
Kebutuhan bahan bakar non-fosil cukup

tinggi
Bahan bakar fosil menipis Dibutuhkan kualitas bahan baku yang baik Pemanfaatan varietas potensial Meningkatkan kandungan minyak Jatropha Memunculkan sifat-sifat yang diharapkan
5/5/12

Tujuan..

Untuk mendapatkan varietas jarak pagar yang baik untuk bahan baku biodiesel

Membandin gkan hasil persilangan Jatropha curcas dengan species Jatropha dari varietas yang lain

5/5/12

5/5/12

Biji (dengan cangkang) jarak pagar Tentang Jatropha mengandung 20-40% minyak nabati, namun bagian inti biji (biji tanpa cangkang) dapat mengandung 45-60% minyak kasar.

Kerajaan: Divisi: Kelas: Ordo: Famili: Genus: Spesies:

Plantae Embryophyta Spermatopsida Malpighiales Euphorbiaceae Jatropha Jatropha curcas

5/5/12

Metode..

5/5/12

Metode
Tahap 1:
Melakukan hibrid antara Jatropha curcas

dengan 9 varian Jatropha lainya menghasilkan F1

Biji yang dihasilkan dikembangkan

Tahap 2:
Melakukan backcross F1 dengan Jatropha

curcas
Analisis dan karakterisasi F2 (BC1F1),

dilakukan klon (stek) Tahap 3:

5/5/12

Hasil dan Pembahasan

5/5/12

5/5/12

Oil content..

5/5/12

Kesimpulan
Dari hasil persilangan hibrida ini,

menghasilkan tanaman yang berbunga lebih awal dan berbuah dalam waktu 3 bulan setelah penananam. persilangan, yaitu. FCRIHC20, 21dan 22 mengalami pertumbuhan yang baik termasuk karakteristik buah dan benih yang dihasilkan.

Dalam waktu 5 bulan, tiga tanaman hasil

Penelitian ini adalah upaya memberikan

gambaran untuk instansi yang terkait dalam memanfaatkan varietas5/5/12 hasil persilangan yang menghasilkan minyak