Anda di halaman 1dari 3

PERCOBAAN DAN RUANG SAMPEL

Kita akan berhubungan dengan percobaan-percobaan yang disebut percobaanpercobaan random dam meskipun tidak disebutkan suatu definisi yang terinci, tetapi kita akan mencatat bahwa percobaan-percobaan itu mempunyai beberapa sifat umum. Pertama, percobaan tersebut tidak mungkin menyatakan sebuah hasil yang khusus, tetapi kita dapat mendefinisikan himpunan untk semua hasil-hasil yang mungkin terjadi. Kedua, percobaan dapat diulang berkali-kali tanpa terbatas dengan kondisi tidak berubah. Terakhir, hasil percobaan yang diulang-ulang itu terjadi dengan cara random atau kebetulan. Contoh 1 : Pelemparan satu koin seimbang dan memperhatikan permukaan yang muncul. Ruang sampel : {G, A}, dimana G = gambar dan A = angka. Contoh 2 : Pelemparan satu koin seimbang tiga kali dan memperhatikan urutan gambar dan angka yang muncul. Ruang sampel : {GGG, GGA, GAG, GAA, AGG, AGA, AAG, AAA}.

DEFINISI PROBABILITA
Jika sebuah percobaan mempunyai ruang sampel (s) dan sebuah kejadian A didefinisikan pada ruang sampel (s), maka P(A) adalah suatu angka riil yang disebut probabilita dari peristiwa A atau probabilita A, dan fungsi P mempunyai syarat-syarat sebagai berikut : 1. 0 P(A) 1 2. P(s) = 1 3. Untuk tiap bilangan yang terbatas k dari kejadiankejadian yang saling meniadakan didefinisikan atas (s), ( ) untuk tiap kejadian A dari s.

4. Jika A1 , A2 , A3, ....... adalah deret yang tidak dapat dihitung dari kejadian-kejadian yang saling meniadakan didefinisikan pada ruang sampel (s), maka

Di dalam praktek, probabilita ditentukan atas dasar (1) perkiraan yang diperoleh dari percobaan yang lalu, (2) suatu pertimbangan analisis dari kondisi percobaan, atau (3) asumsi/anggapan. Agar dapat menggambarkan tujuan probabilita berdasarkan pengalaman, kita mempertimbangkan pengulangan percobaan dan frekuensi relatif kejadian peristiwa yang menarik. Pengertian frekuensi relatif memerlukan intuitif dan menyangkut konsep pengulangan sebuah percobaan serta suatu perhitungan, baik mengenai jumlah pengulangan dan berapa lama waktu kejadian dalam pertanyaan peristiwa. DEFINISI : Nilai fA = mA/m disebut frekuensi relatif kejadian A. Ini mempunyai batasan-batasan sebagai berikut : 1. 0 fA 1. 2. fA = 0 jika dan hanya jika A tidak pernah terjadi, dan fA = 1 jika dan hanya jika A terjadi pada tiap-tiap pengulangan. 3. Jika A dan B kejadian-kejadian yang saling meniadakan, maka fA U B = fA + fB . Percobaan yang dilakukan berkali-kali, frekuensi relatif dari kejadian A akan menyimpang lebih kecil dan mengurangi (dari satu ulangna ke ulangan lainnya), sebagaimana ulangan semakin bertambah. Jika suatu percobaan mempunyai ruang sampel (s) dan kejadian A didefinisikan serta jika frekuensi relatif fA mendekati beberapa jumlah PA sebagaimana jumlah pengulangan bertambah, maka jumlah PA dianggap disebabkan oleh A sebagai probabilitanya, yaitu m

Metode lain untuk menentukan probabilta pada suatu kejadian yang ruang sampelnya mempunyai jumlah yang terbatas, n elemen-elemen, ei, dimana probabilita ditunjukkan untuk sebuah hasil yaitu pi = P(Ei), dimana Ei = {ei} dan pi sedangkan p1 + p2 + p3 + ...... pn = 1 maka P(A) = 0 i = 1, 2, 3, ..... n

Contoh : Ruang sampel dihubungkan dengan percobaan tertentu yang hanya mempunyai tiga hasil, yaitu e1 , e2 , e3. Hasil e1 adalah setengah kemungkinannya dari e2 dan e2 adalah tiga kali kemungkinannya dari e3. Selanjutnya bahwa p1 = p2, p2 = 3 p3, dan p1 + p2 + p3 = 1. p1 = = , p2 = . dan juga p3 = . Sekarang andaikata kejadian A = { e1 , e2}, maka P(A) = +

PROBABILITA BERSYARAT

Anda mungkin juga menyukai