BAB 1 PENDAHULUAN
KELOMPOK 2
1.1 LATAR BELAKANG Pengertian desain produk industri adalah salah satu aktifitas luas dari inovasi teknologi yang berhubungan dengan pengembangan bentuk, pengembangan teknik, proses produksi dan peningkatan pasar suatu produk industry (Prasetyowibowo, 1999). Ergonomi merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia (Sutalaksana, 2006 : 72), dimana secara hakiki akan berhubungan dengan segala aktivitas manusia yang dilakukan untuk menunjukkan performansinya yang terbaik. Aspek-aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas kerja adalah merupakan suatu faktor penting dalam menunjang peningkatan pelayanan jasa produksi, terutama dalam hal perancangan ruang dan fasilitas akomodasi Proses perancangan bangun fasilitas dengan memperhatikan faktor ergonomi sudah tidak dapat ditunda lagi. hal tersebut tidak lepas dari pembahasan mengenai ukuran antropometri tubuh operator maupun penerapan data-data antropometrinya (Eko Nurmianto, 2004). Istilah antropometri berasal dari anthro yang berarti manusia, dan metry yang berarti ukuran. Antropometri yang dihasilkan dan yang diperoleh akan diaplikasikan secara luas. Antropometri merupakan bagian dari ergonomi yang secara khusus mempelajari ukuran tubuh yang meliputi dimensi linier, berat, isi, meliputi juga ukuran kekuatan, kecepatan dan aspek lain dari gerak tubuh. Analisis pada bidang antropometri dapat membantu mengurangi beban kerja dan memperbaiki untuk kerja dengan cara menyediakan tata letak tempat kerja yang optimal termasuk postur kerja yang baik dan kenyamanan menggunakan suatu alat atau sistem kerja sangat bergantung pada kesesuaian rancangan dengan dimensi tubuh pengguna (manusia). Ketidaknyamanan dalam bekerja dapat disebabkan oleh faktor ketidak-ergonomisan rancangan sistem kerja yang ada. Ketidak ergonomisan sistem kerja, baik dalam aspek peralatan, metode kerja maupun lingkungan kerja yang akan menyebabkan berbagai permasalahaan seperti keluhan ketidaknyaman pada pekerja (Sritomo Wignjosoebroto, 1995). Praktikum ini memiliki tujuan untuk mengetahui ukuran dimensi tubuh manusia, cara menyeragamkan data dan mengolah serta memberikan analisa yang tepat untuk sesuai dengan data yang akan diperoleh. Dengan adanya data antropometri dapat diterapkan untuk mendesain fasilitas akomodasi secara ergonomi agar didapat kepuasan baik dari si pengguna jasa maupun pemberi jasa produksi. 1.2 RUMUSAN MASALAH Permasalahan yang diangkat pada praktikum kali ini yaitu : 1. Bagaimana cara mengetahui ukuran dimensi tubuh manusia, tangan, kepala, dan kaki untuk kepentingan ergonomi? 2. Bagaimana cara cara untuk menyeragamkan data antropometri dalam menggunakan program MINITAB? 3. Bagaimana cara mengolah data keseragaman dan menggunakan program Excel? 4. Bagaimana cara mengolah data koefisien determinasi yang bernilai 0,5 dan selain data dimensi tubuh utama dengan aplikasi program SPSS? 1.3 TUJUAN PRAKTIKUM Dalam praktikum ini, praktikan diharapkan: Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
1. Mengetahui ukuran dimensi tubuh manusia, tangan, kepala, dan kaki untuk kepentingan ergonomi 2. Mengetahui cara untuk menyeragamkan data antropometri dalam menggunakan program MINITAB 3. Mengolah data keseragaman dan menggunakan program Excel 4. Mengolah data koefisien determinasi yang bernilai 0,5 dan selain data dimensi tubuh utama dengan aplikasi program SPSS. 1.4 MANFAAT Manfaat yang diperoleh dari praktikum kali ini yaitu : 1. Menambah pengetahuan sebelum melakukan perancangan produk atau tempat kerja 2. Mengetahui dan dapat melakukan perancangan produk yang ergonomi 3. Dapat lebih memperhatikan faktor manusia terutama untuk peningkatan produktivitas 1.5 BATASAN Batasan dari praktikum modul Antropometri ini adalah sebagai berikut : 1. Praktikum dilakukan di dalam laboratorium Ergonomi PPNS-ITS. 2. Praktikum ini dilakukan pada tanggal 13 September 2011 pukul 07.00 10.25 WIB 3. Peralatan yang digunakan pada praktikum ini adalah antropometer, mistar, dan meteran. 4. Pelaksanaan praktikum ini terdiri dari beberapa pengukuran, yaitu antropometri tubuh manusia, tangan, kepala dan kaki. 5. Obyek adalah mahasiswa PPNS-ITS jurusan K3 angkatan 2009. 6. Sumber variabilitas yang digunakan yaitu jenis kelamin dan berat badan dengan skala 40 50 kg, 51- 60 kg, dan > 60 kg. 7. Pada antropometri tubuh berdasarkan variabelitas jenis kelamin dilakukan uji korelasi dan uji regresi. 1.6 ASUMSI Adapun asumsi dari praktikum modul ini sebagai berikut : a. Data pengukuran yang diperoleh adalah benar. b. Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini dalam keadaan normal dan baik c. Baik operator maupun obyek yang diukur dalam keadaan fit.
MODUL 1 ANTROPOMETRI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
KELOMPOK 2
2. 1 ANTROPOMETRI Antropometri merupakan bidang ilmu yang berhubungan dengan dimensi tubuh manusia. Dimensi-dimensi ini dibagi menjadi kelompok statistika dan ukuran persentil. Jika seratus orang berdiri berjajar dari yang terkecil sampai terbesar dalam suatu urutan, hal ini akan dapat diklasifikasikan dari 1 percentile sampai 100 percentile (Liliana, 2007). Antropometri menurut Stevenson (1989) dan Nurmianto (2008) adalah satu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteritik fisik ukuran tubuh manusia, bentuk, dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. Untuk perencanaan stasiun kerja data antropometri akan bermanfaat baik didalam memilih fasilitas-fasilitas kerja yang sesuai dimensinya dengan ukuran tubuh operator, maupun didalam merencanakan dimensi ruang kerja itu sendiri. Antropometri dibagi menjadi dua jenis yaitu : 1. Antropometri Statis (Structural Body Dimensions) Pengukuran manusia pada posisi diam atau yang dibakukan. Disebut juga pengukuran dimensi struktur tubuh dimana tubuh diukur dalam berbagai posisi standart dan tidak bergerak (tetap tegak sempurna). Pengukuran antropometri statis menjadi penting karena pengukuran ini menjadi dasar dalam perancangan produk dan lingkungan kerja yang digunakan. Tabel 2.1 Parameter Ukur Antropometris Statis NO POSISI BERDIRI NO POSISI DUDUK 1. Tinggi badan 1. Tinggi kepala 2 Tinggi mata 2 Tinggi mata 3 Tinggi bahu 3 Tinggi bahu 4 Tinggi siku 4 Tinggi 5 Tinggi pinggang 5 Tinggi peinggang 6 Tinggi tulang pinggul 6 Tinggi tulang pinggul 7 Tinggi kepalan tangan posisi 7 Panjang buttock lutut siap 8 Tinggi jangkauan atas 8 Panjang buttock popliteal 9 Panjang depa 9 Tinggi telapak kaki lutut 10 Panjang lengan atas 10 Tinggi tgelapak kaki popliteal 11 Panjang lengan bawah 11 Panjang kaki 12 Lebar bahu 12 Tebal paha 13 Lebar dada 14 Sumber : Darlis, 2009 2. Antropometri Dinamis (Functional Body Dimensions) merupakan pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikangerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatannya. Selanjutnya untuk memperjelas mengenai data Antropometri yang tepat diaplikasikan dalam berbagai rancangan produk ataupun fasilitas kerja, diperlukan pengambilan ukuran dimensi anggota tubuh Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 3
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
Tabel 2.2 Pemilihan Sikap Kerja Terhadap Jenis Pekerjaan yang BerbedaBeda Jenis Pekerjaan Sikap Kerja yang dipilih Menjangkau > 5 kg Berdiri Bekerja di bawah Berdiri Duduk-berdiri tinggi siku Mengjangkau Berdiri Duduk-berdiri horizontal di laur daerah jangkauan optimum Pekerjaan ringan Berdiri Duduk-berdiri dengan pergerakan berulang Pekerjaan perlu Duduk Duduk-berdiri ketelitian Inspeksi dan Duduk Duduk-berdiri monitoring Sering berpindahDuduk-berdiri Berdiri pindah Sumber : Darlis, 2009 2.1.1 Antropometri dan Peralatan Kenyamanan menggunakan alat bergantung pada kesesuaian ukuran alat dengan ukuran manusia. Jika tidak sesuai, maka dalam jangka waktu tertentu akan mengakibatkan stress tubuh antara lain dapat berupa lelah,nyeri, pusing. Penelitian yang dilakukan Chang terhadap 30 orang laki-laki sebegai operator pneumatic screwdriver usia 22 tahun panjang lengannnya rata-rata 18,2 cm dan tinggi tubuh rata-rata 168,5 cm, ternyata yang melakukan kerja pada posisi duduk lebih menerima getaran pneumatic screwdriver dan otot lengan depannya mengalami stress dibanding yang posisi kerja berdiri. Selain itu penelitian Gunnar terhadap 20 orang wanita dan 20 orang laki-laki yang sedang menggunakan handle pelatuk powered drill tools, median panjang lengan kelompok laki-laki 189 10 mm dan kelompok perempuan 174 9 mm, ternyata ketepatan membidik pelatuk powered drill tools ukuran lebar 50 mm lebih mampu digunakan kelompok perempuan dan kelompok laki-laki mampu menggunakan handle pelatuk powered drill tools ukuran 60 mm. Hasil beberapa temuan penelitian di atas memberi keyakinan bahwa semua peralatan harus didesain sesuai antropometri pengguna. 2.1.2 Antropometri Dalam Sistem Manusia-Mesin Jika disadari bahwa perancangan suatu produk juga dilakukan oleh manusia, maka perancangan sistem manusia-mesin juga tidak lepas dari faktor-faktor manusia karena sebagian dari kesalahan-kesalahan kerja yang terjadi disebabkan oleh rancangan produk yang tidak mempunyai kompatibilitas dengan manusia yang menanganinya. Karena itu seorang perancang produk mempunyai peran besar dalam mengurangi risiko bahaya akibat kesalahan kerja. Diantara penyebab kesalahan pengoperasian setiap produk, didapat kesalahan manusia. Dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa besarnya faktor manusia berperan dalam kelancaran pemakaian produk. Memang kesalahan adalah manusiawi, tetapi penelitian lebih jauh menunjukkan bahwa kesalahan manusia banyak
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
disebabkan kesalahan rancangan produk. Ini menunjukkan bahwa kesalahan manusia berawal pada perancangannya yang tidak manusiawi dan berakibat pada tahap pemakaiannya sebagaimana juga pada perawatannya. Sejalan dengan munculnya kesadaran akan arti pentingnya faktor manusia, para pendisain reaktor maupun instalasi-instalasi lainnya mengikutsertakan antropometri dalam desain stasiun kerjanya serta peralatan pendukungnya. Tujuan utama penyertaan antropometri ini adalah untuk memperkecil beban kerja operator sehingga keamanan dan keselamatan instalasi itu dapat dipertinggi lagi. Persoalan yang muncul berkaitan dengan desain peralatan adalah berkaitan dengan antropometri orang Indonesia adalah kompatibilitasnya dengan antropometri tenaga kerja Indonesia. 2. 2 PERSENTIL Pada penetapan data antropometri, pemakaian distribusi normal umum diterapkan. Distribusi normal dapat diformulasikan berdasarkan harga rata-rata dan simpangan standarnya dari data yang ada. Berdasarkan nilai yang ada tersebut, maka persentil (nilai yang menunjukkan persentase tertentu dari orang yang memiliki ukuran pada atau di bawah nilai tersebut) bisa ditetapkan sesuai tabel probabilitas distribusi normal. Jika diharapkan ukuran yang mampu mengakomodasikan 95% dari populasi yang ada, maka diambil rentang 2,5th dan 97,5th percentile sebagai batas-batasnya.
Secara statistik sudah diperlihatkan bahwa data hasil pengukuran tubuh manusia pada berbagai populasi akan terdistribusi dalam grafik sedemikian rupa sehingga data-data yang bernilai kurang lebih sama akan terkumpul di bagian tengah grafik. Persentil menunjukkan jumlah bagian per-seratus orang dari suatu populasi yang memiliki ukuran tubuh tertentu. Tujuan penelitian, dimana sebuah populasi dibagi-bagi berdasarkan kategori-kategori dengan jumlah keseluruhan 100% dan diurutkan mulai dari populasi terkecil hingga terbesar berkaitan dengan beberapa pengukuran tubuh tertentu. Sebagai Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 5
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
contoh bila dikatakan persentil ke- 95 dari suatu pengukuran tinggi badan berarti bahwa hanya 5% data merupakan data tinggi badan yang bernilai lebih besar dari suatu populasi dan 95% populasi merupakan data tinggi badan yang bernilai sama atau lebih rendah pada populasi tersebut. Ada dua hal penting yang harus selalu diingat bila menggunakan persentil. Pertama, suatu persentil Antropometri dari tiap individu hanya berlaku untuk satu data dimensi tubuh saja. Kedua, tidak dapat dikatakan seseorang memiliki persentil yang sama, ke95, atau ke-90 atau ke-5, untuk keseluruhan dimensi. Penerapan data anthropometri ini dapat dilakukan jika tersedia nilai mean (rata-rata) dan SD (standar deviasi) dari suatu distribusi normal. Sedangkan persentil adalah suatu nilai yang menyatakan bahwa persentase tertentu dari sekelompok orang yang dimensinya sama dengan atau lebih rendah dari nilai tersebut, misalnya 95% populasi adalah sama dengan atau lebih rendah dari 95 persentil; 5% dari populasi berada sama dengan atau lebih rendah dari 5 persentil. Besarnya nilai persentil dapat ditentukan dari tabel probabilitas distribusi normal. Tabel 2.3 Distribusi Normal dan Perhitungan Persentil
Percentile 1st 2,5th 5th 10th 50th 90th 95th 97,5th 99th
Sumber : Stevenson, 1989 ; Nurmianto 1991) 2.3
DIMENSI TUBUH Pengumpulan data dilakukan secara langsung pada stasiun kerja uantuk mengetahui kondisi kerja. Dalam pengamatan ini dilakuakn pengambilan gambar terhadap stasiun kerja, pengambilan/pengumpulan ukuran stasiun kerja, dimensi tubuh manusia. Selanjutnya data antropometri akan diolah menjadi tabel antropometri yang nantinya digunakan untuk analisa antropometri tentang perancangan fasilitas kerja pada stasiun kerja tersebut. Berikut ini merupakan bagian-bagian tubuh yang akan diukur yaitu : 2.3.1 KEPALA Berikut ini merupakan gambar dimensi struktur kepala dan juga kode antropometri kepala yaitu :
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
Dimensi Panjang kepala Lebar kepala Diameter maksimum dari dagu Dagu ke puncak kepala Telinga ke puncak kepala Telinga ke belakang kepala Antara dua telinga Mata ke puncak kepala Mata ke belakang kepala Antara dua pupil mata Hidung ke puncak kepala Hidung ke belakang kepala Mulut ke puncak kepala Lebar mulut
Berikut ini merupakan gambar dimensi struktur tubuh dan juga kode antropometri kepala yaitu :
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
Kode D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9
Dimensi Tinggi Tubuh Posisi Berdiri Tegak Tinggi Mata Tinggi Bahu Tinggi Siku Tinggi Genggaman Tangan pada posisi rilex kebawah Tinggi Badan posisi duduk Tinggi mata posisi duduk Tinggi bahu posisi duduk Tinggi siku posisi duduk
Kode D14 D15 D16 D17 D18 D19 D20 D21 D22
Dimensi Tinggi lipat betis Lebar bahu Lebar panggul Tebal dada Tebal perut Jarak dari siku keujung kaki Lebar kepala Panjang tangan Lebar tangan Jarak bentang dari ujung tangan kanan keujung tangan kiri Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal keatas dan berdiri tegak
D10
Tebal paha
D23
KELOMPOK 2
Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal keatas dan duduk Jarak genggaman tangan kepunggung pada posisi tangan kedepan
2.3.3 TANGAN Berikut ini merupakan gambar dimensi struktur tangan dan juga kode antropometri tangan yaitu :
Gambar 2.4 Dimensi Tangan Sumber : Nurmianto, 2004 Tabel 2.6 Antropometri tangan Kode T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 Panjang tangan Panjang telapak tangan Panjang ibu jari Panjang jari telunjuk Panjang jari tengah Panjang jari manis Panjang jari kelingking Lebar ibu jari Tebal ibu jari Dimensi
KELOMPOK 2
Sumber : Nurmianto, 2004 2.3.4 KAKI Berikut ini merupakan gambar dimensi struktur kaki dan juga kode antropometri kaki yaitu :
Gambar 2.5 Dimensi Kaki Sumber : Nurmianto, 2004 Tabel 7. Antropometri kaki Kode F1 F2 F3 Panjang telapak kaki Panjang telapak lengan kaki Panjang kaki sampai jari kelingking Dimensi
10
MODUL 1 ANTROPOMETRI
F4 Lebar kaki
KELOMPOK 2
Lanjutan Tabel 7. Antropometri kaki F5 Lebar tangkai kaki F6 F7 F8 Tinggi mata kaki Tinggi bagian tengah telapak kaki Jarak horizontal tangkai mata kaki
Sumber : Nurmianto, 2004 2.4 VARIABELITAS Perancangan lingkungan kerja fisik manusia pada umumnya berbeda-beda dalam hal bentuk dan dimensi ukuran tubuhnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran tubuh manusia antara lain yaitu (Nurmianto,2008) : a. Jenis kelamin (sex) Secara distribusi statisktik terdapat perbedaan yang signifikan antara dimensi tubuh pria dan wanita. Jenis kelamin pria umumnya memiliki dimensi tubuh yang lebih besar disbanding wanita. Oleh karenanya data antropometri untuk kedua jenis kelamin selalu disajikan terpisah. b. Umur (age) Penggolongan atas beberapa kelompok umur yaitu: balita, anak-anak, remaja, dewasa, dan lanjut sia. Antropometri tubuh manusia akan cenderung meningkat sampai batas usia dewasa. Namun setelah mencapai usia dewasa, tinggi badan manusia mempunyai kecenderungan untuk menurun yang antara lain disebabkan oleh berkurangnya elastisitas tulang belakang (invertebral discs). c. Suku bangsa (etnic) Setiap suku bangsa ataupun kelompok etnic memiliki karakteristik fisik yang berbeda satu dengan yang lainnya. Dimensi tubuh suku bangsa negara Barat pada umumnya berukuran yang lebih besar daripada dimensi tubuh suku bangsa negara Timur. d. Jenis Pekerjaan Beberapa jenis pekerjaan tertentu menuntut adanya persyaratan dalam seleksi karyawannya. Misalnya pekerjaan buruh mengharuskan orang-orang yang berpostur lebih besar dibanding pekerja kantoran. Sedangkan menurut Wignjosoebroto (2003) dimensi tubuh manusia juga dipengaruhi oleh tingkat sosio ekonomi. Pada negara-negara maju dengan tingkat sosio ekonomi tinggi, penduduknya mempunyai dimensi tubuh yang besar dibandingkan dengan negara-negara berkembang. e. Keacakan/Random Meskipun telah terdapat dalam satu kelompok populasi yang sudah jelas sama jenis kelamin, suku, usia dan pekerjaannya , namun masih akan ada perbedaanyang cukup signifikan antara berbagai macam masyarakat. f. Pakaian Perbedaan ini disebabkan oleh bervariasinya iklim dari satu tempat ke tempat lainnya terutama di daerah yang memilki empat musim. g. Faktor kehamilan pada wanita Faktor ini sudah jelas akan mempunyai pengaruh perbedaan yang berarti bila dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil terutama yang berkaitan
11
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
dengan analisis perancangan produk (APP) dan analisi perancangan kerja (APK) h. Cacat Tubuh secara fisik Masalah yang sering timbul misalnya : keterbatasan jarak jangkauan, dibutuhkan ruang kaki atau lorong khusus. i. Sosial ekonomi dan konsumsi gizi yang diperoleh. j. Kondisi waktu pengukuran 2. 3 PENGGUNAAN DATA ANTROPOMETRI Data antropometri hasil dari pengukuran dimensi tubuh manusia diolah sesuai kebutuhan penelitian atau perancangan produk. Pengolahan data tersebut dilakukan secara analisis statistik antara lain uji kenormalan data, uji keseragaman, uji kecukupan data, selanjutnya akan dihitung percentile untuk masing-masing dimensi tubuh, dimana hal ini sangat diperlukan pada tahap perancangan (Wignjosoebroto, 2010). Adapun keterangannya, sebagai berikut: 2.4.1. UJI KESERAGAMAN DATA Uji keseragaman data berfungsi untuk memperkecil varian yang ada dengan membuang data ekstrim. Jika ada data yang berada di luar batas kendali atas ataupun batas kendali bawah maka data tersebut dibuang. (Wignjosoebroto, 2010). Rumus yang digunakan dalam uji ini yaitu:
...........persamaan 2.2
.............persamaan 2.4 dengan; SD = standar deviasi xi = data ke-i x = mean data n = jumlah data BKA = batas kendali atas BKB = batas kendali bawah
12
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
2.4.2 UJI NORMALITAS DATA Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Uji ini merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan untuk analisis statistic parametrik. Penggunaan uji normalitas karena pada analisis statistik parametrik, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut terdistribusi secara normal. Maksud data terdistribusi secara normal adalah data memusat pada nilai rata-rata dan median. Penerapan data anthropometri akan dapat digunakan jika tersedia nilai mean (rata-rata) dan SD (Standard Deviasi) dari suatu distribusi normal (Husein, 2009). Berdasarkan nilai tersebut, maka persentil (nilai yang menunjukkan persentase tertentu dari orang yang memiliki ukuran pada atau dibawah nilai tersebut) bisa ditetapkan sesuai tabel probabilitas distribusi normal. Jika diharapkan ukuran yang mampu mengakomodasikan 95% dari populasi yang ada, aka diambil rentang 2,5th dan 97,5th percentile sebagai atas-batasnya (Wignjosoebroto,2003). Untuk menguji kenormalan data digunakan rumus sebagai berikut:
maka data dikatakan normal. Uji normalitas bisa pula menggunakan uji Geary dengan prosedur sebagai berikut:
Data dikatakan berdistribusi normal jika dengan = 0,05. Sedangkan jika data tidak normal maka data diasumsikan normal. 2.4.3 Uji Kecukupan Data Uji kecukupan data berfungsi untuk mengetahui apakah data yang diperoleh sudah mencukupi untuk diolah. Sebelum dilakukan uji kecukupan data terlebih dahulu menentukan derajat kebebasan s = 0.05 yang menunjukkan penyimpangan maksimum hasil program. Selain itu juga ditentukan tingkat kepercayaan 95% dengan k = 2 yang menunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan ketelitian data Antropometri, artinya bahwa rata-rata data hasil pengukuran diperbolehkan menyimpang sebesar 5% dari rata-rata sebenarnya (Barnes, 1980). Rumus uji kecukupan data, yaitu:
13
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
Dengan ; k = tingkat kepercayaan s = derajat ketelitian xi = data ke-i N = jumlah data pengamatan. N = jumlah data teoritis Data dianggap telah mencukupi jika memenuhi persyaratan N<N, dengan kata lain jumlah data secara teotitis lebih kecil daripada jumlah data pengamatan (Wignjosoebroto, 2000). 2.4.4 Perhitungan Persentil 5 dan 95 Pada penentuan dimensi rancangan fasilitas kerja pengecapan dibutuhkan beberapa persamaan berdasarkan pendekatan Antropometri. Perhitungan nilai persentil 5 dan persentil 95 dari setiap jenis data yang diperoleh, dilanjutkan dengan perhitungan untuk penentuan ukuran rancangan dan pembuatan rancangan berdasarkan ukuran hasil rancangan. 2.4.5 Penelitian Sebelumnya Penelitian sebelumnya mengenai perancangan basis data antropometri telah dilakukan oleh beberapa tokoh di luar negeri. R. Mollarda, et.al dari Universitas Descartes Paris merancang basis data tentang ergonomi dalam penelitian yang berjudul Database contents, structure, and ontology for WEAR. The World Engineering and Antropometric Resource (WEAR) merupakan aplikasi antropometri yang berbasis sumber daya web. Pengguna data antropometri dapat mengakses data yang tersedia melalui portal pusat. WEAR ini diramalkan bisa digunakan banyak orang di berbagai belahan dunia, sehingga syarat utama dalam pembuatannya adalah mengumpulkan data-data berupa : File data terorganisasi dari data mentah 1-D dan 3-D, metode analisis bentuk, file data biomekanik, file data bibliografis dan sintesis file ergonomi, metode dan/atau alat untuk uji kecukupan. 2.4.6 Korelasi Kolerasi (colleration) dalam ilmu statistic berarti hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan antara dua variabel disebut kolerasi bivariat (bivariate correlation). Contohnya hubungan keaktifan berdiskusi (variabel I) dengan prestasi belajar variabel II). Variabel I disebut independent variable atau variabel tidak terikat (bebas), yaitu variabel yang memberikan pengaruh. Variabel II disebut dependent variable atau variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Kolerasi lebih dari dua variabel disebut multivaria te correlation. Contohnya kolerasi antara prestasi belajar (variabel X1) dengan keaktifan berdiskusi (variabel X2), keaktifan berkunjung ke perpustakaan (variabel X3), frekuensi belajar di rumah (variabel4). Variabel X1 disebut dependent variable, sedangkan variabel X2, X3, X4 disebut independent variable. Koefisien korelasi 0,000 sampai 1,000 disebut korelasi positif. Koefisien korelasi positif yaitu koefisien dimana kenaikan variabel pertama diikuti dengan kenaikan nilai variabel kedua atau sebailknya, menurunnya nilai variabel pertama diikuti dengan menurunnya nilai variabel kedua. Koefisien korelasi 0,000 sampai -1,000 disebut korelasi negatif. Korelatif negatif adalah kolerasi dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti dengan menurunnya nilai variabel pertama diikuti dengan meningkatnya nilai variabel kedua. Untuk koefisien kolerasi 0,000 hendaknya ini ditafsirkan tidak terdapat hubungan linier antara variabel pertama dengan variabel kedua. Ada beberapa macam teknik perhitungan kolerasi yaitu: 14
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
1. Teknik kolerasi product moment (product moment correlation). Teknik ini digunakan bila datanya bersifat kontinu, homogen dan regresinya linier. 2. Teknik kolerasi tata jenjang(rank difference correlation atau rank order correlation). Teknik ini digunakan bila subjeknya sebagai sampel (N) jumlahnya antara 10-29 orang. 3. Teknik korelasi Phi (Phi Coeficient Correlation). Teknik ini digunakan bila data yang akan dikorelasikan adalah data yang akan dikorelasikan adalah data yang benar-benar dikotomik (terpisah secara tajam) variabel diskrit murni. 4. Teknik korelasi koefisien kontingensi (contingency coefficient correlation). Teknik ini digunakan bila dua variabel yang akan dikorelasikan berbentuk kategori atau gejala ordinal. 5. Teknik korelasi point biserial (point biserial correlation). Teknik ini digunakan bila dua variabel yang akan dikorelasikan variabel pertama berbentuk variabel kontinu. 6. Teknik korelasi serial 7. Teknik korelasi point serial 8. dan lai-lain Koefisien korelasi adalah suatu angka yang menunjukkan tinggi rendahnya derajat hubungan antara dua variabel atau lebih. Koefisien korelasinya besarnya sudah tertentu yaitu variasi antara 1 dan +1. r < 0 = derajat hubungan antara dua variabel menunjukkan hal yang beralawanan (koefisien korealasi negatif). Pada grafik, garis regresinya miring ke atas kanan. r > 0 = derajat hubungan antara dua variabel menunjukkan hal yang sejajar (koefisien korealasi negatif). Pada grafik, garis regresinya miring ke atas kanan. r = 0 = tidak ada hubungan sama sekali antara dua variabel. Pada grafik, tidak ada korelasi linear. (Hartono,2008) 2.4.7 . Analisis Korelasi Analisis korelasi bertujuan untuk melihat tingkat keeratan hubungan linear antara dua buah variabel. Tingkat keeratan hubungan tersebut ditunjukkan dengan suatu besaran yang disebut koefisien korelasi, yang dilambangkan (Rho) untuk parameter dan r untuk statistik. Besarnya koefisien korelasi antara variabel X dengan Y dapat dihitung dengan formula sebagai berikut :
n
xi rxy
i 1 n
x x
2
yi
n
y ; -1 yi y
2
rxy
xi
i 1 n
i 1
xi yi rxy
i 1 n
nx y
n
xi2
i 1
nx 2
i 1
yi2
ny 2
15
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
1 r
-1 0
1
+1
Gambar 2.6 Berbagai Kondisi Koefisien Korelasi Sumber : Gujarati, 2004 Hubungan antara X dengan Y positif, jika X Hubungan antara X dengan Y negatif, jika X
Y Y
Koefisien korelasi ialah pengukuran statistik kovarian atau asosiasi antara dua variabel. Besarnya koefesien korelasi berkisar antara +1 s/d -1. Koefesien korelasi menunjukkan kekuatan (strength) hubungan linear dan arah hubungan dua variabel acak. Jika koefesien korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefesien korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah (dan sebaliknya). Untuk memudahkan melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel penulis memberikan kriteria sebagai berikut (Sarwono:2006): o 0 : Tidak ada korelasi antara dua variabel o >0 0,25: Korelasi sangat lemah o >0,25 0,5: Korelasi cukup o >0,5 0,75: Korelasi kuat o >0,75 0,99: Korelasi sangat kuat o 1: Korelasi sempurna Ada tiga penafsiran hasil analisis korelasi, meliputi: pertama, melihat kekuatan hubungan dua variabel; kedua, melihat signifikansi hubungan; dan ketiga, melihat arah hubungan. Untuk melakukan interpretasi kekuatan hubungan antara dua variabel dilakukan dengan melihat angka koefesien korelasi hasil perhitungan dengan menggunakan kriteria sbb: Jika angka koefesien korelasi menunjukkan 0, maka kedua variabel tidak mempunyai hubungan Jika angka koefesien korelasi mendekati 1, maka kedua variabel mempunyai hubungan semakin kuat Jika angka koefesien korelasi mendekati 0, maka kedua variabel mempunyai hubungan semakin lemah Jika angka koefesien korelasi sama dengan 1, maka kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna positif. Jika angka koefesien korelasi sama dengan -1, maka kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna negatif.
16
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
2.4.8 Analisis Regresi Analisis regresi yaitu suatu analisis yang bertujuan untuk menunjukkan hubungan matematis antara variabel respon dengan variabel eksplanatori.
Variabel Respon
Komponen Linear
Komponen Error
Slide-77
Regresi Linier Sederhana Sumber : Gujarati, 2004 Secara umum model regresi dengan p buah variabel eksplanatori adalah sebagai berikut :
y
Y
X1
X 2 ...
Xp
dengan : = variabel respon (tak bebas/dependen) yang bersifat random X 1 , X 2 ,..., X p = variabel eksplanatori (bebas/independen) yang bersifat tetap (fixed
0
,...,
= variabel random error/galat/variabel pengganggu (disturbance term)/ variabel yang tidak menjelaskan (unexplanatory variable) dengan notasi matriks dapat ditulis sebagai berikut :
komponen komponen komponen = + random sistematis random Variasi variasi yang variasi yang = + dalamY dapat dijelaskan tidak dapat dijelaskan
17
MODUL 1 ANTROPOMETRI
2.4.9 Koefisien Determinasi (R2)
KELOMPOK 2
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui sampai sejauh mana ketepatan atau kecocokan garis regresi yang terbentuk dalam mewakili kelompok data hasil observasi. Koefisien determinasi menggmbarkan bagian dari variasi total yang dapat diterangkan oleh model (Hartono,2008). Semikin besar nilai R2 (mendekati 1), maka oel dikatakan semain baik. Sifat yang dimiliki koefisien determinasi adalah : (a). Nilai R2 selalu positif, sebab merupakan nisbah dari jumlah kuadrat :
Nilai R 2
2
1 (b). Nilai 0 R 2 R = 0, berarti tidak ada hubungan antara X dan Y, atau model regresi yang terbentuk tidak tepat untuk meramalkan Y. R2 = 1, garis regresi yang terbentuk dapat meramalkan Y secara sempurna. Koefesien diterminasi dengan simbol r2 merupakan proporsi variabilitas dalam suatu data yang dihitung didasarkan pada model statistik. Definisi berikutnya menyebutkan bahwa r2 merupakan rasio variabilitas nilai-nilai yang dibuat model dengan variabilitas nilai data asli. Secara umum r2 digunakan sebagai informasi mengenai kecocokan suatu model. Dalam regresi r2 ini dijadikan sebagai pengukuran seberapa baik garis regresi mendekati nilai data asli yang dibuat model. Jika r2 sama dengan 1, maka angka tersebut menunjukkan garis regresi cocok dengan data secara sempurna. Interpretasi lain ialah bahwa r2 diartikan sebagai proporsi variasi tanggapan yang diterangkan oleh regresor (variabel bebas / X) dalam model. Dengan demikian, jika r2 = 1 akan mempunyai arti bahwa model yang sesuai menerangkan semua variabilitas dalam variabel Y. jika r2 = 0 akan mempunyai arti bahwa tidak ada hubungan antara regresor (X) dengan variabel Y. Dalam kasus misalnya jika r2 = 0,8 mempunyai arti bahwa sebesar 80% variasi dari variabel Y (variabel tergantung / response) dapat diterangkan dengan variabel X (variabel bebas / explanatory); sedang sisanya 0,2 dipengaruhi oleh variabelvariabel yang tidak diketahui atau variabilitas yang inheren. (Rumus untuk menghitung koefesien determinasi (KD) adalah KD = r2 x 100%) Variabilitas mempunyai makna penyebaran / distribusi seperangkat nilai-nilai tertentu. Dengan menggunakan bahasa umum, pengaruh variabel X terhadap Y adalah sebesar 80%; sedang sisanya 20% dipengaruhi oleh faktor lain. Dalam hubungannya dengan korelasi, maka r2 merupakan kuadrat dari koefesien korelasi yang berkaitan dengan variabel bebas (X) dan variabel Y (tergantung). Secara umum dikatakan bahwa r2 merupakan kuadrat korelasi antara variabel yang digunakan sebagai predictor (X) dan variabel yang memberikan response (Y). Dengan menggunakan bahasa sederhana r2 merupakan koefesien korelasi yang dikuadratkan. Oleh karena itu, penggunaan koefesien determinasi dalam korelasi tidak harus diinterpretasikan sebagai besarnya pengaruh variabel X terhadap Y mengingat bahwa korelasi tidak sama dengan kausalitas. Secara bebas dikatakan dua variabel mempunyai hubungan belum tentu variabel satu mempengaruhi variabel lainnya. Lebih lanjut dalam konteks korelasi antara dua variabel maka pengaruh variabel X terhadap Y tidak nampak. Kemungkinannya hanya korelasi merupakan penanda awal bahwa variabel X mungkin berpengaruh terhadap Y. Sedang bagaimana pengaruh itu terjadi dan ada atau tidak kita akan
18
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
mengalami kesulitan untuk membuktikannya. Hanya menggunakan angka r2 kita tidak akan dapat membuktikan bahwa variabel X mempengaruhi Y. Dengan demikian jika kita menggunakan korelasi sebaiknya jangan menggunakan koefesien determinasi untuk melihat pengaruh X terhadap Y karena korelasi hanya menunjukkan adanya hubungan antara variabel X dan Y. Jika tujuan riset hanya untuk mengukur hubungan maka sebaiknya berhenti saja di angka koefisien korelasi. Sedang jika kita ingin mengukur besarnya pengaruh variabel X terhadap Y sebaiknya menggunakan rumus lain, seperti regresi atau analisis jalur. 2.4.10 Asumsi dalam Analisis Regresi Metode kuadrat terkecil merupakan metode yang paling populer, karena mudah. Kemudahan-kemudahan tersebut akibat dari serangkaian asumsi yang harus dipenuhi agar hasil dugaan memenuhi syarat-sayarat sebagai penduga yang baik, yaitu : (i) tak bias, (ii) efisien, serta (iii) konsisten. Asumsi klasik yang harus dipenuhi pada model regresi linear sederhana (Hartono,2008)
Yi
Xi
Xi
adalah nol
E ( i ) 0 sehingga E (Y i) E(
0 0 1
Xi
Xi
i
i
Var (
X 1 ) Var (
X 2 ) ... Var (
Xi)
Asumsi (i) sampai (iv) dapat diringkas dengan suatu notasi sebagai berikut :
~ N (0,
19
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
dengan
j
saling bebas
Artinya antara pengamatan yang ke-i dengan yang ke-j (independen) atau disebut juga tidak terjadi kasus otokorelasi.
(6) Variabel eksplanatori (X) merupakan variabel tetap (bukan variabel random), sehingga antara variabel random dengan variabel eksplanatori saling bebas.
Cov( X )
(7) Variabel eksplanatori diukur tanpa salah (8) Sedangkan untuk regresi ganda, ada tambahan asumsi yaitu diantara variabel eksplanatori tidak terjadi kasus multikolinearitas. Peranan dari masing-masing asumsi dapat ditunjukkan sebagai berikut :
n
( xi
i 1 1 n
x )( y i ( xi x)2
y)
i 1 n n
( xi
i 1
x ) yi
i 1 n
( xi x)2
x) y
( xi
i 1
n
( xi
i 1 n
x ) yi x)2
( xi
i 1
20
MODUL 1 ANTROPOMETRI
n
KELOMPOK 2
wi yi
i 1
dengan wi
( xi
n
x) x)2
( xi
i 1
sehingga
n n
( xi wi
i 1 n
x) 0 x)
2
i 1 i 1
( xi
jika E ( 1 )
1.
E ( 1 )
E
i 1
n
wi yi
wi E ( y i ) karena wi
( xi
n
x) x)
2
i 1
( xi
i 1
wi E (
i 1 n
1 i
wi (
i 1 n 0 i 1
n
1 i n
x) wi xi
wi
1 i 1
1 i 1
0
=
n
1
wi xi
n
wi xi
1
n
wi
i 1 n
0 , maka x
n
wi
i 1 n
0 sehingga
i 1
wi x
wi xi
i 1 i 1 n
wi xi
i 1
wi x
wi ( xi x )
i 1
21
MODUL 1 ANTROPOMETRI
n
KELOMPOK 2
( xi
i 1 n
x )( x i ( xi x)
2
x) 1
i 1
Artinya untuk mendapatkan agar 1 merupakan penduga tak bias bagi asumsi E ( i )
diperlukan
Var ( 1 ) Var
n
wi yi
i 1
wi2Var ( yi )
i 1
w12Var ( y1 )
n 2 i 1
wi w j Cov( y i y j )
i 1 j i 1
... Var ( y n )
0 (asumsi ke-7)
Kiranya sudah jelas bahwa asumsi homogenitas varians (keidentikan), independensi, serta X merupakan variabel tetap sangat diperlukan agar rumus-rumus untuk mencari varians dari koefisien regresi menjadi sederhana (Hartono,2008). Asumsi bahwa 1 maupun y i berdistribusi normal dibutuhkan pada saat melakukan pengujian hipotesis. Untuk melakukan pengujian terhadap parameter regresi secara individual digunakan sebagai berikut :
H0 : H1 :
t hitung
j
j
s2 ~
(XT X) 1 XT y ~ N bila y ~ N
Sehingga bila asumsi distribusi normal tidak dipenuhi, maka pengujian parameter regresi dengan menggunakan statistik uji t tidak valid. Oleh karena itu bila distribusi dari Y tidak normal, maka digunakan metode regresi yang lain, misalnya bila Y berdistribusi binomial maka digunakan regresi logistik, bila Y berdistribusi Poisson maka digunakan regresi Poisson, bila Y beristribusi Gamma maka digunakan regresi Gamma dan lain-lain. Penggunaan model regresi ada dua, yaitu : i. Untuk meramalkan Y jika nilai variabel eksplanatori diketahui. ii. Untuk memperhitungkan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari masingmasing variabel eksplanatori yang tercakup di dalam model regresi terhadap variabel respon. Misalnya pada fungsi produksi, maka ingin dilihat besarnya pengaruh masing-masing input terhadap outputnya. Untuk tujuan (i) maka kriteria yang diperlukan hanyalah R 2 , makin besar R 2 makin baik hasil peramalan yang diperoleh. Karena R 2 merupakan ukuran ketepatan/kecocokan model. Tetapi untuk tujuan (ii) tidak cukup hanya dengan kriteria R 2 , semua asumsi klasik yang harus dipenuhi. Pada persamaan regresi dmasukkan data ke dalam worksheet dari program SPSS. Di sumbu x terdapat data
22
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
dependent yaitu D1 D26 sedangkan untuk data di sumbu y merupakan data independent yaitu U1 (D1) ,U2 (D3) , U3 (D6), U4 (D15) dan U5 (D26).
23
MODUL 1 ANTROPOMETRI
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
KELOMPOK 2
3.1 METODOLOGI PENELITIAN Latar belakang: Antropometri adalah suatu kumpulan data numeric yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia serta penerapan dari data tersebut untuk pengamanan masalah desain. Antropometri merupakan bagian dari ergonomic yang secara khusus mempelajari ukuran tubuh yang meliputi dimensi linier, berat, isi, meliputi juga ukuran kekuatan, kecepatan dan aspek lain dari gerak tubuh. Tujuan : Di dalam praktikum ini, praktikan di harapkan : 1. Mengetahui ukuran dimensi tubuh manusia, tangan, kepala, dan kaki untuk kepentingan ergonomi. 2. Mengetahui cara menyeragamkan data antropometri dalam menggunakan program MINITAB. 3. Mengolah data keseragaman dengan menggunakan program Excel. 4. Mengolah data koefisien determinasi yang bernilai 0,5 dan selain data dimensi tubuh utama dengan aplikasi program SPSS. Metodologi penelitian Peralatan Prosedur kerja
Rekap Data
Pengolahan data
Analisis
24
MODUL 1 ANTROPOMETRI
3.2 Peralatan Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah : 1. Antropometer 2. Meteran 3. Mistar 4. Jangka sorong 5. Observation sheet 6. Program Excel, MINITAB, dan SPSS
KELOMPOK 2
3.3 Prosedur Pelaksanaan Praktikum Berikut ini merupakan prosedur pelaksanaan praktikum yaitu : 1. Melakukan pengambilan data dengan mengambil sample secara random (menyesuaikan dengan jumlah praktikan) 2. Kelompok yang mendapat kesempatan pengambilan data, membagi tugas menjadi : 2 orang sebagai objek yag diukur 1 orang sebagai pengukur 1 orang sebagai pencatat data 3. Proses pengukuran dibagi menjadi 4 tahap yaitu : a. Tahap pertama (Antropometri tubuh) Mempersiapkan alat ukur yaitu Antropometer, meteran dan mistar. Mengukur dimensi tubuh praktikan yang menjadi objek, dimana dimensi tubuh yang diukur 26 buah (lihat table handout) b. Tahap Kedua (Antropometri tangan) Mempersiapkan alat pengukur yaitu mistar Mengukur dimensi tangan praktikan yang menjadi objek, dimana dimensi tangan yang diukur sebanyak 20 buah (lihat tabel handout) c. Tahap Ketiga (Antropometri Kepala) Mempersiapkan alat pengukur yaitu mistar Mengukur dimensi kepala praktikan yang menjadi objek, dimana dimensi kepala yang diukur sebanyak 14 buah (lihat tabel handout) d. Tahap Keempat (Antropometri kaki) Mempersiapkan alat pengukur yaitu mistar Mengukur dimensi kaki praktikan yang menjadi objek, dimana dimensi kaki yang diukur sebanyak 8 buah (lihat tabel handout) 4. Mengumpulkan data-data yang telah didapat menjadi satu dan mengelolanya menggunakan program Excel, MINITAB dan SPSS. 5. Menyimpulkan dan menganalisis hasil data yang telah diolah
25
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA A. VARIABEL JENIS KELAMIN 4.1 ANTROPOMETRI TUBUH 4.1.1 REKAP DATA ANTROPOMETRI Rekap data anthropometri tubuh ini terdiri dari data antropometri pria berjumlah 14 orang dan wanita berjumlah 8 orang dimana data yang akan diolah masing-masing terdiri dari anthropometri mulai dari posisi D1 dan D26 yang dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini. Tabel 4.1 Rekap Data Anthropometri Tubuh Pria NRP NAMA BB L/P SK D1 D2 52 Wirawan 108 L Jawa 1698 1581 57 Aditomo 65 L Jawa 1700 1573 55 61 Alfi L Jawa 1775 1662 61 58 Bintang L Jawa 1650 1564 39 Mahar 55 L Jawa 1710 1500 34 Afrizal 70 L Jawa 1850 1825 63 Agus 46 L Jawa 1605 1495 45 Masnur 43 L Jawa 1550 1428 46 Irza 59 L Jawa 1710 1595 38 48 62 26 53 Yoga Agung R.Fadil Faizal Hendra 50 76 63 73 55 L L L L L Jawa Jawa Jawa Jawa Smtra 1670 1750 1680 1690 1720 1545 1630 1530 1580 1590
D3 D4 1425 1040 1377 1015 1488 1105 1350 1000 1365 1075 1500 1125 1337 989 1295 935 1450 1050 1420 1000 1410 1078 1360 1025 1420 1035 1400 10040
D5 722 668 748 695 750 780 690 672 734 690 750 760 760 750
D6 909 905 920 880 505 935 819 775 853 810 905 870 880 890
D7 805 800 800 783 685 820 709 653 738 690 800 750 770 785
D8 653 600 615 605 510 595 550 530 594 590 610 550 550 590
D9 306 283 280 260 170 240 182 195 200 240 235 265 240 237
D10 195 145 133 156 130 160 132 125 156 125 175 160 150 164
D11 515 490 590 540 510 620 477 450 540 550 470 560 565 520
Tabel 4.2 Rekap Data Anthropometri Tubuh Pria (Lanjutan) L/ NRP NAMA BB P SK D12 D13 D14 108 L 52 Wirawan Jawa 500 470 345 65 57 Aditomo L Jawa 445 445 405 55 61 Alfi L Jawa 465 531 452 61 58 Bintang L Jawa 470 475 388 39 Mahar 55 L Jawa 440 510 420 34 Afrizal 70 L Jawa 495 640 450 63 Agus 46 L Jawa 374 480 397 45 Masnur 43 L Jawa 401 445 375 46 Irza 59 L Jawa 510 531 446 38 Yoga 50 L Jawa 450 510 305 48 Agung 76 L Jawa 460 495 476 62 R.Fadil 63 L Jawa 450 510 400 26 Faizal 73 L Jawa 450 520 410
D15 520 470 502 480 410 510 396 372 456 510 460 450 470
D16 410 350 330 370 270 405 246 228 311 340 380 340 370
D17 275 235 183 241 150 155 167 120 194 150 260 180 250
D18 330 250 187 255 160 192 181 156 210 120 240 160 260
D19 460 470 490 465 470 518 439 463 555 425 470 480 460
D20 185 165 165 175 170 198 165 159 172 130 176 160 165
26
MODUL 1 ANTROPOMETRI
53 Hendra 55 L Smt 450 500 445 455 370
KELOMPOK 2
245
230
460
173
Tabel 4.3 Rekap Data Anthropometri Tubuh Pria (Lanjutan) NRP NAMA BB L/P SK D21 D22 D23 180 100 1714 52 Wirawan 108 L Jawa 200 95 1770 57 Aditomo 65 L Jawa 55 195 90 1980 61 Alfi L Jawa 175 80 1740 58 Bintang 61 L Jawa 39 Mahar 55 L 180 75 1685 Jawa 34 Afrizal 70 L 196 82 1905 Jawa 63 Agus 46 L 178 78 1640 Jawa 45 Masnur 43 L 172 83 1575 Jawa 46 Irza 59 L 183 82 1774 Jawa 38 48 62 26 53 Yoga Agung R.Fadil Faizal Hendra 50 76 63 73 55 L L L L L Jawa Jawa Jawa Jawa Smtra 185 192 200 185 185 90 93 90 90 90 1695 1750 1550 1550 1735
D24 2008 2066 2110 1970 1990 2163 1955 1860 2044 1970 2070 2000 2009 2040
D25 1270 1270 1345 1250 1180 1314 1169 1111 1210 1270 1250 1250 1250 1255
D26 640 650 670 640 670 720 616 604 719 650 750 750 720 735
Tabel 4.4 Rekap Data Anthropometri Tubuh Wanita NRP NAMA BB L/P SK D1 D2 35 Natasha 70 P jawa 1575 1470 36 Lintang 48 P jawa 1560 1450 41 Fitri 43 P jawa 1520 1390 55 Saraghosa 48 P jawa 1610 1470 44 Rizka 60 P jawa 1540 1435 54 Mahin 61 P jawa 1570 1465 56 Maria 47 P maluku 1565 1440 31 Ria 50 P jawa 1520 1430
D3 D4 D5 1370 1020 660 1250 980 670 1260 910 620 1300 990 700 1300 950 660 1315 1005 700 1340 991 641 1340 940 642
D10 D11 D12 D13 240 560 450 450 170 470 350 430 130 500 380 475 150 530 410 520 170 540 360 480 130 500 400 480 160 540 370 452 150 520 380 460
Tabel 4.5 Rekap Data Anthropometri Tubuh Wanita NRP NAMA BB L/P SK D14 D15 D16 35 Natasha 70 P jawa 360 430 400 36 Lintang 48 P jawa 430 390 360 41 Fitri 43 P jawa 390 380 340 55 Saraghosa 48 P jawa 530 390 340 44 Rizka 60 P jawa 340 410 330 54 Mahin 61 P jawa 390 390 300 56 Maria 47 P maluku 380 400 340 31 Ria 50 P jawa 370 390 325
D17 D18 D19 D20 D21 D22 D23 D24 D25 D26 180 150 540 155 180 80 1650 1860 1130 600 140 100 450 180 160 90 1530 1820 1020 600 170 130 480 170 170 70 150 1860 1100 650 180 140 635 170 180 70 1635 1960 1140 740 220 220 420 140 170 90 1550 1880 1100 650 180 160 430 190 180 100 1560 1900 1120 650 220 150 450 220 185 70 1570 1910 1121 690 200 160 440 190 175 75 1590 1890 1150 680
4.1.2 UJI KESERAGAMAN TUBUH Uji keseragaman dilakukan pada data tubuh pria dan wanita, pada uji ini data yang outlier tidak diikutsertakan pada pengujian berikutnya. Data berikut ini adalah data hasil uji keseragaman pada pria dan wanita setelah Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 27
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
dilakukan pengolahan dengan menggunakan software MINITAB. Berikut ini gambar-gambar grafik iterasi pada D1 hingga D26. Berikut ini hasil uji keseragaman data : a. Keseragaman Antropometri Tubuh Pria
I CHART OF D1
1900 UCL=1920.4
1900 1800
I CHART OF D2
UCL=1873.6
1800
Individual Value
1700
_ X=1697
Individual Value
1600
1500 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14
LCL=1473.6
1300 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14
LCL=1283.2
1500
Individual Value
Individual Value
1400
_ X=1399.8
1300
1200 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14
LCL=1199.9
850 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14
LCL=855.6
800
Individual Value
750
_ X=726.4
700
600
28
MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF D6
1100 1000
Individual Value
KELOMPOK 2
I CHART OF D6
UCL=1111.8 1000 UCL=993.9
950
Individual Value
_ X=846.9
900
_ X=873.2
850
800 LCL=581.9
1
LCL=752.4
UCL=909.7
600
_ X=581.6
550
UCL=316.8
UCL=217.3
_ X=238.1
Individual Value
_ X=150.4
LCL=159.3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14
LCL=83.5
29
MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF D11
700 650 600 550 500 450 400 350 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 LCL=363.7 350 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation _ X=528.4 500 UCL=693.0 550
KELOMPOK 2
I CHART OF D12
UCL=557.0
Individual Value
Individual Value
450
_ X=454.3
400
LCL=351.6 10 11 12 13 14
I CHART OF D13
650 600 500
Individual Value
Individual Value
I CHART OF D14
UCL=646.4 600 UCL=574.3
400
_ X=408.1
I CHART OF D15
600 550
Individual Value
I CHART OF D16
UCL=593.5 500 450 400 350 300 250 _ X=337.1 UCL=491.4
_ X=461.5
Individual Value
500
200 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14
LCL=182.9
30
MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF D17
350 300 300
Individual Value
KELOMPOK 2
I CHART OF D18
UCL=341.1 400 UCL=382.8
Individual Value
200
_ X=209.4
I CHART OF D19
600 UCL=577.1 550
Individual Value
I CHART OF D20
220 UCL=215.9
200
Individual Value
Individual Value
31
MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF D22
100
UCL=98.46
KELOMPOK 2
I CHART OF D22
100
1
UCL=97.30 95
Individual Value
95
Individual Value
90 _ X=87 85
90 _ X=86
85
80 LCL=75.54
1
80
75 1 2 3 4
75 1 2 3 4 5 6 7 8 Observation 9 10 11 12 13
LCL=74.70
7 8 9 Observation
10
11
12
13
14
I CHART OF D23
2100 2000 1900
Individual Value
I CHART OF D24
UCL=2093.0 2300 UCL=2264.9 2200 2100 2000 1900 1800 LCL=1344.6 1700 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 _ X=2018.2
_ X=1718.8
Individual Value
LCL=1771.5
I CHART OF D25
1400 1350
Individual Value
I CHART OF D26
UCL=1398.1 800 UCL=800.7
750
Individual Value
700
_ X=681
650
550
32
MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF D1
1700 UCL=1669.6 1650
Individual Value Individual Value
KELOMPOK 2
I CHART OF D2
1550 UCL=1542.5
1500
1600 _ X=1557.5
1450
_ X=1443.8
1550
1500
1400
1450 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
LCL=1445.4
1350 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
LCL=1345.0
I CHART OF D3
1400 UCL=1389.2 1100 1050
Individual Value
I CHART OF D4
UCL=1106.2
1350
Individual Value
1300
_ X=1309.4
_ X=973.3
I CHART OF D5
UCL=768.0 750 900
Individual Value
I CHART OF D6
950 UCL=920.7
Individual Value
700 _ X=661.6
850 _ X=812
650
800
600
550
700 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
LCL=703.3
33
MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF D7
800 UCL=796.1
650
KELOMPOK 2
I CHART OF D8
UCL=663.9
750
Individual Value
_ X=712.5 700
Individual Value
600 _ X=553.8
550
500
I CHART OF D9
350 UCL=347.6 250
I CHART OF D10
UCL=249.9
300
Individual Value
Individual Value
250
200
150
I CHART OF D11
UCL=618.8 600
450
Individual Value
I CHART OF D12
500 UCL=497.7
_ X=520 500
Individual Value
550
400
_ X=387.5
350
34
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
I CHART OF D13
540 520 UCL=539.0
I CHART OF D14
600 UCL=592.5
500
Individual Value
Individual Value
400
_ X=398.8
300
200 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
LCL=205.0
UCL=443.1
400
UCL=400.8
375
Individual Value
410 400 390 380 370 360 350 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=351.9 _ X=397.5
350
_ X=341.9
325
UCL=269.8
250
UCL=246.2
200
Individual Value
220 200 180 160 140 120 100 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=102.7 _ X=186.3
150
_ X=151.3
100
50 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
LCL=56.3
35
MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF D19
700 UCL=682.0 260 240 600
Individual Value
Individual Value
KELOMPOK 2
I CHART OF D20
UCL=243.4
500
_ X=480.6
400
300 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
I CHART OF D21
210 200 190
Individual Value
Individual Value
I CHART OF D22
120 UCL=203.50 110 100 90 80 70 60 LCL=146.50 50 LCL=44.53 40 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 _ X=80.63 UCL=116.72
_ X=175
I CHART OF 23
1750 UCL=1728.9 1700 1650
Individual Value
I CHART OF D24
2000 UCL=2002.8
1950
Individual Value
_ X=1573.1
1900
_ X=1885
1850
36
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
I CHART OF D25
1250 UCL=1231.7 1200
Individual Value
Individual Value
I CHART OF D26
UCL=763.9 750
1150 _ X=1110.1
700 _ X=657.5
1100
650
1050
600
1000 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
LCL=988.5
550 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
LCL=551.1
Data anthropometri tubuh dilakukan uji keseragaman dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.5 Tabel Antropometri Tubuh Setelah dilakukan uji Keseragaman untuk Pria NRP NAMA BB L/P SK D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 52 Wirawan 108 L Jawa 1698 1581 1425 1040 722 909 805 653 306 57 Aditomo 65 L Jawa 1700 1573 1377 1015 668 905 800 600 283 55 61 Alfi L Jawa 1775 1662 1488 1105 748 920 800 615 280 61 58 Bintang L Jawa 1650 1564 1350 1000 695 880 783 605 260 39 Mahar 55 L Jawa 1710 1500 1365 1075 750 505 685 510 170 34 Afrizal 70 L Jawa 1850 1825 1500 1125 780 935 820 595 240 63 Agus 46 L 989 690 819 709 550 182 Jawa 1605 1495 1337 45 Masnur 43 L 935 672 775 653 530 195 Jawa 1550 1428 1295 46 Irza 59 L Jawa 1710 1595 1450 1050 734 853 738 594 200 38 48 62 26 53 Yoga Agung R.Fadil Faizal Hendra 50 76 63 73 55 L L L L L Jawa Jawa Jawa Jawa Smtra 1670 1750 1680 1690 1720 1545 1630 1530 1580 1590 1420 1000 1410 1078 1360 1025 1420 1035 1400 10040 690 750 760 760 750 810 905 870 880 890 690 800 750 770 785 590 610 550 550 590 240 235 265 240 237
D10 195 145 133 156 130 160 132 125 156 125 175 160 150 164
D11 515 490 590 540 510 620 477 450 540 550 470 560 565 520
NRP 52 57 61 58
Tabel 4.6 Tabel Antropometri Tubuh Setelah dilakukan uji Keseragaman untuk Pria (Lanjutan) L/ NAMA BB P SK D12 D13 D14 D15 D16 D17 D18 D19 108 L Wirawan Jawa 500 470 345 520 410 275 330 460 65 Aditomo L Jawa 445 445 405 470 350 235 250 470 55 Alfi L Jawa 465 531 452 502 330 183 187 490 61 Bintang L Jawa 470 475 388 480 370 241 255 465
37
MODUL 1 ANTROPOMETRI
39 34 63 45 46 38 48 62 26 53 Mahar Afrizal Agus Masnur Irza Yoga Agung R.Fadil Faizal Hendra 55 70 46 43 59 50 76 63 73 55 L L L L L L L L L L Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Smt 440 495 374 401 510 450 460 450 450 450 510 640 480 445 531 510 495 510 520 500 420 450 397 375 446 305 476 400 410 445 410 510 396 372 456 510 460 450 470 455 270 405 246 228 311 340 380 340 370 370
KELOMPOK 2
150 155 167 120 194 150 260 180 250 245
160 192 181 156 210 120 240 160 260 230
470 518 439 463 555 425 470 480 460 460
170 198 165 159 172 130 176 160 165 173
Tabel 4.7 Tabel Antropometri Tubuh Setelah dilakukan uji Keseragaman untuk Pria (Lanjutan) NRP NAMA BB L/P SK D21 D22 D23 D24 D25 D26 180 100 1714 2008 1270 640 52 Wirawan 108 L Jawa 200 95 1770 2066 1270 650 57 Aditomo 65 L Jawa 55 195 90 1980 2110 1345 670 61 Alfi L Jawa 175 80 1740 1970 1250 640 58 Bintang 61 L Jawa 39 Mahar 55 L 180 75 1685 1990 1180 670 Jawa 34 Afrizal 70 L 196 82 1905 2163 1314 720 Jawa 63 Agus 46 L 178 78 1640 1955 1169 616 Jawa 45 Masnur 43 L 172 83 1575 1860 1111 604 Jawa 46 Irza 59 L 183 82 1774 2044 1210 719 Jawa 38 48 62 26 53 Yoga Agung R.Fadil Faizal Hendra 50 76 63 73 55 L L L L L Jawa Jawa Jawa Jawa Smtra 185 192 200 185 185 90 93 90 90 90 1695 1750 1550 1550 1735 1970 2070 2000 2009 2040 1270 1250 1250 1250 1255 650 750 750 720 735
Keterangan : Blok Merah Menunjukkan Nilai Ekstrim pada iterasi 1 Pada iterasi 2 tidak ditemukan nilai ekstrim c. Keseragaman Antropometri Tubuh Wanita Setelah dilakukan uji Keseragaman untuk Wanita D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 1370 1020 660 830 720 590 310 240 560 450 450 1250 980 670 820 720 560 260 170 470 350 430 1260 910 620 770 680 470 200 130 500 380 475 1300 990 700 845 720 560 260 150 530 410 520 1300 950 660 780 670 540 240 170 540 360 480 1315 1005 700 800 730 570 260 130 500 400 480 1340 991 641 839 740 580 210 160 540 370 452
Tabel 4.8 Tabel Antropometri Tubuh NRP NAMA BB L/P SK D1 D2 35 Natasha 70 P jawa 1575 1470 36 Lintang 48 P jawa 1560 1450 41 Fitri 43 P jawa 1520 1390 55 Saraghosa 48 P jawa 1610 1470 44 Rizka 60 P jawa 1540 1435 54 Mahin 61 P jawa 1570 1465 56 Maria 47 P maluku 1565 1440
38
MODUL 1 ANTROPOMETRI
31 Ria 50 P Jawa 1520 1430 1340 940 642 812 720
KELOMPOK 2
560
220
150
520
380
460
Tabel 4.9 Tabel Antropometri Tubuh Setelah dilakukan uji Keseragaman untuk Wanita (Lanjutan) NRP NAMA BB L/P SK D14 D15 D16 D17 D18 D19 D20 D21 D22 D23 35 Natasha 70 P jawa 360 430 400 180 150 540 155 180 80 1650 36 Lintang 48 P jawa 430 390 360 140 100 450 180 160 90 1530 41 Fitri 43 P jawa 390 380 340 170 130 480 170 170 70 150 55 Saraghosa 48 P jawa 530 390 340 180 140 635 170 180 70 1635 44 Rizka 60 P jawa 340 410 330 220 220 420 140 170 90 1550 54 Mahin 61 P jawa 390 390 300 180 160 430 190 180 100 1560 56 Maria 47 P maluku 380 400 340 220 150 450 220 185 70 1570 31 Ria 50 P jawa 370 390 325 200 160 440 190 175 75 1590 Berdasarkan uji keseragaman data, data antrhopometri pada wanita tidak ada nilai ekstrim.
D25 D26 1130 600 1020 600 1100 650 1140 740 1100 650 1120 650 1121 690 1150 680
4.1.3 Rekap Data Pria Dan Wanita Setelah Dilakukan Uji Keseragaman Rekap data anthropometri tubuh pria dan wanita didapatkan dari hasil pengukuran yang dilakukan sebelumnya dan dicatat pada tabel yang ada. Hasil pengukuran yang diperoleh kemudian dicari nilai rata-rata, standard deviasi, persentil 1, persentil 5, persentil 50, persentil 90, persentil 95, dan persentil 99 dengan menggunakan software excel dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Rata- rata yaitu sebuah fungsi untuk menyatakan rata-rata. Penulisan fungsi seperti pada gambar dibawah.
Gambar 4.55 Fungsi Rata-rata 2. Standard deviasi yaitu fungsi untuk menyatakan standar deviasi. Penulis fungsi seperti pada gambar dibawah.
39
MODUL 1 ANTROPOMETRI
Gambar 4.56 Fungsi STDEV
KELOMPOK 2
3. Persentil yaitu fungsi untuk menyatakan persentil. Penulis fungsi seperti gambar dibawah.
Gambar 4.57 Fungsi PERSENTILE Rekap data setelah dilakukan uji keseragaman data : Tabel 4.10 Rekap data pria setelah diseragamkan D2 D3 D4 D5 D6 NRP NAMA BB L/P D1 1698 1581 1425 1040 722 909 52 Wirawan 108 L 1700 1573 1377 1015 668 905 57 Aditomo 65 L 1775 1662 1488 1105 748 920 55 61 Alfi L 1650 1564 1350 1000 695 880 58 Bintang 61 L 39 Mahar 55 L 1710 1500 1365 1075 750 34 Afrizal 70 L 1850 1825 1500 1125 780 935 63 Agus 46 L 1605 1495 1337 989 690 819 45 Masnur 43 L 1550 1428 1295 935 672 775 46 Irza 59 L 1710 1595 1450 1050 734 853 1670 1545 1420 1000 690 810 38 Yoga 50 L 1750 1630 1410 1078 750 905 48 Agung 76 L 1680 1530 1360 1025 760 870 62 R.Fadil 63 L 1690 1580 1420 1035 760 880 26 Faizal 73 L 1720 1590 1400 1004 750 890 53 Hendra 55 L Rata 1697 1578.4 1400 1034 726.4 873.2 SD 71.537 92.112 57.26 50.16 36.53 47.15 1% 1557.2 1436.7 1300 942 668.5 779.2 2,5% 1567.9 1449.8 1309 952.6 669.3 785.5 5% 1585.8 1471.6 1322 970.1 670.6 796 10% 1618.5 1496.5 1341 992.3 677.4 811.8 persentil 50% 1699 1576.5 1405 1030 741 880 90% 1767.5 1652.4 1477 1097 760 917.8 95% 1801.3 1719.1 1492 1112 767 926 97,5% 1825.6 1772 1496 1119 773.5 930.5
D7 805 800 800 783 685 820 709 653 738 690 800 750 770 785 756.3 53.09 657.2 663.4 673.8 686.5 776.5 803.5 810.3 815.1
D8 653 600 615 605 510 595 550 530 594 590 610 550 550 590 581.57 38.396 512.6 516.5 523 536 592 613.5 628.3 640.65
D9 306 283 280 260 170 240 182 195 200 240 235 265 240 237 238.1 39.9 171.6 173.9 177.8 185.9 240 282.1 291.1 298.5
D10 195 145 133 156 130 160 132 125 156 125 175 160 150 164 150.4 20.39 125 125 125 126.5 153 171.7 182 188.5
D11 515 490 590 540 510 620 477 450 540 550 470 560 565 520 528.4 47.65 452.6 456.5 463 472.1 530 582.5 600.5 610.3
40
MODUL 1 ANTROPOMETRI
99% 1840.3 1803.8 1498 1122 777.4 933.2
KELOMPOK 2
818.1 648.06
303
192.4
616.1
Tabel 4.11 Rekap data pria setelah diseragamkan (Lanjutan) NR P 52 57 61 58 39 34 63 45 46 38 48 62 26 53 NAMA Wirawan Aditomo Alfi Bintang Mahar Afrizal Agus Masnur Irza Yoga Agung R.Fadil Faizal Hendra Rata SD BB 108 65 55 61 55 70 46 43 59 50 76 63 73 55 L/P L L L L L L L L L L L L L L D12 500 445 465 470 440 495 374 401 510 450 460 450 450 450 454.3 36.05 33.58 382.8 391.6 412.7 450 498.5 503.5 506.8 508.7 D13 470 445 531 475 510 640 480 445 531 510 495 510 520 500 504.43 47.996 46.968 445 445 452.5 505 531 569.15 604.58 625.83 D14 345 405 452 388 420 450 397 375 446 305 476 400 410 445 408.14 46.032 42.312 318 331 354 407.5 451.4 460.4 468.2 472.88 D15 520 470 502 480 410 510 396 372 456 510 460 450 470 455 461.5 44.21 40.9 379.8 387.6 400.2 465 510 513.5 516.8 518.7 D16 410 350 330 370 270 405 246 228 311 340 380 340 370 370 337.1 55.91 51.85 233.9 239.7 253.2 345 397.5 406.8 408.4 409.4 D17 275 235 183 241 150 155 167 120 194 150 260 180 250 245 200.36 49.531 44.656 129.75 139.5 150 188.5 257 265.25 270.13 273.05 D18 330 250 187 255 160 192 181 156 210 120 240 160 260 230 209.36 55.143 42.909 131.7 143.4 157.2 201 258.5 284.5 307.25 320.9 D19 460 470 490 465 470 518 439 463 555 425 470 480 460 460 473.21 31.919 31.692 429.55 434.1 445.3 467.5 509.6 530.95 542.98 550.19 D20 185 165 165 175 170 198 165 159 172 130 176 160 165 173 168.43 15.113 14.345 139.43 148.85 159.3 167.5 182.3 189.55 193.78 196.31
1% 2,5% 5% 10%
Persentil
Tabel 4.12 Rekap data pria setelah diseragamkan (Lanjutan) NRP NAMA BB L/P D21 D22 D23 D24 D25 180 1714 2008 1270 52 Wirawan 108 L 57 Aditomo 61 Alfi 58 Bintang 39 Mahar 34 Afrizal 63 Agus 45 Masnur 65 L 55 L 61 L 55 L 70 L 46 L 43 L 200 195 175 180 196 178 172 95 90 80 75 82 78 83 1770 1980 1740 1685 1905 1640 1575 2066 2110 1970 1990 2163 1955 1860 1270 1345 1250 1180 1314 1169 1111
41
MODUL 1 ANTROPOMETRI
46 Irza 38 Yoga 48 Agung 62 R.Fadil 26 Faizal 53 Hendra Rata SD
1% 2,5% 5% 10% 50% 90% 95% 97,5%
KELOMPOK 2
59 L 50 L 76 L 63 L 73 L 55 L
183 185 192 200 185 185 186.14 9.0881 172.4 173 174 175.9 185 198.8 200 200 200
1774 1695 1750 1550 1550 1735 1719 122.7 1550 1550 1550 1558 1725 1866 1931 1956 1970
2044 1970 2070 2000 2009 2040 2018 73.63 1872 1891 1922 1960 2009 2098 2129 2146 2156
1210 1270 1250 1250 1250 1255 1242 59.4 1119 1130 1149 1172 1250 1301 1325 1335 1341
719 650 750 750 720 735 681 50.08 605.6 607.9 611.8 623.2 670 745.5 750 750 750
Persentil
99%
NRP 35 36 41 55 44 54 56 31
Tabel 4.13 Rekap data wanita setelah diseragamkan NAMA BB L/P D1 D2 D3 D4 D5 D6 Natasha 70 P 1575 1470 1370 1020 660 830 Lintang 48 P 1560 1450 1250 980 670 820 Fitri 43 P 1520 1390 1260 910 620 770 Saraghosa 48 P 1610 1470 1300 990 700 845 Rizka 60 P 1540 1435 1300 950 660 780 Mahin 61 P 1570 1465 1315 1005 700 800 Maria 47 P 1565 1440 1340 991 641 839 Ria 50 P 1520 1430 1340 940 642 812 Rata 1557.5 1444 1309 973.3 661.6 812 SD 28.284 25.1 38.3 34.43 26.37 25.3 1% 1520 1393 1251 912.1 621.5 771 2,5% 1520 1397 1252 915.3 623.7 772 5% 1520 1404 1254 920.5 627.4 774 10% 1520 1418 1257 931 634.7 777 Persentil 50% 1562.5 1445 1308 985 660 816 90% 1585.5 1470 1349 1010 700 841 95% 1597.8 1470 1360 1015 700 843 97,5% 1603.9 1470 1365 1017 700 844 99% 1607.6 1470 1368 1019 700 845
D7 720 720 680 720 670 730 740 720 713 22.8 671 672 674 677 720 733 737 738 739
D8 590 560 470 560 540 570 580 560 554 34.6 475 482 495 519 560 583 587 588 589
D9 310 260 200 260 240 260 210 220 245 33.2 201 202 204 207 250 275 293 301 307
D10 240 170 130 150 170 130 160 150 162.5 32.69 130 130 130 130 155 191 215.5 227.8 235.1
D11 560 470 500 530 540 500 540 520 520 26.9 472 475 481 491 525 546 553 557 559
D12 450 350 380 410 360 400 370 380 388 29.9 351 352 354 357 380 422 436 443 447
D13 450 430 475 520 480 480 452 460 468 25.3 431 434 437 444 468 492 506 513 517
Tabel 4.14 Rekap data wanita setelah diseragamkan (Lanjutan) NRP NAMA 35 Natasha BB 70 L/P P D14 360 D15 430 D16 400 D17 180 D18 150 D19 540 D20 155 D21 D22 180 80 D23 1650 D24 1860 42 D25 1130 D26 600
MODUL 1 ANTROPOMETRI
36 41 55 44 54 56 31 rata SD Lintang Fitri Saraghosa Rizka Mahin Maria Ria 48 43 48 60 61 47 50 P P P P P P P 430 390 530 340 390 380 370 399 55.3 341 344 347 354 385 460 495 513 523 390 380 390 410 390 400 390 397.5 14.79 380.7 381.8 383.5 387 390 416 423 426.5 428.6 360 340 340 330 300 340 325 342 27.1 302 304 309 318 340 372 386 393 397 140 170 180 220 180 220 200 186 25 142 145 151 161 180 220 220 220 220 100 130 140 220 160 150 160 151 31.8 102 105 111 121 150 178 199 210 216 450 480 635 420 430 450 440 481 68.1 421 422 424 427 450 569 602 618 628 180 170 170 140 190 220 190 177 22.8 141 143 145 151 175 199 210 215 218 160 170 180 170 180 185 175 175 7.5 161 162 164 167 178 182 183 184 185
KELOMPOK 2
persentil
1530 1500 1635 1550 1560 1570 1590 1573 47.36 1502 1505 1511 1521 1565 1640 1645 1647 1649
1820 1860 1960 1880 1900 1910 1890 1885 38.73 1822.8 1827 1834 1848 1885 1925 1942.5 1951.3 1956.5
1020 1100 1140 1100 1120 1121 1150 1110 37.78 1026 1034 1048 1076 1121 1143 1147 1148 1149
600 650 740 650 650 690 680 657.5 43.52 600 600 600 600 650 705 722.5 731.3 736.5
4.1.4. Tabel anthropometri tubuh Setelah dilakukan perhitungan sebelumnya dari data anthropometri tubuh lalu direkap data anthropometri pada masing masing dimensi dengan persentil 1, persentil 2.5, persentil 5, persentil 10, persentil 50, persentil 90, persentil 95, persentil 97, persentil 99, rata-rata dan standard deviasinya. Rekapan data anthropometri pada masing masing dimensi tubuh pria dan wanita dapat dilihat pada tabel di bawah ini : a. Pria Tabel 4.15 Antropometri Tubuh Pria RATA2 STDEV 1% 2.5% 5%
Kode
Dimensi Tinggi Tubuh Posisi Berdiri Tegak Tinggi Mata Tinggi Bahu Tinggi Siku Tinggi Genggaman Tangan pada posisi rilex kebawah Tinggi Badan posisi duduk Tinggi mata posisi duduk Tinggi bahu
10%
50%
90%
95%
97%
99%
D1 D2 D3 D4
726.4
36.53
668.5
669.3
670.6
677.4
741
760
767
773.5
777.4
D5 D6 D7 D8
873.2
47.15
779.2
930.5
933.2
43
MODUL 1 ANTROPOMETRI
posisi duduk Tinggi siku posisi duduk Tebal paha Jarak pantat kelutut Jarak dari lipat lutut ke pantat Tinggi lutut Tinggi lipat betis Lebar bahu 337.1 D16 D17 D18 Lebar panggul 200.36 49.531 44.656 129.75 Tebal dada 209.36 55.143 42.909 Tebal perut Tabel 4.16 Antropometri Tubuh Pria (Lanjutan) D19 D20 D21 D22 Jarak dari siku keujung kaki Lebar kepala Panjang tangan Lebar tangan Jarak bentang dari ujung tangan kanan keujung tangan kiri Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal keatas dan berdiri tegak Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal keatas dan duduk 473.21 31.919 31.692 429.55 434.1 445.3 467.5 167.5 185 90 131.7 143.4 157.2 201 139.5 150 188.5 55.91 51.85 233.9 239.7 253.2 345
KELOMPOK 2
238.1 150.4
39.9 20.39
171.6 125
173.9 125
177.8 125
185.9 126.5
240 153
282.1 171.7
291.1 182
298.5 188.5
303 192.4
528.4 47.65 452.6 456.5 463 472.1 530 582.5 600.5 610.3 616.1 454.3 36.05 33.58 382.8 391.6 412.7 450 498.5 503.5 506.8 508.7 504.43 47.996 46.968 408.14 46.032 42.312 461.5 44.21 40.9 445 318 379.8 445 331 387.6 452.5 354 400.2 505 407.5 465 531 569.15 604.58 625.83 451.4 510 397.5 460.4 513.5 406.8 468.2 472.88 516.8 408.4 518.7 409.4
530.95 542.98 550.19 189.55 193.78 196.31 200 93.8 200 94.4 200 94.76
168.43 15.113 14.345 139.43 148.85 159.3 186 86 9.09 6.272 172 75.36 173 75.9 174 76.8 176 78.4
D23
1719
123
1550
1550
1550
1558
1725
1866
1931
1956
1970
D24
2018
73.6
1872
1891
1922
1960
2009
2098
2129
2146
2156
D25
1242
59.4
1119
1130
1149
1172
1250
1301
1325 44
1335
1341
MODUL 1 ANTROPOMETRI
Jarak genggaman tangan kepunggung pada posisi tangan kedepan
KELOMPOK 2
D26
681
50.08
605.6
607.9
611.8
623.2
670
745.5
750
750
750
Kode D1 D2 D3 D4
Dimensi
10%
50%
90%
95%
97%
99%
D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11
Tinggi Tubuh Posisi Berdiri Tegak Tinggi Mata Tinggi Bahu Tinggi Siku Tinggi Genggaman Tangan pada posisi rilex kebawah Tinggi Badan posisi duduk Tinggi mata posisi duduk Tinggi bahu posisi duduk Tinggi siku posisi duduk Tebal paha Jarak pantat kelutut
621.5 623.7 627.4 634.7 660 771 671 475 201 130 472 772 672 482 202 130 475 774 674 495 204 130 481 777 677 519 207 130 491 816 720 560 250 155 525
Dimensi
Tabel 4.18 Antropometri Tubuh Wanita (Lanjutan) RATA2 STDEV 1% 2.5% 5% 10% 388 468 29.9 25.3 55.3 14.79 27.1 25 351 431 341 352 434 344 354 437 347 357 444 354 387 318 161
399 Tinggi lipat betis 397.5 Lebar bahu 342 Lebar panggul 186 Tebal dada
45
MODUL 1 ANTROPOMETRI
151 D18 Tebal perut 31.8 68.1 22.8 7.5 10.7 102 421 141 161 70 105 422 143 162 70 111 424 145 164 70 121 427 151 167 70
KELOMPOK 2
Panjang tangan
80.6
D23
D24
D25
D26
Lebar tangan Jarak bentang dari ujung tangan kanan keujung tangan kiri Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal keatas dan berdiri tegak Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal keatas dan duduk Jarak genggaman tangan kepunggung pada posisi tangan kedepan
1573
47.36
1502
1505
1645
1647
1649
1885
38.73 1822.8
1827
1110
37.78
1026
1034
1147
1148
1149
657.5
43.52
600
600
600
600
650
705
722.5
731.3
736.5
4.1.5 Uji KORELASI Uji korelasi didapatkan dari hasil pengolahan data yang dilakukan sebelumnya dengan menggunakan software excel. Hasil pengolahan yang diperoleh untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan dan arah antara 2 variabel dimensi tubuh yang dimiliki. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Data 2. Data analyze 3. Correlation kemudan tekan ok
46
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
47
MODUL 1 ANTROPOMETRI
Tabel 4.19 Hasil uji korelasi dimensi tubuh pria
KELOMPOK 2
48
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
49
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
4.1.6. Uji Korelasi Dimensi Utama Tubuh Uji korelasi tubuh utama didapatkan dari tabel uji korelasi di atas, dimana dimensi tubuh utama yaitu D1, D3, D6, D15, D26 yang selanjutnya disebut U1, U2, U3, U4, U5. Hasil dari uji korelasi tubuh utama ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dimensi tubuh utama dengan dimensi tubuh yang lain dan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : a. Pria Tabel 4.21 Tabel Korelasi Dimensi Tubuh Utama Pria
50
MODUL 1 ANTROPOMETRI
4.1.6 Koefisien Determinasi
KELOMPOK 2
Tabel R didapatkan dari hasil pengolahan uji korelasi tubuh utama di atas. Tabel R dihitung dengan cara mengkuadratkan nilai yang ada pada tabel korelasi tubuh utama. Nilai R 0.5 diberi shading merah. R = 1 atau mendekati 1 akan menunjukkan hubungan yang semakin kuat. Nilai Rdapat dilihat pada tabel di bawah ini : a. Pria Tabel 4.23 Koefisien determinasi pria
51
MODUL 1 ANTROPOMETRI
4.1.7. Persamaan Regresi
KELOMPOK 2
Persamaan regresi linier ini bertujuan untuk mengetahui hubungan atau korelasi antar data anthopometri secara matematis. Untuk mendapatkan nilai regresi linier digunakan software SPSS dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Masukkan data antropometri tubuh kedalam worksheet SPSS seperti gambar dibawah
Gambar 4.60. Memasukkan data antropometri kedalam worksheet SPSS 2. Pilih analyze 3. Regression 4. Linear
52
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
Gambar 4.61. Meregresikan data 5. Pilih nilai yang dimasukkan sebagai faktor independent dan dependent kemudian tekan ok
53
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
Gambar 4.62 Memilih nilai dependent dan independent Data yang diregresikan adalah data antropometri yang memiliki nilai koefisien determinasi lebih dari 0,5 (>0.5). Faktor independent menggunakan dimensi tubuh utama (U1-U5), sedangkan factor dependent menggunakan dimensi tubuh (D1-D26). Pada persamaan regresi dmasukkan data ke dalam worksheet dari program SPSS. Di sumbu x terdapat data dependent yaitu D1 D26 sedangkan untuk data di sumbu y merupakan data independent yaitu U1 (D1) ,U2 (D3) , U3 (D6), U4 (D15) dan U5 (D26).
54
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
a.
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D3 D6 a. Dependent Variable: D1 B 155.004 1.136 -.057 Std. Error 257.204 .202 .107 .909 -.086 Coefficients Beta T .603 5.619 -.530 Sig. .559 .000 .607
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 D3 D6 a. Dependent Variable: D2 B -468.735 .977 .136 .235 Std. Error 205.980 .238 .313 .085 .759 .085 .276 Coefficients Beta T -2.276 4.112 .434 2.753 Sig. .046 .002 .673 .020
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 D15 a. Dependent Variable: D3 B 317.430 .514 .457 Std. Error 174.614 .131 .211 .642 .353 Coefficients Beta T 1.818 3.931 2.162 Sig. .096 .002 .054
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 D3 D6 a. Dependent Variable: D4 B -837.151 15.225 -18.996 3.862 Std. Error 18466.697 21.299 28.093 7.644 .453 -.452 .174 Coefficients Beta T -.045 .715 -.676 .505 Sig. .965 .491 .514 .624
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 D26 a. Dependent Variable: D5 B 114.478 .189 .427 Std. Error 131.440 .098 .141 .371 .585 Coefficients Beta T .871 1.924 3.037 Sig. .402 .081 .011
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 a. Dependent Variable: D6 B 54.194 .467 Std. Error 706.191 .416 .308 Coefficients Beta T .077 1.123 Sig. .940 .283
D6 = 0,467 D1 + 54,194
56
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 D6 a. Dependent Variable: D7 B -157.392 .400 .278 Std. Error 170.125 .105 .070 .539 .567 Coefficients Beta T -.925 3.797 3.995 Sig. .375 .003 .002
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D15 a. Dependent Variable: D8 B 264.123 .688 Std. Error 70.920 .153 .792 Coefficients Beta T 3.724 4.495 Sig. .003 .001
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D15 a. Dependent Variable: D9 B -81.674 .693 Std. Error 77.383 .167 .768 Coefficients Beta T -1.055 4.150 Sig. .312 .001
57
MODUL 1 ANTROPOMETRI
Tabel 4.33 Tabel Coefficients korelasi D 11
a
KELOMPOK 2
Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D3 a. Dependent Variable: D11 B -344.008 .623 Std. Error 223.089 .159 .749 Coefficients Beta T -1.542 3.913 Sig. .149 .002
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D3 D15 a. Dependent Variable: D12 B -47.261 .233 .380 Std. Error 186.308 .184 .238 .370 .466 Coefficients Beta T -.254 1.267 1.597 Sig. .804 .231 .139
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 D3 a. Dependent Variable: D13 B -434.251 .322 .280 Std. Error 222.086 .254 .317 .480 .334 Coefficients Beta T -1.955 1.267 .883 Sig. .076 .231 .396
58
MODUL 1 ANTROPOMETRI
Tabel 4.36 Tabel Coefficients korelasi D 15 Coefficients
a
KELOMPOK 2
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D3 a. Dependent Variable: D15 B -372.547 .596 Std. Error 198.652 .142 .772 Coefficients Beta T -1.875 4.202 Sig. .085 .001
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D6 D15 a. Dependent Variable: D16 B -183.211 .112 .922 Std. Error 88.503 .093 .228 .217 .729 Coefficients Beta T -2.070 1.203 4.048 Sig. .063 .254 .002
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 D3 a. Dependent Variable: D23 B -582.970 .689 .809 Std. Error 607.050 .694 .868 .402 .377 Coefficients Beta T -.960 .992 .932 Sig. .358 .342 .371
59
MODUL 1 ANTROPOMETRI
Tabel 4.39 Tabel Coefficients korelasi D 24 Coefficients
a
KELOMPOK 2
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 D3 D6 a. Dependent Variable: D24 B 357.638 .995 -.102 .135 Std. Error 128.174 .148 .195 .053 .967 -.079 .199 Coefficients Beta T 2.790 6.732 -.522 2.544 Sig. .019 .000 .613 .029
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 D3 D6 D15 a. Dependent Variable: D25 B 358.194 .388 -.174 .094 .844 Std. Error 176.118 .180 .266 .071 .243 .467 -.167 .171 .628 Coefficients Beta T 2.034 2.156 -.652 1.324 3.471 Sig. .072 .059 .531 .218 .007
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D6 a. Dependent Variable: D1 B 885.048 .828 Std. Error 248.146 .305 .742 Coefficients Beta T 3.567 2.711 Sig. .012 .035
60
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
D1 = 0,8282 D6 + 885,048
Tabel 4.42 Tabel Coefficients korelasi D 2 Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 a. Dependent Variable: D2 B 281.709 .746 Std. Error 305.292 .196 .841 Coefficients Beta T .923 3.807 Sig. .392 .009
D2 = 0,746 D1 + 281,709
Tabel 4.43 Tabel Coefficients korelasi D 4 Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 D6 a. Dependent Variable: D4 B -477.270 .756 .337 Std. Error 496.589 .463 .516 .621 .248 Coefficients Beta T -.961 1.634 .653 Sig. .381 .163 .543
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 a. Dependent Variable: D5 B -471.821 .728 Std. Error 370.688 .238 .781 Coefficients Beta T -1.273 3.058 Sig. .250 .022
D5 = 0,728 D1 471,821
61
MODUL 1 ANTROPOMETRI
Tabel 4.45 Tabel Coefficients korelasi D 6 Coefficients
a
KELOMPOK 2
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 a. Dependent Variable: D6 B -223.494 .665 Std. Error 381.992 .245 .742 Coefficients Beta T -.585 2.711 Sig. .580 .035
D6 = 0,665 D1 223,494
Tabel 4.46 Tabel Coefficients korelasi D 7 Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D6 a. Dependent Variable: D7 B 127.759 .720 Std. Error 178.335 .220 .801 Coefficients Beta T .716 3.280 Sig. .501 .017
D7 = 0,720 D6 + 127,759
Tabel 4.47 Tabel Coefficients korelasi D 8 Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D6 a. Dependent Variable: D8 B -296.495 1.047 Std. Error 290.950 .358 .767 Coefficients Beta T -1.019 2.924 Sig. .347 .027
D8 = 1,047 D6 296,495
Tabel 4.48 Tabel Coefficients korelasi D 10 Coefficients
a
62
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
(Constant) D15
-643.857 2.029
-4.517 5.660
.004 .001
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D3 D15 a. Dependent Variable: D11 B -258.933 .377 .716 Std. Error 218.320 .222 .575 .537 .393 Coefficients Beta T -1.186 1.700 1.247 Sig. .289 .150 .268
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D26 a. Dependent Variable: D13 B 182.916 .434 Std. Error 104.180 .158 .746 Coefficients Beta T 1.756 2.746 Sig. .130 .033
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D3 D6 a. Dependent Variable: D23 B -11490.101 3.700 9.914 Std. Error 5833.697 4.353 6.575 .298 .528 Coefficients Beta T -1.970 .850 1.508 Sig. .106 .434 .192
63
KELOMPOK 2
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D26 a. Dependent Variable: D24 B 1346.848 .818 Std. Error 94.026 .143 .920 Coefficients Beta T 14.324 5.736 Sig. .000 .001
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D3 a. Dependent Variable: D25 B 162.809 .723 Std. Error 359.094 .274 .733 Coefficients Beta T .453 2.639 Sig. .666 .039
64
MODUL 1 ANTROPOMETRI
4.2. ANTHROPOMETRI TANGAN 4.2.1. Rekap Data Antropometri
KELOMPOK 2
Rekap data anthropometri tangan ini terdiri dari data antropometri pria berjumlah 14 orang dan wanita berjumlah 7 orangdimana data yang akan diolah masing-masing terdiri dari data anthropometri mulai dari posisi T1 dan T20 yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini: a. Pria Tabel 4.54 Rekap data antropometri tangan pria
65
MODUL 1 ANTROPOMETRI
4.2.2. Keseragaman Data Tangan
KELOMPOK 2
Uji keseragaman dilakukan pada data tangan pria dan wanita, pada uji ini data yang outlier tidak diikutsertakan pada pengujian berikutnya. Data berikut ini adalah data hasil uji keseragaman pada pria dan wanita setelah dilakukan pengolahan dengan menggunakan software MINITAB. Berikut ini gambar-gambar grafik iterasi pada T1 hingga T20. Hasil uji keseragaman data : a. Pria
I CHART OF T1
220 210 200 190 180 170 160 LCL=154.87 150 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14
80 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 120
Individual Value
I CHART OF T2
UCL=218.70
130 UCL=130.85
Individual Value
_ X=186.79
110
_ X=106.5
100
90 LCL=82.15
I CHART OF T3
90 UCL=85.83 80
Individual Value
I CHART OF T4
90 UCL=86.77 85 80 75 70 65
LCL=45.32
70
_ X=65.57
Individual Value
_ X=74.29
60
50
LCL=61.81 60 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14
40 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14
Gambar 4.62 I-Chart T3 iterasi 1 pada pria Gambar 4.63 I-Chart T4 iterasi 1 pada pria
66
MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF T5
95 90
Individual Value
KELOMPOK 2
I CHART OF T6
90
UCL=94.91
UCL=88.66
85 80 75 70 65
LCL=67.09 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14
85 80 75 70 _ X=81
Individual Value
_ X=75.36
LCL=62.06 60 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14
Gambar 4.64 I-Chart T5 iterasi 1 pada pria Gambar 4.65 I-Chart T6 iterasi 1 pada pria
I CHART OF T7
80 UCL=78.33
35
I CHART OF T8
UCL=34.50
70
Individual Value
30
Individual Value
60
_ X=61.14
25
_ X=23.86
20
50 LCL=43.96 40 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14
15 LCL=13.22 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14
I CHART OF T9
35 UCL=31.97 30
I CHART OF T10
30 UCL=29.46
25
Individual Value
25 _ X=20.71
Individual Value
_ X=21.07 20
20
15
15
10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 LCL=9.46
LCL=12.68 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14
67
MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF T11
30 UCL=28.69 25
Individual Value
KELOMPOK 2
I CHART OF T12
100 95 90 85 80 75 _ X=84.64 UCL=98.55
20
_ X=19.07
15
10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14
LCL=9.46
Individual Value
70 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14
LCL=70.73
I CHART OF T13
120 115 UCL=120.42
I CHART OF T14
110 UCL=105.15 100 90 80 70 60
LCL=86.87
Individual Value
_ X=103.64
Individual Value
110
_ X=78.14
50 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14
LCL=51.14
I CHART OF T15
50 UCL=51.63
90 80
I CHART OF T16
UCL=81.98
40
Individual Value
Individual Value
30
_ X=30.36
20
10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14
LCL=9.08
10
68
MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF T18
250 240 230 UCL=248.29
KELOMPOK 2
Individual Value
220 210 200 190 180 170 160 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 LCL=164.00 _ X=206.14
I CHART OF T2
180
Individual Value
Individual Value
110
170
_ X=168.63
100
_ X=96.13
160
90
150 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
LCL=148.87
80 LCL=77.13 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
I CHART OF T3
90 UCL=85.90 80
I CHART OF T4
80 UCL=79.86
75
Individual Value
70
Individual Value
_ X=65
70
_ X=71.13
60
50 LCL=44.10 40 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
65 LCL=62.39 60 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
69
MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF T5
95 90 80 85
Individual Value
Individual Value
KELOMPOK 2
I CHART OF T6
UCL=93.20 85 UCL=85.82
75 70 65 60 _ X=71
80 75 70 65
_ X=78
LCL=56.18
I CHART OF T7
75 70 65
Individual Value
I CHART OF T8
27.5 UCL=71.70 25.0 22.5
Individual Value
UCL=25.61
60 55 50 45 40 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
_ X=56.5
LCL=41.30
LCL=8.89
Individual Value
Individual Value
20 18 16 14 _ X=17.63
LCL=3.47
12 10 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=10.03
70
MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF T11
UCL=26.39 25
KELOMPOK 2
I CHART OF T12
90 85
Individual Value
UCL=90.45
Individual Value
20 _ X=15.38
80 75 70 65 _ X=75.25
15
10
5 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
LCL=4.36
60 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
LCL=60.05
I CHART OF T13
100 UCL=100.65
85 80
I CHART OF T14
UCL=84.60
95
Individual Value
Individual Value
75 70 65 60 55 _ X=67.5
90
_ X=89.25
85
80 LCL=77.85 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
50 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
LCL=50.40
22.5
Individual Value
45
Individual Value
20.0
40 35 30 25
_ X=37.38
17.5
LCL=23.32 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
15.0 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
20
71
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
I CHART OF T18
230 220 210
Individual Value
UCL=228.44
200 190 180 170 160 150 140 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=141.06 _ X=184.75
Gambar 4.93 I-Chart T18 iterasi 1 pada wanita Setelah dilakukan uji keseragaman data didapatkan data sebagai berikut : Tabel 4.56 Antropometri Tangan Pria setelah dilakukan uji keseragaman NRP NAMA BB T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 T11 T12 T13 28 24 24 22 92 102 52 Wirawan 108 175 105 73 70 85 73 53 65 195 110 70 74 80 76 65 22 23 20 21 90 102 57 Aditomo 55 203 121 70 80 83 78 65 23 15 20 14 89 98 61 Alfi 61 175 111 60 70 75 71 49 25 19 21 17 80 105 58 Bintang 39 55 185 105 60 72 77 72 68 18 17 18 17 78 103 Mahar 34 70 202 117 81 80 89 82 63 32 30 28 23 85 114 Afrizal 63 46 178 102 64 68 76 70 60 23 18 20 19 78 95 Agus 45 43 172 90 60 73 75 69 59 22 19 21 20 83 99 Masnur 46 59 183 103 67 72 78 74 58 21 22 20 18 77 106 Irza 38 48 62 26 53 Yoga Agung Rokhmad Faizal Hendra 50 185 98 65 75 80 75 60 25 25 25 25 76 192 114 55 76 84 76 61 23 19 19 17 63 200 110 63 80 87 84 70 25 20 20 20 73 185 105 70 75 80 75 60 25 20 20 19 55 185 100 60 75 85 80 65 22 19 19 15 Keterangan : blok merah menunjukkan nilai yang ekstrim pada iterasi 1 b. Wanita Tabel 4.57 Antropometri Tangan Pria setelah dilakukan uji keseragaman NRP 35 36 41 55 44 54 NAMA Natasha Lintang Fitri Saraghosa Rizka Mahin BB 70 48 43 48 60 50 T1 170 170 170 180 160 160 T2 110 95 90 100 90 90 T3 75 65 60 70 60 60 T4 75 75 70 70 65 70 T5 80 85 75 80 70 75 T6 75 80 68 75 65 65 T7 60 60 50 60 50 55 T8 20 17 17 18 20 12 T9 18 15 15 15 10 22 T10 20 18 18 15 15 20 T11 20 13 15 15 10 15 T12 80 85 70 70 75 72 T13 90 93 85 85 90 94 T14 80 75 65 75 60 60 T15 20 20 20 20 2 20 T16 40 40 35 30 30 46 80 93 90 90 80 100 111 110 106 100
T14 90 80 75 79
65 82 67 60 69
T15 T16 44 73 35 60 20 40 24 49
37 28 28 26 38 57 48 53 46 58
90 87 80 90 80
25 28 30 38 24
35 47 30 50 52
72
MODUL 1 ANTROPOMETRI
56 31 Maria Ria 61 47 159 94 180 100 70 60 74 70 79 80 70 70 57 60 14 20 20 10 15 20
KELOMPOK 2
20 15
70 80
87 90
60 65
20 20
43 35
4.2.4 Tabel anthropometri tangan Setelah dilakukan perhitungan sebelumnya dari data anthropometri tangan lalu direkap data anthropometri pada masing masing dimensi dengan persentil 1, persentil 2.5, persentil 5, persentil 10, persentil 50, persentil 90, persentil 95, persentil 97, persentil 99, rata-rata dan standard deviasinya. Rekapan data anthropometri pada masing masing dimensi tubuh pria dan wanita dapat dilihat pada tabe di bawah ini : a. Pria Tabel 4.59 Antropometri Tangan Pria RATA2 STDEV 1% 2.5% Dimensi Panjang tangan Panjang telapak tangan Panjang ibu jari Panjang jari telunjuk Panjang jari tengah Panjang jari manis Panjang jari kelingking Lebar ibu jari Tebal ibu jari Lebar jari telunjuk Tebal jari telunjuk Lebar telapak tangan 186.8 106.5 65.57 74.29 81 75.36 61.14 23.86 20.71 21.07 19.07 84.64 10.25 8.074 6.79 3.832 4.557 4.431 5.586 3.325 3.811 2.731 3.05 5.839 172.4 91.04 55.65 68.26 75 69.13 49.52 18.39 15.26 18.13 14.13 77.13
5%
90% 201.4 116.1 72.1 80 86.4 81.4 67.1 27.1 24.7 24.7 22.7 91.4
95% 202 118 75.8 80 87.7 82.7 68.7 29.4 26.8 26.1 23.7 92.4
97%
99%
172.98 174 92.6 56.63 68.65 75 69.33 95.2 58.25 69.3 75 69.65
202.68 203 119.7 78.4 80 88.35 83.35 69.35 30.7 28.38 27.03 24.35 92.68 120 80 80 88.7 83.7 69.7 31.5 29.4 27.6 24.7 92.9
50.3 51.6 18.975 19.95 15.65 16.3 18.33 14.33 77.33 18.65 14.65 77.65
73
MODUL 1 ANTROPOMETRI
Lebar telapak tangan ( sampai ibu jari) Lebar telapak tangan minimum Tebal telapak tangan Tebal telapak tangan ( sampai ibu jari) Lebar maksimum ( ibu jari ke jari kelingking )
KELOMPOK 2
T13
103.6
5.372
95.39
95.975 96.95
98.3
102.5
110.7
112
113.03 114
T14 T15
78.14 30.36
9.789 6.913
60.65 20.52
65.6 24
80 28
90 38
90 40.1
90 42.05
90 43.2
T16
49.86
10.78
30.65
31.63
33.25
36.5
49.5
59.4
64.6
68.78
71.3
T18
48.57
48.663 48.83
49
51.75
65
72
78.5
82.4
Tabel 4.60 Antropometri Tangan Wanita RATA2 STDEV 1% 2.5% Dimensi Panjang tangan Panjang telapak tangan Panjang ibu jari Panjang jari telunjuk Panjang jari tengah Panjang jari manis Panjang jari kelingking Lebar ibu jari Tebal ibu jari Lebar jari telunjuk Tebal jari telunjuk Lebar telapak tangan Lebar telapak tangan ( sampai ibu jari) Lebar telapak tangan minimum Tebal telapak tangan 169 96.1 65 71.1 78 71 56.5 17.3 15.6 17.6 15.4 75.3 8.5 6.98 5.98 3.4 4.54 5.29 4.41 2.96 4.31 2.33 3.34 5.78 159 90 60 65.4 70.4 65 50 12.1 10 15 10.2 70 159 90 60 66.1 71.1 65 50 12.4 10 15 10.6 70
T13
89.3
3.37
85
85
85
85
90
93.3
93.7
93.83
93.93
T14 T15
67.5 17.8
8.02 6.36
60 3.26
60 5.78
60 8.3
60 14.6
65 20
76.5 20
78.3 20
79.13 20
79.65 20
74
MODUL 1 ANTROPOMETRI
Tebal telapak tangan ( sampai ibu jari) Lebar maksimum ( ibu jari ke jari kelingking )
KELOMPOK 2
T16
37.4
5.85
30
30
30
30
37.5
43.9
45
45.48
45.79
T18
185
14.2
161
163
165
170.5
184
201.5
203
204.1
204.7
4.3. ANTHROPOMETRI KEPALA 4.3.1. Rekap Data Antropometri Kepala Rekap data anthropometri kepala ini terdiri dari data antropometri pria berjumlah 14 orang dan wanita berjumlah 8 orang dimana data yang akan diolah masing-masing terdiri dari data anthropometri mulai dari posisi H1 dan H14 yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini: a. Pria = Tabel 4.62 Rekap Data Antropometri Kepala pada Pria
b.wanita Tabel 4.60 Rekap Data Antropometri Kepala pada Pria NRP NAMA BB SUKU H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 35 Natasha 70 Jawa 160 145 240 225 135 90 180 36 Lintang 48 Jawa 140 180 245 230 140 80 160 41 Fitri 43 Jawa 180 170 250 220 130 90 150 55 Saraghosa 48 Jawa 190 170 260 230 135 125 200 44 Rizka 60 Jawa 170 140 230 175 120 60 145 54 Mahin 61 Jawa 180 135 230 200 140 75 172 56 Maria 47 maluku 180 142 248 175 140 80 152 31 Ria 50 jawa 180 150 240 185 140 80 180
H9 H10 H11 H12 160 65 160 210 160 70 135 200 180 65 160 160 180 75 160 220 145 55 150 180 125 80 138 172 130 70 140 199 155 60 165 190
H13 H14 170 50 180 55 170 55 200 55 190 55 162 54 155 55 160 50
75
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
4.3.2. Keseragaman Data Kepala Uji keseragaman dilakukan pada data antropometri kepala pria dan wanita, pada uji ini data yang outlier tidak diikutsertakan pada pengujian berikutnya. Data berikut ini adalah data hasil uji keseragaman pada pria dan wanita setelah dilakukan pengolahan dengan menggunakan software MINITAB. Berikut ini gambar-gambar grafik iterasi pada H1 hingga H14.
I CHART OF H1
230 220 210
Individual Value
I CHART OF H2
240
UCL=221.56
220 200
Individual Value
UCL=224.1
_ X=166.2
I CHART OF H3
310 300 290
Individual Value
I CHART OF H4
UCL=311.97 260 250 240
Individual Value
UCL=256.36
_ X=224.86
LCL=193.35
76
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
I CHART OF H5
170 UCL=164.57 160
Individual Value
Individual Value
I CHART OF H6
160 140 120 UCL=152.3
150 _ X=141.86
100 80 60 40
_ X=86.9
140
130
120 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14
LCL=119.15
20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14
LCL=21.4
Individual Value
I CHART OF H8
UCL=187.0
UCL=158.82
Individual Value
Individual Value
77
MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF H9
200 190 180
Individual Value Individual Value
KELOMPOK 2
I CHART OF H10
UCL=197.60
90 UCL=89.16
80
_ X=166.5
70
_ X=71.36
60
LCL=53.56
I CHART OF H11
190 UCL=183.66 180 170 160 150 140 130 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 LCL=130.06 _ X=156.86 240 230 220
Individual Value
Individual Value
I CHART OF H12
UCL=236.09
210 200 190 180 170 160 150 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 LCL=158.76 _ X=197.43
UCL=216.61
80
UCL=82.79
70
Individual Value
60
_ X=58.86
50
40 LCL=34.92 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14
78
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
I CHART OF H1
220 210 200
Individual Value
I CHART OF H2
190
UCL=210.49
UCL=190.09
180 170
Individual Value
190 180 170 160 150 140 130 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=134.51 _ X=172.5
_ X=154
LCL=117.91
UCL=271.75
UCL=258.2 250
Individual Value
225 _ X=205
200
175
150 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
LCL=151.8
140
_ X=135
100 _ X=85 75
130
50 LCL=31.8 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
79
MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF H7
250 225
130
Individual Value
KELOMPOK 2
I CHART OF H8
UCL=247.2
150 140 UCL=147.34
Individual Value
100 90 80 70 60 50 40
UCL=99.79
Individual Value
Individual Value
170 160 150 140 130 120 110 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=114.48 _ X=154.38
_ X=67.5
LCL=35.21 30 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
UCL=265.1
Individual Value
100
80
MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF H13
220 210 200
Individual Value
KELOMPOK 2
I CHART OF H14
UCL=211.37
58
UCL=58.18
56
_ X=173.38
Individual Value
190
54
_ X=53.63
52
LCL=135.38
50 LCL=49.07 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
4.3.3. Rekap data pria dan wanita setelah dilakukan uji keseragaman Rekap data anthropometri kepala pria dan wanita didapatkan dari hasil pengukuran yang dilakukan sebelumnya dan dicatat pada tabel yang ada. Hasil pengukuran yang diperoleh kemudian dicari nilai rata-rata, standard deviasi, persentil 1, persentil 5, persentil 50, persentil 90, persentil 95, dan persentil 99 dengan menggunakan software excel. Hasil rekap data sebagai berikut : a. Pria Tabel 4.61 Hasil Rekap Data Setelah Uji Keseragaman Pada Pria SUKU H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 H9 197 190 265 239 150 92 155 133 157 Jawa 175 160 240 225 140 75 140 120 155 Jawa 190 180 265 221 145 95 145 125 175 Jawa 180 175 250 215 140 84 173 123 155 Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Smtra b. Wanita Tabel 4.62 Hasil Rekap Data Setelah Uji Keseragaman Pada Pria BB SUKU H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 70 jawa 160 145 240 225 135 90 180 125
175 212 184 183 194 140 188 165 159 164 250 290 268 258 268 205 230 235 222 201 135 143 155 148 132 85 115 100 76 114 130 180 164 155 183 105 92 190 126 104 175 179 144 155 165
NRP 52 57 61 58
39 34 63 45 46
NAMA Wirawan Aditomo Alfi Bintang Mahar Afrizal Agus Masnur Irza Yoga Agung Rokhmad Faizal Hendra
BB 108 65 55 61
55 70 46 43 59
H10 75 70 65 70
75 85 65 65 64
H14 45 55 63 60
60 55 58 62 51
38 48 62 26 53
50 76
45 85 85 65 100
80 70 70 75 70
75 58 70 62 50
63 73 55
81
MODUL 1 ANTROPOMETRI
36 41 55 44 54 56 31 Lintang Fitri Saraghosa Rizka Mahin Maria Ria 48 43 48 60 61 47 50 jawa jawa jawa jawa jawa maluku jawa 140 180 190 170 180 180 180 180 170 170 140 135 142 150 245 250 260 230 230 248 240 230 220 230 175 200 175 185 140 130 135 120 140 140 140 80 90 125 60 75 80 80 160 150 200 145 172 152 180 110 110 130 100 115 100 100
KELOMPOK 2
70 65 75 55 80 70 60
55 55 55 55 54 55 50
Kode H1 H2
4.3.3. Rekap data pria dan wanita setelah dilakukan uji keseragaman Rekap data anthropometri kepala pria dan wanita didapatkan dari hasil pengukuran yang dilakukan sebelumnya dan dicatat pada tabel yang ada. Hasil pengukuran yang diperoleh kemudian dicari nilai persentil 1, persentil 2.5, persentil 5, persentil 10, persentil 50, persentil 90, persentil 95, persentil 97, persentil 99, rata-rata dan standard deviasinya dengan menggunakan software excel. Hasil rekap data sebagai berikut : a. Pria Tabel 4.63 Antropometri Kepala Pria RATA2 STDEV 1% 2.5% 5% 10% 50% 90% 95% 97% Dimensi Panjang kepala Lebar kepala Diameter maksimum dari dagu Dagu ke puncak kepala Telinga ke puncak kepala Telinga ke belakang kepala Antara dua telinga Mata ke puncak kepala Mata ke belakang kepala Antara dua pupil mata Hidung ke puncak kepala Hidung ke belakang kepala Mulut ke puncak kepala 188 166 9.86 16.7 175 131 175 133 175 136.5 176.5 145.7 190 165 196 186 202.3 188.7 207.1 189.4
H3 H4 H5
H6 H7 H8
47.6 131 93
58 136.5 96.8
68 140 100.8
85 159.5 120
H9 H10 H11
155 65 140.9
171.5 70 157
H12 H13
197 180
16.4 14.5
178 152
178 154
178 157.8
178.6 162.3
195 184.5
219 194
224.8 196.8
227.4 198.4
229 199.4
82
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
H14
Lebar mulut
58.9 b. Wanita
7.78
45.7
46.6
48.25
50.3
59
67.9
71.75
73.38
74.35
Kode H1 H2
Tabel 4.64 Antropometri Wanita RATA2 STDEV 1% Dimensi Panjang kepala Lebar kepala Diameter maksimum dari dagu Dagu ke puncak kepala Telinga ke puncak kepala Telinga ke belakang kepala Antara dua telinga Mata ke puncak kepala Mata ke belakang kepala Antara dua pupil mata Hidung ke puncak kepala Hidung ke belakang kepala Mulut ke puncak kepala Lebar mulut 173 154 15.8 16.8 141 135
5% 147 137
H3 H4 H5
H6 H7 H8
85 167 111
80 166 110
H9 H10 H11
20 15.6 2.26
161 155 50
163 156 50
164 157 50
168.4 158.5 50
194.5 170 55
213 193 55
217 197 55
218.3 198.3 55
219.3 199.3 55
4.4. ANTHROPOMETRI KAKI 4.4.1. Rekap Data Antropometri Rekap data anthropometri kaki ini terdiri dari data antropometri pria berjumlah 14 orang dan wanita berjumlah 8 orang dimana data yang akan diolah masing-masing terdiri dari anthropometri mulai dari posisi F1 dan F8 yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini: a. Pria
83
MODUL 1 ANTROPOMETRI
Tabel 4.65 Rekap data antropometri kaki pria NAMA BB L/P SUKU F1 F2 245 180 Wirawan 108 L Jawa 65 250 180 Aditomo L Jawa 55 245 175 Alfi L Jawa 61 250 180 Bintang L Jawa 55 L 246 164 Mahar Jawa 70 L 263 190 Afrizal Jawa 46 L 251 182 Agus Jawa 43 L 242 162 Masnur Jawa 59 L 242 178 Irza Jawa Yoga 50 L Jawa 255 185 Agung 76 L Jawa 268 200 L Rokhmad 63 Jawa 250 200 73 L Faizal Jawa 260 195 55 L Smatra 273 204 Hendra
KELOMPOK 2
NRP 52 57 61 58
39 34 63 45 46
F4 100 90 85 90
80 101 100 80 109
F5 60 60 57 60
53 58 69 49 56
F6 90 75 90 70
74 56 76 80 81
F7 70 75 77 60
65 69 67 60 61
F8 40 40 30 45
35 45 51 45 49
38 48 62 26 53
90 97 90 100 100
65 66 60 60 70
75 73 80 80 65
70 65 70 77 50
65 58 50 60 50
b. wanita Tabel 4.66 Rekap data antropometri kaki wanita NRP NAMA BB L/P SUKU F1 35 Natasha 70 P Jawa 240 36 Lintang 48 P Jawa 240 41 Fitri 43 P Jawa 220 55 Saraghosa 48 P Jawa 255 44 Rizka Ayu Nur 60 P Jawa 230 54 Mahindarti R 50 P Jawa 225 56 Maria Carolina L. 61 P Maluku 225 31 Ria Agustina 47 P Jawa 230
F4 100 100 78 90 80 90 90 90
F5 70 65 50 60 60 58 55 70
F6 70 80 60 70 60 70 60 70
F7 60 70 50 60 60 57 65 60
F8 30 40 20 40 40 51 45 50
4.4.2. Keseragaman Data Kaki Uji keseragaman dilakukan pada data antropometri kaki pria dan wanita, pada uji ini data yang outlier tidak diikutsertakan pada pengujian berikutnya. Data berikut ini adalah data hasil uji keseragaman pada pria dan wanita setelah dilakukan pengolahan dengan menggunakan software MINITAB. Berikut ini gambar-gambar grafik iterasi pada F1 hingga F8. a. Pria
84
MODUL 1 ANTROPOMETRI
ANTROPOMETRI KEPALA PRIA UCL=278.23
KELOMPOK 2
I CHART OF F1
280
I CHART OF F2
UCL=210.93
210 200
Individual Value
270
Individual Value
260 _ X=252.86
_ X=183.93
250
240
230 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14
LCL=156.92 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14
LCL=227.49
150
Gambar 4.123 I-Chart F1 iterasi 1 pada pria Gambar 4.124 I-Chart F2 iterasi 1 pada pria
I CHART OF F3
240 230
Individual Value
I CHART OF F4
UCL=239.90 130 120 110 UCL=123.17
Individual Value
100 90 80 70
_ X=93.71
LCL=64.25 60 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14
Gambar 4.125 I-Chart F3 iterasi 1 pada pria Gambar 4.126 I-Chart F4 iterasi 1 pada pria
I CHART OF F5
80 UCL=76.99 70
Individual Value
I CHART OF F6
100 90
Individual Value
UCL=102.05
60
_ X=60.21
80
_ X=76.07
70
50 LCL=43.44 40 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14
60 LCL=50.09 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14
50
85
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
I CHART OF F7
90 UCL=86.50 80
Individual Value
I CHART OF F8
70 UCL=70.27
60
Individual Value
70
_ X=66.86
50
_ X=47.36
40
60
30
50 LCL=47.22 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14
LCL=24.44 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14
I CHART OF F2
UCL=267.32
220 210 200 UCL=214.29
Individual Value
_ X=233.13
Individual Value
LCL=198.93
100
Individual Value
200
_ X=190
Individual Value
90
_ X=89.75
175
80
86
MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF F5
80 UCL=80.00
KELOMPOK 2
I CHART OF F6
100 90 UCL=97.90
70
Individual Value
Individual Value
80
_ X=61
70 60 50 40
60
_ X=67.5
50
40 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
LCL=42.00
LCL=37.10 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
30
70
Individual Value
60
_ X=60.25
Individual Value
50 40 30 20 _ X=39.5
50
40 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
LCL=38.97
10 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
LCL=12.14
4.4.3. Rekap data pria dan wanita setelah dilakukan uji keseragaman Rekap data anthropometri kaki pria dan wanita didapatkan dari hasil pengukuran yang dilakukan sebelumnya dan dicatat pada tabel yang ada. Hasil pengukuran yang diperoleh kemudian dicari persentil 1, persentil 2.5, persentil 5, persentil 10, persentil 50, persentil 90, persentil 95, persentil 97, persentil 99, rata-rata dan standard deviasinya dengan menggunakan software excel. Hasil rekap data sebagai berikut : a. Pria Tabel 4.67 Rekap NRP NAMA 52 Wirawan 57 Aditomo 61 Alfi 58 Bintang 39 Mahar 34 Afrizal 63 Agus 45 Masnur
Data Antropometri Kaki Pria Setelah dilakukan Uji Keseragaman BB L/P SUKU F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 108 245 180 220 100 60 90 70 L Jawa 65 250 180 210 90 60 75 75 L Jawa 55 245 175 210 85 57 90 77 L Jawa 61 250 180 205 90 60 70 60 L Jawa 55 L 246 164 214 80 53 74 65 Jawa 70 L 263 190 228 101 58 56 69 Jawa 46 L 251 182 204 100 69 76 67 Jawa 43 L 242 162 192 80 49 80 60 Jawa
F8 40 40 30 45
35 45 51 45
87
MODUL 1 ANTROPOMETRI
46
KELOMPOK 2
59
38 48 62 26 53
50 76
L L
63 73 55
L L L
242
178
205
109
56
81
61
49
Smatra
90 97 90 100 100
65 66 60 60 70
75 73 80 80 65
70 65 70 77 50
65 58 50 60 50
Tabel 4.68 Rekap Data Keseragaman NRP NAMA BB 35 Natasha 70 36 Lintang 48 41 Fitri 43 55 Saraghosa 48 44 Rizka Ayu Nur 60 54 Mahindarti R 50 56 Maria Carolina L. 61 31 Ria Agustina 47
Antropometri Kaki Wanita Setelah dilakukan Uji L/P P P P P P P P P SUKU Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Maluku Jawa F1 240 240 220 255 230 225 225 230 F2 170 175 155 185 160 160 185 190 F3 180 190 170 210 180 180 210 200 F4 100 100 78 90 80 90 90 90 F5 70 65 50 60 60 58 55 70 F6 70 80 60 70 60 70 60 70 F7 60 70 50 60 60 57 65 60 F8 30 40 20 40 40 51 45 50
4.4.4. Tabel antropometri kaki Setelah dilakukan perhitungan sebelumnya dari data anthropometri kaki lalu direkap data anthropometri pada masing masing dimensi dengan persentil 1, persentil 5, persentil 50, persentil 95, persentil 99, ratarata dan standard deviasinya. Rekapan data anthropometri pada masing masing dimensi tubuh pria dan wanita dapat dilihat pada tabe di bawah ini : a. Pria Tabel 4.69 Tabel Antropometri Kaki Pria RATA2 STDEV 1% 2.5% Dimensi Panjang telapak kaki Panjang telapak lengan kaki Panjang kaki sampai jari kelingking Lebar kaki Lebar tangkai kaki Tinggi mata kaki Tinggi bagian tengah telapak 252.9 9.718 242 242
Kode F1
5%
10%
50%
90%
95%
97%
99%
242
242.9
250
266.5
269.8
271.4
272.4
F2
183.9
12.78
162.3
162.7
163.3
167.3
181
200
201.4
202.7
203.5
F3 F4 F5 F6 F7
MODUL 1 ANTROPOMETRI
kaki Jarak horizontal tangkai mata kaki 47.36
KELOMPOK 2
F8
9.58 b. Wanita
30.65
31.63
33.25
36.5
47
59.4
61.75
63.38
64.35
Tabel 4.70 Tabel Antropometri Kaki Wanita Kode F1 Dimensi Panjang telapak kaki Panjang telapak lengan kaki Panjang kaki sampai jari kelingking Lebar kaki Lebar tangkai kaki Tinggi mata kaki Tinggi bagian tengah telapak kaki Jarak horizontal tangkai mata kaki RATA2 233 STDEV 11.3 1% 220 2.5% 221 5% 222 10% 223.5 50% 230 90% 244.5 95% 250 97% 252.4 99% 254
173
13.4
155
156
157
158.5
172.5
186.5
188
189.1
189.7
F2
190 89.8
185 90 60 70
210 100 70 73
F3 F4 F5 F6
61 67.5
60.3
5.78
50.5
51.5
52.5
54.9
60
66.5
68.3
69.13
69.65
F7
39.5
10.3
20.7
22.1
23.5
27
40
50.3
50.7
50.83
50.93
F8
B. VARIABEL BERAT BADAN 4.5 ANTROPOMETRI TUBUH Rekap data anthropometri tubuh ini terdiri dari data antropometri pria berjumlah 27 orang dan wanita berjumlah 8 orang dimana data yang akan diolah masingmasing terdiri dari anthropometri mulai dari posisi D1 dan D26 yang dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini. Rekap data anthropometri tubuh ini terdiri dari data antropometri pria dan wanita dengan 3 klasifikasi berat badan yaitu 40 50 kg(1), 50 60 kg(2), dan >60 kg. a. Klasifikasi 40 50 kg Pada klasifikasi 1 terdapat 8 orang yang termasuk didalamnya.
89
MODUL 1 ANTROPOMETRI
Tabel 4.71 Antropometri Tubuh Kalsifikasi 1
KELOMPOK 2
4.5.1 UJI KESERAGAMAN TUBUH Uji keseragaman dilakukan pada data tubuh pria dan wanita, pada uji ini data yang outlier tidak diikutsertakan pada pengujian berikutnya. Data berikut ini adalah data hasil uji keseragaman pada pria dan wanita setelah dilakukan pengolahan dengan menggunakan software MINITAB. Berikut
90
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
ini gambar-gambar grafik iterasi pada D1 hingga D26. Berikut ini hasil uji keseragaman data : a. 40 50 kg
I CHART OF D1
1800 UCL=1757.4 1700
Individual Value
Individual Value
I CHART OF D2
1650 1600 1550 1500 1450 1400 1350 _ X=1456 UCL=1619.0
1600
_ X=1575
1500
1400 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
LCL=1392.6
1300 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
LCL=1293.0
I CHART OF D3
1450
1
I CHART OF D3
1375
UCL=1416.5
UCL=1363.0 1350
Individual Value
1400
Individual Value
1325 _ X=1303.1
1300
1275
1250 1 2 3 4 Observation 5 6 7
LCL=1243.3
Individual Value
_ X=966.9
LCL=826.3 800
550
91
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
I CHART OF D6
900 UCL=904.0 800
I CHART OF D7
UCL=789.1
850
Individual Value
750 _ X=811.3
Individual Value
800
700
_ X=704
I CHART OF D8
700 UCL=667.8 650 600 550 500 450 LCL=432.2 400 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 _ X=550
Individual Value
300
Individual Value
UCL=182.64
600
UCL=603.4
550
Individual Value
160 150 140 130 120 110 100 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=102.86 _ X=142.75
500
_ X=504.6
450
400 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
LCL=405.8
92
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
I CHART OF D12
480 460 440
Individual Value
Individual Value
I CHART OF D13
600 UCL=462.3 550 UCL=580.2
420 400 380 360 340 320 300 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=316.4 _ X=389.4
350
500
Individual Value
400
_ X=397.1
300
I CHART OF D15
420 UCL=482.5 410 400 390 380 370 LCL=324.5 360 350 _ X=388.29 UCL=419.31
500
Individual Value
400
_ X=403.5
350
Individual Value
450
LCL=357.26 1 2 3 4 Observation 5 6 7
300 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
93
MODUL 1 ANTROPOMETRI
Gambar 4.154 I-Chart D15 iterasi 1 pada Klas 1
I CHART OF D16
400 UCL=407.6 250 225 350 _ X=314.9 300 200 175 150 125 LCL=222.2 200 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 1 2 3 4 5 Observation 6 100
KELOMPOK 2
Individual Value
Individual Value
_ X=168.4
250
LCL=88.6 7 8
Gambar 4.156 I-Chart D16 iterasi 1 pada Klas 1 Gambar 4.157 I-Chart D17 iterasi 1 pada Klas 1
I CHART OF D18
200 180 160 140 120 100 LCL=88.2 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 _ X=142.1 UCL=196.1 650 600 550
Individual Value
I CHART OF D19
UCL=641.1
Individual Value
_ X=472.8
LCL=304.4
I CHART OF D20
240 UCL=230.0 220 190 200
Individual Value
I CHART OF D21
200 UCL=197.28
Individual Value
_ X=173
180
_ X=175.63
170
94
MODUL 1 ANTROPOMETRI
Gambar 4.160 I-Chart D20 iterasi 1 pada Klas 1
I CHART OF D22
95 90 85
Individual Value
KELOMPOK 2
UCL=93.45
1800 UCL=1776.1
1700
Individual Value
80 75 70 65 60 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
_ X=78.25
1600
_ X=1591.9
LCL=1407.6
I CHART OF D24
2100 UCL=2085.5 1300 1250 2000
Individual Value
I CHART OF D25
UCL=1288.6
1900
_ X=1903.1
Individual Value
1800
1700 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
LCL=1720.8
LCL=981.6
I CHART OF D26
800 UCL=776.1 750 700 650 600 550 LCL=531.4 500 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 _ X=653.8
Individual Value
95
MODUL 1 ANTROPOMETRI
Gambar 4.166 I-Chart D26 iterasi 1 pada Klas 1 b. 50 60 kg
I CHART OF D1
1900 UCL=1897.1 1900 1800 1800
Individual Value
KELOMPOK 2
I CHART OF D2
UCL=1881.5
Individual Value
1700
_ X=1691
1600
1500 1 2 3 Observation 4 5
LCL=1484.9
1200 1 2 3 Observation 4 5
LCL=1231.3
Individual Value
Individual Value
1100 1 2 3 Observation 4 5
LCL=1104.1
850 1 2 3 Observation 4 5
LCL=866.6
UCL=809.5
1400 1200
Individual Value
UCL=1415
0 1 2 3 Observation 4 5
96
MODUL 1 ANTROPOMETRI
Gambar 4.171 I-Chart D5 iterasi 1 pada Klas 2
KELOMPOK 2
I CHART OF D7
1000 UCL=965.0 900
Individual Value
Individual Value
I CHART OF D8
800 UCL=748.0 700
600
_ X=569.8
500
500 1 2 3 Observation 4 5
LCL=506.2
LCL=391.6
180
Individual Value
Individual Value
160
_ X=150.6
140
LCL=81.1
100
97
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
I CHART OF D11
650 UCL=659.7 650 600 600
Individual Value
Individual Value
I CHART OF D12
UCL=617.9
550 _ X=540 500 450 400 350 LCL=420.3 300 LCL=272.1 1 2 3 Observation 4 5 _ X=445
550
500
450
400 1 2 3 Observation 4 5
550
Individual Value
Individual Value
_ X=510.4 500
300
I CHART OF D15
600 550
Individual Value
I CHART OF D16
UCL=600.2 450 UCL=428.6 400
Individual Value
98
MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF D17
300 UCL=308.1 300
KELOMPOK 2
I CHART OF D18
UCL=287.8
250
Individual Value
250
Individual Value
200
_ X=198.4
200
_ X=201.4
150
100 1 2 3 Observation 4 5
LCL=88.7
500
_ X=479
400
300 1 2 3 Observation 4 5
LCL=299.5
I CHART OF D20
178 UCL=177.09 176 174
Individual Value
150 LCL=142.06
1
140
3 Observation
99
MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF D21
220 210 200
Individual Value
KELOMPOK 2
I CHART OF D22
110 UCL=212.52 100
Individual Value
UCL=105.35
90
_ X=182.6
_ X=85.4
80
Individual Value
Individual Value
UCL=1540.5 725
Individual Value
UCL=745.3
700
_ X=688.8
675
100
MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF D1
1900 UCL=1872.6 1800
Individual Value
KELOMPOK 2
I CHART OF D2
1800 UCL=1827.1
1700
Individual Value
1700
_ X=1684.8
1600
_ X=1579.8
1500
1600
I CHART OF D3
1600 UCL=1588.0 1150
I CHART OF D4
UCL=1146.2
1500
Individual Value
1100
Individual Value
1400
_ X=1391.9
1050
_ X=1038.1
1000
1300
Individual Value
Individual Value
900
_ X=879.3
850
101
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
I CHART OF D7
860 840 820
Individual Value
I CHART OF D8
UCL=853.1 680 660 640
Individual Value
UCL=673.2
620 600 580 560 540 520 500 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 LCL=509.7 _ X=591.4
UCL=340.4
250
Individual Value
_ X=266.6
Individual Value
Individual Value
500 _ X=457.8
450
400
350 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9
LCL=358.0
102
MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF D13
650 600 550 500 450 400 350 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 LCL=355.4 300 1 2 3 4 5 6 Observation _ X=498.3 450 UCL=641.3 500
KELOMPOK 2
I CHART OF D14
UCL=511.0
Individual Value
Individual Value
400
_ X=402.7
350
LCL=294.3 7 8 9
I CHART OF D15
600 UCL=577.5 550
Individual Value Individual Value
I CHART OF D16
500 450 400 350 300 250 LCL=229.8 UCL=509.1
_ X=369.4
400
350 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9
LCL=351.4
200 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9
300
Individual Value
_ X=217.3
200
_ X=221.9
LCL=57.1
103
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
I CHART OF D19
600 UCL=572.1 550
Individual Value
I CHART OF D20
220 UCL=219.5
200
Individual Value
500
180
_ X=477
_ X=174.3
450
160
I CHART OF D21
220 210 200 190 180 170 160 150 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 _ X=187.56 100
Individual Value
I CHART OF D22
UCL=218.47 110 UCL=108.62
Individual Value
90
_ X=90
80 LCL=156.64 70 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9
LCL=71.38
I CHART OF D23
2000 1900 1800 1700 1600 1500 1400 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 LCL=1405.1 1800 1 2 3 _ X=1687.7 2100 UCL=1970.2 2200
I CHART OF D24
UCL=2226.9
Individual Value
Individual Value
2000
_ X=2005.1
1900
LCL=1783.4 4 5 6 Observation 7 8 9
104
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
I CHART OF D25
1350 UCL=1336.2
I CHART OF D25
1340 UCL=1330.5 1320
1300
1300
Individual Value
Individual Value
1250
_ X=1233.8
_ X=1264.9
1200
1150
1
LCL=1131.4
1
1100 1
1200
3 4 5 6 Observation 7 8 9
LCL=1199.3 1 2 3 4 Observation 5 6 7
UCL=753.1
UCL=754.6
_ X=680
_ X=690
LCL=625.4 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
5 6 Observation
Tabel antropometri tubuh setelah dilakukan uji keseragaman data a. Klasifikasi 1 Tabel 4.73 Tabel Antrometri Tubuh Berdasarkan klasifikasi 1
NR P 36 41 55 56 31 63 45 38
BB 48 43 48 47 50 46 43 50
L/P SUKU P Jawa P Jawa P Jawa P Maluku P L L L Jawa Jawa Jawa Jawa
D9 D10 D11 260 170 470 200 130 500 260 150 530 210 160 540 220 182 195 240 150 132 125 125 520 477 450 550
1550 1428 1295 935 672 775 653 530 1670 1545 1420 1000 690 810 690 590
105
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
NRP 36 41 55 56 31 63 45 38
BB 48 43 48 47 50 46 43 50
L/P P P P P P L L L
D12 D13 D14 350 430 430 380 475 390 410 520 530 370 452 380 380 460 370 374 480 397 401 445 375 450 510 305
Keterangan : blok merah menunjukkan nilai yang ekstrim pada iterasi 1 Tabel 4.75 Tabel Antrometri Tubuh Berdasarkan klasifikasi 1(Lanjutan)
NRP 36 41 55 56 31 63 45 38
BB 48 43 48 47 50 46 43 50
L/P P P P P P L L L
D22 90 70 70 70 75 78 83 90
NRP 44 61 39 46 53
BB 60 55 55 59 55
L/P SUKU D1 D2 D3 D4 D5 P JAWA 1540 1435 1300 950 660 L Jawa 1775 1662 1488 1105 748 L Jawa 1710 1500 1365 1075 750 L Jawa 1710 1595 1450 1050 734 L Smtra 1720 1590 1400 1004 750
NRP 44 61 39 46 53
BB 60 55 55 59 55
L/P P L L L L
106
MODUL 1 ANTROPOMETRI
Keterangan : blok merah menunjukkan nilai yang ekstrim pada iterasi 1
KELOMPOK 2
NRP 44 61 39 46 53
BB 60 55 55 59 55
L/P P L L L L
D22 90 90 75 82 90
NRP 35 54 52 57 58 34 48 62 26
NAMA BB L/P SUKU D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 Natasha 70 P Jawa 1575 1470 1370 1020 660 830 720 590 Mahin 61 P Jawa 1570 1465 1315 1005 700 800 730 570 Wirawan 108 L Jawa 1698 1581 1425 1040 722 909 805 653 65 Aditomo L Jawa 1700 1573 1377 1015 668 905 800 600 61 Bintang L Jawa 1650 1564 1350 1000 695 880 783 605 Afrizal 70 L Jawa 1850 1825 1500 1125 780 935 820 595 Agung 76 L Jawa 1750 1630 1410 1078 750 905 800 610 Rokhmad 63 L Jawa 1680 1530 1360 1025 760 870 750 550 Faizal 73 L Jawa 1690 1580 1420 1035 760 880 770 550
D10 240 130 195 145 156 160 175 160 150
D11 560 500 515 490 540 620 470 560 565
NRP 35 54 52 57 58 34 48 62 26
NAMA BB L/P SUKU Natasha 70 P Jawa Mahin 61 P Jawa Wirawan 108 L Jawa 65 Aditomo L Jawa 61 Bintang L Jawa Afrizal 70 L Jawa Agung 76 L Jawa Rokhmad 63 L Jawa Faizal 73 L Jawa
D12 450 400 500 445 470 495 460 450 450
D13 D14 D15 D16 450 360 430 400 480 390 390 300 470 345 520 410 445 405 470 350 475 388 480 370 640 450 510 405 495 476 460 380 510 400 450 340 520 410 470 370
D17 180 180 275 235 241 155 260 180 250
D18 150 160 330 250 255 192 240 160 260
D19 540 430 460 470 465 518 470 480 460
D20 155 190 185 165 175 198 176 160 165
NRP 35 54 52 57 58 34
107
MODUL 1 ANTROPOMETRI 48 62 26 Agung Rokhmad Faizal 76 63 73 L L L Jawa Jawa Jawa 192 200 185 93 90 90 1750 1550 1550 2070 2000 2009
KELOMPOK 2
Keterangan : blok merah menunjukkan nilai yang ekstrim pada iterasi 1 4.5.2. Rekap data pria dan wanita setelah dilakukan uji keseragaman Rekap data anthropometri tubuh pria dan wanita didapatkan dari hasil pengukuran yang dilakukan sebelumnya dan dicatat pada tabel yang ada. Hasil pengukuran yang diperoleh kemudian dicari persentil 1, persentil 2.5, persentil 5, persentil 10, persentil 50, persentil 90, persentil 95, persentil 97, persentil 99, rata-rata dan standard deviasinya dengan menggunakan software excel. Hasil rekap data sebagai berikut : Tabel 4.80 Antropometri tubuh Berdasarkan Klasifikasi 1 RATA2 STDEV 1% 2.5% 5% 10% 50%
Kode
Dimensi Tinggi Tubuh Posisi Berdiri Tegak Tinggi Mata Tinggi Bahu Tinggi Siku Tinggi Genggaman Tangan pada posisi rilex kebawah Tinggi Badan posisi duduk Tinggi mata posisi duduk Tinggi bahu posisi duduk Tinggi siku posisi duduk
90%
95%
97%
99%
D1 D2 D3 D4
666 811 704 550 221 143 505 389 472 397 388
28.5 26.9 27.93 37 29.7 17.1 36.2 30.6 31.3 64.1 9.5
621 770 654.9 474 183 125 451 351 431 310 372
624 771 657.7 481 184 125 454 354 433 316 373
627 772 662.5 491 187 125 457 357 435 328 374
635 774 671.9 512 191 125 464 364 441 351 377
671 816 714.5 560 215 141 510 380 468 385 390
693 841 726 583 260 163 543 422 513 460 398
697 843 733 587 260 167 547 436 517 495 399
698 844 736.5 588 260 168 548 443 518 513 399
699 845 738.6 589 260 169 549 447 519 523 400
Tebal paha Jarak pantat kelutut Jarak dari lipat lutut ke pantat Tinggi lutut Tinggi lipat betis Lebar bahu
108
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
Lebar panggul Tebal dada Tebal perut Jarak dari siku keujung kaki Lebar kepala Panjang tangan Lebar tangan Jarak bentang dari ujung tangan kanan keujung tangan kiri Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal keatas dan berdiri tegak Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal keatas dan duduk Jarak genggaman tangan kepunggung pada posisi tangan kedepan
D23
1592
63.07
1502
1505
1511
1521
1583
1657
1676
1685
1691
D24
1903
55.1
1823
1827
1834
1848
1900
1963
1967
1968
1969
D25
1135
70.6
1026
1034
1048
1076
1131
1199
1235
1252
1263
D26
654
48.2
600
601
601
603
650
705
723
731
737
Kode Dimensi D1 D2 D3 D4
Tabel 4.81 Antropometri tubuh Berdasarkan Klasifikasi 2 RATA2 STDEV 1% 2.5% 5% 10% 50%
90%
95%
97%
99%
Tinggi Tubuh Posisi Berdiri Tegak Tinggi Mata Tinggi Bahu Tinggi Siku
109
MODUL 1 ANTROPOMETRI
Tinggi Genggaman Tangan pada posisi rilex kebawah Tinggi Badan posisi duduk Tinggi mata posisi duduk Tinggi bahu posisi duduk Tinggi siku posisi duduk Tebal paha Jarak pantat kelutut Jarak dari lipat lutut ke pantat Tinggi lutut Tinggi lipat betis Lebar bahu Lebar panggul Tebal dada Tebal perut Jarak dari siku keujung kaki Lebar kepala Panjang tangan Lebar tangan Jarak bentang dari ujung tangan kanan keujung tangan kiri Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal keatas dan berdiri tegak Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal keatas dan duduk
KELOMPOK 2
D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 D18 D19 D20 D21 D22
728 790 736 570 225 151 540 445 510 421 447 322 198 201 479 170 183 85
38.8 167 58 43.3 42 18.2 30.8 54.5 21.7 46.7 38 36.3 36.2 28.1 49.5 3.56 9.02 6.77
663 516
667 533
675 560
690 615 676 522 182 131 514 392 488 372 410 286 163 171 436 167 174 77.8
748 853 738 590 237 156 540 450 510 445 455 330 194 210 470 171 183 90
750 908 794 607 264 168 570 492 531 450 484 354 235 226 529 173 191 90
750 914 797 611 272 169 580 501 531 451 493 362 240 228 542 173 193 90
750 917
750 919
670.6 671.5 673 511 171 130 510 363 481 343 410 272 151 161 422 165 170 75.3 513 173 130 511 368 482 348 410 274 153 163 424 165 171 75.7 516 176 131 512 376 484 356 410 278 157 165 428 166 172 76.4
798.5 799.4 613 276 169 585 506 531 451 497 366 243 229 549 173 194 90 614 278 170 588 508 531 452 500 368 244 230 552 173 195 90
D23
1745
156.4
1555
1564
1577
1604
1972
D24
2013
85.6
1884
1891
1902
1924
2107
D25
1218
90.7
1103
1108
1116
1132
1341
110
MODUL 1 ANTROPOMETRI
Jarak genggaman tangan kepunggung pada posisi tangan kedepan
KELOMPOK 2
D26
689
36.3
651
652
654
658
670
729
732
733
734
Kode
Dimensi Tinggi Tubuh Posisi Berdiri Tegak Tinggi Mata Tinggi Bahu Tinggi Siku Tinggi Genggaman Tangan pada posisi rilex kebawah Tinggi Badan posisi duduk Tinggi mata posisi duduk Tinggi bahu posisi duduk Tinggi siku posisi duduk
Tabel 4.82 Antropometri tubuh Berdasarkan Klasifikasi 3 RATA2 STDEV 1% 2.5% 5% 10% 50%
90%
95%
97%
99%
D1 D2 D3 D4
D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 D18 D19 D20
722 879 775 591 267 168 536 458 498 403 464 369 217 222 477 174
43.3 42 35.25 32.2 27.9 32.7 46.5 29.6 58.7 40.6 39 35.4 43.5 60.3 33 14.5
661 802 720.8 550 235 131 472 404 445 346 393 303 157 151 432 155
662 806 722 550 236 133 474 409 446 348 398 308 160 152 436 156
663 812 724 550 237 136 478 418 447 351 406 316 165 154 442 157
666 824 728 550 239 142 486 436 449 357 422 332 175 158 454 159
722 880 783 595 260 160 540 450 480 400 470 370 235 240 470 175
764 914 808 619 307 204 576 496 544 455 512 406 263 274 522 192
772 925 814 636 308 222 598 498 592 466 516 408 269 302 531 195 111
776 930 817 644 309 231 609 499 616 471 518 409 272 316 536 196
778 933 818.8 650 310 236 616 500 630 474 519 410 274 324 538 197
Tebal paha Jarak pantat kelutut Jarak dari lipat lutut ke pantat Tinggi lutut Tinggi lipat betis Lebar bahu Lebar panggul Tebal dada Tebal perut Jarak dari siku keujung kaki Lebar kepala
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
D21 D22
Panjang tangan Lebar tangan Jarak bentang dari ujung tangan kanan keujung tangan kiri Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal keatas dan berdiri tegak Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal keatas dan duduk Jarak genggaman tangan kepunggung pada posisi tangan kedepan
188 90
9.59 7.89
175 80
176 80
177 80
179 80
185 90
200 100
200 100
200 100
200 100
D23
1688
120.9
1550
1550
1550
1550
1714
1797
1851
1878
1894
D24
2005
91
1863
1868
1876
1892
2008
2089
2126
2144
2156
D25
1265
23.6
1250
1250
1250
1250
1250
1288
1301
1307
1311
D26
690
49.6
640
640
640
640
685
750
750
750
750
4.5 ANTROPOMETRI TANGAN Rekap data anthropometri tangan ini terdiri dari data antropometri pria dan wanita dengan klasifikasi berat badan 40 50 kg(1), 50 60 kg(2), dan >60 kg. 4.6.1 UJI KESERAGAMAN TANGAN Uji keseragaman dilakukan pada data tangan pria dan wanita, pada uji ini data yang outlier tidak diikutsertakan pada pengujian berikutnya. Data berikut ini adalah data hasil uji keseragaman pada pria dan wanita setelah dilakukan pengolahan dengan menggunakan software MINITAB. Berikut ini gambargambar grafik iterasi pada D1 hingga D26. Berikut ini hasil uji keseragaman data : a. 40 50 kg Tabel 4.83 Tabel Antrometri Tangan Kalsifikasi 1
112
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
113
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
4.6.1 Rekap data pria dan wanita setelah dilakukan uji keseragaman Rekap data anthropometri tangan pria dan wanita didapatkan dari hasil pengukuran yang dilakukan sebelumnya dan dicatat pada tabel yang ada. Hasil pengukuran yang diperoleh kemudian dicari persentil 1, persentil 2.5, persentil 5, persentil 10, persentil 50, persentil 90, persentil 95, persentil 97, persentil 99, rata-rata dan standard deviasinya dengan menggunakan software excel. Hasil rekap data sebagai berikut : a. 40 50 kg
I CHART OF T1
230 220 210
Individual Value
Individual Value
I CHART OF T2
UCL=226.42
UCL=138.37
200 190 180 170 160 150 140 1 2 3 Observation 4 5 LCL=139.98 _ X=183.2
_ X=103.8
LCL=69.23
60 1 2 3 Observation 4 5
114
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
I CHART OF T3
90 UCL=86.01 80
Individual Value
Individual Value
I CHART OF T4
90 85 80 75 70 65 60 _ X=72.8 UCL=90.09
70 _ X=63.4 60
50
40 1 2 3 Observation 4 5
LCL=40.79
55 1 2 3 Observation 4 5
LCL=55.51
UCL=91.75
80 75 70 65 60 _ X=73.8
80
_ X=78.6
70
60 1 2 3 Observation 4 5
LCL=60.65
55 1 2 3 Observation 4 5
LCL=55.85
I CHART OF T7
90 UCL=84.47 80
I CHART OF T8
30 UCL=28.78
25
Individual Value
70 _ X=61.2
Individual Value
60
20
_ X=20.8
50
15
40 1 2 3 Observation 4 5 LCL=37.93
LCL=12.82 1 2 3 Observation 4 5
115
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
I CHART OF T9
UCL=26.57 25
26
I CHART OF T10
UCL=25.05 24 22
Individual Value
Individual Value
20 _ X=16.6 15
20 18 16 14 12 10
_ X=18.4
10 LCL=6.63 5 1 2 3 Observation 4 5
LCL=11.75 1 2 3 Observation 4 5
Gambar 4.218 I-Chart T9 iterasi 1 pada Klas1 Gambar 4.219 I-Chart T10 iterasi 1 pada Klas 1
I CHART OF T11
24 22 20
Individual Value
I CHART OF T12
UCL=22.11
100 UCL=99.08
90
80
_ X=79.8
70
60 1 2 3 Observation 4 5
LCL=60.52
Gambar 4.220 I-Chart T11 iterasi 1 pada Klas1 Gambar 4.221 I-Chart T12 iterasi 1 pada Klas 1
I CHART OF T13
115 110 105 100 95 90 85 1 2 3 Observation 4 5 LCL=84.77 _ X=99.4 UCL=114.03
I CHART OF T14
100 UCL=96.40 90 80 70 60 50 40 1 2 3 Observation 4 5 LCL=43.20 _ X=69.8
Individual Value
Individual Value
116
MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF T15
50 UCL=49.08 70
KELOMPOK 2
I CHART OF T16
UCL=70.01
40
Individual Value
60
Individual Value
30
_ X=27.8
50
_ X=47.4
20
40
I CHART OF T18
260 240 220 UCL=243.5
Individual Value
I CHART OF T2
UCL=226.42 140 130 120
Individual Value
UCL=138.37
200 190 180 170 160 150 140 1 2 3 Observation 4 5 LCL=139.98 _ X=183.2
_ X=103.8
LCL=69.23
117
MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF T3
90 UCL=86.01 80
Individual Value
Individual Value
KELOMPOK 2
I CHART OF T4
90 85 80 75 70 65 60
LCL=40.79
UCL=90.09
70 _ X=63.4 60
_ X=72.8
50
40 1 2 3 Observation 4 5
55 1 2 3 Observation 4 5
LCL=55.51
I CHART OF T5
100 UCL=96.55 90
Individual Value
Individual Value
I CHART OF T6
95 90 85 80 75 70 65 60 _ X=73.8 UCL=91.75
80
_ X=78.6
70
60 1 2 3 Observation 4 5
LCL=60.65
55 1 2 3 Observation 4 5
LCL=55.85
I CHART OF T7
90 UCL=84.47 80
25
Individual Value
I CHART OF T8
30 UCL=28.78
70 _ X=61.2
Individual Value
60
20
_ X=20.8
50
15
40 1 2 3 Observation 4 5
LCL=37.93
1 2 3 Observation 4 5
LCL=12.82
118
MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF T9
UCL=26.57 25
KELOMPOK 2
I CHART OF T10
26 UCL=25.05 24 22
Individual Value
Individual Value
20 _ X=16.6 15
20 18 16 14
_ X=18.4
10 LCL=6.63 5 1 2 3 Observation 4 5
12 10 1 2 3 Observation 4 5
LCL=11.75
UCL=22.11
90
Individual Value
80
_ X=79.8
70
60 1 2 3 Observation 4 5
LCL=60.52
I CHART OF T13
115 110 105 100 95 90 85 1 2 3 Observation 4 5 LCL=84.77 _ X=99.4 UCL=114.03 100
I CHART OF T14
UCL=96.40 90 80 70 60 50 40 1 2 3 Observation 4 5 LCL=43.20 _ X=69.8
Individual Value
Individual Value
119
MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF T15
50 UCL=49.08
KELOMPOK 2
I CHART OF T16
70 UCL=70.01
40
Individual Value
Individual Value
60
30
_ X=27.8
50
_ X=47.4
20
40
30
10 LCL=6.52 1 2 3 Observation 4 5
LCL=24.79 20 1 2 3 Observation 4 5
I CHART OF T18
300 UCL=290.0
250
Individual Value
200
_ X=187.6
150
I CHART OF T2
UCL=225.33
130
UCL=127.61
120
Individual Value
200 190 180 170 160 150 140 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 LCL=142.22 _ X=183.78
110
_ X=108
100
90 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9
LCL=88.39
120
MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF T3
110 100 90
Individual Value
KELOMPOK 2
I CHART OF T4
UCL=101.69
85 UCL=86.41
80
Individual Value
80 70 60 50 _ X=67.44
75
_ X=74.44
70
65
40 30 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 LCL=33.20
60 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9
LCL=62.48
I CHART OF T5
100 UCL=99.62
100
I CHART OF T6
UCL=95.17
90
Individual Value
Individual Value
90
80
_ X=81.67
80
_ X=75.22
70
70 LCL=63.71 60 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9
60 LCL=55.28 50 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9
I CHART OF T7
80 UCL=82.83 45 40 35
Individual Value
I CHART OF T8
UCL=40.51
70
Individual Value
60
_ X=59.56
30 25 20 15 _ X=23.56
50
121
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
I CHART OF T9
35 UCL=32.97 30
I CHART OF T10
30 UCL=29.98
Individual Value
25 _ X=21.67 20
Individual Value
25 _ X=21.33 20
15
15
LCL=10.36 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9
10
LCL=12.69 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9
I CHART OF T11
30 UCL=30.30
105 100
I CHART OF T12
UCL=104.39
25
Individual Value
Individual Value
95 90 85 80 75
20
_ X=19.33
_ X=85.78
15
10 LCL=8.36 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9
70 65 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 LCL=67.16
I CHART OF T13
115 UCL=114.42
115
I CHART OF T13
UCL=116.14
110
Individual Value
105
_ X=103.78
Individual Value
110 _ X=105.5
105
100
100
95 LCL=93.14 90
1
95
1
LCL=94.86 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
5 6 Observation
122
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
I CHART OF T14
110 100
40
Individual Value
I CHART OF T15
UCL=109.48
50 UCL=48.95
Individual Value
30
_ X=29.67
20
10 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9
LCL=10.38
UCL=81.03
I CHART OF T18
300 UCL=282.9 250
Individual Value
I CHART OF T18
250 240 230
Individual Value
UCL=248.33
200
_ X=202.4
_ X=213.38
180 170
LCL=178.42 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
5 6 Observation
Gambar 4.259 I-Chart T18 iterasi 1 pada Klas 3 Gambar 4.260 I-Chart T18 iterasi 2 pada Klas 3 Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 123
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
Berikut ini hasil rekap data setelah dilakukan uji keseragaman data : Tabel 4.86 Antropometri Tangan Klasifikasi 1 NRP NAMA BB L/P SK 41 Fitria 43 P JAWA 36 Lintang 48 P JAWA 55 Saraghosa 48 P JAWA 56 Maria Carolina 47 P MALUKU 31 Ria Agustina 50 P JAWA 63 Agus 46 L Jawa 45 Masnur 43 L Jawa 38 Yoga 50 L Jawa T1 170 170 180 159 180
178 172
T2 90 95 100 94 100
102 90
T3 60 65 70 70 60
64 60
T4 70 75 70 74 70
68 73
T5 75 85 80 79 80
76 75
T6 68 80 75 70 70
70 69
T7 50 60 60 57 60
60 59
T8 17 17 18 14 20
23 22
T9 15 15 15 20 10
18 19
185
98
65
75
80
75
60
25
25
Tabel 4.87 Antropometri Tangan Klasifikasi 1 (Lanjutan) NR NAMA BB L/P SK T11 T12 P 41 Fitria 43 P Jawa 15 70 36 Lintang 48 P Jawa 13 85 55 Saraghosa 48 P Jawa 15 70 56 Maria 47 P Maluku 20 70 31 Ria 50 P Jawa 15 80 63 46 L 19 78 Agus Jawa 45 43 L 20 83 Masnur Jawa 38 Yoga 50 L Jawa 25 80
T13 85 93 85 87 90
95 99
T14 65 75 75 60 65
67 60
T15 20 20 20 20 20
28 26
T16 35 40 30 43 35
53 46
100
90
25
35
175
T2 90 121
105 103
T3 60 70
60 67
T4 65 80
72 72
T5 70 83
77 78
T6 65 78
72 74
T7 50 65
68 58
T8 20 23
18 21
T9 10 15
17 22
53
60 55
55 59
P L
L L
55
160 203
185 183
185
100
60
75
85
80
65
22
19
Tabel 4.88 Antropometri Tangan Klasifikasi 2 (Lanjutan) NRP NAMA BB L/P SK T10 T11 44 61
39 46
T12 75 89
78 77
T13 90 98
103 106
T14 60 75
65 69
T15 20 20
37 38
T16 30 40
57 58
53
60 55
55 59
P L
L L
55
15 20
18 20
10 14
17 18
19
15
80
100
80
24
52
204
124
MODUL 1 ANTROPOMETRI
Tabel 4.89 Antropometri Tangan Klasifikasi 3 NRP NAMA BB L/P SK T1 35 Natasha 70 P Jawa 170 54 Mahin 61 P JAWA 160 52 Wirawan 108 L JAWA 175 57 Aditomo 65 L JAWA 195 58 Bintang 61 L JAWA 175 34 70 L Afrizal JAWA 202 48 Agung 76 L JAWA 192 62 Rokhmad 63 L JAWA 200 26 Faizal 73 L JAWA 185
KELOMPOK 2
T3 75 60 73 70 60
81
T4 75 70 70 74 70
80
T5 80 75 85 80 75
89
T6 75 65 73 76 71
82
T7 60 55 53 65 49
63
T8 20 12 28 22 25
32
T9 18 22 24 23 19
30
55 63 70
76 80 75
84 87 80
76 84 75
61 70 60
23 25 25
19 20 20
Tabel 4.90 Antropometri Tangan Klasifikasi 3 (Lanjutan) NRP NAMA BB L/P SK T10 T11 T12 T13 T14 35 Natasha 70 P Jawa 20 20 80 90 80 54 Mahin 61 P Jawa 20 15 72 94 60 52 Wirawan 108 L Jawa 24 22 92 102 90 57 Aditomo 65 L Jawa 20 21 90 102 80 58 Bintang 61 L Jawa 21 17 80 105 79 34 70 L 28 23 85 114 82 Afrizal Jawa 48 Agung 76 L Jawa 19 17 93 111 87 62 Rokhmad 63 L Jawa 20 20 90 110 80 26 Faizal 73 L Jawa 20 19 90 106 90 Keterangan : blok merah menunjukkan nilai yang ekstrim pada iterasi 1 blok biru menunjukkan nilai yang ekstrim pada iterasi 2
T15 20 20 44 35 24
28
T16 40 45 73 60 49
48
28 30 38
47 30 50
4.6.2 Rekap data pria dan wanita setelah dilakukan uji keseragaman Rekap data anthropometri tangan pria dan wanita didapatkan dari hasil pengukuran yang dilakukan sebelumnya dan dicatat pada tabel yang ada. Hasil pengukuran yang diperoleh kemudian dicari persentil 1, persentil 2.5, persentil 5, persentil 10, persentil 50, persentil 90, persentil 95, persentil 97, persentil 99, rata-rata dan standard deviasinya dengan menggunakan software excel. Hasil rekap data sebagai berikut : Tabel 4.91 Antropometri Tangan Klasifikasi 1 RATA2 STDEV 1% 2.5% 5% 10% 174.3 T1 T2 T3 T4 Panjang tangan Panjang telapak tangan Panjang ibu jari Panjang jari telunjuk 96.13 64.25 71.9 8.19 4.612 4.166 2.7 159.8 90 60 68.1 160.9 90 60 68.4 162.9 90 60 68.7 166.7 90 60 69.4
Kode
Dimensi
125
MODUL 1 ANTROPOMETRI
Panjang jari tengah Panjang jari manis Panjang jari kelingking Lebar ibu jari 17.13 T9 T10 T11 T12 Tebal ibu jari Lebar jari telunjuk Tebal jari telunjuk Lebar telapak tangan Lebar telapak tangan ( sampai ibu jari) Lebar telapak tangan minimum Tebal telapak tangan Tebal telapak tangan ( sampai ibu jari) Lebar maksimum ( ibu jari ke jari kelingking ) Dimensi Panjang tangan Panjang telapak tangan Panjang ibu jari Panjang jari telunjuk Panjang jari tengah Panjang jari manis Panjang jari kelingking 19 17.75 77 4.454 3.295 3.955 6.16 10.35 15 13.14 70 10.88 15 13.35 70 11.75 15 13.7 70 13.5 15 14.4 70 16.5 19 17 79 78.75 72.13 58.3 19.5 T8 3.37 4.121 3.49 3.66 75 68.07 50.5 14.2 75 68.18 51.2 14.5 75 68.35 52.5 15.1 75 68.7 54.9 16.1 79.5 70 60 19
KELOMPOK 2
T5 T6 T7
91.75
5.97
85
85
85
85
91.5
99.3
99.65
99.8
99.93
T13
69.63 22.38
10.06 3.378
60 20
60 20
60 20
60 20
66 20
79.5 26.6
84.75 27.3
87.4 27.7
88.95 27.86
T14 T15
39.63
7.444
30.35
30.88
31.75
33.5
37.5
48.1
50.55
51.8
52.51
T16
175.1
19.35
150.4
150.9
151.8
153.5
175
200
200
200
200
T18 Kode T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7
Tabel 4.92 Antropometri Tangan Klasifikasi 2 RATA2 STDEV 1% 2.5% 5% 10% 15.3 11.21 4.775 5.45 5.857 5.848 7.26 160.9 90.4 60 65.3 70.28 65.28 50.3 162.3 91 60 65.7 70.7 65.7 50.8 164.6 92 60 66.4 71.4 66.4 51.6 169.2 94 60 67.8 72.8 67.8 53.2 185 103 60 72 78 74 65
126
MODUL 1 ANTROPOMETRI
1.92 T8 T9 T10 T11 T12 Lebar ibu jari 4.506 Tebal ibu jari Lebar jari telunjuk Tebal jari telunjuk Lebar telapak tangan Lebar telapak tangan ( sampai ibu jari) Lebar telapak tangan minimum Tebal telapak tangan Tebal telapak tangan ( sampai ibu jari) Lebar maksimum ( ibu jari ke jari kelingking ) 2.074 3.114 5.45 10.2 15.12 10.16 75.1 10.5 15.3 10.4 75.2 11 15.6 10.8 75.4 12 16.2 11.6 75.8 17 19 15 78 20.8 20 17.6 85.4 18.1 18.2 18.4 18.8 21 22.6
KELOMPOK 2
23 21.9 20 18 88.6
6.066
90.32
90.8
91.6
93.2
100
104.8
105.4
105.7
106
6.066
T13
7.918 9.011
60.2 20
60.5 20
61 20
62 20
69 24
78 37.6
79 37.8
79.5 37.9
79.8 38
7.918 9.011
T14 T15
12.07
30.4
31
32
34
52
57.6
57.8
57.9
58
12.07
T16
35.22
132
135
140
150
204
213.6
216.8
218.4
219
35.22
T18
Kode T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7
Dimensi Panjang tangan Panjang telapak tangan Panjang ibu jari Panjang jari telunjuk Panjang jari tengah Panjang jari manis Panjang jari kelingking
Tabel 4.93 Antropometri Tangan Klasifikasi 3 RATA2 STDEV 1% 2.5% 5% 10% 183.8 108 67.44 74.4 81.67 75.22 59.6 14.58 7.746 8.443 3.94 4.95 5.608 6.41 160.8 91.2 55.4 70 75 65.48 49.3 162 93 56 70 75 66.2 49.8 164 96 57 70 75 67.4 50.6 168 102 59 70 75 69.8 52.2
127
MODUL 1 ANTROPOMETRI
23.6 T8 T9 T10 T11 T12 Lebar ibu jari 21.67 Tebal ibu jari Lebar jari telunjuk Tebal jari telunjuk Lebar telapak tangan Lebar telapak tangan ( sampai ibu jari) Lebar telapak tangan minimum Tebal telapak tangan Tebal telapak tangan ( sampai ibu jari) Lebar maksimum ( ibu jari ke jari kelingking ) 21.33 19.33 85.8 3.708 2.872 2.598 7.08 18.08 19.08 15.16 72.6 18.2 19.2 15.4 73.6 18.4 19.4 15.8 75.2 18.8 19.8 16.6 78.4 20 20 20 90 5.55 12.6 13.6 15.2 18.4 25
KELOMPOK 2
107.1
4.634
102
102
102
102
106
112.2
113.1
114 113.82
T13
80.89 29.67
8.992 8.124
61.52 20
63.8 20
67.6 20
75.2 20
80 28
90 39.2
90 41.6
90 42.8
90 43.52
T14 T15
49.11
12.05
30.8
32
34
38
48
62.6
67.8
70.4
71.96
T16
213.4
13.77
191.1
192.6
195.3
200.5
212.5
228.3
232.2
234
235.2
T18
4.7 ANTROPOMETRI KEPALA Rekap data anthropometri kepala ini terdiri dari data antropometri pria dan wanita dengan klasifikasi berat badan 40 50 kg(1), 50 60 kg(2), dan >60 kg. a. 40 50 kg
b. 50 60 kg
128
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
4.7.1
UJI KESERAGAMAN KEPALA Uji keseragaman dilakukan pada data kepala pria dan wanita, pada uji ini data yang outlier tidak diikutsertakan pada pengujian berikutnya. Data berikut ini adalah data hasil uji keseragaman pada pria dan wanita setelah dilakukan pengolahan dengan menggunakan software MINITAB. Berikut ini gambar-gambar grafik iterasi pada D1 hingga D26. Berikut ini hasil uji keseragaman data : a. 40 50 kg
I CHART OF H1
200 UCL=200.63 200
I CHART OF H1
UCL=198.04 195
190
Individual Value
180
_ X=180.88
Individual Value
170
160
LCL=161.12
1
170 1 2 3 4 Observation 5 6 7
LCL=169.67
4 5 Observation
129
MODUL 1 ANTROPOMETRI
Gambar 4.261 I-Chart H1 iterasi 1 pada Klas 1
200
KELOMPOK 2
I CHART OF H2
UCL=194.72 190 180
Individual Value
I CHART OF H4
UCL=287.17 275 UCL=276.7
Individual Value
_ X=254.88
225
_ X=212.1
200
175
LCL=222.58
150 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
LCL=147.5
I CHART OF H5
160 UCL=161.27
I CHART OF H6
160 140 UCL=147.2
Individual Value
Individual Value
150 _ X=140.38
140
130
120 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
LCL=119.48
20 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
LCL=21.8
Gambar 4.266 I-Chart H5 iterasi 1 pada Klas 1 Gambar 4.267 I-Chart H6 iterasi 1 pada Klas 1
130
MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF H7
250 UCL=261.0 200 175
Individual Value
KELOMPOK 2
I CHART OF H8
UCL=203.0
Individual Value
50 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
LCL=43.5
Gambar 4.268 I-Chart H7 iterasi 1 pada Klas 1 Gambar 4.269 I-Chart H8 iterasi 1 pada Klas 1
I CHART OF H9
220 200 80
Individual Value
I CHART OF H10
UCL=214.5 90 UCL=87.75
_ X=160.5
Individual Value
180
70
_ X=68.75
60
LCL=106.5
50 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
LCL=49.75
Gambar 4.270 I-Chart H9 iterasi 1 pada Klas 1 Gambar 4.271 I-Chart H10 iterasi 1 pada Klas 1
I CHART OF H11
190 UCL=185.29 180 170
Individual Value
I CHART OF H12
280 260 240
Individual Value
UCL=268.1
_ X=153
LCL=120.71
100 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
Gambar 4.272 I-Chart H11 iterasi 1 pada Klas 1 Gambar 4.273 I-Chart H12 iterasi 1 pada Klas 1
131
MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF H13
240 UCL=231.3 220 200 180 160 140 120 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=124.9 _ X=178.1
KELOMPOK 2
Individual Value
I CHART OF H14
1
65 UCL=63.25 UCL=69.52 60
Individual Value
55
_ X=55.71
50 LCL=48.18 1 2 3 4 Observation 5 6 7
Gambar 4.275 I-Chart H14 iterasi 1 pada Klas 1 Gambar 4.276 I-Chart H14 iterasi 2 pada Klas 1
b. 50 60 KG
I CHART OF H1
230 220 210
Individual Value
I CHART OF H2
250 UCL=222.36 UCL=236.3
_ X=183.8
Individual Value
200
200
_ X=159.8 150
Gambar 4.277 I-Chart H1 iterasi 1 pada Klas 2 Gambar 4.278 I-Chart H2 iterasi 2 pada Klas 2
132
MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF H3
320 UCL=311.8 300 280 260 240 220 200 1 2 3 Observation 4 5 LCL=205.4 _ X=258.6
KELOMPOK 2
I CHART OF H4
300 275 250 225 200 175 150 LCL=136.3 1 2 3 Observation 4 5 UCL=282.5
Individual Value
Individual Value
_ X=209.4
Gambar 4.279 I-Chart H3 iterasi 1 pada Klas 2 Gambar 4.280 I-Chart H4 iterasi 2 pada Klas 2
I CHART OF H5
160 150
Individual Value
UCL=160.66
_ X=133.4
I CHART OF H7
225 200 UCL=217.8
125
Individual Value
Individual Value
100
_ X=90.8
75
50 LCL=32.3 1 2 3 Observation 4 5
LCL=83.4 1 2 3 Observation 4 5
133
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
I CHART OF H8
160 UCL=156.3
200 190
Individual Value
I CHART OF H9
UCL=200.24
140
Individual Value
120
_ X=111.8
100
80 LCL=67.3 60 1 2 3 Observation 4 5
I CHART OF H10
90 UCL=90.40 200
I CHART OF H11
UCL=200.1
80
Individual Value
180
Individual Value
70
_ X=65.8
160
_ X=153.6
60
140
50 LCL=41.20 1 2 3 Observation 4 5
40
I CHART OF H12
240 230 220
Individual Value
I CHART OF H13
UCL=236.08 260 UCL=250.3 240 220
Individual Value
210 200 190 180 170 160 150 1 2 3 Observation 4 5 LCL=148.32 _ X=192.2
_ X=183.8
LCL=117.3
Gambar 4.285 I-Chart H12 iterasi 1 pada Klas 2 Gambar 4.286 I-Chart H13 iterasi 2 pada Klas 2
I CHART OF H14
70
UCL=69.76
134
ual Value
60 55 _ X=55.8
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
I CHART OF H2
UCL=231.3
UCL=217.9
200
Individual Value
200 190 180 170 160 150 140 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 LCL=139.6 _ X=185.4
LCL=114.1
I CHART OF H3
320 300 280 260 240 220 200 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 _ X=264.4 UCL=314.3
I CHART OF H4
270 260 250 UCL=271.33
Individual Value
Individual Value
LCL=214.6
150
Individual Value
Individual Value
110 100 90 80 70 60 50
135 _
X=85.1
130
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
Individual Value
Individual Value
LCL=114.1
80 70 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9
LCL=76.66
I CHART OF H9
200 190 180
Individual Value
I CHART OF H9
185
UCL=195.68
180 175
Individual Value
UCL=180.83
130 120 1
1
LCL=125.87 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9
150 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
LCL=149.67
I CHART OF H10
UCL=93.28 90
136
_ X=73.33
80
70
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
I CHART OF H11
200 190 180
Individual Value
I CHART OF H12
UCL=198.11 250 UCL=247.9
225
Individual Value
170 160 150 140 130 120 110 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 LCL=115.67 _ X=156.89
200
_ X=197.7
175
150 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9
LCL=147.5
I CHART OF H13
220 210 200
Individual Value
I CHART OF H14
80 UCL=212.56 70
Individual Value
UCL=75.17
190 180 170 160 150 140 130 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 LCL=134.10 _ X=173.33
60
_ X=56.56
50
40 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9
LCL=37.94
137
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
4.7.1 Rekap data pria dan wanita setelah dilakukan uji keseragaman Rekap data anthropometri kepala pria dan wanita didapatkan dari hasil pengukuran yang dilakukan sebelumnya dan dicatat pada tabel yang ada. Hasil pengukuran yang diperoleh kemudian dicari persentil 1, persentil 2.5, persentil 5, persentil 10, persentil 50, persentil 90, persentil 95, persentil 97, persentil 99, rata-rata dan standard deviasinya dengan menggunakan software excel. Hasil rekap data sebagai berikut : a. 40 50 kg Tabel 4.97 Antrometri Kepala Klasifikasi 1 RATA2 STDEV 1% 2.5% 5% 10% 184 H1 H2 Panjang kepala 158.3 Lebar kepala Diameter maksimum dari dagu Dagu ke puncak kepala Telinga ke puncak kepala Telinga ke belakang kepala Antara dua telinga Mata ke puncak kepala Mata ke belakang kepala Antara dua pupil mata Hidung ke puncak kepala Hidung ke belakang kepala Mulut ke puncak kepala Lebar mulut b. 50 60 kg Tabel 4.98 Antrometri Kepala Klasifikasi 2 RATA2 STDEV 1% 2.5% 5% 10% 16.59 130.8 132.1 134.2 138.4 162 173 176.5 178.3 179.3 4.49 180 180 180 180
Kode
Dimensi
50% 183
90% 190
95% 190
97% 190
99% 190
H3 H4 H5
80 162 115
H6 H7 H8
H9 H10 H11
172.6 158.5 53
194.5 180 55
Kode
Dimensi
50%
90%
95%
97%
99%
138
MODUL 1 ANTROPOMETRI
184 H1 H2 Panjang kepala 159.8 Lebar kepala Diameter maksimum dari dagu Dagu ke puncak kepala Telinga ke puncak kepala Telinga ke belakang kepala Antara dua telinga Mata ke puncak kepala Mata ke belakang kepala Antara dua pupil mata Hidung ke puncak kepala Hidung ke belakang kepala Mulut ke puncak kepala Lebar mulut c. > 60 kg Tabel 4.99 Antrometri Kepala Klasifikasi 3 RATA2 STDEV 1% 2.5% 5% 10% 185 H1 H2 Panjang kepala 166 Lebar kepala Diameter maksimum dari dagu Dagu ke puncak kepala Telinga ke puncak kepala 18.43 135.8 137 139 143 165 15 161 163 166 172 18.98 140 140 140 140 164 10.6 170 171 171 172 190
KELOMPOK 2
192 178
193 179
194 179.5
194 179.8
H3 H4 H5
61 130.6 100.2
65 133 100.8
70 136 101.6
95 145 105
H6 H7 H8
175 65 150
175 73 168
175 74 169
H9 H10 H11
190 190 55
Kode
Dimensi
50% 180
H3 H4 H5
139
MODUL 1 ANTROPOMETRI
Telinga ke belakang kepala Antara dua telinga Mata ke puncak kepala Mata ke belakang kepala Antara dua pupil mata Hidung ke puncak kepala Hidung ke belakang kepala Mulut ke puncak kepala Lebar mulut
KELOMPOK 2
14 16.32 13.5
67 140 93.6
69 140 95.2
73 140 98.4
85 173 120
H6 H7 H8
155 66 135.6
155 67 136.2
155 69 137.4
165 70 160
174.8 81 172
176.9 83 176
178 84 178
H9 H10 H11
174.6 162 46
177.2 162 47
182.4 162 49
195 170 55
4.8 ANTROPOMETRI KAKI Rekap data anthropometri kaki ini terdiri dari data antropometri pria dan wanita dengan klasifikasi berat badan 40 50 kg(1), 50 60 kg(2), dan >60 kg. a. 40 50 kg Tabel 4.100 Antrometri Kepala Klasifikasi 1 NRP 36 41 55 56 31 63 45 38 NAMA Lintang Fitri BB 48 43 L/P P P P P P L L Jawa 44.5 Yoga 50 L JAWA b. 50 60 kg Tabel 4.101 Antrometri Kepala Klasifikasi 2 12.73 12.86 23.5 27 34 45 55.2 SUKU JAWA 177.4 JAWA 197 Saraghosa 48 Maria Ria Agus Masnur 47 50 46 43 JAWA 89.75 MALUKU 60.4 JAWA 71.4 Jawa 62.75 6.692 17.99 51.75 53.5 57 62.5 70 7.98 17.1 60 60 60 72.5 80 8.25 7.36 49.2 49.4 49.7 62.5 69.3 7.96 18.32 78.35 78.7 79.4 90 100 13.14 15.13 173.5 177 184 200 210 12.52 17.52 156.2 157.5 159.9 183.5 186.5 F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 240 13.6 7.6 221 222 224 241 255
140
MODUL 1 ANTROPOMETRI
NRP NAMA 44 61 39 46 53 Rizka Alfi Mahar Irza Hendra BB 60 55 55 59 55 L/P P L L L Jawa 59.2 L SUMATERA 6.53 53.1 53.3 SUKU JAWA 176.2 Jawa 206 Jawa 90.8 13.07 80 80 15.67 181 182.5 17.24 160.2 160.4 F1 F2 F3 247 15.8
KELOMPOK 2
230
F4 F5 F6 F7 F8 231 232 235 245 262 160.8 161.6 185 80 53.6 190 80 54.2 175 193.6 210 218.2 85 105.4 57 66
c. >60 kg Tabel 4.102 Antrometri Kepala Klasifikasi 3 NRP 35 54 52 57 58 34 48 62 26 NAMA Natasha Mahindarti R Wirawan Aditomo Bintang Afrizal Agung Rokhmad Faizal BB 70 61 108 65 61 70 76 63 73 L/P P P L L L L L L L SUKU JAWA 189.3 JAWA 207 Jawa 95.33 Jawa 61.3 Jawa 73.8 Jawa 67 JAWA 46.56 JAWA 250 JAWA 13 226 228 231 237 250 264 9.409 30.8 32 34 38 45 58.4 6.964 57.24 57.6 58.2 59.4 69 75.4 9.36 57.1 58.8 61.6 67.2 73 82 4 58 58 58 58 60 66.8 5.172 90 90 90 90 97 100.2 17.02 180 180 180 180 210 221.6 9.322 180 180 180 180 190 200 F1 F2 250 F3 13 226 F4 F5 F6 F7 F8 228 231 237 250 264
4.8.1
UJI KESERAGAMAN TUBUH Uji keseragaman dilakukan pada data tubuh pria dan wanita, pada uji ini data yang outlier tidak diikutsertakan pada pengujian berikutnya. Data berikut ini adalah data hasil uji keseragaman pada pria dan wanita setelah dilakukan pengolahan dengan menggunakan software MINITAB. Berikut ini gambar-gambar grafik iterasi pada D1 hingga D26. Berikut ini hasil uji keseragaman data : a. 40 50 kg
141
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
I CHART OF F1
300 UCL=290.3 280
Individual Value
I CHART OF F2
220 210 200
Individual Value
UCL=217.65
190 180 170 160 150 140 130 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=137.10 _ X=177.38
UCL=117.87
Individual Value
_ X=89.75
LCL=61.63
I CHART OF F5
100 90 80
Individual Value
I CHART OF F6
100
UCL=91.53
UCL=96.07 90 80 70 60 50 _ X=71.38
Individual Value
LCL=46.68 40 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
142
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
I CHART OF F7
90 UCL=87.07 80 70 60
Individual Value
I CHART OF F8
UCL=73.76
80
70 _ X=62.75
Individual Value
50 40 30 20
60
_ X=44.5
50
40 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
LCL=38.43
LCL=15.24 10 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8
I CHART OF F2
220 UCL=220.1
UCL=281.11
200
Individual Value
180
_ X=176.2
160
I CHART OF F3
250 240 230
Individual Value
I CHART OF F4
UCL=245.23 130 120 110
Individual Value
UCL=122.71
220 210 200 190 180 170 160 1 2 3 Observation 4 5 LCL=166.77 _ X=206
143
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
I CHART OF F5
75 70 UCL=75.16
I CHART OF F6
120 UCL=119.9
100
Individual Value
60 55 50 45 40 1 2 3 Observation 4 5
_ X=59.2
Individual Value
65
80
_ X=74
60
40
LCL=43.24
LCL=28.1 20 1 2 3 Observation 4 5
I CHART OF F7
100 90 80 UCL=91.86
I CHART OF F8
60 UCL=60.75
Individual Value
50
70 60 50 40 30 1 2 3 Observation 4 5
Individual Value
_ X=62.6
40
_ X=40.8
30
LCL=33.34
20 1 2 3 Observation 4 5
LCL=20.85
c. > 60 kg
I CHART OF F1
280 270
Individual Value
UCL=278.70
144
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
I CHART OF F2
200 UCL=202.17 200
I CHART OF F2
UCL=200.37
Individual Value
_ X=183.89 180
Individual Value
190
195
190
_ X=189.29
185
180 LCL=178.20
5 6 Observation
4 Observation
I CHART OF F3
240 230
Individual Value
I CHART OF F4
UCL=240.58
120 UCL=115.95 110
Individual Value
100
_ X=95.33
90
80 LCL=74.72 70 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9
I CHART OF F5
UCL=71.31 70 90
Individual Value
I CHART OF F6
100 UCL=99.71
Individual Value
65 _ X=61.33 60
80 _ X=73.78 70
55 LCL=51.36 50 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9
60
50 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9
LCL=47.85
145
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
I CHART OF F7
90 UCL=87.28 80
Individual Value
I CHART OF F8
70 UCL=69.16
60
Individual Value
70
_ X=67
50
_ X=46.56
40
60
4.8.1 Rekap data pria dan wanita setelah dilakukan uji keseragaman Rekap data anthropometri kaki pria dan wanita didapatkan dari hasil pengukuran yang dilakukan sebelumnya dan dicatat pada tabel yang ada. Hasil pengukuran yang diperoleh kemudian dicari persentil 1, persentil 2.5, persentil 5, persentil 10, persentil 50, persentil 90, persentil 95, persentil 97, persentil 99, rata-rata dan standard deviasinya dengan menggunakan software excel. Hasil rekap data sebagai berikut : a. 40 50 kg Tabel 4.103 Antrometri Kaki Klasifikasi 1 RATA2 STDEV 1% 2.5% 5% 239.8 13.63 7.6 220.9 221.8
Kode F1
Dimensi
10% 223.5
50% 241
90% 255
95% 255
97% 255
99% 255
F2
F3 F4 F5 F6
Panjang telapak kaki Panjang telapak lengan kaki Panjang kaki sampai jari kelingking Lebar kaki Lebar tangkai kaki Tinggi mata kaki Tinggi bagian tengah telapak kaki Jarak horizontal tangkai mata kaki
177.4
12.52
17.5
156.2
157.5
159.9
183.5
186.5
188.3
189.1
189.7
62.75
6.692
18
51.75
53.5
57
62.5
70
70
70
70
F7
44.5
12.73
12.9
23.5
27
34
45
55.2
60.1
62.55
64.02
F8
146
MODUL 1 ANTROPOMETRI
b. 50 60 kg Tabel 4.104 Antrometri Kaki Klasifikasi 2 RATA2 STDEV 1% 2.5% 5% 10% 247.2 15.77 231 231.2 232.4 234.8
KELOMPOK 2
Kode F1
Dimensi Panjang telapak kaki Panjang telapak lengan kaki Panjang kaki sampai jari kelingking Lebar kaki Lebar tangkai kaki Tinggi mata kaki Tinggi bagian tengah telapak kaki Jarak horizontal tangkai mata kaki
50% 245
90% 262.2
95% 267.6
97% 270.3
99% 271.9
176.2
17.24
160
160.4
160.8
161.6
175
193.6
198.8
201.4
203
F2
206 90.8
185 80 53.6 61
190 80 54.2 62
210 85 57 74
F3 F4 F5 F6
59.2 74
62.6
9.762
50.4
51
52
54
61
72.2
74.6
75.8
76.52
F7
40.8
8.701
30.2
30.5
31
32
40
49.6
49.8
49.9
49.96
F8
c. > 60 kg Tabel 4.103 Antrometri Kaki Klasifikasi 3 RATA2 STDEV 1% 2.5% 5% 10% 250.1 12.96 226 228 231 237
Kode F1
Dimensi Panjang telapak kaki Panjang telapak lengan kaki Panjang kaki sampai jari kelingking Lebar kaki Lebar tangkai kaki Tinggi mata kaki Tinggi bagian tengah telapak kaki
50% 250
90% 264
95% 266
97% 267
99% 267.6
189.3
9.322
180
180
180
180
190
200
200
200
200
F2
207 95.33
180 90 58 57.1
180 90 58 58.8
180 90 58 61.6
180 90 58 67.2
210 97 60 73
F3 F4 F5 F6
61.3 73.8
67
6.964
57.2
57.6
58.2
59.4
69
75.4
76.2
76.6
76.84
F7
147
MODUL 1 ANTROPOMETRI
Jarak horizontal tangkai mata kaki
KELOMPOK 2
46.56
9.409
30.8
32
34
38
45
58.4
59.2
59.6
59.84
F8
148
MODUL 1 ANTROPOMETRI
BAB 5 ANALISA DAN INTERPRESTASI
KELOMPOK 2
5.1 REKAP DATA ANTROPOMETRI TUBUH Anthropometri merupakan kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia dan penerapan dari data tersebut digunakan dalam penanganan masalah perancangan desain. Pada pengukuran anthropometri tubuh ini, pengukuran untuk pria dan wanita dibedakan. Hal ini dikarenakan jenis kelamin merupakan salah satu sumber variabilitas, di mana segmen dimensi tubuh pria biasanya lebih panjang daripada wanita. Setelah pengukuran, kemudian dilakukan rekap data yang berisikan perhitungan persentil, rata-rata, dan standar deviasi. Perhitungan persentil dan rata-rata bertujuan untuk mencari seberapa besar ukuran dimensi tubuh jika akan digunakan dalam perancangan yang ditujukan untuk suatu populasi tertentu. Perhitungan standar deviasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar penyimpangan variable pada data pengukuran. 5.1.1 UJI KORELASI Pada pengolahan data pengukuran anthropometri tubuh selain dilakukan rekap data juga dilakukan uji korelasi. Uji korelasi digunakan untuk melihat adanya hubungan antara dimensi tubuh satu dengan dimensitubuh yang lain, yang kemudian dieliminasi menjadi dimensi tubuh utama saja. Hasil dari uji korelasi ditampilkan dalam bentuk table korelasi dimensi utama, jika hasil perhitungan lebih besar dari 0,5 maka dapat dikatakan bahwa antar dimensi tubuh mempunyai korelasi atau hubungan yang kuat. Selain itu koefisien korelasi ada yang menunjukkan nilai positif dan nilai negatif. Koefisien korelasi yang bernilai positif menunjukkan hubungan searah apabila nilai koefisien yang satu naik maka yang lain juga akan naik. Koefisien korelasi yang bernilai negatif menunjukkan hubungan yang berlainan arah apabila nilai koefisien yang satu naik maka nilai koefisien yang lain akan turun. Pada tabel 4.21 nilai r antara D14 dan U4 (D15) menunjukkan nilai 0,1. Korelasi sama dengan -1 artinya kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna (membentuk garis lurus) negatif. Korelasi sempurna seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka Y turun (dan sebaliknya).
5.1.1.1 KOEFIESIEN DETERMINASI Pada tabel 4.23 nilai R2 antara D1 dengan U3 sebesar 0,726 dan D2 dengan U3 sebesar 0,639 hal ini menunjukkan bahwa dimensi tubuh D1 (tinggi tubuh posisi berdiri tegak) mempunyai hubungan/korelasi dengan dimensi utama D6 (tinggi badan pada posisi duduk). Nilai koefisien menunjukkan nilai positif maka apabila salah nilai salah satu dimensi naik maka nilai dimansi yang lain juga naik. 5.1.1.2 UJI KOEFISIEN KORELASI Pada tabel 4.22 nilai r (koefisien korelasi) antara D14 dengan U2 dan U4 sebesar -0,352 dan -0,432 hal ini menunjukkan bahwa dimensi tubuh D14 memiliki hubungan korelasi negative karena nilai korelasinya berada pada rentang -1 0 maka maka hubungan kedua variabel sangat kuat, signifikan dan tidak searah Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 149
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
5.1.2
PERSAMAAN REGRESI LINIER Persamaan regresi linier didapatkan dari data hasil pengkuadratan yang kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS. Persamaan regresi linier merupakan persamaan untuk mencari besar dimensi tubuh berdasarkan koefisien yang ada. Dari hasil perhitungan didapatkan persamaan regresi linier sebagai berikut:
PRIA
D1= -0,057 D6 + 1,136 D3 + 155,004 D2 = 0,235 D6 + 0,136 D3 + 0,977 D1 468,735 D3 = 0,457 D15 + 0,514 D1 + 317,430 D4 = 3,862 D6 18,996 D3 + 15,225 D1 837,151 D5 = 0,427 D26 + 0,189 D1 + 114,478 D6 = 0,467 D1 + 54,194 D7 = 0,278 D6 + 0,400 D1 157,392 D8 = 0,688 D15 + 264,123 D9 = 0,693 D15 -81,674 D11 = 0,623 D3 344,008 D12 = 0,380 D15 + 0,233 D3 47,261 D13 = 0,280 D3 + 0,322 D1 434,251 D15 = 0,596 D3 372,547 D16 = 0,922 D15 + 0,112 D6 183,211 D23 = 0,809 D3 + 0,689 D1 582,970 D24 = 0,135 D6 0,102 D3 + 0,995 D1 + 357,638 D25 = 0,844 D15 + 0,094 D6 -0,174 D3 + 0,388 D1 + 358,194 WANITA D1 = 0,8282 D6 + 885,048 D2 = 0,746 D1 + 281,709 D4 = 0,337 D6 + 0,756 D1 477,270 D5 = 0,728 D1 471,821 D6 = 0,665 D1 223,494 D7 = 0,720 D6 + 127,759 D8 = 1,047 D6 296,495 D10 = 2,029 D15 643,857 D11 = 0,716 D15 + 0,377 D3 258,933 D13 = 0,434 D26 + 182,916 D23 = 9,914 D6 + 3,700 D3 11490,101 D24 = 0,818 D26 + 1346,848 D25 = 0,723 D3 + 162,809 Dengan adanya persamaan tersebut dapat dicari nilai suatu variable tak bebas (dependent) dari nilai-nilai satu atau lebih variable bebas (independent). Variabel dependent terdiri dari D1 D26 sedangkan untuk data independent yaitu D1, D3, D5, D15 dan D26. Contoh: D1= -0,057 D6 + 1,136 D3 + 155,004 Variabel dependent =D1 Variabel independent=D6 dan D3 Apabila kita sudah mengetahui nilai dari D6 dan D3 dapat diperkirakan nilai dari D1 melalui persamaan diatas.
150
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
Analisa pengaruh persamaan regresi pada pria sebanyak 17 sedangkan pada wanita sebesar 14 penyebab tidak diketahui karena nilai yang dihasilkan dari perhitungan statistika tidak menjelaskan mengapa dan kenpa data yang dihasilkan seperti hal terseBut. 5.1.3 ANALISA PERSENTIL Persentil menunjukkan jumlah bagian per-seratus orang dari suatu populasi yang memiliki ukuran tubuh tertentu. Tujuan penelitian, dimana sebuah populasi dibagi-bagi berdasarkan kategori-kategori dengan jumlah keseluruhan 100% dan diurutkan mulai dari populasi terkecil hingga terbesar berkaitan dengan beberapa pengukuran tubuh tertentu. Sebagai contoh bila dikatakan persentil ke- 95 dari suatu pengukuran tinggi badan berarti bahwa hanya 5% data merupakan data tinggi badan yang bernilai lebih besar dari suatu populasi dan 95% populasi merupakan data tinggi badan yang bernilai sama atau lebih rendah pada populasi tersebut. Ada dua hal penting yang harus selalu diingat bila menggunakan persentil. Pertama, suatu persentil Antropometri dari tiap individu hanya berlaku untuk satu data dimensi tubuh saja. Kedua, tidak dapat dikatakan seseorang memiliki persentil yang sama, ke-95, atau ke90 atau ke-5, untuk keseluruhan dimensi. Pada perancangan desain dimana nilai yang digunakan adalah 95 persentil berarti 95% dari total populasi yang ada dapat menggunakan produk tersebut sedangkan 5% dari total populasi tersebut tak dapat menggunakan produk tersebut
5.2 ANTROPOMETRI TUBUH 5.2.1 BERDASARKAN VARIABELITAS JENIS KELAMIN Tabel anthropometri berdasakan variabelitas jenis kelamin ini meliputi antropomteri tubuh, tangan, kepala dan kaki merupakan hasil akhir dari perhitungan dimensi tubuh yang berisi dimensi pengukuran, persentil (persentil 1, persentil 2.5, persentil 5, persentil 10, persentil 50, persentil 90, persentil 95, persentil 97, persentil 99), rata-rata, dan standar deviasi. Dari tabel ini kita dapat mengetahui perbedaan besar dimensi tubuh pria dan wanita, selain itu juga kita dapat melihat besar dimensi tubuh berdasarkan persentil tertentu. Tabel antropometri digunakan sebagai acuan dalam setiap kegiatan perancangan yang bertujuan untuk menciptakan produk yang nyaman, aman, dan tentu saja ergonomis. Anthropometri tangan, kepala, kaki tidak memerlukan uji korelasi, sehingga setelah data selesai direkap, bisa langsung dibuat tabel anthropometrinya yang merupakan hasil akhir dari perhitungan dimensi tangan yang berisikan dimensi tangan yang diukur, besar persentil, rata-rata, dan standar deviasinya. Tabel antropometri ini biasanya digunakan untuk merancang peralatan kerja atau aktivitas yang melibatkan tangan, kaki, dan kepala. di dalamnya. 5.2.2 BERDASARKAN KLASIFIKASI BERAT BADAN Tabel anthropometri berdasakan variabelitas jenis kelamin ini meliputi antropomteri tubuh, tangan, kepala dan kaki merupakan hasil akhir dari perhitungan dimensi tubuh yang berisi dimensi Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 151
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
pengukuran, persentil (persentil 1, persentil 2.5, persentil 5, persentil 10, persentil 50, persentil 90, persentil 95, persentil 97, persentil 99), rata-rata, dan standar deviasi. Dari tabel ini kita dapat mengetahui perbedaan besar dimensi tubuh berdasarkan berat badan antara 40 50 kg, 51 60 kg dan >60 kg. Selain itu juga kita dapat melihat besar dimensi tubuh berdasarkan persentil tertentu. Tabel antropometri digunakan sebagai acuan dalam setiap kegiatan perancangan yang bertujuan untuk menciptakan produk yang nyaman, aman, dan tentu saja ergonomis. Anthropometri tangan, kepala, kaki tidak memerlukan uji korelasi, sehingga setelah data selesai direkap, bisa langsung dibuat tabel anthropometrinya yang merupakan hasil akhir dari perhitungan dimensi tangan yang berisikan dimensi tangan yang diukur, besar persentil, rata-rata, dan standar deviasinya. Tabel antropometri ini biasanya digunakan untuk merancang peralatan kerja atau aktivitas yang melibatkan tangan, kaki, dan kepala. di dalamnya.
152
MODUL 1 ANTROPOMETRI
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
KELOMPOK 2
6.1 KESIMPULAN Berdasarkan praktikum Anthropometri yang telah dilakukan dan dilanjutkan dengan pengolahan data, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1 Pada umumnya, dimensi tubuh pria lebih besar dibandingkan dengan dimensi tubuh wanita kecuali pada bagian-bagian dimensi tertentu. 2 Koefisien korelasi yang bernilai positif menunjukkan hubungan searah apabila nilai koefisien yang satu naik maka yang lain juga akan naik. 2. Koefisien korelasi yang bernilai negatif menunjukkan hubungan yang berlainan arah apabila nilai koefisien yang satu naik maka nilai koefisien yang lain akan turun. 3. Apabila nilai koefisien korelasi antara dimensi tubuh dengan dimensi utama menunjukkan nilai lebih besar atau sama dengan 0.5 ( >= 0,5 ) maka diasumsikan memiliki hubungan yang kuat (Sum of Square Errornya masih bisa ditolerir). 4. Perbedaan variabilitas dapat menghasilkan nilai percentile yang berbedabeda walaupun dilakukan pengambilan sampel pada populasi yang sama, hal ini disebabkan dengan meningkatnya nilai standar deviasi. 5. Uji Korelasi dapat digunakan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara dua variabel, sedangkan pada regresi dapat digunakan untuk mendapatkan rumus bagi variabel y (dependent) menggunakan variabel x (independent). 6. Hasil pada uji korelasi terbagi atas 2 jenis, korelasi positif dan korelasi negatif, pada korelasi positif menyatakan bahwa adanya hubungan yang erat antara dua variabel dimana bila variabel a mengalami kenaikan nilai, maka variabel juga akan mengalami kenaikan nilai, namun pada korelasi negatif berbanding terbalik sehingga kenaikan variabel a akan menurunkan variabel b. 7. Regresi dapat memberikan rumus matematis hubungan antara dua variabel, sehingga dapat melakukan forecasting untuk nilai dependent suatu variabel, hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan dimensi tubuh utama (U1, U2, U3, U4 dan U5) sebagai nilai independent. 8. Berat badan tak dapat dijadikan sebagai sumber variabilitas dikarenakan setelah melakukan pengolahan data ditemukan beberapa dimensi yang memiliki perbedaan siginifikan, sehingga dapat berpengaruh pada hasil dari perancangan stasiun kerja ataupun suatu produk 9. Pada perancangan desain dimana nilai yang digunakan adalah 95 persentil berarti 95% dari total populasi yang ada dapat menggunakan produk tersebut sedangkan 5% dari total populasi tersebut tak dapat menggunakan produk tersebut
6.2 SARAN Berdasarkan praktikum Anthropometri yang telah dilakukan dan dilanjutkan dengan pengolahan data, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Pada saat melakukan praktikum sebaiknya praktikan dapat berkonsentrasi penuh dan ketelitian yang tinggi sehingga data yang diambil bisa valid.
153
MODUL 1 ANTROPOMETRI
2.
KELOMPOK 2
3.
4.
Pada saat praktikum disediakan alat yang lebih banyak sehingga tidak terjadi proses menunggu dengan kelompok lain yang juga sedang melaksanakan praktikum yang sama. pada saat melakukan proses pengolahan dan pengumpulan data sebaiknya memperbanyak referensi mengenai uji determinasi, korelasi, koefisien korelasi, dan persamaan regresi agar pada saat proses pengolahan data tidak terjadi kebingungan dan kesalahan presepsi. Pada saat melakukan proses analisa dan inteprestasi data sebaiknya memperbanyak referensi agar dalam proses penganalisaan data lebih dalam.
154
MODUL 1 ANTROPOMETRI
DAFTAR PUSTAKA
KELOMPOK 2
Anonymous. 2007. Meet Minitab 15. USA : Minitab Inc Bridger, R.s, Phd (1995), I Introduction to Ergonomics, Mc Graw Hill Inc New York Montgomery, Douglas C, Introduction to Statistical Control Dedik Santoso. Prinsip-Prinsip Perancangan Berbasiskan Dimensi Tubuh (Antropometri) Dan Perancangan Stasiun Kerja. JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 8, NO. 2, DESEMBER 2006: 148-155 Gujarati D. N, 2004. Basic Econometrics, Fourth Edition, McGraw-Hill Companies Hartono.2008.Statistik untuk penelitian.Yogyakarta:Pustaka Pelajar Anonymous. 2007.Introduction to Minitab Version 13) (Student Version 12 and Professional Haper & Row
Liliana Y.P, Suharyo Widagdo, Dan Ahmad Abtokhi. PERTIMBANGAN ANTROPOMETRI PADA PENDISAINAN. SEMINAR NASIONAL III SDM TEKNOLOGI NUKLIR . YOGYAKARTA, 21-22 NOVEMBER 2007 ISSN 19780176 JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 8, NO. 2, DESEMBER 2006: 148-155 Nurmianto, Eko (1996), Ergonomi, Konsep dasar dan Aplikasinya, PT Guna Widya Jakarta OSHA 3125 (2000), Ergonomics : The Study of Work Wickens, Christoper D (1997), An Introduction to Human factor Engineering,addsion Wesley Longman, Inc Sutalaksana dkk (1979), Teknik tata cara kerja. Jurusan TI ITB. Syafei,Yani. Aplikasi Konsep Ergonomi Dalam Pengembangan Design Produk Akan Memberikan Nilai Jual Produk Yang Tinggi & Keunggulan Bersaing. Seminar Nasional Ergonomics in Product Development, 2007 SPSS Statistics 17.0 Brief Guide SPSS Instruction Manual University of Waterloo Department of Statistics and Actuarial Science September 1, 1998 Wignjosoebroto, Sritomo (1996), Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu, PT Guna Widya Jakarta. Modul Praktikum PTI. Lab. Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi TIITB Wignjosoebroto, Sritomo, Arief Rahman, dan Dwi Pramono. Perancangan Lingkungan Kerja dan Alat Bantu yang Ergonomis untuk Mengurangi Masalah Back Injury dan Tingkat Kecelakaan Kerja pada Departemen Mesin Bubut (Studi Kasus PT Atak Indometal Ngingas Waru-Sidoarjo)
155
MODUL 1 ANTROPOMETRI
KELOMPOK 2
Wignjosoebroto, Sritomo. Methods Engineering: Adaptasi ISO/TC159 (Ergonomics) dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) pada tanggal 17-19 Oktober 2000
156