Anda di halaman 1dari 9

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1

Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah bersifat eksperimen yaitu merupakan suatu metode untuk mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat adanya perlakuan tertentu (Notoadmodjo, 2010). Perhitungan Replikasi : ( t-1 ) ( r-1 ) 15 (6-1) (r-1) 15 5 ( r-1 ) 15 5r 5 15 5r r = 20 =4

Keterangan : t = ulangan r = perlakuan

3.2

Bahan Penelitian

3.2.1 Bahan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah buah adas atau biji kering (Foeniculum vulgare mill).

20

21

3.2.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium Mikologi jurusan Analis Kesehatan Surabaya Jl Karangmenjangan no 18A Surabaya pada tgl 30 mei-11 juni 2011. 3.3 Varibel dan Definisi Operasional Variabel

3.3.1 Variabel Penelitian Variabel bebas Variabel terikat 3.3.2 : Rebusan Biji Adas : Pertumbuhan Jamur Candida albicans

Definisi Operasional Variabel 1. Rebusan biji adas (Foeniculum vulgare mill) Rebusan adalah merebus ramuan obat yang berasal dari simplisia, atau bisa berasal dari bahan segar atau yang telah dikeringkan (Wijayakusuma, 1998), dan untuk memindahkan zat-zat berkhasiat yang ada pada tanaman ke dalam larutan air (Mahendra, 2008). Dalam penelitian ini simplisia nabati yang dipakai adalah biji adas (Foeniculum vulgare mill) , Timbang biji adas tersebut 50 gram kemudian bilas dengan aquadest steril dan keringkan biji di tempat steril. Kemudian siapkan aquadest steril 50 ml ke dalam tabung erlemeyer steril, Setelah itu panaskan aquadest dengan menggunakan api besar (Wijayakusuma, 2009), sampai air mendidih (100 C). Masukan biji adas yang telah dikeringkan tadi ke dalam air mendidih,

22

rebus biji adas 4-5 menit, (Mahendra, 2006). Dinginkan hingga larutan mencapai suhu kamar (37 C) serta didapatkan konsentrasi 100% dari larutan uji. Kemudian dilakukan pengenceran rebusan biji adas

(Foeniculum vulgare mill) tersebut menjadi 80%, 60%, 40%, 20%, 10%. 2. Jamur Candida albicans Candida albicans merupakan jamur dari genus Candida, yang dianggap sebagai spesies terpatogen dan menjadi penyebab utama kandidiasis. Koloni Candida albicas pada medium padat Sabaroud Dekstroke Agar (SDA) berbentuk bulat sedikit menimbul pada permukaan medium, permukaan koloni halus, licin dan kadangkadang sedikit berlipat-lipat terutama pada koloni yang telah tua. Warna koloni putih kekuningan putih kekuningan dan berbau asam seperti aroma tape. Candida albicans dapat tumbuh pada variasi pH yang luas, tetapi pertumbuhannya akan lebih pada pH antara 4,5-6,5. 3.4 3.4.1 Metode Pengumpulan Data Bahan Penelitian Bahan-bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 2 Bahan rebusan biji adas (Foeniculum vulgare mill) Biakan murni jamur Candida albicans

23

3 4 5 6 7 8

Larutan PZ steril. Larutan standart Mc Farland 0,5 Media Sabaroud Dextrose Agar Suspensi anti jamur Nystatin Pelarut aquadest steril. Antibiotika bakteri kloramfenikol

3.4.2 Alat-Alat Penelitian Autoclave, petridish, Tabung reaksi, Rak tabung reaksi, Oven, Inkubator, Laminer flow, Ose standart, Pipet maat, Volume pipet, Erlemeyer, Bunsen, Spirtus, Timbangan analitik, Corong, Kapas berlemak, Batang pengaduk, Spidol, Kertas saring, Bulb, Panci keramik atau beling, Erlemeyer, Beaker glass, Gelas ukur, Pipet Pasteur. 3.4.3 Prosedur Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi yaitu dengan mengamati ada tidaknya pertumbuhan jamur pada masing-masing konsentrasi rebusan biji adas. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dari penelitian sampel langsung dengan menggunakan rebusan biji adas (Foeniculum vulgare mill) terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans yang ditanam pada media Sabaroud Dextrose Agar. Rebusan biji adas dibuat menjadi konsentrasi 100%, 80%, 60%, 40%, 20%, 10%.

24

3.5 3.5.1

Prosedur Penelitian Sterilisasi Alat dan Bahan yang akan digunakan Semua alat-alat dan media yang akan digunakan dalam penelitian ini sebelumnya disterilkan dalam autoclave. Sterilisasi dalam autoclave menggunakan suhu 121C selama 15 menit.

3.5.2

Pembuatan rebusan biji adas (Foeniculum vulgare mill) Sebelum melakukan pembuatan rebusan, semua peralatan yang digunakan dalam pembuatan rebusan disterilkan dahulu. Setelah itu pengambilan dan pemilihan biji adas (sortasi) dengan kualitas yang baik. Kemudian timbang biji adas 50 gram, dan tahap selanjutnya adalah pencucian biji adas dengan menggunakan aquadest steril yang bertujuan untuk membersihkan kotoran yang melekat pada biji adas tersebut dan membersihkan adanya kemungkinan bahan tercemar pestisida. Biji adas yang sudah dicuci, kemudian dibuat rebusan dengan cara mendidihkan terlebih dahulu aquadest steril sebanyak 50 ml dalam erlemeyer yang sudah steril. Setelah mendidih (100 C), tambahkan biji adas yang sudah ditimbang dan di cuci tersebut, kemudian panaskan sampai 4-5 menit (Mahendra, 2006). Setelah itu dinginkan rebusan tersebut sampai mencapai suhu kamar (37 C) dengan tidak membuka tutup dari wadah tersebut. Pada saat proses pembuatan rebusan biji adas tersebut, wadah ditutup rapat dengan menggunakan kapas berlemak dan

25

kertas aluminium foil.Hal ini bertujuan untuk menghindari hilangnya zat aktif pada proses perebusan tersebut (Wijayakusuma, 2009). 3.5.3 Pembuatan Suspensi Jamur Candida albicans Pada penyiapan suspensi jamur Candida albicans diambil dari biakan murni Sabouroud Dextrose Agar slant menggunakan ose. Kemudian dimasukan ke dalam tabung yang berisi PZ Steril, setelah itu dihomogenkan. Suspensi ini disetarakan kekeruhannya dengan Mc. Farland 0,5 yang dibuat dengan cara mencampurkan 0,05 ml BaCl 1 % dan 9,95 ml H SO 1 %, maka jumlah koloni yang didapat 1,5.10 CFU/ml konsentrasi yang dibutuhkan untuk mendeteksi Candida pada sediaan apus darah adalah 1,5.10 CFU/ml (Magdalena). Untuk

mendapatkan 1,5.10 CFU/ml, maka dilakukan pengenceran dari suspense yang setara dengan Standart Mc Farland 0,5,yaitu sebagai berikut : Pengenceran : 1,5.10 1,5.10 Sehingga diperoleh dari pengenceran setara Mc. Farland 0,5 yaitu 10x (1ml dari suspensi setara Mc Farland 0,5 + 9 ml PZ Steril). = 10x

26

3.6

Pelaksanaan Penelitian

3.6.1 Proses Pengenceran Rebusan biji Adas (Foeniculum vulgare mill) dengan berbagai Konsentrasi Rebusan biji adas dibuat pengenceran dengan konsentrasi tertentu menggunakan aquadest steril menjadi 80%, 60%, 40%, 20%, 10%. 1 6 tabung reaksi steril disiapkan dan diberi etiket dengan kode penulisan yaitu P1 sampai P8 untuk sampel rebusan serbuk biji adas dengan pengenceran 100%, 80%, 60%, 40%, 20%, 10%. 2 Untuk tabung pada urutan 1-6 yang berkode P1 P6 dengan konsentrasi 100%, 80%, 60%, 40%, 20%, 10%.diisi sebagai berikut : 3 Tabung 1 (P1) = 1 ml rebusan biji adas (Foeniculum vulgare mill) dan diberi nama etiket 100%. Tabung 2 (P2) = 0,8 ml rebusan biji adas + 0,2 ml aquadest steril dan diberi nama etiket 80%. Tabung 3 (P3) = 0,6 ml rebusan biji adas + 0,4 ml aquadest steril dan diberi nama etiket 60%. Tabung 4 (P4) = 0,4 ml rebusan biji adas + 0,6 ml aquadest steril dan diberi nama etiket 40%. Tabung 5 (P5) = 0,2 ml rebusan biji adas + 0,8 ml aquadest steril dan diberi nama etiket 20%. Tabung 6 (P6) = 0,1 ml rebusan biji adas + 0,9 ml aquadest steril dan diberi nama etiket 10%.

27

Masing-masing ditambahkan 1 mata ose suspense jamur Candida albicans pada tabung 1 sampai dengan tabung 6. 4 Untuk tabung pada urutan 7 dengan kode CP sebagai Control Positif, diisi 1 ml nistatin sebagai anti jamur + 1 mata ose suspensi jamur Candida albicans sebagai control positif. 5 Untuk tabung pada urutan 8 dengan kode CN sebagai Control Negatif, diisi 1 ml aquadest steril + 1 mata ose suspense jamur Candida albicans sebagai control negative. 6 Sehingga volume akhir tiap tabung 1 ml 7 Semua tabung reaksi tersebut diinkubasi pada suhu 37C selama 2x24 jam dalam incubator. 8 Penilaian dilakukan bila Control Positif tetap jernih Control Negatif menjadi keruh. 9 Pada larutan suspensi seringkali menghamburkan penilaian secara visual pertumbuhan biakan jamur Candida albicans sehingga untuk mengetahui Kadar Hambat Minimal (MIC), pertumbuhannya dilanjutkan dengan menanam kembali 1 ose pada media Sabaroud Dextrose Agar dan inkubasi pada suhu 37C selama 2x24 jam dalam incubator. Hal ini diperlakukan sama pada semua konsentrasi.

28

3.7

Metode Analisa Data Dari data hasil penelitian tersbut maka dilakukan analisa data kualitatif sesuai tujuan untuk mengetahui pengaruh antara satu variable dengan variable yang lain yaitu pengaruh rebusan biji adas (Foeniculum vulgare mill) terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans.

Anda mungkin juga menyukai