Jl. Teluk Mandar, Arjosari, Tromol Pos 5 Malang Telp. (0341) 491239 495849, Fax (0341) 491342 e-mail: vedcmalang@vedcmlg.itgo.com
Kontrol Elektromekanaik
Tujuan Pemelajaran:
Dapat Dapat menyebutkan membaca jenis pengaman diagram pada kontrol kontrol elektromekanik gambar rangkaian elektromekanik Dapat menggunakan alat ukur Avo meter dan Isolasi Tester Dapat merangkai rangkaian kontrol elektromekanik Dapat mendeteksi kerusakan pada kontrol elektromekanik
TE- 048
Arus yang mengalir besarnya melebihi arus nominal disebut arus lebih. Penyebab arus lebih yaitu terjadinya beban lebih saat motor dijalankan (start ) atau terjadinya hubung singkat. Terbanyak arus lebih karena hubung singkat antara dua hantaran : Fase dengan fase Fase dengan nol Fase dengan tanah
Arus lebih pada hantaran harus diamankan, karena akan menyebabkan kebakaran atau gangguan teknis lain pada hantaran tersebut. Peralatan pengaman arus lebih yaitu sekering atau pengaman lebur. Jadi tugas utama pengaman adalah melindungi atau mengamankan hantaran instalansi . a). Pengaman lebur ( sekering ) . Sekering, sekaligus dapat mengamankan terjadinya arus lebih atau arus hubung singkat . Peralatan dan motor-motor tidak dapat diamankan dengan sekering, Konstruksi
Keterangan : a ) Patron lebur, dibuat dari bahan : keramik b ) Pasir kwarsa Fungsinya : pendingin dan pemadam api kawat lebur. c ) Kawat lebur .
karena,
karakteristik
pengaman
tidak
sesuai
TE- 048
Dibuat dari : perak dengan campuran timah, seng atau tembaga. d ) Kawat isyarat , yang berupa : Kawat tahanan, sehingga arus padanya relatif kecil . e ) Piringan isyarat ( Kode warna ).
Jenis sekering : a. Sekering jenis biasa Dalam waktu yang relatif pendek arus Besar pada lampu , trafo maupun motor spesial Seyogyanya dan putus kawat lebur harus kawat pada dapat segera meleleh atau mencair kontaminasi tergantung tersebut
Gambar Sekering jenis biasa
b. Sekering halus Sekering ini tanpa pasir kwarsa, sebab : Kapasitas arusnya hanya sampai 2 amper Sekering untuk daya kecil dipakai pada
TE- 048
c. Sekering sistim D ( ulir ) Menurut puil 630 B 19 : Instalasi atau aparatur dengan nominal 25 A atau kurang harus menggunakan patron lebur jenis D (Diazed) yang biasanya sampai 63 A Sistim D artinya sekering memilki dua diameter ulir ( tutup dan patron ). Ada jenis DI, DII, DIII, DIV, dan V. Untuk pemakaian di Indonesia biasanya pada jenis DII dan DIII seperti berikut : Besar, tegangan maks diameter dan panjang D. II 500 V 16 , 5 mm 50 mm Arus nominal dalam amper 2 4 6 10 16 20 25 35 50 63 Kode warna Diameter ulir , pengepas
pink coklat hijau merah abu - abu biru kuning hitam putih tembaga
E 27 Pengepas sekrup
E 33 pengepas sekrup
TE- 048
Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Jendela dari kaca Tutup kepala Patron lebur Pengepas sekerup Kontak masukan Kontak keluaran Rumah
2.
Pemutus Elektromagnetis dan Thermis ( MCB ) Untuk melindungi hantaran instalasi yang lebih praktis, ekonomis dan aman, maka, pasanglah MCB. Kerja MCB mencakup pengaman terhadap : beban lebih ( pengaman thermis ) dan pengaman hubung singkat ( pengaman elektromagnetis ). Keuntungan pemakaian MCB diantaranya : Dapat dipakai berulang-ulang. Efesien tempat. Grafik pemutusan konstan ( tidak dimakan umur ). Sebagai pemutus beban lebih. Sebagai pemutus hubung singkat. Aman ( dari pemaksaan dan kekeliruan )
TE- 048
A. Jenis MCB 1. MCB ulir Peralatan ini merupakan bentuk lama yang dapat lansung dipasang pada rumah sekering biasanya ukuran E 27. Penggunaan : sebagai sekering rangkaian akhir ( peralatan Gambar 1. MCB ulir )
2. MCB Rel Omega Pemakaian MCB ini untuk : instalasi-instalasi rumah, panelpanel atau peralatan lainnya. Produksi MCB jenis ini dibuat dalam satu atau multi breakers dengan kontak netral dan kontak bantu.
TE- 048
Bagian-bagian : 1. Tangkai kontak 2. Tangkai penggerak mekanis 3. Sektor kantong pemadam busur api 4. Bimetal 5. Penggerak elektromagnetik 6. Tangkai ON-OFF 7. Gigipengikat dengan rel 8. Terminal kabel
MCB 3 Kutub
MCB 4 Kutub
TE- 048
MCB 1 Kutub
MCB 2 Kutub
Kapasitas nominal MCB produk Merlin Gerin Kutub 1 kutub Arus Nominal (A) 6 10 16 20 25 32 40 2 kutub Kutub Arus Nominal (A) 6 10 16 20 25 32 40
TE- 048
Kutub 3 kutub
Kutub 4 kutub
Dalam pemilihan MCB yang harus diperhatikan selain arus nominal dan karakteristiknya perlu diperhatikan kapasitas pemutusan arus hubung singkatnya. Hal ini penting dalam perhitungan pengaman distribusi atau lainnya.
3.
Thermorelai :
TE- 048
K om pensasi
P e n g a tu r
n E
J e m b a ta n
B im e t a l RESET
Prinsip Kerja : Arus mengalir ke motor melalui elemen pemanas bimetal (pemanasan tidak langsung) kemudian pada besar arus tertentu (sesuai pengaturan arus nominal) bimetal akan mendorong batang jembatan, gerakan ini akan menggeser tangkai pendorong untuk melepaskan kontak bantu dari posisi 1 ke 2. Kontak bantu ini kemudian dirangkai dengan koil kontaktor sebagaI rangkaian kontrolnya, sehingga dengan keadaan demikian kontak-kontak utama akan terlepas (rangkaian utama) sekaligus memutuskan arus pada motor
Dalam termorelay hanya mempunyai kontak bantu saja. Diagram kontak-kontak termorelay seperti pada gambar.
TE- 048
10
95
97
95
98
96
98
96
a. Konstruksi
b. Diagram kontak-kontak
Kontak nomor 95 96 disebut kontak penutup Kontak nomor 97 98 disebut kontak pembuka atau 95 96 disebut NC ( Normal closed ) dan 97 98 disebut NO ( Normal open ) .
A1
A2
97
95
98
96
Gambar : Konstruksi
TE- 048
11
4.
Kontaktor Kontaktor seperti juga relai, keduanya adalah saklar yang bekerja secara Elektromagnetis ,tanpa bantuan mekanis . Didalam praktek keduanya berlainan aplikasi : Kontaktor sebagai Saklar untuk beban besar Relai sebagai Saklar untuk beban kecil
Kontaktor dibedakan antara kontaktor utama dan kontaktor bantu . Fungsi kontaktor utama : Sebagai saklar rangkaian utama arus searah atau bolak-balik . Contoh pada : Pengendalian motor Kondesator Rangkaian pemanas dan penerangan Kontak-kontak ini mampu bekerja pada tegangan 500 V dan dialiri arus sampai 1000 amper Sedangkan kontaktor bantu berfungsi sebagai rangkaian pengendali dan perkakas alarm . Kontaktor ini tidak mampu dialiri arus 10 A . Dari perbedaan kontaktor tersebut aplikasi kontaktor disesuaikan dengan kemampuan . Kemampuan kontaktor tergantung dari konstruksi yang mencangkup kriteria berikut : Tegangan kumparan : AC / DC 24 / 48 / 110 / 220 / 380 V Kapasitas daya : Kemampuan tergantung dari besar Ukuran Konstruksi Kontaktor Contoh : 1. CA 1 250, CA 3, 380 , 132 kW = 177 HP 2. CA . 3 - 16 , 7,5 kW = 10 HP
TE- 048
12
Untuk membedakan antara kontak utama dan bantu, padanya diberi tanda atau kode menurut ketentuan industri pembuatnya . Kontak utama Masukan/input Amerika Jerman barat Kontak bantu Semua kontak bantu tertulis dengan angka, seperti berikut : L1 , L2 , L3 1, 3, 5 dan Keluarkan/out put T1 , T2 , T3 2, 4, 6.
7-8 Normaly Open ( NO ) Dan sebagai kode kumparannya adalah A1 A2 atau A B Keuntungan dan kerugian penggunaan kontaktor didalam praktek : 1) Keuntungan : a. Pemisah antara rangkaian pengendali dengan utama. b. Tidak saling mengganggu rangkaian arus lainnya. c. Mampu pada kondisi ekstrem ( suhu dan lembab ). d. Momen kontak lebih cepat dibanding saklar manual. 2) Kerugian : a. Kecepatan gerak kontak terbatas. b. Kontak bersuara saat menutup dan membuka.
TE- 048
13
c. Bila kontak berarus dan tiba-tiba trip , maka akan timbul bunga api. d. Harga mahal.
Konstruksi Dasar Kontaktor mempunyai dua sektor kerja, masing-masing : 1). Sistim kemagnetan, terdiri dari : a .angker b. kern ( inti ) c. kumparan
1 2 3
4 5
TE- 048
14
TE- 048
15
Kontak PembukaNormaly Close ( N C ) Kontak Pengubah dengan pemutusan Kontak pengubah dua jalandengan pembuka ditengah Kontak pembuka jembatan Kontak pengubah pengunciansebelum membuka Kontak geser , penutup posisibalik tetap Kontak geser pada penutup posisi balik tetap Kontak geser pada penutup tetapdan posisi balik tetap
TE- 048
16
10
Kontak tutup dengan penutupan waktu awal Kontak buka dengan pembukaan tunda Penutup dengan gerakan kontak tertunda , tunda hubung .
11
12
13
Pembuka dengan gerakan kontak tertunda , tunda buka / lepas . Penutup dengan gerakan kontak tertunda , tunda buka / lepas Pembuka dengan gerakan kontak tertunda , tunda hubung . Saklar apung N O dan N C a) Kontak penutup saklar limit b) Kontak pembuka saklar limit
14
15
16
17
18
Saklar limit dengan kontrol mekanik pada kedua arah dan dua rangkaian terpisah . atau Zikering
20
TE- 048
17
21
22
Pemisah beban dengan zikering Tombol tekan secara umum a) Tombol tekan N O b) Tombol tekan N C
23
24
25
Saklar putar
26
Saklar ungkit
27 28 29 30
Saklar satu kutub dengan empat posisi Operasi manual dengan pengungkit Operasi manual dengan memutar Operasi manual dengan kunci Operasi manual dengan disentuh , misal . rol Roda tangan
31 32
TE- 048
18
33
34 35
36
Pemisah
37
38
39
a) Pemutus arus lebih termis satu kutub . b) Pemutus arus lebih termis tigakutub
40
Not Gate
41 42 43
TE- 048
19
2.
Macam-macam diagram 2.1. Diagram pengawatan dan skema lintasan arus. Gambar pengawatan dan skema lintasan arus. Sebuah motor arus bolak-balik 1 fasa yang dirangkai melalui suatu kontaktor dengan cara : a). b). Motor hanya bekerja selama tombol S1 ditekan terusmenerus. Motor bekerja melalui penekanan tombol S2 sesaat saja, dengan menekan tombol S1 motor berhenti. a). Rangkaian tanpa pengunci. Diagram pengawatan
L1 N PE F1 3 3 S1 E in 4 K1 A2 3 K1 A2 M 1 N PE A1 1 S1 4 A1 3 1
TE- 048
20
b).
Diagram pengawatan
L1 N P E F1
3 S1 A us S2 E in 4 14 A 2 3 4 3 13 A 1 1 K1
1 S1 2 3 S2 4 K1 14 13 K 1 3 1
A1 K1 M 1 A2 N PE
M 1
2.2 Diagram pengawatan dan diagram satu garis. Gambar dibawah memperlihatkan 3 motor penggerak M1 suatu mesin bor bangku dihubung ke jala-jala melalui saklar pengaman motor Q1. Pemutar drus lebih termis, tiga kutub mengamankan motor dari beban lebih. Sekring tiga kutub F1 digunakan sebagai pengaman hubung singkat untuk motor dan penghantar.
TE- 048
21
Diagram pengawatan
L1 L2 L3 N PE
F1
F1
Q 1
Q 1
M 1
M 1
Komponen pengaman arus lebih yang berfungsi sebagai pengaman hubung singkat harus dipasang di awal penghantar. Komponen pengaman arus lebih sebagai pengaman beban lebih boleh dipasang pada penghantar dimana saja. Pemutus arus lebih termis harus disetel pada arus nominal
TE- 048
22
motor.
TE- 048
23
Latihan Sebuah motor arus bolak-balik satu fasa harus dapat dikendalikan dari dua tempat melaluisebuah kontaktor.diagram pengawatan terlihat seperti gambar dibawah ini :
Gambarlah skema lintasan arusnya ( rangkaian utama dan rangkaian bantu ).
Diagram pengawatan :
TE- 048
24
Pemelajaran 3
Penggunaan Alat Ukur Listrik 1. Pemakaian Alat Ukur AVO Meter Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan alat ukur AVO meter adalah sebagai berikut:
Penempatan alat ukur harus aman sesuai dengan sepesifikasi alat. Rangkaian alat ukur harus sesuai dengan penggunaan Saklar pemilih batas ukur harus sesuai dengan besaran yang akan diukur Pembacaan skala harus tepat
TE- 048
25
TE- 048
26
1.2 Pengukuran Tahanan Satuan besaran tahanan adalah Ohm( ) Pada pengukuran bertegangan! tahanan tidak boleh dalam kondisi
Posisi
saklar
pemilih
Gambar rangkaian
TE- 048
27
batas ukur
Nilai pengukuran adalah penujukan jarum x posisi saklar pemilih Hasil pengukuran = 200 x 100 = 20 000 Ohm 1.3 Pengukuran Tegangan Satuan besaran tegangan listrik adalah Volt (V) Pada pengukuran tegangan, Volt meter dirangkai paralel terhadap sumber yang diukur!
TE- 048
28
ukur
Gambar rangkaian
Nilai pengukuran adalah penujukan jarum x (FSD/Batas Ukur) Pengukuran Tegangan Motor 3 Fasa
TE- 048
29
V1 V2 V3 Pengaman atau hantaran putus / hantaran bocor B.2. Mengukur dibelakang saklar Pengukuran R-S, S-T, R-T
1.4. Pengukuran Arus Satuan besaran arus listrik adalah Ampere (A) Pada pengukuran arus, Ampere meter dirangkai seri terhadap beban yang diukur!
TE- 048
30
Posisi ukur
Gambar rangkaian
TE- 048
31
Tugas
tegangan
adan
arus
pada
2. Pemakaian Alat Ukur Isolasi Tester a. Keadaan Isolasi Instalasi Suatu instalasi penerangan maupun tenaga sebelum dipakai perlu diperiksa keadaan isolasi instalasinya. Tahanan isolasi instalasi yang rendah menyebabkan mengalirnya arus bocor. Arus bocor selain merugikan daya listrik dalam pemakaian, juga dapat menimbulkan tegangan sentuh. Begitu juga kerusakan isolasi dapat menimbulkan tegangan sentuh yang dapat membahayakan jiwa manusia. Oleh karena itu sebelum instalasi disambung dengan beban dan sumber tegangan harus diukur tahanan isolasinya . Setiap instalasi yang sudah dipasang / dipergunakan selama kondisinya. b. Tahanan Isolasi ( pasal 213 dan 322 ) Semua pengawatan harus dipasang sedemikian rupa sehingga bebas dari hubung singkat dan hubung tanah. Dalam keadaan 10 tahun perlu diteliti kembali
TE- 048
32
normal semua instalasi listrik harus mempunyai tahanan isolasi yang cukup. Dalam ruang kering nilai tahanan isolasi semua perlengkapan listrik dalam keadaan tidak dibumikan yaitu antara : penghantar dan penghantar penghantar dan bumi . 1.000
Ohm pervolt tegangan nominal ( ayat 213 B2 dan ayat 322 A1 ). Berarti besarnya arus bocor tiap bagian itu pada tegangan kerjanya tidak boleh lebih dari 1 mA. Bagian instalasi yang lebih dari 100 m, besarnya arus bocor untuk tiap 100 m tidak boleh lebih dari 1 mA. Instalasi di dalam ruang lembab dan basah , besarnya tahanan isolasi paling rendah harus 100 Ohm pervolt tegangan nominal ( PUIL ayat 213 B3 dan ayat 322 A2 ) Instalasi dengan tegangan jaringan 380 V / 220 V, tahanan isolasinya tidak boleh lebih kecil dari harga yang tercantum dalam tabel berikut ini .
Tempat Instalasi Tahanan Isolasi untuk Tegangan Jaring 380 V / 220 V
1.000 100
dengan daya lebih dari 5 KW, keadaan isolasi perlu diperiksa dan jika keadaan isolasi tidak memenuhi ketentuan atau terlihat adanya gejala penurunan , instalasi harus segera diperbaiki ( PUIL - ayat 213 C1 ) .
TE- 048
33
Pada
jaringan
instalasi
yang
tidak
dibumikan
sekurangyang
kurangnya harus ada satu alat (pengamat isolasi) tersebut. ( ayat 213 C4 )
c. Alat Pengukur Tahanan Isolasi Pengukuran tahanan isolasi harus dilakukan dengan alat khusus yang baik dan telah ditera. Alat tersebut dinamakan Meger ( Mega ohm meter). Meger harus dapat membangkitkan tegangan searah sekurang-kurangnya sama dengan tegangan nominal instalasi tersebut, tetapi tidak boleh kurang dari 500 V . ( ayat 322 A4 ) d. Pengujian Tahanan Isolasi Pengukuran tahanan isolasi dilaksanakan dengan peralatan dalam keadaan tidak terhubung ke jaringan . Pengukuran dilakukan pada setiap bagian penghantar : antara dua alat pengaman di belakang alat pengaman yang terakhir .
TE- 048
34
Pengukuran tahanan isolasi antara penghantar yang tidak di bumikan terhadap bumi . Meger dihubungkan ke bumi ( penghantar PE ) dan satunya dihubungkan ke penghantar yang tidak dibumikan ( penghantar fase atau netral ). Penunjukan jarum Meger menunjukkan besarnya tahanan isolasi yang diukur. Pada pengukuran ini sakelar lampu tidak perlu dilepas. Gambar rangkaian pengujian sebagai berikut :
Pengukuran tahanan isolasi antara penghantar yang tidak di bumikan yang satu dan lainnya Jika mengukur tahanan isolasi antara dua penghantar, sakelar beban harus dalam keadaan terbuka atau beban dilepas. Bila tidak demikian berarti kita mengukur tahanan beban, tidak mengukur tahanan isolasi. Gambar rangkaian pengukurannya sebagai berikut :
TE- 048
35
e.
Tugas : Ukurlah tahanan isolasi pada instalasi dengan menggunakan alat ukur Megger, lalu tentukan apakah instalasi tersebut dalam kondisi baik ( memenuhi syarat ) atau tidak. Alat dan Bahan Alat Alat: Megger Kabel Lab Obeng pipih Obeng kembang
Instalasi pada panel kontrol. Pengukuran tahanan isolasi instalasi, instalasi yang diukur harus bebas dari tegangan. Awas terminal-terminal megger bertegangan.
Keselamatan Kerja
Informasi Megger adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk mengukur tahanan isolasi suatu instalasi listrik.
TE- 048
36
2. AC V berfungsi untuk
pengukuran tegangan AC.
Cara pengoperasian megger: 1. Sebelum Megger dipakai untuk mengukur tahanan isolasi, ceklah batery alat ukur. Caranya tekan tombol Remote Batt Check, lihat gerakan jarum penunjuk. Jika jarum bergerak di daerah skala dengan keterangan Batt Good, berarti kondisi batery masih baik, alat ukur dapat dipakai untuk melakukan pengukuran, demikian sebaliknya. 2. Tekan tombol batas ukur Didalam pemilihan batas ukur : misal instalasi/peralatan yang diukur memiliki tegangan kerja 220 V maka digunakan BU 250 V/50 M . Apabila tegangan kerja sumber 380 V, maka batas ukur megger yang dipilih adalah 500 V/100 M dst.
TE- 048
37
3. 4.
Hubungkan kedua ujung colok (lead) megger pada Kemudian tekan tombol Continuous use ( pemakaian
terminal-terminal pengukuran yang telah ditentukan terus-menerus) atau tekan tombol merah yang ada di colok (Pemakaian sesaat ). 5. Bacalah hasil penunjukkan jarum penunjuk untuk mengetahui seberapa besar nilai tahanan isolasinya. Pengukuran Bagian instalasi yang diukur adalah : i. Yang terletak diantara 2 pengaman arus lebih. ii. Yang terletak sesudah pengaman arus lebih. Pengukuran dilakukan terhadap i. Penghantar fase ke bumi. ii. Penghantar netral ke bumi. iii. Penghantar fase ke netral iv. Penghantar fase ke fase. Lakukan pengukuran Tahanan Isolasi dari suatu panel dengan langkah sebagai berikut : Matikan sakelar utama pada panel utama dan subsub panel Bukalah tutup panel utama Lepas pengaman lebur dan pemisah netral Rangkaian pengukuran seperti pada gambar 1 Catatlah hasil pengukuran ke dalam tabel 1
TE- 048
38
ja r in g a n
T N PE
beban
le p a s
Gambar Rangkaian
Tabel 1 NO . 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Yang diukur PE - R PE - S PE - T PE - N R-S S-T T-R T-N R. Isolasi (Ohm) __________ __________ __________ __________ __________ __________ __________ __________ BU Megger ________ ________ ________ ________ ________ ________ ________ ________ Kesalahan/ Gangguan ________________ ________________ ________________ ________________ ________________ ________________ ________________ ________________
3. Pemakaian Alat Ukur Urutan Fasa a) Cara menggunakan : Jika tusuk kontak kita masukkan pada jaringan / line, maka lampu indikator akan menyala, jika lampu mati berarti fase ada yang putus. Apabila urutan fase benar, roda putar akan berputar ke arah sesuai dengan jarum jam.
TE- 048
39
Apabila urutan fase salah, roda putar akan berputar ke arah yang berlawanan dengan arah jarum jam. Terjadinya gerak putar pada roda putar karena adanya perputaran 3 flux yang diakibatkan oleh arus Sumber 3 fase, dimana jika dua arah flux dibalik, maka perpaduan 3 flux pada alat ukur akan berlawanan dengan gerak sebelumnya. b) Menentukan urutan fase dengan medan putar dengan BBC Goerz Metrawatt Keterangan :
3 4 L1 L1 L2 L3 L2 L3 1
1. Lampu Indikator line jaringan. 2. Roda putar penentu urutan fase medan putar. 3. Tusuk kontak / terminal input line. 4. Tusuk kontak pada sumber / jaringan.
Gambar
c) Tugas Lakukan pengujian urutan fasa pada beberapa stop kontak yang ada di sekitar ruang kerja anda
Kesalahan
Rangkaian
TE- 048
40
1) Dasar Mencari Kesalahan Di dalam menangani suatu kerusakan baik peralatan maupun instalasi dibutuhkan : 2) Pengalaman dalam mengidentifikasi permasalahan Metode yang tepat dan benar dalam mengidentifikasikan Pengetahuan a) dasar yang harus dimiliki sebelum mencari
kesalahan / kerusakan adalah : Mengenal alat ukur listrik yang dipakai ( AVO meter, Isolasi Tester ) b) Pemakaian alat ukur (Pengoperasian alat ukur ) seperti pada pemelajaran 3 3). Hal hal yang perlu diperhatikan dalam bekerja mendeteksi /mencari kerusakan/kesalahan : a) Ketepatan waktu ( efektif dan efisiensi ) , contoh : kapan kita harus mengganti dan kapan kita harus memperbaiki ? b) Dalam pekerjaan yang kompleks dan sulit perlu dibuat : Catatan ( Alat dan bahan yang diperlukan ) Gambar rangkaian jika belum ada ( sudah rusak ) Pengontrolan dengan alat ukur c) Data dan analisanya d) Faktor keselamatan kerja baik alat maupun manusia yang bekerja e) Tidak diperbolehkan melepas atau merusak pengaman f) Harus bisa berfungsi dengan baik dan benar
TE- 048
41
kesalahan/kerusakan :
TE- 048
42
Perkiraan sementara / hipotesa Jika sudah athu tanda - tanda tersebut diatas dan belum mengetahui penyebab serta dimana letak kerusakan / kesalahannya, maka hal ini perlu diyakinkan dengan jalan menganalisa sementara yaitu:
TE- 048
43
Penyebab Gangguan dan Jenis Pengukurannya: Jenis Penyebab Gangguan a) Tidak berfungsi/bekerja Bisa dilakukan pengukuran :
Jenis Pengukuran a) Pengukuran Tegangan Tegangan sumber sampai tempat kesalahan Tegangan tempat kesalahan sampai ke sumber Tegangan di bagian lain Pengukuran Tahanan Tahanan normal (peralatan) Tahanan isolasi (peralatan) Tahanan isolasi rangkaian : - fase-fase - Fase-nol - Fase-Hp
Tegangan Tahanan b)
c)
c)
d)
TE- 048
44
4. Merangkai dan mencari kesalahan pada rangkaian kontrol elektromekanik Rangkaian Kontrol ( DOL ) Motor 3 Fasa Putar Kanan Kiri Dengan Tombol Tekan Gambar Kerja / Tugas :
Gambar kerja : Lihat gambar yang sudah dilengkapi Membuat gambar perencanaan rangkaian utama dan kontrol untuk instalasi motor 3 fase putar kanan kiri dengan tombol tekan.
Tugas :
Merangkai pada trainer yang tersedia Menganalisa letak kesalahan / kerusakan rangkaian dengan metode tegangan Memperbaiki letak kesalahan / kerusakan rangkaian Alat / Bahan Trainer Pencariaan Kesalahan ( 514.15.00/T)
TE- 048
45
Gunakan komponen yang berstandar sehingga bebas dari bahaya sentuhan langsung bagian yang bertegangan
Awas ! Saudara bekerja dengan listrik, hindari dari bahaya tegangan sentuh.220V/380V.
4) Matikan sumber tegangan jika akan melepas rangkaian, merubah rangkaian atau memperbaiki rangkaian. 5) Laporkan/periksakan pada guru jika mau mencoba rangkaian ke sumber tegangan. Langkah Kerja 1. Siapkan peralatan dan trainer.
TE- 048
46
2. Gambar rangkaian utama dan pengendali sesuai tugas yang diberikan. 3. Rangkailah.pada trainer yang tersedia. 4. Periksakan pada instruktur, jika mau diuji coba. 5. Rangkaian instalasi motor ada permasalahan : a) Motor tidak bekerja ( putar kanan maupun kiri ) b) Motor bekerja hanya satu arah putaran c) Setelah bekerja motor tidak mau di stop 6. Analisalah dengan menggunakan metode tegangan. 7. Tentukan letak kesalahan / kerusakan dan perbaikilah. 8. Uji cobalah rangkaian sampai bekerja dengan benar. 9. Bongkar rangkaian tersebut. 10. 11. Kembalikan alat / bahan ke tempat semula. Buatlah laporan dan hasil kesimpulan.
Cara Kerja / Petunjuk Prinsip membalik arah putaran ini sama dengan job sheet no 15.15.15.03, hanya perbedaannya pada komponen pengoperasiannya saja, yaitu dengan menggunakan tombol tekan: S0 = tombol tekan stop S1 = tombol tekan start putar kanan S2 = tombol tekan start putar kiri
Ada dua macam tombol tekan yang digunakan : 1. Tombol tekan biasa
Konstruksi dari gambar simbol
TE- 048
47
Dari segi keamanan jika kedua tombol (S1dan S2) ditekan bersamaan, maka kedua kontaktor (K1 dan K2) akan bekerja bersamaan, hal ini akan mengakibatkan gangguan dari fungsi komponen (hubung singkat). 2. Tombol tekan seporos adalah cara yang paling aman
Konstruksi dari gambar simbol
Jika kedua tombol ditekan bersamaan maka masing-masing tombol akan saling memutuskan dan rangkaian tidak akan bekerja, supaya lebih aman lagi, maka harus diberi pengunci kontak NC dari K1 dan K2 kontaktor magnit
TE- 048
48
TE- 048
49
Tugas 1. Buatlah gambar rangkaian kontrol dan utama DOL instalasi motor 3 fase putar kanan kiri dengan menggunakan komponen sebagai berikut : Tombol tekan seporos NO/NC S2 = tombol stop S1 = start putar kanan S3 = start putar kiri MCB 3 fase (F0) ELCB 3 Fase (F1) MCB 1 fase (F2) Kontaktor magnet (K1 dan K2) Thermorelay (F4) Lampu indikator putar kanan (H3) Lampu indikator putar kiri (H2) Lampu indikator gangguan (H1) rangkaian pada trainer yang tersedia, jika ada
2. Ujicobalah
permasalahan : Motor tidak bekerja sama sekali. Motor bekerja satu arah putaran. Setelah bekerja motor tidak mau distop Analisalah dengan menggunakan metode tegangan secara sistematis dengan mengisi tabel pengamatan sampai rangkaian bekerja secara normal/benar
TE- 048
50
3. Buatlah
laporan
dari
hasil
pengamatan
dan
tentukan
letak
kesalahan/kerusakannya
TE- 048
51
TE- 048
52
TE- 048
53
Rangkaian kontrol sudah baik ! Mengapa motor hanya bekerja satu arah putaran ? Analisa kerusakan pada rangkaian utama/daya dengan tabel pengamatan :
NO POSISI KOMPONEN POSISI PENGUKURA N L1 - L2 L2 - L3 L3 - L1 MCB 3f -on ELCB 3f -on 2 Pada K1 / K2on L1 - L2 L2 - L3 L3 - L1 1-3 3-5 5-1 2-4 4-6 6-2 HASIL PENGUKURA N 0V 0V 0V 380V 380V 380V 380V 380V 380V 0V 0V 0V Hantaran L1 1 baik Hantaran L2 3 baik Hantaran L3 5 baik putus/rusak diperbaiki (f10) KETERANGAN / HASIL ANALISA
Pengaman MCB 3 fase dan ELCB 3 fase baik Sumber tegangan 3 fase ada
Kontak utama K1
Kesimpulan : Kerusakan ada pada : 1. Rangkaian kontrol : Tombol Stop (S2) lengket,motor tidak mau berhenti Tombol S1 dan S3 / NO putus motor tidak mau bekerja 2. Rangkaian utama : Ketiga kontak utama K1 putus dan K2 baik sehingga motor hanya bekerja satu arah putaran
TE- 048
54
KRITERIA PENILAIAN :
BETUL NO AKTIVITAS/TUGAS (B) 1 1 1 1 SALA H (S) 0 0 0 0 BOBO T (BO) 2 2 4 2 10 HASIL (H) BOXH KET.
1 2 3 4
Gbr Rangk. Kontrol Gbr. Rangk. Utama Analisa Kesalahan Kesimpulan Jumlah total ( )
TE- 048
55