Anda di halaman 1dari 76

Sistem Kontrol Elektromagnetik

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan dinamika perkembangan pendidikan, khususnya pendidikan kejuruan,
disamping perkembangan pendidikan itu sendiri, dinamikanya juga harus selalu
menyelaraskan diri dengan perkembangan dunia usaha dan industri (DUDI). Oleh
sebab itu, dalam setiap perkembangan DUDI tersebut harus segera direspon dalam
pelaksanaan pendidikan kejuruan. Cara meresponnya adalah dengan memperoleh
informasi melalui berbagai ara, salah satunya adalah melalui media pembelajaran
berupa !ahan "jar yang selalu harus diperbaharui sesuai dengan perkembangan
tersebut.
!ahan "jar ini seara khusus ditulis bagi sis#a S$%, dengan peminatan &eknik
%etenagalistrikan seara umum. Dimana ara penyajian modul ini disesuaikan dengan
pengalaman seorang guru produktif S$% seara umum.
$empelajari dengan benar topik'topik materi yang terkandung dalam bahan ajar ini,
akan membantu sis#a S$% untuk menguasai materi tentang Instalasi Motor Listrik
dalam lingkup peminatan &eknik %etenagalistrikan.
Untuk mendalami bahan ajar Instalasi $otor (istrik, sis#a sebaiknya telah mendalami
materi &eknik Instalasi &enaga (istrik dan materi &eknik Distribusi &enaga (istrik.
Selanjutnya materi Instalasi $otor (istrik sebagai pendukung untuk mempelajari materi'
materi &eknik Instalasi )emanfaatan &enaga (istrik.
B. Deskripsi Bahan Ajar
Dalam bahan ajar ini akan dibahas tentang pemasangan dan pemeliharaan instalasi
motor listrik, yang meliputi bahasan* pengasutan, proteksi, dan pengontrolan operasi
motor listrik. Serta membahas tentang + komponen pengendali elektromekanik.
,
Sistem Kontrol Elektromagnetik
!ahan ajar ini menggunakan sistem pelatihan dengan pendekatan kompetensi, yakni
salah satu ara untuk menyampaikan atau mengajarkan pengetahuan keterampilan dan
sikap kerja yang dibutuhkan dalam suatu pekerjaan. $elalui pendekatan apa yang
dapat dilakukan setelah mengikuti pelatihan, dimana kompetensi adalah penguasaan
indi-idu seara aktual di tempat kerja. $eliputi identifikasi apa yang harus dikerjakan,
prestasi yang diraih, dan memastikan elemen kompetensi terakup, serta proses
penilaian.
C. Tujuan Pemelajaran
Setelah mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran yang terdapat pada bahan ajar ini
sis#a diharapkan mampu memahami dan menjelaskan tentang pengendali
elektromekanik, dengan ruang lingkup materi +
)engasutan motor induksi tiga fasa
)roteksi motor
)engontrolan operasi motor induksi . fasa
%omponen pengendali elektromekanik
D. Materi Pokok !an "u Materi Pokok
/o $ateri )okok Sub $ateri )okok
, )engasutan motor induksi
tiga fasa
)engasutan langsung (DO()
)engasutan dengan '
)engasutan dengan primary
resistance
)engasutan dengan secondary
resistance
0 )roteksi motor )eralatan proteksi
)roteksi beban lebih motor
)entanahan motor
. )engontrolan operasi
motor
)engontrolan motor dengan dO(
)engontrolan motor dengan dua
arah putaran
)engontrolan motor dengan
pengasut '
0
Sistem Kontrol Elektromagnetik
/o $ateri )okok Sub $ateri )okok
)engontrolan motor berurutan
$engatur keepatan putar motor
rik
1 %omponen pengendali
elektromekanik
&ombol tekan (push botton)
&hermal o-erload relay
(ampu indikator
&ime delay relay
$otor iruit breaker
Seletor s#ith
.
BAB II
Sistem Kontrol Elektromagnetik
Pengasutan Motor In!uksi Tiga #asa
A. Prinsip Pengontrolan Motor Listrik
%ata kontrol berarti mengatur atau mengendalikan, jadi yang dimaksud dengan
pengontrolan motor adalah pengaturan atau pengendalian motor mulai dari
pengasutan, pengoperasian hingga motor itu berhenti. $aka pengontrolan motor dapat
dikategorikan menjadi tiga bagian menurut fungsinya, yaitu+
)engontrolan pada saat pengasutan (starting)
)engontrolan pada saat motor dalam keadaan beroperasi (pengaturan
keepatan, pembalikan arah putaran dan lain'lain)
)engontrolan pada saat motor berhenti beroperasi (pengereman).
Sesuai dengan perkembangan teknologi yang memiu perkembangan industri, ara
atau sistem pengontrolan itu terus berkembang. $aka dari aranya dapat
diklasifikasikan menjadi +
)engontrolan ara manual (manual control)
)engontrolan semi'otomatis (semi-automatic control)
)engontrolan otomatis (automatic control)
)engontrolan terprogram (programable controller)
Dalam mengoperasikan motor listrik, agar dapat berfungsi andal dan terhindar dari
gangguan dan kerusakan, dan terjamin keselamatan terhadap bahaya sengatan listrik,
maka setiap instalasi motor'motor listrik dilengkapi dengan peralatan proteksi. 2aitu
proteksi beban lebih, pentanahan, dan hubung singkat.
1
Indikator Keberhasilan: Prinsip pengontrolan motor listrik, pengasutan: lansung
(DOL), bintang-segitiga, primary resistance, secondary resistance motor induksi 3
fasa dielaskan dan diidentifikasi dengan benar!
Sistem Kontrol Elektromagnetik
$otor induksi ("synchronous motor) seara luas banyak digunakan di fasilitas industri
dan bangunan besar. 3anangan dan pera#atannya sederhana, dapat disesuaikan
pada berbagai aplikasi di lapangan dan pengoperasiannya ekonomis. Ini sangat
menguntungkan sebagai solusi pengendali motor induksi pada sisi harga dan kualitas.
%arakteristik motor induksi tiga'phasa adalah arus bebannya tinggi pada sumber
tegangan dengan direct-on-line starting. $enghasilkan arus start dan lonjakan yang
tinggi jika diaplikasikan pada tegangan penuh, akan mengakibatkan penurunan
tegangan sumber dan pengaruh transien torsi pada sistem mekanik.
4ambar 0',. $etoda $otor Starting.
,. Direct-On-Line motor starting.
0. #tart-delta (bintang'segitiga) motor starting.
.. #oft starter (50), motor starter kontinyu dan bertahap, alternafif seara elektronik
sebagai pengganti Start'delta (bintang'segitiga) motor starting.
1. $ariable %re&uency Dri'ers atau in-erter sebagai pengendali keepatan motor
dan terintegrasi dengan proteksi motor seara elektronik.
6
Sistem Kontrol Elektromagnetik
Sistem pengoprasian motor dilakukan pada saat start, running dan Stop. %eberhasilan
suatu pengoperasian sebuah motor listrik bukan saja ditentukan pada 7 (unning
Performance 7 motor , tetapi juga juga ditentukan oleh 7 #tarting Performance 7
)emilihan metoda starting banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kapasitas
daya motor 8 keperluan arus starting , torsi starting , keepatan , jenis atau tipe motor
dan maam'maam beban yang digerakkan oleh motor tersebut.
Starting $otor induksi rotor sangkar dapat dilakukan antara lain +
Dire$t on line % D&L '
Starting dengan metoda ini menggunakan tegangan jala'jala 8 line penuh yang
dihubungkan langsung ke terminal motor melalui rangkaia pengendali mekanik
atau dengan relay kontaktor magnit.
"tar Delta
Star a#al dilakukan dalam hubngan bintang dan kemudian motor beroperasi
normal dalam hungan delta. )engendalian bintang ke delta dapat dilakukan
dengan sakelar mekanik 2 89 atau dengan relay 8 kontaktor magnit.
"tarting Dengan Menggunakan Tahanan Primer %Primar( )esistan$e'
Starting dengan metoda ini adalah dengan menngunakan tahanan primer untuk
menurunkan tegangan yang masuk ke motor.
Auto Trans*ormer
Starting dengan metoda ini adalah dengan menghubungkan motor pada
taptegangan sekunder auto transformer terendah dan bertahap dinaikkan
hingga menapai keepatan nominal motor dan motor terhubung langsung
pada tegangan penuh 8 tegangan nominal motor .
Motor "lip )ing + )otor lilit.
Untuk motor rotor lilit ( #lip (ing ) starting motor dilakukan dengan metoda
pengaturan rintangan rotor ( #condary (esistor ) . $otor beroperasi normal
pada rotor dalam hubungan bintang.
:
Sistem Kontrol Elektromagnetik
B.Pengasutan Langsung % Dire$t on line+D&L starter '
%arakteristik umum +
"rus starting + 1 sampai ; kali arus nominal
&orsi starting + <,6 sampai ,,6 kali torsi nominal
%riteria pemakaian +
. terminal motor , daya rendah sampai menengah
"rus starting tinggi dan terjadi drop tegangan
)eralatan sederhana
=aktu total yang diperlukan untuk DO( Starting direkomendasikan tidak
lebih dari ,< detik
4ambar 0'0. %arakteristik arus, torsi dan keepatan.
>arga torsi dan arus pada saat starting dapat ditentukan dari persamaan berikut +
Daya ? &orsi @ keepatan sudut
? & @ A............#att
Bika A ? 0 ./s, maka daya masukan motor ())
) ? 0 ./s.& atau ? %.&
)erbandingan &orsi starting dengan &orsi beban penuh kalau

f
f
ST
f
ST
S
I
I
T
T
.
2

=
C
Sistem Kontrol Elektromagnetik
Contoh +
Bika motor listrik . fasa arus startingnya C kali arus beban penuh dan slip motor pada
beban penuh 1 D distarting pada tegangan normal dengan DO( starter. &entukan
harga &orsi Starting E
Diketahui + I
S&
? I
SC
? C I
f

S
f
? 1 D ? <,<1
Ditanyakan &
S&
? E
)enyelesaian +
>asil perhitungan ini menunjukkan bah#a jika motor distarting langsung ke jala'jala
(DO(), mengambil arus starting C kali arus beban penuh, maka torsi starting akan sama
dengan ,,F: kali torsi beban penuh.
f
f
ST
f
ST
S
I
I
T
T
.
2

=
? 04 , 0 04 , 0
. 7
2
2
x x
I
I
f
f

?
04 , 0 7
2
x
f ST
T T . 96 , 1 =
)ada a#al pengasutan (starting), dimana tegangan 44( kumparan stator dan
kumparan rotor belum terbangkit, maka tegangan sumber hanya melayani kumparan
motor saja. Dimana putaran rotor
0 =
r
n
dan slip
1 = s
, kuat arus yang mengalir
sebesar +
T
r
jX
s
R
R
V
I
+ +
=
2
1
%arena
0 =
r
n
dan slip
1 = s
, maka persamaan diatas dapat ditulis+
( )
T
rst
jX R R
V
I
+ +
=
2 1
1
,
;
Sistem Kontrol Elektromagnetik
rst
I
adalah arus pengasutan (starting) dengan mengabaikan arus pemagnetan
I

yang sangat keil besarannya. $aka arus starting motor induksi sangat besar dibanding
arus nominalnya, tergantung pada tipe motor, maka arus starting dapat mencapai 6 - 7
kali arus normal.
)engasutan seara langsung DO( (direct on line) akan menarik arus sangat besar dari
jaringan ( : ' C kali arus normal), dan torsi pengasutan <,6 ' ,,6 @ torsi nominal.
3angkaian kontrol pengasutan motor seara DO( dapat dilihat pada gambar 0'1.
(a) Diagram daya (b) Diagram kontrol
4ambar 0'.. 3angkaian pengontrolan motor
"pabila motor induksi direkomendasikan diasut DO(, #aktu pengasutan singkat, tidak
lebih dari ,< detik dan kapasitas !>) motor maksimum 6k=. "tau pengasutan DO(
dapat direkomendasikan dengan kapasitas motor hingga <,6 ',$= apabila #aktu asut
6 detik dan persediaan daya pada feeder ukup, dimana #aktu t dan besaran kuat
arus starting motor tidak melampau triping alat proteksi.
F
Sistem Kontrol Elektromagnetik
%arakteristik hubungan antara arus I dan keepatan n
r
, dan torsi & dan keepatan n
r
dengan pengasutan DO( dapat dilihat pada gambar 0'0.
C. ,ontruksi Motor In!uksi Tiga Phasa
$otor induksi terdiri dari dua bagian utama +
!agian yang tetap , disebut Stator
!agian yang bergerak , disebut 3otor
Dilihat dari konstrusi rotor motor induksi ada dua jenis +
$otor rotor sangkar rangkaian rotor nya dihubung singkat.
$otor iinin lunur ( #lip ring motor ), mempunyai rotor lilit
4ambar 0'1. %ontruksi motor induksi.
Stator terdiri dari tiga bagian utama yaitu +
,<
Sistem Kontrol Elektromagnetik
,. 3angka , adalah rangka tuang atau baja tuang
0. Inti stator yang berupa lembaran baja khusus yang dilaminasi untuk
mengurangi kerugian inti dari arus pusar ( Gddy urrent ) dan dipres
langsung pada rangka , inti stator dibuat alur'alur pada bagian dalam yang
melingkar untuk penempatkan belitan 8 kumparan stator
3. !elitan stator terdiri tiga belitan yang identik dengan belitan fasa dan
ditempatkan pada ,0< derajat listrik disekeliling stator. $asing'masing belitan
terdiri dari sejumlah kumparan yang dihubungkan seri dan menghasilkan
jumlah kutub perfasa yang dibutuhkan, 4ambar 0'1, memperlihatkan
konstruksi stator dan rotor sangkar. 4ambar 0'6, memperlihatkan pelat nama
motor induksi memampilkan informasi penting yang diperlukan untuk
pemilihan dan aplikasi.
4ambar 0'6. )elat nama motor induksi.
Penan!aan Blok Terminal
Standar internasional untuk penandaan tiap belitan 8 kumparan stator pada blok
terminal adalah U ,H dan = dengan penandaan untuk setiap sambungan belitan U
,
'''
U
0
, H
,
'' H
0
dan =
,
'' =
0.
Standar sambungan bintang atau sambungan delta pada teminal blok diperlihatkan
seperti gambar 0':.
,,
Sistem Kontrol Elektromagnetik
4ambar 0': sambungan terminal I dan 9
4ambar 0'C. &erminal motor induksi . phasa.
4ambar 0';. >ubungan kumparan motor induksi . phasa.
,0
Sistem Kontrol Elektromagnetik
D.Huungan motor in!uksi tiga-phasa
Bika motor induksi tiga'phasa dihubungkan ke sumber tegangan, data pada pelat nama
motor harus disesuaikan dengan sumber tegangan dan frekuensinya. >ubungan
diimplementasikan melalui enam terminal (-ersi standar) pada kotak terminal motor dan
perbedaannya antara dua jenis rangkaian, hubungan bintang dan hubungan segitiga.
Contoh untuk sumber tegangan tiga phasa 1<< Holt, 6< >J (lihat gambar 0': dan 0'C).
4ambar 0':. >ubungan !intang.
,.
Sistem Kontrol Elektromagnetik
4ambar 0'C. >ubungan Segitiga.
Seara umum, keadaan motor tiga'phasa ditentukan pada standar (DI/8HDG <6.<,
IGC8G/ :<<.1). !agaimanapun juga ranangan pabrikan sangat dominan. Contoh,
yang ada di pasaran untuk daya output motor yang keil (K1 k=) seara khusus
digunakan pada pompa dan kipas, kadang'kadang kita temukan motor tanpa kotak
terminal. Disini kumparan dihubungkan dibagian dalam motor dan hanya tiga kabel
yang dapat dihubungkan untuk tegangan tertentu.
E.Pengasutan intang-segitiga %Motor "tarting "tar-Delta'
$etoda starting 2 ' banyak digunakan untuk menjalankan motor induksi rotor sangkar
yang mempunyai daya di atas 6 k= (atau sekitar C >)). Untuk menjalankan motor
dapat dipilih starter yang umum dipakai antara lain + saklar rotari 2 ' , saklar khusus 2'
,1
Sistem Kontrol Elektromagnetik
atau dapat juga menggunakan beberapa kontaktor magnit beserta kelengkapannya
yang diranang khusus untul rangkaian starter 2 ' .
)erlu diingat jika pada name plat motor tertulis 00<8.;< H, sedangkan tegangan jala'
jala yang tersedia sumber . fasa .;< H, maka motor tersebut hanya boleh dihubungkan
bintang (2) artinya motor berjalan normal pada hubungan bintang pada tegangan .;<
H. $otor tersebut dapat dilakukan starting 2 ' . "pabila dihubungkan pada tegangan
jala . fasa 00< H.
4ambar 0';. )erbandingan tegangan hubungan bintang (2) dan segitiga ()
4ambar 0'F. %arakteristik arus, torsi dan keepatan.
,6
Sistem Kontrol Elektromagnetik
%arakteristik Umum +
"rus start ,,; sampai 0,: kali arus nominal
&orsi start <,6 kali torsi nominal
%riteria pemakaian +
: terminal motor
&orsi punak pada perubahan star ke delta
4ambar 0';. $otor starting bintang'segitiga.
,:
Sistem Kontrol Elektromagnetik
)erbandingan arus start bintang L segitiga
fasa Z
fasa tegangan
fasa Z
V
Y I
ST
= =
3

3 .
fasa Z
V
I
ST
=

ST
ST
I
Y I
?
3 .
3
V
fasa Z
x
fasa Z
V
3
1
=

ST
ST
I
Y I
Dari hasil rumus di atas dapat dilihat bah#a besar arus pada hubungan bintang adalah
,8. kali arus jika motor dihubungkan segitiga.
#.Pengasutan !engan Tahanan Primer %Primar( )esistan$e'.
Starting dengan menggunakan tahanan primer adalah suatu ara menurunkan
tegangan yang masuk ke motor melalui tahanan yang disebut tahanan primer karena
tahanan ini terhubung pada sisi stator. >al ini menggunakan prinsip tegangan jatuh.
Dari gambar 0'F, terlihat kalau tap berubah menjadi M -olt sehingga berlaku persamaan
+
SC SC
T X start T dan I X start I
2
= =

f
f f
S
I
start I
T
start T
.
2

=

f
f
SC
S
I
I X
.
2

=
?
f
f
SC
S
I
I
X .
2
2

?
f
S a X . .
2 2
,C
Sistem Kontrol Elektromagnetik
4ambar 0'F. Starter dengan &ahanan )rimer ()rimary 3esistane Starter).
)erbandingan torsi dengan torsi beban penuh +

=
f
ST
T
I
f
S a X . .
2 2
)enggunaan metoda starting ini banyak digunakan untuk motor'motor keil.
,;
Sistem Kontrol Elektromagnetik
..Pengasutan !engan Auto trans*ormer %Auto Trans*ormer "tarting'
Starting dengan ara ini adalah dengan menghubungkan motor pada tahapan tegangan
sekunder auto transformer terendah. Setelah beberapa saat motor diperepat,
transformator diputuskan dari rangkaian dan motor terhubung langsung pada tegangan
penuh.
4ambar 0',<. Starter dengan "uto'&ransformer
&ransformator dibuat dari sejumlah tahapan tegangan sekunder yang biasanya ;. D,
:C D dan 6< D dari tegangan primer.
,F
Sistem Kontrol Elektromagnetik
Bika perbandingan tahapan tegangan ? k, maka pasa tap :C D k ? <,:C. Ini berarti
bah#a tegangan pada motor akan sama dengan dikali tegangan jaring atau sama
dengan k. H -olt
"rus yang diambil motor akan menjadi k kali bila motor tersebut distarting langsung ke
jala'jala (DO( starting) yang sama dengan k.I
Dengan mengabaikan arus magnetisasi transformator, arus primer yang diambil sama
dengan k kali arus sekunder yang sama dengan k
0
I. Badi k
0
adalah penurunan arus
aktual motor jika distarting dengan auto transformer starting.
Sebagai ontoh +
Bika motor distart langsung ke jala'jala mengambil arus :<< D kali arus beban penuh.
)ada tap :C D, arus pada terminal motor akan sama dengan 1<< D, akan tetapi arus
primer pada #aktu starting akan sama dengan k kali 1<< D atau sama dengan 0:C D
dari arus beban penuh ini adalah arus yang diambil dari sistem suplay.
4ambar 0',,. Diagram hubungan arus dan tegangan pada DO( starting dan
"uto &ransformer starting.
&orsi starting sebanding dengan kuadrat arus motor.
)ada tap dengan perbandingan tegangan k, torsi akan menjadi k
0
kali torsi starting yang
dihasilkan pada #aktu motor distarting langsung ke jala'jala. )ada tap :C D, torsi
starting akan menjadi :C D kuadrat atau sama dengan 16 D dari harga torsi DO(.
0<
Sistem Kontrol Elektromagnetik
%euntungan dari metoda starting ini adalah tegangan motor pada saat distart pada
kondisi torsi yang telah besar daripada metoda starting dengan tahanan primer (primary
resistane starting), pada penurunan tegangan yang sama dan arus jaringan yang
sama.
H.Pengasutan !engan Pengaturan Tahanan )otor
$etoda lain untuk menurunkan arus starting (I
0
) adalah dengan menggunakan tahanan
(3) yang dihubungkan pada rangkaian rotor. Starting ini hanya dapat dipakai untuk
motor induksi motor rotor lilit (motor slip ring), sedangkan untuk motor induksi rotor
sangkar hal ini tidak bisa dilakukan.
$otor induksi rotor lilit juga disebut motor induksi inin geser (slipring), rotornya
mempunyai lilitan yang dihubungkan ke tahanan luar. )ada #aktu starting, motor
dihubungkan dengan tahanan ((heostat) dengan harga 3 yang maksimum. Setelah
motor running, maka rheostat dihubung singkat.
)ada saat motor diam slip ? ,
Badi f
0
? f
,
"rus motor I
0 ?
2
2
2
2
2
2
2
X R
E
Z
E
+
=
)ada saat rotor bergerak harga slip mulai berkurang dari slip ? , sampai pada suatu
harga slip beban penuh.
)erubahan slip +
% 100 x
n
n n
S
s
r s

=
s r r
n S r n . =
s s r
n S n n . =

) 1 ( S n n
s r
=

) 1 (
120
S
P
f
n
r
=
Se#aktu diam, reaktansinya M
0
? 0 f
0
. (
0
? 0f(
0
? M
0
)ada saat berputar, reaktansinya )

* + f
+
!s! L
+
* +! f
+
L
+
* s! )
+
0,
LATIHAN
Sistem Kontrol Elektromagnetik
4ambar 0',0. )engaturan tahanan rotor.
Contoh soal +
$otor induksi 1 kutub dipasang pada jala'jala dengan frekuensi f ? 6< >J, putaran
motor ? ,166 rpm. >itung beban slip dan f
J
E
Ba#ab +
) 1 (
120
S
P
f
n
r
=

) 1 (
4
6000
1445 S =

) 1 ( 1500 1445 S =

1500
1445 1500
= S
Slip +
03 , 0 = S

f S f .
2
=


50 03 , 0 x =

frekuensi rotor f
0
? ,,6 >J
00
Sistem Kontrol Elektromagnetik
,. &uliskan rumus (persamaan) bah#a motor induksi diasut langsung, arus startingnya
sangat besar (:'C @ arus nominal), dan berapa besar slip motor saat itu.
0. )ersyaratan apa yang harus dipenuhi apabila motor kapasitas besar misal 6<< k=
diasut seara DO(
3. Sebuah motor mempunyai arus nominal 06", dengan pengasutan DO(, arus
starting : @ arus nominal. "pabila diasut dengan ', hitung arus pengasutannya.
1. !erapa besar perbandingan torsi beban penuh dengan torsi star untuk motor diasut
dengan primary resisitance.
6. &uliskan rumus (persamaan) untuk menentukan besar tahanan asut8fasa untuk
primary resistane, apabila arus starting maksimum ,,0 @ arus nominal motor.
:. &uliskan rumus (persamaan) untuk menentukan besar tahanan asut8fasa untuk
seondary resistane, apabila arus starting maksimum ,,0 @ arus nominal motor.
C. !agaimana pendapat anda, dapatkah motor induksi rotor sangkar diasut dengan
seondary resistane, beri penjelasan dengan singkatE
0.
Sistem Kontrol Elektromagnetik
BAB /
Proteksi Motor
A. Pers(aratan Proteksi
)ersyaratan tentang instalasi listrik di Indonesia adalah )ersyaratan Umum Instalasi
(istrik ()UI() yang diterbitkan oleh Standar /asional Indonesia (S/I), yang telah
disesuaikan dengan ,nternational -lectrotechnical .ommission (,-.). )ersyaratan
proteksi tentang instalasi pada )UI( pada bab .. )ersyaratan proteksi meliputi bahaya
kejut, sentuh langsung maupun tak langsung, pembumian, efek termal, arus lebih, dan
lain sebagainya.
!erkenaan dengan instalasi motor listrik, pasal'pasal pentingnya adalah* pasal ..1.:
tentang ,P (,nternational Protection), yang melindungi motor dari benda padat dan
benda air. Dimana pada pelat nama motor terantum ,P.
B. Peralatan Proteksi
)eralatan proteksi untuk instalasi pengontrolan motor meliputi +
>ubung singkat
"rus lebih
Sambar )etir
&egangan lebih
Dalam tabel .', akan diperlihatkan komponen'komponen peralatan proteksi instalasi
pengontrolan motor. Dimana selain sebagai alat proteksi juga berfungsi sebagai saklar
pemutus.
C. Proteksi Bean Leih Motor
$emproteksi operasi motor terhadap gangguan dan kerusakan, pada rangkaian
kontrolnya diterapkan peralatan proteksi seperti dari tabel ,. %eandalan kinerja proteksi
01
Indikator Keberhasilan: Persyaratan, peralatan proteksi dan proteksi beban lebih
serta sistem pentanahan rangkaian motor dielaskan dan diidentifikasi dengan benar!
Sistem Kontrol Elektromagnetik
akan sangat menentukan perlindungan motor terhadap gangguan. Sebagai gambaran
dipelihatkan pada gambar .',, suatu rangkaian pengontrolan motor dengan dua
keepatan dan dua arah putar yang dilengkapi dengan alat'alat proteksi &O( dan
sekring atau $C!.
&abel .',+ %omponen proteksi kontrol motor
/o %omponen Nungsi kerja
,. Sekering , fasa mengamankan arus lebih dengan
ara memutus (melebur) rangkaian jaringan
0. Sekering . fasa mengamankan arus lebih dengan
ara memutus (melebur) rangkaian jaringan
.. Saklar pemutus bekerja seara termal elektrik
1.
Saklar pemutus bekerja seara elektro magnetis
6. Saklar pemutus bekerja seara termal elektrik dan
elektro magnetis
:.
&ermal elektrik . fasa, menimbulkan panas oleh
karena aliran arus listrik
C. &O( . fasa, menggerakkan posisi kontak relai saat
terjadi arus lebih
;.
Saklar pemutus tiga kutub melepaskan arus lebih
dengan termal elektrik dan elektro magnet, yang
bekerja berdasarkan panas yang ditimbulkan oleh
arus listrik. Dan magnet bekerja saat arus sangat
besar, dan relai kontak berubah posisi.
F.
Saklar pemutus tiga kutub pelepasan arus lebih
dengan termal elektrik dan hubung singkat dengan
elektro magnetis, yang bekerja berdasarkan panas
yang ditimbulkan oleh arus listrik. Dan magnet
bekerja saat arus ukup besar. dan relai kontak
berubah posisi.
06
IOOIOOIOO IOOIOOIOO
Sistem Kontrol Elektromagnetik
4ambar .',. Sistem proteksi pengontrolan motor.
Dari gambar .',, sistem proteksi pengontrolan motor mempunyai dua, dimana masing'
masing akan memproteksi arus yang berbeda, maka batas penyetelan pemutusan arus
tidak sama besar.
)roteksi dari sumber tegangan dengan sekering, baik untuk rangkaian daya maupun
untuk rangkaian kontrol. Nungsi sekering dapat diganti dengan $C!, lihat gambar .',.
%eandalan &O( (thermal o'er load) sebagai alat proteksi adalah besaran arus proteksi
dapat disetel mengau kepada arus nominal motor.
!esaran arus &O( yang disetel adalah ,,< ' ,0<D dari arus nominal motor. Sebagai
ontoh+ suatu motor mempunyai arus nominal sebesar F", maka batas pemutusan arus
disetel*
0:
Sistem Kontrol Elektromagnetik
)enyetelan pemutusan arus &O(
A A x 10 9 % 110 = =
Untuk alat proteksi lainnya seperti $C!, batas pemutusan arusnya tidak dapat disetel.
Untuk menentukan nominal arus $C! sebagai proteksi rangkaian adalah minimum
,0<D dari kuat arus rangkaian yang diproteksi, misalnya beban motor.
%ontaktor'kontaktor magnet dari gambar .',, selain sebagai saklar, juga berfungsi
sebagai proteksi tegangan nol. Dimana bila ke kumparannya tidak bertegangan, maka
kontaktor akan memutus hubungan ke beban. >al ini akan terjadi apabila sistem kontrol
tersambar petir.
%oordinasi #aktu tripping alat'alat proteksi dari gambar .',, harus tepat, dimana #aktu
pemutusan &O( harus lebih singkat dari #aktu pemutusan sekering, terutama saat
terjadi gangguan hubung singkat.
D. Pemumian Motor
Sistem pentanahan suatu motor listrik seperti diperlihatkan pada gambar .'0, adalah
peralatan proteksi motor terhadap tegangan sentuh dan sambaran petir.
4ambar .'0. %abel )entanahan $otor
0C
Sistem Kontrol Elektromagnetik
"pabila baut pengikat kabel pentanahan dari gambar .'0, tidak terikat kenang akan
terjadi pengapian saat badan motor tersentuh tegangan yang disebabkan oleh
kegagalan isolasi motor atau motor disambar petir.
"kibat ikatan baut pentanahan tidak sempurna mengakibatkan resistansi pentanahan
tambah besar, apabila badan motor tersentuh tegangan seperti tersebut di atas dan
badan motor itu disentuh manusia, maka tegangan pentanahan yang tidak baik akan
mengalirkan arus melalui tubuh manusia yang besarannya dapat berakibatkan fatal.
Oleh sebab itu, periksa kabel pentanahan motor, terutama kekenangan ikatan
sambungan kabel seperti terlihat pada gambar .'0. )entanahan yang baik besarnya
tahanan maksimum adalah <,; .
0' Aturan Hukum
Desain bahan semua instalasi bertegangan tinggi harus memenuhi standar terbaru
teknologi teknik listrik. Di semua negara industri, sudah ada ketentuan dan aturan untuk
melindungi seseorang yang bekerja dengan peralatan listrik.
Diasumsikan bah#a, negara di mana buku ini akan digunakan, ketentuan dan aturan
yang ada di negara tersebut sama atau hampir sama dengan aturan yang tertulis dan
instruktur akan dapat menunjukan perbedaannya dengan mudah.
%etentuan untuk teknik listrik mengharuskan adanya penelitian terhadap aturan'aturan
yang di#ajibkan. %egagalan untuk memenuhi aturan'aturan ini seringkali dapat dikenai
hukuman (denda).
%etentuan ini memberikan sedikit kelonggaran terhadap orang yang terlatih, seperti ahli
listrik, yang sudah tahu ara menangani bahaya'bahaya ini.
"eorang ahli harus melin!ungi orang a1am2
"turan'aturan berikut ini harus selalu diperhatikan pada saat memasang dan
mengerjakan instalasi listrik+
0;
Sistem Kontrol Elektromagnetik
&idak boleh membahayakan kehidupan.
&idak boleh menyebabkan kerusakan (kebakaran).
Standar keamanan harus setinggi mungkin untuk menjamin operasi instalasi
yang bebas salah.
3' DE#INI"I
3.0 ,omponen akti*
%omponen aktif adalah semua komponen (bagian) atau konduktor (ka#at) yang
mempunyai kemampuan memba#a arus dan yang membentuk rangkaian listrik.
%ontak langsung dengan konduktor aktif diegah dengan isolasi (konduktor berisolasi di
dalam kabel), penutup pengaman (terminal yang ditutup), atau instalasi yang berada di
luar jangkauan.
!erikut ini adalah ontoh konduktor aktif+
Saluran listrik, sakelar, sekering, konduktor netral, steker dan terminal.
3.3 ,omponen tak akti*
%omponen tak aktif merupakan komponen penghantar yang bukan merupakan bagian
dari rangkaian kerja, ontoh+ rangka penutup motor.
3./ ,ontak !engan rangka
$erupakan hubungan, yang disebabkan kesalahan isolasi, antara konduktor aktif
dengan komponen tak aktif atau rangka penutup peralatan listrik.
3.4 Huungan singkat
$erupakan hubungan antar konduktor'konduktor aktif yang mempunyai potensial
berbeda.
3.5 ,esalahan Pemumian
&erjadi konduksi antara konduktor beraliran listrik dan bumi atau komponen yang
dibumikan, yang disebabkan kesalahan isolasi.
0F
Sistem Kontrol Elektromagnetik
4ambar .'.. Benis %esalahan )ada 3angkaian (istrik
/' Peralatan listrik
)eralatan listrik meliputi benda'benda yang seara keseluruhan atau sebagian,
digunakan untuk membangkitkan, menyalurkan atau menggunakan energi listrik.
CATATAN6
)eralatan listrik harus dilindungi terhadap kerusakan mekanik akibat temperature tinggi
yang dapat merusak isolasi. Bika, akibat kesalahan isolasi, terbentuk hubungan antara
konduktor aktif dan komponen tak aktif dalam suatu alat listrik, maka akan terdapat
beda potensial antara rangka penutup alat dan bumi.
/.0 Pen(ea tegangan leih pa!a rangka peralatan listrik
%elebihan beban, kegagalan untuk ekspansi, debu dan kelembaban, penanganan yang
salah dan perbaikan oleh orang yang tidak memenuhi syarat dapat menyebabkan
terjadinya tegangan lebih pada rangka penutup peralatan.
.<
Sistem Kontrol Elektromagnetik
/.3 Isolasi untuk pemakaian
Dilakukan dengan menutup konduktor pada sisi panjangnya dengan bahan isolasi
(pernis, email dan lapisan oksida tidak diiJinkan. %onduktor seperti ini hanya boleh
digunakan di bagian dalam peralatan listrik atau di belakang penutup pengaman).
/./ Tegangan o$or %salah'
$erupakan tegangan yang terjadi jika kontak mungkin terjadi.
/.4 Tegangan kontak
$erupakan bagian dari tegangan boor yang dapat dijembatani oleh manusia.
R
e
? tahanan eletroda bumi pemakai R
o
? tahanan eletroda bumi sumber daya
R
f
? tahanan boor R
lo
? tahan kontak pada lokasi
R
h
? tahanan manusia U

? tegangan kontak
U
f
? tegangan boor
U
l
? tegangan saluran
4ambar .'1. )erhitungan !esarnya &egangan %ontak dan 3angkaian Gki-alen.
.,
Sistem Kontrol Elektromagnetik
4' Area eraha(a %area tahanan'
$erupakan bagian massa bumi di mana, jika hubungan singkat ke bumi, akan timbul
tegangan yang ukup besar di segala titik referensi bumi (jarak yang ukup jauh dari
elektroda bumi).
4ambar .'6. Diagram "rea !erbahaya
4.0 Tegangan umi
$erupakan tegangan yang timbul antara bumi pemba#a arus (instalasi bumi) dan titik
referensi bumi yang berjarak ukup jauh dari elektroda bumi.
4.3 .ra!ien tegangan permukaan U
s
$erupakan bagian dari tegangan bumi di antara dua titik berjangka , m (satu langkah
rata'rata).
.0
Sistem Kontrol Elektromagnetik

4ambar .':. 4radien &egangan
4./ Tahanan jenis umi
$erupakan tahanan antara sisi'sisi yang berhadapan dari kubus bumi dengan rusuk ,
m. &ahanan jenis bumi (
e
) dihitung dengan menggunakan rumus untuk tahanan
konduktor.
m
m
m
I
A R
e
=

=

=
2
4.4 7arak jangkauan %jangkauan tangan'
$erupakan area yang dapat dijangkau oleh seseorang dengan tangannya dari titik atau
tempat di mana ia berdiri.
CATATAN6
"rea di mana seseorang berdiri harus berjarak 06<< mm dari konduktor beraliran listrik
atau elemen penghantar.
..
Sistem Kontrol Elektromagnetik
4ambar .'C. Diagram Barak Bauh
4.5 ,on!uktor PEN %kominasi kon!uktor pengaman !an kon!uktor netral'
$erupakan konduktor netral dari suatu jaringan listrik, yang dihubungkan ke konduktor
kontinuitas bumi ke lokasi pemakai dan juga ke elektroda bumi. Bika terjadi kesalahan
pembumian, arus boor akan mengalir kembali ke sumber suplai melalui konduktor
)G/ dalam hubungan pararel dengan bumi. %arena laju tahanan sangat lambat, arus
boor akan ukup besar untuk menyebabkan sekering putus atau mematikan
pemutusan rangkaian pengaman.
4.8 ,on!uktor PE- atau kon!uktor pengaman atau kon!uktor kontinuitas umi.
%onduktor pengaman berfungsi melindungi rangka penutup peralatan listrik terhadap
tegangan kontak lebih dan oleh karena itu, harus dipasang dan diklem dengan sangat
hati'hati.
Simbol untuk terminal untuk konduktor pengaman +
.1
Sistem Kontrol Elektromagnetik
=arna isolasi (penutup) pada konduktor pengaman adalah kuning dan hijau (dari
pabrik). )ada instalasi lama, ber#arna merah atau untuk kabel buatan Inggris,
ber#arna oklat. %onduktor pengaman tidak boleh memba#a arus operasi, tapi hanya
memba#a arus boor jika terjadi kesalahan. %onduktor pengaman untuk peralatan
listrik portabel harus disertakan pada kabel penghubung untuk peralatan.
CATATAN6
%onduktor pengaman tidak boleh disambungkan ke konduktor beraliran listrik atau
konduktor netral. Dapat membahayakan keselamatanP
4.9 Istilah :nominal;
Istilah nominal menandakan harga yang dipakai dalam desain peralatan listrik dan
instalasi. %arakteristik operasi dan harga uji batas berhubungan dengan harga ini.
5' 7ENI" DAN APLI,A"I TINDA,AN PEN.AMANAN
5.0 )ingkasan tin!akan pengamanan
!erikut ini adalah ontoh tindakan pengamanan aktif, selain dari sambungan konduktor
pengamanan ke peralatan, yang akan menegah terjadinya tegangan kontak lebih+
Isolasi pengaman (isolasi ganda)
)engamanan tegangan rendah (pengaman tegangan sangat rendah, SG(H)
Isolasi pengaman untuk satu bagian dari peralatan.
!erikut ini adalah ontoh tindakan pengamanan tak aktif yang menegah tertinggalnya
tegangan kontak lebih, saat konduktor pengaman disambungkan ke peralatan+
Isolasi pengaman untuk beberapa bagian dari peralatan
)embumian pengaman
/etralisasi ()embumian pengaman banyak)
Sistem konduktor pengaman
)emutus rangkaian boor bumi yang dioperasikan dengan tegangan.
)emutus rangkaian boor bumi yang dioperasikan dengan arus.
)emutus rangkaian boor bumi yang dioperasikan dengan kombinasi arus
tegangan.
.6
Sistem Kontrol Elektromagnetik
%ontrol potensial bumi.
5. 3 "(arat pa!a saat memasang instalasi ke !alam operasi
Sebelum memasang setiap instalasi listrik ke dalam operasi, operasi bebas'
salah dari tindakan pengamanan yang digunakan harus diuji dengan teliti.
Sangat dilarang untuk meniru tindakan pengamanan atau menyebabkan tidak
beroperasi.
>al'hal berikut ini dilarang+
$emasang steker "C yang dibumikan tanpa konduktor pengaman (keuali jika
peralatan diisolasi ganda).
$engubah steker "C normal sehingga sesuai untuk dimasukan ke dalam soker
"C yang dibumikan.
$em'by'pass sakelar pengaman.
$enggunakan steker adaptor yang tidak sesuai untuk memutus konduktor
pengaman.
/. / Isolasi pengaman %isolasi gan!a'
Nungsi isolasi pengaman adalah untuk melindungi komponen tak aktif didalam
peralatan dengan isolasi tambahan saat terjadi kesalahan (misal+ %ontak dengan
rangka) bila terjadi tegangan kontak lebih.
Isolasi gan!a peralatan listrik
Isolasi tambahan ini dihasilkan dengan menyelubungi komponen dengan isolasi dan
dengan menggabungkan isolasi, bagian antara roda gigi di pabrik.
.:
Sistem Kontrol Elektromagnetik
4ambar .';. )eralatan listrik dengan isolasi ganda
"imol untuk peralatan erisolasi gan!a

Isolasi gan!a
)eralatan berisolasi ganda tidak membutuhkan sambungan konduktor pengaman.
&etapi, steker "C pada kabel penghubungnya harus sesuai untuk soker "C yang
dibumikan.
5. 4 7enis "teker AC
Steker "C kontur atau steker "C datar (dengan pin berisolasi sebagian) harus
disambungkan dengan kabel "C. Bika steker atau kabel ini akan diganti, steker yang
dibumikan harus digunakan dengan kontak pengaman yang tidak disambungkan.
4ambar .'F. Contoh Steker Dengan )I/ !erisolasi dan Steker 2ang Dibumikan
Isolasi pengaman hanya dilakukan sebagai tindakan pengamanan jika peralatan
ditandai dengan symbol keamanan ganda.
.C
Sistem Kontrol Elektromagnetik
CATATAN6
)eralatan listrik yang dipegang dengan tangan, penukur listrik, peralatan rumah
tangga, dsb. $erupakan peralatan yang biasanya dilengkapi dengan isolasi ganda.
5. 5 Isolasi pengaman area kerja
Ini sering disebut sebagai 7perlindungan pengisolasian daerah kerjaQ. >al ini hanya
mungkin pada instalasi listrik tetap saja. Selain area di mana seseorang berdiri, semua
komponen yang bisa menghantar arus dan diletakkan di tempat yang masih terjangkau
(di tanah) harus mempunyai penutup isolasi (misal+ lantai, pipa air, radiator, dan
sebagainya)
)enutup harus ukup besar sehingga peralatan listrik masih dapat dijangkau dari area
yang berisolasi. )enutup juga harus kokoh dan terpasang kenang ke alasnya. Bika
beberapa benda elektrik yang tetap (diam) dapat dijangkau dari satu lokasi, maka
semua komponen tak aktifnya harus disambungkan ke konduktor perata (ikatan
ekuipotensial lokal bebas pembumian).
4ambar .',<. Isolasi )engaman "rea %erja
.;
Sistem Kontrol Elektromagnetik
8' Tegangan aman ren!ah %tegangan aman sangat ren!ah atau "EL<'
&egangan aman rendah (SG(H? safety e@tra'lo# -oltage) tidak boleh melebihi 10 -olt*
pada mainan anak tidak boleh melebihi harga nominal 01 -olt. &egangan ini tidak ukup
tinggi untuk menyebabkan arus dalam jumlah yang berbahaya mengalir melalui badan
manusia.
8.0 "uplai tegangan (ang !ii=inkan untuk "EL<
4ambar .',,. Suplai Untuk &egangan "man 3endah 2ang DiiJinkan.
&ranformator pengaman dengan lilitan terpisah.
%on-ertor putar dengan lilitan terpisah (motor dan generator terpisah)
Sel primer
8.3 "uplai tegangan (ang tak !ii=inkan untuk "EL<
Dilarang + dikarenakan sambungan listrik antara sisi primer dan sekunder.Dapat
menjadi sumber bahaya.
"utotransformator
3esistor seri (penjatuh tegangan)
)embagi tegangan (pembagi potensial)
%on-ertor putar dengan lilitan bersatu (tidak terpisah)
.F
Sistem Kontrol Elektromagnetik
4ambar .',0. Suplai &egangan 3endah 2ang &idak DiiJinkan
8./ Aturan untuk tegangan sangat ren!ah
3angkaian listrik tegangan aman sangat rendah tidak boleh dibumikan.
Steker untuk peralatan bertegangan rendah tidak boleh dapat dipasang ke soket
untuk tegangan tinggi.
3angkaian tegangan sangat rendah dan konduktor harus diisolasi untuk tegangan
nominal 06< H.
Untuk mainan anak'anak yang digerakkan dengan motor listrik, suplai harus 01 H
atau lebih rendah.
)eralatan bertegangan sangat rendah untuk pera#atan dan penjagaan he#an
harus mempunyai tegangan nominal 01 H atau lebih rendah.
%onduktor pengaman tidak boleh disambungkan ke peralatan bertegangan rendah
(bahaya tegangan dari peralatan listrik yang rusak mele#ati konduktor pengaman
ke peralatan bertegangan rendah)
)emakaian tegangan aman sangat rendah+
$ainan anak, lampu tangan, peralatan listrik yang dipegang tangan, lampu ba#ah air
dan mesin gerinda basah dan sebagainya. $enggunakan tegangan aman sangat
rendah.
1<
Sistem Kontrol Elektromagnetik
9' Isolasi pengaman %perlin!ungan oleh pemisah listrik'
&ujuan isolasi pengaman adalah untuk mengisolasi seluruh rangkaian listrik dari
jaringan listrik dan pembumian, melalui transformator isolasi dengan batasan nominal
maksimum ::< H untuk primer dan untuk sekunder dengan harga tegangan 10 H
sampai batas nominal maksimum .;< H.

4ambar .',.. Simbol Isolasi )engaman
9.0 Aturan untuk isolasi pengaman
%abel penghubung yang bisa digerakkan pada sisi sekunder harus
mempunyai kualitas minimum sama dengan kabel 4$$ atau 2$$.
Setiap transformator isolasi portable harus diisolasi ganda.
3angkaian penutup peralatan listrik (bor tangan elektrik yang tidak diisolasi)
yang ditempatkan di area penghantar listrik, harus disambungkan ke area ini
dengan jelas terlihat, menggunakan kabel tembaga dengan minimum luas
penampang 1 mm
0
.
4ambar .',1. &ransformator Isolasi
Sambungan ke rangkaian listrik sekunder tidak boleh terlalu panjang. )anjang
konduktor maksimum adalah 06< m pada tegangan 06< H.
1,
Sistem Kontrol Elektromagnetik
Bika beberapa bagian alat digerakkan dengan sebuah transformator isolasi, maka
rangka penutupnya harus disambungkan dengan konduktor perata potensial.
Sambungan beberapa bagian peralatan listrik ke satu transformator isolasi+
4ambar .',6 &ransformator Isolasi Untuk !eberapa !agian )eralatan
)emakaian isolasi pengaman+
Isolasi pengaman digunakan di soket penukur ("C), peralatan listrik yang dipegang
tangan dan pada ketel uap. Buga digunakan saat memperbaiki peralatan listrik terbuka
di bengkel reparasi.
9.3 Pemumian pengaman
Semua komponen tak aktif dari peralatan listrik yang mungkin menerima tegangan
kontak lebih jika terjadi kontak dengan rangka, disambungkan melalui konduktor
pengaman ke elektroda bumi yang dipasang di bumi (tanah).
"rus boor mengalir melalui elektroda bumi pengaman ke bumi. &ahanan pembumian
pengaman R
s
harus ukup rendah sehingga jika tegangan boor 6< H (01 H untuk
he#an) terapai, komponen pengaman akan beroperasi dan mematikan suplai.
3s ? tahanan elektroda bumi pengaman
Ib ? arus boor melalui komponen pengaman arus lebih yang akan menyebabkan
komponen pengaman beroperasi.
10
] [
] [ 50
A I
V
R
b
s
=
Sistem Kontrol Elektromagnetik
I
n
? harga nominal komponen pengaman

arus listrik
.
K = faktor hubungan singkat (faktor yang harus dikalikan
dengan I
n
terkeil jika terjadi hubungan singkat.
Contoh pembumian pengaman+
4ambar .',:. )embumian )engaman
Operasi komponen pengaman arus listrik+
%omponen pengaman arus listrik
"rus boor
b
I

dalam
Baringan pemakai


n
I
Sekering bergerak epat 5 . 3
n
I
Sekering, harga sampai
6< " (bergerak lambat) melebihi
:. " (bergerak lambat)
5 . 3
n
I
5
n
I
)emutusan rangkaian
1.
=
n b
I I
Sistem Kontrol Elektromagnetik
Benis (
Benis 4
5
n
I
10
n
I
>itung tahanan elektroda pembumian tertinggi yang diiJinkan dengan menggunakan
sekering 0< " bergerak epat.
Untuk rumah U

? 6< H
Untuk pertanian U

? 01 H
I
n
? 0< "
=

= 7 . 0
20 5 . 3
50
n

s
I K
!
R
K ? ..6
U

? 6< H
=

= 34 . 0
20 5 . 3
24
n

s
I K
!
R
U

? 01 H
R
s
? E
R
s
? E
>itung tahanan elektroda pembumian tertinggi yang diiJinkan pada rangkaian utama.
Sebuah pemutusan rangkaian otomatis, jenis ( ,< ", dipasang sebagai komponen
pengaman arus lebih.
U

? 6< H I
n
? ,< "
=

= 1
10 5
50
n

s
I K
!
R
K ? 6
R
s
? E
Seperti terlihat pada perhitungan, tahanan elektroda bumi harus sangat rendah.
)emasangan pengaman pembumian akan dangat mahal dan hampir tak mungkin untuk
tetap mematuhi aturan dalam pembumian yang tidak dapat mengkonduksi dengan baik.
CATATAN6
Dengan pembumian pengaman, harus terdapat tahanan yang sangat rendah pada
bumi. Dilarang mengganti komponen pengaman arus lebih dengan batasan nominal
yang lebih tinggi.
11
Sistem Kontrol Elektromagnetik
4ambar .',;. /etralisasi "tau )embumian )engaman !anyak.
>' Netralisasi atau pemumian pengaman an(ak
Semua komponen tak aktif instalasi listrik yang mungkin menapai tegangan kontak
lebih jika terjadi kesalahan (kontak dengan rangka), disambungkan ke konduktor netral.
"rus boor mengalir melalui konduktor netral.
>.0 Aturan untuk pemumian pengaman an(ak
Bika besar penampang konduktor di ba#ah ,< mm
0
, konduktor )G/ harus
dipisahkan menjadi konduktor netral dan konduktor pengaman. %onduktor'
konduktor ini tidak boleh disambungkan lagi nantinya.
%onduktor )G/ tidak boleh disekeringkan atau diputus.
%onduktor )G/ harus disambungkan ke pipa air dan juga harus
menjembatani alat ukur air di setiap rumah.
16
Sistem Kontrol Elektromagnetik
4ambar .',F. Contoh )emasangan )embumian Dengan )ipa "ir.
>.3 Ukuran konektor pa!a s(stem pemumian pengaman an(ak
)ita baja+ luas penampang F< mm
0
, digal-anisasi, tebal minimum . mm.
!atang baja+ diameter ,< mm, digal-anisasi.
&embaga+ (uas penampang sama dengan konduktor )G/, untuk ukuran
konduktor sampai ,: mm
0
.
Untuk semua komponen penghantar (pembumian pondasi, pemanas sentral dan tangki
minyak, dsb.) juga dihubungkan ke lempeng perata potensial.
>./ Netralisasi pa!a instlasi listrik lengkap
/etralisasi harus digunakan pada instalasi lengkap jika keempat kondisi netralisasi
diba#ah ini terpenuhi+
(uas penampang konduktor antara sumber daya dan pemakai harus mempunyai
ukuran yang ukup, sehingga jika terjadi hubungan singkat antara konduktor
1:
Sistem Kontrol Elektromagnetik
beraliran listrik dan konduktor )G/, arus yang lebih besar dari arus operasi
pemutus rangkaian pengaman arus lebih akan mengalir.
%onduktor )G/ harus dibumikan dekat sumber daya (taransformator) dan dekat
terminal abang utama.
%onduktor )G/ tidak boleh diputus (disambung) dan harus memenuhi aturan yang
sama seperti konduktor hidup.
Semua pembumian yang terdapat di area instalasi disambungkan ke konduktor
)G/.
?' "istem kon!uktor pengaman
&indakan pengamanan ini hanya bisa digunakan di pabrik dan bengkel yang
mempunyai generator daya atau transformator dengan lilitan yang diisolasikan dari
bumi (titik netral dari hubungan bintang tidak boleh disambungkan ke bumi).
?.0 Aturan untuk sistem kon!uktor pengaman
Semua pengerjaan logam di gedung dan lokasi proyek dan semua komponen tak
aktif dari peralatan listrik harus disambungkan ke konduktor pengaman.
"lat pengatur harus dipasang untuk memonitor kondisi isolasi antara konduktor
beraliran listrik dan bumi.
&ahanan elektroda bumi total dari sistem konduktor pengaman tidak boleh
melebihi 0< .
)eralatan listrik harus tetap beroperasi jika terjadi kesalahan isolasi pada satu fasa.
&idak terdapat tegangan kontak pada komponen tak aktif. &etapi, kesalahan akan
ditunjukkan pada peralatan pengatur isolasi. )eralatan pengaman arus lebih hanya
akan diaktifkan jika terjadi kontak dengan rangka kedua dalam peralatan listrik di fasa
yang lain.
1C
Sistem Kontrol Elektromagnetik
4ambar .'0<. )embumian )eralatan
?.3 Pemutus rangkaian o$or umi (an !ioperasikan !engan tegangan
Bika terjadi tegangan boor yang tinggi pada komponen tak aktif peralatan listrik, arus
akan mengalir melalui kumparan pemutus rangkaian boor bumi yang dioperasikan
tegangan, yang dibumikan ke pembumian tambahan dan pemutus rangkaian yang
dioperasikan tegangan akan mati seara otomatis.
1;
Sistem Kontrol Elektromagnetik
4ambar .'0,. )emutus 3angkaian 2ang Dioperasikan Dengan &egangan
Dengan tombol uji, seseorang dapat menentukan apakah pemutus rangkaian
beroperasi atau apakah konduktor bumi tambahan dan pembumian tambahan berada
dalam kondisi baik. %ondisi konduktor pengaman dan sambungannya tidak diuji dengan
operasi tombol uji.
?./ Pemumian tamahan
!atang pembumian yang dimasukkan sedalam ,.6 m ke tanah dapat berfungsi sebagai
pembumian tambahan atau bisa digunakan pita pembumian sepanjang . m yang
diletakkan di ba#ah garis beku. %abel penghubung dari pembumian tambahan ke
pemutus rangkaian yang dioperasikan tegangan harus diisolasikan pada saat
diletakkan. Dengan tegangan kontak 6< H, tahanan bumi tambahan bisa menapai
maksimum ;<< dan rangkaian akan beroperasi dengan benar.
CATATAN6
1F
Sistem Kontrol Elektromagnetik
)emutus rangkaian yang dioperasikan tegangan tidak akan berfungsi jika terdapat
sambungan langsung antara konduktor pengaman dan pembumian tambahan. )ada
instalasi baru, pemutus rangkaian yang dioperasikan tegangan tidak digunakan lagi.
0@. Pemutus rangkaian o$or umi (ang !ioperasikan !engan arus
Semua konduktor yang berfunsi mensuplai arus untuk peralatan listrik yang akan
dilindungi, dikontrol melalui transformator arus seimbang dari pemutus rangkaian yang
dioperasikanarus.
4ambar .'00. )emutus 3angkaian 2ang Dioperasikan Dengan "rus.
0@.0 Bagaimana pemutus rangkaian (ang !ioperasikan arus ekerja
6<
Sistem Kontrol Elektromagnetik
Bika tahanan isolasi listrik dalam keadaan baik, jumlah arus yang mengalir melalui
transformator akan sama dengan nol (>ukum %irhhoff pertama).
Bika terjadi kontak dengan rangka pada bagian peralatan listrik yang disambungkan
setelah pemutus rangkaian yang dioperasikan arus, maka arus boor akan mengalir
dari pembumian pengaman ke pembumian transformator suplai. "kibatnya, sejumlah
arus mengalir melalui transformator tidak lagi nol.
&ergantung besarnya arus boor pada sisi primer, maka arus akan diinduksikan pada
sisi sekunder. "rus ini akan mengurangi kuat magnet permanen pada sakelar, sakelar
akan beroperasi dan mematikan suplai.
0@.3 Perhitungan tahanan elektro!a umi
Untuk perlindungan terhadap manusia+
Untuk perlindungan terhadap he#an+
e
R
? elektroda bumi
f
I
? arus lepas boor dari pemutus rangkaian yang dioperasikan arus
>itung tahanan elektroda bumi 3
e
untuk perlindungan terhadap manusia dan he#an
dengan menggunakan pemutus rangkaian yang dioperasikan arus.
"rus lepas boor
] [ A I
f
<.<,6 <.<. <., <.. <.0 0
$aksimum
e
R
RS
Dengan
V !

50
1...
$aksimum
e
R
RS
Dengan
V !

24
= = =

4333
015 . 0
50
A
V
I
!
R
f

e
6,
] [
] [ 50
A I
V
R
f
e

=
] [
] [ 24
A I
V
R
f
e

=
Sistem Kontrol Elektromagnetik
= = =

1600
015 . 0
24
A
V
I
!
R
f

e
0@./ Aturan untuk men(amungkan pemutus rangkaian (ang !ioperasikan arus
Semua komponen instalasi logam dilindungi dan harus dibumikan sesuai dengan
aturan. (uas penampang konduktor pengaman minimum ,.6 mm
0
Sekering harus dipasang di depan pemutus rangkaian yang dioperasikan arus.
Semua konduktor setelah pemutus rangkaian yang dioperasikan arus harus
diisolasikan dengan baik dari bumi.
Semua konduktor pemba#a energi, termasuk konduktor netral, harus
disambungkan melalui pemutus rangkaian yang dioperasikan arus.
)emutus rangkaian yang dioperasikan arus harus diuji setiap bulan. Informasi
berikut ini terlihat jelas+
CATATAN6
Uji ini tidak dapat menentukan apakah peralatan listrik disambungkan dan dibumikan
dengan baik. Sebuah pemutus rangkaian yang dioperasikan arus dengan besar arus
lepas boor sampai ,<< m" juga akan dilindungi seseorang terhadap pembumian jika
terjadi kontak dengan komponen aktif (bagian yang hidup).
60
Sistem Kontrol Elektromagnetik
4ambar .'0.. )emutus 3angkaian 2ang Dioperasikan Seara %ombinasi ("rus dan
&egangan).
00. PE)LINDUN.AN ,ABEL
Setiap kabel akan panas saat arus mengalir melaluinya. Bika arus terlalu besar selama
beban lebih hubung'singkat, maka akan terbentuk panas yang lebih yang akan
merusak isolasi kabel. Oleh karena itu, setiap kabel harus dilindungi terhadap
hubungan singkat dan beban lebih. "lat pengaman arus lebih melakukan fungsi ini.
&erdapat dua jenis alat +
Sekering*
Sakelar beban lebih (pemutus rangkaian).
00.0 "ekering
Sekering adalah bagian yang dimasukkan dengan hati'hati dari penampang kabel yang
dikurangi yang akan melumer jika terjadi hubungan singkat, arus lebih atau kesalahan
pebumian. Oleh karena itu, sekering melindungi kabel dan peralatan dari pemanasan
lebih.
6.
Sistem Kontrol Elektromagnetik
"ekering kap sekerup
Sekering diaJed dibuat untuk arus nominal 0 " sampai 0<< " dan tegangan nominal
6<< H. Sekering neoJed lebih keil dibanding sekering diaJed, tetapi dibentuk pada
prinsip yang sama. Dibuat untuk arus nominal 0 " sampai ,<< " dengan tegangan
nominal .;< H.
%ode berikut ini digunakan untuk menandai alas sekering +
UT L alas uni-ersal
&T L alas papan sambungan, sambungan belakang
GT L alas akan dipasang
L alas kebel beban
/DT L alas neoJed
"rus nominal sekering distandarisasi dan ditandai dengan #arna pada kap. Untuk
menegah sambungan sekering salah digunakan untuk arus yang terlalu tinggi, kaki
sambungan sekering mempunyai diameter berbeda, sesuai dengan batasan arus. %aki
sambungan sekering sesuai dengan diameter alas. Oleh karena itu, sambungan
sekering dengan batasan arus yang tinggi tidak sesuai untuk alas yang sesuai untuk
batasan arus yang rendah.
61
Sistem Kontrol Elektromagnetik
4ambar .'01. Susunan %ontruksi Sekering Sistem DI"TGD dan /GOTGD
CATATAN 6
Sekerup setel tidak boleh digantikan dengan sekerup lain dengan arus sekering
nominal tinggi. Sekering tidak boleh diperbaiki atau dijembatani.
!atasan arus, #arna tabung dan sekerup setel dan ukuran sekering kap sekerup +
&egangan nominal diaJed
6<< H
"rus
/ominal
"
=arna
&egangan nominal
neoJed .;< H
Ulir Ukuran Ulir Ukuran
G 0C D II 0
1
:
,<
,:
$erah
muda
Coklat
>ijau
$erah
"bu'abu
D <, G ,1
0<
06
!iru
%uning
D <0 G ,;
66
Sistem Kontrol Elektromagnetik
G .. D III
.6
6<
:.
>itam
)utih
&embaga
3 , UQ D D IH ;< )erak D <. $ .<.0
,<< $erah
3 0Q D H ,06 %uning
,:< &embaga
0<< !iru
"ekering !a(a tegangan ren!ah %sekering NH'
4ambar .'06. Dudukan Sekering />, Sekering /> dan )enarik Sekering
Sekering daya mempunyai arus pemutus yang sangat tinggi (,<< k"). !agian yang
memba#a arus (kontak pisau) dari sambungan sekering daya tidak ditutup. Oleh
karena itu, bagian itu tidak boleh diakses orang a#am, dan hanya boleh diganti oleh
seorang ahli. )enarik sekering berisolasi digunakan untuk tujuan ini. Sambungan
sekering daya hanya boleh ditarik dan didorong dengan daya dihilangkan.
$emasukkan sambungan sekering harus dilakukan dengan hati'hati. Isolator sekering
digunakan dalam jaringan tiga fasa, dimana sambungan sekering dapat dihilangkan
bebannya. "dalah tidak mungkin untuk menyentuh bagian yang beraliran listrik.
6:
Sistem Kontrol Elektromagnetik
Ukuran sekering !a(a
Ukuran "rus nominal sambungan sekering
<<
<
,
0
.
: " sampai ,<< "
,< " sampai ,:< "
.: " sampai 06< "
.: " sampai 1<< "
.<< " sampai :.< "
"ekering taung ka$a atau ke$il
Digunakan umumnya pada peralatan berdaya rendah (peralatan elektronik, peralatan
elektronik untuk hiburan) dan juga digunakan pada industri mobil. !erbeda dengan
sekering lain pada sambungan sekering ini tidak diberi tanda #arna. Data untuk
sekering ini (seperti tegangan, arus dan kapasitas pemutus) diberikan di atas kap
kontak atau badan sekering.
,. kaplogam
0. ka#at sakering
.. tabung isolasi
4ambar .'0:. !agian'!agian Sekering &abung %aa
3anangan +
%ap kontak bentuk silinder dibuat dari kuningan pelat nikel. &abungan isolasi terbuat
dari kaa atau bahan keramik.
Diameter kap+ 6.0 mm.
)anjang+ 0< mm.
&egangan nominal+ 06< H.
"rus nominal+ .0 m" sampai ,< ".
6C
Sistem Kontrol Elektromagnetik
"i*at lesatan %tripping' sekering
Sesuai dengan #aktu yang diperlukan untuk melumerkan sekering,saat arus lebih
mengalir sesuai dengan diklasifikasikan sebagai barikut+
Super epat
Cepat
Cepat sedang
(ambat
Sekering super epat digunakan untuk melindungi semi konduktor. Sekering epat
melumer ..6 kali arus nominal (sekering DiaJed standar). Ini disebut juga faktor
sekering.
Sekering epat sedang mempunyai sifat seperti sekering lambat untuk arus lebih yang
keil tetapi mempunyai sifat seperti sekering epat untuk arus lebih yang besar
(sekering /eoJed standar). Sekering lambat dapat memba#a arus yang tinggi dalam
#aktu yang singkat (periode pengasutan motor).
Penggamaran gar*ik si*at lesatan

/

4
0
3
,. super epat
0. epat
.. epat sedang
1. lambat
4ambar .'0C. %arakteristik )emutusan Sekering
6;
Sistem Kontrol Elektromagnetik
Cara kerja sekering
Cara kerja sekering dapat lebih mudah dimengerti dengan menggunakan diagram
berikut ini. Diagram menunjukan bah#a arus dipotong oleh sekering sebelum menapai
harga 7prospektif (berikut)Q penuh yang ditentukan oleh parameter rangkaian salah.
=aktu lumer 7Q tergantung karakteristik sekering (epat atau lambat, dsb.)
4ambar .'0;. "rus )rospektif dan =aktu (umer Sekering.
7)engujian sekering+
Untuk menguji sekering,tabung sekering dipindahkan dan diuji dengan Ohmmeter.
Untuk sekering terbuka, Ohmmeter membaa tak terbatas.
00.3 "akelar pelin!ung kael %pemutus rangkaian ean leih'
Sebagai pengganti sekering, digunakan pemutus rangkaian. )emutus rangkaian akan
disetel ulang setelah lesatan.
%onstruksi+
4ambar .'0F. !agian'bagian )emutus 3angkaian !eban (ebih dan Simbol
6F
Sistem Kontrol Elektromagnetik
%emudi magnet memberikan perlindungan untuk kabel terhadap hubungan singkat.
%emudian termal (pelat bimetal) memberikan perlindungan arus lebih.
Desain6
)emutus rangkaian beban lebih dibuat dengan berbagai jumlah kutub.
4ambar .',<. Simbol Diagram 3angkaian )emutus !eban (ebih
)emutus rangkaian beban lebih dibagi berdasarkan setting kemudi magnet dan temal,
sebagai berikut+
7enis L6
$erupakan pemutus rangkaian yang paling sering digunakan, sesuai untuk semua
pemakaian dan sesuai dengan karakteristik lesatan sekering dari batasan arus yang
sama.
%emudian magnet 6
n
I
%emudian ,.1
n
I

=
n
I
arus nimonal
7enis HLA L. %peralatan rumah tangga HA peralatan .'
Digunakan umumnya untuk instalasi apartemen dan rumah. %emudi magnet disetel
pada
n
I 1 . 3
yang akan menjaga arus pemutus netral dan pembumian pelindung tetap
rendah. Sakelar >4 digunakan umumnya pada rangkaian soket.
:<
Sistem Kontrol Elektromagnetik
7enis .6
Sekelar pelindung kabel dengan karakteristik 4 memungkinkan arus punak yang lebih
tinggi. Benis ini didesain untuk masing'masing bagian dari alat dengan arus a#al tinggi
(kemudi magnet beroperasi pada
n
I 10
)enggambaran grafik karakteristik lesatan (kemudi magnet)
4ambar .',,. %arakteristik )emutusan )emutus 3angkaian !eban (ebih
:,
LATIHAN
Sistem Kontrol Elektromagnetik
,. Instalasi terpasang harus memenuhi persyaratan keselamatan manusia dan
instalsi itu sendiri, jelaskan standar persyaratan proteksi yang harus dipenuhi
oleh instalasi motor dan sebutkan pasal'pasalnya.
0. )ilihlah peralatan proteksi dari tabel .', untuk memproteksi gangguan terhadap
beban lebih dan hubung singkat untuk motor . fasa.
.. &entukan penyetelan besar arus penyetelan &O( dari gambar .',. "pabila saat
arus nominal motor saat putar lambat ,< " dan saat putar epat ,0" dan
besaran penyetelan &O( adalah ,,<D dari arus nominal motor.
1. )ilihlah peralatan proteksi sekering atau $C! . fasa yang tersedia di pasar
untuk memproteksi motor yang arus nominalnya ,<" (putar lambat), ,0" (putar
epat) seperti pada gambar 0',.
6. Selain sebagai saklar, jelaskan fungsi kontaktor magnet sebagai alat proteksi.
:. !andingkan dengan $C!, jelaskan kelebihan &O( sebagai peralatan proteksi.
C. "pa akibatnya apabila ikatan baut kabel pentanahan motor longgar dari gambar
.',.
:0
Sistem Kontrol Elektromagnetik
BAB 4
PEN.&NT)&LAN &PE)A"I M&T&)
)embahasan dalam bab 1 ini akan diperlihatkan beberapa pengontrolan operasi motor
berlandaskan konsep yang telah diuraikan pada bab 0 dan . diatas. &idak semua
sistem pengontrolan motor induksi tiga fasa disajikan dalam bab ini, tetapi hanya
sebagian saja, yaitu pengontrolan motor tiga fasa yang laJim ditemui.
Dalam pelaksanaan membangun rangkaian pengontrolan motor di bengkel atau
laboratorium, keselamatan dan kesehatan kerja harus dipatuhi, dimana langkah'
langkah kerja yang telah ditetapkan harus ditaati, tindakan eroboh akan berakibat +
Pelaksana pekerjaan dapat menanggung bahaya resiko sengatan listrik
!embahayakan bagi orang yang berada di sekitar kejadian resiko
!erusakkan peralatan laboratorium"bengkel
U#$!$K$% K&'&($!$#$% '$)&#* )IR'# &"
Dalam penggambaran pengontrolan setiap motor terdiri dari diagram daya dan diagram
kontrol.
A. Pengontrolan Motor !engan D&L
)erhatikan rangkaian gambar 0'1 pada bab 0, (rangkaian pengontrol motor asut
langsung DO(). "pabila tersedia tegangan untuk rangkaian daya dan rangkaian kontrol,
tekan tombol O/, kontaktor % akan bekerja, lampu >, akan menyala dan motor akan
bekerja. Setelah tekanan ke tombol O/ dilepas, tombol O/ kembali keposisi /O,
rangkaian kontrol tetap bekerja, karena fungsi &ombol O/ diambil alih oleh kontak /O
nomor 6. L 61 kontaktor % (saklar penguni). "pabila arus ke motor naik melampaui
:.
Indikator Keberhasilan: Pengontrolan motor dengan DOL, dua arah putaran,
pengasutan bintang-segitiga, berurutan dan kecepatan putar motor dielaskan dan
dilaksanakan dengan benar!
Sistem Kontrol Elektromagnetik
arus penyetelan &O( N
0
, maka &O( N
0
akan bekerja yang mengubah posisi kontak'
kontak relainya.
%ontak relai &O( N
0
nomor F6 L F: berubah posisi dari /C ke posisi terbuka. "kibatnya
hubungan rangkaian kontrol sumber tegangan terputus dan sistem pengontrolan motor
berhenti beroperasi. "pabila hal ini terjadi, periksa dan analisa gangguan yang mungkin
terjadi terhadap sistem operasi motor. Untuk mengembalikan sistem kontrol ke posisi
semula adalah dengan menekan (-#-/ agar kontak relai nomor F6 L F: kembali ke
posisi semula (/C). Untuk menghentikan motor adalah dengan menekan tombol O%%.
B. Pengontrolan Motor !engan Dua Arah Putaran
4ambar 1',. Diagram daya motor dua arah putaran.
:1
Sistem Kontrol Elektromagnetik
Dengan membalik polaritas tegangan input ke stator motor induksi . fasa maka medan
putar yang dihasilkannya juga berubah arah. %arena putaran rotor searah dengan
medan putar stator, oleh sebab itu dengan mengubah polaritas tegangan input maka
putaran rotor juga berubah arah.
)ada gambar 1',, (diagram daya) dan gambar 1'0, (diagram kontrol) diperlihatkan
suatu pengontrolan motor tiga fasa dengan dua arah putaran (re'erse-fo0ard).
4ambar 1'0. Diagram kontrol motor dua arah putaran.
Dengan menekan tombol O/, di tekan dari gambar 1'0, akibatnya kontaktor %
,
bekerja
dan lampu >
,
menyala maka motor berputar searah jarum jam. %emudian tombol O/0
ditekan, kontaktor %
0
tidak bekerja karena kontak :,' :0 kontaktor %
,
posisi terbuka.
Untuk merubah arah putaran motor ke arah yang berla#anan dengan jarum jam, sistem
harus distop terlebih dahulu dengan menekan tombol ONN. %emudian tekan tombol
:6
Sistem Kontrol Elektromagnetik
O/0, motor akan berputar berla#anan dengan arah jarum jam. Demikian sebaliknya
kontaktor %
,
tidak dapat bekerja #alau tombol O/, ditekan.
Untuk keandalan proteksi motor dari gambar 1',, dilengkapi dengan dua buah &O(,
yaitu N
0
dan N
.
. !atas arus penyetelan antara N
0
dan N
.
harus sama, bila sifat dan besar
pembebanan motor berbeda arah putaran tetap sama.
Pemindahan penekanan antara tombol O12 dan O1+ harus dengan eda 0aktu setelah
putaran motor telah berhenti, apa sebabnyaE . . . . . . . . . . . . .
4ambar 1'.. Diagram daya motor diasut '.
::
Sistem Kontrol Elektromagnetik
C. Pengontrolan Motor !engan Pengasut -
Dari bahasan %egiatan !elajar , poin 0 diatas, adalah pengasutan - bertujuan untuk
menurunkan arus starting sebesar ..,..D dari arus start DO( motor. )ada gambar 1'.
dan 1'1, memperlihatkan pengontrolan motor dengan pengasut - seara otomatis.
4ambar 1'1. Diagram kontrol motor diasut '
%inerja 3angkaian+ "pabila tombol O/ dari gambar 1'1 ditekan, motor akan bekerja
pada sambung 2, ditandai dengan tegangan terminal motor ? tegangan fasa jaringan.
:C
Sistem Kontrol Elektromagnetik
Setelah ; detik (sesuai dengan penyetelan #aktu time delay %
1
dari gambar 1'1
seara otomatis bekerja pada sambung , ditandai dengan lampu > menyala.
Catat arus starting pada a#al pengasutan dan ukur tegangan fasa motor saat
tersambung dan tersambung . $engapa tegangan lebih keil saat sambung
dibanding setelah tersambung E !erikan alasan anda dan atat.
Catat arus starting pada a#al pengasutan dan ukur tegangan fasa motor saat
tersambung dan tersambung . $engapa tegangan lebih keil saat sambung
dibanding setelah tersambung E !erikan alasan anda dan atat.
4ambar 1'6. Diagram daya motor dengan dua arah yang diasut '.
Untuk keperluan tertentu di industri ada kalanya suatu motor penggerak produksi
diperlukan dua arah putaran seperti pada gambar 1', di atas, tetapi saat a#al berputar
harus diasut ' seperti pada gambar 1'. di atas. $aka rangkaian diagram dayanya
seperti pada gambar .'6, yang merupakan penjelmaan gabungan gambar 1', dan
gambar 1'..
:;
Sistem Kontrol Elektromagnetik
Sedangkan rangkaian diagram kontrol dari motor dengan dua arah yang diasut '
dapat dilihat pada gambar 1':.
)enga#atan (instalasi terpasang) peralatan kontrol motor induksi tiga fasa dengan
pengasutan bintang'segitiga ('), bekerja pada tegangan . phasa, .;<H, ,06", dapat
dilihat pada gambar 1'C.
4ambar 1':. Diagram kontrol motor dengan dua arah yang diasut '
:F
Sistem Kontrol Elektromagnetik
4ambar 1'C. )enga#atan peralatan kontrol motor induksi tiga fasa
dengan pengasutan '.
D. Pengontrolan Motor Berurutan
Dalam mengontrol operasi motor berurutan ada dua buah motor atau lebih yang
diterapkan. Cara mengoperasikan beberapa motor harus dilaksanakan berurutan satu
sama lain dari motor'motor tersebut. Diterapkan umumnya pada kon-eyor pemba#a
material produksi. Dimana proses urutan starting motor adalah dimulai dari hilir ke hulu,
dan sebaliknya proses stop dimulai dari hulu ke hilir. Diagram daya dan diagram kontrol
dari motor beroperasi berurutan dapat dilihat pada gambar 1'; dan 1'F.
%inerja rangkaian + )ada gambar 1';, ada dua buah motor , dan motor 0. )ada star
a#al harus dimulai dari motor , (motor 0 tidak bisa distar sebelum motor , beroperasi)
dengan menekan tombol O/, dari gambar 1'F. Setelah motor , bekerja, motor 0 dapat
beroperasi dengan menekan tombol O/0. Untuk menghentikan motor beroperasi,
harus dimulai dengan menstop motor 0 terlebih dahulu dengan menekan tombol ONN0
dari gambar 1'F, selanjutnya menstop motor , beroperasi.
C<
Sistem Kontrol Elektromagnetik
4ambar 1';. Diagram daya motor berurutan
C,
Sistem Kontrol Elektromagnetik
4ambar 1'F. Diagram kontrol motor berurutan.
E. Mengatur ,e$epatan Putar Motor
$engatur keepatan putar motor induksi berbasis pada
"
f
n
. 120
=
, yang dilakukan
dengan mengatur jumlah kutub atau besaran frekuensi, motor yang dapat diatur jumlah
kutubnya salah satunya adalah motor dahlander. )engaturan keepatan putar motor
induksi dengan mengatur jumlah kutub'kutubnya diperlihatkan pada gambar 1',< dan
1',,.
%inerja rangkaian+ $otor yang mempunyai dua keepatan putar. $elalui pengontrolan
seperti pada gambar 1',,, motor seperti pada gambar 1',<, dapat diatur putarannya
pada ,11<rpm atau 0;<<rpm. "nda dapat mengatur keepatan putar dengan menekan
tombol O/, atau O/0.
C0
Sistem Kontrol Elektromagnetik
4ambar 1',<. Diagram daya motor dahlander
C.
Sistem Kontrol Elektromagnetik
4ambar 1',,. Diagram kontrol motor dahlander
4ambar 1',0. Diagram daya motor separate 0inding
C1
Sistem Kontrol Elektromagnetik
Dengan mengamati gambar 1',,, anda akan dapat menentukan yang mana tombol
putar lambat (O/ ,) dan yang mana putar epat (O/ 0), tandai pada gambar.
Operasikan motor dan ukur kecepatan motor, catat hasilnya.
&ipe lain dari motor induksi yang keepatan putarnya dapat diatur adalah motor
separate 0inding seperti pada gambar 1',0. Dimana diagram pengontrolannya sama
seperti pada gambar 1',,.
C6
LATIHAN
Sistem Kontrol Elektromagnetik
,. Belaskan fungsi kontak /O (6. L 61) kontaktor % dihubung paralel dengan
tombol tekan O/ dari gambar 1'1, apa yang terjadi apabila kontak tersebut tidak
berfungsi.
0. Belaskan fungsi 3GSG& pada rangkaian kontrol motor.
.. Belaskan dengan singkat, apa sebabnya motor dari gambar ,: dilengkapi
dengan dua buah alat proteksi &O(.
1. "pa akibatnya saat kontaktor %
,
bekerja dan tiba'tiba kontaktor %
0
bekerja atau
sebaliknya dari gambar 1'0.
6. Belaskan fungsi kontak /C (:,':0) dari kontaktor %
0
dan %ontak /C (:,':0) dari
kontaktor %
.
dari gambar 1'1E "pakah tanpa kontak'kontak itu rangkaian kontrol
dapat bekerja, beri alasan anda.
:. Belaskan fungsi kontak %
,
(;.';1) dan kontak %
0
(;.';1) dari gambar 1'F. &andai
motor , dan motor 0 dari gambar .';. Uraikan dengan singkat urutan
mengoperasikan dan memberhentikan 1 buah motor beroperasi berurutan.
C. Belaskan fungsi kontak /C (:,':0) %
0
, kontak /C (:,':0) %
.
, dan kontak /C (:,'
:0) %
,
dari gambar 1',,, dan apabila kontaktor %
0
tidak bekerja apa akibatnya
terhadap kinerja motor.
C:

Anda mungkin juga menyukai