Anda di halaman 1dari 15

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas karuniaNya sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Karya tulis ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam rangka menyelesaikan pendidikan Fakultas Kedokteran untuk memperoleh gelar sarjana. Karya tulis ini berjudul : Resistensi Mycobacterium tuberculosis Terhadap Obat Anti Tuberkulosis Etambutol Di Wilayah Mataram. Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak memperoleh bimbingan dan petunjuk-petunjuk serta bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari institusi maupun dari luar institusi Fakultas Kedokteran. Melalui kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat : 1. 2. Bapak Prof. Dr. H. Sunarpi selaku Rektor Universitas Mataram Bapak Prof. Dr. dr. Mulyanto selaku Dekan Fakultas Kedokteran yang telah memeberikan izin untuk melakukan penelitian. 3. Bapak dr. H. Doddy Ario Kumboyo, Sp.OG (K) selaku Pembantu Dekan 1. Terima kasih atas kebijakan yang telah diberikan menyangkut ujian KTI.
4. Ibu dr. Nurhidayati, M. Kes selaku pembimbing utama yang telah memberikan banyak

masukan, saran, perhatian dan nasehat dari segi materi maupun metodologi penelitian, serta kesabaran beliau dalam membimbing kami menyusun KTI ini.
5. Ibu dr. Ima Arum Lestarini, SpPK Ima selaku pembimbing pendamping yang telah berkenan

meluangkan waktunya untuk memberikan masukan, kritik, dan saran selama penyusunan KTI ini.

iii

6.

Seluruh dosen Fakultas Kedokteran Universitas Mataram atas bimbingan dan ilmu yang diberikan kepada penulis selama masa pendidikan.

7.

Ibu Ambarwati, selaku petugas BLK dalam pemeriksaan sputum pasien TB, kultur Ogawa, dan uji resistensi serta pembimbing penelitian mahasiswa yang melakukan penelitian di BLK.

8. 9.

Ibu Agung, selaku pengurus adminitrasi BLK Ibu Santhi selaku pemberi informasi penelitian di BLK

10. Seluruh staf Tata Usaha, bagian kemahasiswaan dan perpustakaan Fakultas Kedokteran

Universitas Mataram : Pak Herman, Mbak Martina, Pak Roni, Pak Angre, Pak Rahadian, Mbak Yanti, Mbak Tin, Pak Sahidu, dan semua yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu. Terima kasih atas bantuannya selama ini terutama dalam segi administrasi.
11. Kedua orang tua saya Adrian Hartanto dan Drs. Indrawati. Terima kasih banyak atas cinta,

kasih sayang dan doa yang tiada henti, juga perhatian, nasihat, motivasi, dan support yang tidak ternilai harganya baik spiritual, moral maupun finansial, serta perjuangan dan pengorbanan selama ini yang luar biasa dan tak kenal lelah.
12. My sister and brother, Lucya Kumala Sari dan Owen Rahadiyan Hartanto. Terima kasih

banyak atas kasih sayang kalian, perhatian, kehangatan, dukungan semangat dikala sedih maupun senang. 13. Keluarga besar Ilona Diana. Terima kasih banyak atas kasih sayang kalian, perhatian, kehangatan, dukungan semangat, nasihat, dan bantuan yang tiada henti.
14. Teman-teman seperjuangan Dwi Putri Miftahulhuda, Ika Rahmawati Caesarina, dan Evert

Yanri Imanuel Silaen. Terima kasih atas kerjasama dan bantuannya.

iv

15. Teman-teman PLEXUS 08 tercinta angkatan 2008. Terima kasih atas kebersamaan,

kekompokan, canda tawa, dukungan, bantuan, semua kenangan manis, pahit, sedih, haru, seru, menegangkan, dan konyol yang kita alami bersama, tentunya akan selalu tersimpan dalam memori dan tak akan pernah terlupakan. Semoga kita semua bisa menjadi dokter yang terbaik di antara yang terbaik.
16. Semua pihak yang telah membantu penyusunan KTI ini yang tidak dapat disebutkan satu

persatu. Terima kasih atas segala dukungan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis. Semoga tulisan ini dapat memberikan sumbangan ilmiah dalam masalah kesehatan dan memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya dalam mengurangi dampak berbahaya akan adanya resistensi OAT.

Mataram, 29 Desember 2011

Penulis

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat orang lain yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Mataram, 29 Desember 2011

Penulis

vi

ABSTRAK RESISTENSI Mycobacterium tuberculosis TERHADAP OBAT ANTI TUBERKULOSIS ETAMBUTOL DI WILAYAH MATARAM Riri Kumala Sari, Nurhidayati, Ima Arum L. Latar belakang, tujuan dan manfaat : Resistensi Obat Anti Tuberkulosis (OAT) merupakan masalah yang serius di masyarakat mengacu pada tingginya angka kejadian TB di Indonesia, terutama wilayah Nusa Tenggara Barat. Kurangnya pengetahuan masyarakat setempat, kepatuhan pasien yang kurang, gagalnya pengobatan TB dan tingginya tingkat transmisi pasien TB meningkatkan risiko terjadinya resistensi OAT. Diperkirakan sekitar 6.300 pasien terjadi setiap tahunnya. Etambutol merupakan salah satu OAT kategori-1 yang lazim digunakan untuk pengobatan lini pertama. Etambutol memang bukan merupakan tandingan dari isoniazid dan obat tuberkulosis lainnya, namun merupakan obat pendamping dalam terapi tuberkulosis yang berfungsi untuk mencegah terjadinya resistensi terhadap obat tuberkulosis lain. Etambutol merupakan satu-satunya OAT kategori-1 yang bersifat bakteriostatik yang sangat penting digunakan dalam mencegah terjadinya resistensi OAT lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase penderita tuberculosis putus dan gagal berobat yang mengalami resistensi etambutol di wilayah Mataram triwulan II tahun 2010 sampai dengan triwulann II tahun 2011. Manfaat dari penelitian ini agar dapat memberikan data untuk Dinas Kesehatan mengenai persentase OAT khususnya etambutol di wilayah kota Mataram, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam penyusunan program penanggulangan TB. Metode : Desain penelitian ini adalah cross sectional deskriptif dengan pendekatan laboratoris. Metode pemilihan sampelnya ialah consecutive sampling dengan jumlah total sampling 16 pasien kemudian dilakukan pemeriksaan sputum secara mikroskopis, sehingga sampel akhir yang didapatkan sejumlah 4 pasien. Sputum dari ke empat pasien ini selanjutnya dilakukan kultur bakteri dengan menggunakan media Ogawa dan dilanjutkan dengan uji resistensi terhadap OAT yaitu etambutol. Seluruh data yang terkumpul kemudian diolah dan dan disajikan secara deskriptif dalam persentase, untuk mengetahui tingkat resistensi Mycobacterium tuberculosis terhadap etambutol. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa jumlah pasien yang mengalami resistensi etambutol adalah 50%(n=4). Kesimpulan : Pasien TB yang putus dan gagal berobat cenderung mempengaruhi tingginya angka presentase kejadian resistensi OAT Kata Kunci : M. tuberculosis, etambutol, resistensi etambutol, pasien putus dan gagal berobat,

vii

ABSTRACT Mycobacterium tuberculosis RESISTANCE TO ANTI TUBERCULOSIS AGENT ETHAMBUTOL IN MATARAM Riri Kumala Sari, Nurhidayati, Ima Arum L. Background, objective and benefits : Anti tuberculosis agent resistance is a serious community problem it is related to high incidence of tuberculosis in Indonesia, especially in West Nusa Tenggara. Lack of community knowledge, poor patient adherence to therapy, failure case, default case and high risk of tuberculosis transmission can increase risk of infection by Mycobacterium tuberculosis resistant strain or developing resistance to anti tuberculosis agent. Ethambutol is no match to isoniazid in killing Mycobaterium tuberculosis, but it is used in combination with another anti tuberculosis agent to prevent resistance. It is the one and only anti tuberculosis agent cathegory-1 which is bacteriostatic. The objective of this research is to get descriptive data about total percentage tuberculosis patient resistance to ethambutol at Mataram from second quarter of 2010 to second quarter of 2011. The benefits of this research is to obtain data for Departement of Health about percentage of anti tuberculosis resistance at Mataram as a consideration to arrange appropriate TB program in Mataram. Methods : The research design is descriptive cross sectional with laboratoric approach. Sampling techniques is using consecutive samping with totals of 16 patients and the sputum is tested with acid fast bacilli stained and the result is 4 positive sample. The positive sample is then cultured and further tested for ethambutol resistance. The collected data is then processed and the result is percentage of ethambutol resistance in Mycobaterium tuberculosis. Result : The result of this research is the total patients having resistance is 50% (n=4). Conclusion : The treatment default and failure case tends to have ethambutol resistance compared to the other group. Key words : M. tuberculosis, etambutol, ethambutol resistance, treatment default and failure case.

viii

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL.... HALAMAN PENGESAHAN.. PRAKATA .. PERNYATAAN ...... ABSTRAK ... ABSTRACT . DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK .. DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG .. BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .. 1.2 Rumusan Masalah . 1.3 Tujuan Penelitian .. 1.4 Manfaat Penelitian

i ii iii vi vii viii ix x xi xii xiii xiv 1 3 3 4 5 5 5 8 11 12 12 16 17

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tuberkulosis Paru . 2.1.1 Definisi 2.1.2 Epidemiologi ... 2.1.3 Etiologi . 2.1.4 Transmisi .. 2.1.5 Faktor risiko .. 2.1.6 Patogenesis .... 2.1.7 Perjalanan alamiah penyakit . 2.1.8 Diagnosis .......
ix

2.1.9 Tatalaksana .... 2.1.10 Strategi nasional penanggulangan tuberkulosis .............

20 32

2.1.11 Prognosis ....... 34 2.2 Obat Anti Tuberkulosis Etambutol ..... 35 2.2.1 Struktur kimia ....... 35 2.2.2 Aktivitas antibakterial ....... 35 2.2.3 Farmakokinetik ...... 35 2.2.4 Penggunaan terapeutik ...... 2.2.5 Efek samping .... 2.2.6 Khasiat, kandungan dan cara kerja etambutol ..... 2.2.7 Sediaan dan posologi etambutol ......... 2.2.8 Resistensi Mycobacterium tuberculosis terhadap OAT ..... 2.2.9 Resistensi Mycobacterium tuberculosis terhadap etambutol ..... BAB 3. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 3.2 Variabel Penelitian.................................................................................... 3.3 Definisi Operasional................................................................................. 3.3.1 Mycobacterium tuberculosis........................................................... 3.3.2 Etambutol........................................................................................ 3.3.3 Mycobacterium tuberculosis resisten etambutol................................ 3.4 Populasi Penelitian..................................................................................... 3.5 Sampel Penelitian...................................................................................... 3.6 Prosedur Penelitian.................................................................................... 3.6.1 Pengambilan Sputum....................................................................... 3.6.2 Persiapan dan Pengiriman Sputum................................................... 3.6.3 Pemeriksaan BTA............................................................................ 3.6.4 Kultur dengan Media Ogawa............................................................ 3.6.5 Uji Resistensi................................................................................... 3.7 Alat dan Bahan Penelitian.......................................................................... 3.7.1 Alat-Alat...........................................................................................
x

36 37 38 39 39 41

2.3 Kerangka Konsep ... 43 44 44 44 44 45 45 45 46 46 46 48 48 49 51 56 46

3.7.2 Bahan............................................................................................... 3.8 Tempat dan Waktu Penelitian..................................................................... 3.9 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data..................................................... BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian............................................................................................ 4.1.1 Frekuensi data................................................................................... 4.1.2 Prevalensi resistensi M. Tuberculosis terhadap etambutol................. 58 58 61 58 58

4.1.3 Deskripsi pola sensitivitas M. tuberculosis terhadap etambutol berdasarkan periode waktu pertahun ..................................................................................................... 4.1.4 Deskripsi distribusi penyebaran resistensi etambutol berdasarkan karakteristik fase pengobatan pasien dan asal pelayanan kesehatan 63 4.1.5 Deskripsi distribusi penyebaran resistensi etambutol berdasarkan wilayah tempat tinggal pasien 4.2 Pembahasan................................................................................................. BAB 5. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan...................................................................................................... 5.2 Saran............................................................................................................ DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. LAMPIRAN 71 72 73 65

xi

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Estimasi beban penyakit TB................................................................ Tabel 2.2 Persentase kasus TB baru dan kasus TB pengobatan ulang ........................ Tabel 2.3 Jenis, Sifat dan Dosis OAT ........................................................................ Tabel 2.4 Panduan Dosis OAT Kategori I ................................................................. Tabel 2.5 Panduan Dosis OAT Kategori II ................................................................ Tabel 2.6 Panduan Dosis OAT Sisipan ...................................................................... Tabel 2.7 Pemantauan Kemajuan Pengobatan TB ...................................................... Tabel 2.8 Tatalaksana Pasien dengan Pengobatan yang Tidak Teratur ....................... Tabel 3.1 Pengenceran Bakteri 10 -3 dan 10 -5 .......................................................... 6 6 22 25 26 26 31 32 53

xii

Tabel 3.2 Suspensi Bakteri Pada Media Kontrol dan Obat-obatan .............................. Tabel 4.1 Prevalensi resistensi Mycobacterium tuberculosis terhadap etambutol ........

54 63

xiii

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Estimasi Kasus Baru TB di Dunia tahun 2010 ................................................. Gambar 2.2 Skema diagnosis TB paru .................................................................................. Gambar 2.3 Formula Struktural Etambutol ......................................................................... Gambar 2.4 Mekanisme terjadinya resistensi OAT .............................................................. 26 20 36 42

Gambar 4.1 Grafik Penyebaran Data Jumlah Pasien Gagal dan Putus Berobat Periode Triwulan II 2010 sampai dengan Triwulan II 2011 berdasarkan periode waktu berobat.......................................................................................................... 59

Gambar 4.2 Grafik Distribusi Data Pasien Gagal dan Putus Berobat Periode Triwulan II 2010 sampai dengan Triwulan II 2011 Menurut Asal Pelayanan Kesehatan ............ 60

Gambar 4.3 Grafik Penyebaran Data Jumlah Pasien Gagal dan Putus Berobat Periode Triwulan II 2010 sampai dengan Triwulan II 2011 menurut daerah tempat tinggal pasien pada pasien yang bertempat tinggal di daerah Lombok Barat .................................. Gambar 4.4 Persentase Hasil BTA pada Pasien Gagal dan Putus Berobat Periode Triwulan II Tahun 2010 sampai dengan Triwulan II Tahun 2011 di wilayah Mataram ...... Gambar 4.5 Grafik Deskripsi distribusi penyebaran resistensi etambutol berdasarkan periode waktu pertahun .................................................................................................. Gambar 4.6 Grafik distribusi penyebaran resistensi etambutol berdasarkan karakteristik fase pengobatan dan asal fasilitas pelayanan kesehatan ........................................... Gambar 4.7 Deskripsi distribusi penyebaran resistensi etambutol berdasarkan asal wilayah tempat tinggal pasien ......................................................................................... 65 64 63 62 61

xiv

DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Alat dan bahan penelitian........................................................................... Lampiran 2. Gambar pengecatan BTA ............................................................... Lampiran 3. Hasil kultur dengan media Ogawa.......................................................... Lampiran 4. Hasil uji resistensi Mycobacterium tuberculosis terhadap etambutol..... Lampiran 5. Gambar pengecatan BTA............................................................................ Lampiran 6. Surat penugasan tim pembimbing KTI ...................................................... Lampiran 7. Surat izin penelitian .................................................................................... .

xv

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG Lambang/ singkatan TB SKRT OAT WHO HIV AIDS MDR-TB XDR-TB NTB BLK RSUP SAT SDM n ml mm cm katG rpoV erp Arti dan keterangan Tuberkulosis Survei Kesehatan Rumah Tangga Obat Anti Tuberkulosis World Health Organization Human Immunodeficiency Virus Acquired Immunodeficiency Syndrome Multi Drug Resistance Tuberculosis Extensively Drug Resistant Tuberculosis Nusa Tenggara Barat Balai Laboratorium Kesehatan Rumah Sakit Umum Provinsi Self Administered Therapy Sumber Daya Manusia Jumlah sampel milliliter milimeter centimeter gen katG yang mengkode enzim katalase yang melindungi tubuh terhadap stres oksidatif Faktor utama yang menginisiasi transkripsi beberapa gen. Gen yang mengkode protein yang dibutuhkan untuk replikasi NRAMP1 bakteri juga berperan dalam virulensi Mycobacterium tuberculosis. Gen yang mengatur resistensi bawaan-berkaitan dengan protein makrofag berperan untuk mengatur resistensi/ HLA TGF- IL TLR CMI UPK SPS DOTS KDT PMO PAS DST LED Ro ISTC kerentanan terhadap Mycobacterium tuberculosis. Histocompatibility Leukocyte Antigen T cell growth factor Interleukin Toll-like receptor Cell Mediated Immunity Unit Pelayanan Kesehatan Sewaktu Pagi Sewaktu Directly Observed Treatment Short course Kombinasi Dosis Tetap Pengawas Menelan Obat Paraaminocallicilic acid Drug Susceptibility Testing Laju Endap Darah Rontgen International Standard for Tuberculosis Care
xvi

AP C10H24N2O2,2HCl ASI MIC FDC ZN NaOH KH2PO4 NaCl

Anteroposterior N,N- ethylenebis(2-aminobutan-1-ol) dihydrochloride Air Susu Ibu Minimum Inhibitory Concentration Fixed Dose Combination Zeihl-Neelsen Sodium Hidroksida Monopotasium Natrium Klorida

xvii

Anda mungkin juga menyukai