Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS MATA KULIAH

(IKD)

Disusun oleh : Ketua: Alip Agung Panca Ligar Anggota: Amhar S R Dea Fitri H Deni Indriyana Hafid R Nurul Facriani Risna Nurwidiyanti Rizki Sri H Sani Suharti

Kata Pengantar
Puji serta syukur kami panjatkan kepada allah swt yang telah memberikan kesempatan pada kelompok kami untuk membuat makalah ini dengan lancar,tidak lupa solawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada jungjunan kita semua yakni habibana wanabiana Muhammad saw . Kami dari kelompok 2 alhamdulillah telah menyelesaikan makalah IKD mengenai Berpikir kritis pada tahap Diagnosa Keperawatan dengan baik dan lancar meskipun masih banyak kesalahan tapi kami sudah mencoba semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik. Makalah ini berisi penjelasan materi mengenai berpikir kritis pada tahap Diagnosa Keperawatan, dimana kami mengambil materi mengenai ini dengan berdiskusi bersama ,tidak lupa kami juga berterimakasih pada Ibu Dosen yang telah memberikan kami tugas untuk membuat makalah ini, karena dengan disuruhnya untuk membuat makalah ini kami mendapatkan beberapa manfaat di antaranya kami mendapatkan ilmu lebih dan dapat lebih memahami. Kelompok kami paham bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan.oleh karena itu, jika berkenan bapak mengkritik atau mengusulkan sesuatu untuk menyempurnakan makalah ini . Terimakasih

Garut, 12 Oktober 2011

Kelompok 2

Daftar Isi Kata Pengantar ........................................................................................................................... Daftar isi ..................................................................................................................................... Isi ............................................................................................................................................... Berpikir kritis pada Diagnosa Keperawatan ........................................................

Kesimpulan .............................................................................................................................. Penutup .................................................................................................................................. Daftar Pustaka ........................................................................................................................

Isi Berpikir kritis pada Diagnosa Keperawatan


1. Definisi Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah menggunakan akal budi untuk menelaah sesuatu dengan hati-hati. Berpikir kritis didefinisikan sebagai ketetapan yang hati-hati dan tidak tergesa-gesa untuk apakah kita sebaiknya menerima, menolak atau menangguhkan penilaian terhadap suatu pernyataan dan tingkat kepercayaan dengan mana kita menerima atau menolaknya.

2. Definisi Diagnosa Keperawatan


Diagnosa keperawatan adalah cara mengidentikasi, memfokuskan dan mengatasi kebutuhan spesifik pasien serta respon terhadap masalah actual dan resiko tinggi. Labil diagnosa keperawatan memberi format untuk mengekspresikan bagian identifikasi masalah dari proses keperawatan atau bisa disebut juga dengan stuktur dan proses. 2.1. Tipe Diagnosa Keperawatan a. Diagnosa keperawatan aktual Diagnosa keperawatan aktual menyajikan keadaan yang secara klinis telah divalidasi melalui batasan karakteristik mayor yang dapat di identifikasi. SYARAT : ADA UNSUR P E S SYMPTOM HARUS MEMENUHI KRITERIA (80%-100%)

b. Diagnosa keperawatan Resiko Tinggi Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis bahwa individu, keluarga, dan masyarakat sangat rentan untuk mengalami masalah bila tidak di atisipasi oleh tenaga keperawatan.SYARAT :
Pengkajian awal tidak ditemukan kelainan data

ada unsur p e tidak ada batasan karakteristik (ds/do) risiko/risiko tinggi tentang kerentanan masalah c. Diagnosa kemungkinan ( jangka panjang)

Diagnosa kemungkinan adalah pernyataan tentang masalah-masalah yang di duga masih memerlukan data tambahan. 2.2 Komponen Diagnosa Keperawatan - Problem ( masalah ) Adalah gambaran keadaan klien dimana tindakan keperawatan dapat diberikan karena adanya kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang seharusnya terjadi. - Etiologi Adalah keadaan yang menunjukan penyebab terjadinya problem ( masalah ). Sign/Symptom ( Tanda/gejala)
Adalah ciri, tanda, atau gejala relevan yang muncul sebagai akibat adanya masalah.

Dalam perumusannya sebuah diagnosa keperawatan dapat menggunakan 3 komponen atau 2 komponen yang sangat tergantung kepada tipe diagnosa keperawatan itu sendiri.

3. Berpikir kritis pada Diagnosa Keperawatan


1. Klasifikasi & Analisis data Pengelompokan data adalah mengelompokan data-data klien atau keadaan tertentu dimana klien mengalami permasalahan kesehatan atau keperawatan berdasarkan kriteria permasalahannya. 2. Mengidentifikasi masalah klien Masalah klien merupakan keadaan atau situasi dimana klien perlu bantuan untuk mempertahankan atau meningkatkan status kesehatannya, atau meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan oleh perawat sesuai dengan kemampuan dan wewenang yang dimilikinya. Identifikasi masalah klien di bagi menjadi : pasien tidak bermasalah, pasien yang kemunginan menjadi masalah, pasien yang mempunyai masalah potensial sehingga kemungkinan besar mempuyai masalah dan pasien yang mempunyai masalah aktual. a. Menentukan kelebihan Klien Apabila klien memenuhi standar kriteria kesehatan, perawat menyimpulkan bahwa klien memiliki kelebihan dalam hal tertentu. b. Menentukan masalah klien Jika klien tidak memenuhi standar kriteria, maka klien tsb mengalami keterbatasan dalam aspek kesehatannya, dan memerlukan perlawanan. c. Menentukan Masalah yang pernah dialami klien

Pada tahap ini penting untuk menentukan masalah potensial klien. Misalnya ditemukan adanya tanda-tanda infeksi pada luka klien, tetapi dari hasil tes lab, tidak menunjukan suatu kelainan sesuai dengan teori, maka akan timbul adanya infeksi. Perawwat kemudian menyimpulkan bahwa daya tahan tubuh klien tidak mampu melawan infeksi. d. Penentuan keputusan - Tidak ada masalah, tetapi perlu peningkatan status dan fungsi (kesejahteraan): tidak ada indikasi respon keperawatan, meningkatkan status kesehatan dan kebiasaan. - Masalah kemungkinan (possible problem) : mengumpulkan data yang lengkap untuk memastikan ada atau tidaknya masalah yang diduga. - Masalah aktual, resiko : tidak mampu merawwat karena klien menolak masalah dan pengobatan, mulai untuk mendesain perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi atau menyelesaikan masalah. - Masalah kolaboratif : konsultasikan dengan tenaga kesehatan profesional yang kompeten dan bekerja secara kolaboratif. Masalah kolaboratif adalah komplikasi fisiologis yang di akibatkan dari patofisiologi, berhubungan dengan pengobatan dan situasi lain. Dalam hal ini tugas perawat adalah memonitor, untuk mendeteksi status klien dan kolaboratif dengan tenaga medis guna pengobatan yang tepat. 3. Memvalidasi Diagnosa keperawatan Adalah menghubungkan dengan klasifikasi gejala dan tanda-tanda yang kemudian yang merujuk kepada kelengkapan data. Untuk kelengkapan dan ketetapan data kerjasama dengan klien sangat penting untuk saling percaya, sehingga mendapatkan data. Pada tahap ini, perawat memvalidasi data secara akurat, yang dilakukan bersama klien / keluarga dan/ masyarakat. Validasi tsb dilaksanakan dengan mengajukan pertanyaan atau pernyataan yang reflektif kepada klien tenang kejelasan interpretasi data. Begitu Dx kep disusun, maka harus dilakukan validasi. 4. Menyusun Dx Kep sesuai dengan prioritasnya Setelah perawat mengelompokan, mengidentifikasi, dan memvalidasi data-data yang signifikan, maka tugas perawat pada tahap ini adalah merumuskan suatu Dx Kep. Dx Kep dapat bersifat aktual, resiko, sindrom dan kemungkinan wellness. Menyusun Dx Kep hendaknya diurutkan menurut kebutuhan yang berlandaskan Hirarki Maslow : a. Berdasarkan Hirarki Maslow : fisiologis, aman-nyaman-keselamatan, mencintai dan memiliki harga diri dan aktualisasi diri. b. Griffith-Kenney Christensen : ancaman kehidupan dan kesehatan, sumber daya dan dana yang tersedia, peran serta klien, dalam prinsip ilmiah dan praktek keperaatan.

Tujuan Dokumentasi Dx Kep : 1. Mengkomunikasikan masalah klien pada tim kesehatan. 2. mendemonstrasikan tanggungjawab dalam identifikasi masalah klien. 3. Mengidentifikasi masalah utama untuk perkembangan intervesi keperawatan.

Ilustrasi kasus
Seorang anak bernama Safira yang berumur 10 tahun mengalami diare sebelum nya dia tidak merasakan apa-apa tapi setelah makan makanan yang kurang sehat karena kebiasaannya memakan makanan yang tidak higienis. Dia mengalami gejala mules dan ingin muntah dia merasa lesu karena buang air besar yang tidak beraturan yaitu buang besar setiap 5 menit dan peses yang lunak. Kebiasaan sehari-harinya dia suka jajan di pinggir jalan dan suka membeli minuman berwarna yang bahan dasarnya dari pewarna pakaian. Diare Menyebabkan kekurangan cairan (dehidrasi ). Diagnosa Keperawatan: Pasien mengeluh mules ( problem) berhubungan dengan kontaminasi (etiologi) ditandai dengan perasaan ingin muntah, BAB yang tidak beraturan (sign/symptom). Berpikir kritis dalam hal tersebut. Kita sebagai seorang perawat terlebih dahulu melihat dari pengumpulan data yang di lakukan pada tahap pengkajian. Mentukan problem yang di alami oleh pasien Menuntukan etiologi atau penyebab pasien mengeluh Menentukan Symptom atau gejala yang di rasakan oleh pasien Kita sebagai seorang perawat harus mengetahui pemahaman mengenai penyakit yang di alami dengan melihat keluhan pasien. Adanya Kolaborasi dengan tenaga kesehatan profesional (dokter) untuk meneliti keluhan pasien agar bisa menemukan solusi pemecahan masalah, agar penyakit tersebut dapat tersembuhkan. Melakukan test feses ke lab untuk mengetahui bakteri di peses tersebut.

Kesimpulan
Jadi berpikir kritis pada diagnosa keperawatan, kita sebagai seorang perawat yang prosfesional harus memiliki sikap pokus terhadap suatu masalah dan adanya kolaborasi atau kerjasama dengan pihak medis lainnya. Kemudian dalam pengambilan keputusan yang paling kritis harus bisa dilakukan oleh seorang perawat, menentukan masalah dan argumen secara rasional, dan lebih terlatih, lebih tajam dalam meneliti masalah.

PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman bisa memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kami pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

Garut, 12 oktober 2011 Penyusun

Kelompok 2

Daftar Pustaka
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2120668-definisi-diagnosa-keperawatan/

http://www.slideshare.net/aliyah_nerz/berpikir-kritis-dalam-keperawatan Mclane Kim McFarland, Penerbit Buku Kedokteran EGS edisi 7 Diagnosa Keperawatan. Jakarta; 1997

Anda mungkin juga menyukai