Anda di halaman 1dari 7

Fisiologi Cairan dan Elektrolit Tubuh

cairan tubuh terdiri dari 3 bagian, yaitu intrasel (CIS) dan ekstrasel (plasma darah, intertis ial) untuk memahami, cairan intrasel berada didalam sel dan ekstrasel berada didalam sel. Cairan eks trasel (CES)dibagi dua yaitu cairan intravaskuler (berada dalam pembuluh darah) dan cairan inter tisial berada diluar sel dandiluar pembuluh darah. Distribusi Cairan Tubuh Air merupakan komponen terbesar dari tubuh, sekitar 4575% total berat badan, nya merupakancairan intrasel dan sisanya ekstrasel dengan nya tarda pat pada intravaskuler dan sisanya merupakanintertisial. Lemak tubuh bebas air, sehingga yan g kurus memiliki jumlah air lebih banyak dibanding yanggemuk. Distribusi cairan tubuh adalah relatif tergantung pada ukuran tubuh itu sendiri. dewasa 60%

anak-anak 60 77% infant 77% embrio 97% manula 40 50 %

pada manula, prosentase total cairan tubuh berkurang dikarenakan sudah mengalami kehilangan j aringantubuh. intracellular volume = total body water extracellular volume

interstitial fluid volume = extracellular fluid volume plasma volume total bloods volume = plasma volume / (1 - hematocrite)

Fungsi Cairan Tubuh memberi bentuk pada tubuh


berperan dalam pengaturan suhu tubuh berperan dalam berbagai fungsi pelumasan sebagai bantalan sebagai pelarut dan tranfortasi berbagai unsur nutrisi dan elektrolit media untuk terjadinya berbagai reaksi kimia dalam tubuh untuk performa kerja fisik

Regulasi Cairan Tubuh Tubuh memiliki mekanisme pengaturan untuk mempertahankan komposisi cairan agar da lam kondisiyang setimbang atau tetap. Banyak organ yang terlibat dalam proses mekanisme ini. Normal kebutuhan cairan adalah 35 cc/KgBB/hr. Namun bila dirataratakan, kebutuhan intake(masukan) air pada orang dewasa adalah dari ingesti liquid 1500 cc, da ro makanan 700 cc, air dari oksidasi 200cc sehingga totalnya 2400 cc/hari. Sedangkan untuk pen gaturan keseimbangan cairan tubuh terdapatmekanisme pembuangan cairan tubuh yang melibatk an berbagai organ. Organ tersebut adalah melalui kulit300400 cc berupa keringat dan penguapan namun tergantung pada aktivitas dan suhu. Dari paruparu300400cc berupa uap air dari ekspirasi. Dari GIT sekitar 200 cc/ hari dan akan meningkat pada kasus diare.Pengeluaran air yang terbanyak terjadi di ginjal, sekitar 12001500 cc/hr. Ketika defisit volume cairanekstraseluler, maka akan terjadi beberapa mekanisme diproduksi ADH (anti diuretic hormone) yang berfungsi untuk mereabsorpsi air

aldosteron diproduksi oleh corteks adrenal, berfungsi untuk mereabsorpsi Na yang . beref ek padapeningkatan air di ekstraseluler

renin yang dilepaskan sel jukstaglomerural ginjal, berfungsi untuk vasokontriksi . . dan se kresialdosteron. Proses Perpindahan Cairan Tubuh a. Difusi Perpindahan partikel melewati membran permeabel dan sehingga kedua kompartemen larutan atau gas menjadi setimbang. Partikel listrik juga dapat berdifusi karena ion yang berbeda muatan dapat tarik menarik. Kecepatan difusi (perpindahan yang terus menerus dari molekul dalam suatu larutan atau gas) dipengaruhi oleh : ukuran molekul ( molekul kecil lebih cepat berdifusi dari molekul besar)

konsentrasi molekul (molekul berpindah dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah) temperatur larutan (temperatur tinggi meningkatkan kecepatan difusi)

b. Osmosis Pelarut bergerak melewati membran menuju larutan yang berkonsentrasi lebih tinggi. Tekanan o smotikterbentuk ketika dua larutan berbeda yang dibatasi suatu membran permeabel yang selekti f. Proses osmosis(perpindahan pelarut dari dari yang konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi), di pengaruhi oleh : pergerakan air

semipermeabilitas membran.

c. Transfor Aktif Merupakan proses pemindahan molekul atau ion yang memiliki gradien elektrokimia dari area be rkonsentrasirendah menuju konsentrasi yang lebih tinggi. Pada proses ini memerlukan molekul A TP untuk melintasimembran sel. d. Tekanan Hidrostatik Gaya dari tekanan zat cair untuk melawan tahanan dinding pembuluh darah. Tekanan hidrostatik beradadiantara arteri dan vena (kapiler) sehingga larutan ber[indah dari kapiler ke intertisial. Tek anan hidrostatikditentukan oleh : kekuatan pompa jantung

kecepatan aliran darah tekanan darah arteri tekanan darah vena

e. filtrasi Filtrasi dipengaruhi oleh adanya tekanan hidrostatik arteri dan kapiler yang lebih tinggi dari ruan g intertisial.Perpindahan cairan melewati membran permeabel dari tempat yang tinggi tekanan hi drostatiknya ke tempatyang lebih rendah tekanan hidrostatiknya. f. Tekanan Osmotik Koloid Terbentuk oleh larutan koloid (protein atau substansi yang tidak bisa berdifusi) dalam plasma. Te kananosmotik koloid menyebabkan perpindahan cairan antara intravaskuler dan intertisial melew ati lapisansemipermeabel. Hal ini karena protein dalam intravaskuler 16x lebih besar dari cairan i ntertisial, cairan masuk kecapiler atau kompartemen pembuluh darah bila pompa jantung efektif.

Elektrolit Tubuh elektrolit tubuh, bisa terlarut dalam air atau dalam larutan lain. Elektrolit memiliki fungsi fisiologisyang khusus didalam tubuh seperti misalnya dalam proses kerja neuromuskuler. Elektro lit bermuatan listrikpositif (kation), biasanya berupa unsur logam, dan bermuatan negatif (anion), merupakan unsur non logam.Beberapa kation utama dalam tubuh adalah natrium (Na+), kalium/ potasium (K+), kalsium (Ca+), magnesium(Mg+). Sedangkan anion utama dalam tubuh adalah klorida (Cl ), bikarbonat (HCO3), phospat (HPO4 ). Komposisi elektrolit tubuh Jenis elektrolit Intresel (mEq/L) Ekstrasel (mEq/L) Na 15-20 135-154 K 150-155 3,5-5 Ca 1-2 4,5-5,5 Mg 27-29 4,5-5,5

Cl HCO3 phosphat (HPO4) sulfat (SO4)

1-4 10-12 100-104 2

98-106 25-27 1,7-1,4 1

a. Natrium / Sodium Fungsi dasar dari natrium adalah mengatur volume CES, meningkatkan permeabilitas membran, mengatur tekanan osmotik vaskuler, mengontrol distribusi cairan intraseluler dan ekstraseluler, berperan dalam hantaran inpuls sarap, memelihara iritabilitas neuromuskuler. b. Kalium / Potasium Fungsi dasar kalium adalah mengatur CIS, membantu transmisi inpuls sarap, berperan/membantu kontraksi otot skeletal dan otot polos, membantu reaksi enzimatik pada proses metabolisme karbohidrat dan restrukturisasi asam amino menjadi protein, menhaut keseimbangan asam-basa (bertukar tempat dengan ion hidrogen). c. Calsium Fungsi dasar dari kalsium adalah mendukung kekuatan dan penyusun tulang dan gigi, me mbentukketebalan dan kekuatan membran sel, membantu transmisi impuls sarap, menurunkan ek sitabilitasneuromuskuler, bahan pentung pembekuan darah, membantu absorbsi dan penggunaan vit B12, mengaktifkanreaksi enzim dan sekresi hormon. d. Magnesium Fungsi dasar magnesium adalah mengaktifkan sistem enzim, sebagian besar bersama dengan metabolisme vit B dan penggunaan K, Ca dan protein. Membantu regulasi kadar serum kalsium, pospor dan kalsium. Membantu aktivitas neuromuskuler. Keseimbangan Asam Basa keseimbangan asam basa berkenaan dengan homeostasis konsentrasi ion hidrogen dalam cairanekstrasel. Sedikit perubahan pada konsentrasi ion hidrogen akan menyebabkan perubahan berbagai reaksikimia intrasel. Tanda pH digunakan untuk menunjukan konsentrasi ion hidrogen dalam cairan tubuh, normalnya sekitar 7,35 7,45. ion hidrogen (H+ ), adalah proton dan bermuatan positif. Keberadaan ion hidrogen dengan konsentrasi tertentu menyebabkan suatu larutan berada dalam keadaan asam, netral ataupun alkalin (basa). Peningkatan kadar H+ menyebabkan suasana menjadi asam. Bila H+ berkurang, larutan menjadi alkalis dan pH meningkat, larutan dalam kondisi basa. Asam pH < 7, netral pH = 7, basa pH > 7. cairan tubuh memiliki pH 7,34 7,45. dikatakan asidosis apabila pH < 7,35 (konsentrasi ion hidrogen meningkat) dan dikatakan alkalosis bila pH > 7,45 (konsentrasi ion hidrogen menurun).

Pengaturan Keseimbangan Asam-Basa Tubuh memiliki tiga sistem kontrol dalam pengaturan keseimbangan asam basa untuk mengatasi atau menghindari kondisi asam ataupun basa. Sistem tersebut adalah sistem buffer, respirasi dan ginjal. a. sistem buffer Semua cairan tubuh dilengkapi dengan acid-base buffer system (yaitu beberapa senyawa kimia yang bisa mengubah konsentrasi ion hidrogen ketika larutan dalam suasana asam atau basa). Sistem buffer bereaksi ketika ada perubahan konsentrasi ion hidrogen. Ada beberapa senyawa kimia sistem buffer dalam cairan tubuh, bicarbonate-carbonic acid system (carbinate system) adalah sistem buffer yang utama. Carbonate system terdiri dari carbonic acid ( H2CO3 --- HCO3 + H+) dan sodium bicarbonate (NaHCO3 --- HCO3 + Na+). Pada cairan ektraseluler, pH dapat dikembalikan ke kondisi normal oleh sistem buffer ini karena asam karbonat adalah asam lemah dan bikarbonat adalah basa lemah. Secara reaksi kimia dapat digambarkan sebagai berikut CO2 + H2O ------- H2CO3 ------- HCO3 + H+ Apabila terjadi peningkatan konsentrasi ion hidrogen di ekstraseluler, maka reaksi akan mengarah ke kiri, namun bila terjadi penurunan konsentrasi ion hidrogen, maka reaksi akan mengarah ke kanan. b. Sistem Respirasi Pengaturan keseimbangan asam-basa pada respirasi melalui pengontrolan kadar karbon dioksida (CO2). Dalam cairan ektraseluler laju metabolisme akan mempengaruhi jumlah karbon dioksida. CO2 secara kontinyu dibentuk dalam proses metabolisme intrasel yang berbeda. Mekanisme pengaturan respirasi akan berespon sesaat setelah terjadi perubahan level CO2. Ketika CO2 meningkat di cairan ekstrasel, maka napas akan cepat dan dalam sehingga CO2 dapat dikeluarkan. c. Pengaturan Konsentrsi Ion Hidrogen Oleh Ginjal ginjal mengatur pH pada cairan ekstrasel dengan mengeluarkan ion hidrogen atau ion bikarbonat (HCO3 ) dari cairan tubuh. Bila konsentrasi bikarbonat lebih dari normal maka ginjal akan mengekskresikannya sehingga urin menjadi alkalin, bila ion hidrogen di ekskresikan maka urin menjadi asam. Pengaturan pH oleh ginjal tidak bisa cepat namun akan berlangsung beberapa jam atau hari untuk bisa mengembalikan asam-basa dalam keadaan seimbang.

Daftar Pustaka DeLaune. Sue C., (2002), Fundamental of Nursing Standar &Practice, Louisiana USA, Delmar Guyton, (2005), Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit, Jakarta, EGC

Plasma Interstitial 1. Kation : Natrium (Na+) 144,0 mEq 137,0 mEq 10 mEq Kalium (K+) 5,0 mEq 4,7 mEq 141 mEq Kalsium (Ca++) 2,5 mEq 2,4 mEq 0 Magnesium (Mg ++) 1,5 mEq 1,4 mEq 31 mEq 2. Anion : Klorida (Cl-) 107,0 mEq 112,7 mEq 4 mEq Bikarbonat (HCO3-) 27,0 mEq 28,3 mEq 10 mEq Fosfat (HPO42-) 2,0 mEq 2,0 mEq 11 mEq Sulfat (SO42-) 0,5 mEq 0,5 mEq 1 mEq Protein 1,2 mEq 0,2 mEq 4 mEq a. Kation : Sodium (Na+) : - Kation berlebih di ruang ekstraseluler - Sodium penyeimbang cairan di ruang eesktraseluler - Sodium adalah komunikasi antara nerves dan musculus - Membantu proses keseimbangan asam-basa dengan menukar ion hidrigen pada ion sodium di tubulus ginjal : ion hidrogen di ekresikan - Sumber : snack, kue, rempah-rempah, daging panggang. Potassium (K+) : - Kation berlebih di ruang intraseluler - Menjaga keseimbangan kalium di ruang intrasel - Mengatur kontrasi (polarissasi dan repolarisasi) dari muscle dan nerves. - Sumber : Pisang, alpokad, jeruk, tomat, dan kismis. Calcium (Ca++) : - Membentuk garam bersama dengan fosfat, carbonat, flouride di dalam tulang dan gigi untuk membuatnya keras dan kuat - Meningkatkan fungsi syaraf dan muscle - Meningkatkan efektifitas proses pembekuan darah dengan proses pengaktifan protrombin dan trombin - Sumber : susu dengan kalsium tinggi, ikan dengan tulang, sayuran, dll. b.Anion : Chloride (Cl -) : - Kadar berlebih di ruang ekstrasel - Membantu proses keseimbangan natrium - Komponen utama dari sekresi kelenjar gaster - Sumber : garam dapur

Bicarbonat (HCO3 -) : Bagian dari bicarbonat buffer sistem - Bereaksi dengan asam kuat untuk membentuk asam karbonat dan suasana garam untuk menurunkan PH. Fosfat ( H2PO4- dan HPO42-) : - Bagian dari fosfat buffer system - Berfungsi untuk menjadi energi pad metabolisme sel - Bersama dengan ion kalsium meningkatkan kekuatan dan kekerasan tulang - Masuk dalam struktur genetik yaitu : DNA dan RNA.

Anda mungkin juga menyukai