yoga.prihastomo
Definisi :
Jika y = f(x) adalah fungsi kontinu dan terdefinisi dalam interval tertutup [a,b] sehingga lim n
f ( x ) . x
i i =1
f (x) dx
a
= lim n
f ( x ) . x
i i =1
Untuk menentukan nilai definite integral secara langsung dengan definisi di atas maka kita harus menggunkan jumlah Riemann (jumlah Riemann akan dijelaskan dalam contoh). Hal ini kurang efisien, terkadang dalam perhitungannya menemui kesalahan. Oleh karena itu, nilai definite integral ditentukan dengan menggunakan teorema dasar integral kalkulus berikut ini :
f (x) dx =
a
[F ( x ) ] a
= F (b) F (a)
halaman
[1]
yoga.prihastomo
(1)
f (x) dx
a
= 0
(2)
f (x) dx
a
= -
f (x) dx
b
(3)
k f (x) dx
a b
f (x) dx
a b
(4)
[ f (x) g (x)] dx
a
f (x) dx
a b
g (x) dx
a
(5)
f (x) dx
a
f (x) dx
c
f (x) dx
a
(6)
f (x) dx
a
> 0
f (x) dx
a
< 0
halaman
[2]
yoga.prihastomo
TEORI LUAS
Menentukan Luas dengan Proses Limit
Misalkan kurva y = f(x) kontinu dalam interval a < x < b. Luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x), sumbu x, dan garis-garis x = a dan x = b, dapat ditentukan dengan menggunakan proses limit sebagai berikut : (1) Mula-mula interval [a,b] dibagi menjadi n buah sub-interval (panjang tiap sub interval tidak perlu sama) dengan cara menyisipkan (n-1) buah titik. Misalkan titik-titik itu adalah 1, 2, 3,., n-1. Ditetapkan pula bahwa a = 0 dan b= n , sehingga a = 0 < 1 < 2 < . < n = b. Dengan demikian, panjang setiap subinterval adalah x1= 1 0, x2 = 2 1, x3 = 3 2, .., xi = i i-1,., xn = n n-1. Dalam setiap sub-interval xi = i i-1, kita tentukan titik dengan absis xi dan koordinatnya f(xi). Kemudian dibuat persegi panjangpersegi panjang dengan lebar xi dan tinggi f(xi), seperti diperlihatkan pada gambar dibawah ini. Perhatikan bahwa banyaknya persegi panjang yang dibuat dengan cara seperti itu ada n buah, dan luas masing-masing persegi panjang itu adalah L1 L2 L3 . . . Ln
y=f(x)
f(xn) f(x1)
x1 x2 x3 xn
X1
X2
X3
Xn
halaman
[3]
yoga.prihastomo
(2)
Luas daerah L didekati dengan jumlah semua luas persegi panjang tadi, Jadi, L f(x1).x1 + f(x2).x2 + f(x3).x3 + .. + f(xn).xn Dengan menggunakan notasi sigma ( ) bagian ruas kanan dari bentuk di atas dapat dituliskan menjadi :
f ( x ) . x
i i =1
Untuk menunjukkan bahwa penjumlahan tersebut mencakup ujung-ujung interval a dan b, maka hubungan di atas dapat ditulis sebagai berikut :
x =b
L
n
f ( x) . x
x =a i
f ( x ) . x
i i =1
Luas daerah L yang sebenarnya diperoleh dengan mengambil nilai n yang cukup besar (n 6 ). Ini berarti baha nilai x menjadi kecil sekali (x 6 0). Dengan demikian, luas daerah L ditentukan dengan :
x =b
L =
lim
i =1
f ( xi ) . xi atau L = lim
x60 x = a
f ( x) . x
Untuk menyederhanakan cara penulisan, bentuk-bentuk limit di atas dapat dituliskan menjadi :
x =b
lim
f ( x ) . x
i i =1
= lim
f ( x) . x x60
x =a
f (x) dx
a
L =
f
a
( x ) dx
halaman
[4]
yoga.prihastomo
f
a
( x ) dx
g ( x ) dx
a
{ f (x) - g (x)} dx
a
y = f(x)
A E
x=a
B F
x=b
y = g(x)
Jadi, luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x) dan y = g(x), garis x = a dan garis x = b, ditentukan dengan rumus :
L = { f (x) - g (x)} dx
a
Dengan catatan bahwa f(x) > g(x) dalam interval a < x < b
halaman
[5]
yoga.prihastomo
x 2 x 6 dx 0
-34 3
x 2 4 x + 5 dx 1
1 2 x + 2 dx 2 1 19 6
3 dx 2x+1 0
halaman
[6]
yoga.prihastomo
3 ln( 5 ) 2
2.4141
f := x x 2 + 3
halaman
[7]
yoga.prihastomo
1 1 i2 + 3 4 2 i= 0
> evalf(%);
29.50000000
1 1 i2 + 3 16 4 i= 0
15
> evalf(%);
31.37500000
halaman
[8]
yoga.prihastomo
1 1 2 1024 i + 3 32 i = 0
127
> evalf(%);
33.08398438
> Int(f(x),x);
x 2 + 3 dx
> int(f(x),x);
> evalf(%);
dengan rumus definite integral dapat kita peroleh dengan mudah hasil yang sama : > f:= x^2 + 3;
f := x 2 + 3
x( x ) 2 + 3 dx 0
33.33333333
halaman
[9]
yoga.prihastomo
g := x x + 5
i=0
(i + 5)
halaman
[10]
yoga.prihastomo
> evalf(%);
18.
1 1 i + 5 4 i= 0 4
11
> evalf(%);
19.12500000
halaman
[11]
yoga.prihastomo
1 1 i + 5 81 81 i = 0
242
> evalf(%);
19.48148148
> Int(g(x),x);
x + 5 dx
> int(g(x),x);
1 2 x +5x 2
39 2
19.50000000
> evalf(%);
dengan rumus definite integral dapat kita peroleh dengan mudah hasil yang sama : > f:= x + 5;
f := x + 5
x ( x ) + 5 dx 0
19.50000000
halaman
[12]
yoga.prihastomo
Contoh 7 Luas Diantara 2 Kurva : > restart; > with(plots): > f:= x -> x/3;
f := x
1 x 3
g := x x h := x 8 7 x 3
> a:= plot(f(x), x = -.5..7, thickness=2, color = brown): > b:= plot(g(x), x = -.5..7, thickness=2, color = blue): > c:= plot(h(x), x = -.5..7, thickness=2, color = magenta): > d:= textplot([6,4,`f`], thickness=2, color = brown): > e:= textplot([1.5,7,`h`], thickness=2, color = magenta): > k:= textplot([2,-4,`g`], thickness=2, color = blue): > p:= seq( plot([0 + i * (3/50) , t, t = g(0 + i*(3/50))..f(0 + i * (3/50))], thickness=2, color=red), i = 1..50): > q:= seq( plot([3 + i * (3/50), t, t = g(3 + i *(3/50))..h(3 + i *(3/50))], thickness=2, color = brown), i = 0..49): > display({a,b,c,d,e,k,p,q});
halaman
[13]
yoga.prihastomo
> solve(f(x) = g(x), x); > solve(h(x) = g(x), x); > solve(h(x) = f(x), x); >#selesaikan dengan integral > int(x/3 + x, x= 0..3); > int(8 - (7*x)/3 + x, x = 3..6);
0 6
3
6 6
>#kita membutuhkan titik potong. > f := x -> 6*x-x^2; g := x -> x^2-4*x; solve(f(x)=g(x),x);
f := x 6 x x 2
g := x x 2 4 x
0, 5
halaman
[14]
yoga.prihastomo
> areabetween([f(x),g(x)],x=[0..5,-1..6],shading=silver);
jawab tentukan titik potong kedua kurva > f := x -> 8*x-x^2; g := x -> x^3-3*x^2; solve(f(x)=g(x),x);
f := x 8 x x 2 g := x x 3 3 x 2 0, 4, -2
ilustrasikan dengan menggunakan grafik > f := x -> 8*x-x^2; g := x -> x^3-3*x^2; areabetween([f(x),g(x)],x=[-2..4,-2.3..4.3]); f := x 8 x x 2
g := x x 3 3 x 2
halaman
[15]
yoga.prihastomo
f := x 8 x x 2 g := x x 3 3 x 2 8 x + 2 x 2 x 3 dx 0 128 3
4
f := x 8 x x 2
g := x x 3 3 x 2
halaman
[16]
yoga.prihastomo
x 3 2 x 2 8 x dx -2
20 3
Contoh 10 Luas Ellips Dibatasi Garis x=3 dan x=7 : > restart: with(plots):
Warning, the name changecoords has been redefined
> f:=(x-5)^2/9+(y-7)^2/4=1;
( x 5 )2 ( y 7 )2 f := + =1 9 4
> Y:=solve(f,y);
Y := 7 + 2 16 x 2 + 10 x 2 16 x 2 + 10 x ,7 3 3
4 16 x 2 + 10 x dx 3 3
7
> Int(Y[1]-Y[2],x=p1..p2);
> value(%);
8 5 2 + 12 arcsin 3 3
> evalf(%);
14.71957982
halaman
[17]