Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN

Kelompok : Annisa Rohmah (11600001) Candra Pribadi (11600008) Tri Agita Rini (11600009) Wawan Setia Budi (11600013) Sehar Trihatun (11600018) Fithratun Nisa (11600020) Rinasa Agistya Anugrah (11600022) Insan Agung Nugroho (11600045) Saiful Hasan Basri (11600054)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2012

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini! 1. Ada beberapa aliran dalam pendidikan, sebutkan dan jelaskan secara singkat! Jawab: a. Aliran Empirisme menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung kepada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak dipentingkan. Manusia dapat dididik menjadi apa saja (ke arah yang baik atau kearah yang buruk) menurut kehendak lingkungan atau pendidik-pendidiknya. b. Aliran Nativisme menyatakan bahwa hasil perkembangan anak ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperoleh sejak kelahiran dan pendidikan serta lingkungan tidak dapat mengubah sifat-sifat pembawaan. c. Aliran Naturalisme menyatakan bahwa semua anak yang baru dilahirkan membawa pembawaan baik, dan pembawaan baik tersebut akan rusak karena dipengaruhi lingkungan. d. Aliran Konvergensi menyatakan bahwa factor pembawaan maupun factor lingkungan sama-sama mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan anak.

2. Apa yang kamu ketahui tentang pendidikan bermutu dan apakah pendidikan di Indonesia telah bermutu? Jelaskan! Jawab: Pendidikan bermutu adalah pendidikan yang dapat memberikan ilmu pengetahuan, keterampilan dan pendidikan kepada anak didik dalam lingkungan formal. Menurut kami pendidikan bermutu di Indonesia masih belum terwujud. Hal ini terlihat dari Fakta dari berbagai sumber yang menyebutkan bahwa indeks pembangunan manusia Indonesia saat ini menurun peringkatnya. Kualitas

tingkah laku remaja mengkhawatirkan. Pengangguran terdidik melimpah. Dalam era saat ini ujian nasional masih menjadi tolak ukur kelulusan, padahal di sisi yang lain peralatan dan media pembelajaran di sekolah-sekolah di daerah tidak lengkap. Standar ujian nasional dan standar fasilitas pembelajaran di sekolah bagaikan bumi dan langit. Sementara itu , di perguruan tinggi budaya mencontoh karya ilmiah seperti skripsi, tesis dan disertasi membudaya dari tahun ke tahun.

3. Untuk menerapkan pendidikan karakter tentunya tidak lepas dari kecemasan dan optimisme. Apa maksud dari pernyataan tersebut? Bagaimana juga cara menerapkan pendidikan karakter? Jawab : Pendidikan karakter tidak lepas dari kecemasan dan optimisme , maksudnya bahwa kita tahu pendidikan karakter adalah pendidikan yang bertujuan untuk membina karakter, watak , emosi , nilai nilai moral dan kepribadian kita serta membentuk kebiasaan yang baik guna menghadapi segala tantangan kehidupan. Untuk mewujudkan itu semua diperlukan pembiasaan yang secara terus menerus di lakukan sehingga diharapkan dapat membentuk akhlak dan perilaku yang baik . Namun dalam melaksnakan itu semua , pasti ada rasa takut , cemas kalau pembiasaan itu tidak berhasil , karena itulah timbul kecemasan dalam melaksanakan pendidikan karakter . Tapi pasti juga ada rasa percaya diri dan keyakinan bahwa pembiasaan itu akan berhasil dan akan membentuk akhlak yang baik , karena telah dilakukan dengan sungguh sungguh . Nah disinilah letak optimisme dalam melaksanakan pendidikan karakter. Cara menerapkan pendidikan karakter : Curiousity : timbulkan rasa ingin tahu anak Share Planning : ajak berdiskusi : apa yang akan dilakukan

Action

: anak melakukan rencana yang disusun

Reflection : anak mengevaluasi apa yang telah ia lakukan

4. Apa yang kamu ketahui tentang pendidikan kritis ditinjau dari ontologi, epistimologi dan aksiologi! Jawab : Ontologi (Apa pendidikan kritis itu?) Pendidikan kritis adalah proses menyadarkan manusia yang tertindas agar mampu membaca secara cerdas dan fenomenal disekitar dirinya dengan mampu membaca realitas dan bertujuan menemukan relasi-relasi. Epistimologi (Bagaimana cara menerapkan pendidikan kritis?) Untuk menerapkan pendidikan kritis dapat dilakukan dengan menciptakan proses belajar yang otonom yang memberikan ruang dan kesempatan kepada masyarakat untuk menjadi diri mereka sendiri. Dan dalam proses pembelajarannya haruslah lebih menekankan pada how to think yaitu bagaimana memahami, mengkritik, memproduksi dan menggunakan ilmu pengetahuan sebagai alat untuk memahami realitas hidup dan

mengubahnya. sehingga metode yang digunakan adalah metode dialogis. Proses dialog akan menghasilkan proses berkembangnya kesadaran. Aksiologi (Mengapa harus ada pendidikan kritis?) Karena adanya dominasi, penindasan, eksploitasi dan ketidakadilan social yang terjadi di masyarakat. 5. Apa hakekat fungsi dan urgensi dari pengembangan pendidikan karakter. Pentingnya pendidikan karakter? Jawab : Hakekat fungsi pengembangan pendidikan karakter : Menjadikan siswa memiliki karakter: berintegritas, jujur dan loyal (trustworthiness).

Menjadikan siswa memiliki pemikiran terbuka serta suka memaafkan orang lain (fairness). Menjadikan siswa memiliki sikap peduli dan perhatian terhadap orang lain maupun kondisi social lingkungan sekitar (caring). Menjadikan siswa selalu menghargai dan menghormati orang lain (respect). Menjadikan siswa lebih sadar hukum dam peraturan, serta peduli terhadap lingkungan alam (citizenship) Menjadikan siswa lebih bertanggung jawab, disiplin dan selalu melakukan sesuatu dengan sebaik mungkin (responsibility). Mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia. Dasar pengembangan Pendidikan Karakter ini adalah rumusan fungsi dan

tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 3 dalam undang-undang ini menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dengan demikian, jelas bahwa pendidikan karakter merupakan pesan dan hal urgen yang diamanatkan oleh undang-undang tersebut kepada para pemegang kebijakan pendidikan dan para pelaksana pendidikan di Indonesia. Urgensi Pendidikan Karakter dikembangkan karena, salah satu bidang pembangunan nasional yang sangat penting dan menjadi fondasi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara adalah

pembangunan karakter bangsa. Pembentukan karakter dan watak atau kepribadian ini sangat penting, bahkan sangat mendesak dan mutlak adanya (tidak bisa ditawar-tawar lagi).

Hal ini cukup beralasan. Mengapa mutlak diperlukan? Karena adanya krisis yang terus berkelanjutan melanda bangsa dan negara kita sampai saat ini belum ada solusi secara jelas dan tegas, lebih banyak berupa wacana yang seolah-olah bangsa ini diajak dalam dunia mimpi. 6. Apa masalah dan bagaimana langkah yang ditempuh untuk

mentransformasikan pendidikan sains? Jawab : Masalah pendidikan sains : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Sumber-sumber permasalahan dalam pendidikan Keterbatasan Aksesibilitas dan Daya Tampung Kerusakan Sarana/ Prasarana Ruang Kelas Kekurangan Jumlah Tenaga Guru IPA Kinerja dan Kesejahteraan Guru IPA Belum Optimal Proses Pembelajaran IPA Yang Konvensional Proses Pembelajaran IPA Yang Konvensional Pengelolaan dan efisiensi

Langkah-langkah yang ditempuh dalam mentransformasikan pendidikan sains : Memperbaiki pendidikan Pendidikan berbudaya Perlu perubahan mekanisme pembelajaran Dimungkinkan adanya spesialisasi Dilakukan melalui proses sosialisasi

Anda mungkin juga menyukai