Anda di halaman 1dari 13

PERLINDUNGAN DAN WAKTU KERJA

Muh. Subhan, SH.

BIODATA
Nama Tanggal Lahir Alamat Contak : MUHAMMAD SUBHAN, SH. : 15 Nopember 1980 : Jl. Raden Suradi No. 2 Battayang : 085 255 339 948

PENDIDIKAN TK Pertiwi Kab. Majene SD Neg. 1 Saleppa Kab. Majene SMP Neg. 1 Kab. Majene SMU Neg. 2 Kab. Majene Universitas Hasanuddin (Fak. Hukum) PENGALAMAN ORGANISASI Ketua Osis SMU Neg. 2 Kab. Majene Ketua Bidang Kaderisasi HMI Komisariat Perikanan UNHAS Ketua Majelis Permusyawaratan Organisasi IPPMIMM Kab. Majene. Ketua DPD HIPKI Kab. Majene. Sekretaris Umum DPD KNPI Kab. Majene Sekretaris Umum PERKEMI Prov. Sulawesi Barat Koordinator Pokja Advokasi dan Hukum Rumah Belajar Masyarakat (RBM) PNPM Mandiri Perdesaan.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


Setiap pekerja / buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas : 1. Keselamatan dan kesehatan kerja 2. Moral dan kesusilaan 3. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama

Kesehatan dan keselamatan kerja di selenggarakan untuk melindungi keselamatan pekerjaan / buruh guna mewujudkan produktifitas yang optimal. Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan. Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan yang secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan dan tanggung jawab.

WAKTU KERJA
Waktu kerja yang ditentukan dalam UU No. 13 Tahun 2003 pasal 77 ayat 2 adalah sebagai berikut : 7 (Tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu ; atau 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam dalam 1 (satu) minggu, untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu). Ini tidak berlaku bagi sektor usaha atau pekerjaan tertentu misalnya pengeboran minyak lepas pantai, sopir angkutan jarak jauh, penerbangan jarak jauh karena pekerjaan tertentu ini sudah diatur dengan keputusan Menaker.

PEKERJAAN MELEBIHI WAKTU KERJA


Ada persetujuan pekerja / buruh yang berangkutan. Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 (tiga) jam dalam 1 (satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu) minggu (kecuali sektor usaha atau pekerjaan tertentu). Wajib membayar upah kerja lembur; kecuali bagi sektor usaha atau pekerjaan tertentu.

WAKTU ISTIRAHAT DAN CUTI


Istirahat setelah jam kerja, sekurang-kurangnya setegah jam setelah bekerja 4 (empat) jam terus-menerus dan waktu istirahat tidak termasuk jam kerja. Istirahat mingguan 1 (satu) hari untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau 2 (dua) hari untuk 5 (lima) hari kerja dalam satu minggu, setiap pekerja/buruh yang menggunakan hak cuti istirahat mingguan ini berhak atas upah yang penuh.

Cuti Tahunan sekurang-kurangnya 12 (dua belas) hari kerja setelah pekerja/buruh yang bersangkutan bekerja selama 12 (dua belas) bulan secara terus menerus; setiap pekerja/buruh yang menggunakan hak cuti tahunan ini berhak atas upah yang penuh. Istirahat panjang sekurang-kurangnya 2 (dua) bulan dan dilaksanakan pada tahun ketujuh dan ke delapan masing-masing satu bulan bagi pekerja/buruh yang telah bekerja selama 6 (enam) tahun secara terus menerus pada perusahaan yang sama dengan ketentuan:

Pekerja/buruh tersebut tidak berhak lagi istirahat tahunan dalam 2 tahun berjalan; selanjutnya berhak berhak untuk setiap untuk kelipatan masa kerja 6 (enam) tahun. Selama menjalankan istirahat panjang, pekerja/buruh di beri uang kompensasi hak istirahat tahunan tahun ke delapan sebesar (setegah) bulan gaji (kecualibagi perusahaan yang telah memberlakukan istirahat panjang yang lebih baik dari ketentuan undangundang ini maka tidak boleh mengurangi ketentuan yang sudah ada. Pekerja/buruh yang menggunakan hak istirahat panjang mendapat upah penuh.

KESEMPATAN UNTUK KEADAAN TERTENTU


Selain dari waktu istirahat dan cuti tersebut di atas maka setiap pekerja/buruh mendapatkan kesempatan untuk dapat melakukan : 1. Ibadah 2. Cuti haid 3. Melahirkan (selama 1,5) bulan 4. Menyusui

UPAH
Pemerintah menetapkan kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja / buruh yang meliputi : a. Upah minimum b. Upah kerja lembur c. Upah masuk kerja selama berhalangan d. Upah masuk kerja selama karena melakukan kegiatan lain di luar pekerjaannya e. Upah karena menjalankan hak waktu istirahat kerjanya f. Bentuk dan cara pembayaran g. Denda dan potongan upah h. Hal-hal yang dapat di perhitungkan dengan upah i. Upah untuk pembayaran pesanggon j. Upah untuk perhitungan pajak penghasilan.

Saya yakin bahwa setiap manusia dilahirkan dengan POTENSI. Tak ada orang BODOH, yang ada hanyalah orang MALAS

Anda mungkin juga menyukai