Kemi meninggalkan pesantren karena ingin menambah wawasan di Jakarta. Walaupun kyai tidak mengizinkan, ia bersikeras harus sekarang. Lalu Kemi dijemput sama Farsan, alumni pesantren yang dikenal liberal oleh kalangan pesantennya. Kemi terkesan merahasiakan alas an kepergiannya. Rahmat selalu memperingatinya