Anda di halaman 1dari 4

VISUALISASI ABSTRAK

Walnut/ Polongan/Kacang

Jamur Aspergillus flavus

Kanker hati pada manusia

Struktur Aflatoksin

VISUALISASI ABSTRAK Jamur Aspergillus flavus


Aflatoksin (Racun)

Ditumbuhi oleh

Menghasilkan

Aflatoksin : senyawa kimia hasil proses metabolisme Aspergillus flavus yang memiliki sifat karsinogenik (penyebab kanker)

TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui bagaimana cara menurunkan produksi aflatoksin yang dihasilkan oleh aspergillus flavus pada walnut. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Aflatoksin terhadap komposisi kimia (asam lemak) yang terdapat pada walnut

ABSTRAK Sampel walnut dari tiga daerah yang berbeda dari pakistan, Swat (MS-18), Dir (Dir-2) dan Gilgit (Serr), dan sampel gabungan dari afghanistan (Sulemani) dan berbagai walnut impor dari Amerika Serikat, secara buatan diinokulasi dengan spora Aspergillus flavus dan kemudian dianalisis untuk uji komposisi proksimat, jenis asam lemak dan aflaktosin. Jenis Aflatoksin dalam sampel yang diinokulasi menunjukkan adanya B1 (245,91-600,84 ng g-1), B2(0,0040,86 ng g-1), G1 (199,68-1.068,48 ng g-1) dan G2 (99,61-30,15 ng g -1). Penurunan kadar protein kasar (6,817,93%), kadar lemak kasar (0,89-5,81%) dan Extract Nitrogen Bebas (NFE) (9,5-24,58%) diamati pada sampel diinokulasi. Abu dan serat tidak terpengaruh (r>0,05) sedangkan kelembaban meningkat (170,27225,68%) karena penambahan spora dalam bentuk larutan. Berbagai asam lemak seperti asam oleat, asam linoleat dan asam linolenat menurun, sedangkan asam palmitat dan asam stearat menunjukkan peningkatan (sampel tidak diinokulasi). Hubungan aflatoksin dengan komposisi proksimat dan asam lemak menunjukkan B1 yang berkorelasi positif (r> 0,05) dengan protein, abu dan serat sementara berkorelasi negatif (r <-0,05) dengan asam lemak dan asam oleat. Aflatoksin B2 menunjukkan hubungan positif dengan abu, NFE, asam palmitat dan asam stearat. Perbandingan terbalik dari toksin ini diamati dengan lemak, asam oleat dan asam linoleat. Respons dari G1 adalah positif terhadap serat, NFE, asam palmitat dan asam stearat. Efek negatif dari G1 terhadap lemak, asam linoleat dan asam linolenat. Aflatoksin G2 menunjukkan perilaku cenderung terhadap protein, asam oleat dan asam linolenat sementara efek penurunan diamati dengan abu, asam palmitat, asam stearat dan asam linoleat. Disimpulkan dari semua data bahwa pertumbuhan Aspergillus flavus dan produksi aflatoksin memiliki efek mendalam terhadap komposisi kimia dari substrat. Setiap penambahan asam lemak dan pengurangan kelembaban dapat menyebabkan penurunan produksi aflatoksin yang akan menjadi cara yang mungkin menanggulangi risiko aflatoksin.

CARA KERJA
50 gram walnut/kacang TANPA spora aspergillus flafus 50 gram walnut/kacang + spora aspergillus flafus

1
Sampel Kontrol / Tidak di inokulasi

Media pertumbuhan jamur Aspergillus flafus

Sampel yang di inokulasi

Anda mungkin juga menyukai