Anda di halaman 1dari 3

Diskusi 1 a.

Menghadapi seseorang yang sulit atau bahkan tidak bisa ditemui alangkah baiknya tidak mendahulukan emosi, dalam hal ini membicarakan baik-baik dengan yang bersangkutan dan mencari jalan keluar yang baik adalah lebih diutamakan. Sebaiknya juga memahami posisi seseorang apakah dia memang sibuk sehingga bisa dimaklumi apabila sulit untuk ditemui. Saya akan berusaha dahulu untuk menemui atasan saya dengan semaksimal mungkin, misalnya mendatangi rumahnya, mencari waktu-waktu dimana beliau kosong. Kemudian apabila masih belum berhasil menemui atasan saya tersebut maka seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih bisa mengirim sms atau telepon yang mengutarakan pentingnya hal yang akan didiskusikan nantinya dan sangat perlu bertemu muka dan mencari jalan keluar bersama. Dalam perkembangan teknologi yang semakin canggih, kita bisa juga mengguakan media internet yang sangat membantu, misalnya bisa chatting ataupun mengirim data via email. b. Menghadapi orang seperti ini sebaiknya jangan mendahulukan emosi, sebaiknya membicarakan baik-baik dengan orang yang bersangkutan bahwa prilakunya sangat tidak menghargai lawan bicaranya dan memberi pengertian orang tersebut tentang etika berbicara. Sebaiknya kita berbicara dengan baik tanpa menyinggung perasaan orang yang bersangkutan bahwa prilakunya tidak baik dan melanggar etika berbicara. c. Memberikan pengertian kepada orang tersebut ada hal-hal yang lebih prioritas dan sebaiknya menunda menyelesaikan masalah yang masih bisa ditunda karena hal-hal yang lebih prioritas harus diutamakan dan diselesaikan terlebih dahulu. Sebaiknya membicarakan baik-baik dengan yang bersangkutan agar sebisa mungkin tidak menyinggung perasaan orang tersebut. Diskusi 2 Waktu yang saya alokasikan untuk organizational lebih banyak daripada superior time Co-worker time dan waktu untuk diri saya sendiri. Disini organizational time 40%, superior time 25 %, co-worker time 25%, sedangkan waktu untuk diri saya sendiri 10%. 1. Organizatonal time

Organizational time lebih banyak menyita waktu saya karena disini waktu yang digunakan untuk penanganan tugas-tugas pokok rutin atau job description yang cenderung banyak menyita waktu dan perhatian. Disini sangat diperlukan kerja yang efektif dan efisien agar tugas cepat selesai dan hasilnya pun baik. 2. Superior time Superior time ini menyita waktu saya sekitar 25%, prosentasi ini sudah ideal karena memang seharusnya 25% waktu digunakan untuk menunjang kegiatan atasan, misalnya saja memberikan laporan data yang akurat kepada atasan, serta informasiinformasi dan konsep yang bisa membantu dan memperbaiki system keorganisasian yang mungkin belum baik. 3. Co-worker time Waktu yang saya gunakan untuk Co-worker time sebesar 25%, disini waktu yang digunakan untuk mengawasi kinerja bawahan, apakah sesuai dengan yang sudah direncanaka. 4. Waktu untuk diri saya sendiri. Waktu untuk diri saya sendiri sekitar 10%, seharunya waktu yang normal adalah 25%. Hal ini terjadi karena waktu banyak tersita pada organizational time, sehingga waktu yang tersisa sedikit untuk hal-hal yang produktif, kreatif dan inovatif.

Diskusi 3 a. Kinerja rapat yang saya ikuti rata-rata sudah cukup memuaskan, meskipun ada satu atau dua rapat yang kurang. Pada rapat-rapat yang saya ikuti banyak terjadi pemborosan waktu, misalnya saja rapat tidak on time sesuai jadwal yang sudah disepakati, pembahasan masalah yang diperpanjang dan tidak sesuai proporsi waktu penyelesaian masalah tersebut. Disini sangat dibutuhkan pemimpin rapat yang aktif yang bisa cepat tanggap dan menengahi permasalahan yang ada sehingga tidak berkelanjutan dan menimbulkan konflik dan tidak ada pemborosan waktu. Indikasi rapat berjalan dengan baik adalah rapat mampu membahas semua masalah yang ada dan mencari solusi terbaik dari permasalahan tersebut sampai tuntas dan sesuai proporsi watu yang ada.

b. Pemborosan waktu biasanya terjadi antara lain: 1. Rapat tidak on time sesuai jadwal yang sudah disepakati. 2. Pembahasan masalah yang tidak sesuai dengan proporsinya, yang dimaksud tidak sesuai dengan proporsinya adalah masalah kecil yang seharusnya bisa cepat diselesaikan dan menemukan solusi yang terbaik tetapi diperpanjang sehingga terjadi pemborosan waktu rapat. 3. Perbedaan pendapat yang panjang atau debat kusir yang tidak segera menemukan titik temu dari permasalahan. Memang perbedaan pendapat adalah wajar, tetapi sangatlah penting menjadi seseorang yang mengesampingkan egoisme, dan menerima hasil apapun yang memang hasil itu terbaik untuk organisasi.

Anda mungkin juga menyukai

  • Punya Qta
    Punya Qta
    Dokumen11 halaman
    Punya Qta
    LaiLy AmaLia
    Belum ada peringkat
  • Laily
    Laily
    Dokumen6 halaman
    Laily
    LaiLy AmaLia
    Belum ada peringkat
  • MMo Ki
    MMo Ki
    Dokumen23 halaman
    MMo Ki
    LaiLy AmaLia
    Belum ada peringkat
  • Fed Ex
    Fed Ex
    Dokumen14 halaman
    Fed Ex
    LaiLy AmaLia
    Belum ada peringkat