Anda di halaman 1dari 11

BAB 4

METODE PENELITIAN
4.1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian sensus, menurut Arikunto
Suharsini (1996:115) populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila
seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan populasi studi atau juga disebut populasi studi sensus.
Populasi yang menjadi analisa dalam penelitian adalah pekerja sosial di
dalam Unit Pelaksana Teknis Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur.
Berdasarkan tujuan, yaitu ingin menguji pengaruh motivasi kerja dan
budaya organisasi terhadap kinerja pekerja sosial di Unit Pelaksana Teknis Dinas
Sosial Propinsi Jawa Timur, maka siIat penelitian ini dikategorikan penelitian
penjelasan atau eksplanatory, dimana penelitian ini menjelaskan hubungan dan
pengaruh melalui pengujian hipotesis.
4.2 Populasi Penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja sosial yang ada di
Unit Pelaksana Teknis Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur yang berjumlah tujuh
puluh enam orang, karena sedikitnya jumlah populasi, maka penulis menggunakan
metode total sampling yakni seluruh populasi menjadi anggota yang akan diamati
sebagai sampel, karena sampel yang besar cenderung memberikan atau lebih
mendekati nilai sesungguhnya terhadap populasi atau dapat dikatakan semakin
kecil pula kesalahan (penyimpangan terhadap nilai populasi).
Adapun populasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.1
Ukuran populasi disetiap Unit Pelaksana Teknis (UPT)
No. Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) Ukuran Populasi
1. Dinas sosial prop. 2
2. PSBD Suryatama Pasuruan 6
3. PSTW Bahagia Magetan 6
4. PSBR Mardi Utomo Bojonegoro 3
5. PSMP Adika Suarabaya 4
6. PSBR Mardi Utomo Blitar 6
7. PSTW Sejahtera Pandaan 3
8. PRSPP Teratai Surabaya. 4
9. PSBK Mardi Mulyo Sidoarjo 5
10. PSBN Budi Mulyo Malang 13
11. PSBR Mardi Karya Utama Jombang 8
12. UPSBK Bondowoso 2
13. PSPA Bima sakti batu Malang 4
14. PRSBK Madiun 3
15. Balai Pengembangan Sistim InIormasi 1
16. BPPMKS Malang 1
17 UPSAA ' Tuban ' 1
18 UPSAAPasuruan 2
19. UPSBK 'Jember 2
20 PSTW Jombang. 1
Jumlah 77
Sumber data : Dinsos Prop. 1atim 2004
4.3. Identifikasi Variabel
4.3.1. Variabel - Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam model penelitian ini diidentiIikasikan
sebagai berikut :
1. Variabel terikat ( Y ) yaitu variabel kinerja pekerja sosial
2. Variabel bebas ( X ) yaitu : - Motivasi kerja (X)
- Budaya organisasi (X
2
)
4.3.2. Definisi Operasional Variabel
DeIinisi operasional berisikan indikator dari suatu variabel yang
memungkinkan peneliti mengumpulkan data secara relevan sehingga dari
masing-masing variabel tersebut lebih terarah dan sesuai dengan metode
pengukuran yang telah direncanakan .
DeIinisi operasional masing-masing variabel adalah sebagai berikut :
1. Motivasi kerja yang diukur dengan kuisioner yang menentukan fakta
sebagai berikut :
a. Motivasi kekuasaan yaitu merupakan dorongan untuk mempengaruhi
orang-orang dan situasi lingkungan ( klien )
b. Motivasi aIiliasi yaitu merupakan dorongan untuk berhubungan
dengan orang-orang atas dasar sosial
c. Motivasi kompetensi yaitu merupakan dorongan untuk mencapai hasil
kerja dengan kualitas kerja
d. Motivasi reward yaitu dorongan kerja untuk mendapatkan imbalan
tertentu.
e. Motivasi punishment yaitu dorongan bekerja karena adanya suatu
peraturan-peraturan..
Tinggi rendahnya motivasi kerja dihitung dengan kuisioner , dimana
semakin tinggi skornya maka semakin tinggi motivasi kerjanya.
2. Budaya organisasi diukur dari dimensi asumsi dasar budaya
organisasi yaitu :
a. 1erkaitan dengan lingkungan.
Aspek ini mengamati asumsi yang lebih mendasar tentang hubungan
manusia dengan alam dan lingkungan.
b. Hakekat kegiatan manusia
Aspek ini menyangkut pandangan semua anggota organisassi tentang
hal-hal benar apa yang perlu dikerjakan oleh manusia atas asumsi
mengenai realitas, lingkungan, dan siIat manusia diatas, apakah ia
harus aktiI, pasiI, pemgembangan pribadi, atau lainnya. Apa yang
dimaksud dengan kerja dan apakah yang dimaksud dengan bermain.
Dimensi utama dari aspek ini adalah sikap mental manusia terhadap
lingkungan, yaitu apakah proaktiI, reaktiI ataukah harmoni
c. Hakekat realitas dan kebenaran.
Aspek ini menyangkut pandangan anggota-anggota organisasi
tentang kaidah linguistik dan perilaku yang menetapkan mana yang
riel dan mana yang tidak, mana yang Iakta, bagaimana kebenaran
akhirnya ditentukan, dan apakah kebenaran diungkapkan atau
ditemukan.
d. Hakekat waktu.
Aspek ini berkaitan dengan pandangan anggota organisasi tentang
orientasi dasar waktu, Terdapat 2 aspek yaitu :
e. Hakekat sifat manusia
Aspek ini menyangkut pandangan segenap anggota organisai tentang
apa yang dimaksud dengan manusia dan apa atribut yang dianggap
intrinsik atau puncak .
I. Hakekat hubungan antar manusia
Aspek ini menyangkut pandangan manusia tentang apa yang
dipandang sebagai cara yang besar bagi manusia untuk saling
berhubungan, untuk mendistribusikan kekuatan atau cinta. Apakah
hidup ini kooperatiI atau kompetitiI, individualistik, kolaboratiI
kelompok atau komunal .
g. Homogeneitv vc Diverrsitv
Apakah kelompok yang baik itu berada dalam kondissi homogen
atau berbeda, dan apakah individu dalam kelompok didukung untuk
berinovasi ataukah harus menyesuaikan visi.
Tinggi rendahnya budaya organisasi diukur dengan hasil kuisioner yang
telah diedarkan, dimana semakin tinngi skornya maka semakin tinggi
pengaruh budaya organisasi tersebut.
3. Kinerja pekerja sosial ini diukur dari :
a. Faktor kualitas kerfa, yang dapat dilihat dari segi ketelitian dan
kerapian bekerja, kecepatan penyelesaian pekerjaan, keterampilan dan
kecakapan kerja.
b. Faktor kuantitas kerfa, diukur dari kemampuan secara kuantitatiI di
dalam mencapai target atau hasil kerja atas pekerjaan-pekerjaan baru
c. Faktor pengetahuan, meninjau kemampuan pekerja sosial dalam
memahami hal-hal yang berkaitan dengan tugas yang mereka lakuakan.
d. Faktor keandalan, mengukur kemampuan dan keandalan dalam
melaksanakan tugasnya baik dalam menjalankan peraturan maupaun
inisiatiI dan disiplin.
e. faktor kehadiran, yaitu melihat aktivitas pekerja sosial didalam
kegiatan-kegiatan rutin kantor/panti, rapat-rapat atau kehadiran
ditengah-tengah klien yang membutuhkanya.
f. Faktor kerfasama, melihat bagaimana pekerja sosial bekerja dengan
orang lain dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Tinggi rendahnya kinerja pekerja sosial yang diukur dari hasil kuisioner
yang telah diedarkan, dimana semakin tinngi skornya maka semakin tinggi
pengaruh kinerja pekerja sosial tersebut.
4.4. Intrumen Penelitian
a. Kuesioner, yakni sejumlah daItar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti untuk
mendapatkan inIormasi yang mendasarkan dari laporan tentang diri sendiri
(self report) atau pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi subyek atau
inIormasi yang diteliti Asyari (1983.94). Kuesioner ini dimaksudkan untuk
memperoleh data deskriptiI guna menguji hipotesis dan model kajian. Untuk
memperoleh data tersebut digunakan kuesioner yang besiIat tertutup yaitu
pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa hingga responden dibatasi dalam
memberi jawaban kepada beberapa alternatiI saja atau kepada satu jawaban
saja Nassir (1988.250). Sedangkan penyusunan skala pengukuran digunakan
metode Likerts Summated Ratings (LSR), dengan alternatiI pilihan 1 sampai
dengan 5 jawaban pertanyaan dengan ketentuan sebagai berikut :
Nilai 5 : Untuk jawaban sangat setuju artinya responden sangat setuju
dengan pertanyaan karena sangat sesuai dengan keadaan yang
dirasakan oleh responden.
Nilai 4 : Untuk jawaban setuju artunya pertanyaan dianggap sesuai
dengan keadaan yang dirasakan oleh responden .
Nilai 3: Untuk jawaban ragu-ragu artinya tidak dapat menentukan atau
apabila responden tidak dapat menentukan dengan pasti apa
yang dirasakan .
Nilai 2: Untuk jawaban tidak setuju artinya responden tidak setuju
dengan pertanyaan karena tidak sesuai dengan apa yang
dirasakan.
Nilai 1: untuk jawaban sangat tidak setuju artinya pertanyaan sangat
tidak sesuai dengan keadaan yang dirasakan oleh responden .
Adapun sebagai item-item pertanyaan yang telah dirancang dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Sehingga Variabel kinerja pekerja social dengan indikator sebagai berikut :
Tabel 4.4.3.
Blue Print motivasi kerja
No. Indikator kinerja pekerja sosial : Item 1umlah
Prosentase
1. Faktor kualitas kerfa 1, 2, 3, 4, 5 5 19,2
2. Faktor kuantitas kerfa, 6, 7, 8, 9 4 15,4
3. Faktor pengetahuan 10,11, 2 7,7
4. Faktor keandalan 12,13,14,15,16,1
7,18,19
8 30,8
5. Factor kehadiran, 20,21,22 3 11,5
6. Faktor kerfasama 23,24,25,26 4 15,4
Jumlah - 26 100
variabel motivasi kerja dengan indikator sebagai berikut :
Tabel 4.4.1.
Blue Print motivasi kerja
No. Indikator motivasi kerja : Item 1umlah
Prosentase
1 Motivasi kekuasaan 1, 2, 3 ,4
4 17,4
2 Motivasi aIiliasi 5, 6, 7, 8
4 17,4
3 Motivasi kompetensi 9, 10, 11, 12
4 17,4
4 Motivasi reward 13,14,15,16,17,18
6 26,1
5 Motivasi punishment 19,20,21,22,23.
5 21,7
Jumlah 23 100
Variabel budaya organisasi dengan Indikator sebagai berikut :
Tabel 4.4.2.
Blue Print budaya organisasi
No. Indikator budaya organisasi : Item 1umlah
Prosentase
1. Terkaitan dengan lingkungan. 1, 2, 3, 4 4 14,3
2. Hakekat kegiatan manusia 5, 6, 7 3 10,7
3. Hakekat realitas dan kebenaran. 8, 9,10,11,12 5 17,9
4. Hakekat waktu. 13, 14, 15, 16 4 14,3
5. Hakekat sifat manusia 17, 18, 19 3 10,7
6. Hakekat hubungan antar manusia 20,21,22,23,24,25 6 21,4
7. Homogeneitv vc Diverrsit 26,27,28 3 10,7
Jumlah 28 100
a. Studi dokumentasi, yaitu mengumpulkan inIormasi dengan mempelajari sumber
data tertulis untuk memperoleh data sekunder mengenai hasil penilaian kerja
pegawai, sejarah organisasi, jumlah pegawai pekerja sosial, struktur organisasi,
dan data tertulis lainnya yang ada hubungannya dengan penelitian ini.
4.5.Uji Validitas
Uji validitas adalah untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen kuesioner
yang digunakan dalam pengumpulan data. Uji validitas ini dilakukan untuk
mengetahui apakah item-item yang tersaji dalam kuesionir benar-benar mampu
mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. Cara yang dilakukan adalah
dengan analisa item, dimana setiap nilai total seluruh butir pertanyaan untuk suatu
variabel dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment (Sugiyono, 2003).
( ) ( )( )
( ) | | ( ) | |




=
2 2 2
i i i i
i i i i
XY
Y Y n X X n
Y X Y X n
r
di mana r
XY
koeIisien korelasi Product Moment antara item dan total
n Jumlah subyek yang akan diteliti
X Skor tiap item
Y total nilai untuk setiap variabel yang diteliti
Lebih lanjut, Sugiyono menyatakan biasanya syarat minimum untuk
dianggap memenuhi syarat adalah kalau r ~ 0,3. Jadi apabila korelasi antara butir-
butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut
dinyatakan tidak valid.
4.6.Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur
dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil
yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Untuk uji
reliabilitas ini digunakan Teknik Alpha Cronbach, dimana suatu instrumen dapat
dikatakan handal (reliabel) bila memiliki koeIisien keandalan atau alpha sebesar 0,5
atau lebih :
(
(

=

2
2
1
1
x
f
s
s
k
k
o
dimana:
k : Banyaknya belahan tes
S
j
2
: Varians belahan j
S
x
2
: Varians skor tes
4.7. Lokasi dan waktu penelitian
Lokasi dalam penelitian ini adalah UPT Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur.
Sedangkan waktu yang dibutuhkan selama 1 bulan dari tanggal: 1 Juni 2004 sampai
dengan 1 Juli 2004.
4.8. Analisis data
Sebagaimana telah dikemukakan pada bab 1, masalah yang dibahas dalam
penelitian ini adalah bagaimanakah motivasi kerja dan budaya organisasi (baik
secara parsial maupun secara bersama-sama) berpengaruh terhadap kinerja pekerja
sosial? oleh karena itu untuk menganalisis masalah penelitian tersebut digunakan
metode regresi berganda. Bentuk umum dari model yang akan digunakan adalah :
Y bo + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+. . . . . .
Di mana : Y Kinerja Pekerja Sosial
X
1
Motivasi Kerja
X
2
Budaya Organisasi
b
0
,b
1
,b
2
koeIisien variabel-variabel
Dalam analisis ini digunakan analisis regresi. Analisis regresi dimaksudkan
untuk mengetahui apakah ada pengaruh atau tidak antara motivasi kerja dan budaya
organisasi dengan kinerja pekerja sosial.
Selanjutnya untuk melihat kemampuan variabel bebas dalam menerangkan
variabel tidak bebas dapat diketahui dari besarnya koeIisien determinasi berganda
(R
2
). Dengan kata lain nilai koeIisien digunakan untuk mengukur besarnya
sumbangan dari variabel bebas.
Jika R
2
diperoleh dari hasil perhitungan semakin besar atau mendekati 1
maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap variabel tidak
bebas semakin besar, ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk
menerangkan variabel tidak bebasnya. Sebaliknya jika (R
2
). semakin kecil atau
mendekati 0 maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap
variabel tidak bebas semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan semakin
lemah untuk menerangkan variasi variabel tidak bebasnya. Secara umum dapat
dikatakan bahwa besarnya koeIisien determinasi berganda (R
2
) berada diantara 0
dan 1
Pengujian data dengan tes regresi berganda akan dianalisis dengan
menggunakan bantuan paket program SPSS.

Anda mungkin juga menyukai

  • Maluku
    Maluku
    Dokumen52 halaman
    Maluku
    Elvina Widyantika
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    Elvina Widyantika
    Belum ada peringkat
  • Metakognisi
    Metakognisi
    Dokumen42 halaman
    Metakognisi
    Elvina Widyantika
    Belum ada peringkat
  • PsrModal Trasnp PDF
    PsrModal Trasnp PDF
    Dokumen8 halaman
    PsrModal Trasnp PDF
    Khairni
    Belum ada peringkat
  • S I L A B U S
    S I L A B U S
    Dokumen3 halaman
    S I L A B U S
    Elvina Widyantika
    Belum ada peringkat