Anda di halaman 1dari 10

modul-3-statistik

3.

DATA DESKRIPTIF

Seringkali kita menghadapi masalah menyajikan sejumlah besar data statistik dalam bentuk ringkas dan kompak. Meskipun ukuran numeric bagi lokasi dan ragam jelas merupakan deskripsi yang kompak dan bermanfaat bagi segugus pengamatan, ukuran-ukuran tersebut tidak dapat mengidentifikasi semua ciri yang penting.Sejumlah informasi dapat diperoleh kembali bila data asal yang banyak tersebut diringkas dan disajikan dalam bentuk table, diagram, dan grafik yang layak. 3.1. Distribusi Frekuensi

Pengelompokan data ke dalam beberapa kelas, dan menghitung banyaknya pengamatan yang masuk, lalu disajikan dalam bentuk tabel disebut dengan DISTRIBUSI FREKUENSI. Tabel distribusi frekuensi membagi data dalam jumlah besar ke dalam beberapa kelas/kelompok frekuensi. Contoh Tabel Distribusi Frekuensi dari 80 nilai mahasiswa sebagai berikut: Tabel.1 Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Statistik Industri FTI-UMB
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 Selang Kelas 50 54 55 59 60 64 65 69 70 74 75 79 80 84 85 89 Batas Kelas 49.5 54.5 54.5 59.5 59.5 64.5 64.5 69.5 69.5 74.5 74.5 79.5 79.5 84.5 84.5 89.5 Titik Tengah Kelas 52 57 62 67 72 77 82 87 Total = Frekuensi 2 6 9 14 18 14 11 6 80

Beberapa istilah dalam distribusi frekuensi : 1. Selang kelas ( Class Interval) Contoh : Selang kelas 1 : 50 54 ; Selang kelas 8 : 85 89 2. Batas kelas (Class limit) FTI-UMB 1

modul-3-statistik Contoh : Interval kelas 1: Batas atas kelas : 54.5 dan batas bawah kelas : 49.5 Interval kelas 8 : Batas atas kelas : 89.5 dan batas bawah kelas : 84.5 ( Diproleh dari : Jumlah dari batas atas selang kelas sebelumnya dan batas bawah selang kelas berikutnya dibagi 2). Jika kelas tidak mempunyai batas atas atau batas bawah disebut Kelas Interval Terbuka (Open Class Interval). Contoh : Nilai dibawah 50 ( ... < 50 ) Nilai diatas 95 ( ... > 95 ) 3. Ukuran kelas ( Size / Width Class Interval ) Selisih antara tepi bawah kelas dan tepi atas kelas pada batas kelas tersebut. Ukuran kelas/lebar kelas ini adalah sama untuk seluruh kelas. Pada contoh lebar kelas = 5,0. Diperoleh dari: 55 dikurang 50 , atau 79 dikurang 74, atau 87 dikurang 82. 4. Titik tengah kelas (midpoint / Class mark) Jumlah dari batas bawah dan batas atas kelas dibagi dua. Contoh : titik tengah kelas 8 : ( 85 + 89 ) : 2 = 87 Adapun cara pembuatannya adalah sebagai berikut : Contoh : Diketahui data umur accu mobil merk Y (tahun) : 2.2 3.4 2.5 3.3 4.7 4.1 1.6 4.3 3.4 3.8 3.5 3.1 3.4 3.7 3.2 4.5 3.3 3.6 4.4 2.6 3.2 3.8 2.9 3.2 3.9 3.7 3.4 3.3 4.1 3.0 3.0 4.7 3.9 1.9 4.2 2.6 3.7 3.1 3.4 3.5

Dari data tersebut kita dapatkan : Range (wilayah) data (R) = 4.7 - 1.6 = 3.1 Jumlah data (n) = 40

FTI-UMB

modul-3-statistik Langkah pembuatan : 1. menentukan banyaknya kelas a. menurut rumus, banyak kelas (k) = i + 3.3 log n b. kebiasaan : antara 5 sampai 20 kelas (tergantung jumlah data) k = 1 + 3.3 log 40 = 7 2. menentukan lebar kelas ( c )= R / k = 3.1 / 7 = 0,443 = 0,5 (angka dibelakang koma harus sama dengan data, yakni ada 1 angka). 3. menentukan limit bawah dari selang kelas , biasanya dimulai dari nilai data yang terkecil, atau sedikit dibawahnya. Untuk contoh ini limit bawah selang kelas = 1.5 4. menentukan limit bawah dari batas kelas = 1.5 - 0.05 = 1.45 5. menentukan limit atas dari batas kelas dengan rumus : Batas bawah + lebar kelas = 1.45 + 0.05 = 1.95 Untuk contoh diatas ;

6. menentukan limit atas dari selang kelas ( 1.95 0.05 = 1.9). 7. selanjutnya ulangi proses 3 6 untuk seluruh kelas 8. hitung frekuensi masing-masing kelas (sesuai data). Catatan : Lebar kelas ( c ) = Batas kelas atas (BKA) - Batas kelas bawah (BKB)

BKB + BKA Titik tengah = 2 3

FTI-UMB

modul-3-statistik

Frekuensi kelas = banyaknya nilai pada data yg berada pada kelas tersebut Tabel.2 Tabel Distribusi Frekuensi Umur Accu Mobil Merk Y No. Selang kelas Batas kelas Titik tengah Frekuensi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

1.5 - 1.9 2.0 - 2.4 2.5 - 2.9 3.0 - 3.4 3.5 - 3.9 4.0 - 4.4 4.5 - 4.9

1.45 - 1.95 1.95 - 2.45 2.45 2.95 2.95 - 3.45 3.45 - 3.95 3.95 - 4.45 4.45 - 4.95

1.7 2.2 2.7 3.2 3.7 4.2 4.7

2 1 4 15 10 5 3 = 40

3.2 Penyajian Grafik Informasi yang dikandung suatu sebaran frekuensi dalam bentuk tabel biasanya menjadi lebih mudah ditangkap bila disajikan secara grafik. Pada kebanyakan orang, gambar visual sangat membantu dalam memahami ciri-ciri penting yang ada pada suatu sebaran frekuensi. Grafik distribusi yg sering digunakan adalah: diagram balok, histogram, poligon frekuensi dan frekuensi kumulatif.

3.2.1. Diagram Balok Sajian grafik yang sangat luas digunakan untuk data numerik diantaranya diagram balok. Menyangkut pada contoh di atas, dari diagram itu orang dapat dengan cepat mengetahui bahwa kebanyakan accu berumur dari 3.0 sampai 3.4

FTI-UMB

modul-3-statistik tahun. Hanya sedikit yang umurnya kurang dari 2.5 tahun, tetapi tidak ada accu yang mencapai umur lebih dari 4.9 tahun.

f r e k u e n s i

15

10

5
1.5 1.9 2.0 2.4 2.5 2.9 3.0 3.4 3.5 3.9 4.0 4.4 4.5 4.9

Umur accu (tahun) Gambar.1 : Diagram Balok Dalam diagram balok, sebagai lebar balok diambil selang kelas sebaran frekuensinya, sedangkan frekuensi setiap kelas ditunjukkan oleh tinggi balok. 3.2.2.Histogram Meskipun diagram balok menyampaikam dengan segera informasi yang dikandung segugus data dalam bentuk ringkas, biasanya kita lebih tertarik pada sajian gambar yang erat hubungannya yang disebut HISTOGRAM.

f 15 10 5

FTI-UMB

modul-3-statistik

1.45

1.95

2.45

2.95

3.45

3.95

4.45

4.49

Umur accu (tahun) Gambar.2: Histogram Suatu histogram berbeda dari diagram balok dalam hal sebagai lebar baloknya digunakan batas kelas dan bukan limit kelas. Digunakannya batas kelas bagi lebar balok menghilangkan ruang yang ada antara balok-balok sehingga memberikan bentuk yang padat. 3.2.3. Poligon

Cara lain yang bermanfaat bagi penyajian data numerik dalam bentuk grafik adalah apa yang disebut POLIGON FREKUENSI. Poligon frekuensi dibentuk dengan memplotkan frekuensi kelas terhadap titik tengah dan kemudian menghubungkan titik-titik yang berurutan dengan garis lurus.

Frek. 15 10

Poligon frekuensi

FTI-UMB

modul-3-statistik

1.45

1.95

2.45

2.95

3.45

3.95

4.45

4.95

Umur accu (tahun)

Gambar.3: Poligon Frekuensi 3.2.4.Ogif Frekuensi Grafik garis yang lain, disebut poligon frekuensi kumulatif atau OGIF, diperoleh dengan memplot frekuensi komulatif yang lebih kecil dari pada batas atas kelas terhadap batas atas kelasnya, kemudian menghubungkan semua titik yang berurutan dengan garis lurus. Manfaat Distribusi kumulatif adalah: 1. Menghilangkan keraguan dalam memasukkan data ke dalam kelas interval 2. Memberikan keterangan yang lebih singkat dan jelas Terdapat 2 jenis frekuensi kmulatif yaitu: distribusi kemulatif kurang dari dan lebih dari. Contoh: Tabel.3 Distribusi kumulatif kurang dari dari umur accu merk Y Umur Accu Kurang dari 1.45 Kurang dari 1.95 Kurang dari 2.45 Kurang dari 2.95 frekuensi 0 2 3 7 Umur accu Kurang dari 3.45 Kurang dari 3.95 Kurang dari 4.45 Kurang dari 4.95 frekuensi 22 32 37 40

Tabel.4 Distribusi kumulatif lebih dari dari umur accu merk Y Umur Accu Lebih dari 1.45 Lebih dari 1.95 Lebih dari 2.45 Lebih dari 2.95 frekuensi 40 38 37 33 lebih dari FTI-UMB Umur accu Lebih dari 3.45 Lebih dari 3.95 Lebih dari 4.45 Lebih dari 4.95 frekuensi 18 8 3 0 kurang dari 7

modul-3-statistik

40 f r e k u e n s i
0 1.45 1.95 2.45 2.95 3.45 3.95 4.45 4.95

30 20

10

Gambar.4 Ogif Frekuensi

3.3 QUARTILE, DECILE DAN PERCENTILE Definisi Quartile adalah nilai-nilai yang membagi segugus pengamatan menjadi 4 bagian sama besar. Nilai-nilai itu yg dilambangkan dengan Q1, Q2 dan Q3 mempunyai sifat bahwa 25 % data berada di bawah Q1, 50% data jatuh di bawah Q2 dan 75% data jatuh di bawah Q3. Definisi Decile adalah nilai-nilai yang membagi segugus pengamatan menjadi 10 bagian yang sama besar. Nilai-nilai itu dilambangkan dengan D1, D2, D3,.....,dan D9 yg mempunyai sifat bahwa 10% data berada di bawah D1, 20% berada di bawah D2,..........90% berada di bawah D9. Definisi Percentile adalah nilai-nilai yg membagi segugus pengamatan menjadi 100 bagian yg sama. Nilai-nilai itu dilambangkan dengan P1, P2, P3,......., P99

FTI-UMB

modul-3-statistik memiliki sifat bahwa 1% nilai berada di bawah P1, 2% berada dibawah P2,......, dan 99% berada di bawah P99. RUMUS RUMUS PERHITUNGAN Quartile: Qi = T + c (d/f) Qi = quartile ke i T = tepi bawah kelas quartile ke i c = ukuran/lebar kelas interval d = selisih frekuensi quartile ke i dengan frekuensi dibawahnya f = frekuensi quartile ke i Dari tabel. 2 (Distribusi Frekuensi) misalkan kita ingin mencari harga Q1, Q2 dan Q3. Maka perhitungannya adalah sebagai berikut: Untuk mencari Quartile 1 (Q1) diketahui: letak Q1 adalah pada N/4 = 40/4 = 10 Frekuensi kelas 1, 2 dan 3 ada 7 maka masih diperlukan (10-7) dari 15 frekuensi kelas 4 (d = 3). T (limit bawah kelas Q1) = 2.95 ; c = 0.5 ; f = 15 o Maka Q1 = 2.95 + 0.5 ( 3/15) = 3.05 Latihan: Hitung Q2 dan Q3 !

Decile:

Di = T + c (d/f) Di = Decile ke i T = tepi bawah kelas decile ke i c = ukuran/lebar kelas interval d = selisih frekuensi decile ke i dengan frekuensi dibawahnya 9

FTI-UMB

modul-3-statistik f = frekuensi decile ke i Contoh: Hitung D7 dari tabel umur accu merk Y. Untuk mencari D7 bagi sebaran umur accu, kita harus menemukan nilai yang di bawahnya terdapat (70/100) x 40 = 28 pengamatan. Ada 22 data pengamatan yg berada di bawah batas kelas 3.45 (T). Sehingga kita masih membutuhkan 28 22 = 6 pengamatan (=d) dari 10 pengamatan yg ada (=f ). Dengan lebar kelas tetap = 0.5 (c). D7 = 3.45 + 0.5 (6/10) = 3.75. Latihan: 1. Hitung D4 2. Hitung D9 Persentile: Pi = T + c (d/f) Pi = Percentile ke i T = tepi bawah kelas Percentile ke i c = ukuran/lebar kelas interval d = frekuensi percentile ke-i dikurangi frekuensi dibawahnya f = frekuensi percentile ke i Latihan: Hitung P25, P48, P70, bandingkan dengan Q1, dan D7 !

FTI-UMB

10

Anda mungkin juga menyukai