Anda di halaman 1dari 5

Jumat, 25 April 2008

Pembangkit Listrik Tenaga Air

Pembangkit tinggi tenaga air (PLTA) bekerja dengan


cara merubah energi potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan
bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik(dengan bantuan
generator).

Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara dengan 3,6 milyar
barrel minyak atau sama dengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang digunakan oleh lebih
1 milyar orang.

Komponen – kompnen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan transmisi.

Dam berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin memerlukan
pasokan air yang cukup dan stabil. Selain itu dam juga berfungsi untuk pengendalian
banjir. contoh waduk Jatiluhur yang berkapasitas 3 miliar kubik air dengan volume
efektif sebesar 2,6 miliar kubik.
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Air akan
memukul susu – sudu dari turbin sehingga turbin berputar. Perputaran turbin ini di
hubungkan ke generator. Turbin terdiri dari berbagai jenis seperti turbin Francis, Kaplan,
Pelton, dll.

Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox. Memanfaatkan


perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam generator sehingga terjadi
pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC.
Mau lihat animasi klik disini

Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar listrik tidak
banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan adalah travo step
up.

Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah – rumah atau industri.
Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan travo step down.

Pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja dengan cara mengalirkan air dari dam
ke turbin setelah itu air dibuang. Saat ini ada teknologi baru yang dikenal dengan
pumped-storage plant .

pumped-storage plant memiliki dua penampungan yaitu:

• Waduk Utama (upper reservoir) seperti dam pada PLTA konvensional. Air
dialirkan langsung ke turbin untuk menghasilkan listrik.
• Waduk cadangan (lower reservoir). Air yang keluar dari turbin ditampung di
lower reservoir sebelum dibuang disungai.

Pada saat beban puncak air dalam lower reservoir akan di pompa ke upper reservoir
sehingga cadangan air pada Waduk utama tetap stabil.

http://berita-iptek.blogspot.com/2008/04/pembangkit-listrik-tenaga-air.html

RANCANGAN SISTEM KONTROL OPERASI


PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR
Kumpulan Artikel - 105 - Energi Sungai PLTA / Waduk / Bendungan

Rancangan ini, digunakan untuk mengklasifikasikan pemakai dalam mengoperasikan


sistem operasi PLTA, sehingga pemakai hanya dapat mengoperasikan instruksi-instruksi
yang terdapat pada sistem perangkat lunak (software), sesuai wewenang dan tanggung
jawab yang diberikan padanya. Rancangan ini menggunakan prinsip struktur pohon
(tree), dengan klasifikasi pemakai tiga tingkatan yaitu pemakai utama (super user),
ketua kelompok (group leader) dan pemakai biasa (reguler user). Rancangan klasifikasi
pemakai ini, menggunkan dua nomer yaitu nomer kelompok (g) dan nomer anggota (m).
Kedua nomer tersebut mempunyai nilai 0 sampai dengan 255. Dari percobaan simulasi
yang dilakukan, terlihat bahwa rancangan ini, sangat efektif mengontrol pemakai dalam
pengoperasian PLTA.

Energi, merupakan suatu kebutuhan utama yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan
manusia. Semakin maju suatu negara, semakin besar energi yang dibutuhkan. Bila
ditinjau dari sumber pengadaan energi Dunia saat ini, sumber dari migas, merupakan
sumber utama yang digunakan.]
Sumber migas yang terdapat di Bumi kita, sangat terbatas, dan pada suatu saat akan
habis, oleh karena itu berbagai penelitian dilakukan para peneliti untuk menemukan
sumber energi diluar migas, sebagai sumber energi alternatif yang dapat dimanfaatkan
sesuai kebutuhannya.
Indonesia sebagai negara yang terletak digaris hkatulistiwa, yang mempunyai daratan
yang ditumbuhi hutan belantara yang luas beserta gunung / pegunungan yang
didalamnya banyak sungai-sungai mengalirkan air dari hulu ke hilir sampai kelautan
lepas yang terhampur luas disertai gemuruhnya ombak , dengan penyinaran sinar surya
sepanjang tahun, dengan hembusan angin yang terdapat diseluruh wilayah Indonesia.

Keberadaan wilayah Indonesia yang begitu beragamnya sumber energi alternatif yang
dapat dimanfaatkan, merupakan tantangan bagi para peneliti Indonesia, untuk melakukan
penelitian/ kajian untuk menendapatkan sumber energi alternatif yang dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan energi sesuai kebutuhan. Salah satu sumber energi alternatif
yang dapat dikembangkan adalah pembangkit listrik tenaga air.
Pembangkit listrik tenaga air dapat beroperasi sesuai dengan rancangan sebelumnya, bila
mempunyai daerah aliran sungai (DAS) yang potensial sebagai sumber air untuk
memenuhi kebutuhan dalam pengoperasian pembangkit listrik tenaga air tersebut. Pada
operasi pembangkit listrik tenaga air tersebut, perhitungan keadaan air yang masuk pada
waduk / dam tempat penampungan air, beserta besar air yang tersedia dalam waduk /
dam dan perhitungan besar air yang akan dialirkan melalui pintu saluran air untuk
menggerakkan turbin sebagai penggerak sumber listrik tersebut,

merupakan suatu keharusan untuk dimiliki, dengan demikian kontrol terhadap air yang
masuk maupun yang didestribusikan kepintu saluran air untuk menggerakkan turbin
harus dilakukan dengan baik, sehingga dalam operasi pembangkit listrik tenaga air
tersebut, dapat dijadikan sebagai dasar tindakan pengaturan efesiensi penggunaan air
maupun pengamanan seluruh sistem, sehingga pembangkit listrik tenaga air tersebut,
dapat beroperasi sepanjang tahun, walaupun pada musim kemarau panjang. Kontrol
tersebut dapat dilakukan dengan malakukan analisa terhadap keadaan air melalui
perhitungan-perhitungan hidrologi yang tersedia pada pusat kontrol operasi pembangkit
listrik tenaga air (PLTA).

Analisa keadaan air dilakukan dengan bantuan program-program yang terintegrasi


dalam sistem perangkat lunak (software) yang diinstal pada sistem komputer yang
tersedia pada pusat kontrol. Setiap operasi yang dilakukan dalam sistem kontrol
mengikuti instruksi-instruksi yang diberikan oleh para operator maupun pimpinan operasi
yang berhubungan dengan operasi pembangkit listrik tenaga air maupun tindakan
keputusan dalam rangka pengamanan seluruh sistem, dengan demikian setiap pemberi
instruksi dalam pengoperasian harus bertanggung jawab terhadap hasil operasi yang
terjadi.

Bila seluruh instruksi yang terdapat dalam sistem perangkat lunak dapat dioperasikan
setiap orang, maka dapat mengakibatkan kesalahan fatal terhadap operasi PLTA dari
orang yang tidak bertanggung jawab.
Misalnya, bila dipuncak musim hujan, dengan volume air yang mengalir dari seluruh
sungai yang masuk ke waduk / dam sudah melebihi kemampuan daya tampung waduk /
dam, yang seharusnya harus segera diintruksikan pembukaan maksimum pintu
pembungan air keluar dari waduk / dam, tidak diberikan instruksi, sehingga dapat
mengakibatkan jebolnya tanggul waduk/dam,
karena tidak dapat menahan tekanan air yang masuk ke waduk / dam begitu dahsyat atau
pada musim kemarau panjang seseorang memberikan instruksi pembukaan maksimum
pintu pembungan air keluar dari waduk / dam, sehingga terjadi pengeringan waduk / dam,
sehingga sistem pembangkit listrik tenaga air tersebut tidak dapat beroperasi.

Dengan demikian kerugian yang terjadi sangat besar, yang dialami masyarakat maupun
pemerintah. Pengoperasian pembangkit listrik tenaga air ini, harus dilakukan perhitungan
yang teliti terhadap besar bukaan pintu saluran air yang mengalirkan air keturbin, sesuai
air yang tersedia dalam waduk / dam, dan sesuai dengan kebutuhan.

Berapa besar bukaan pintu saluran air yang dibuka dan berapa besar listrik yang
dihasikan, telah diperhitungan pada perancangan seluruh sistem PLTA, baik konstruksi
secara menyeluruh, perangkat keras pendukung lainnya maupun dalam peroces sistem
perangkat lunaknya. Jadi keseimbangan air yang tersedia dalam waduk / dam, merupakan
parameter penting yang harus diperhatikan dengan baik.
Untuk menghindari atau pengendalian terhadap kemungkinan masalah diatas, maka
dibutuhkan sistem kontrol untuk mengontrol dan mengendalikan setiap orang yang
mengoperasikan sistem pembangkit listrik tenagai air tersebut. Sistem kontrol yang
dirancanga ini, merupakan sistem yang mengklasifikasikan para pemakai sistem operasi
PLTA,

untuk mengoperasikan sistem pembangkit listrik tenaga air tersebut, sesuai wewenang
dan tanggung jawab yang diberikan. Jadi setiap orang yang akan mengoperasikan sistem
pembangkit listrik tenaga air tersebut, hanya dapat memberikan instruksi sesuai
wewenang dan tanggung jawabnya. Untuk mengklasifikasikan setiap orang dalam
pengoperasian sistem pembangkit listrik tenaga air tersebit, dilakukan berdasarkan sistem
kunci (password).

http://www.alpensteel.com/article/66-105-energi-sungai-plta--waduk--bendungan/1938-
rancangan-sistem-kontrol-operasi-pembangkit-listrik-tenaga-air.html

Anda mungkin juga menyukai