Anda di halaman 1dari 1

Sungguh menakjubkan urusan seorang mukin, semua urusan baik baginya & kebaikan ini tdk dimiliki oleh

selain seorang mukmin. Apabila mendapat kesenangan ia bersyukur & itulah yg terbaik untuknya. Dan apabila mendapat musibah ia bersabar & itulah yg terbaik untuknya. (HR. Imam Muslim) "Dinar yang paling utama adalah dinar yang dinafkahkan seseorang untuk keluarganya, dinar yang dinafkahkan seseorang untuk kendaraannya (yang digunakan) di jalan Allah dan dinar yang diinfakkan seseorang kepada temannya fi sabilillah Azza wa Jalla." (HR. Muslim) "Jika manusia meninggal dunia maka putuslah amalnya kecuali tiga hal; Shadaqah jariyah, ilmu yang diambil manfaat dan anak shalih yang mendoakannya." (HR. Muslim). Dan mereka bertanya kepadamu apa yg mereka nafkahkan. Katakanlah, "Yang lebih dari keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat2-Nya kepadamu supaya kamu berfikir. (QS. 2:219) Nabi shallallahu alihi wasallam bersabda, "Tidak ada shadaqah kecuali setelah kebutuhan (wajib) terpenuhi." Dan dalam riwayat yg lain, "Sebaik-baik shadaqah adalah jika kebutuhan yg wajib terpenuhi." (Kedua riwayat ada dalam alBukhari) "Shadaqah yang paling utama adalah engkau bershadaqah ketika dalam keadaan sehat dan bugar, ketika engkau menginginkan kekayaan melimpah dan takut fakir. Maka jangan kau tunda sehingga ketika ruh sampai tenggorokan baru kau katakan, "Untuk fulan sekian, untuk fulan sekian." (HR.al-Bukhari dan Muslim) Jika kamu menampakkan sedekahmu, maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. 2:271) Pada tiap pagi ada kewajiban pada tiap-tiap persendian untuk bersedekah. Dan tiap tasbih itu sedekah, dan tiap tahlil (La ilaha Illallah) itu sedekah, dan tiap tahmid itu sedekah, dan tiap takbir itu sedekah, dan menganjurkan kebaikan itu sedekah, dan mencegah kemungkaran itu sedekah, dan cukup untuk menggantikan semua itu dua rakaat sunnat dhuha.(HR. Muslim) Dari Ummu Habibah ra, ia berkata, Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda, Tidaklah seorang hamba muslim melaksanakan Shalat sunnah (bukan fardhu) karena Allah, sebanyak dua belas rakaat setiap harinya, kecuali Allah akan membangunkan sebuah rumah untuknya di Surga. (HR Muslim). Barangsiapa yang membangun masjid dengan hartanya maka Allah akan membangunkan sebuah rumah untuknya di surga. (HR Ibnu Majah)

Anda mungkin juga menyukai