Anda di halaman 1dari 21

STUDI EVALUASI KELAYAKAN MIKRO HIDRO DI KECAMATAN CIBEBER, KABUPATEN LEBAK, PROVINSI BANTEN

Gneis Setia Graha NPM: 2004410031 Pembimbing: Bambang Adi Riyanto, Ir., M.Eng. UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL (Terakreditasi Berdasarkan SK BAN-PT No.: 026/BAN-PT/Ak-VII/S1/VIII/2003) BANDUNG AGUSTUS 2008 ABSTRAK
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) merupakan alternatif sumber energi listrik yang memanfaatkan energi potensial air. PLTMH adalah pembangkit listrik tenaga air dalam skala kecil dan umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat pedesaan yang tidak mendapat sambungan listrik ke Perusahaan Listrik Negara (PLN). Di kampung Cikoneng dan Cimentong yang terletak di kecamatan Cibeber telah dilakukan studi mengenai pembangunan PLTMH, pada skripsi ini akan dilakukan peninjauan kembali terhadap PLTMH tersebut karena terdapat beberapa kekurangan dalam perancangannya, seperti penetapan debit andalan menggunakan pengukuran sesaat dan lokasi PLTMH jauh dari daerah pemasaran. Tinjauan ulang dilakukan terhadap penetapan debit andalan, mencari alternatif lokasi yang lebih dekat dengan daerah pemasaran, review desain, dan mengkaji ulang analisis kelayakan secara ekonomi. Tinjauan ulang terhadap penetapan debit andalan dilakukan dengan menghitung debit andalan menggunakan pemodelan hujan-limpasan NRECA. Data topografi digunakan untuk menentukan head dan mencari alternatif lokasi skema PLTMH yang lebih dekat dengan daerah pemasaran. Akibat debit andalan dan lokasi skema PLTMH berubah maka perlu dilakukan perancangan kembali terhadap komponen skema PLTMH (bendung, peredam energi, trash rack, intake, kantong lumpur, headrace, penstock, angker, slide blok) dan turbin. Pada PLTMH yang dikaji ulang perlu dihitung daya terbangkitnya dan dihitung kelayakannya secara ekonomi dengan indikator nilai Benefit Cost Ratio (BCR) dan Net Present Value (NPV). Parameter model NRECA dalam menetapkan debit andalan menggunakan nilai tengah yang dicek dengan data debit sesaat dan kondisi tahun pengukuran debit tersebut (pada tahun terkering). Debit andalan yang digunakan adalah debit andalan 50% sebesar 3,136 m3/s, penggunaan debit andalan 50% lebih menguntungkan dari sisi ekonomi dibandingkan dengan nilai debit andalan yang lain karena memiliki nilai kWh/tahun, NPV tahun ke-20, dan BCR yang paling besar. Debit andalan dari PLTMH yang dikaji ulang nilainya lebih besar dari studi terdahulu (pada studi terdahulu 0,33 m3/s) dan net head dari PLTMH yang dikaji ulang nilainya lebih rendah dari studi terdahulu sebesar 7,3 m (pada studi terdahulu 12,74 m). Walaupun net headnya lebih rendah tetapi debit andalannya lebih besar maka daya terbangkit dari PLTMH yang dikaji ulang nilainya lebih besar dan dapat memenuhi kebutuhan daya di kampung tersebut sebesar 76,3 kW untuk turbin 1 dan 76,3 kW untuk turbin 2 (pada studi terdahulu daya untuk satu turbin sebesar 27 kW). Perbandingan nilai NPV dan BCR antara PLTMH studi terdahulu dengan PLTMH yang dikaji ulang, yaitu NPV pada tahun ke-20 sebesar Rp. -54.361.034,- dan BCR sebesar 0,95 untuk PLTMH studi terdahulu serta NPV pada tahun ke-20 sebesar Rp.814.619.780,- dan BCR sebesar 1,43 untuk PLTMH yang dikaji ulang. Sehingga PLTMH studi terdahulu tidak layak secara ekonomi sedangkan PLTMH yang dikaji ulang layak secara ekonomi. Kata Kunci: Debit Andalan, Skema PLTMH, Daya Terbangkit, Listrik

EVALUATION OF MICRO HYDRO POWER FEASIBILITY STUDY AT CIBEBER DISTRICT LEBAK AREA BANTEN PROVINCE
Gneis Setia Graha NPM: 2004410031 Advisor: Bambang Adi Riyanto, Ir., M.Eng. PARAHYANGAN CATHOLIC UNIVERSITY DEPARTMENT OF CIVIL ENGINEERING
(Accredited by SK BAN-PT No.: 026/BAN-PT/Ak-VII/S1/VIII/2003)

BANDUNG AUGUST 2008 ABSTRACT


Micro Hydro power is an alternative energy source that using the potential energy of water to produce electricity. Micro hydro power is classified as a small-scale water power plant. Micro hydro power is commonly used at rural area to provide electricity. At Cimentong and Cikoneng village, micro hydro power development is already studied before, in this thesis, re-evaluation of micro hydro power is required to improve imperfection of the previous design, such as discharge design based on one event measurement and location of micro hydro power scheme. The evaluation is including discharge design, micro hydro power location, review of design and feasibility study towards the economical aspect. Evaluation towards the discharge design is by using NRECA run off modeling to determine the discharge design. Topographical data is required to determine head level and the nearest location of micro hydro power to consumer area. Because the difference of discharge design and micro hydro power location, it is necessary to re-design micro hydro power components (such as weir, settling basin, trash rack, intake, sand trap, headrace, penstock, anchor, slide block) and turbines selection. It is also necessary to re-calculate energy output and the appropriateness from economical aspect by using Benefit Cost Ratio (BCR) and Net Present Value (NPV) as value indicator. The parameter NRECA modeling to determine the discharge design is by using the checked median value from one event measurement and the condition of discharge measurement. From economical aspect, the 50% discharge design is more efficient than the another discharge design, because it has the greatest value of kWh year, 20th year NPV and BCR. The value of discharge design from micro hydro power re-evaluation is greater than the previous design (discharge design of the previous design is 0,33 m/s3) and net head dimension from micro hydro power re-evaluation is more efficient than the previous design, the net head design is 7,3 m (the dimension of previous design is 12,74 m). Although the net head is smaller than previous design, the discharge design value is greater so the energy amount output is greater, so it can provide 76,3 kW energy requirement for the first turbine and the second turbine (27 kW energy amount for each turbine from the previous design). Comparation of NPV and BCR value from previous micro hydro power and the re-evaluated micro hydro power is the 20th year NPV is Rp. -54.361.034,- and BCR value is 0,95 for the previous micro hydro power and the NPV value is Rp. 814.619.780,- and BCR value is 1,43 for the re-evaluated micro hydro power. As the conclusion, the re-evaluated micro hydro power design is more appropriate from economical aspect than the previous micro hydro power design. Keywords: Discharge Design, Micro Hydro Power Scheme, Energy Output, Electricity

ii

PRAKATA

Puji dan syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nyalah, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi ini membahas permasalahan dengan judul Studi Evaluasi Kelayakan Mikro Hidro di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Tujuan penyusunan skripsi ini adalah sebagai syarat penyelesaian program pendidikan S-1 bagi mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa isi dan cara penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat berterimakasih atas segala kritik dan saran yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas dari skripsi ini. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, khususnya kepada: 1. Bapak Bambang Adi Riyanto, Ir., M.Eng., selaku pembimbing skripsi ini yang telah banyak memberikan waktu, bimbingan, saran, dan dorongan dalam penyusunan skripsi ini. 2. Bapak Prof. R. Wahyudi Triweko, Ph.D., selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan-masukan dan kritik yang membangun. 3. Ibu Yiniarti Eka Kumala Ir., DipL HE., selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan-masukan dan kritik yang membangun.

iii

4.

Bapak Salahudin Gozali, Ir., ME., Ph.D., selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan-masukan dan kritik yang membangun.

5.

Mama, papa, dan adikku yang dengan sabar selalu memberikan doa, semangat, perhatian, serta kasih sayang yang sangat besar.

6.

Ario Hidayat yang dengan sabar selalu memberikan bantuan, saran, dan dorongannya.

7. 8. 9. 10. 11. 12.

Una dan Albert yang selalu membantu penulis. Qiqi dan Nadia selaku teman seperjuangan skripsi. Ayien, Ayas, Anit, Icoy, Taya, dan Febri. Semua rekan-rekan 2004. Dinas Pertambangan Provinsi Banten atas bantuannya dalam segala hal. Pak Uned atas bantuannya dalam meminjamkan peta dan data-data penunjang lainnya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, tapi penulis berharap skripsi ini dapat berguna bagi orang yang membacanya.

Bandung, 25 Agustus 2008

Gneis Setia Graha 2004410031

iv

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK ABSTRACT PRAKATA DAFTAR ISI DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Inti Permasalahan 1.3 Tujuan Penulisan 1.4 Ruang Lingkup 1.5 Metode Penelitian BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Gambaran Umum Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) 2.2 Aspek Hidrologi 2.2.1 Debit Banjir 2.2.1.1 Analisis Frekuensi 6 7 8 9 1 2 3 3 4 i ii iii iv ix xiv xvi xix

2.2.1.2 Metode Soil Conservation Service (SCS) 2.2.1.3 Metode Snyder 2.2.2 Debit Andalan 2.2.2.1 Model NRECA dan Kurva Durasi 2.3 Aspek Topografi 2.4 Lokasi dan Skema PLTMH 2.4.1 Bendung dan Peredam Energi 2.4.2 Trash Rack 2.4.3 Bangunan Pengambilan dan Bangunan Pembilas 2.4.4 Kantong Lumpur 2.4.5 Saluran Pembawa 2.4.6 Pipa Pesat 2.4.7 Rumah Pembangkit 2.4.8 Saluran pembuang 2.5 Turbin Hidraulik 2.6 Daya Terbangkit 2.7 Aspek Sosial Ekonomi BAB 3 DATA 3.1 Data Hidrologi dan Data Klimatologi 3.2 Data Topografi 3.3 Data Sosial Ekonomi

11 12 14 14 18 19 20 24 25 27 29 33 38 39 39 41 42

45 46 57

vi

BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Perhitungan Evapotranspirasi Potensial (PET) 4.2 Pengisian Data Hujan dan Perhitungan Kurva Massa Ganda 4.3 Model NRECA 4.4 Menghitung Debit Andalan 4.5 Menghitung Curah Hujan Rencana 4.6 Menghitung Debit Banjir 4.7 Perhitungan Bendung dan Peredam Energi 4.8 Perhitungan Intake 4.9 Perhitungan Kantong Lumpur dan Pintu Bilas 4.10 Perhitungan Pintu Pengambilan 4.11 Perhitungan Saluran Pembawa 4.12 Perhitungan Pipa Pesat 4.13 Perhitungan Angker dan Slide Blok 4.14 Perhitungan Tailrace 4.15 Perhitungan Head 4.16 Perhitungan Rumah Turbin, Turbin, dan Daya Terbangkit 4.17 Skema PLTMH Yang Dikaji Ulang 4.18 Analisis Kelayakan Secara Ekonomi BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA 102 103 105 52 53 54 58 61 63 66 72 75 79 80 82 85 86 87 88 90 91

vii

LAMPIRAN Lampiran A Hdrologi dan Klimatologi Lampiran B Topografi Lampiran C Pipa Pesat Lampiran D Harga Satuan dan Perhitungan NPV dan BCR Lampiran E Skema PLTMH 106 125 129 139 144

viii

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

A A1 A2 a a B Be b b b b C Cd Cs Ct Cp c D d ds E

= luas (m2) = luas aliran bagian atas saluran (m2) = luas aliran bagian bawah saluran (m2) = tinggi bukaan pintu intake (m) = jarak antar batang (m) = lebar (m) = lebar efektif mercu (m) = jarak antar batang (m) = lebar bukaan pintu (m) = lebar mercu (m) = tebal batang (m) = faktor koreksi karena pengaruh kondisi cuaca Siang dan malam hari = koefisien debit = koefisien kemencengan = koefisien yang menunjukkan tampungan di suatu DAS = koefisien berdasarkan metode Snyder = kecepatan gelombang tekanan (m/s) = diameter pipa (m) (mm) = diameter pipa (m) (mm) = kedalaman tampungan di ujung kantong lumpur = modulus elastis pipa (N/m2)

ix

e e ea ed es f f (u) g H hfriksi hGross hSurge hTotal ht hex hL hL hv I i K Ka Kp Kt

= ketebalan pipa minimum (mm) = tinggi bukaan gate valve (m) = tekanan uap jenuh (mbar) = tekanan uap sebenamya di udara (mbar) = ketebalan lebih untuk mencegah korosi (mm) = koefisien gesekan berdasarkan diagram Moody = faktor pengaruh angin = percepatan gravitasi (m/s2) = tinggi energi (m) = kehilangan energi akibat gesekan aliran dalam pipa = head kotor (m) = tekanan gelombang (m) = tekanan total (m) = kehilangann energi pada trash rack (m) = kehilangan energi akibat perluasan (m) = kehilangan energi akibat sharp elbow (m) = kehilangan energi ketika masuk inlet headrace (m) = kehilangan energi di gate valve (m) = kemiringan lantai = urutan kejadian = bulk modulus of water (2,1 109 N/m2) = koefisien kontraksi pangkal bendung = koefisien kontraksi pilar = koefisien bentuk batang

KTr K1 k kf L L1 Lca Ni

= karakteristik distribusi probabilitas = koefisien dari penutupan trash rack sebagian = koefisien kehilangan energi = efisiensi pengelasan = panjang (m) = jarak spasi antar slide blok (m) = panjang sungai dari titik pusat DAS (miles) = tinggi hujan rata-rata tahunan di pos penakar di stasiun X yang dipakai untuk mencari data X yang hilang (mm)

Nx n Pi P1 Q qp Re Ri Rn RTah Rx S S Si t

= tinggi hujan rata-rata tahunan di stasiun X (mm) = jumlah = probabilitas dari kejadian i = tekanan hidrostatik (kN/mm2) = debit (m3/s) = limpasan puncak (m2/s) = bilangan Reynolds = tinggi hujan (mm) = jumlah radiasi setara dengan evaporasi (mm/hari) = curah hujan rata-rata wilayah tahunan = tinggi hujan pada stasiun yang datanya hilang (mm) = kedalaman air dari atas pipa sampai muka air (m) = luas trash rack yang terbenam dalam air (m2) = standar deviasi = ketebalan (m)

xi

tb td tda tL tLa tmin tp twall VolBlok v1 v vo W Wb Wp Ww w X z

= waktu dasar dari hidrograf (jam) = durasi hujan lebih (jam) = durasi alternatif unit hidrograf (jam) = waktu keterlambatan (jam) = adjusted lag time (jam) = tebal minimum pipa, rekomendasi ASME (mm) = waktu puncak dari hidrograf (jam) = ketebalan dinding pipa (m) = volume anker/slide blok (m3) = kecepatan di saluran bagian atas sebelum perluasan (m/s) = kecepatan rata-rata (m/s) = kecepatan mendekati trash rack = faktor efek radiasi pada PET = berat anker/slide blok (N) = berat pipa per meter (kN/m) = berat air per meter pipa (kN/m) = kecepatan endap sedimen (m/s) = variabel hidrologi = kehilangan tinggi energi pada bukaan pintu (m) = sudut trash rack terhadap garis horizontal = sudut trash rack terhadap garis horizontal = koefisien debit, untuk bukaan di bawah permukaan = kekentalan kinematik (m2/s) = sudut antara dasar pipa yang satu dengan yang lain (o)

xii

= ultimate tensile strength (N/m2) = 3,14 = massa jenis baja (kg/m3) = massa jenis air (kg/m3) = massa jenis beton (kg/m3) = jumlah dari beban pada arah vertikal (N) = jumlah dari beban pada arah horizontal (N) = Benefit Cost Ratio = Badan Metereologi dan Geofisika = Curve Number = Daerah Aliran Sungai = Kepala Keluarga = Kilo Watt Hour = Net Present Value = Potensial Evapotranspirasi = Perusahaan Listrik Negara

Baja Air Beton V H BCR BMG CN DAS KK kWh NPV PET PLN

PLTMH = Pembangkit Listrik Tenga Mikro Hidro SCS = Soil Conservation Service

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagram Alir Dari Pengerjaan Skripsi 2.1 Cara Kerja PLTMH Secara Sederhana 2.2 Diagram Alir Debit Banjir dan Debit Andalan 2.3 Diagram NRECA 2.4 Skema PLTMH 2.5 Lebar Efektif Mercu 2.6 Jari-Jari Minimum Bak 2.7 Batas Minimum Tinggi air di Hilir 2.8 Peredam Energi Tipe Bak Tenggelam 2.9 Penampang Trash Rack 2.10 Penampang Intake

Halaman 5 6 8 18 20 21 23 23 23 25 27 28 30 33 38 41 49 50 51 54

2.11 Grafik Hubungan Antara Diameter Saringan dan Kecepatan Endap 2.12 Penampang Kantong Lumpur 2.13 Diagram Moody 2.14 Penampang Angker dan Slide Blok 2.15 Klasifikasi Tipe Turbin 3.1 Posisi Stasiun Curah Hujan 3.2 DAS Sungai Cidikit 3.3 Pemanfaatan Lahan di DAS Cidikit 4.1 Hasil Perhitungan Kurva Massa Ganda

xiv

4.2 Hasil Perhitungan Pemodelan NRECA 4.3 Debit Limpasan Pada Pemodelan NRECA 4.4 Kurva Durasi 4.5 Kurva Harga Investasi Dengan Debit Andalan 4.6 Hidrograf Banjir 10 Tahun 4.7 Hidrograf Banjir 25 Tahun 4.8 Nilai C0 4.9 Nilai C1 4.10 Nilai C2 4.11 Lengkung Debit 4.12 Nilai Rmin 4.13 Nilai Tmin 4.14 Nilai Kecepatan Endap 4.15 Distribusi Gaya Pada Angker dan Slide Blok 4.16 Muka Air di Tailrace Dengan Debit Banjir 10 Tahun 4.17 Dimensi Draft Tube

55 56 57 60 65 66 67 68 68 70 72 72 76 85 87 89

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Klasifikasi Pembangkit Listrik tenaga Air 2.1 Uji Kolmogorov-Smirnov 2.2 Nilai Curve Number (CN) 2.3 Distribusi Hujan jam-jaman 2.4 Harga Koefisien Kontraksi 2.5 Nilai e Berdasarkan Material 2.6 Keofisien Untuk Kehilangan Energi Akibat Gate Valve 2.7 Jarak Antar Slide Blok 2.8 Nilai Present Value Factor 3.1 Stasiun Curah Hujan Yang Digunakan 3.2 Curah Hujan Maksimum Tahunan (R24) Stasiun Cikotok 3.3 Kebutuhan Daya 3.4 Konsumsi Penduduk Untuk Keperluan Bahan Bakar 4.1 Hasil Nilai PET 4.2 Nilai Debit Andalan 4.3 Data Curah Hujan Stasiun Gunung Tunggal 4.4 Hasil Interpolasi Untuk Debit Andalan Pada Pengukuran Sesaat

Halaman 1 10 11 14 22 33 34 37 44 46 46 51 51 53 56 58 58 59 59

4.5 Biaya Investasi dan Debit Andalan Untuk Q50%, Q85%, dan Q90% 4.6 Biaya Investasi dan kWh Untuk Berbagai Nilai Debit Andalan

4.7 Daya Terbangkit, NPV, dan BCR Untuk Berbagai Nilai Debit Andalan60

xvi

4.8 Hasil Analisis Frekuensi Curah Hujan Harian Maksimum 4.9 Tanah Kelompok A 4.10 Perhitungan Curve Number (CN) 4.11 Distribusi Jam-Jaman Untuk R10 Tahun 4.12 Distribusi Jam-Jaman Untuk R25 Tahun 4.13 Debit Banjir 10 Tahun dan 25 Tahun 4.14 Iterasi Nilai H 4.15 Hasil Perhitungan Bendung 4.16 Data Masukan Lengkung Debit 4.17 Hasil Perhitungan Peredam Energi 4.18 Hasil Perhitungan Trash Rack, Intake, dan Pintu Pembilas 4.19 Hasil Perhitungan Kantong Lumpur dan Pintu Pembilas 4.20 Hasil Perhitungan Pintu Pengambilan 4.21 Total Kehilangan Energi 4.22 Hasil Perhitungan Ketebalan Dinding Pipa 4.23 Hasil Perhitungan Stabilitas Dari Angker dan Slide Bloks 4.24 Nilai Head

62 63 63 64 64 65 68 69 70 72 74 79 80 84 85 86 88

4.25 Hasil Perhitungan Turbin, Rumah Pembangkit, dan Daya Terbangkit 90 4.26 Harga Satuan Dari Intake 4.27 Pembiayaan Untuk Peralatan Elektrik Mekanik 4.28 Pembiayaan Untuk Pekerjaan Sipil 4.29 Pembiayaan Untuk Transmisi dan Distribusi Jaringan Listrik 4.30 Pembiayaan Untuk Biaya Lain-Lain 4.31 Total Pembiayaan Pembangunan PLTMH 93 94 94 94 94 94

xvii

4.32 Kegiatan Ekonomi Produktif 4.33 Uang Pangkal Pendaftaran debit andalan 50% 4.34 Iuran Rumah Tangga dan Industri debit andalan 50% 4.35 Harga Jual ke PLN debit andalan 50% 4.36 Pendapatan Per Tahun debit andalan 50% 4.37 Iuran Rumah Tangga dan Industri debit andalan 72,7% 4.38 Harga Jual ke PLN debit andalan 72,7% 4.39 Pendapatan Per Tahun debit andalan 72,7% 4.40 Biaya Perawatan Elektrikal dan Mekanikal (Per 5 Tahun) 4.41 Biaya Operasional Per Tahun 4.42 Pengeluaran per Bulan 4.43 Kelayakan Pembangunan PLTMH 4.44 Perhitungan NPV dan BCR

96 97 97 97 97 98 98 98 99 99 99 100 101

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A.1 Data Curah Hujan Bulanan Stasiun Cipucangpare (031c) A.2 Data Curah Hujan Bulanan Stasiun Panggarangan (043a) A.3 Data Curah Hujan Bulanan Stasiun Gunungmandur (046b) A.4 Data Curah Hujan Bulanan Stasiun Cikotok (046c) A.5 Data Curah Hujan Bulanan Stasiun Penyawungan (046e) A.6 Data Klimatologi A.7 Hasil Rata-Rata Dari Data Klimatologi A.8 Lanjutan Hasil Rata-Rata Dari Data Klimatologi A.9 Hasil Keluaran Crop Wat A.10 Data Curah Hujan Bulanan Lengkap Stasiun Cipucangpare (031c) A.11 Data Curah Hujan Bulanan Lengkap Stasiun Panggarangan (043a)

Halaman 107 108 109 110 111 112 113 114 113 116 117

A.12 Data Curah Hujan Bulanan Lengkap Stasiun Gunungmandur (046b) 118 A.13 Data Curah Hujan Bulanan Lengkap StasiunCikotok (046c) A.14 Stasiun Curah Hujan Penyawungan (046e) A.15 Hasil Penjumlahan Rata-Rata Kumulatif 5 Stasiun Curah Hujan A.16 Perhitungan NRECA Tahun 1983 A.17 Lanjutan Perhitungan NRECA Tahun 1983 A.17 Data Debit Terurut B.1 Peta Bakosurtanal 1: 25.000 Lokasi Skema PLTMH B.2 Lembar Peta Warungbanten 119 120 121 122 123 124 126 127

xix

B.3 Lembar Peta Cicadas C.1 Dimensi Pipa C.2 Perhitungan Stabilitas Dari Angker dan Slide Blok D.1 Harga Satuan Bendung D.2 Harga Satuan Intake D.3 Harga Satuan Kantong Lumpur D.4 Harga Satuan Saluran Pembuang D.5 Harga Satuan Headrace D.6 Harga Satuan Pipa Pesat (Penstock)

128 130 131 140 140 140 140 141 141

D.7 Harga Satuan Rumah Pembangkit (Powerhouse) dan Pondasi Turbin 141 D.8 Harga Satuan Finishing D.9 Harga Satuan Saluran Pembuang (Tailrace) D.10 Harga Satuan Peralatan Elektrikal Mekanikal D.11 Harga Satuan Satuan Tegangan Rendah (JTR) D.12 Harga Instalasi Kabel Rumah D.13 Perbandingan Dari Aspek Pembiayaan D.14 Perhitungan NPV dan BCR Dari PLTMH Studi Terdahulu E.1 Penampang Memanjang Bendung E.2 Penampnag Melintang Bendung E.3 Penampang Memanjang Skema PLTMH E.4 Penampang Memanjang Headrace E.5 Penampang Memanjang Penstcok E.6 Tampak Atas Skema PLTMH E.7 Penampang Melintang Intake 142 142 142 142 143 143 144 146 147 148 148 149 150 151

xx

E.8 Penampang Melintang Kantong Lumpur

151

xxi

Anda mungkin juga menyukai