Anda di halaman 1dari 3

Perbuatan Buruk

Kesal Kena Tegur Tetangga

Ayah Anak Bacok Tetangga


indosiar.com, Malang - Kesal hanya gara-gara ditegur agar turun dari sepeda motornya bila masuk ke dalam kampung, dua pria yang merupakan ayah dan anak di Malang, Jawa Timur, nekad membacok tetangganya sendiri. Korban pun terluka dibagian wajahnya. Peristiwa ini juga diwarnai aksi kabur salah satu pelaku, namun akhirnya berhasil ditangkap polisi. Petugas kepolisian Polresta Malang, Jawa Timur ini Selasa siang mengejar seorang pemuda bernama Nasrul. Penangkapan ini berdasarkan laporan warga setempat. Nasrul dan ayahnya Hadi Sunanto, telah menganiaya seorang tetangganya menggunakan senjata tajam. Korban terluka di bagian wajah, dan harus dibawa ke rumah sakit. Penganiayaan itu bermula ketika sang tetangga yang bernama Ihwan menegur para pelaku agar turun dari sepeda motor bila berkendara di dalam kampung mereka. Ternyata teguran itu membuat para pelaku tersinggung. Dengan membawa senjata tajam, para pelaku yang merupakan ayah dan anak tersebut mendatangi rumah Ihwan. Alhasil, selain membacok Ihwan, para pelaku juga sempat melukai anak Ihwan, yakni Faris. Mengakibatkan tangan kanan Faris terluka kena sabetan senjata tajam. Penangkapan para pelaku ditanggapi positif oleh warga setempat. Karena di mata warga, ayah dan anak tersebut terkenal arogan. Polisi juga mengamankan senjata tajam jenis pancor yang disembunyikan tersangka di belakang salah satu rumah warga. Selain Nasrul, polisi juga menangkap sang ayah, Hadi Sunanto. Keduanya dibawa ke Mapolresta Malang untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Perbuatan Baik

Perbuatan Baik Tidak Pernah Sia-Sia


Al kisah ada seorang dermawan yg berkeinginan untuk berbuat kebaikan. Dia telah menyiapkan sejumlah uang yang akan dia berikan kepada beberapa orang yang ditemuinya. Pada suatu kesempatan dia bertemu dengan seseorang maka langsung saja dia menyerahkan uang yang dimilikinya kepada orang tersebut. Pada keesokan harinya tersiar kabar bahwa ada seseorang yang telah memberikan sejumlah uang kepada seorang penjahat beringas. Mendengar kbr ini si dermawan hanya mengatakan Ya Tuhan aku telah memberikan uang ke pada seorang penjahat Di lain waktu, dia kembali bertemu dengan seseorang, si dermawan pada hari itu juga telah berniat untuk melakukan kebaikan. Ia dengan segera memberikan sejumlah uang kepada orng tersebut. Keesokan harinya tersiar kabar bahwa ada seseorang yang telah memberikan uang kpd seorang koruptor. Mendapat kabar ini si dermawan hanya berkata Ya Tuhan aku telah memberikan uang kepada koruptor . Si dermawan ini tidak berputus asa, ketika dia bertemu dengan seseorang dengan segera dia menyerahkan sejumlah uang yang memang telah disiapkannya. Maka esok harinya pun tersiar kabar bahwa ada seseorang yang telah memberikan sejumlah uang kepada seorang kaya raya. Mendengar hal ini si dermawan hanya berkata. Ya Tuhan aku telah memberikan uang kepada penjahat, koruptor dan seorang yang kaya raya . Sekilas kita bisa menyimpulkan bahwa si dermawan ini adalah seorang yang Ceroboh Asal saja dia memberikan uang yang dimilikinya kepada orang yang tidak dikenalnya, padahal jika dia lebih teliti maka niat baik nya itu bisa lebih berguna tersalurkan kepada orang yang memang membutuhkan. Tapi ternyata suatu niat yg baik pasti akan berakhir dengan baik, pun begitu pula dengan kecerobohan si dermawan. Uang yg diberikannya kepada sang penjahat ternyata mampu menyadarkannya bahwa di dunia ini masih ada orang baik, orang yg peduli dengan lingkungan sekitarnya. Penjahat ini bertobat dan menggunakan uang pemberian sang dermawan sebagai modal usaha. Sementara sang koroptor, uang cuma-cuma yg diterimanya ternyata menyentuh hati nuraninya yang selama ini telah tertutupi oleh keserakahan, dia menyadari bahwa hidup ini bukanlah tentang berapa banyak yang bisa kita dapatkan. Dia bertekad mengubah dirinya menjadi orang yang baik, pejabat yang jujur dan amanah. Sementara itu pemberian yg diterima oleh si kaya raya telah menelanjangi dirinya, karena selama ini dia adalah seorang yg kikir, tak pernah terbesit dalam dirinya untuk berbagi dengan orang lain, baginya segala sesuatu harus lah ada timbal baliknya. Dirinya merasa malu kepada si dermawan yang dengan kesederhananya ternyata masih bisa berbagi dengan orang lain. Sahabat, tak akan ada yang berakhir dengan sia-sia terhadap sutau kebaikan. Karena kebaikan akan berakhir pula dengan kebaikan. Hidup ini bukanlah soal berapa banyak yang bisa kita dapatkan, tapi berapa banyak yang bisa kita berikan.

Percaya atau tidak, setiap perbuatan yang kita lakukan pasti membekas dalam diri kita, setiap perbuatan yang kita lakukan pasti akan selalu mengikuti kita. Perbuatan baik diibaratkan sebagai minyak wangi, sedangkan perbuatan yang buruk diibaratkan sebagai kotoran Seseorang bila baru saja melakukan hal yang baik atau hal yang bermanfaat bagi orang lain, maka dia bagaikan seseorang yang baru saja lewat di depan sebuah toko minyak wangi, tanpa dia sadari bau yang harum menempel kepadanya. Dan ketika ia berjalan maka tiap orang akan mencium bau harum dari tubuhnya Sebaliknya bila orang itu baru melakukan hal yang buruk atau hal yang merugikan bagi orang lain. Ada sebuah kisah yang kita mungkin sering mengalaminya, yaitu pada saat kita berkumpul di sebuah tempat bersama teman - teman, tiba - tiba datang salah seorang teman kita yang terlambat. Sejak kedatangannya suasana menjadi ricuh, teman yang terlambat datang berkata "aduh kok ada bau tai?" "siapa yang menginjak barang itu?" akhirnya setelah diteliti, teman yang terlambat itulah menginjak, memang sebelum dia datang keadaannya masih damai.... seperti itulah orang yang baru berbuat kejelekan, kejelekan itu akan menempel padanya tanpa dia sadari

Anda mungkin juga menyukai