Anda di halaman 1dari 3

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Sarana dan Prasarana perkotaan merupakan syarat utama suatu kota agar dapat berperan sebagai mestinya sebagai tiang perkembangan negara. Dan didalam kota terutama dalam suatu lingkungan permukiman ini prasarana tersebut sangat penting direncanakan, dibuat untuk kemudian dimanfaatkan demi kesejahteraan rakyat. Dewasa ini dalam pembangunan sarana dan prasarana lingkungan permukiman yang diperuntukkan bagi masyarakat di kawasan kumuh nelayan di perkotaan semakin dirasakan perlunya pendekatan perencanaan dari bawah (bottom up approach) dengan lebih melibatkan masyarakat pada tingkat bawah. Hal ini disadari mengingat bahwa kebutuhan pembangunan pada intinya berasal dari masyarakat dan pada akhirnya untuk masyarakat. Siswono, 1991:7 menyatakan bahwa pembangunan perumahan dan permukiman di perkotaan, baik yang dilaksanakan oleh pemerintah, swasta ataupun swadaya masyarakat, belum dapat memenuhi dan mengimbangi kebutuhan yang terus meningkat di kota. Bahkan terdapat kecenderungan bahwa pembangunan perumahan di kota semakin tertinggal dari laju pertumbuhan jumlah penduduk. Sejalan dengan pemikiran siswono diatas, maka perlu adanya penerapan pengadaan prasarana lingkungan yang tepat guna untuk mengimbangi laju pertumbuhan jumlah penduduk dan tentu saja dalam penetapan prioritasnya, partisipasi masyarakat diharapkan menjadi kunci utama untuk pengadaan rencana prasarana lingkungan permukiman mereka. Keterlibatan pemerintah dalam usaha penanganan penyediaan permukiman dan berbagai prasarana lingkungan sering mendapatkan hambatan misalnya keterbatasan dana, waktu dan sumberdaya manusia menjadikan perencanaan dan penanganannya terkesan tergesah-gesa dan kurang tepat sasaran. Sehingga masih kita jumpai lingkungan permukiman tidak layak untuk dihuni dengan prasarana lingkungan yang sangat kurang, kepadatan penduduk tinggi serta rawan terhadap permasalahan sosial masyarakatnya seperti permukiman di kampung kota dan permukiman kumuh di Kelurahan Lette

Kecamatan Mariso Makassar Sulawesi selatan. Oleh karena itu dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan mengenai prioritas kebutuhan prasarana lingkungan yang saat ini dibutuhkan oleh masyarakat dengan pendekatan partisipatoris, sehingga jika kelak program pembangunan dilaksanakan dapat sesuai dengan tahapan yang menjadi kebutuhan masyarakat setempat sehingga pemanfaatannya dapat dioptimalkan, efisien dan efektif.

I.2 Ruang Lingkup Wilayah

Wilayah perencanaan berada pada Kelurahan Tamalanrea Indah, Kecamatan Makassar.

Gambar 1.Lokasi Kel. Tamalanrea Indah dalam Lingkup Kota Makassar

I.3 Rumusan Masalah

a. Bagaimana keadaan sarana dan prasarana yang ada di Kelurahan Tamalanre Indah? b. Bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan akan sarana dan prasarana di Kelurahan Tamalnrea Indah? c. Bagaimana cara memenuhi kebutuhan akan sarana dan prasarana di Kelurahan Tamalnrea Indah?

I.4 Tujuan Kegiatan

a. Mengetahui keadaan sarana dan prasarana di Kelurahan Tamalanrea Indah. b. Mengetahui tingkat pemenuhan kebutuhan akan sarana dan prasarana di Kelurahan Tamalnrea Indah. c. Dapat merencanakan pemenuhan kebutuhan sarana dan Prasarana di Kelurahan Tamalanrea Indah.

I.5 Manfaat Hasil Kegiatan

1. Untuk diri pribadi: meningkatkan pengetahuan akan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkotaan. 2. Untuk pemerintah : sebagai bahan pertimbangan mengenai pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkotaan, khususnya di Kelurahan Tamalnrea Indah. 3. Untuk masyarakat : Meningkatkan pemahaman masyarakat akan sarana dan prasarana, serta hak warga akan sarana dan prasaran tersebut.

Anda mungkin juga menyukai