Anda di halaman 1dari 2

GUNADARMA UNIVERSITY LIBRARY : http://library.gunadarma.ac.

id

FM RADIO TRANSMITTER SYSTEMS IN RADIO IN REPUBLIC OF INDONESIA


Muhammad Cheppy Andriana, Undergraduate Program. Faculty of Industrial Technology. 2010 (10406493)
AbstractFM RADIO TRANSMITTER SYSTEMS IN RADIO IN REPUBLIC OF INDONESIA Muhammad Cheppy Andriana, Undergraduate Program. Faculty of Industrial Technology. 2010 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Key words: antenna, FM transmitter (ix +41 + appendix) ABSTRACT The antenna is an element that serves the radio communication system for transferring electrical energy to a form of electromagnetic radiation through the air and vice versa for receiving electromagnetic radiation in the air to form an electrical signal. The antenna is an intermediary device between the transmission line and the air, the antenna must have the appropriate properties (match) with pencatunya channel. The purpose of the FM transmitter is to change one or more input signals in the form of audio frequency (AF) into the signal wave modulated RF (Radio Frequency) is intended as a power output which is then fed into the antenna system to be transmitted. In the simplest form can be separated on the FM modulator and an RF power amplier in one unit. Bibliography (1984 - 2005)

sia untuk keperluan tertentu dengan melalui suatu jarak yang relative jauh.Seiring dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan manusia akan sarana komunikasi maka terciptalah radio sebagai jawabanya. Dengan adanya radio maka manusia dapat saling berkomunikasi dan saling bertukar informasi. Radio menggunakan sarana udara sebagai media perambatanya, dan saat ini gelombang modulsi yang banyak di minati oleh banyak orang ialah FM dikarenakan FM memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan AM. Karena alas an tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai SISTEM PEMANCAR FM RADIO REPUBLIK....... For further detail, please visit UG Library (http://library.gunadarma.ac.id) II. Chapter 2 BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN 2.1 SEJARAH RRI (Radio Republik Indonesia) RRI adalah satu-satunya radio yang menyandang nama negara, siarannya ditujukan untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat diseluruh wilayah negara kesatuan Republik Indonesia.RRI yang berdiri 24 hari setelah kemerdekaan Republik Indonesia yaitu 11 September 1945, mempunyai peran besar dalam perjuangan kemerdekaan dan dalam perjalanan negeri ini, pendiri RRI adalah bapak-bapak dan IbuIbu Pendiri Bangsa.Setelah selama 32 tahun RRI menjadi corong pemerintah, maka berdasar UU No.32 tahun 2002, RRI berubah menjadi Lembaga Penyiaran Publik yang bersifat independen, netral dan tidak bersifat komersial yang tugasnya adalah memberikan pelayanan siaran informasi, pelestarian budaya, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol sosial dan menjaga citra positif bangsa di dunia Internasional.RRI merupakan badan hukum yang didirikan oleh negara yang berdasarkan PP 12 tahun 2005 kedudukannya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden RI. Revitalisasi Pemancar dan Studio RRI merevitalisasi pemancar dan studio jaringan berita Nasional Pro 3 untuk meningkatkan daya jangkau dan kualitas siaran mengingat secara geogras Indonesia terdiri dari ribuan pulau yang semua harus terlayani. Hal ini dimaksudkan agar tercapai keadilan informasi khususnya untuk masyarakat didaerah terdepan dan terpencil yang tidak terlayani oleh media lain. Revitalisasi ini penting untuk Pemilu 2009 sekaligus krisis ekonomi global tahun 2009. Program SiaranSebagai Lembaga Penyiaran Publik RRI.memberikan hak masyarakat mengetahui berbagai informasi dan hak masyarakat untuk menyampaikan aspirasi .Seluruh unsur negara dilayani oleh RRI baik eksekutif (Pemerintah), legislatif (DPR-MPR), DPD, yudikatif (MK, MA), pada tingkat pusat dan daerah dunia swasta dan masyarakat melalui penyelenggaraan antara lain: 5

I. Chapter 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah perhubungan radio mengingatkan kita kembali kepada penemuan Marconi di bidang radio telegraph. Sejak saat itu, perkembangan yang sangat cepat telah dicapai dalam bidang teknik radio dengan diketemukanya tabung hampa. Pada saat itu, system modulasi amplitude (AM) yang dipergunakan, tetapi system ini banyak mengalami gangguan dari gerisik alam dan gerisik buatan manusia. Untuk mengatasi kelemahan pada system ini, teori modulasi frekwensi dari Carson dan Van der Pol, demikian pula percobaan-percobaan Armstrong dan Crossby muncul dengan cukup mantap. Komponenkomponen gerisik akan bertambah sebanding dengan lebar band yang dipergunakan. Dengan demikian apabila lebar band frekwensi diusahakan sesempit mungkin, dalam dipergunakan system modulasi frekwensi (FM), komponen gerisik dapat di hilangkan dengan menggunakan amplitude limiter pada pihak penerima. Sebagai hasil, maka system perhubungan FM dengan lebarfrekwensi sempit dikembangkan.Meskipun komponen gerisik dapat dihilangkan dengan amplitudo limiter, perbandingan sinyal dan gerisik (S/N) terbukti justru kebalikanya, yaitu menjadi jelek.Disebabkan timbulnya komponen-komponen modulasi fasa (PM) akibat gerisik. Kemudian pendapat untuk pelebaran secukupnya dari lebar band frekwensi dan menambah kedalaman modulasi frekwensi untuk memperoleh S/N yang baik dianjurkan oleh Armstrong pada tahun 1936 untuk pertamakalinya.Sejak saatitu, teknologi tabung hampa dikembangkan; VHF, teknologi gelombang mikro berkembang sesudah tahun-tahun permulaan dari perhubungan radio MF dah HF. 1 2 Pada prinsipnya radio merupakan suatu hubungan saling tukar-menuka informasi yang di butuhkan oleh manu-

GUNADARMA UNIVERSITY LIBRARY : http://library.gunadarma.ac.id

6 2.1.1 Pariwisata budaya award untuk acara Nostalgic Tourism didaerah perbatasan Morotai, penghargaan diberikan oleh Departemen Budaya dan Pariwisata (Pro 3 Jakarta ) ; 2.1.2 Pariwisata Budaya award untuk acara documenter Masyarakat Baduy, penghargaan diberikan oleh Departemen Budaya dan Pariwisata (Pro 3 Jakarta) ; 2.1.3 BMG award untuk siaran....... For further detail, please visit UG Library (http://library.gunadarma.ac.id) III. Chapter 3 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Modulasi Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi, suatu informasi (biasanya berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatu gelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi. Terdapat tiga parameter kunci pada suatu gelombang sinusiuodal yaitu : amplitudo, fase dan frekuensi. Ketiga parameter tersebut dapat dimodikasi sesuai dengan sinyal informasi (berfrekuensi rendah) untuk membentuk sinyal yang termodulasi.Ketiga parameter tersebut dapat dimodikasi sesuai dengan sinyal informasi (berfrekuensi rendah) untuk membentuk sinyal yang termodulasi.Peralatan yang dapat melakukan modulasi di sebut dengan modulator. Berikut ini adalah tujuantujuan dari modulasi adalah: [1] 3.1.1 Memudahkan pemancaran (radiasi) Penggeseran spektrum frekuensi sinyal dari domain frekuensi rendah ke radio frequency (RF) untuk dapat dipancarkan (apabila communication channel berupa sistem radio) [1] 3.1.2 Modulasi untuk Multiplexing Mentranslasikan sinyal ke spektrum frekuensi yang berbeda-beda untuk memungkinkan beberapa sinyal ditransmisikan melalui channel yang sama [1] 3.1.3 Mengatasi keterbatasan perangkat Perangkat untuk sinyal processing (lter, amplier) bekerja optimal pada frekuensi dan bandwidth tertentu .Modulasi dapat digunakan untuk mentranslasikan sinyal ke frekuensi yang sesuai dengan kemampuan perangkat. [1] 10 11 3.1.4 Frequency assignment Menentukan frekuensi kerja dari pemancar (radio, televisi dsb) [1] 3.1.5 Mengurangi noise dan interferensi Efek dari noise dan interferensi dapat diminimalisir dengan menggunakan type modulasi tertentu dengan bandwidth yang lebih lebar dari bandwidth sinyal . Ada trade-o antara pengurangan noise dengan penambahan bandwidth. [1] 3.2 Modulasi Sudut Dalam modulasi sudut, sinyal informasi dapat digunakan untuk mengubah frekuensi pembawa, sehingga menimbulkan modulasi frekuensi, atau untuk mengubah sudut fasa yang mendahului (lead) atau tertinggal (lag), sehingga menimbulkan modulasi fasa. Karena frekuensi dan fasa keduanya adalah parameter dari sudut pembawa.Yang adalahsuatu fungsi dari waktu, istilah umum modulasi fasa diartikan sebagai mencakup keduanya.Modulasi frekuensi dan modulasi....... For further detail, please visit UG Library (http://library.gunadarma.ac.id)

IV. Chapter 4 BAB IV ANALISA PEMBAHASAN Di dalam bab ini akan membahas bagamana cara kerja transmisi pemancar RRI Radio Dalam sampai ke pemancar (Antena). Terlebih dahulu akan di jelaskan bagaimana struktu blok diagram dari suatu system transmisi radio pemancar dan penerima berserta mekanisme kerja alat yang dipergunakan pada proses pentransmisian 4.1 Blok Diagram Pemancar Dibawah ini adalah blok diagram dari pemancar radio TX dapat di lihat pada gambar 4.1 Gambar 4.1 blok Diagram Pemancar Radio 31 32 4.2 Blok Diagram saluran Transmisi Pemancar RRI Radio Dalam Gambar 4.2 Blok Diagram Saluran Transmisi Pemancar RRI Radio Dalam Berikut ini adalah penjelasan mengenai blok diagram Saluran Transmisi Pemancar RRI Radio Dalam: 4.3 Penerima STL Studio Transmiter Link merupakan peralatan pengirim dan penerima signal audio dari pemancar. Peralatan penerima STL biasanya mempunyai bagian-bagian sebagai berikut: 4.3.1 Perubah Pertama (1st Converter) 4.3.2 Perubah kedua (2nd converter) 33 4.3.3 Audio Board 4.3.4 Composite Unit 4.3.5 Pemroses mono 4.3.6 Frequency Synthesizer 4.3.7 Filter input / output 4.3.8 Power Supply 4.4 Digital STL Pemancar digital STL pada prinsipnya sama dengan pemancar STL analog perbedanya pada pemancar digital STL signal modulasi analog dirubah terlebih dahulu menjadi signal digital kemudian di kirim dengan frekuensi radio (RF) seperti layaknya yang terjadi pada pemancar analog STL. Gambar 4.3 Antena Down Link STL Digital 4.5 Audio Processimg Board / OPTIMOD Board pemroses audio biasanya terdiri dari dua pilihan untuk signal composite stereo atau signal monorual. Pada terminal signal composite kadang terdapat dua input sub-carrier dan satu input komposit, dua input sub-carrier dirangkum dan dibalikan pada satu output. Kumpulan sinyal kemudian dikurangi sampai level injeksi 10 For further detail, please visit UG Library (http://library.gunadarma.ac.id) V. Chapter 5 BAB V KESIMPULAN 5.1 KESIMPULAN Kesimpulan yang telah di dapatkan oleh penulis ialah bahwa peranan dari setiap perangkat-perangkat system pemancar seperti STL, Combainer, Splitter dan Antena ialah sangat penting di dalam pemrosesan system pemancar FM. Pemancar FM RRI ini merupakan sarana penyebar informasi hiburan di daerah perkotaan khususnya Jakarta dan beberapa daerahdaerah tepencil lainya. Penulis mendapatkan ilmu pengetahuan mengenai bagaimana prinsip kerja dari pemancar FM langsung dari lapangan, dengan informasi yang telah di dapatkan dari Radio Republik Indonesia Radio Dalam. 40 ....... For further detail, please visit UG Library (http://library.gunadarma.ac.id)

Anda mungkin juga menyukai