Anda di halaman 1dari 2

Kortisol adalah hormon steroid golongan glukokortikoid yang berasal dari kolesterol.

Hormon terebut mempunyai fungsi yang sangat penting dalam tubuh, termasuk kemampuan seseorang untuk menghadapi stresor (gangguan/tekanan/pengaruh dari luar) yang dapat menyebabkan stres. Dengan kata lain, jumlah hormon kortisol dapat menunjukkan status apakah seseorang sedang mengalami stress atau tidak. Kortisol akan menggerakkan asam amino agar bekerja jika ada luka. Pada saat luka terjadi, asam-asam amino ini adalah bahan dasar yang akan digunakan dalam pemulihan jaringan. Kortisol juga bekerja untuk mengurangi rasa sakit. Ketika jaringan dipulihkan maka akan meminimalisir zona terbuka bagi tubuh yang dapat diserang mikroorganisme parasit. Homeostasis Homeostasis merupakan suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam mempertahankan kondisi yang dialaminya. Proses homeostasis ini dapat terjadi apabila tubuh mengalami stres yang ada sehingga tubuh secara alamiah akan melakukan mekanisme pertahanan diri untuk menjaga kondisi yang seimbang, atau juga dapat dikatakan bahwa homeostasis adalah suatu proses perubahan yang terus-menerus untuk memelihara stabilitas dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya. Homeostasis yang terdapat dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh suatu sistem endokrin dan syaraf otonom. Secara alamiah proses homeostasis dapat terjadi dalam tubuh manusia. Dalam mempelajari cara tubuh melakukan proses homeostasis ini dapat melalui empat cara yaitu : 1. Self regulation. Sistem ini dapat terjadi secara otomatis pada orang yang sehat seperti dalam pengaturan proses sistem fisiologis tubuh manusia. 2. Cara kompensasi Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidak normalan dalam tubuh. Sebagai contoh, apabila secara tiba-tiba lingkungan menjadi dingin, maka pembuluh darah perifer akan mengalami konstriksi dan merangsang pembuluh darah bagian dalam untuk meningkatkan kegiatan (misalnya menggigil) yang dapat menghasilkan panas sehingga

suhu tetap stabil, pelebaran pupil untuk meningkatkan persepsi visual pada saat terjadi ancaman terhadap tubuh, peningkatan keringat untuk mengontrol kenaikan suhu badan. 3. Cara umpan balik negatif Proses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal. Dalam keadaan abnormal tubuh secara otomatis akan melakukan mekanisme umpan balik untuk menyeimbangkan penyimpangan yang terjadi 4. Umpan balik untuk mengoreksi ketidakseimbangan fisiologis. Sebagai contoh apabila seseorang mengalami hipoksia akan terjadi proses peningkatan denyut jantung untuk membawa darah dan oksigen yang cukup ke sel tubuh.

Anda mungkin juga menyukai