Analgesik S1
Analgesik S1
NARKOTIK/OPIOID ANALGESIK
ANALGESIK
SALAH
Tidak sakit
Benar
Analgesik : obat yang mengurangi/bahkan mungkin menghilangkan rasa sakit tanpa diikuti hilangnya kesadaran.
Obat analgesik antipiretik serta obat Anti In flamasi Non Steroid (AINS) merupakan suatu kelompok obat yang heterogen, bahkan bebe rapa obat sangat berbeda secara kimiawi. Walaupun demikian obat-obat ini ternyata memiliki banyak persamaan dalam efek terapi maupun efek samping. Prototip obat golongan ini adalah Aspirin, karena itu obat golongan ini sering disebut juga sebagai obat mirip aspirin ( aspirin-like drugs).
Merupakan suatu tanda dari tubuh, bahwa ada sesuatu yang tidak normal, merupakan suatu gejala dari suatu penyakit disebut Simptom. Sign(Vital Sign) : tanda kehidupan yang sifatnya objektif Tekanan darah Suhu badan Pernafasan Nadi
Simptom : gejala penyakit yang sifatnya subjektif Pusing Keju linu Sakit gigi Sakit pinggang Dll
Vita = hidup
Sign=tanda
Vital Sign
Infeksi : radang yang disebabkan oleh mikro organisme Radang Inflamasi : radang yang disebabkan bukan karena mikro organisme(Non Infeksi) Tanda tanda radang - Kalor (panas) - Rubor (kemerahan) - Tumor (bengkak) - Dolor (nyeri/sakit) - Functio laesa (fungsinya terganggu)
Antigen
Sel Antigen+Antibodi
Reaksi
Lekosit
Antigen+Antibodi+ Komplemen
Lekosit
Lekosit
Lekosit
Faktor kemotaktik Faktor yang dapat merangsang menarik lekosit ketempat peradangan , guna memakan sel tersebut sehingga antigen dapat dimusnahkan
Sel pecah
Membran Lisozim lisis
Merusak tulang rawan Osteo Artritis/Radang sendi, inilah yang dinamakan Inflamasi
Mikro organisme
Infeksi
Inflamasi
10
Selama proses berlangsungnya peradangan banyak mediator kimiawi yang dilepaskan antara lain : 5- Hidroksitriptamin( 5HT )/Serotonin Prostaglandin Histamin Bradikinin Leukotrien Prostasiklin Masih banyak lagi
11
+++ +++ -
+++ +++
+ +++ -
Leukotrien
Histamin
++
Serotonin
+/-
12
Asam arakidonat : suatu asam lemak dengan 20 karbon, merupa kan prekursor Eicosanoid yang terbanyak dan diduga paling penting.
5 4
3 2
1COOH
10
7 13 11 12 14 15 16 17 18 19 20
Asam arakidonat
13 Phospholipid
Phosphatidylinositides Phosphatidic acid ( PA) DG kinase Lyso PL Jalur rilis dan metabolisme asam arakidonat (arachido nic acid) Lyso PA Phospholipase C Diglyceride ( DG ) Inositol phosphate DG lipase
5 4
3 2
1COOH
10
7 13 11 12 14 15 16 17 18 19 20
Arachidonic acid
Lipoxygenase HPETE : Hydroperoxyeicosatetraenoic (acid) LT : Leukotriene LX : Lipoxin H(P)ETEs PG : Prostaglandin LTs TX : Tromboxane LXs Epoxygenase (cytochrome P 450) PGH Synthase COX I and COX II Free radicals
Epoxides
PGs TXs
Isoprostanes
14 Jalur rilis dan metabolisme asam arakidonat (Arachidonic acid) Fosfolipid Fosfolipase
Asam arakidonat
Lipoxygenase
Radikal bebas
HPETE LT LX
Epoxide PG TX
Isoprostane
Keterangan: HPETE : Hydroperoxyeicosatetraenoic (acid) LT : Leukotriene LX : Lipoxin PG : Prostaglandin TX : Thromboxane COX-I, COX-II : Isoform 0f cyclooxygenase
Stimulus
15
AINS,ASPIRIN
Menghambat
Prostacyclin
Lipoxygenase
COX-I, COX II
LTC4/D4/E4
Prostaglandin Thromboxane
LTB4
Permeabilitas vaskuler terganggu Bronhokonstriksi Menaiknya sekresi kelenjar Mengaktifkan pagosit Kolkisin Inflamasi Brokospasme Sumbatan mukus Kongesti vaskuler
Mengatur lekosit
Inflamasi
16
PGH Synthase-1(COX-I) - Selalu ada - Terdistribusi secara luas - Fungsi sebagai pemelihara (sitoproteksi lambung) - Peningkatan 2-4 kali, dapat terjadi pada stimulasi humo ral
PGH Synthase-2(COX-II) - Dapat diinduksi - Keberadaannya sangat bervari asi bergantung pada stimulus - Produk gen, cepat terjadi seba gai respons awal dalam inflama si dan sel imun, dapat distimula si 10-18 kali oleh faktor pertum buhan,promotor tumor dan cy tokin - Tidak begitu kuat mengiritasi lambung dibanding COX-I,
PROSTAGLANDIN
* Eritem * Vasodilatasi Prostaglandin E2 (PGE 2 ) Prostasiklin (PGI 2) * Peningkatan aliran darah lokal * Demam * Nyeri/sakit Prostaglandin E 1 (PGE 1) Prostaglandin H 2(PGH2) Prostaglandin D2(PGD2) Prostaglandin F(PGF) Prostaglandin G2 (PGG2 )
17
18
Penggunaan Analgesik Antipiretik pada umumnya untuk terapi Simptomatis Simptomatis Farmakologis Paliatip Kausatip Terapi Radiologi Fisioterapi Non Farmakologis Psikoterapi Dietitis
19
Sinonim
Pireksia : demam
ANALGESIK ANTIPIRETIK
20
21
Tinjauan Umum: Derivat Para Amino Fenol yaitu fenasetin dan Asetaminofen . Asetaminofen merupakan metabolit fenasetin dengan efek antipiretik yang sudah digunakan sejak tahun 1893. Efek antipiretik ditimbulkan oleh gugus aminobenzen. Asetaminofen di Indonesia terkenal dengan nama Parasetamol dan tersedia sebagai obat bebas.Perlu diperhatikan oleh pemakai maupun dokter bahwa efek anti-inflamasi parasetamol hampir tidak ada.
Farmakodinamik : * Efek Analgesik parasetamol dan fenasetin serupa dengan salisilat me ngurangi nyeri,dari nyeri ringan sampai sedang dengan menghambat biosintesis PG tapi lemah * Efek Antipiretik, menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang di duga juga berdasarkan efek sentral seperti salisilat * Efek Anti Inflamasinya sangat lemah/tidak ada, tidak digunakan sebagai anti-inflamasi Farmakokinetik : * Diabsorpsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna. * Efek iritasi , erosi dan perdarahan lambung tidak terlihat pada kedua obat ini. Indikasi: * Digunakan sebagai analgesik * Digunakan sebagai antipiretik Efek samping : * Reaksi alergi terhadap derivat Para- aminofenol jarang terjadi Toksisitas akut : * Dosis toksis yang paling serius ialah nekrosis hati * Nekrosis tubuli renalis serta koma hipoglikemik dapat terjadi * Hepatotoksisitas dapat terjadi pada pemberian dosis tunggal 10 - 15 gram ( 200 - 250 mg/kgBB ) Parasetamol
22
23
Derivat Dipiron, metampiron ( antalgin ) banyak digunakan tersedia dalam bentuk suntikan atau tablet/kaplet
24
Farmakodinamik: * Efek analgesik * Efek antipiretik * Efek anti-inflamasinya lemah Farmakokinetik : * Diabsorpsi dengan baik oleh saluran cerna
25
Indikasi : * Hanya digunakan sebagai analgesik-antipiretik * Efek Anti-inflamasinya lemah Efek samping : * Semua derivat Pirazolon dapat menyebabkan - agranulositosis - anemia aplastik - trombositopeni - menimbulkan hemolisis - udem, tremor, mual dan muntah, perdarahan lambung - alergi
26
Tinjauan umum: Berbagai Salisilat dan agen - agen lain yang mirip dipakai untuk mengobati penyakit reumatik sama- sama memiliki kemampuan untuk menekan tanda - tanda dan gejala gejala inflamasi. Obat ini mempunyai efek antipiretik dan analgesik, tetapi sifat - sifat anti-inflamasinya merekalah yang membuat mereka paling baik dalam menangani gangguan-gangguan dengan rasa sakit yang dihubungkan dengan intensitas proses inflamasi.
27
Asam karboksilat Asam Derivat Asetat Asam Salisilat * Aspirin * Benorilat * Diflunisal * Salsalat
0BAT AINS Derivat Asam Propionat *As.Tiaprofenat * Fenbufen * Flurbiprofen * Ibuprofen * Ketoprofen * Naproksen Derivat .As.Fenamat * As.Mefenamat * Meklofenamat
Asam Enolat
28
FARMAKODINAMIK : * Efek Analgesik, aspirin paling efektif untuk mengurangi nyeri dengan intensitas ringan sampai sedang * Efek Antipiretik, aspirin menurunkan suhu yang meningkat, sedangkan suhu badan normal hanya berpengaruh sedikit * Efek Anti Inflamasi, aspirin adalah penghambat non selektif kedua isoform COX ( Cyclooxygenase ) atau ( COX-I dan COX-II ) * Efek Platelet, aspirin mempengaruhi hemostasis. Dosis rendah tunggal aspirin( 80 mg sehari ) menyebabkan sedikit perpanjangan waktu perdarahan FARMAKOKINETIK :
* Salisilat dengan cepat diserap oleh lambung dan usus kecil bagian atas * Asam salisilat diabsorpsi cepat dari kulit sehat terutama bila digunakan sebagai obat gosok atau salep * Salisilat di distribusikan keseluruh jaringan mudah menembus sawar darah otak dan sawar uri
29
Indikasi : * Sebagai obat Analgesik * Sebagai obat Antipiretik * Untuk terapi Demam reumatik akut * Untuk terapi Artritis reumatoid * Mencegah trombus koroner, dosis aspirin kecil(325mg/ha ri) yang diminum tiap hari dapat mengurangi insiden in fark miokard akut * Sebagai counter irritant bagi kulit, bentuk salep atau lini ment
Efek samping : - tukak lambung atau tukak peptik - perdarahan lambung - anemia sekunder akibat perdarahan saluran cerna - beratnya efek samping ini berbeda pada masingmasing obat
Iritasi yang bersifat lokal yang menimbulkan difusi kembali asam lambung ke mukosa dan menyebabkan kerusakan jaringan. Mekanisme terjadinya iritasi lambung
30
Iritasi atau perdarahan lambung yang bersifat sistemik melalui hambatan biosintesis PGE2 dan PGI1. Kedua PG ini banyak ditemukan di mukosa lambung dengan fungsi menghambat sekresi asam lambung dan merangsang sekresi mukus usus halus yang bersifat sitoprotektif. Mekanisme kedua ini terjadi pada pemberian parenteral.
Sifat sifat Aspirin dan beberapa obat Anti Inflamasi Non Steroid yang lebih baru Obat Waktu paruh Ekskresi urin dari obat (jam) yang tidak diubah O,25 2-19 15 11 1,1 13 6,5 2,5 3,8 2 4-5 1,8 4-10 3 20 26 <2% 2-30 % 62 % 27 % 3 <1% 3-9 <1% 30 % <1% <1% 16 % <1% 58 % 2-4 % 1% Dosis Anti Inflamasi31 yang dianjurkan 1200-1500 mg tid lihat catatan 2 600 mg bid 100-200 mg bid 50-75 mg qid 500 mg bid 200-300 mg qid 600 mg qid 300 mg tid 600 mg qid 50-70 mg tid 70 mg tid 10 mg qid 4 100 mg qid 7,5-15 mg qd 1000-2000 mg qd 6
Aspirin Salisilat Apazone Celecoxib Diklofenak Diflunisal Etodolak Fenoprofen Flurbiprofen Ibuprofen Indometasin Ketoprofen Ketorolak Meklofenamat Meloksikam Nabumetone
Sifat sifat Aspirin dan beberapa obat Anti Inflamasi Non Steroid yang lebih baru Obat Naproksen Oxaprozin Piroksikam Rofecoxib Sulindac Tolmetin Waktu paruh Ekskresi urin dari obat (jam) yang tidak diubah 14 58 57 17 8 1 <1% 1-4 % 4-10 % 72 % 3 7% 7% Dosis Anti Inflamasi yang dianjurkan 375 mg bid 1200-1800 mgqd 6 20 mg qd 6 12,5-50 mg qd 200 mg bid 400 mg qd
32
Keterangan: 1. Metabolit anti inflamasi utama dari Aspirin 2. Salisilat biasanya diberikan dalam bentuk Aspirin 3. Ekskresi urin total meliputi metabolit-metabolitnya 4. Dianjurkan untuk pengobatan nyeri akut saja (misal;pembedahan) 5.Nabumeton adalah prodrug;waktu paruh dan ekskresi urinenya adalah untuk metabolit aktifnya 6. Dosis harian tunggal cukup karena waktu paruhnya panjang
33
Efek samping : - gangguan lambung - perdarahan saluran cerna bagi an atas - muntah-muntah, pendengaran berkurang, tinitus dan vertigo yang reversibel - keracunan serius apabila jum lah yang ditelan melebihi150175 mg/kgBB - alergi terhadap salisilat
34
35
DEFINISI
Pirai(Gout) : penyakit metabolisme familial yang dikarakterisasi oleh episode berulang artritis akut yang disebabkan oleh endapan monosodium urat pada sendi-sendi dan tulang rawan.
Tinjauan Umum : Pirai biasanya dikaitkan dengan kadar serum yang tinggi dari asam urat, zat yang sulit larut yang merupakan hasil akhir utama dari metabolisme purin. Pengobatan pirai ditujukan pada pengurangan serangan akut dan mencegah kambuhnya episode pirai dan batu urat.
36
37
Akut
Kronis
Akut
38
Terapi simptomatis Kronis - Menurunkan kadar asam urat - Memobilisasi asam urat - Menghambat pembentukan tofi Menghilangkan penyebabnya
Terapi kausatip
39
Farmakodinamik : * Tidak Mempunyai efek analgesi * Terikat pada tubulin protein intraseluler , dengan demikian akan mencegah polimerisasinya menjadi mikrotubulus dan mengarah kepada penghambatan migrasi lekosit dan fagositosis * Menghambat pembentukan leukotrien B4 Farmakokinetik : * Absorpsi melalui saaluran cerna baik * Didistribusikan secara luas dalam jaringan tubuh * Kadar tinggi dalam ginjal, hati, limpa, dan saluran cerna * Tidak terdapat didalam otot rangka , jantung dan otak * Sebagian besar diekskresi melalui tinja dalam bentuk utuh hanya 10-20 % diekskresi melalui urin * Kolkisin dapat ditemukan dalam lekosit dan urin sedikitnya untuk 9 hari setelah suatu suntikan IV.
40
Indikasi : * Meredakan inflamasi dari artritis pirai akut * Lebih disukai sebagai propilaksis kambuhnya episode artritis akut Efek samping : * Mual, muntah, diare * Gejala saluran cerna ini tidak terjadi pada pemberian IV dengan dosis terapi * Intoksikasi akut setelah menelan dosis besar(non terapeutik) dapat berupa : - nyeri tenggorokan seperti terbakar - diare berdarah - syok - hematuria - oligouria - depresi sistem saraf pusat
41
Farmakodinamik Hipoxantin
Asam urat
Pirai
42
Indikasi : untuk penyakit pirai karena menurunkan kadar asam urat - pengobatan jangka panjang mengurangi frekuensi serangan - menghambat pembentukan tofi - memobilisasi asam urat dan mengurangi besarnya tofi
Farmakokinetik : - diserap dengan baik oleh saluran cerna - alopurinol mengalami biotransformasi oleh enzim xantin oksidase menjadi aloxantin yang masa paruhnya lebih panjang daripada alopurinol, oleh sebab itu alopurinol yang masa paruhnya pendek cukup diberikan satu kali sehari. Efek samping : - reaksi kulit, bila terjadi kemerahan segera obat dihentikan - demam, menggigil, leukopenia, atau leukositosis, eosinofilia, artralgia, dan pruritus - gangguan saluran cerna kadang-kadang juga terjadi
43
Pemilihan Obat pada saat akan memberikan terapi penyakit Pirai 1. Untuk mengatasi rasa nyeri akut termasuk proses inflamasi yang akut, sebaiknya diberikan dari pilihan kolkisin atau obat AINS yang memiliki daya anti-inflamasi yang kuat dan beker ja cepat. 2. Untuk mengkontrol kadar asam urat pilihan ada antara obat urikosurik atau obat yang menghambat produksi asam urat . 3. Pada penderita tipe over producer yakni dimana ekskresi asam urat mencapai > 600 mg/hari, sebaiknya diberikan obat tipe yang menghambat produksi asam urat ( urikostatik) misal Alopurinol. Pada penderita tipe dimana ekskresi asam urat < 600 mg per hari, pilihan dicari dari kelompok obat urikosurik misal Sulfinpirazon.
44
Mengingat waktu yang terbatas, sedang bahan-bahan kuliah tidak mungkin dibicarakan satu persatu obat baik dari : - Analgesik Antipiretik - Anti Inflamasi Non Steroid ( AINS ) - Obat Pirai - Obat Anti Reumatik Maka saya sarankan baca buku acuannya : 1. FARMAKOLOGI Dasar dan Klinik Bertram G., Katzung Edisi terbaru 2. FARMAKOLOGI DAN TERAPI F.K.UI Edisi terbaru
Demikianlah apa yang dapat saya sampaikan, yang penting anda harus membaca buku acuan yang telah saya sampaikan.
45