Anda di halaman 1dari 3

Suplemen 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT

1. Pengertian dan Tujuan Penyaluran Kredit Usaha Rakyat - Kredit Usaha Rakyat, yang selanjutnya disingkat KUR, adalah kredit/ pembiayaan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah Koperasi (UMKM-K) dalam bentuk pemberian modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif. - KUR adalah program yang dicanangkan oleh pemerintah namun sumber dananya berasal sepenuhnya dari dana bank. - Pemerintah memberikan penjaminan terhadap resiko KUR sebesar 70% sementara sisanya sebesar 30% ditanggung oleh bank pelaksana. Penjaminan KUR diberikan dalam rangka meningkatkan akses UMKM-K pada sumber pembiayaan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional - KUR disalurkan oleh 6 bank pelaksana yaitu Mandiri, BRI, BNI, Bukopin, BTN, dan Bank Syariah Mandiri (BSM)

2. Ketentuan KUR - Penyaluran KUR diatur oleh pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan No. 135/PMK.05/2008 tentang Fasilitas Penjaminan Kredit Usaha Rakyat yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 10/PMK.05/2009. - Beberapa ketentuan yang dipersyaratkan oleh pemerintah dalam penyaluran KUR adalah sebagai berikut : a. UMKM-K yang dapat menerima fasilitas penjaminan adalah usaha produktif yang feasible namun belum bankable dengan ketentuan: 1) merupakan debitur baru yang belum pernah mendapat kredit/ pembiayaan dari perbankan yang dibuktikan dengan melalui Sistem Informasi Debitur (SID) pada saat Permohonan Kredit/Pembiayaan diajukan dan/ atau belum pernah memperoleh fasilitas Kredit Program dari Pemerintah; 2) khusus untuk penutupan pembiayaan KUR antara tanggal Nota Kesepakatan Bersama (MoU) Penjaminan KUR dan sebelum addendum I (tanggal 9 Oktober 2007 s.d. 14 Mei 2008), maka fasilitas penjaminan dapat diberikan kepada debitur yang belum pernah mendapatkan pembiayaan kredit program lainnya; 3) KUR yang diperjanjikan antara Bank Pelaksana dengan UMKM-K yang bersangkutan. b. KUR disalurkan kepada UMKM-K untuk modal kerja dan investasi dengan ketentuan :

Suplem 4. Serba-Se Kredit Usah Rakyat men erbi ha


1) Untuk kredit sampai dengan Rp5.000.0 000 (lima jut rupiah), t ta tingkat bung ga kred dit/margin pe embiayaan ya dikenakan maksimal sebesar/seta 24% (du ang ara ua pulu empat persen) efektif per tahun uh 2) Untuk kredit d atas Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah) sam di mpai denga an Rp500.000.000 (lima ratu juta rup us piah), tingkat bunga kredit/margi in pem mbiayaan yang dikenaka maksima sebesar/se an al etara 16% (enam bela as pers sen) efektif p tahun. per c. Bank Pelaksana memutuskan pemberian KUR berdasarkan penila P aian terhada ap kelayak usaha se kan esuai dengan asas-asas p n perkreditan y yang sehat, serta denga an mempe erhatikan ket tentuan yang berlaku. g 3. Perkembang Kredit U gan Usaha Rakya (KUR) at Berdasarkan data dari Ke B ementrian N Negara dan K Koperasi (Ke emennegkop total plafo p) on KUR yang te K elah disalurka oleh perb an bankan nasio onal per Ag gustus 2009 mencapai R Rp 15,3 triliun. Untuk Prov 1 vinsi Sumate Selatan total penyaluran KUR mencapai R era Rp 548,64 milya sementara penyaluran KUR di Prov Kep. Bang Belitung mencapai R 5 ar a v. gka Rp 46,99 milyar. 4 . Tingkat penyaluran K p KUR di Sum msel tumbuh lebih ting dibandin h ggi ngkan tingka at penyaluran KUR secara nasional. Dibandingkan posisi D p a Desember 2 2008, tingka at penyaluran KUR secara nasional per A p K Agustus 2009 naik 21,53 sementara penyalura 3% an KUR di Sums tumbuh sebesar 42,7 K sel 76%. Sedan ngkan penya aluran KUR d Prov. Babe di el sampai dengan bulan Agustus 2009 t s tumbuh sebe esar 22,41%. Meskipun perkemba angan peny yaluran KUR dari sis plafon menunjukka si an peningkatan, namun ou p , utstanding se ecara nasion hanya m nal mencapai 57 7% dari tota al plafon. Deng perkataan lain masih terdapat ke p gan elonggaran ta (termasu kredit yan arik uk ng sudah diangs s sur) sebesar 43%. Kond tersebut juga berlak di Provins Sumsel da disi ku si an Provinsi Babe P el. Secara nasional, penya aluran KUR b banyak diarahkan ke sekt perdagan tor ngan, restora an dan d hotel yan mencapai 55% dari to penyaluran KUR diik dengan p ng otal kuti penyaluran k ke sektor pertan s nian sebesar 27% dan sektor lain-lain sebesar 9% n %. Penyaluran KUR di Pro ovinsi Sumate Selatan d Babel juga didomina oleh sekto era dan asi or perdagangan restoran, d hotel yan mencapai 57%, diikut sektor pert p n, dan ng ti tanian sebesa ar 35%. Penyaluran KUR k sektor per 3 ke rtanian di Pr rovinsi Suma atera Selatan dan Bangk n ka Belitung lebih tinggi dibandingkan de B h engan penyaluran KUR na asional ke se ektor tersebut. Penyaluran KUR ke sekto lain seper sektor lain P K or rti n-lain dan ja asa-jasa dunia usaha jug ga cukup besar masing-masi mencapa 4% dan 3% c ing ai %.

Suplemen 4. S Serba-Serbi Kre Usaha Rakyat edit

Tingkat kredit berma k asalah KUR secara nas sional perlu mendapatk kan perhatia an karena telah mencapai 5, k ,82%, menin ngkat tajam j jika dibandin ngkan denga tingkat NP an PL pada bulan Desember 2008 yang han 0,19%. p D nya

4. K Kendala Penyaluran KU UR Dalam pelak D ksanaannya, terdapat be erbagai kendala yang t timbul dalam penyalura m an Kredit Usaha Rakyat. Berb K bagai kendala tersebut antara lain adalah sebagai berikut : 1. 1 Adanya persepsi yang keliru di m p g masyarakat bahwa KUR merupakan kredit yan R n ng dijamin se epenuhnya oleh pemerint tah, bahkan banyak masy yarakat yang berpendapa g at bahwa KUR merupakan bantua dari pem K an merintah. Da alam kenyat taannya KU UR merupaka kredit yang sumber dananya se an epenuhya be erasal dari b bank. Karen na persepsi yang keliru te y ersebut, bany debitur t yak tidak memen nuhi kewajiban membaya ar angsuran sampai den ngan lunas s sehingga me enimbulkan kredit macet yang cuku t up tinggi. 2. 2 Banyak masyarakat m m menganggap bahwa pe p enyaluran KU tanpa a UR agunan selal lu sebesar Rp 5 juta ru R upiah. Padahal penyalu uran KUR ha arus disesua aikan denga an kemampu usaha agar debitur tid terbeban dalam mem uan dak ni mbayar angs suran. 3. 3 Sesuai de engan ketent tuan dari pe emerintah yang diatur dalam Perat turan Mente eri Keuangan No. 10 tahu 2009, KU hanya bisa diberikan k n un UR a kepada calon debitur yan n ng belum pernah menda apatkan kred / pembiay dit yaan dari pe erbankan yan dibuktika ng an dengan melalui SID. Dalam ke m . enyataannya banyak ca alon debitur yang tela r ah mendapat tkan kredit / pembiayaan dari perbankan sehingga tidak bisa lagi dibiaya n a ai dengan fa asilitas KUR. 4. 4 Banyak ca alon debitur yang tidak bisa memenuhi persy r k yaratan dari bank seper rti identitas diri yang tid lengkap maupun ko d dak ondisi usaha yang belum layak untu m uk mendapat tkan kredit. 5. 5 Untuk beb berapa bank, penyaluran KUR terken n ndala karena keterbatasan bank untu uk menjangk lokasi calon debitur y kau yang relatif jauh sehingg penyebara KUR masi ga an ih belum me erata dan terf fokus di kota besar. a

Anda mungkin juga menyukai