Anda di halaman 1dari 19

TEORI PEMBENTUKAN BUMI, MATERIAL DAN SUSUNAN KULIT BUMI

A. HIPOTESIS TERJADINYA BUMI DALAM SISTEM TATA SURYA Bumi kita terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu bersamaan dengan terbentuknya satu sistem tata surya yang dinamakan keluarga matahari . Banyak hipotesis tentang asal-usul tata surya telah ditemukan para ahli , diantaranya adalah sebagai berikut : 1. HIPOTESIS NEBULA Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (16881772) tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1775.

Bumi

Page 1

Gambar 1. Immanuel Kant (1724-1804)

Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen pada tahun 1796. Hipotesis ini, yang lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar.

Gambar 2. Pierre Marquis de Laplace

Bumi

Page 2

Laplace berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari planetplanet merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka. Teori Kabut (Nebula) menceritakan kejadian tersebut dalam 3 (tiga ) tahap : 1) Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat dan besar 2) Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan materi lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari. 3) Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk Susunan Keluarga Matahari.

Gambar 3. Tiga tahap teori nebula

Gambar 4. Hipotesis Nebula Berbagai Modifikasi Hipotesis Nebula. Astronom Jerman C. von Weizsaeckar memperkenalkan hipotesis nebulanya pada tahun 1940-an. Dia berpendapat bahwa suatu lapisan materi bersifat gas pernah muncul dan keluar sampai jauh sekali dari
Bumi Page 3

garis khatulistiwa matahari di jaman purba. Sebagian besar lapisan ini terdiri dari unsur ringan hidrogen dan helium. Akhirnya, tekanan panas dan radiasi matahari menghilangkan sebagian besar hidrogen dan helium serta meninggalkan unsur-unsur yang lebih berat. Unsur-unsur yang lebih berat itu secara bertahap berkumpul dalam suatu deretan konsentris yang berbentuk seperti ginjal. Deretan massa ini menarik bahan-bahan lain yang terdapat di ruang

angkasa dan berkembang menjadi planet.

Gambar 5. Proses pembentukan tata surya

2.

HIPOTESIS PLANETESIMAL

Thomas C. Chamberlin (1843-1982) seorang ahli geologi dan ilmuan dari Amerika menyampaikan teori yang dikenal sebagai Teori Planetesimal (berarti planet kecil) dalam penelitiannya The Origin of the Earth (asal mula bumi) pada tahun 1916. Menurut teori ini, matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak. Pada suatu masa, ada sebuah bintang berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh. Akibatnya, terjadilah peristiwa pasang naik pada permukaan matahari maupun bintang itu. Sebagian dari massa matahari itu tertarik kearah bintang. Pada waktu bintang itu menjauh, sebagian dari massa matahari itu jatuh kembali ke permukaan matahari dan sebagian lagi terhambur ke ruang angkasa sekitar matahari. Hal inilah yang dinamakan planetesimal yang kemudian menjadi planetplanet kecil dan beredar pada orbitnya.

Bumi

Page 4

Gambar 6. Hipotesis Planetesimal 3. HIPOTESIS PASANG SURUT BINTANG Hipotesa pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jeans pada tahun 1917. Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka, yang kemudian terkondensasi menjadi planet. Namun astronom Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu hampir tidak mungkin terjadi. Demikian pula astronom Henry Norris Russell mengemukakan keberatannya atas hipotesa tersebut.

Gambar 7. Hipotesis Pasang surut bintang

Bumi

Page 5

4.

HIPOTESIS KONDENSASI Teori Hipotesis kondensasi ini dibuat oleh GP. Kuiper tepatnya pada tahun

1950. Dalam teori ini menyatakan bahwa sistem tata surya itu ternyata pada mulanya berupa bola kabut raksasa. Dan di dalam Kabut itu terdiri dari debu, es, dan gas. Bola kabut ini selanjutnya berotasi sehingga bagian yang ringan mudah terlempar ke luar, sedangkan bagian yang berat berkumpul di pusatnya. Lama-kelamaan bola kabut ini membentuk sebuah cakram, perputarannya pun semakin cepat, dan suhunya pun semakin bertambah. Akhirnya, cakram itu kembali berbentuk bola gas yang cukup solid hingga terbentuklah Matahari. Bagian tepi cakram yang berupa gas dan debu mulai bertarikan dan membentuk suatu gumpalan

. Gambar 8. Hipotesis Kondensasi Selanjutnya, gumpalan tersebut terlepas dari Matahari dan menyebar ke sekitarnya. Gumpalan-gumpalan itu disebut protoplanet. Protoplanet lambat laun makin dingin dan padat sehingga membentuk planet. Protoplanet tetap berotasi di orbitnya dan sambil berotasi dia juga berevolusi mengelilingi Matahari.

5.

HIPOTESIS BINTANG KEMBAR Hipotesis bintang kembar dikemukakan oleh Fred Hoyle pada tahun 1956.

Menurut teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak itu adalah matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planetplanet yang mengelilinginya.
Bumi Page 6

Gambar 9. Hipotesis Bintang Kembar Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran yang dilakukannya tersebut memungkinkan bagianbagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planetplanet, termasuk planet bumi.

B. SEJARAH PERKEMBANGAN BUMI Sesudah bumi terjadi bersama-sama planet lainnya, maka bahan-bahan yang lebih padat menggumpal di dalam intinya, sedangkan keraknya terdiri dari unsurunsur silisium dan aluminium sesudah itu menyusul lapisan yang agak dalam lagi, dengan unsur utama silisium dan magnesium. Lebih dalam lagi terdapat lapisan yang banyak mengandung unsur persenyawaan logam sulfida. Yang paling dalam adalah inti, yang mengandung besi dan nikel. Era sejarah pembentukan bumi dapat dibagi empat yaitu : Prakambrium, Palaeozoikum, Mesozoikum, dan Kenozoikum.

Bumi

Page 7

1. Prakambrium. Era prakambrium lebih tua dari zaman kambrium, dimana lapisanlapisannya selalu terdapat di bawah lapisan-lapisan yang mengandung fosil. Jelasnya, lapisan batuan baru dikatakan pasti berumur prakambrium jika tertutup lapisan yang berfosil kambrium. Era prakambrium terdiri dari masa Proterozoik dan Archea selama 2000 tahun. Organisme bersel tunggal seperti alga hijau biru dan bakteri yang muncul pertama pada masa ini

. Gambar 10. Ilustrasi Masa Prakambrium Lapisan prakambrium terdiri dari batu-batuan berhablur, baik yang berasal dari pembekuan magma cair, maupun dari peleburan dan penghabluran kembali sedimen-sedimen dan batu-batuan lainnya, yang disebabkan perubahan kimiawi dan fisis pada sedimen-sedimen dan batuan beku. Pada era prakambrium dapat diketahui pula bahwa di beberapa daerah terdapat iklim yang sangat dingin (endapan terbentuk oleh es darat atau gletser). Sedangkan pada saat lain, iklimnya panas dan lembab (lapisan yang berwarna merah dengan rekah kerut). Tetapi sangat sukar untuk menentukan iklim dari lapisan2 sedimen yang ada. Pada waktu itu permukaan bumi yang ada diatas muka laut merupakan gurun, yang tidak disebabkan karena kekurangan air yang sangat besar (sahara), tetapi karena waktu itu belum terdapat tumbuh-tumbuhan darat. Faktor lain adalah adanya oksigen bebas dalam atmosfer, yang jauh lebih sedikit dari sekarang.

Bumi

Page 8

Diketahui pula bahwa pada era prakambrium tidak ditemukan bentukbentuk hidup dengan tekstur dan bentuk yang terang/jelas. Tekstur adalah istilah yang dipakai untuk bentuk-bentuk dan arah-arah di dalam batuan, misalnya tekstur butir. 2. Palaeozoikum 1) Kambrium Pada endapan-endapan yang terbentuk pada zaman kambrium banyak ditemukan fosil, sehingga banyaklah yang dapat diketahui tentang keadaan kehidupan masa itu. Semua makhluk hidup terbatas pada air laut, terutama jasad-jasad samudera, contohnya archaecyatha dan binatang petunjuk. Archaecyatha peranannya seperti binatang karang sekarang. Jenis ini banyak membentuk endapan-endapan gamping yang tebal. Binatang yang menjadi fosil penunjuk yang terpenting pada zaman kambrium adalah trilobita yaitu sejenis udang-udangan yang berkulit keras.

Gambar 11. Aneka makhluk hidup di zaman kambrium Dengan menggunakan jejak fosil, maka dapatlah diketahui 3 macam zaman kambrium, yaitu : 1. Fauna Kambrium Bawah. Masih bersifat kosmopolit, yaitu binatang-binatang masih terdapat di berbagai tempat di dunia (trilobite olenellus).

Bumi

Page 9

2. Fauna Kambrium Tengah. Sudah terbagi menjadi daerah-daerah fauna pasifik disebut sebagai Olenoides dan fauna daerah atlantik disebut sebagai fosil binatang Paradoxides. 3. Fauna Kambrium Atas. Daerah fauna fasifik bercirikan Diclocephalus yang meliputi wilayah Eropa-Tiongkok-Tibet sampai Spanyol. Daerah fauna atlantik bercirikan Olenus. 2) Silur Pada zaman Silur, penyebaran fauna lebih luas dibandingkan dengan zaman kambrium. Banyak kelompok binatang baru muncul dalam zaman Silur ini. Diantaranya yang terpenting adalah Vertebrata atau binatang bertulang belakang. Graptalit adalah ciri fosil penunjuk pada zaman Silur dan merupakan kumpulan binatang kecil yang disebut Rabdosoma. 3) Devon. Zaman ini bercirikan munculnya tumbuh-tumbuhan darat dan binatang amphibia. Di laut dijumpai perkembangan luas kelompok-kelompok binatang avertebrata (tidak bertulang belakang), seperti Amronit. Pada dasarnya Devon terbagi atas tiga masa, yaitu Devon Bawah, Devon Tengah, dan Devon Atas. Pada masa ini benua Asia dan Benua Eropa masih menyatu. 4) Karbon. Zaman ini ditandai dengan timbulnya sejumlah besar karbon bebas di berbagai bagian dunia. Karbon ini berperan penting menjadi petunjuk keadaan cuaca dan iklim pada masa itu. Pada zaman karbon ini terjadi pembentukan pegunungan. Terjadinya batu bara juga sangat erat hubungannya dengan pengangkatan dan pembentukan pegunungan. Pada masa ini mulai bermunculan serangga-serangga raksasa seperti lebah, lipan dan kalajengking. Serangga-serangga zaman ini adalah karnivora (pemakan daging).

Bumi

Page 10

5) Perm Era Perm ditandai dengan munculnya reptil2 primitis; amphibia berkurang; dan serangga2 modern muncul. Iklim menjadi ekstrim. Trilobita punah, dan reptilia hidup subur. Setelah era karbon dan Perm, kemudian muncul era Trias

. Gambar 12. Zaman Perm 3. Mesozoikum. Mesozoikum terdiri dari zaman kapur, Jurrasic, dan Triassic. Zaman kapur berumur kurang lebih 90 juta tahun, Jurassic 145 juta tahun, dan Triassic 190 juta tahun. Ketiga zaman ini disebut tingkat kehidupan pertengahan. Pada zaman ini mulai timbul dan berkembang tumbuh-tumbuhan berdaun lebar, pakis raksasa, reptilia raksasa seperti dinosurus, amphibia, ikan, dan mammalia pertama, tetapi klasifikasi dan penyebaran kehidupan flora dan fauna pada era ini masih terbatas.

Gambar 13. Zaman Jurrasic


Bumi Page 11

4. Kenozoikum. Kenozoikum disebut juga era Neozoikum, terdiri atas zaman tersier dan kuarter yang merupakan tingkat kehidupan baru. 1) 2) Zaman tersier Zaman Kuarter

Skala Waktu Geologi Beserta Kehidupannya

Era

Zaman

Masa

Umur (juta tahun lalu) 0 0,01

Kehidupan Tumbuh-tumbuhan

Kehidupan
Binatang dan Manusia

Kenozoikum

Neogen

Holosen

Kerusakan hutan hujan tropis oleh karena manusia

Masa peradaban manusia

menimbulkan kepunahan Kepunahan Mamalia Penting Pleistosen 0,01 2 Keragaman dan penyebaran Munculnya manusia Tumbuhan herba (tumbuhan Perdu ) Tumbuh suburnya tumbuhan herba Angiospermae (tumbuhan perdu angiospermae) Persebaran padang rumput sebagai perkembangan hutan. modern

Pilosen

26

Munculnya hominids pertama Mamalia menyerupai kera Dan penggembalaan mamalia yang meningkat; beragamnya insektivora. Mamalia pemakan rumput

Milosen 6 24

Oligoson

24 37

Paleogen Eosen 37 38

Berkembangnya famili yang modern dari tumbuhan bunga-bungaan.

Dan munculnya primata menyerupai monyet Hutan subtropical dengan Terdapatnya semua ordo curah hujan tinggi, Tumbuh modern mamalia. dengan subur/baik.
Page 12

Bumi

Mesoozoikum

Munculnya primata primitive Herbivora, karnivora, dan Insektivora. Crestaseus Kepunahan Massa (besar-besaran); sebagian besar Reptil dan Dinosaurus 66 144 Penyebaran tumbuhan Munculnya mamalia bunga2an; keberlangsu plasental; Ngan konivera. Jura 144 208 Munculnya tumbuhan bunga-bungaan munculnya sekelompok insekta. Berkembangnya dinosaurus; munculnya burung.

Paleosen

58 66

Tumbuhan bunga-bungaan menjadi beranekaragam.

Kepunahan massa (besar-besaran) 208 Dominasi hutan konifera 245 dan cycad

Munculnya mamalia pertama; Munculnya dinosaurus pertama, moluska dan koral (karang) yang mendominasi laut.

Trias Palaeozoikum Perm

Kepunahan massa (besar-besaran) 245 Beragamnya 286 Gymnospermae 286 360 Masa berkembangnya pembentukan batu bara dalam jumlah besar; paku2an, lumut dan hutan

Beragamnya reptil; penurunan amphibi Beragamnya amphibi; munculnya reptile pertama; pertama kalinya radiasi hebat terhadap insekta

Karbon

Devon

Kepunahan massa (besar-besaran) 360 Munculnya tumbuhan 408 berbiji pertama. Beragamnya tumbuhan berpembuluh yang tidak berbiji.

Beragamnya ikan berahang dan mendominasi laut; Munculnya amphibi pertama dan insekta pertama.
Page 13

Bumi

Silur

Ordovik

Munculnya tumbuhan berpembuluh yang tidak berbiji. Kepunahan massa (besar-besaran) 438 Berlimpahnya tumbuhan 510 tidak berpembuluh. Berkembangnya alga laut.

408 438

Munculnya ikan berahang pertama.

Keragaman penyebaran in-Vertebrata; Munculnya ikan tidak berahang (vertebrata pertama) Dominasi invertebrata dengan kerangka.

Kambrium

510 543

Munculnya tumbuhan pertama di daratan. Berkembangnya alga laut Fosil invertebrata bertubuh halus tertua Beragamnya dan berkembangnya profist. Fosil eukariotik tertua. Akumulasi O2 di atmosfer. Fosil tertua yang diketahui (prokariotik)

Prakambrium

600 1.400 700

2000 2500 3500

4500

Pembentukan bumi

Tabel 1. Sejarah Perkembangan Bumi C. Material dan Susunan Kulit Bumi Bumi telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu. Bumi merupakan planet dengan urutan ketiga dari sembilan planet yang dekat dengan matahari. Jarak bumi dengan matahari sekitar 150 juta km, berbentuk bulat dengan radius 6.370

km. Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis mahluk hidup. Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan. Secara struktur, lapisan bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut : 1. Kerak bumi (crush) merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan basa dan masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi
Bumi Page 14

seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 oC. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer. 2. Selimut atau selubung (mantle) merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tabal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 oC. 3. Inti bumi (core), yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas
o

besi cair yang

suhunya mencapai 2.200 C. inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500 oC.

Gambar14. Lapisan Bumi Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi tiga bagian, yakni bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan; bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti laut, danau dan sungai; dan bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi.

Bumi

Page 15

Ketiga komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama lain, misalnya dalam siklus biogeokimia dari berbagai unsure kimia yang ada di bumi, proses transfer panas dan perpindahan materi padat. 1. Lithosfer Lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan. Lithosfer merupakan lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Lithosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar yang berupa batuan padat. Lithosfer tersusun dalam dua lapisan, yaitu kerak dan selubung, yang tebalnya 50 100 km. Lithosfer merupakan lempeng yang bergerak sehingga dapat menimbulkan persegeran benua. Penyusun utama lapisan lithosfer adalah batuan yang terdiri dari campuran antar mineral sejenis atau tidak sejenis yang saling terikat secara gembur atau padat. Induk batuan pembentuk litosfer adalah magma, yaitu batuan cair pijar yang bersuhu sangat tinggi dan terdapat di bawah kerak bumi. Magma akan mengalami beberapa proses perubahan sampi menjadi batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf. Lithosfer memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan. Tanah terbentuk apabila batu-batuan di permukaan litosfer mengalami degradasi, erosi maupun proses fisika lainnya menjadi batuan kecil sampai pasir. Selanjutnya bagian ini bercampur dengan hasil pemasukan komponen organis mahluk hidup yang kemudian membentuk tanah yang dapat digunakan sebagai tempat hidup organisme. Tanah merupakan sumber berbagai jenis mineral bagi mahluk hidup. Dalam wujud aslinya, mineral-mineral ini berupa batu-batuan yang terletak berlapis di permukaan bumi. Melalui proses erosi mineral-mineral yang menjadi sumber makanan mahluk hidup ini seringkali terbawa oleh aliran sungai ke laut dan terdeposit di dasar laut. Lithosfer terdiri dari dua bagian utama, yaitu : 1). Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan

alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit, andesit, jenis-jenis
Bumi Page 16

batuan metamorf, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak, bersifat padat dan kaku berketebalan rata-rata kurang lebih 35km. Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu : a. Kerak benua merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua.

Gambar 15. Kerak Benua dan Kerak Samudra

b.

Kerak samudera merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas,

kemudian di bawahnya batuan-batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra 2). Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun

oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa Si O2 dan Mg O lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan sima merupakan bahan yang bersipat elastis dan mempunyai ketebalan rata rata 65 km .

Bumi

Page 17

Gambar 16. Lapisan Sial dan Sima Batuan Pembentuk Lithosfer Semua batuan pada mulanya berasal dari magma yang keluar melalui puncak gunung berapi. Magma yang sudah mencapai permukaan bumi akan membeku. Magma yang membeku kemudian menjadi batuan beku, yang dalam ribuan tahun dapat hancur terurai selama terkena panas, hujan, serta aktifitas tumbuhan dan hewan. Selanjutnya hancuran batuan tersebut tersangkut oleh air, angin atau hewan ke tempat lain untuk diendapkan. Hancuran batuan yang diendapkan disebut batuan endapan atau batuan sedimen. Baik batuan sedimen atau beku dapat berubah bentuk dalam waktu yang sangat lama karena adanya perubahan temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah bentuk disebut batuan malihan atau batuan metamorf.

a. Batuan beku Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. Secara umum batuan beku mempunyai ciri-ciri homogen dan kompak, tidak ada pelapisan, dan umumnya tidak mengandung fosil.

Gambar 17. Batuan Beku

Bumi

Page 18

Berdasarkan tempat pembekuannya, batuan beku dibagi menjadi : 1. Batuan Beku Dalam ; adalah batuan beku yang terbentuk jauh di bawah permukaan bumi, pada kedalaman 15 50 km. Karena tempat pembekuannya dekat dengan astenofer, pendinginan magmanya sangat lambat. Karena itu bentuk batuannya besar besar dan mempunyai kristal yang sempurna dengan bentuk tekstur holokristalin (semua komposisi disusun oleh kristal sempurna), karena pembentukan kristalnya sangat sempurna mengingat waktu penghablurannya sangat lama. Contohnya gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah) dan lain-lain.

Gambar 18. Batu Gabro 2. Batuan Beku Gang, terbentuk di bagian celah/gang dari kerak bumi, sebelum sampai ke permukaan bumi. Proses pembekuan magma ini agak cepat sehingga membentuk batuan yang mempunyai cristal yang kurang sempurna. 3. Batuan Beku Luar, adalah batuan beku yang terbentuk di permukaan bumi. Magma yang keluar dari bumi mengalami proses pendinginan dan pembekuan sangat cepat sehingga tidak menghasilkan cristal batuan. Contohnya riolit dan basalt.

Gambar 19. Batu Basalt


Bumi Page 19

Anda mungkin juga menyukai