Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kegiatan ekploitasi sumberdaya mineral atau bahan galian merupakan salah satu pendukung

sektor pembangunan baik secara fisik, ekonomi dan sosial. Keberadaan kegiatan penambangan bahan galian sirtu (pasir-batu) di wilayah Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan dan Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto sangat dibutuhkan untuk mendukung penyediaan material bangunan dan urugan khususnya guna menunjang laju pembangunan di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Pada sisi lain laju perkembangan kegiatan penambangan pada kawasan tersebut baik secara langsung ataupun tidak langsung selama ini telah mengakibatkan perubahan bentuk lahan yang cukup signifikan sehingga diperkirakan menyebabkan degradasi/kerusakan lingkungan yang harus segera diantisipasi guna menghindari degradasi lingkungan yang lebih besar dan komplek. Terganggunya keseimbangan hidrogeologi, penurunan jumlah vegetasi, kerusakan lahan merupakan aspek-aspek kerusakan lingkungan yang sering dijumpai pada kegiatan penambangan sumber daya mineral/ bahan galian khususnya material urugan atau sirtu. Belum tersedianya informasi tentang peta kerusakan lahan merupakan kendala bagi pemerintah daerah, antara lain kesulitan dalam perencanaan dan penataan wilayah kawasan pertambangan, serta semakin meluasnya penambangan bahan galian tanpa ijin atau secara illegal yang merusak lingkungan dan tidak adanya upaya reklamasi lahan. Dengan Teknologi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis dapat dilakukan pemetaan dan analisa tingkat kerusakan lahan akibat eksploitasi penambangan yang tidak terkendali, Teknologi Penginderaan Jauh mampu memberikan kemudahan dalam analisis spasial, berulang, serta meliputi 1.1

2 wilayah yang relatif luas dengan biaya yang relatif murah dan cepat bila dibandingkan dengan survai terestris. Sedangkan Sistem Informasi Geografis mampu menyediakan informasi yang obyektif dan analisa kerusakan lahan akibat penambangan. Dari penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan informasi bagi pengambil keputusan untuk perencanaan dan penataan wilayah tersebut. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana cara memperoleh informasi kerusakan lahan secara cepat dan akurat kawasan pertambangan bahan galian golongan C khusunya sirtu (pasir-batu) dengan metode penginderaan jauh menggunakan citra Aster dan Sistem Informasi Geografis guna mendukung sistem evaluasi dan monitoring kondisi lingkungan akibat laju kegiatan pertambangan yang cepat. Batasan Masalah Adapun batasan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Citra Satelit Aster. 2. Penelitian dibatasi pada skoring penurunan fungsi lahan dengan parameter kerusakan aspek topografi, tanah lapisan penutup, vegetasi, akibat kegiatan pertambangan sebagaimana KepmenLH No.43/KEP-MENLH/10/1996 3. Daerah penelitian dibatasi lahan pertambangan di wilayah Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto. 4. Hasil analisa disajikan dalam bentuk peta kerusakan lahan. 5. Pembuatan Sistem Informasi Geografis menggunakan Arcview 3.3 1.3 1.2

1.4

Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui tingkat kerusakan lahan akibat kegiatan pertambangan di wilayah Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto berkaitan dengan laju perkembangan pertambangan dengan metode penginderaan jauh. 2. Menyusun sistem informasi geografis untuk mendukung analisa kerusakan lahan secara cepat dan akurat sebagai bahan pertimbangan perencanaan wilayah.

Manfaat Penelitian Diperoleh hasil analisa mengenai kondisi kerusakan lahan akibat eksploitasi bahan galian sirtu, dan menyediakan peta kerusakan lahan pada kawasan kegiatan pertambangan sebagai bahan perencanaan dan pengelolaan sumberdaya alam.

1.5

Halaman ini sengaja di kosongkan

Anda mungkin juga menyukai