Anda di halaman 1dari 2

Rutinitas yang kita jalani setiap hari cenderung sama dari hari ke hari, sesuatu yang slalu dikerjakan

tetapi sebenarnya tidak teragendakan sama skali di pemikiran kita. Tetapi pernahkah kita berfikir untuk apa semua ini kita lakukan ? Bagi seorang satpam yang sebenarnya pekerjaannya sehari-hari tidak ada perubahan yang berarti hanya duduk sambil menjaga pos penjagaan, bagi seorang yang sering membuka facebook walaupun jenuh tetapi sering terbersit keinginan untuk membuka media tersebut padahal kalau mau dipikirkan sebenarnya apa yang menyenangkan dari facebook yang diperbuat hanya chatting, add n confirm teman, update status, komentar status, buat note n tag foto. Tetapi hal ini tidak akan dilihat menjadi hal yang sepele ketika melihat dari sudut pandang dengan menjadikan facebook sebagai sebuah kebutuhan kehidupan, sama seperti rutinitas yang kita jalankan sehari-hari walaupun tercenderung membosankan tetapi tetap harus kita jalankan karena telah menjadi sebuah kebutuhan. Ketika membicarakan tentang sebuah kebutuhan pada diri setiap manusia maka kebutuhan pada diri setiap manusia itu berbeda, manusia selalu tidak puas dengan apa yang telah didapatkannya walaupun untuk orang lain itu telah berada dalam anugerah yang tidak terkira. Keinginan akan pemenuhan kebutuhan akan selalu ada. Maslow merupakan seorang ahli psikologi humanistis yang telah mengkaji tentang kebutuhan yang ada pada diri manusia sehingga pada hasil akhirnya ia menyimpulkan bahwa kebutuhan pada diri manusia dapat dibagi menjadi beberapa tahap dari yang paling penting hingga tidak terlalu penting. Tahapan itu adalah : 1. Kebutuhan Fisiologis. Kebutuhan fisiologis bagi manusia adalah kebutuhan yang paing mendasar berupa kebutuhan pangan (makanan), sandang (pakaian), papan (rumah), kebutuhan biologis seperti bernafas dll. 2. Kebutuhan Akan rasa aman dan keselamatan. Ketika kebutuhan fisiologis maka manusia akan mencari-cari kebutuhan akan rasa aman dari segala bentuk ancaman yang menganggu ketenangan hidupnya. Hal ini tidak jarang membuat sebagian besar masyarakat yang memiliki perekonomian di atas rata-rata

mengambil keputusan untuk menyewa bodigar/pengawal hanya untuk meindungi dan mnyakinkan ia bahwa dirinya dalam keadaan aman. 3. Kebutuhan Sosial. Manusia bukan merupakan manusia yang independen yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya seorang diri. Kebutuhan akan kehidupan social yang hidup dalam berkeluarga, bermasyarakat dengan saling mengasihi dan menolong juga merupakan kebutuhan manusia. Sikap untuk mencintai keluarga, teman, dll serta keinginan untuk dicintai oleh orang lain. 4. Kebutuhan Penghargaan terhadap Diri Pribadi. Penghargaan terhadap diri sendiri terkadang dianggap merupakan sesuatu hal yang sepele. Tetapi hal ini perlu ditekankan sebuah makna dari identitas diri sendiri untuk dihargai dan diakui oleh orang lain. Ketika kebutuhan ini tidak didapatkan semacam sebuah penghargaan tentang apa yang telah dilakukan oleh seseorang maka hal ini dapat menimbulkan sikap frustasi, tidak percaya diri, cenderung putus asa hanya karena apa yang telah dilakukannya tidak mendapatkan sebuah penghargaan. 5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri. Kebutuhan akan aktualisasi diri merupakan sebuah kebutuhan untuk bertindak sesuai dengan bakat dan minatnya tanpa ada paksaan dari siapapun. Sebuah bentuk kebebasan untuk mengekspresikan jati diri dengan berbagai kekurangan dan kelebihan yang dimiliki dalam diri dengan saling menutupi sehingga menciptakan sesuatu hal yang menjadi kepuasan batin hingga tidak dapat digambarkan hanya dengan sebuah kata atau kalimat.

Anda mungkin juga menyukai