Anda di halaman 1dari 13

CONSUMER BEHAVIOR 2012 Consumer Behavior Audit : 7 - Eleven

CONSUMER BEHAVIOR AUDIT 7 ELEVEN

PENDAHULUAN 7-Eleven didirikan pada tahun 1927 di Oak Cliff, Texas, dengan nama "7-Eleven" mulai digunakan pada tahun 1946. Sebelum toko 24 jam pertama dibuka di Austin, Texas pada tahun 1962, 7-Eleven buka dari jam 7 pagi hingga 11 malam, dan karenanya bernama "7Eleven" (7-Sebelas). Tahun 1991, Southland Corporation yang merupakan pemilik 7-Eleven, sebagian besar sahamnya dijual kepada perusahaan jaringan supermarket Jepang, ItoYokado. Southland Corporation lalu diubah namanya menjadi 7-Eleven, Inc pada tahun 1999. Tahun 2005, seluruh saham 7-Eleven, Inc diambil alih Seven & I Holdings Co., sehingga perusahaan ini dimiliki sepenuhnya oleh pihak Jepang. Setiap gerai 7-Eleven menjual berbagai jenis produk, umumnya makanan, minuman, dan majalah. Di berbagai negara, tersedia pula layanan seperti pembayaran tagihan serta penjualan makanan khas daerah. Produk khas 7-Eleven adalah Slurpee, sejenis minuman es dan Big Gulp, minuman soft drink berukuran besar. Di Indonesia, 7-Eleven dikelola oleh PT Modern Putra Indonesia, anak perusahaan PT. Modern Internasional, yang merupakan distributor Fujifilm di Indonesia. Saat ini, 7-Eleven baru membuka cabang-cabangnya di Jakarta, dan untuk kota-kota lainnya seperti Bandung, Semarang, dan Surabaya akan segera menyusul. PT Modern Putra Indonesia, perusahaan yang mengelola usaha ritel 7-Eleven, ingin mengembangkan outlet di Indonesia hingga 6.000 outlet, seperti pertumbuhan outlet 7-Eleven di Thailand. Untuk pasar Indonesia yang berpopulasi sekitar 240 juta jiwa merupakan potensi perkembangan outlet 7-Eleven yang akan mendorong pertumbuhan usaha 7-Eleven. Sebagaimana diketahui, saat ini outlet 7-Eleven di seluruh dunia telah mencapai 40.000 outlet di 19 negara. Jepang masih mendominasi outlet sebanyak 12.000, kemudian Thailand 6.000 serta diikuti dengan Taiwan ataupun Singapura. Untuk Indonesia sendiri, jumlah outlet 7-Eleven baru membuka cabang yang ke 42 dan ditargetkan 57 outlet hingga akhir tahun 2011.
1|Page

CONSUMER BEHAVIOR 2012 Consumer Behavior Audit : 7 - Eleven

Untuk 5 tahun kedepan 7-Eleven di Indonesia menargetkan 500 outlet telah dibuka. Selanjutnya menargetkan lebih dari 6.000 outlet akan dibuka untuk menjadi toko waralaba terbesar. Penentuan lokasi dan kelayakannya adalah keputusan dari 7-Eleven, sekarang ini penempatannya masih di fokuskan di area yang tersebar di jalan-jaln utama atau area yang berdekatan dengan universitas atau pusat keramaian lainnya. Pertimbangannya adalah menyesuaikan dengan target market yang dituju oleh 7-Eleven di Indonesia.

SEGMENTASI PASAR Segmentasi pasar merupakan proses pengelompokan terhadap konsumen yang terdapat di pasar menjadi kelompok kelompok tertentu yang relatif homogen. Pengelompokan ini berdasarkan kesamaan konsumen baik dalam kebutuhan, daya beli, maupun kebiasaan konsumen dalam melakukan konsumsi, serta variabel variabel lain yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menentukan target pasarnya. Untuk dapat melakukan evaluasi terhadap strategi pemasaran yang dilakukan oleh 7-Eleven, maka terlebih dahulu harus didapatkan informasi mengenai segmen dan target pasarnya. Sesuai dengan misi perusahaan, to make life a little more easier for our guest, 7-Eleven berusaha menciptakan sebuah toko dengan konsep convenience store dengan tujuan memenuhi kebutuhan konsumen yang dinamis dengan layanan yang ramah dan produk yang siap untuk dibawa dan dikonsumsi dengan cepat oleh konsumen. Berdasarkan misi ini, kita bisa menggambarkan bahwa target pasar utama dari 7- Eleven adalah konsumen yang dinamis dan membutuhkan pilihan produk yang praktis namun tetap berkualitas. Melalui survey yang kelompok kami lakukan secara acak terhadap 30 responden yang merupakan konsumen, maka segmen dari 7-Eleven adalah sebagai berikut : a. Usia Salah satu variabel yang paling sering digunakan oleh marketer dalam melakukan segmentasi adalah usia. Usia merupakan variabel yang paling mudah untuk membedakan kebutuhan konsumen. Berdasarkan survey yang dilakukan secara acak terhadap 30 responden yang merupakan konsumen 7-Eleven, dapat dilihat komposisi pengunjung 7-Eleven berdasarkan usia, sbb ;

2|Page

CONSUMER BEHAVIOR 2012 Consumer Behavior Audit : 7 - Eleven

USIA 14 17 18 25 26 35

% 13,33 76,67 10

b. Pekerjaan (Status Sosial) Berdasarkan hasil survey yang dilakukan terhadap 30 responden yang merupakan konsumen 7-Eleven, maka komposisi konsumen berdasarkan pekerjaan adalah sbb; Pekerjaan Pelajar Mahasiswa/i Karyawan/Karyawati % 13,3 63,4 23,4

Status sosial memiliki pengaruh yang besar terhadap preferensi konsumen dalam melakukan pembelian. Berdasarkan hasil survey di atas, kita dapat melihat bahwa status sosial yang dimiliki oleh konsumen paling banyak berada pada status mahasiswa/i yang diikuti oleh karyawan/i. c. Jumlah Pengeluaran/ bulan Variabel lain yang bisa digunakan oleh sebuah perusahaan untuk mendeskripsikan segmen pasar mereka adalah memiliki informasi mengenai kemampuan konsumen untuk melakukan pembelian (purchasing power). Berdasarkan hasil survey yang dilakukan terhadap 30

responden yang merupakan konsumen 7-Eleven di Jakarta dan daerah sekitarnya, dapat digambarkan melalui diagram berikut ini ;

3|Page

CONSUMER BEHAVIOR 2012 Consumer Behavior Audit : 7 - Eleven

Pengeluaran/bulan (%)
4% 13% 13% 9% < Rp.700.000 Rp.700.000 - Rp.1.400.000 > Rp.1.400.000 - Rp.2.100.000 9% 17% >Rp.2.100.000 - Rp. 2.800.000 >Rp.2.800.000 - Rp.3.500.000 >Rp.3.500.000 - Rp.4.200.000 >Rp.4.200.000 35%

d. Pola Konsumsi Pola konsumsi merupakan proses segmentasi yang dilakukan oleh marketer untuk mengelompokkan konsumen berdasarkan pengetahuan, sikap/perilaku, penggunaan, serta respon terhadap produk tertentu. y Occasion dapat didefenisikan dalam bentuk waktu (hari, bulan, tahun, maupun aspek waktu lain) dalam kehidupan konsumen. Variabel ini dapat dibedakan berdasarkan pola konsumen dalam melakukan konsumsi terhadap produk. Untuk 7-Eleven, pola konsumsi (kunjungan, pembelian) dapat disimpulkan sbb;  Berdasarkan keinginan (bersifat impulsif)  Bertemu teman Benefits dapat didefenisikan sebagai manfaat yang didapatkan oleh konsumen terhadap produk tertentu. Untuk 7-Eleven sendiri, kesimpulan yang didapat setelah melakukan survey terhadap 30 responden yang merupakan konsumen, manfaat yang dicari oleh konsumen antara lain : (nomor menunjukkan urutan berdasarkan jumlah jawaban) 1. Gerai 7-Eleven mudah ditemukan (di wilayah Jakarta dan sekitarnya)
4|Page

CONSUMER BEHAVIOR 2012 Consumer Behavior Audit : 7 - Eleven

2. Kategori produk yang dicari selalu tersedia di gerai 7-Eleven 3. Buka 24 jam 4. Fasilitas yang tersedia memenuhi kebutuhan konsumen 5. Suasana gerai nyaman & penataan produk yang baik 6. Pelayanan yang baik & ramah 7. Harga produk terjangkau Berdasarkan jawaban yang didapat dari survey di atas, kita dapat melihat bahwa manfaat yang diinginkan dan didapat oleh konsumen berfokus pada fungsi dasar dari produk yang ditawarkan. Karena itu segmen dari 7-Eleven berdasarkan variabel benefit (manfaat) adalah tradisionalis. e. Psychographic Sebagai salah satu Perusahaan yang beroperasi di beberapa negara, 7-Eleven memiliki strategi pemasaran yang lebih kompleks dibanding perusahaan lokal. Hal ini berhubungan dengan perilaku konsumen yang biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berhubungan dengan nilai nilai yang dianut dan dimiliki oleh konsumen . Untuk strategi pemasaran 7-Eleven sendiri ada beberapa faktor psikografis yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap pembelian produk 7-Eleven yang masuk dalam variabel nilai nilai kultural. Kultur merupakan konsep yang secara menyeluruh mencakup pengetahuan, kepercayaan, moral, seni, kebiasaan, serta kapabilitas yang dibutuhkan oleh masing masing individu sebagai bagian dari komunitas. Berdasarkan analisis yang didapat dari survey terhadap 30 responden yang merupakan konsumen 7- Eleven, dapat diambil kesimpulan bahwa konsumen 7- Eleven yang berada di Jakarta :  Collective Hal ini dapat dilihat dari : pola dalam melakukan kunjungan didominasi oleh konsumen yang melakukan kunjungan bersama teman, sementara konsumen yang melakukan kunjungan sendiri hanya sebesar 6,7%, waktu yang biasa digunakan setiap kali melakukan kunjungan didominasi oleh konsumen yang melakukan kunjungan selama 30 60 menit yaitu sebesar 70%

5|Page

CONSUMER BEHAVIOR 2012 Consumer Behavior Audit : 7 - Eleven

kegiatan yang biasa dilakukan oleh konsumen ketika melakukan kunjungan dengan tujuan hendak bertemu dengan teman

konsumen 7 Eleven adalah mereka yang memiliki kebutuhan untuk dianggap sebagai bagian dari masyarakat

konsumen 7-Eleven adalah mereka yang membutuhkan pergaulan yang luas serta menganggap aktivitas untuk berkumpul dengan teman adalah bagian penting dari kehidupan mereka sebagai individu

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terhadap beberapa outlet 7-Eleven di Jakarta, terdapat beberapa produk yang paling sering dikonsumsi oleh konsumen. Produk produk tersebut antara lain ; 1. Big Bite (Hot Dog) 2. Frozen food 3. Slurpee 4. Big Gulp 5. Coffee/Tea/Hot Chocolate 6. Chicken Katsu 7. Produk produk minuman dan makanan ringan (snack)

Dari hasil survey yang dilakukan, ternyata tidak ada pengaruh signifikan antara perbedaan usia, jumlah pengeluaran/bulan, nilai nilai yang dimiliki oleh masing masing konsumen dalam melakukan konsumsi terhadap produk 7-Eleven. Hal ini berarti produk produk yang disediakan oleh 7-Eleven dapat melingkupi segmen yang luas, baik dalam variabel usia, jumlah pengeluaran, maupun nilai nilai yang dimiliki oleh pasar.

PRODUK 7-Eleven merupakan waralaba yang sedang menjadi pusat perhatian belakangan ini . Hal ini di sebabkan bukan hanya karena konsepnya yang terbilang berbeda dengan konsep yang sebelumnya pernah ada , melainkan karena sudah menjadi bagian dari gaya hidup beberapa golongan orang . Produk yang dijual di setiap gerai merupakan produk kebutuhan sehari-hari
6|Page

CONSUMER BEHAVIOR 2012 Consumer Behavior Audit : 7 - Eleven

dan lebih menitik beratkan kepada makanan dan minuman ringan . Variasi produk cukup banyak , baik dari produk kemasan dari produsen yang sudah ada selama ini , maupun dari produk khas 7-Eleven , yang berupa makanan atau minuman fresh yang di sajikan saat kita order ataupun yang bisa kita buat sendiri ( self service) . Selain mengenai produk dan layanan , 7-Eleven juga menyediakan area khusus untuk dudukduduk para konsumennya di sekitar gerai . Hal ini tentu saja menjadi nilai tambah dari konsep yang selama ini dipakai oleh para kompetitornya sebelum 7-Eleven masuk ke Indonesia. Mengenai produk, para manager di 7 eleven harus mempertimbangkan satu hal penting. Apakah produk-produk yang mereka jual mempunyai karakteristik yang diinginkan oleh segmen pasar yang mereka tuju. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi produk: 1. 2. 3. 4. Pengaruh eksternal Pengaruh internal Pengaruh situasi Pengaruh dari proses pengambilan keputusan

Dari hasil survey dapat disimpulkan bahwa produk yang dijual di seven eleven dapat dinikmati oleh hampir semua range usia. 7 eleven merupakan pasar swalayan yang mempunyai beberapa mesin dan stall dimana pelanggan harus benar-benar mengoperasikan mesin tersebut sendiri. Akan tetapi hal ini karena cara pengoperasian yang sangat mudah, maka hal ini malah menjadi daya tarik tersendiri apabila dibanding pesaingnya.Selain itu, produk-produk yg dijual juga sesuai dengan pencitraan 7 eleven yg dinamis dan kreatif. Dari hasil survey yang di lakukan , ada beberapa hal yang dapat ditarik sebagai benang merah dari penilaian konsumen terhadap gerai 7-Eleven. Dari faktor eksternal didapatkan kesimpulan dari beberapa poin berikut : a. Pengunjung terbanyak gerai adalah kaum pria , dengan usia menengah , dan berstatus sosial sebagai pelajar atau mahasiswa b. Rata-rata mereka yang mengunjungi gerai , berdomisili di sekitar gerai , atau minimal tempat mereka beraktifitas , seperti kantor atau kampus mereka berada di sekitar gerai

7|Page

CONSUMER BEHAVIOR 2012 Consumer Behavior Audit : 7 - Eleven

c. Konsep dan fisik dari setiap gerai merupakan pertimbangan lain yang membuat konsumen suka untuk berlanja atau bahkan hanya untuk ngobrol-ngobrol di gerai d. Penataan dan teknologi juga menjadi bagian penting , karena hal ini terkait dengan kemudahan dan kenyamanan para konsumen e. Layout dan penempatan produk yang baik dan menarik , juga memiliki porsi yang menarik minat konsumen untuk dating ke gerai f. Jika di lihat dari motif kenapa mereka memilih 7-Eleven , jawaban mayoritas adalah biasanya mereka belanja di 7-Eleven hanya untuk kebutuhan non primer , melainkan hanya untuk kebutuhan yang sifatnya entertainment , seperti ngobrol-ngobrol dengan teman , atau bahkan untuk diskusi bisnis g. Karena motif mereka hanya untuk kebutuhan non primer , maka banyak dari mereka yang menjadi responden tidak lagi mempertimbangkan masalah harga pada saat memutuskan untuk membeli sebuah produk Dari faktor internal , kesimpulan yang dapat diambil adalah : a. Bahwa kebanyakan konsumen yang datang ke gerai adalah karena kebutuhan yang sifatnya sampingan . b. Konsep self service dan tersedianya area untuk duduk-duduk merupakan pemicu kebutuhan konsumen untuk berbelanja di gerai . c. Harga bukan merupakan aspek penting yang menjadi pertimbangan saat membeli . d. Persepsi konsumen terhadap harga yang di tawarkan tidak terlalu murah ataupun mahal , karena mereka melihat tidak hanya sekedar fungsi basicnya saja yang mereka dapatkan dari makanan dan minuman yang mereka beli , melainkan juga fasilitas dan experience saat mengunjungi gerai . e. Jika dilihat dari golongan usia responden , dapat digambarkan bahwa konsumen terbanyak berusia pada kategori 18-25 tahun , dimana pada usia ini adalah usia sekolah . Dari sini , di simpulkan juga bahwa mereka para pelajar dan mahasiswa sangat menyukai pergi ke gerai karena bisa bersantai dan bersosialisasi dengan teman-teman mereka hanya dengan sekedar ngobrol-ngobrol ringan sambil

menikmati makanan dan minuman yang di jual di setiap gerai .


8|Page

CONSUMER BEHAVIOR 2012 Consumer Behavior Audit : 7 - Eleven

f. Pada akhirnya , kebiasaan konsumen mengunjungi gerai menjadi bagian dari lifestyle mereka . Untuk konteks situasional dan factor keputusan untuk membeli , kesimpulannya adalah bahwa setiap reponden menyatakan gerai 7-Eleven memiliki fasilitas yang cukup baik , semua informasi terkait produk dan harga ada di setiap produk dengan jelas . Selain itu , keberadaan gerai yang strategis menjadi nilai tambah di saat konsumen membutuhkan tempat yang nyaman untuk bersosialisasi dengan teman-temannya . Selain itu bentuk pelayanan yang di berikan juga dapat di katakana sebanding dengan harga yang harus di bayar oleh konsumen. Banyaknya promo produk juga menjadi faktor penting dalam menarik konsumen datang ke gerai 7 Eleven.

DISTRIBUSI 7- Eleven memiliki 150 pemasok yang berasal dari perusahaan lokal Indonesia. Salah satu terbesar adalah Fresh Food Indonesia (FFI), penujukan suplier ini atas persetujuan dari perusahaan Induk di Amerika. Sifat penunjukannya adalah ekslusif. Pabrik FFI sendiri memiliki kapasitas produksi sebanyak 25 ribu unit barang setiap hari. Namun saat ini produksinya baru mencapai 13 ribu unit barang yang dibutuhkan untuk 37 outlet 7 Eleven yang ada. FFI memasok produk olahan seperti roti. Sedangkan untuk makanan segar seperti daging, nasi, dan ayam olahan.Salah satu usaha ntuk meningkatkan jumlah pendatang yang berbelanja ke outlet 7 Eleven,akan melakukan pertukaran barang, makanan dan minuman khas antara negara. "Misalnya saja di 7-Eleven AS kan ada wine (anggur), nanti bisa diperjualbelikan di 7 Eleven di Indonesia dan sebaliknya barang asli Indonesia bisa

diperjualbelikan di luar negeri tetapi tetap dibawah 7 Eleven, jadi ada barter penjualan produk yang juga memberikan efek differensiasi 7-Eleven dibandingkan dengan competitor nya. 7Eleven bekerja dengan FFI untuk menyediakan pengiriman harian makanan segar dan item lainnya ke toko-toko 7-Eleven yang tersebar di seluruh wilayah. Distributor harus memiliki jariangannya di seluruh wilayah untuk menurunkan biaya pengiriman, dan mengalihkan pengiriman ke luar jam untuk

sibuk. Vendor termasuk toko yang menyediakan

pengiriman harian makanan segar, seperti sandwich, salad, dan makanan yang dipanggang. Pusat-pusat distribusi, yang mengkonsolidasikan pesanan dari beberapa pemasok untuk

9|Page

CONSUMER BEHAVIOR 2012 Consumer Behavior Audit : 7 - Eleven

distribusi setiap hari ke toko toko 7-Eleven. Hal ini menawarkan sejumlah keunggulan dibandingkan sistem distribusi yang lain, termasuk: 1. Pengaturan pengiriman barang lebih sering agar kualitas tetap terjaga, terutama untuk

produk-produk yang sensitive terhadap waktu dan mudah rusak seperti susu, roti, pisang, dan makanan segar lainya. Sistem distribusi ini tentu memberikan nilai kepada pelanggannya, mencakup individu, lakilaki maupun perempuan, pasangan, maupun kelompok. 2. Lay out toko dan ketersediaan barang dengan differensiasi dibanding toko serupa lay out

lainnya menciptakan kebutuhan yang unik bagi pelanggannya. . Pada interior

penempatan barang dan kelengkapan barang menjadi sebuah standarisasi yang sangat dijaga oleh 7-Eleven. Hal ini terbukti 7-Eleven Indonesia telah menjadi sebuah tujuan bagi pelanggan secara individu maupun kelompok ke 7-Eleven. 3. Menyediakan lingkungan belanja yang nyaman adalah keunikan lain yang

dikedepankan oleh 7-Eleven. 7-Eleven berusaha untuk menyediakan pelanggan dengan lingkungan, toko yang nyaman aman dan bersih. Toko yang beroperasi 24 jam ini sangat memperhatikan eksterior seperti papan nama, lapangan parkir, meja kursi luar ruang dilengkapi dengan payung payung peneduh

PROMOSI Berdasarkan kuisioner yang telah disebarkan kepada 30 responden, untuk strategi promosi, terdapat beberapa reaksi yang ditunjukan oleh responden atas pertanyaannya. Pada faktor eksternal responden berdasarkan mayoritasnya berpendapat bahwasannya cara 7eleven berkomunikasi dengan konsumennya sudah baik, yang mana konsumen mayoritas adalah anak muda. Dengan mengetahui konsumen mayoritas adalah anak muda maka 7eleven membuat cara komunikasi untuk media iklannya sesuai dengan tema mereka yang mana bertujuan agar pesan yang ingin disampaikan tercapai. Jika kita masuk ke dalam gerai 7eleven, maka akan terlihat cara mereka menyampaikan pesan marketing melalui bahasa yang muda dimengerti bahkan cenderung menggunakan bahasa gaul. Design yang mereka tampilkan dalam marketing adv pada setiap gerai pun secara langsung mudah ditangkap maksud dan tujuannya karena menggunakan bahasa yang muda dimenegerti dan ringan. Selain bahasa pun cara mereka bermain-main dengan warna
10 | P a g e

CONSUMER BEHAVIOR 2012 Consumer Behavior Audit : 7 - Eleven

juga mencerminkan dan mewakili anak muda. Keuntungan yang didapat juga signifikan jika produk yang dijual sesuai dengan pangsa pasar atau bisa dikatakan produk yang dijual memang disukai konsumen. Selain marketing material didapat juga bahwasannya 7eleven melakukan trobosan dalam berkomunikasi dengan konsumennya melalui acara yang diadakan seperti live music atau lomba makan hot dog. Acara tersebut dibuat bertujuan agar segmen mereka lebih aware dan berkunjung ke 7eleven.Memalui acara 7eleven dapat lebih mudah berkomunikasi secara nyata dan langsung terhadap konsumennya mengenai mereka dan juga konsumen merasa senang diperhatikan secara langsung oleh 7eleven. Berdasarkan hal tersebut yang mana konsumen yang dituju oleh 7eleven adalah anak muda yang rentang usianya dari SMA hingga mahasiswa. Dengan konsumen segemen tersebut cara berkomunikasinya akan berbeda dengan misalnya sebut saja Indomaret ataupun gerai sejenisnya yang konsumen tidak sama. Jika dilihat dari konsumennya maka sudah dipastikan bahwasannya mereka suka sesuatu yang dinamis, terbaru, dan ceria. Dengan segmen yang ingin mereka tangkap dapat dilakukan perubahan mendalam kepada internal perusahaan agar lebih menyesuaikan kepada konsumennya. Karyawan dituntut untuk lebih perduli kepada konsumen merupakan salah satunya. Dari disebarnya kuesionair tersebut didapat kesimpulan bahwasannya konsumen yang

mengunjungi 7eleven mudah mengerti dan merasa tepat iklan tersebut ditampilkan dengan caramendekati anak muda melalui paket yang dibuat dan juga program yang diadakannya. Iklan atau media promo yang dibuat oleh 7eleven terdapat disetiap sudut didalam tokonya dan juga mereka menggunakan billboard besar didepan toko untuk mengiklankan kegiatan atau promo yang lain.

11 | P a g e

CONSUMER BEHAVIOR 2012 Consumer Behavior Audit : 7 - Eleven

KESIMPULAN Dari pengamatan ini, kami menyimpulkan bahwa yang menjadi keunggulan 7-Eleven adalah
bahwa gerai ini telah menjawab kebutuhan anak-anak muda akan gaya hidup modern ala Barat yang identik dengan kebebasan memilih dan berkreasi.Dengan konsep resto, dimana konsumen mengambil dan memilih sendirimakanan yang diinginkan dan meracik minuman sesuai dengan selera masingmasingpribadi, hal ini menjadi daya tarik khususnya bagi kalangan anak muda. Penataan display barang yang dinamis dan terang, sangat eye catching danmenarik perhatian pengunjung pada saat melihat barang-barang tersebut.Didukung dengan fasilitasfasilitas yang disediakan seperti wi-fi, pilihan tempatduduk dan makan, smoking area, ditambah dengan suasana yang nyaman dan kebersihan yang terjamin, maka tidak mengherankan kalau 7-Eleven semakindiminati. Seolah 7-Eleven sudah menjadi bagian dari gaya hidup mereka,menjadi salah satu pilihan tempat favorite untuk sekedar nongkrong denganteman. Dilihat dari sisi organisasi ritel, 7-Eleven dengan cerdas menggabungkanbeberapa jenis organisasi ritel seperti, convenience store, supermarket, dan speciality store dengan konsep resto, memperhatikan perkembangan jaman (tersedia wifi) serta memperhatikan kebutuhan konsumen. Inilah kuncikeberhasilan 7-Eleven yang secara cerdas memanfaatkan peluang yang ada. Dengan segala kapabilitas yang ada, bukan tidak mungkin bagi 7-Eleven untuk melakukan penetrasi pasar yang lebih besar. Bukan hanya di Provinsi Jakarta dan wilayah sekitarnya, namun dapat mencakup wilayah wilayah lainnya di Indonesia. Tentu saja penentuan terhadap lokasi harus disesuaikan dan konsisten dengan segmen, target, serta nilai nilai yang ingin diberikan 7-Eleven kepada komunitas. Audit terhadap perilaku konsumen 7-Eleven ini hanyalah menangkap bagian kecil dari konsumen 7-Eleven di Jakarta khususnya, dan global pada umumnya. Audit sendiri dilakukan untuk melakukan evaluasi terhadap konsumen dari segi dimensi perilaku dan harus dilakukan secara berkala. Sehingga proses ini masih harus diikuti oleh rangkaian proses pemasaran lainnya yang tergabung dalam strategi pemasaran perusahaan, untuk dapat terus relevan dengan kebutuhan konsumen dan sukses dalam kompetisi yang terdapat di pasar.

12 | P a g e

CONSUMER BEHAVIOR 2012 Consumer Behavior Audit : 7 - Eleven

13 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai