Anda di halaman 1dari 7

AMI SEPTIA H H1A009034

ANC
ANC adalah pemeriksaan/pengawasan antenatal; Upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan. Dengan ANC ternyata angka mortilitas dan morbiditas ibu dan bayi ternyata menurun. Pada ANC wanita hamil diberi pengertian tentang kehamilannya. Tujuan ANC: Menyiapkan sebaik-baiknya fisik dan mental ibu. Menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan, masa nifas, sehingga meraka sehat dan normal pada masa postpartum. Ini berarti dalam ANC harus mengusahakan: Wanita hamil, pada akhir kehamilan minimal sama sehatnya atau lebih sehat seperti sebelumnya. Jika ada kelainan fisik, dapat ditemukan secara dini sehingga dapat diobati. Wanita hamil melahirkan tanpa kesulitan, bayi sehat fisik dan mental.

Hal-hal tersebut dicapai dengan: Deteksi dini dan pengobatan pada masalah dan komplikasi Pencegahan komplikasi dan penyakit Persiapan persalinan

Promosi kesehatan Pada ANC dijelaskan perlunya pemeriksaan yang teratur, semakin tua usia kehamilan

semakin sering, dan tergantung pula apa yang ditemukan selama pemeriksaan, jika wanita mengalami depresi, hipertensi, diabetes mellitus, kelainan jantung, maka pemeriksaan dilakukan lebih sering daripada wanita normal. Asuhan standar minimal 7T: 1. Timbang BB 2. Ukur tekanan darah 3. Tinggi fundus uteri 4. Imunisasi TT 5. Pemberian tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan 6. Tes PMS 7. Temu wicara Kunjungan ANC minimal dilakukan 4 kali: 1. Trimester I, 1 kali 2. Trimester II, 1 kali 3. Trimester III, 2 kali Hal di atas dapat dijabarkan menjadi: 1. Kunjungan I : kehamilan 16 minggu 2. Kunjungan II : kehamilan 24-28 minggu 3. Kunjungan III : kehamilan 32 minggu 4. Kunjungan IV : kehamila 36 minggu Secara ideal, wanita memeriksakan dirinya ketika telat haid minimal 1 bulan. Keuntungannya agar kelainan yang mungkin ada atau akan timbul pada kehamilan lekas dikenali dan diatasi.

Pertama dilakukan anamnesa. Hal-hal yang berhubungan dengan kehamilannya hendaknya ditanyakan dengan hati-hati. Tanyakan riwayat kehamilan, persalinan, nifas, berat badan bayi yang lalu. Tanyakan pula penyakit-penyakit yang diderita ibu seperti penyakit jantung, ginjal, paru, DM, TBC, dll. Pemeriksaan seluruh tubuh. periksa TD, nadi, suhu, pernapasan, jantung, paru, mammae, abdomen, lalu dicatat. Jelaskan pula papilla mammmae harus dibersihkan secara teratur dan diolesi minyak agar lemas serta puting susu harus keluar jika ada yang ke dalam maka harus ditarik. Jika kehamilan masih muda maka pemeriksaan ginekologi diperlukan: vulva, vagina, dan porsio diperiksa dan dilihat in spekulo. Pada uterus diperhatikan letak, besar, bentuk, dan konsistensinya. Pemeriksaan panggul untuk mengadakan evaluasi akomodasi ditunda karena menimbulkan rasa sakit karena jalan lahir masih kaku. Pemeriksaan laboratorium juga dilakukan yakni pemeriksaan golongan darah, kadar Hb, albumin urin, kadar gula. Petunjuk/edukasi hendaknya diberikan mengenai cara hidup, istirahat, diet dalam kehamilan. Beri pula pengertian kepada suami tentang keadaan fisik dan mental istri. Pemeriksaan obstetric Wanita hamil yang diperiksa berbaring telentangdengan bahu dan kepala sedikit lebih tinggi, pemeriksa berada di kanan pasien. Kemudan dilihat ada tidaknya kontraksi uterus. Jika berkontraksi harus ditunggu dulu. Dinding perut juga harus lemas. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan Leopold. Pemeriksaan Leopold merupakan jenis pemeriksaan palpasi abdomen pada wanita hamil yang dimulai sejakvusia kehamilan 28 minggu. Informasi yang dapat diperoleh adalah letak janin berdasarkan acuan punggung / sumbuvpanjang ibu (longitudinal atau transversal), presentasi janin pada pintu panggul (kepala atau bokong), letak punggung janin, mengetahui masuknya bagian terendah janin ke dalam pelvis ibu, dan seberapa jauh penurunannya. Pemeriksaan leopold juga berguna untuk menentukan perkiraan berat badan janin. Berikut penjelasan Leopold 1 sampai dengan 4.

L-1: untuk menentukan tinggi fundus uteri, umur kehamilan, jika bagian janin yang terletak di fundus uteri akan teraba bulat, keras. L-2: untuk menentukan batas samping uterus, letak punggung janin. L-3: menentukan bagian apa yang terletak di sebelah bawah, jumlah bagian kepala yang telah masuk ke pintu atas panggul. L-4: menentukan apa yang menjadi bagian terbawah janin dan berapa jauh bagian tersebut memasuki pintu atas panggul.

Pemeriksaan obstetric selanjutnya meliputi besarnya uterus dan disesuaikan dengan umur kehamilan. Hendaknya ditentukan pula letak janin dalam uterus. Letak yang ideal adalah presentasi kepala, badan fleksi, fleksi pada semua sendi, tangan dan kaki menyilang. Setelah minggu ke-36: jaringan dalam rongga panggul lebih lunak dan jika lunak sudah dapat dilakukan penilaian jalan lahir. Setelah wanita hamil ini diperiksa keseluruhannya, maka diagnosis dapat dibuat. Dari hasil diagnosis, pengobatan dan nasihat dapat diberikan, antara lain pemeliharaan kesehatan sewaktu kehamilan. Kebersihan dan pakaian Kebersihan harus selalu dijaga. Gunakan baju yang longgar dan mudah di pakai. Jangan

gunakan sepatu berhak tinggi karena titik berat badan hamil berubah sehingga mudah jatuh. Ukuran BH disesuaikan dengan ukuran mammae yang membesar. Diet dan pengawasan berat badan Hal ini penting pada ibu hamil, kekurangan atau kelebihan nutrisi dapat menyebabkan kelainan pada wanita hamil tersebut. Kekurangan nutrisi: anemia, abortus, partus prematurus, inesia uteri, hemoragia post partum, sepsis pueperalis,dll. Makan secara berlebihan: pre-eklampsia, bayi terlalu besar, dll. Anjurkan makan secukupnya, protein tinggi. Kenaikan berat badan wanita hamil rata-tara 6,5-16 kg. Jika peningkatan BB berlebihan: anjurkan untuk mengurangi karbohidrat, konsumsi lemak jangan dikurangi terlebih sayur dan buah. Jika BB tetap atau turun: anjurkan semua makanan terutama protein dan zat besi.

Jika ada edema kaki dan peningkatan BB normal: kurangi garam dan makanan yang mengandung Na dan Cl. Perawatan gigi geligi Pada triwulan pertama sering terjadi morning sickness dapat menyebabkan perawatan gigi yang tidak diperhatikan dengan baik sehingga timbul penyakit-penyakit seperti gingivitis dan pada akhirnya dapat menyebabkan komplikasi. Merokok Wanita hamil yang merokok memiliki risiko melahirkan bayi lebih kecil, mudah mengalami abortus dan partus prematurus. Wanita pekerja Wanita hamil boleh bekerja, tetapi jangan terlalu berat. Lakukan istirahat sebanyak mungkin. Hendaknya menasihatkan pada wanita hamil agar segera segera ke dokter bila terjadi perdarahan pervaginam. Demikian pula bila ada nyeri abdomen, suhu badannya tinggi, berkeringat banyak, mata berkunang-kunang, kencing sedikit, keluar cairan dari vagina. Pada minggu-minggu terkhir kehamilan, tanda-tanda permulaan persalinan harus diberitahukan kepada wanita hamil tersebut. Berikan pengertian apa yang akan terjadi pada kala 1 untuk ketenangan wanita yang sedang bersalin tersebut dan sebaiknya didampingi oleh pihak keluarga. Cakupan ANC cukup tinggi, tetapi: Pengetahuan ibu tentang tanda bahaya (danger signs) rendah Drop-out ANC dan persalinan tinggi Persalinan normal terus meningkat, namun Belum semua tenaga kesehatan telah melaksanakan managememnt aktif kala 3 Factor-faktor budaya dan kebiasaan Pendekatan risiko bukan merupakan strategi ANC yang efektif, karena komplikasi tidak dapat diprediksi, factor risiko bukan penyebab utama komplikasi, pada umumnya justru melahirkan dengan normal. Misalnya risiko hamil pertama pada usia >35 tahun. Elemen dasar rencana persalinan: a. Fasilitas dan tempat persalinan : di rumah atau fasilitas kesehatan, persiapan tempat untuk kegawatdaruratan b. Tenaga terampil c. Informasi bagaimana menghubungi tenaga atau fasilita skesehatan

d. Transportasi e. Dana f. Pengambilan keputusan : siapa yang akan mengambil keputusan, terutama pada kegawatdaruratan g. Dukungan keluarga dan masyarakat h. Donor darah (bila terjadi kegawatdaruratan) i. Barang-barang yang dibutuhkan : untuk pelayanan persalinan dan bayi yang bersih dan aman j. Tanda bahaya dan tanda persalinan Tanda bahaya: y y y y y Pendarahan Sulit bernafas Demam Nyeri perut dan kepala berat Kejang atau kehilangan kesadaran

TANDA-TANDA KEHAMILAN
1. Tanda tanda pasti hamil  Denyut jantung janin. Dapat dilakukan dengan mendengarnya dengan stetoskop monoral Laennec, dicatat dan didengar dengan menggunakan alat Doppler, dicatat dengan alat fetoelektro kardiogram, dilihat pada pemeriksaan ultrasonografi.  Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasakan, atau diraba, juga bagian-bagian janin  Terlihat rangka janin dengan menggunakan sinar Rontgen 2. Tanda-tanda mungkin hamil  Mengalami amenorrhoe  Mual dan muntah (morning sickness). Hal ini biasa terjadi pada trimester pertama  Ibu merasakan pergerakan janin  estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara.  Perubahan besar, bentuk dan konsistensi uterus. Uterus membesar (terutama dibagian implantasi), konsistensi menjadi lebih lunak, serta bentuk uterus makin lama makin teraba membundar.  Hiperpimentasi kulit seperti pada wajah disebut chloasma gravidarum  Hiperpimentasi areola dan papilla mammae, Hiperpimentasi linea alba (putih) menjadi linea fusca (coklat) atau linea nigra (hitam).  Ibu merasa sering kencing  Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri. Hal tersebut disebabkan oleh pengaruh  Tanda Chadwick yaitu warna serviks menjadi livid (keunguan) karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah,

Anda mungkin juga menyukai