Anda di halaman 1dari 8

DETERIORASI / KEMUNDURAN BENIH

Kualitas Benih :


 

terbaik saat masak fisiologis ( berat kering, viabilitas, vigor tertinggi ) deteriorasi kondisi menurun hingga mati Deteriorasi tidak dapat dihentikan namun dapat dihambat

Deteriorasi simpangan terhadap kondisi optimum (saat masak fisiologis ) tergantung :


 

Genetis kronologis (alamiah) Lingkungan deteriorasi fisiologis akibat lingkungan tidak sesuai dengan persyaratannya saat : penyimpanan produksi prosesing

Penanganan perlu untuk menghambat deteriorasi ( turunnya kualitas, viabilitas, vigor ) Deteriorasi (Mabesa, 1983) - pasti terjadi namun lajunya berbedabeda - searah, tidak dapat balik - terendah saat masak fisiologis, kmd tgt lingkungan dan penanganan - antar spesies, varietas, lot, individu berbeda-beda

Deteriorasi (Delouche dan Baskin, 1973 )




   

Laju respirasi turun, termasuk saat imbibisi akibat aktivitas enzim turun Asam lemak meningkat Laju perkecambahan rendah Laju pertumbuhan kecambah rendah Daya tahan terhadap tekanan lingkungan turun Kecambah tak mampu muncul

   

  

Banyak kecambah abnormal Enzim tidak aktif Kebocoran sel Semakin peka terhadap kondisi lingkungan Keragaman meningkat Hasil panen turun Perubahan warna benih

Deteriorasi (menurut Delouche ) membran rusak / bocor biosintesis tidak berimbang, mengganggu perkecambahan pertumbuhan dan perkembangan kecambah lambat rentan terhadap stres lingkungan kecambah jelek morfologis abnormal Tidak berkecambah Mati

Gejala deteriorasi ( Fisiologis )


       

Warna berubah Perkecambahan menurun Toleransi faktor lingkungan turun Toleransi saat penyimpanan turun Peka terhadap radiasi Pertumbuhan kecambah menurun Vigor turun Kecambah abnormal meningkat

Gejala deteriorasi ( Biokhemis )


     

Perubahan respirasi Perubahan enzim Perubahan membran / dinding sel Perubahan laju sintesis Perubahan persediaan makanan Kerusakan kromosom

Anda mungkin juga menyukai