Anda di halaman 1dari 81

ASSASSIN of PERSIA Part 1

Isfan Lonesome

Lembar Pengesahan

Saya yang bertanda tanagan di bawah ini: Nama: Muhammad Isfan tauhid NIS : 0901042 Kelas : J.J.Thomson Menyatakan bahwa novel yang saya buat ini adalah benar-benar dari hasil pemikiran dan tulisan saya yang isinya dapat dipertanggungjawabkan. Pangkajene, 23 Desember 2011 Penulis Pembimbing

M. Isfan Tauhid

Abdul Aziz, S.Pd., M.Pd.

Kata pengantar
Puji syukur saya haturkan kehadirat Allah S.W.T karena atas rahmat dan izin-Nya lah akhirnya saya dapat menyelesaikan novel pertama saya. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada Bapak Guru pembimbing Bahasa Indonesia Abdul Aziz, S.Pd., M.Pd. yang telah memberikan tugas akhir SMA Negeri 2 Pangkajene. Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak penyelesaian novel ini. yang telah berpartisipasi dalam proses ini sehingga saya bisa memberikan sebuah kenang-kenangan untuk sekolahku

Kepada Ibunda-ku ST. Munadiah dan Ayahanda-ku M.Tauhid Ghani (makasih atas doanya), teman-teman di aspura (makasih buat ideide dan supportnya), dan terkhusus kepada My Minesweaper (yang sudah menjadi seumber motifasi) dan semua yang tidak sempat saya sebutkan namanya. Makasih semuanya... Mudah mudahan novel ini bisa menjadi sebuah kenangan yang tak terlupakan dan juga dapat menjadi inspirasi bagi pembacapembaca sekalian. Pangkajene, 2011

penulis

Awal Cerita

1000 tahun silam, di eropa berdiri dua kerajaan besar Romawi dan Persia. Kedua kerajaan ini adalah kerajaan yang memiliki pengaruh paling besar terhadap dunia pada saat itu. Tidak ada kerajaan lain yang berani menghadapi kekuatan kedua kerajaan tersebut. Selama berabad-abad Romawi terkenal dengan kekuatan militernya yang tak terkalahkan disetiap medan pertempuran. Seluruh kerajaan di daerah eropa telah ditundukkan di bawah kekuasaan Romawi. Julio Caesar sebagai kaisar Romawi saat itu tersenyum puas mendengar seluruh daratan eropa telah mereka kuasai. Namun Caesar dikejutkan dengan teriakan seorang tawanan perang yang diseret menuju lapangan eksekusi yang mengatakan bahwa masih ada satu kerajaan yang tidak diketahui keberadaannya oleh Romawi yaitu PERSIA.

Selama 37 tahun Julio Caesar memerintah, Romawi terus memperluas daerah kekuasaanya dengan tetap mencari tahu di mana kerajaan Persia berada namun meraka belum berhasil dan nama Persia di anggap tidak ada. Setelah 37 tahun, Julio Caesar digantikan oleh anaknya Syrus Caesar. Syrus memiliki ambisi yang lebih besar dari ayahnya, Ia ingin Romawi menaklukkan semua kerajaan di bumi. 30 tahun berlalu Syrus berhasil menguasai daratan afrika, 10 tahun kemudian Syrus mengklaim bahwa daratan Amerika telah berhasil diduduk. Namun ketika pengintai Romawi yang diutus untuk mencari daerah yang belu dikuasai memasuki kawasan Asia mereka menemukan sebuah desa kecil yang penduduknya mengaku bahwa mereka dan semua daratan di Asia berada dibawah naungan kerajaan Persia yang berpusat di perbatasan Asia dan Eropa. Syrus yang mendengar berita ini langsung mengutus para jendralnya untuk menyusun kekuatan untuk mengalahkan dan menduduki Persia. Romawi berangkat kekuatan yang mahabesar, mereka membawa 900.000 pasukan yang terdiri dari 300.000 pasukan berkuda 200.000 armada laut dan 400.000 imperian. Syrus tidak hadir dalam pertempuran tersebut, dia yakin pasukannya akan berhasil tapi dia tidak tahu apa sebenarnya yang akan mereka hadapi. Syrus dikejutkan dengan kakalahan pasukannya dimedan

perang ketika berhadapan dengan Persia. Pada awal pertempuran darat Romawi unggul dengan jumlah pasukan mereka yang jauh lebih besar. Namun pasukan romawi dikejutkan dengan terpukul mundurnya mereka di pertempuran hari kedua menghadapi Persia.

Pada malam sebelumnya setelah pertempuran pertama yang terhenti karena hari sudah gelap, pasukan Romawi beristirahat dan menyusun strategi untuk menguasai persia setelah mereka berhasil menguasai pantai selatan persia yang tidak dikawal begitu ketat. Tiba pada pertengahan malam saat pasukan tengah beristirahat sekelompok pasukan berpakaian serba hitam dengan penutup wajah menyusup ke dalam Camp pasukan darat Romawi dan menghabisi pasukan romawi satu persatu tanpa diketahui. Nasib buruk juga menimpa armada laut Romawi yang tengah tertidur pulas. setelah merayakan keberhasilan mereka menguasai pantai selatan, mereka kedatangan tamu yang tidak diketahui kedatangannya dan mengabisi satu demi satu prajurit yang tidak sadar akan keberadaan mereka dan membakar habis kapal-kapal Romawi. Alexandre, Maximus, dan beberapa jendral lain terkejut melihat mayat-mayat tergelatak di hadapan tenda mereka yang ternyata semuanya adalah para prajurit Romawi yang dibunuh secara diamdiam. Alexandre sebagai panglima tertinggi langsung mengirim pesan kepada Raja Syrus bahwa pasukan mereka megalami kehancuran besar dan langsung menarik balik pasukan mereka yang tersisa. Ini merupakan kekalahan terburuk dalam sejarah kejayaan Romawi yang disebabkan oleh sekelompok pasukan yang dikenal dengan nama ASSASSIN. ***

Romawi

Romawi adalah sebuah kerajaan besar yang berkedudukan di Roma, Italia. Kerajaan Romawi dipimpin oleh seorang Raja atau Kaisar. Pada abad ke-11 romawi menjadi salah satu kerajaan dengan pengaruh paling besar terhadap peradaban dunia. Romawi memiliki sistem pemerintahan yang kuat dengan adanya seorang raja atau kaisar sebagai pemimpin. Disamping sistem pemerintahan yang kuat dan teratur, Romawi juga memiliki kekuatan militer yang kuat beserta dengan sistem perekonomian yang mendominasi. Dengan demikian Romawi menjadi kerajaan dengan tingkat kesejahteraan paling tinggi. Pada dasarnya sebuah kerajaan tidak akan bisa berdiri dan maju tanpa adanya tentara yang bisa mempertahankan kerajaan atau bahkan merebut dan menguasai daerah lain untuk kepentingan kerajaan. Itulah sebebnya mengapa tentara yang kuat selalu memperoleh posisi yang baik di dalam kerajaan. Pada saat itu Romawi dipimpin oleh Julio Caesar. Julio Caesar dikenal sebagai pemimpin yang hebat, adil, dan bijak. Di bawah kepemimpinannya rakyat Romawi mencapai masa keemasannya.
2

Sang Raja

Di balkon istana tempat raja tinggal nampak Sang Raja sedang bercakap dengan Alexandre, Jendral tertingginya. Bagaimana sejahtera. Ini sangat bagus Tuan. Ini menunjukkan bahwa Anda Raja yang baik Mendengar pujian Alexandre, Caesar terdiam sejenak lalu kembali berkomentar Tapi, aku ingin kita menjadi lebih baik Maksud Tuan? Alex tampak heran dengan kata-kata Tuannya. Maksudku kita bisa berbagi kesejahteraan dengan kerajaankerajaan lainnya.. Caesar terdiam llalu kembali bicara Aku ingin mereka sejahtera dibawah kekuasaanku. Kau menurutmu? Rakyatku hidup senang dan

mengertikan Alex?

Alex mengangukkan kepala lalu berbalik dan meninggalkan Caesar. Alex lalu memanggil semua jendral untuk bertemu di ruang rapat. Di ruang rapat telah berkumpul 10 jendral besar Maximus, Marco, Peruzzi, Boagrius, Achilles, Hector, Paris, Perseus, Spyros, dan Darcos. Gentlement, kita mendapat pekerjaan dari Sang Raja untuk diselesaikan.. katanya memulai pertemuan. tugas apa itu Alex? kita akan memulai gerakan perluasan daerah. Dan kita mulai dari utara.Alex menjawab pertanyaan Peruzzi. kapan kita akan mulai bergerak? Boagrius mulai tidak sabar. Kita punya waktu dua minggu untuk mempersiapkan pasukan. Masih ada yang ingin ditanyakan? Semua mengggeleng. kalau begitu rapat hari ini ditutup Alex memberikan isyarat kepada jendral lain untuk meninggalkan ruang rapat. *** Dua minggu berlalu, semua prajurit sudah berbaris siap di depan pintu gerbang menunggu perintah ntuk berangkat. Alexandre dan panglima lainnya maju kedepan dengan berkuda. hari ini kita akan memperluas kejayaan kita! Alex berteriak menyemangati prajuritnya diikuti sorakan semangat para prajurit. semuanya!, kita berangkat!

Prajurit mulai bergerak menuju utara sesuai perintah Alexandre. Mereka membawa 15.000 prajurit dengan perbekalan lengkap untuk menaklukkan daerah utara. Perjalanan ditempuh dalam waktu 3 hari. Tiba di depan gerbang kerajaan ... Alexandre mengirim surat kepada Raja ... yang berisi perintah tunduk kepada Raja Julio Caesar. Jika tidak mereka akan menyerbu ... . Surat itu di balas dengan pernyataan tunduk kepada Raja Julio Caesar. Prajurit romawi terus bergerak ke arah utara hingga seluruh kerajaan di bagian utara tunduk pada kerajaan Romawi. Alexandre pulang dan menghadap kepada raja dengan wajah senang atas keberhasilan mereka menguasai seluruh kerajaan di bagian utara. yang Mulia, kami berhasil menguasai seluruh kerajaan di bagian utara. Alex berlutut dan melapor kepada raja di istana. bagus, kalian memang jendral-jendralku yang paling setia. Sekarang istirahatlah, malam ini kita akan merayakan kemenangan ini! sang raja bersorak diikuti sorakan prajurit diistana. Malam itu semua prajurit Romawi berpesta merayakan

kemenangan mereka atas wilayah utara. Semua bar di wilayah kerajaan dipenuhi oleh para prajurit yang sudah kembali dari peperangan. Malam itu raja mengratiskan semua bir untuk para prajuritnya uang gagah berani sebagai hadiah bagi mereka setelah melaksanakan tugas. Para raja dan para jendral besar juga turut bergabung dalam suasana gembira itu. Julio Caesar beridir di tengah kerumunan dan berbicara dan membuat suasana menjadi hening. para peajuritku yang gagah berani, hari ini kita telah

menaklukkan wilayah utara. Mari kita bersulang atas kemenangan itu katanya sambil mengangkat tinggi sebuah gelas berisi anggur

untuk raja diikuti oleh semua orang. Mereka bersulang dan pesta menjadi semakin meriah. *** Pagi hari setelah pesta, Caesar berdiri di balkon memAndang kearah kerajaannya yang tenteram dan damai tanpa ada ancaman dari kerajaan lain. Dan Alex juga selalu melakukan hal yang sama. Mereka berdua memang sudah seperti seorang saudara. Keakraban mereka sudah berlangsung sejak mereka masih kecil. Saat itu caesar yang masih berumur 8 tahun sedang duduk diam di dekat jendela, Ia memAndang keluar melihat banyak anakanak seumurannya tengah bermain menikmati kebebasan mereka. Sedangkan Caesar, ia hanya diperbolehkan keluar oleh orang tuanya jika dia dikawal dengan ketat. Raja Leonardo (ayah Caesar) dan Ratu Ellisabeth (ibu Caesar) teralu protektif terhadapnya, itu karena Caesar adalah anak satusatunya yang mereka miliki dan mereka tidak ingin terjadi apa-apa pada Caesar. Itu membuat Caesar jadi anak pendiam karena Ia tidak punya teman bermain. Setiap hari Ia hanya belajar dan selebihnya duduk di dekat jendela memAndangi anak-anak yang tengah asyik bermain. Semakin lama Ia semakin bosan dengan kehidupannya hingga pada suatu hari Ia mengendap-endap keluar dari istana dengan jubah yang menutupi penampilannya dan berbaur dengan masyarakat. Ia tahu kalau itu akan menimbulkan masalah baginya. Ia berjalan di sekitar kota melalui lorong-lorong yang belum pernah Ia jumpai, setiap tempat yang banyak disinggahi anak-anak Ia singgahi dan memerhatikan bagaimana anak-anak bersenang-senang dengan teman sebaya mereka.

Caesar adalah seorang anak yang baik hati, setiap pengemis yang Ia temui di jalan Ia beri kepingan emas yang tidak sedikit sampai-sampai pengemis-pengemis itu bersujud di depannya. Saat itu masih sangat pagi matahari belum terlalu tinggi tetapi hampir semua sudut kota sudah dikunjunginya. Pada awalnya semua tenang-tenang saja, lalu Caesar

dikejutkan dengan kemunculan beberapa pretorian (prajurit penjaga istana) kerajaan yang menerobos kerumunan dan berteriak mencari pangeran Caesar. Caesar merasa Ia masih ingin berlama-lama menikmati dunia luar sebelum ia dikurung orang kembali lain di istana. para Ia berpura-pura tidak bertingkah sebagai agar praetorian

mengenalinya. Tapi baru beberapa langkah seorang praetorian berteriak kearahnya. Pangeran!, pangeran Caesar! raja meminta Anda agar segera kembali ke istana Mendengar itu semua orang melirik ke arah seorang bocah berjubah yang tengah berjalan menjauhi kerumunan. Caesar bertingkah seolah-olah orang yang dimaksudka itu bukan dirinya, Ia melangkah perlahan menjauhi kerumunan. Tapi ia mendengan suara langkah kuda yang semakin cepat menuju kearahnya. Praetorian! Kejar pangeran! Kita harus membawanya pukkang ke istana Ia mulai berlari, para praetorian mulai mengejarnya. Caesar belari melewati lorong-lorong sempit berharap Ia bisa mengecoh para Praetorian itu, tetapi di setiap ujung lorong yang Ia lalui ia selalu dihadang oleh seorang praetorian. Tapi Caesar tidak kehilagan akal Ia langsung berbelok ke arah lorong lainnya, sampai pada satu lorong yang ia masuki Ia tidak menemukan adanya alan keluar.

sial, jalan buntu cepat! Lewat sini seorang anak ppengemis yang Ia beri koiin emas tadi menarik lengannya dan membawanya masuk ke sebuah gubuk kecil yang tidak tampak dari luar. Mereka bersembunyi di dalam gubuk itu. Diam tanpa surana, sampai para praetorian mulai mencari ke tempat lain. ada apa sebenarnya? Mengapa mereka mengejarmu? anak itu bertanya kepada Caesar. Pada awalnya Caesar ragu untuk menjawab pertanyaa anak

itu. Tapi Ia melihat keluguan di mata bocah kecil yang baru saja menolongnya itu. Caesar membuka jubahnya dan mulai berbicara aku pangeran Caesar kau pangeran Caesar? suara anak itu memekik tinggi menAndakan ia begitu tterkejut. Caesar langsung menutup mulut anak itu agar suaranya tidak menarik perhatian para praetorian yang belum terlalu jauh. sshhht. Jangan ribut, aku tahu ini aneh tapi... aku sangan ingin melihat dunial luar. tapi kenapa kau ingin kabur dari istana? Dii sanakan sangat nyaman? di sana memang sangat nyaman. Tapi selama ini aku hanya di perbolehkan berada di istana. Aku sudah sangat bosan dengan keadaan ini. Aku ingin melihat dunia luar yang lebih luas oh ia kita belum berkenalan, namakku Alexandre. Panggil saja aku Alex Alex mengulurkan tangannya dan disambut degan baik oleh Caesar.

Caesar tepatnya Julio Caesar Melihat keadaan sudah aman mereka keluar dari tempat persembunyian mereka. Agar caesar tidak dikenali alex menukar jubah Caesar dengan jubahnya yang sangat tidak menampakkan kalau yang mengenakannya itu adalah Caesar. Mereka menghabiskan waktu berdua bermain dan berkeliling di sekitar kota. Malam harinya Caesar kembali ke istana dengan mengendap-endap masuk melalui jendela kamarnya karena semua pintu dijaga ketat oleh beberapa orang praetorian. Keesokan harinya Caesar mendapat omelan bertubi-tubi dari ayah dan ibunya. Caesar hanya terdiam. Setelah keduanya selesai dengan omelan mereka Caesar angkat bicara. Ia menbgutarangan keinginannya untuk mandiri dan bebas menentukan hidupnya sendiri. Ia bercerita tentang apa yang dialaminya selama 12 tahun di istana. Ia juga bercerita tentang apa-apa yag ditemuinya selama ia berkeliling di kota. Pada akhirnya Caesar berhasil meluluhkan hati kedua orang tuanya dan akhirnya menguzinkan Caesar untuk berbaur dengan dunia luar. Setelah tiu, caesar lebih sering menghabiskan waktunya bersama masyarakat, dan tentunya dengan Alex. Begitulah cerita persahabatan antara keduanya dimulai. Hingga pada akhirnya Caesar menggantikan Ayahnya pada usia 24 tahun dan Alex menjabat sebagai panglima tertinggi dan kepercayaan Caesar. *** Alex! ya tuanku? apa menurutmu apa yang sudah kulakukan ini sudah benar? apa maksud Anda?
9

menaklukkan daerah utara... Alex terdiam sejenak lalu kembali bicara 8 tahun perjuangan, menurutku tidak ada yang salah dengan penaklukkan yang kita lakukan, karena pada dasarnya kita tidak datang untuk menghancurkan mereka dan mereka semua telah bersedia patuh kapada parintahmu Yang Mulia. aku hanya keseriusannya. kalau begitu izinkkan aku membawa pasukan untuk tidak ingin ada kerajaan lain yang mengancam

kesejahteraan kerajaan kita tangan caesar mengepal menAndakan

menaklukkan daerah barat! Alex berlutut seperti ketika Ia sedang berbicara di depan singgasana istana. baiklah kalau begitu. Persiapkan pasukanmu. Kita akan

bergerak 2 bulan lagi. Alex lalu memohon diri. Caesar mengutus para Equits Legati

(pasukan pengintai) dan mengirimkan pesan kepada wilayah barat bahwa Romawi akan datang untuk menaklukkan mereka. Kali ini Alex membawa pasukkan kelas berat seperti Equits Imperatoris (Pasukan garis terdepan romawi untuk menghancurkan blokade pertahannan lawan), Equits Caesaris (pasukan berkuda kelas terberat yang bertugas mengahcurhan pasukan infranti dan mengawal para senator) dan para Senator (orang romawi yang memiliki kecakapan berbicara yang dapat meyakinkan penduduk lawan untuk bergabung dengan kerajaan Romawi) beserta infranti Andalan mereka Imperian untuk menaklukkan wilayah barat. Tidak perlu waktu lama bagi Alex dengan pasukan tersebut

untuk menaklukkan daerah barat terlebih banyak kerajaan yang

10

menyerah tanpa syarat kepada Romawi kecuali Britania Raya karena Romawi memiliki hubungan persekutuan dengan Britania Raya. Setelah 13 tahun pasukan Romawi terus berusaha mengausai seluruh wilayah barat. Akhirnya, Romawi pulang dengan kemenangang besar meski harus kehilangan banyak prajurit selama perang. Meskipun Romawi kehilangan dua Jendral besar yang telah banyak berjasa bagi Romawi. Jendral Marco dan Peruzzi gugur di medan perang setelah 60 tahun membela Romawi. Kini tiba giliran wilayah timur yang akan ditakklukkan oleh Romawi. Pertempuran di wilayah timur sedikit lebih menyulitkan dibanding dengan pertempuran melawan wilayah barat dan utara. Pasukan-ppasukan wilayah timur terkenal dengan keberanian mereka untuk bertempur habis-habisan. Jendral Paris, Hector, Spyros dan Jendral muda Perseus gugur dalam pertempuran. Namun Romawi masih lawan yang terlalu tangguh untuk dikalahkan. Penaklukkan terakhir mamakan waktu 16 tahun. Walaupun kehilangan hampir separuh dari pasukan yang terus dikirim, Romawi berhasil menundukkan wilayah timur. Dengan ini seluruh wilayah eropa telah tunduk di bawah kekuasaan Romawi. *** Alexandre membawa para tawanan perang untuk di eksekusi di lapangan eksekusi. Saat itu Julio Caesar tengah berbincang-bincang dengan Alexandre. hari ini aku sangat senang Alex.. aku turut senang jika Anda senga Yang Mulia Aku bangga denganmu Alex. Berkatmu aku bisa menjadi penguasa atas seluruh daratan eropa

11

Caesar dan Alex tertawa bersama. tiba-tiba seorang tawanan perangg yang tengah diseret menuju lapangan eksekusi mendengar perbincangan antara Caesar dan Alex, Ia lalu berteriak. Kau terlalu sombong Caesar! Terlalu sombong!. Kau pikir kerajaanmu kau temui. hei kau! Apa yang kau maksudkan hah? Alex melompat turun dari lantai dua dan langsung mencengkram leher tawanan itu. hehehe.. tawana itu ttersenyum melihat ekspresi Alex kenapa tersenyum. Tawanan itu kembali diseret menuju lapangan eksekusi. Tibatiba ia berteliak lagi. PERSIA hahaha.. kau belum menaklukkan PERSIA *** kau tertawa hah? Apa yang kau maksudkan? Alex telah berkuasa sepenuhnya? Hahaha, kau bodoh Caesar!!! Kau melewatkan suatu kekuatan besar yang belum pernah

semakin geram dengan tawanan itu. Tapi tawanan itu hanya

12

Pencarian

Setelah insiden di halaman istana. Caesar merasa sangat tersinggung. Ia jadi sangat terbakar akab emosi akibat perkataa tawanan perang itu. Pikirannya menjadi kacau, Ia tidak bisa tidur tenang. Akhirnya Ia mengutus semua Equits Legati Andalannya untuk mencari tahu tentang keberadaan kerjaan Persia ini. Pada awalnya Caesar berpikir bahwa persia yang dimaksudkan ada di wilayah eropa. Semua equits legati Andalannya dikirim ke semua penjuru untuk mencari keberadaan persia ini. Namun Cesar disulitkan dengan luasnya wilayah eropa yang akan dijelleljahi ini. Sebulan berlalu, belum ada kabar tentang persia. Caesar masih berusaha untuk sabar menunggu. Setiap hari Caesar lebih banyak menghabiskan waktu di dalam ruang kerjanya, mondar-mandir sambil mengunggu kabar tentang persia ini. Hari demi hari ia lalui dengan beban pikirang yang sangat membebaninya. Alex! Caesar berjalan ke arah Alex yang kebetulan lewat di depan ruang kerjanya.
13

ya Tuanku? apa sudah ada kabar dari para pengintai? Caesar berbicara dengan nada gelisah. belum Tuaku, selama sebulan ini belum ada satupun laporan mengenai persia ahh sial Caesar mulai kkesal lalu lanjut berbicara aku sudah semaki gelisah dengan keadaan ini alex Caesar menghela nafas dan mengusap kepalanya layaknya orang yang sedang gelisah. sebaiknya tuan istiraht saja dulu, nanti jika ada berita, Tuan akan kukabari Caesar menghela nafas. baiklah kalau begitu, lanjutka pekerjaanmu Alex! baik Tuan Alex undur diri dan melanjutkan pekerjaannya. Dua bulan telah berlalu. Namun belum ada kabar sama sekali mengenai persia. Caesar semakin gelisah, Ia terus mengirim pasukan-pasukannya untuk mencari keberadaan persia. Bulan demi bulan berganti, masih belum ada kabar dari para pengintai yang ditugaskan mengenai persia. Kegelisahan Caesar semakin membuatnya sulit berpikir, semakun lama Ia semakin bertingkah seolah-olah Ia bukan seorang raja. Hingga pada akhirnya Caesar terkena stroke dan meninggal seminggu setelahnya. Sebelum meninggal Caesar sempat menyuruh sekretarisnya ntuk menuliska wasiat terakhirnya untuk anak satu-satuya, Syrus. Wasiat itu berisikan penyerahan kekuasaan kepada ahli warisnya yaitu Syrus Caesar untuk menjabat sebagai Raja Rimawi menggantikan Jukio Caesar setelah Ia meninggal.
14

Surat wasiat itu dikirim langsung oleh orang paling dipercaya oleh Julio Caesar, Alexandre langsung kepada Syrus yang baru saja menyelesaikan pendidikannya di Britania Raya. Syrus tentu saja sangat terkejut dengan kematian Ayahnya. Sepengetahuan Syrus, Ayahnya adalah seorang Raja yang sangat menjaga kesehtannya. Terlebih karena Julio Caesar adalah mantan Panglima terbaik Romawi sebelum menjadi Raja. Di dalam kereta menuju perjalanan pulang Syrus menanyakan penyebab kematian Ayahnya kepada Alex. Paman Alex (begitu panggilan akrab Syrus kepada Alex yang dianggap sudah seperti pamannya sendiri)! Aku ingin tahu, apa yang terjadi kepada Ayahaku sebenarnya Ayahmu terserabng stroke STROKE ? bagai mana bisa Ayahku terserang stroke. Seingatku dia sangat tenang dalam berpikir Syrus terkejut mendengar penuturan Alex. ya, dia terserang stroke. Aku juga tidak begitu mengerti, tapi ini berawal ketika kami sedang merayakan kemenangan kami di istana. Kami sedang berbincang-bincang, namun perbincangan kami terpotong dihadapi oleh teriakan suatu seorang kekuatan tawanan yang perang bisa yang akan dieksekusi. Dia berkata bahwa masih ada suatu kekuatan yang belum Ayahmu, menghabcurkan perjuangan selam 37 tahun yang telah kami peroleh. Alex berhenti sebentar, menghela nafas lalu lanjut bercerita. tawanan itu kemudian meneriakkan nama kerajaan persia. Sejak saat itu Ayahmu menggerakkan semua pasukan pengintai untuk mencari jejak keberadaan persia. Sudah hampi setahun kami mencari keberadaan kerajaan persia ini, namun tak kunjung ada kabar. Alam kelamaan Ayhamu semakin gelisah dengan keadaan ini,

15

Dia mulai tidah bisa berpikir sehat. Pikirannya dikuasai ambisi untuk menemukan Kerajaan persia. Sebagai seorang shabat dekatnya, aku sudah berusaha untuk menasehatinya tapi dia tidak mendengarkanku. Pikirannya semakin kacau hingga pada akhirnya Ayahmu terserang stroke dan menghembuska nafas terakhirnya seminggu kemudian. Mendengar penuturan Alex, Syrus hanya bisa terdiam. Dalam hati Syrus menangis menyesali dirinya, yang tidak sempat melihat Ayahnya disaat terakhir hanya karena Ia sibuk dengan urusannya sendiri. Bukannya berusaha melanjutkan apa yang dilakukan Ayahnya, Syrus malah berpikir bahwa pencarian itu sia-sia saja. Ia menganggap apa yang dicari Ayahnya itu sebenarnya tidak ada, malainkan hanya bualan tawanan itu saja. Tapi kini Syrus adalah raja baru Romawi, dan seluruh nasib Romawi ada di tangan Syrus. ***

16

Era Baru

Setelah

kematian

Ayahnya,

Syrus

Caesar

naik

tahta

menggantikan mendiang Ayahnya. Syrus adalah seorang pemuda yang pAndai, dia telah menimba ilmu di berbagai negara. Syrus adalah yang terbaik dalam memikirkan langkah-langkah yang harus diambil namun Syrus memiliki sifat buruk yang tidak pernah berubah, yaitu Ia selalu memaksakan keinginannya. Di istana, tempat Syrus Caesar dilantik secara resmi oleh Paulus Agung. Syrus berikrar bahwa Syrus akan membawa Romawi menuju masa kejayaan yang sebenarnya. Walaupun Syrus masih muda, tidak ada yang meragukan kemampuan Syrus dalam memimpin Romawi. *** Pada awal pemerintahannya Syrus tidak langsung aktif

mengurusi setiap bidang, pertama dia membaca semua laporan terbaru untuk mengetahui semua keadaan dan perkembangan kerajaan. Sehari penuh Ia habiskan untuk membaca semaa laporan selama seminggu sebelum Ia
17

dilantik.

Mulai

dari

laporan

perekonomian, keadaan politik, kemiliteran, hingga pada laporan keluhan-keluhan masyarakat. Saat tengah membaca laporan, perhatian Syrus terpusat pada suatu laporan mengenai daerah kakuasaan romawi dan keadaan militer. Dalam laporan dikatakan bahwa Romawi telah menguasai seluruh daratan eropa. Syrus lalu memutuskan untuk memperkuat kekuatan muliter dengan membangun pusat-pusat komando disetiap daerah kekuasaan romawi dan memdirikan perkampungan baru dengan tujuan mengingkatkan jumlah jumlah pasukan juga bertambah. Di depan para dewan, Syrus mengungkapkan hasil penduduk dan sehingga

pemikirannya setelah membaca laporan-laporan selama seminggu. Syrus berbicara di depan para dewan dengan retorika yang sangat baik, bahkan para dewan tidak mengkritik sama sekali seolah-olah mereka tersihir oleh kekuatan retorika Syrus. Kepercayaan dewan terhadap Syrus semakin meningkat. Di akhir pertemuan Syrus menutu pertemuan dengan kalimat Hari ini, di bawah kepemimpinanku. Kita akan memulai era baru, era Romawi ***

18

Ambisi

Pada awal masa pemerintahannya, Syrus selalu berpikir tentang rencana ke depan. Segala tindakannya Ia pikirkan dengan begitu logis. Segala bidang diperhatikannya, tapi Syrus memiliki perhatian khusus terhadap bidang militer. Syrus adalah seorang pemuda pemikir yang hebat, ketika Ia resmi menjadi seorang raja, Ia sudah mulai memikirkan langkahlangkah yang akan Ia tempuh dalam bidang militer. Hebatnya, Syrus telah menyiapkan rencana untuk 30 tahun kedepan. Rencana awal Syrus adalah menuntaskan gangguan-gangguan dari para penduduk pribumi daerah yang ditaklukkan Romawi. Syrus sudah memperhitungkan dan memperkirakan waktu yang dibutuhkan dengan keadaan militer yang ada saat itu, setelah itu Syrus akan menjalankan program migrasi bagi ke daerah-daerah yang di taklukkan dan membangun perkampungan dan legion-legion (pusat komando pasukan tiap daerah) dan menghimpun kekuatan militer

19

yang jauh lebih besar. Dan jika semua itu berhasil, maka tidak diragukan lagi Romawi akan berdiri tanpa ada halangan lagi. Hanya dalam kurun waktu kurang dari 20 tahun, Syrus berhasil mewujudkan rencananya, populasi Romawi meningkat dengan drastis, begitu pula dengan jumlah terntara yang dimiliki dari yang dulunya hanya asmpai 15.000 prajurit kini telah mencapa ratusan ribu bahkan jutaan prajurit yang siap menerima tugas kapan saja. Pada awlanya Syrus merencanakan ini semua untuk menjamin kesejahteraan Romawi. Namun melihat kekuatan yang berhasil dihimpun Romawi, timbul suatu pikiran dalam benaknya. Ini tidak hanya cukup untuk mempertahankan kerajaan tapi juga cukup untuk membuat seluruh dunia berada dibawah kekuasaan Romawi. Kini Syrus menjadi ancaman besar bagi seluruh kerajaan di

dunia yang belum tunduk di bawah kekuasaan Romawi. Karena kini Syrus telah dikuasai oleh ambisi untuk menguasai seluruh dunia. *** 21 tahun Syrus memerintah, rencananya berjalan lancar. Pada awalnya rencana itu diperuntukkan untuk menjaga keamanan daerah-daerah kekuasaan Romawi. Namun hal itu tidak membuat raja-raja dari kerajaan lain senang dengan prestasi Syrus. Mereka menganggap Syrus berencana menghancurkan mereka. Namun hanya dengan kekuatan militer mereka tidak bisa menekan Syrus. Lalu para raja dari luar eropa memutuskan hubungan dari segala aspek dengan Romawi. Sistem perekonomian Romawi tersendat dan akan menyebabkan terjadina krisis di Romawi. Syrus muali geram dengan semua ini. Lalu Syrus berencana menghancurkan semua kerajaan yang meenentangnya. Syrus akan dimulai dengan menaklukkan Afrika yag saat itu merupakan penentang paling keras. Pada tahun 971 M, Syrus mengerakkan

20

pasukannya ke seluruh pantai utara Afrika. Syrus terus mengirim pasukan penghancur Dan walaupun 5 terik negara padang bagian pasir utara sangat Afrika menghalangi. akhirnya

(Mesir,Libia,Tunisia,Algeria dan Maroko) jatuh ke tangan Romawi. Tahun 977 M, Afrika bagian tengah juga jatuh ke tanangan Romawi. Dan pada tahun 981 M, seluruh Afrika telah berhasil dikuasai sepenuhnya. Setelah menghilagkan semua penentangnya di Afrika, Syrus berasumsi bahwa dengan kekuatan Romawi sekarang, Romawi bisa menaklukkan seluruh kerajaan di setiap benua. Syrus mulai terbakar ambisi untuk menguasai seluruh dunia. Selama barat 10 tahun telah berikutnya berhasil Syrus terus menggerakkan sukses

pasukan penakluknya ke arah barat. Dan mengklaim bahwa benua (Amerika) dikuasai setelah menghancurkan suku Maya dan Inca. Sukses menguasai Eropa, Afrika dan Amerika. Syrus masih belum merasa puas. Namun Syrus masih cukup tenang untuk tidak sembarangan menyerbu tanpa mengetahui daerah tujuan. Syrus lalu mengirim ratusan Equits legati untuk mencari informasi tentang kerajaan-kerajaan di daerah timur yang belum di dihancurkan. Kini niat Syrus bukan lagi untuk menguasai melainkan untuk menghancurkan penguasa dunia. *** semua kerajaan-kerajaan yang tidak memiliki hubungan persekutuan dengan Roawi dan membuat Romawi sebagai

21

Berita Mengejutkan

Syrus telah membuat sejarah baru dalam sejarah para raja yang pernah memerintah Romawi, dan mencatatkan dirinya sebagai raja dengan prestasi paling gemilang dengan membawa Romawi ke puncak kekuasaan dunia. Syrus mengistirahatkan prajuritnya selama sebulan. Menunggu laopan dari para pengintai yang dikirim. Selama sebulan itu Romawi terus menghimpun kekuatan untuk misi selanjutnya. Mereka hanya perlu menunggu perintah dan mereka siap bergerak. Minggu pertama laporan yang datang mengatakan bahwa di daerah yang mereka jelajahi selama seminggu mereka hanya menemukan sisa-sisa perkampungan yang telah diserang romawi. Syrus tersenyum puas membaca laporan itu. Minggu kedua, tetap laporan yang tidak jauh berbeda. Dalam seminggu Syrus menerima setidaknya 50 surat laporan dari para pengintai yang dikirim melalui beberapa ekor burung elang

22

yang memang dilatih khusus untuk mengantarkan pesan dari para pengintai ke istana dan kembali kepada si pengintai. Minggu ke tiga, masih laoparan yang hampir sama namun kali ini Syrus baru menerima 49 laporan. Dan semua itu masih laporan yang sama. Syrus mulai merasa bosan, dan mulai menggerutu. Ia mulai tidak sabar menunggu. Di tengah kegelisahannya, Syrus dikejutkan oleh kedatang seekor elang dengan sebuah gulungan kertas dalam cengkramannya. Gulungan itu di jatuhkan tepat di atas tangan Syrus, lalu alang itu terbang kembali ke tuannya. Syrus membuka gulungan itu. Matanya terbelalak membaca laporan itu. Dalam laporan itu sipengintai melaporkan bahwa ada sebuah kerajaan di perbatasan eropa yang tidak tunduk pada Romawi dan memiliki bala tentara yang bisa menandingi kekuatan Romawi. Dari hasil pengintaian Ia berhasil mendapatkan nama kerajaan itu PERSIA. Dalam pengintaiannya, Ia tertangkap namun sempat melepaskan elang pembawa pesan. Di akhir laporan si pengintai memperingati Syrus agar keluarganya diberi tunjangan dan agar Syrus berhati-hati dengan mereka. Kali ini emosi Syrus benar-benar meledak, Ia teringat dengan sebuah nama yang telah membunuh Ayahnya. Tanpa mencari tahu lebih dalam lagi Ia langsung memerintahkan Alexandre untuk mempersiapkan pasukan untuk menghancurkan Persia. Dan kali ini Alex benar-benar tidak bisa menolak perintah langsung ini. Saat Syrus masih dalam mas pendidikannya, Ia tidak pernah menemukan satupun sumber yang menjelaskan tentang kerajaan dan budaya timur. Saat itu wilayah timur sangat menutup diri dari budaya barat. Sehingga tidak ada laporan sejarah mengenai kerajaan timur seperti Persia yang diketahui oleh Syrus. Pikiran Syrus dikacaukan dengan kenangan buruk tentang Ayahnya yang Stroke hanya karena

23

frustasi

tidak

dapat

menemukan

Persia.

Kini

Syrus

ingin

menyelesaikan apa yang diinginkan Ayahnya.

***

24

Serangan Penuh

Pagi hari pada tahun 992 M, pasukan romawi bersiap untuk memulai serangan terbesar yang pernah dilakukan Romawi dalam catatan sejarah. Romawi akan membawa 900.000 prajurit, hampir separuh dari jumlah seluruh prajurit Romawi di seluruh daerah kekuasaannya. Alexabdre mempersiapkan 900.000 pasukan yang terdiri dari 300.000 pasukan berkuda untuk membongkar blokade musuh, 400.000 imperian untuk pertempuran medan darat dan 200.000 armada laut untuk serangan dari tepi pantai dipimpin oleh Achilles dan Boagrius. Dengan pasukan sebesar ini, Syrus yakin bisa menghancurkan Persia dengan sekali serangan. Dalam sejarah peperangan belum ada satupun kerajaan yang pernah memiliki jumlah prajurit sebanyak ini dalam peperangan. Bahkan dinasti Wei di china yang terkenal dengan jumlah pasukannyapun tidak mampu melebihi kekuatan Romawi di bawah kepimpinan Syrus.

25

Syrus ingin memberikan serangan kejutan pada Persia tanpa memberikan peringatan sebelumnya. Pada awal musim gugur, Syrus memberangkatkan pasukannya dengan dipimpin oleh Alexandre sebagai jendral tertinggi. Namun tanpa di sadari seorang anak pedagang menyaksikan persiapan pasukan itu dan memberi tahukan teman-temannya, hingga berita itu sampai di telingan Saladin, Raja Persia saat itu. Namun Saladin tidak begitu khawatir karena Ia tahu Romawi masih belum tahu betul tentang lawan mereka nanti. Persia memiliki sejumlah parukan elit yang sangat terlatih dan hanya bergerak dalam kondisi kritis. Namun kali ini Persia akan menggunakan mereka sebagai senjata pemungkas mereka menghadi Romawi nanti. Di samping itu mereka masih memiliki waktu 19 hari sebelum pasukan Romawi tiba. Dan mereka akan siap untuk memberikan kejutan pada Romawi. *** Pasukan Romawi bergerak ke arah timur laut melewati Austria, Hungaria, Slovakia, ukraina, lalu melewati perbatasan Rusia dan masuk ke wilayah selatan Persia. Serangan dua arah ini bertujuan untuk mengepung Persia. Strategi ini sudah terbukti sangat efektif seperti yang mereka lalukan saat menaklukkan kerajaan Spanyol yang terkenal dengan Armada Lautnya. Romawi menyerang Spanyol dengan dengan Armada Lautnya, saat armada laut Spanyol tengah sibuk bertempur di Laut dan menjaga garis pantai, pasukan darat Romawi masuk menyerbu dan Persia bagian utara. Sementara itu Armada laut Romawi bergerak ke arah barat lalu memutari Afrika menuju pantai

26

berhasil menguasai Spanyol secara keseluruhan. Sekarang mereka akan melakukan hal yang sama terhadap Persia. Di perbatasan Ukraina, pasukan Romawi beristirahat dan mendirikan Camp. Di camp tersebut pasukan Romawi yang dipimpin Alexandre menyusu kembali rencana penyerangan. Di tenda utama Alex dan beberapa jendral lainnya berkumpul untuk mendengarkan rencana yang telah disusun Alex. Alexandre akan menunggu waktu yang tepat untuk bergerak agar mereka bisa sampai tepat waktu saat armada laut Romawi sampai di pantai selatan Persia. Saat itulah pasukan darat Romawi akan masuk menggempur persia. Alex mengirimkan pesan yang berisi perintah kepada Achilles menggempur garis pantai dan tidak bergerak memasuki kota sebelum diperintahkan, itu untuk menarik perhatian musuh dan menyibukkan mereka. *** Setelah tiga minggu perjalanan, armada laut Romawi sampai di garis pantai Persia. Saat fajar mulai menyingsing dan tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu pada pihak musuh, armada laut Romawi langsung melakukan serangan persia. Sebelum armada laut Romawi mencapai pantai, 50 kapal perang Persia muncul dari balik batu karang besar, 100 meter dari tepi pantai untuk menghadang kapal-kapal perang Romawi. 1000 kapal perang romawi hanya disambut dengan 50 kapal perang Persia, tentu saja kemenangan ada di tangan Romawi dengan jumlah armada laut yang jauh lebih banyak. Namun Achilles salah di sepanjang garis pantai

27

kaprah, 50 kapal perang persia mampu merepotkan armada laut Romawi. 50 kapal perang itu memberikan perlawanan yang sengit. Butuh waktu sehari penuh bagi armada laut Romawi untuk mengalahkankan ke 50 kapal Persia tersebut dan kehilangan setidaknya 70 kapal perang dan 2000 prajurit Romawi gugur dalam pertempuran medan laut itu. Dan akhirnya saat matahari muali tenggelam kapal perang terakhir dari Persia berhasil ditenggelamkan dan pertempuran medan laut dimenangkan Romawi. Terbawa suasana kemenangan tidak ada yang menyadari rencana yang ada dibalik ke-50 kapal perang yang menghadang mereka. Di balik itu semua, Persia juga menyimpan kejutan untuk pasukan Romawi, mereka hanya perlu menunggu waktu yang tepat untuk memberikan kejutan itu. *** Berhasil menduduki pantai selatan Persia, pasukan Romawi langsung membentuk sebuah garis pertahanan untuk mempertahankan garis pantai dan mengirimkan pesan kepada Alexandre di camp peristirahatan bahwa garis pantai telah berhasil mereka duduki. Setelah menerima laporan dari Achilles, Alexandre langsung memerintahkan pasukannya bersiap untuk serbuan ke pusat kerajaan Persia saat fajar nanti. Saat matahari mulai nampak, Pasukan Romawi langsung membentuk formasi. Equits Caesaris bergerak di barisan paling depan untuk membongkar formasi ataupun blokade yang dibentuk oleh pasukan lawan ataupun melawan pasukan berkuda lawan. Dibarisan kedua Equits Imperatoris siap untuk menghancurkan pasukan infranti lawan karena mereka memeng dilatih untuk menghancurkan pasukan

28

infranti. Dan di barisan berikutnya Imperian siap untuk menuntaskan serangan. Formasi ini sangat efektif dalam setiap peperangan karena Dan

setiap barisan pasukan memiliki kelebihan masing-masing. kemungkinan kehilangan banyak prajurit.

formasi ini selalu berhasik di setiap pertempuran dan memperkecil

Sebelumnya di camp Persia, Rustam Al-Furqan mendapatkan informasi mengenai formasi pasukan yang akan digunakan Romawi, lalu Ia mengumpulkan para Jenderalnya dan menjelaskan rencananya untuk menahan gempuran Romawi yang jelas memiliki jumlah pasukan yang lebih besar. Rustam meenyusun formasi barisan berdasarkan informasi mengenai formasi barisan Romawi. Di barisan depan, Rustam Al-Furqan menempatkan pasukan pertahanan berkuda yang mereka sebut Paladin, dengan tameng besar dan kuat untuk menahan serangan baris depan Romawi. Dan di barisan berikutnya Ia memasang Phalanks, pasukan pertahanan bertombak panjang untuk menahan melawan gempuran pasukan berkuda Romawi. Dan di barisan berikutnya Ia menempatkan Haeduan dan Theuthates pasukan penyerang berkuda dengan kekuatan penuh, akan menghancurkan pasukan infranti Romawi, dan di barisan paling belakang Swordsman dengan pedang yang panjang bertugas menuntaskan peperangan. Setelah mendapat berita bahwa armada laut Romawi berhasil menduduki garis pantai Persia, Rustam memerintahkan para Jenderalnya agar segera mempersiapkan pasukannya di depan gerbang kerajaan dan bersiap menyambut kedatangan pasukan Romawi saat fajar besok. ***

29

Matahari sudah nampak seutuhnya di atas bukit, Alexandre memberi komando pada pasukannya untuk mulai bergerak. Di depan pintu gerbang Persia, pasukan Persia sudah menunggu kedatangan pasukan Romawi. Di depan gerbang pasukan Persia membentuk formasi seperti berlawanan dengan formasi yang sudah di susun oleh Rustam. Alex melihat formasi ini akan mengunggulkan pasukannya, Ia langsung memberi perintah kepada pasukannya untuk maju. Bersamaan dengan itu, Rustam Al-Furqan juga memberi perintah untuk maju. Pasukan Romawi bergerak berdasarkan berisan yang sudah di atur. Pasukan Persia juga bergerak maju. Ketika kedua belah pihak hampir bertemu, pasukan pertahanan berkuda Persia tiba-tiba langsung menyusul dari belakang dengan kecepatan tinggi menutupi pAndangan pasukan berkuda Romawi terhadap pasukan di belakang dan langsung menghantam pasukan berkuda Romawi dengan tameng besar dan berat. Hantaman pertama berhasil menjatuhkan hampir separuh dari pasukan berkuda Romawi. Pabrisan Paladin dengan tameng besarnya terus menerobos barisan-barisan pasukan Romawi. Dan selanjutnya Phalanks maju menyerang barisan pasukan berkuda Romawi yang sudah terbongkar dan dengan cepat pasukan Haeduan, Theuthates, dan Swordsman bergerak ke depan menyerang pasukan infranti Romawi. Banyak korban berjatuhan, baik dari pihak Romawi maupun Persia. Pertempuran sengit terus berlangsung hingga sore hari. Romawi masih belum mampu menerobos pertahanan Persia. Formasi Paladin dan Phalanks sangat efektif dalam bertahan, namun jumlah pasukan yang jauh lebih banyak membuat Romawi lebih unggul, namun semangat juang pasukan Persia membuat mereka mampu bertahan dari serangan bertubi-tubi Romawi. Kedua kubu saling

30

serang-menyerang

hingga

matahari

terbenam.

Pertempuran

di

lapangan terbuka dihentikan karena sudah menjelang malam dan akan di lanjutkan besok. Pasukan Romawi mundur kembali ke camp mereka di

perbatasan Ukraina dan pasukan Persia kembali ke kerajaan. Rencana Rustam berhasil, saatnya untuk menggunakan kartu As. Saat pasukan Romawi bergerak mundur, Persia menyiapkan kartu As mereka untuk memukul mundur Romawi. Tengah malam saat para prajurit Romawi tengah beristirahat, Persia akan mengirim para Assassin ke Camp Romawi. Mereka (para Assassin) adalah prajurit elit Persia yang dilatih khusus dan dirahasiakan keadaannya. Mereka hanya di kirim saat malam sudah larut. Mereka adalah pasukan pembunuh profesional yang selalu menyisakan misteri dari setiap pergerakan mereka. ***

31

Flash Back Paman Hakim

Sebelum Saladin memerintah, Persia di pimpin oleh Ayahku, seorang Raja yang terkenal sangat adil dan dermawan. Salim AlGhanni namanya. Aku adalah anak pertama dari dua bersaudara. Namaku Malik Bin Salim dan adik perempuanku bernama Sarah Binti Salim. Sebagai anak Raja, Aku selalu diperlakukan istimewa. Aku mendapat semua pelayanan terbaik. Aku di sekolahkan di sekolah terbaik dengan guru terbaik saat itu. namun saat aku berumur 12 tahun, aku dikirim Ayahku ke rumah pamanku di pinggiran kota yang jauh dari pusat kota. Saat itu perang sedang berkecamuk. Para pemberontah dari india melakukan penyerangan dipimpin oleh Saudara Ayahku, Bakhri. Dia marah karena Umar, raja sebelumnya sekaligus kakekku memilih Ayahku sebagai pewaris tahta kerajaan. Lalu Bakhripun pergi meninggalkan kerajaan dengan penuh amarah, dan menghilang entah kemana.

32

Ayahku memutuskan untuk memintah pamanku Hakim untuk melatihku. Aku setuju saja. Lalu aku berangkat dengan menggunakan kereta kuda tercepat di kerajaan. Aku yang saat itu masih sangat muda, agak sulit untuk memahami apa yang terjadi sebenarnya. Di dalam kereta aku hanya terdiam. Pikiranku melayang entah kemana. Aku teringat saat aku berlibur di desa bersama Pamanku. Aku mulai terbuai dengan enangan indah masa kecilku tanpa aku sadari masalah sebenarnya yang menimpa Ayahku sehingga aku diminta untuk tinggal di rumah Pamanku. Sehari perjalanan membuat tubuhku lelah, walaupun aku hanya duduk saja di dalam kereta. Saat matahari mulai terbenam, aku tiba di depan pintu pagar rumah Pamanku. Aku di sambut dengan senyum hangat dan sebuah pelukan dari Halimah, bibiku. Mereka sangat menyayangiku terlebih karena mereka tidak memiliki anak. Pamanku berprofesi sebagai seorang petani gandum dan

peternak sapi dan domba dibantu isterinya. Ia memiliki ladang gandum yang luas beserta dengan kAndang ternak dan lahan untuk ternaknya mencari udara segar. Setelah seleai melepas rindu, aku dipersilahkan masuk. Bibi Halimah untukku. Selesai meletakkan barang, kami makan malam bersama di ruang tengah. Di tengah makan malam, pamanku mulai bercerita tentang kenangan lama kami saat aku masih kecil dan beberapa halhal menarik yang akan Ia tunjukkan padaku. Keesokan harinya pamanku mengajak aku untuk untuk melihatlihat kAndang trernaknya. Aku selalu suka ketika aku diajak untuk memeras susu sapi ataupun kejar-kejaran dengan beberapa ekor menunjukkan sebuah kamar kosong yang memang dipersiapkan untukku. Tidak terlalu bagus tapi sudah sangat cukup

33

ayam. Yah, walaupun aku belum pernah berhasil menangkap satu ayampun tapi aku senang dibanding ketika aku di istana, aku tidak punya teman untuk di ajak bermain. Aku membantu pamanku mengeluarkan sapi-sapi dan dombadomba dari kAndangnya ke lapangan terbuka. Sehari ini, aku merasa sangat bebas. Menjadi seorang gembala ternyata tidak seburuk yang aku kira. Keesokan harinya, aku di ajak Pamanku ke sebuah gua di kaki bukit dekat rumah. Aku masuk bersama Pamanku. Di salam gua, aku dibuat takjub dengan pemAndangan yang kulihat. Dalam gua itu ada sebuah ruang yang agak luas, lebih luas dari rumah paman. Aku melihat sekeliling, ada sebuah air terjun yang sangat indah ditambah dengan aanya stalakmit dan stalaktit yang turut meghiasi dinding atas gua itu. Lalu Paman Hakim menarik tanganku dan membawa aku berjalan di tepi air terjun dan masuk ke sebuah ruang di balik air terjun. Aku lebih terkejut lagi dengan apa yang kulihat. Ruangan itu agak luas seperti sebuah toko senjata di pusat kota bahkan mungkin lebih lengkap. Ruangan itu penuh dengan lemari-lemari yang berisi berbagai macam senjata. Hampir semua senjata ada, hanya yang berjenis senjata berat saja yang tidak ada di ruangan itu. Belum selesai aku dari keterpakuanku pada senjata-senjata itu, Pamanku mulai bicara. semua senjata ini adalah milikku, aku senang

menggunakannya saat masih muda dia mengatakannya sambil tersenyum padaku. kau gunakan untuk apa semua senjata ini Paman?

34

itu yang akan kuceritakan padamu. Dia menghela nafas sebentar lalu bicara lagi. aku dulu adalah seorang prajurit khusus, aku bekerja untuk

kerajaan, langsung di bawah perintah Raja. Aku bertugas seperti halnya seoorang pembunuh bayaran. Aku diperintahkan untuk membunuh semua orang yang bisa membahayakan kerajaan. Aku memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan prajurit-prajurit lain. Aku bekerja secara diam-diam. Aku bisa bergerak jauh lebih cepat dari orang lain pada umumnya. Aku juga menguasai berbagai macam trik-trik untuk membunuh. Itu memberi aku kemudahan untuk menjalankan tugasku. Dulu aku tidak mengenal rasa kasih sayang ataupun belas kasihan. Aku bagaikan malaikat kematian yang siap mencabut nyawa setiap orang kapansaja. Namun semua itu berubah ketika aku bertemu dengan bibimu. Aku bertemu dengannya ketika aku mengejar seorang budak yang melarikan diri dan masuk ke rumahnya. Aku mengerjarnya dan masuk ke rumah itu, aku juga masuk tapi budak itu telah menandera seorang wanita buang senjatamu teriaknya padaku Kuambil salah satu pisauku lalu kulempar ke arah kiri. Perhatiannya teralih untuk semntara ke pisau yang kulempar itu. Aku langsung bergerak ke belakangnya, kukunci tangannya dan kutusukkan sebuah jarum panjang yang sudah kuracuni tepat ke jantungnya. Kuhempaskan tubuhnya kelantai. Llalu aku beralih ke wanita yang di sandera tadi dia begitu ketakutan melihatku membunuh budak itu. pada awalnya, aku hendak membunuh wanita itu juga. Tapi ketika aku menatap langsung ke arah matanya, aku malah terpaku melihat kecantikannya. Hatiku luluh oleh parasnya yang cantik. Bagaikan seorang bidadari yang turun dari surga. Niatku untuk membunuhnya langsung hilang begitu saja. Kusimpan kembali pisauku. Lalu ku bantu dia berdiri. Sesaat kurasaakan dia juga

35

menatap kearah mataku ketika aku menatap matanya. Dan entah kenapa raut wajah takut yang tadi terlukis di wajahnya kini berubah menjadi raut wajah senang. Lalu aku berbisik kepadanya jangan beritahu siapa-siapa.. Dia tersenyum dan mengangguk. Kupasang kembali tudung kepalaku dan dalam sekejap aku telah menghilang dari hadapannya. Sejak saat itu, aku mulai sering menemuinya. Tentunya degan penampilan biasa. Lama kelamaan kami mulai menjalin hubungan asmara. Lalu aku memutuskan untuk menikahinya, dan membangun sebuah peternakan untuk kami berdua. Pagi hari hingga sore hari aku selalu menemaninya sebagai seorang suami yang baik. Tapi di saat malam datang dan semua orang telah tertidur aku kembali menjadi seorang pembunuh yang beraksi di saat gelap. Sekarang aku sudah tua, gerakanku sudah mulai melambat. Aku memutuskan untuk berhenti. Dan disinilah aku sekarang. jadi semasa muda Paman, Paman adalah seorang pembunuh bayaran. lalu untuk apa Paman tunjukkan semua ini padaku? Ayahmu meminta aku untuk melatihmu, agar menjaga dirimu sendiri kelak. Paman akn melatihku bertarung? aku spontan bertanya kegirangan. lebih dari itu anakku, lebih dari itu kamu bisa

36

Flash Back Latihan Berat

Keesokan harinya, kami kembali ke airterjun di gua. Hari pertama, tidak ada latihan yang begitu spesial. Hanya latihan fisik, seperti push up, sit up, lari semua yang bisa menambah satamina. Hari pertama aku agak kualahan karena baru kali ini aku betul-betul melatih fisikku. Malam harinya, semua badanku terasa sakit. Hari kedua masih latihan yang sama. Pamanku bilang pertamatama aku harus melatis fisikku terlebih dahulu. Karena tanpa fisik yang baik, teknik apapun tidak akan ada gunanya. Hari demi hari berlalu, aku terus malatih fisikku. Dan semakin lama latihannya semakin berat. Merasa bahwa aku sudah bisa berlatih lebih baik lagi, aku mulai latihan menggunakan beban. Aku melakukan latihan lari mengikuti pamanku yang menunggangi kuda dengan beban diikatkan ditubuhku, dan semakin lama beban itu semakin bertambah. Ditambah dengan latihan keseimbangan tubuh diatas sebuah papan titian. Pada awlnya aku sangat kualahan, dan
37

sempat aku merasa ingin berhenti saja. Tapi asal saja Pamanku, Ia begitu lihai berbicara dan membangkitkan semangatku lagi. Sebulan penuh aku melatih fisik dan staminaku. Aku sudah mulai merasakan otot tubuhku mulai mengekar dan aku sudah tidah mudah capek lagi. Tapi Paman Hakim mengatakan bahwa aku tidak boleh puas dengan hasil latihan yang baru kuperoleh, karena aku masih bisa lebih baik lagi. Aku semakin bersemangat, kutambah porsi latihanku. Setiap hari bebang yang ditambatkan ditubuhku semakin bertambah berat, dengan itu aku bisa menambah stamina dan kecepatanku. Untuk lebih menambah kecepatanku, aku latihan lari dengan beban di ikatkan ke tubuhku. Dan agar aku bisa mencapai kecepatan maximumku, Paman Hakim melepas salah satu anjingnya yang sangat tidak suka padaku. Anjing itu langsung berlari ke arahku, sekonyong-konyong aku berusaha berlari secepat mungkin agar tidak tertangkap anjing itu. Setiap hari aku habiskan waktu dengan latihan lari seperti itu. semakin lama kecepatanku semakin bertambah. aku sudah berhasil mengejar kuda pamanku yang berlari seperti di pacuan kuda dengan beban di badanku. Hanya dengan kemampuan fisik, aku tidak akan bisa mencapai sebuah kecepatan gerakan yang tidak bisa dibayangkan manusia. Paman Hakim melanjutkan latihanku dengan berdiam diri di bawah air terjun di dalam gua untuk melatih ketenangan pikiran dan konsentrasiku. Aku bersemedi selama seminggu tanpa makan dan minum, terus berusaha untuk berkonsentrasi menyatukan energi luar dan energi dalam. Untuk mencapai kecepatan itu, aku harus bisa fokus pada satu titik dan memusatkan energi tubuhku. Hanya dengan konsentrasi

38

penuh aku bisa melakukannya. Aku harus bisa berkonsentrasi pada apapun di sekelilingku. Aku harus bisa merasakan aliran energi dari luar yang mengalir di sekitarku dan memusatkan energi itu pada tubuhku. Saat energi dari luar menyatu dengan energi dari dalam tubuhku, maka akan terjadi sebuh ledakan energi yang sangat dahsyat. Untuk memperoleh kecepatan itu, aku harus bisa menyatukan energi dari luar dan energi dari dalam tubuhku dan memanfaatkan ledakan energi. Akhirnya setelah setahun berlalu, aku berhasil menguasai penyatuan energi dan berhasil mencapai kecepatan gerakan yang jauh di luar nalar manusia. Dan dengan kecepatanku sekarang, aku memiliki kesempata untuk menguasai semua jurus yang akan diajarkan kepadaku. Tahun kedua, aku mulai berlatih melakukan serangan dan pertahanan fisik. Dengan kecepatanku sekarang, aku waktu pertarungan. Hanya perlu sebulan bagiku untuk menguasai semua gerakangerakan itu. berbagai macam gerakan seperti gerakan pengunci ataupun untuk menangkis serangan lawan kukuasai dalam waktu kurang dari 4 bulan. Namun agar kemampuanku lebih baik lagi, aku terus melakukan latihan itu selama setahun kedepan. Tahu ketiga, aku dilatih ntuk menggunakan berbagai macam senjata yang sering digunakan dalam pertarungan langsung. Aku belajar melakukan serangan menggunakan berbagai macam pisau, belati dan pedang dan kulakuakn dengan kecepatan tinggi. Hasil latihan selama 3 bulan pertama. Aku berhasil memotong 10 batang kayu yang tertancap di tanah hanya dalam beberapa detik. Kupermantap gerakan-gerakan ku selama setahun penuh. tidak perlu lama untuk menguasai semua gerakan-gerakan dalam

39

Dan setahun setelahnya, aku mulai diajari cara meramu berbagai macam obat dari tanaman-tanaman di sekitar. Membuat berbagai macam racun yang sangat mematikan untuk kugunakan pada senjata-senjataku.

40

Flash Back Peristiwa Tak Terlupakan

4 tahun telah berlalu. Aku sudah sangat rindu pada keluargaku di istana. Aku rindu pada Ayahku, walaupun aku salalu dapat omelan. Aku juga rindu akan kasih sanyang ibuku. Bahkan aku rindu pada Sarah, adik perempuanku yang sangat cerewet dan menyebalkan itu. Aku minta izin pada Pamanku untuk pulang. Lalu pamanku berpesan agar aku menjauhi masalah karena aku belum betul-betul siap untuk hal-hal seperti itu. aku mengiyakan lalu pamit pulang. Aku berangkat dengan seekor kuda yang diberikan Paman padaku. Selama di perjalanan, aku sudah tidak sabar untuk

menceritakan semua pengalamanku selama 4 tahun ini. Aku ingin bercerita panjang lebar mengenai keindahan pedesaan, dan asyiknya menghabiskan liburan di peternakan bersama Paman Hakim. Aku tidak ingin menceritakan soal latihan rahasiaku bersama Paman, karena aku tahu itu adalah sebuah rahasia yang tidak boleh diketahui orang lain.

41

Saat aku tiba di kota, aku heran melihat keadaan kota yang agak sepi. Tidak biasanya kota yang begitu ramai dengan pedagang, para prajurit para istana yang sedang berpatroli dan para

anak-anak yang tengah bermain, kini terlihat sepi tanpa seorang pun. Aku membawa kudaku menuju ke istana, di sana juga sepi. Tidak biasanya pintu gerbang istana tidakk dijaga oleh beberapa prajurit istana. Kutambatkan tali kudaku ke tempat minum kuda tidak jauh dari pintu masuk istana. Aku berjalan masuk, di dalam istana juga sepi. Aku semakin heran, apa sebenarnya yang sedang terjadi?. Tapi rasa rinduku akan keluargaku mengalahkan keherananku. Aku terus berjalan menuju ruang keluarga raja di bagian tengah istana. Ketika aku hendak memasuki ruangan itu, aku mendengar suara beberapa orang. Mereka berbicara dengan nada mengancam. Aku terdiam di depan pintu yang hanya tertutup tirai kain, terpaku mendengar gertakan-gertakan yang terdengar dari dalam ruangan. Sayup-sayup terdengan suara tangisan dua orang wanita. Aku mengintip dari balik tirai kain. Aku terkejut melihat Ayah, Ibu serta Sarah adik perempuanku berulut dengan tangan terikat kebelakang. Mereka dikelilingi olehsekelompok kawanan berpakaian serba hitam dan memegang sebuah pedang lengkung khas Persia. Masih dari belik tirai aku mengintip dan mendengarkan percakapan mereka. Aku melihat seseorang maju dan berdiri tepat di depan Ayahku. lihatlah hadapanku apa yang kau inginkan Bakhri? Ayahku membalas dengan nada marah. sekarang saudaraku.. sekarang kau berlutut di

42

apa yang aku inginkan? Kau yang menjerumuskan aku dalam kesengsaraan ini Salim! Apa kau pernah merasakan betapa sengsaranya aku saat kau merebut apa yang seharusnya jadi milikku dan saat kau mengusirku dari kerajaan ini Salim? apa sebenarnya yang kau bicarakan Bakhri? AKU!!.. aku yang seharusnya menjadi raja.. buka kau!! kau tidak pantas jadi raja Bakhri.. kau terlalu egois dan serakah Bakhri!!! EGOIS!!. KAU ANG MEMBUATKU BEGINI!!.. AKU ANAK

PERTAMA!!! AKU YANG BERHAK BUKAN KAU!!! orang bernama Bakhri itu berteriak keras, menghardik Ayahku. kumohon Bakhri. tidak seharusnya kau begini. Kita bisa bicarakan ini baik-baik ayahku berusaha untuk mencairkan suasana yang kian memanas. Tapi sia-sia saja Ayahku berusaha mencairkan suasana. Bakhri malah semakin naik pitam. Kau sudah terlalu banyak merasakan kenikmatan dunia sementara aku sengsara di penjara. Sekarabng aku ingin kau juga ikut merasakan kepedihan yang selama ini kurasakan Bakhri memberi tAnda pada anak buahnya untuk mendongakkan kepala Ibu dan Adikku. Lalu ia menarik pedangnya. Ayahku diseret ke Ibu dan Sarah. Bakhri menempelkan pedangnya ke leher Sarah. perhatikan ini Salim Ayahku berteriak menjerit menyaksikan anaknya pedang Bakhri menggorok leher Sarah. BAJINGAN KAU BAKHRI!!! ayahku meenggeram penuh amarah

43

ooouuh.. ini dia yang aku inginkan darimu.... BERTERIAKLAH!!! KELUARKAN SEMUA AMARAHMU!!! RASAKAN SEMUA KEPEDIHAN YANG SELAMA INI KURASAKAN!!! Bakhri mendonggakkan leher ibuku, lalu menggoroknya tepat di depan wajah Ayahku sampai wajah Ayahku penuh dengan darah. Ayahkku menjerit seadi-jadinya menyaksikan peristiwa paling tragis dalam hidupnya. KAU TIIDAK AKAN PERNAH BAHAGIA DENGAN HIDUPMU

BAKHRI!!! TIDAK AKAN PERNAH!!! KAU AKAN SENGSARA SELAMA... kata-katanya terhenti seiring dengan ayunan pedang Bakhri yang memotong tenggorokan Ayahku. Aku berusaha sekuat tenaga untuk menahan gejolak dalam dadaku. Ingin rasanya aku masuk membabi buta, membunuh semuanya dan menangis sejadi-jadinya. Tapi aku teringat dengan pesan pamanku. JANGAN SEKALI_KALI KAU TERLIBAT DALAM MASALAH... KAU BELUM SIAP UNTUK ITU Aku berlari keluar, kuambil kudaku dan kupacu secepatnya menuju rumah Pamanku. Dalam perjalanan air mataku menetes tak henti-hentinya. Aku sudah kehilangan akal sehatku, kupacu terus kudaku sampai kecpuncak bukit dengan sebuag batu besar tempat aku biasa beristirahat setelah latihan. Aku berharap bisa meluapkan semua kesedihanku di rumah Paman Hakim. Saat aku mencapai pincak bukit, aku melihat ada kobara api besar yang membakar rumah Paman Hakim. Aku hendak mendekat untuk melihat lebih jelas. Langkahku ttehenti ketika aku melihat sekelompok orang berpakaian serba hitam persis seperti orang-orang yang membantai keluargaku. Aku langsung bergerak ke arah balik batu dan mengintip melalui celah-celah bebatuan.

44

Aku melihat di depan rumah Bibi Halimah dipegangi oleh dua orang laki-lakki berpakaian hitam. Seorang lagi datang. Menjambak rambutnya dan mendongakkan kepalanya, lalu menggorok lehernya. Sementara itu di sisi lain Pamanku yang tengah di kepung oleh 10 orang laki-laki. Melihat leher isterinya sengit. Paman Hakim memAndang sekelilingnya, ada 10 orang. Dua orang dihadapannya memegang sebuah rantai yang di ujungnya terdapat sesuatu yang berbentuk seperti cakar dari besi. Di sebelah kanan, ada 4 orang dengan pedang di tangan mereka. 4 orang disamping kiri bersenjata pedang lengkung khas Persia. Dan dua orang di belakang memegang rantai bercakar di tangan. Paman Hakim berusaha menenangkan pikirannya dan fokus pada pergerakan lawan. Dua orang di sebelah kanan maju, Paman Hakim merunduk menghindari tebasan pedang dan memotong kaki kanan menggunakan sabit di tangannya. Dan seketika menangkis tebasan kedua dengan sabitnya lalu mengeluarkan sebuah belati dari bagian dalam lengan bajunya dan menusuk tepat ke jantung. Paman Hakim berlari ke arah dua orang di sisi kanannya dan saat Ia berada di jarak yang tepat Paman Hakim menjatuhkan tubuhnya dan meluncur tepat di antara kedua lawannya sambil mengayunkan sabit dan belatinya ke arah kaki lawan. Ketika lawannya terjatuh Hakim menusukkan sabit dan belatinya tepat ke jantung lawannya. Tinggal enam orang, Paman Hakim terlalu fokus terhadap keenam orang di depannya. Ia luput akan hadirnya 3 orang lagi yang tadi membunuh isterinya. Tiba-tiba 2 buak cakar besi berantai mengait kedua lengannya sehingga Paman hakim tidak bisa bergerak dan 2 buah anak panah menembus dadanya. digorok spontan dia ingin berlari menuju isterinya, tapi dia dihadang. Dan terjadi pertarungan

45

Paman Hakim sempat menoleh ke belakang ke arah datangnya anak panah itu. Ia melihat sesosok pria bertubuh tinggi besar memegang sebuah busur di tanagnnya dan membuka penutup wajahnya. Ia tersenyum dan mengarahkan kembali sebuah anak panah ke arah Hakim yang jatuh bertumpu di atas lututnya. Dan berkata Selamat tinggal teman lama... BAKHRI!!!! KAAAUUUU... ukh.. Sebuah anak panah kembali menembus dada Paman Hakim dan mengakhiri Hidup Paman Hakim untuk selamanya. ***

46

Flash Back Awal Baru

Hari itu aku sangat syok dengan pembantaiaan semua orang yang kusayangi. aku bingung, aku tidak tahu kemana lagi aku akan pergi. Aku teringat dengan gua di balik gunung. Aku berlari sekuat tenaga, yang ada di pikiranku saat itu hanya bayangan mengenai ruangan di dalama gua yang memberiku ketenangan pikiran dan ketenangan batin. Kututup mataku, kupercepat lariku, aku merasakan seakanakan ada kekuatan lain ynag mendorongku untuk bergerak lebih cepat. Aku teringat dengan latihan 3 tahun lalu. Di pikiranku tetap terbayang gua di balik gunung itu. Energi dari luar dan energi dari dalam tubuhku menyatu dan tiba-tiba aku bergerak seolah-olah waktu bergerak lebih lambat. Dan sesaat sebelum aku membuka mata, aku sudah membentur dinding gua itu. aku berhasil mencapai kecepatan super itu sekali lagi. Aku sudah kehilangan semua orang-orang terdekatku, aku hanya bisa tinggal dan bersembunyi di gua ini. Aku menunggu selama

47

seminggusampai keadaan mulai aman. Aku mulai keluar dan mencari makan. Sudah sebih seminggu aku beridam diri diagua itu. perasaan sedih dan takut bercampur aduk mengalahkan rasa lapar yang melilit perutku. Aku tanah. kembali ke sisa reruntuhan rumah Paman Hakim. yang

Kuperhatikan sekeliling. Tubuh mereka masik tergeletak di atas Kukuatkan diriku, aku mengambil sebuah sekop tergeletak di samping sisa-sisa rumah dan kukubur jasad mereka secara layak. Aku beralih ke sisa-sisa rumah yang terbakar. Hanya separuh yang terbakar. Ada separuh dari barang-barangku yang selamat. Kuambil apa saja yang bisa kupergunakan. Pakian-pakaian yang selamat, perkakas-perkakas, bebrapa makanan yang tersisa. Kuambil kudaku yang kutinggal di balik batu di puncak bukit yang kutinggal saat aku melarikan diri seminggu yang lalu. Kubawa kudaku ke tepi sungai untuk minum, lalu kugunakan untuk mengangkut bebrapa barang-barang. Kubawa semua barang-barang yang masih bisa dipergunakan ke dalam gua. Setelah meletakkan barang-barang, aku duduk bersAndar di dinding gua, pikiranku mulai melayang. Aku tidak bisa kelar dan kembali ke kota begitu saja. Kota tidak akan aman tanpa adanya pemerintahan yang tetap selama seminggu ini. Jika aku menampakkan diriku dan mereka tahu, aku akan terancam. Tapi aku tidak bisa bertahan hanya dengan persediaan ini. Aku harus mengganti namaku. Aku akan menggunakan nama Jamal sebagai nama samaran agar mereka tidak tahu kalau masih ada keturunan raja yang selamat dari pembantaiaan itu. pikiranku terus melayang memikirkan apa yang harus aku lakukan setelah ini.

48

Aku memutuskan untuk mengganti nama. Aku lalu merubah penampilanku. Kuhapus semua tAnda yang menunjukkan aku keturunan raja. Gaya rambut, pakaian, dan gaya bicara, semua kurubah. Aku akan berperan sebagai anak seorang petani yang ditinggal mati kedua orang tuaku. Sekarang Malik sudah tidak ada, sekarang aku adalah JAMAL. ***

49

Flash Back Raja Baru

Setelah yakin tidak ada yang akan mengenaliku, aku berangkat ke kota dengan kuda untuk mencari persediaan sekaligus untuk mencari tahu apa sebenarnya yang sedang terjadi di kerajaan. Sesampainya di kota, aku melihat orang-orang sudah kembali beraktifitas. Ini sangat berbeda dengan apa yang aku dapati seminggu yang lalu. Kuarahkan kudaku menuju pasar. Di pasar aku mulai 4 bulan. Ketika aku sedang memilih bahan makanan, aku mendengar si pemilik kios tengah berbincang dengan pedagang lainnya mereka berbicara mengenai peristiwa-peristiwa seminggu lalu. Akupun ikut mendengarkan percakapan itu dan sesekali berkomentar. hei Amir!, kudengar sekarang aku punya raja baru? seorang pedagang asing yang kuketahui bernama Rasyid bertanya pada Amir. mencari bahan-bahan makanan untukku. Untungnya tabunganku masih cukup banyak. Cukup untuk biaya hidupku selama

50

ya, kami memang memiliki raja baru, setelah kematian raja yang lama amir menjawa sambil tangannya membungkus belanjaan pelanggannya. Sementara aku berpura-pura sedang memilih-milih kentang juga ikut mendengarkan. apa gerangan yang terjadi pada raja sebelumnya? Rasyid kembali bertanya. kau tahu! 4 tahun lalu terjadi sebuah perang saudara. Ini perang antara Sang Raja dengan saudaranya Bakhri yang dulunya diasingkan karena menentang keputusan raja sebelumnya. Amir tidak menyambung ceritanya karena ada seorang pembeli yang bertanya soal harga. Aku sempat terkejut mendengar nama Bakhri disebutkan. apa yang terjadi selanjutnya Amir? kau tahu! Perang itu berlangsung sangat lama, dan memakan banyak sekali korban. Tentara Bakhri terus berdatangan menyerbu kerajaan. Selama 4 tahun keamanan terganggu oleh perang itu. dan berujung pada pembantaian seluruh keluarga kerajaan, termasuk Sang Raja sendiri. apa tidak ada yang menyadari kejadiaan naas itu? Rasyid kembali bertanya. sesaat setela pembantaian, sebuah pasukan yang baru saja kembali dari perang hendak melapor ke istana, mereka mendapati mayat penjaga pintu gerbang di dalam parit di depan gerbang istana. Pasukan itu langsung menyerbu masuk ke istana manuju ke ruangan raja. Tapi mereka sudah terlambat. Mereka menemukan Sang Raja telah tewas terbunuh bersama putri dan isterinya. Dan para pembunuh berhasil melarikan diri. Aku dengar mereka mengirim surat kepada Jendral Rustam mengenai kematian Raja.

51

bagaimana dengan keluarga-keluarga Raja yang lainnya? meurut berita yang kudengar, Jendral Rustam mengirim beberapa pasukannya untuk memerikasa keadaan keluarga-keluarga kerajaan yang lainnya. Tapi mereka semua ditemukan dalam keadaan tewas terbunuh. lalu, siapa jadi raja sekarang? katanya.. pasukan Rustam pulang tanpa harapan. Selama seminggu kerajaan jadi sangat kacau. Para dewan berencana melantik jendral Rustam sebagai pemegang kekuasaan. Tapi Rustam menolak usulan para dewan. Keadaan mulai semakin kacau. Banyak preman yang berkeliaran. Mencuri merampok, memperkosa, bahkan membunuh. Tidak ada aturan, semua jadi kacau. Kerajaan terbengkalai, para prajurit meninggalkan pos-pos mereka dan pulang ke rumah mereka. Bakhri kembali dengan pasukannya untuk menghancurkan kota yang tak terjaga. Banyak orang beranggapan kalau ini akan jadi akhir kerajaan. Tapi kemudian harapan muncul. Saat pasukan Bakhri bergerak dari bukit menuju ke kota, seorang pria berpakaian seperti seorang bangsawan muncul menunggangi seekor kuda perang dengan pedang menghunus ke atas diikuti oleh sebuah pasukan berkuda. Mereka kalah jumlah dari pasukan Bakhri. mereka bertempur di luar gerbang kota, tapi mereka terdesak dan mundur ke kota dan bertahan di sana. Katanya pemimpin pasukan itu tiba-tiba meninggalkan pasujannya ang tengah mati-matian menahan serangan pasukan Bakhri. penduduk kota sudah sangat takut. Tapi tiba-tiba sekali lagi orang itu muncul lagi sambil berteriak memberi semangat. Dia muncul di ikuti para peajurit kerajaan yang lainya bersama Jendral Rustam dengan pasukannya. Sekarang mereka menang jumlah. Mereka menghajar habis pasukan Bakhri yang masuk menyerang kota. Katanya Bakhri melarikan diri ketika melihat pasukannya porak-porAnda. Kerajaan berhasil di selamatkan. Semua

52

orang di kota berterima kasih padanya. Katanya dia adalah seorang saudagar dan juga sekaligus sepupu jauh Raja Salim. Dia mendengar Salim terbunuh dan langsung membawa pasukan pengawalnya. Atas berkat pertolongannya para dewan berterima kasih dan menawarinya jabatan sebagai seorang Raja menggantikan sepupu jauhnya yang terbunuh. Dan dia menyetujuinya. Kalau tidak salah namanya adalah Saladin Aku sedikit terperangah mendengar cerita pedagang tadi. Ternyata Ayahku mengirimku ke pamanku agar aku aman dari tangan saudaranya, Bakhri. Aku baru tahu kalau selama 4 tahun aku bersama Pamanku, sudah terjadi berbagai peperangan. Aku pulang ke gua tempatku tinggak sekarang setelah

mendapatkan makanan dan beberapa informasi penting tentang insiden Ayahku. Hatiku semakin sakit rasanya, karena aku tidak dapat berbuat apa-apa untuk menyelamatkan mereka. Sebuah gejolak bergemuruh di dalam dadaku, dan semakin terasa ketika aku teringat akan peristiwa itu. belakangan baru akau sadari bahwa itu adalah DENDAM.

***

53

Flash Back Turnamen, Awal Pembuktian

Sekarang aku harus belajar untuk bisa hidup mandiri. Kutahan dulu amarah dalam diriku. Semalaman aku apa yang harus aku lakukan kedepannya. Aku lalu bekerja pada seorang saudagar gandum, tidak terlalu jauh dari gua tempatku tinggal. Aku selalu bekerja di tempat yang ramai, tapi aku selalu menutup diri dan tidak banyak bicara, bakhan tersenyumpun jarang. Perasaan dendam telah mengubur cahaya dalam hatiku. Pagi hari aku bekerja di ladang, dan pulang saat sore. Setiap malam kusempatkan untuk melatih kembali tubuhku agar hasil latihanku bersama Paman Hakim tidak hilang. Aku juga menggunakan senjata-senjata paman sebagai alat merenung memikirkan

latihan. Setiap malam aku habiskan dengan latihan sampai aku mulai merasa menyatu dengan senjataku.

54

Saat panen aku bertugas untuk membawa hasil panen ke kota untuk dijual di pasar. Sudah dua bulan berlalu sejak Saladin menjadi Raja. Dia berhasil membangun kembali kerajaan yang kacau balau sepeninggal Ayahku. Kuperhatikan, suasana saat aku masih kecil dulu nampak di sekitar pemukiman. Anak-anak bermain riang gembira bersama anakanak dan sekolah-sekolah sudah kembali ramai oleh siswa-siswa baru, terkecuali yang sebaya denganku. Aku mendengar banyak mereka yang menjadi korban penyerangan Bakhri. Sedikit demi sedikit ketenangan telah terasa dalam jiwaku, namun itu belum cukup untuk menghapus dendam dalam diriku. Dendam ini membuatku tertutup pada setiap orang. Bekerja sebagai buruh tani belum cukup bagiku untuk dari

melancarkan rencanaku. Aku lalu mendengar berita tentang sebuah turnamen gulat di kota yang terbuka untuk umum dan akan diadakan dua hari lagi. Sudah lama aku tidak pernah bertarung selain dengan Pamanku sendiri saat latihan. Rasanya aku ingin merasakan pertrungan yang sesungguhnya. Pagi hari aku berangkat ke kota dengan kudaku setelah meminta izin dari majikanku. Turnamen itu akan diadakan di alunalun kota. Juaranya akan mendapat hadiah gelar bergilir dan sekantung emas dari raja. Ada banyak sekali orang yang ingin mendaftar. Kebanyakan diantara mereka adalah para prajurit kerajaan dan para berAndalanberAndalan yang bertampang sangar, berbadan besar dan berotot. Ada banyak sekali kerumunan orang. Aku menerobos kedepan ke meja resepsi. Kuperhatikan di sekelilingku. Semuanya adalah laki-laki dewasa, mungkin 30-an. Tanpa pikir panjang aku mengetuk meja resepsionis dan berkata.

55

aku juga ingin ikut! hei nak, ini memang turnamen terbuka. Tapi lihat sekelilingmu. Kau bukan apa-apa, pergilah resepsionos itu mengayunkan tangannya memberi tAnda agar aku pergi. AKU INGIN IKUT!! aku berteriak dan kupukul lagi meja itu lebih keras. Resepsionis itu menatapku sinis. Tiba-tiba sebuah tangan besar mencengkram leherku dan menghadapkan wajahku ke wajahnya. hei, kau pikir kau siapa hah? di sini bukan tempat untuk anak ingusan sepertimu. Dia menggertakkku. Tapi aku tidak menunjukkan ekspresi takut sama sekali. Kugenggam tangannya yang setengah mencekik leherku, kuputar tangannya hingga terdengar bunyi retak. KRAAK tangannya patah hanya dengan sekali pelintir. Dia tersungkur ke tanah menggeram kesakitan lalu bergerak mundur menjauhiku. Semua orang terlihat heran melihatku mematahkan tangan orang itu hanya dengan sekali hentakan. Aku kembali beralih ke meja resepsionis. Kini dengan nada rendah nan berwibawa kukatakan sekali lagi. namaku Jamal. Aku ingin ikut Si respsionis ternganga sejenak lalu langsung menuliskan namaku ke dalam daftar peserta. Lalu aku berbalik meninggalkan kerumunan yang tengah terheran melihat seorang remaja 17 tahun mematahkan tangan seorang pria dewasa hanya dengan sekali serang. Aku kembali ke gua dan seperti biasa aku kembali melatih kemampuan bertarungku. Aku sudah sangat siap untuk besok. Aku juga bisa menggukana kesempatan ini untuk menarik perhatian kerajaan.

56

Keesokan harinya aku berangkat ke kota untuk mengikuti putaran pertama. Namaku ada di urutan pertama. Itu berarti pertarungan pertama adalah milikku. Aku akan berhadapan dengan dengan seorang laki-laki berusia 32 tahun yang sering membuat keonaran dengan memalak para pedagang di pasar. Tubuhnya jauh lebih besar dariku. Dia tinggi berotot. Dia tertawa sinis melihatku memasuku arena pertarungan. Dia berbalik ke arah penonton dan berteriak. apa tidak ada lawan yang lebih seimbang hah? penonton mulai bersorak mendukungnya. ini akan kuselesaikan dengan cepat anak muda katanya percaya diri. Ditariknya tangannya lekelakang bersiap memberi tinjuan keras. dia berlari kearahku sambil berteriak. rasakan ini anak bodoh!! Pukulannya tepat mengarah kewajahku. Aku tidak bergeming dari tempatku. Jarak antara kepalan tangannya tinggal sejari dari dari wajahku. Dengan secepat kilat aku merunduk menghindari serangannya. Dia sempat terlihat kaget karena aku menghindari serangannya yang sudah 99% bawah. Takkusangka, tidak pukulanku hanya mampu membuatnya tidak terhempas diri. akan mengenaiku. Kukepalkan tanganku dan kulepaskan pukulan keras ke arah dadanya dari arah

hampir mengenai dinding arena dan bersimpuh darah. Pukulan tadi membunuhnya, membuatnya sadarkan Pertarungan pertama selesai hanya dengan satu pukulan. Penonton sempat terdiam, kaget menyaksikan seorang pria besar dikalahkan

57

oleh seorang bocah remaja lalu kemudian mereka bersorak untuk kemenanganku. Aku melangkah keluar arena menuju ke ruang istirahat peserta. Saat aku masuk, semua mata tertuju padaku. Ada yang memAndang takut, heran, dan ada juga yang memAndang sinis padaku. selanjutnya. Menjelang sore, namaku kembali disebut. Aku kembali ke arena. Kni aku berhadapan dengan seorang pria hitam besar, dengan tampang sangar. Dia menatap sinis ke arahku. Aku tidak menunjukkan ekspresi apa-apa. Aku berdiri di hadapannya, hanya sekitar 4 langkah bagikku dan dua langkah baginya. Bel dipukul, tAnda pertandingan dimulai. Dikepalannya tinjumya dan dia mulai bergerak ke arah kiri aku juga demikian sehingga kami bergerak saling memutar. Dua kali aku menginjak tempat yang sama, dia mulai merasa dipermainkan, dia mulai maju ke arahku, dikepalkannya tinjunya erat-erat. Aku hanya berdiri diam menatap ke arah matanya. Dia semakin marah dengan perlakuanku. Tinjunya mengarah tepat ke pipi kiriku. Aku menghindar, dia kembali memukul. Kali ini ke sisi kananku. Aku kembali menghindar. Aku diserang terus-menerus. Kiri, kanan, kiri, kanan. Aku hanya menghindar dengan memiringkan badanku ke arah berlawanan. Lama kami terus seperti itu. dia mulai terlihat capek. Dia berhenti sejenak, kupancing lagi dia dengan isyarat tangan. Dia kembali menyerang, Cuma kini tenaganya sudah jauh berkurang. Kupancing dia untuk terus menyerang sampai ia betul betul memukul lagi dan dia roboh dengan sendirinya. Aku menang. Aku duduk di sebuah bangku di bagian pojok, sendirian menunggu giliran

58

Penonton kembali bersorak. Kuperhatikan para penonton yang bersorak untukku. Mataku menatap sekeliling dan terhenti sejenak ketika aku melihat ada seorang laki-laki berpenampilan rapi. Aku yakin dia dari Istana. Rupanya kerajaan juga memanfaatkan keadaan ini untuk mencari prajurit berbakat baru. Tapi aku tidak tertarik. Pertarungan demi pertarungan kulewati. Aku belum pernah terkena satu serangan aku pun. keluar dan akhirnya, juara setelah seminggu setelah turnamen berjalan sebagai pertama

mengalahkan petarung terbaik yang dipilih khusus oleh kerajaan. Aku berhasil memperoleh gelar petarung terbaik dan hadiah sekantung emas. Uang itu tidak aku gunakan untuk keperluan sehari-hari. Uang itu kusimpan untuk tujuan lain. *** Setahun berlalu, turnamen itu kembali diadakan. Aku ikut. Turnamen kali ini tidak banyak berbeda dengan turnamen sebelumnya. Hanya kali ini arenanya agak lebih baik. Seperti seminggu. turnamen Gelar juara sebelumnya, kembali turnamen jatuh ini berlangsung setelah

ketanganku

mengalahkan 20 laki-laki yang jauh lebih tua dan lebih besar dariku. ***

59

Flash Back Pembalasan Dendam

7 tahun berlalu. Aku selalu keluar sebagai juara di setiap turnamen yang kuikuti. 9 kali juara. Dan selama itu pula aku gunakan untuk terus menambah pengalaman bertarungku. Aku sudah berhasil mengumpullkan 9 katug emas jumlahnya bertambah dari tahun ke cukup sebagai modal untuk memulai aksi balas dendamku. Aku mulai dengan mengumpulkan informasi mengenai orangorang yang terlibat dalam insiden 9 tahun lalu yang menewaskan seluruh anggota keluargaku. aku berhasil memperoleh informasi dari para warga kota yang ada pada saat itu. mereka mengatakan bahwa pelakunya masih hidup sampai sekarang dan sedang menyiapkan serangan balasan. Mereka juga mengatakan bahwa beberapa orang-orang kepercayaan Bakhri ada di kota sedang mencari informasi untuk Bakhri. yang

tahun. Aku merasa ini sudah

60

sebagai permulaan, aku akan membereskan orang-orang Bakhri yang berada di kota terlebih dahulu. Baru aku akan mengurus Bakhri. *** Malam hari aku menuju ke kota untuk mencari orang-orang Bakhri di kota. Target pertamaku adalah Khamir, tangan kanan Bakhri. Malam itu dia ada di sebuah tempat minum di pinggiran kota. Kuberi dia sebuah surat kecil yang berisikan tawaran transaksi dengan bayaran tinggi. Aku menunggu di sebuah lorong yang tidak jauh dari tempat itu, menunggu. Daia datang dengan sebotol bir di tangannya. Dia sedang mabuk. Aku muncul dari sebuah bayangan hei apa yang mau kau beli dariku hah? katanya. aku mau sesuatu yang spesial kataku datar. aku punya banyak barang bagus... hahaha katanya sambil menunjukkan sebuah bungkusan beisi bubuk heroin. bukan itu yang aku maksudkan... yang aku inginkan adalah nyawamu... mengayunkan kataku sebilah saat aku maju sengan sekejap Dia mata jatuh pisau memotong telehnya.

tersungkur bersimpuh darah. target pertama... selesai kataku dalam hati. Target selanjutnya adalah Khasim, adik Khamir. Kali ini aku membunuhnya dengan cara halus. Aku menyamar sebagai pelayan di rumah sewanya dan membawakan makanan yang sudah kububuhi racun.

61

Tidak perlu menunggu lama hanya berselang beberapa saat setelah ia menyantap suapan pertama, tubuhnya langsung tersungkur di depan meja makannya. Diam tak bernyawa. Hari demi hari berlalu. Satu demi satu orang kepercayaan Bakhri menghilang dari masyarakat. Ini tentu saja mengejutkan Bakhri, begitu pula dengan Kerajaan. Beberapa warga kota tiba-tiba menghilang dari masyarakat. Kerajaan berusaha meningkatkan keamanan dengan

menempatkan beberapa penjaga di beberapa tempat yang dianggap rawan. Tapi itu bukan masalah, mereka masih sulit menyadari keberadaanku. Kulanjutkan terus rencanaku. Satu per satu anak buah Bakhri yang ada di kota ku hilangkan. Tapi kkali ini mayatnya juga kuhilangkan agar tidak menimbulkan sesuatu yang menggemparkan lagi. Setahun penuh, pembersihan terhadap mata-mata Bakhri

kulakukan. Aku mendengar kabar bahwa Bakhri semakin marah dengan keadaan ini, karena dia kurang mendapat informasi tentang keadaan kerajaan. Saladin yang juga mengetahui hal itu menarik kembali penjagaan di kota katrena keadaan itu justru menguntungkan kerajaan. Di ttariknya para prajurit istana membuat aku lebih leluasa melakukan aksiku. Tepat setahun lebih sebulan orang terakhir yang juga bekerja sebagai anak buah Bakhri kusingkirkan. Bakhri sudah betul-betul marah dengan keadaan ini karena tidak satupun anak buahnya yang berani memasuki kota. Berita yang sampai pada Saladin mengatakan bahwa Bakhri aan menyerang kota dengan kekuatan penuh. Ini membuat seluruh kerajaan gempar. Jika Bakhri betul-betul menyerang dengan kekuatan penuh, maka kerajaan bisa terancam mengingat jumlah pasukan

62

bakhri yang tidak di ketahui jumlahnya karena terdiri dari para penjahat-penjahat jalanan, perompak, para bandit dan para buronan kerajaan. Namun mau tidak mau kerajaan harus bersiap. Menurut informasi, Bakhri akan menyerang 2 hari kedepan. Aku berpikir, jika Bakhri berhasil menguasai kota maka aku akan mengalami kesulitan dalam menjalankan rencanaku. Muncul ide di kepalaku untuk bekerja sama dengan prajurit kerajaan. Malam hari saat Saladin baru selesai dari pertemuan bersama para dewan. Aku menyusup masuk ke ruang kerjanya, karena aku tahu kkalu dia akan berada di ruang kerjanya seusai pertemuan. Aku menunggu di balik bayangan di sudut ruangan, menuggu. Seperti dugaanku, Saladin masuk keruangannya dan dia hanya sendiri. Aku muncul dari balik bayangan langsung di hadapannya. Dia kaget melihatku yang entah sejak kapan dan dari mana sudah berada di depannya. Dia hendak memanggil pengawal, tapi aku memberikan isyarat bahwa aku tidak bermaksud jahat. Dia membatalkan niatnya. Aku mulai bicara. Anda Saladin Al-qowy? tanyaku datar Ya.. dan.. siapa kau ini? aku Jamal Jamal... ada apa gerangan sehingga kau menemuiku dengan cara seperti ini? aku ingin menawarkan sebuah kerja sama... kerja sama? Kerja sama apa yang kau maksudkan? Anda tahu peristiwa hilangnya seluruh anak buah Bakhri dari kota?

63

ya.. aku tahu.. tapi.. siapa yang bisa melakukan itu semua? Anda sudah melihat pelakunya di depan Anda sekarang. apa kau serius.. tidak ada orang lain yang membantumu? Aku hanya menggeleng sulit dipercaya.. bagaimana bisa orang sebanyak itu aku singkirkan hanya seorang diri apa Anda mengenal Hakim Al-Ghanni saudara Salim AlGhanni? ya aku kenal dia.. dia adalah sepupu jauhku.. aku dengar dia adalah seorang pembunuh bayaran yang sangat hebat... tapi ada hubungan apa kau dengannya? aku pernah dilatih langsung selama 4 tahun tidak diragukan lagi.. pantas saja kau bisa masuk kke ruanganku tanpa seorang penjagapun melihatmu katanya sambil melirik ke arah jendela yang menampakkan penjagaan yang sangat ketat di bagian luar ruangan pribadi Raja. itu bukan sesuatu yang sulit untuk dilakukan lalu.. kerja sama apa yang ingin kau tawarkan? aku tahu tentang rencana penyerangan Bakhri... aku punya sebuah urusan pribadi yang harus kuselesaikan dengannya.. aku bisa membantu Anda untuk membunuh Bakhri.. tapi untuk melakukan itu, aku butuh bantuan Anda tawaranmu sungguh menarik.. bantua apa yang kau harapkan dariku?

64

aku bisa menghabisi Bakhri dengan mudah.. tapi untuk itu.. aku butuh bantuan bebrapa orang terbaik Anda untuk mendukung pekerjaanku? jadi kau ingin aku mengutus bebrapa orang-orang terbaikku untuk membantumu.. baiklah.. kelihatannya untuk mengurus pengawal bakhri yang begitu banyaknya, kau memang membutuhkan bantuan bebrapa orang. Para jendralku adalah pertarung terbaik yang kumiliki, bagaimana menurutmu? sangat sesuai dengan yang kuharapkan, terimakasih yang mulia Aku bergerak mundur ke arah bayangan tempatku muncul dan menghilang. Keesokan harinya sebelum matahari pagi menampakkan dirinya aku sudah berada di ruangan pribadi raja menunggu apa yang dijanjikan kemarin. Tidak lama kemudian Saladin mucul bersama 9 orang jebdral terbaiknya. Aku masih asing dengan wajah mereka hanya Rustam Al Furqon yang aku kenal. Lalu mereka memperkenalkan diri mereka satu persatu. Mulai dari Rustam, alhi strategi. Saddam, jendral pasukan

infranteri. Ghaffar, pemimpin pasukan berkuda. Burhan, pemimpin pasukan kavaleri. Husain, panglima angkatan laut. Razak, ketua pasukan alat-alat berat. Faris dan Qahar, tangan kanan Rustam. Dan Abu Bakar, juga salah satu jendral infranteri. Lalu aku memperkkenalkan diri JAMAL *** Di perjalanan menuju markas utama Bakhri, aku menjelaskan rencanaku. Markas Bakhri berada di sebuah tebing di teluk Persia.

65

Ada 4 pintu masuk, dan semuanya dijaga ketat. Sebenarnya aku bisa saja menerobos sendirian, tapi itu akan memakan waktu karena di setiap sudut ada sebuah kelompok yang berjaga dan Bakhri bisa saja kabur jika aku tidak cepat. aku akan masuk melalui pintu utara, Rustam, Faris dan Qahar, gerbang timur. Ghaffar, Husain dan Burhan, gerbang selatan. Dan sisanya gerbang timur. Kataku memberi komando saat kami sudah dekat dengan markas Bakhri. Kami sampai tepat waktu, sebelum matahari terbit. Aku butuh mereka untuk mengalihkan perhatian, dan jika mereka berhasil,, kami akan bertemu di ruang tengah. tempat Bakhri bersembunyi. Kami meninggalkan kuda kami di balik bukit, tidak jauh dari markas Bakhri. aku meminta mereka untuk tidak langgsung menerobos masuk sebelum membersihkan penjaga di setiap pintu masuk. Aku juga memerintahkan mereka untuk membuat keributan di pintu barat dan selatan lalu setelah itu dari arah belkang aku, Rustam dan kelompoknya alan melakukan pembersihan dari arah belakang. Aku masuk lebih dulu. Aku muncul di belakang seorang

penjaga bertubuh besar, hitam dan kekar yang sedang bercerita di depan 4 orang temannya. Belatiku langsung menusuk masuk menembus jantungnya. Darahnya menyembur ke arah wajah penjaga-penjaga lainnya yang tengah asyik menanti kelanjutan cerita. Mereka baru sadar akan keberadaanku ketika belatiku menggorok leher mereka. Pintu utara berhasil kubersihkan. Aku terus bergerak masuk menyusuri lorong-lorong. Aku melihat beberapa orang berlari menuju arah barat dan selatan. Berarti mereka berhasil. Sekarang giliranku. Kutunggu sampai mereka semua lewat. saling Lorong yang sempit membuat mereka sulit untuk Ini merupakan situasi yang sangat mendahului.

66

menguntungkan kami. Ruang bergerak yang sempit memperkecil kemungkinan mereka menyerang secara bersamaan dan kemampuan bertarung satu lawan satu kami jauh di atas mereka. Aku lebih diuntungkan karena aku emiliki kecepata serangan yang tidak terkira oleh mereka, berkat latihanku selama ini. Aku tidak butuh waktu lama untuk menghabisi mereka satu persatu sampai aku bertemu dengan Rustam, Faris, dan Qahar. Aku memberi isyarat agar mereka maju membantu kelompok yang lain dan aku menuju tempat Bakhri. Aku terus berlari menyusuri setiap lorong menuju pusat. Ketika aku mencapai ruangan tengah, sangat luas di sini, aku mendapati Bakhri dengan tenangnya sedang menyantap makan paginya. Sekarang aku yang agak sedikit bingung. Kugenggam keda pisau yang masih terpasang di pinggangku. Alu melangkah pelan. sungguh mengagumkan, kau bisa mengalahkan para penjaga pintu masuk... taktikmu sungguh menarik... kau memancing seliruh penjaga ke pintu bagaian timur dan selatan dan memanfaatka sempitnya lorong untuk menyerang dari belakang. Kau memang ahli dalam hal bertarung satu lawan satu.. tapi sekarang mari kita lihat apa kau mampu mengalahkan 10 orang bersamaan di tempat yang luas.. dia menepukkan kedua tangannya dan 10 orang berpakaian hitam peris dengan orang-orang yang membantai keluargaku 10 tahun lalu. Mereka mengelilingiku, dan maksaku menjauh. Dari kejauhan, tampak Bakhri sedang menonton. Kutarik dua buah pedang dari belakangku. Aku memesang kuda-kuda, siap menunggu serangan. Dua orang bersenjata pedang langsung maju ke arahku. Sesaat sebelum mereka mencaai jarak yang tepat untuk menebasku aku melompat berputar ke arah belakang mereka dan menusukkan pedangku ke jantung mereka. Dua orang mati. Dari belkangku dua

67

orang

melemparkan

sabit

berantai

ke

arahku,

aku

melompat

melewati ke-dua sabit itu dan

melemparkan dua buah belati kecil

tepat ke arah leher keduanya. Dua lagi berhasil kubunuh. Kuambil senjata andalanku, dua buah pedang tonha dengan gagang pedang berada di tengah sehingga emudahkan aku untuk memutar-mutar pedangku seperti seorang alhi sirkus sedang bermain tongkat. Kupusatkan perhatianku pada ke-enam orang yang tersisa. Kupejamkan mataku, kurasakan semua energi di sekelilingku masuk ke dalam tubuhku, kubuka mataku dan waktu berjalan seolah-olah melambat. Aku maju. Melewati mereka semua setelah menebaskan pedangku berkali-kali ke tubuh mereka. Waktu terasa kembali normal ketika aku selesai. Aku melihat kebelakang, mereka semua sudah terkapar tak bernyawa. Sekarrrang aku beralih kepada target utamaku, Bakhri. dia berdiri, kaget elihat kecepatan seranganku barusan. si..si..siapa kau sebenarnya? dia mulai terdengar ketakutan jika kau ingin tahu siapa aku.. kau pasti ingat dengan pembantaian keluarga kerajaan yang kau lakukan 10 tahun lalu... kau.... ya.. aku Malik.. putra sulung Salim Al-Ghanni yang kau bunuh.. hahaha.hahaha.. kita lihat apa kau bisa selamat kali ini dia berlari ke sebiah dinding dengan sebuah tuas. kita lihat apa kau bisa selamat dari 10.000 anak panah ini... yaaa.. hahahaha dia menarik tuas itu.. dan 10.000 anak panah melayang ke arahku.

68

Bakhri ... kau sudah tamat.. wktu kembali melambat saat kubuka mataku. Dengan mudah kupatahkan semua anak panah itu. masih dalam keadaan waktu melambat, aku berjalan perlahan ke arah Bakhri yang masih terperangah menyaksikan kecepatanku. Dalam keadaan itu aku berbisik ditelinga Bakhri. selamat tinggal.... PAMAN... lalu kedua pedangku menusuk menembus dadanya. Saat waktu sudah kembali di lihat ekspresi penuh penyesalan tergambar di wajahnya. Dia sempat mengatakan sesuatu sambil menitikkan air mata. ma.. ma.. af.. kan... a.... ku.. Sesaat setelah aku membunuh Bakhri. Rustam bersama 8 orang lainnya menyusul. Jamal!... Jamal! mereka berseru memanggilku. aku di sini.. kataku masih bberdiri menatap tubuh Bakhri yang sudah tidak bernyawa itu. Mereka semua tterdiam melihat mayat-mayat anak buah dan Bakhri sendiri ttergeletak di atas lantai. tugas selesai.. mari kita pulang kataku dengan nada datar. ***

69

Pasukan Rahasia & Pertempuran Besar

Sukses menuntaskan misi balas dendamku. Aku kehilangan tujuan. Lalu Saladin menawariku sebuah pekerjaan. Aku diberi kesempatan untuk melatih beberapa generasi muda yang berpotensi untuk jadi penerus kemampuanku. Aku setuju. Aku memilih sendiri pemuda-pemuda yang kuanggap

berpotensi dan meminta waktu 4 tahun untuk melatih mereka. Aku menjelaskan bahwa mereka akan lupa akan kehidupan, cinta dan nafsu bahkan jati dirinya sendiri. Yang ada hanya sekelompok pasukan yang setia pada atasan dan hanya bergerak sesuai perintah. Dan aku juga meminta kkerahasiaan pasukan ini agar tetap terjaga. Tidak ada seorangpun yang bileh ikut campur dalam urusan pelatihan ini. Aku memilih sebuah tepat yang jauh di dalam hutan. Aku melakukan persis seperti apa yang dilatihkan oleh Paman Hakim. Pertama, aku prerioritaskan kemampuan konsentrasi mereka, lalu kecepatan, kemudian penguasaan teknik bertarung dan terakhir penguasaan senjata dan obat-obatan.
70

Selama 4 tahun aku mendidik mereka agar tidak mengenal nama, tanpa ragu, dan patuh pada atasan dan tugas yang diberikan. Itu membuat ereka lama-kelamaan lupa akan nama mereka sendiri, dan membuat mereka seperti sebuah mesin pembunuh yang sangat efektif. 4 tahun kemudian. Selama 4 tahun, aku berhasil melatih setidaknya 150 prajurit baru. Dan pasukan ini dikenal dengan nama ASSASSIN. Setiap tahun aku terus mengumpulkan pemuda-pemuda

berpotensi untuk dilatih menjadi Assassin, pasukan elit Persia. 2 tahun kemudian, datang berita dari para penjaga

perbatasan bahwa sebuah pasukan maha besar dari Romawi datang untuk menaklukkan Persia. Kerajaan sempat menjadi gempar saat mengetahui bahwa jumlah pasukan yang dibawa Romawi, 10 kali lebih besar dari pasukan yang dimiliki Persia. Saladin menenangkan keadaan dengan meyakinkan setiap orang bahwa Persia tidak akan hancur. Karena Persia memiliki sebuah senjata pamungkas yang tidak diketahui romawi. Rustam, jendral tertinggi Alexandre. Dalam sebuah rapat besar, Rustam menjelaskan bahwa Persia akan memusatkan pertahanan di bagian darat untuk menahan gempuran pasukan darat romawi. Dan memperlemah pertahanan di garis pantai Persia. untuk pertahana garis pantai, kita akan kurangi. Hanya pasukan yang siap mati saja yang akan kita pasang sebagai Persia menyusun sebuah taktik

perang untuk mengelabui pasukan Romawi yang dipimpim oleh

71

pertahanan di gari pantai. Tidak lebih dari 50 kapal perang. Mengerti... Rustam menjelaskan bagaiman dengan formasi pertahanan darat? Ghaffar mulai bertanya aku akan mengelompokkan setiap pasukan berdasarkan

senjata dan perisainya. Sebagai formasi awal karena kita tidak tahu formasi musuh, aku akan menempatkan sema pasukan darat dalam satu barisan. Jika musuh menggunakan pasukan infranteri sebagai pasukan pemdobrak, maka ini adalah bagian pasukan Paladin karena mereka memiliki tameng yang kuat ntuk elawan pasukan infranteri. Faris masih bingung mengenai formasi pasukan ini. dan jika pasukan berkuda yang berada di baris pertama?... jika pasukan kuda yang ada di baris pertama, maka Paladin tetap kita pasang di baris terdepan dan di bantu oleh Phalank, pasukan bertombak di baris kedua. bagaimana dengan baris selanjutnya? aku akan menempatkan pasukan Haeduan sebagai unit

penyerang di belakang garis pertahanan untuk menghancurkan pasukan musuh begitu pertahanan mereka terbongkar. Dan pasukan bersenjata pedang di garis paling belakang. tapi kenapa tidak kita atur langsung saja formasinya? saudaraku.. ini ntuk mengecoh musuh.. kita akan

menampakkan diri kita seolah-olah kita tidak mengerti strategi perang. Dan ketika merela lengah, maka di situlah keuntungan kita.. Seua orang yang hadir dalam rapat besar bertepuk tangan memuji hasil pemikiran Rustam. lalu... rustam kembali berbicara

72

kita harus bisa menahan mereka sampai matahari terbenam. Pasukan Romawi akan mundur ke perkemahan mereka. Dan saat tengah malam saat semua prajurit Romawi tengah beristirahat, Jamal dan para Assassin, akan membuktikan kemampuan mereka. Rustam berbicara sampil menatap ke arahku dan kujawab dengan anggukan. *** Dua hari kemudian, Sebelum armada laut Romawi mencapai pantai, 50 kapal perang Persia muncul dari balik batu karang besar, 100 meter dari tepi pantai untuk menghadang kapal-kapal perang Romawi. 1000 kapal perang romawi hanya disambut dengan 50 kapal perang Persia, tentu saja kemenangan ada di tangan Romawi dengan jumlah armada laut yang jauh lebih banyak. Namun Achilles salah kaprah, 50 kapal perang persia mampu merepotkan armada laut Romawi. 50 kapal perang itu memberikan perlawanan yang sengit. Butuh waktu sehari penuh bagi armada laut Romawi untuk mengalahkankan ke 50 kapal Persia tersebut dan kehilangan setidaknya 70 kapal perang dan 2000 prajurit Romawi gugur dalam pertempuran medan laut itu. Dan akhirnya saat matahari muali tenggelam kapal perang terakhir dari Persia berhasil ditenggelamkan dan pertempuran medan laut dimenangkan Romawi. Terbawa suasana kemenangan tidak ada yang menyadari rencana yang ada dibalik ke-50 kapal perang yang menghadang mereka. Di balik itu semua, Persia juga menyimpan kejutan untuk pasukan Romawi, mereka hanya perlu menunggu waktu yang tepat untuk memberikan kejutan itu.Persia kalah telak namun berhasil menghancurkan 70 kapal perang Romawi dan 2000 prajuritnya tewas. ***

73

Matahari sudah nampak seutuhnya di atas bukit, Alexandre memberi komando pada pasukannya untuk mulai bergerak. Di depan pintu gerbang Persia, pasukan Persia sudah menunggu kedatangan pasukan Romawi. Di depan gerbang pasukan Persia membentuk formasi seperti berlawanan dengan formasi yang sudah di susun oleh Rustam. Alex melihat formasi ini akan mengunggulkan pasukannya, Ia langsung memberi perintah kepada pasukannya untuk maju. Bersamaan dengan itu, Rustam Al-Furqan juga memberi perintah untuk maju. Pasukan Romawi bergerak berdasarkan berisan yang sudah di atur. Pasukan Persia juga bergerak maju. Ketika kedua belah pihak hampir bertemu, pasukan pertahanan berkuda Persia tiba-tiba langsung menyusul dari belakang dengan kecepatan tinggi menutupi pandangan pasukan berkuda Romawi terhadap pasukan di belakang dan langsung menghantam pasukan berkuda Romawi dengan tameng besar dan berat. Hantaman pertama berhasil menjatuhkan hampir separuh dari pasukan berkuda Romawi. Pabrisan Paladin dengan tameng besarnya terus menerobos barisan-barisan pasukan Romawi. Dan selanjutnya Phalanks maju menyerang barisan pasukan berkuda Romawi yang sudah terbongkar dan dengan cepat pasukan Haeduan, Theuthates, dan Swordsman bergerak ke depan menyerang pasukan infranti Romawi. Banyak korban berjatuhan, baik dari pihak Romawi maupun Persia. Pertempuran sengit terus berlangsung hingga sore hari. Romawi masih belum mampu menerobos pertahanan Persia. Formasi Paladin dan Phalanks sangat efektif dalam bertahan, namun jumlah pasukan yang jauh lebih banyak membuat Romawi lebih unggul, namun semangat juang pasukan Persia membuat mereka mampu bertahan dari serangan bertubi-tubi Romawi. Kedua kubu saling

74

serang-menyerang

hingga

matahari

terbenam.

Pertempuran

di

lapangan terbuka dihentikan karena sudah menjelang malam dan akan di lanjutkan besok. Malam hari saat Bblan sudah berada tepat di atas kepala,

pertanda malam sudah larut. Pasukan romawi tengah tertidur lelap di perkemahan mereka. Semntara itu jauh di dalam hutan sebuah kekuatan mengerikan sudah siap ini. Baiklah semuanya.. kita berangkat... mari kita kejutkan untuk menuntaskan peperangan

keangungan ttentara Romawi itu... ***

75

Tentang Penulis

Muhammad Isfan Tauhid atau biasa dipanggil isfan. Cowok yang satu ini lahir di kota Sungguminasa, 23 Desember 1994. Dia sangat gemar membaca novel, dan menonton film. Itu yang membuat penulis mampu seluruhnya adalah cerita fiksi. Cowok yang satu ini pernah bersekolah di SDN Limbung Puteri, lanjut ke SMP IT Shohwatul Isad, dan terakhir melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 2 Pangkajene dan insyaAllah akan segera melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. menyelesaikan novel ini yang

76

Anda mungkin juga menyukai