RUANG TERBUKA HIJAU KATA PENGANTAR O) *.- ^}4uOO- 1gOO-
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, karunia dan perkenanNya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul kajian ruang terbuka hijau Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan serta bimbingan kepada penulis sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulis berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin.
Palu, 28 february 2012
Penulis
2
PERANCANGAN RUANG LUAR RUANG TERBUKA HIJAU
PEMBAHASAN
A. Ruang Terbuka Hijau
Ruang terbuka hijau merupakan unsure kota yang terpenting dalam menyejukkan kota. Ruang terbuka hijau antara lain terdiri dari kawasan kota, kawasan hijau, jalur hijau, kawasan hijau khusus, kawasan rekreasi, kawasan hijau hutan kota, kawasan hijau olahraga, kawasan hijau pemakaman, kawasan hijau pertanian dan kawasan hijau pekarangan.
Penataan ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penataan ruang secara keseluruhan. Dengan demikian, penataan ruang terbuka hijau bisa di masukkan ke dalam perancanaan tata ruang kota sebagai pelengkap tambahan untuk lebih menyempurnakan rencana tata ruang kota itu sendiri. Dengan adanya ruang terbuka hijau rencana tata ruang akann lengkap.
Maksud mengungkapkan dari penataan ruang terbuka hijau ini adalah: pertama, memberikan informasi bahwa ruang terbuka hijau sangat bermanfaat bagi kehidupan kota oleh karena itu penataan ruang kawasan terbuka hijau kota sangat diperlukan karena merupakan kebutuhan untuk paru-paru kota dan juga sebagai bagian dari perancanaan tata ruang kota. Pengamatan menunjukkan bahwa banyak koya-kota di indonesia yang kehilangan kawasan hijau. Hal ini sangat memprihatinkan terhadap kesegaran kota. Rasa sejuk hilang diganti rasa panas pengab penuh asap.
Kedua agar menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan para pengambil keputusan dalam memikirkan penataan ruang, sehingga terciptanya suatu kota yang indah sejuk dengan nyaman. Disamping itu kawasan terbuka hijau merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi bagi suatu kota. Di jepang hamper semua kota ada kawasan terbuka hijau meskipun tidak luas, tetapi inipun
3
PERANCANGAN RUANG LUAR RUANG TERBUKA HIJAU membantu menyehatkan kota. Oleh karena itu perlu adanya program penataan kawasan terbuka hijau yang dapat menjadi arahan pelaksanaan penyusunan rencana tata ruang hijau kota maupun rencana tata ruang terbuka hijau kota.
Pengertian
Dalam membahas lebih lanjut tentang penataan ruang kawasan hijau ini perlu diketengahkan dahulu pengertian-pengertian mengenai, ruang terbuka hijau, vegetasi dan tanaman lokal.
Ruang terbuka didefinisikan sebagai ruang-ruang dalam kota atau wilayah perkotaan berupa area atau kawasan dengan pemanfaatan ruang bersifat terbuka yakni ruang terbuka yakni ruang tanpa bangunan maupun ruang dengan bangunan berkepadatan sangat rendah dan atau berketinggian sangat rendah.
Vegetasi adalah keseluruhan tetumbuhan pada suatu area atau kawasan yang berkaitan dengan lingkungan serta menurut urutan derajat dalam ruang yang telah diambil sebagai habitat tetumbuhan tersebut.
Secara sistem, RTH kota adalah bagian kota yang tidak terbangun, yang berfungsi menunjang keamanan, kesejahteraan, peningkatan kualitas lingkungan dan pelestarian alam. Umumnya terdiri dari ruang pergerakan linear atau koridor dan ruang pulau atau oasis (Spreigen, 1965 ).
BERDASARKAN STRUKTUR RUANG
4
PERANCANGAN RUANG LUAR RUANG TERBUKA HIJAU 1. RTH dengan pola ekologis, merupakan RTH yang memiliki pola mengelompok, memanjang, tersebar. 2. RTH dengan pola planologis, merupakan RTH yang memiliki pola mengikuti hirarki dan struktur ruang perkotaan.
B. Tujuan, Fungsi dan Manfaat Ruang Terbuka Hijau
Tujuan penataan ruang terbuka hijau adalah:
Pertama, dapat menciptakan tata ruang kota yang berwawasan lingkungan dan manusiawi serta serasi sesuai dengan keindahan kota. Kedua, dapat meningkatkan dan memelihara mutu lingkungan hidup perkotaan yang hijau, segar, nyaman bersih, indah dan teratur. Ketiga, dapat menjaga dan memelihara lingkungan alam dengan lingkungan binaan yang berguna bagi kebutuhan hidup masyarakat penghuni. Ruang terbuka hijau dapat memperlihat kan keindahan kota..
Fungsi penataan ruang terbuka hijau meliputi:
Pertama, sebagai sarana untuk menjaga kelangsungan fungsi ekosistem dan kelestarian lingkungan hidup wilayah perkotaan. Kedua, sebagai tempat perlindungan bibit tumbuhan (plasma nutfah). Dengan adanya ruang terbuka hijau, maka bibit tumbuh- tumbuhan akan dapat terselamatkan dari pengrusakan lingkungan. Ketiga, sebagai daerah resapan air tanah. Air tanah sangat vital untuk kebutuhan manusia. Pengamatan banyak air tanah di kota-kota besar sudah bercampur dengan air laut. Air laut sudah meresap kedarat. Contohnya seprti kota Jakarta air laut sudah merembes
5
PERANCANGAN RUANG LUAR RUANG TERBUKA HIJAU hamper sampai di sekitar monas. Keempat, sebagai sarana untuk memperbaiki iklim setempat. Kelima, sebagai paru-paru kota. Manfaatnya sangat banyak disamping penghijauan juga dapat dipakai sebagai paru-paru kota. Keenam, sebagai sarana olah raga dan bermain kota. Dengan adanya ruang terbuka hijau, masyarakat kota tidak akan kesulitan untuk berolah raga. Dengan demikian dapat pula berfungsi sebagai sarana untuk menyehatkan masyarakat kota. Ketujuh, sebagai sarana untuk menciptakan penghijauan, kesegaran, kenyamanan, kesehatan, kebersihan dan keindahan kota.
Manfaat, yang diperoleh dari ruang terbuka hijau kota antara lain:
1. Memberikan penghijauan, kesegaran, kenyamanan dan keindahan lingkungan perkotaan. 2. Memberikan lingkungan yang bersih dan sehat bagi penghuni kota. 3. Membersihkan hasil produksi berupa kayu, daun, bunga, dan buah.
C.Kriteria umum
Kriteria penataan ruang terbuka hijau merupakan keterkaitan hubungan antara bentang alam dengan jenis pemanfaatan ruang serta kriteria vegetasi. Alokasi ruang terbuka hijau.
1. Rencana ruang terbuka dikembangkan sesuai dengan jenis pemanfaatan ruang kotanya. 2. Pada lahan yang bentang alamnya bervariasi menurut keadaan lereng dan kegiatan diatas pemukiman laut serta kedudukannya terhadap jalur sungai, jalur jalan dan jalur pengamanan utilitas. 3. Pada lahan di wilayah perkotaan yang di kuasai badan hokum atau perorangan yang tidak di manfaatkan dan atau diterlantarkan.
6
PERANCANGAN RUANG LUAR RUANG TERBUKA HIJAU
D. Jenis-jenis ruang terbuka hijau
BERDASARKAN PERMENDAGRI NO. 1 TAHUN 2007 Taman Kota Taman kota merupakan ruang di dalam kota yang ditata untuk menciptakan keindahan, kenyamanan, keamanan, dan kesehatan bagi penggunanya. Selain itu, taman kota difungsikan sebagai paru-paru kota, pengendali iklim mikro, konservasi tanah dan air, dan habitat berbagai flora dan fauna.
Taman Wisata Alam Kawasan taman wisata alam berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam adalah kawasan pelestarian alam yang dimanfaatkan terutama untuk kepentingan pariwisata alam dan rekreasi. Taman Rekreasi
Taman rekreasi merupakan tempat rekreasi yang berada di alam terbuka tanpa dibatasi oleh suatu bangunan, atau rekreasi yang berhubungan dengan lingkungan dan berorientasi pada penggunaan sumberdaya alam seperti air, hujan, pemandangan alam atau kehidupan di alam bebas. Taman Lingkungan Perumahan dan Permukiman
7
PERANCANGAN RUANG LUAR RUANG TERBUKA HIJAU Taman lingkungan perumahan dan permukiman merupakan taman dengan klasifikasi yang lebih kecil dan diperuntukkan untuk kebutuhan rekreasi terbatas yang meliputi populasi terbatas/masyarakat sekitar. Taman ini mempunyai fungsi sebagai paru-paru kota (sirkulasi udara dan penyinaran), peredam kebisingan, menambah keindahan visual, area interaksi, rekreasi, tempat bermain, dan menciptakan kenyamanan lingkungan. Taman Lingkungan Perkantoran dan Gedung Komersial Taman lingkungan perkantoran dan gedung komersial merupakan taman dengan klasifikasi yang lebih kecil dan diperuntukkan untuk kebutuhan terbatas yang meliputi populasi terbatas/pengunjung. Taman Hutan Raya Taman Hutan Raya berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan/atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli dan/atau bukan jenis asli, yang tidak invasif dan dimanfaatkan untuk kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata, dan rekreasi.
Hutan Lindung Hutan lindung menurut Undang-Undang No.41 tahun 1999 tentang Kehutanan merupakan kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah. Bentang Alam seperti Gunung, Bukit, Lereng dan Lembah
8
PERANCANGAN RUANG LUAR RUANG TERBUKA HIJAU RTH bentang alam adalah ruang terbuka yang tidak dibatasi oleh suatu bangunan dan berfungsi sebagai pengamanan keberadaan kawasan lindung perkotaan; pengendali pencemaran dan kerusakan tanah, air, dan udara; tempat perlindungan plasma nutfah dan keanekaragaman hayati; pengendali tata air; dan sarana estetika kota. Cagar Alam Cagar Alam berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan/keunikan jenis tumbuhan dan/atau keanekaragaman tumbuhan beserta gejala alam dan ekosistemnya yang memerlukan upaya perlindungan dan pelestarian agar keberadaan dan perkembangannya dapat berlangsung secara alami. Kebun Raya Kebun raya adalah suatu area kebun yang ditanami berbagai jenis tumbuhan yang ditujukan terutama untuk keperluan penelitian. Selain itu, kebun raya juga digunakan sebagai sarana wisata dan pendidikan bagi pengunjung. Dua buah bagian utama dari sebuah kebun raya adalah perpustakaan dan herbarium yang memiliki koleksi tumbuh-tumbuhan yang telah dikeringkan untuk keperluan pendidikan dan dokumentasi.
Kebun Binatang Kebun binatang adalah tempat dimana hewan dipelihara dalam lingkungan buatan serta dipertunjukkan kepada publik. Selain menyuguhkan atraksi kepada pengunjung dan memiliki berbagai
9
PERANCANGAN RUANG LUAR RUANG TERBUKA HIJAU fasilitas rekreasi, kebun binatang juga mengadakan programprogram pembiakan, penelitian, konservasi, dan pendidikan. Pemakaman Umum Pemakaman umum merupakan salah satu fasilitas sosial yang berfungsi sebagai tempat pemakaman bagi masyarakat yang meninggal dunia. Pemakaman umum juga memiliki fungsi lainnya seperti cadangan RTH, daerah resapan air, dan paru-paru kota. Lahan pemakaman selain digunakan untuk tempat pemakaman, umumnya memiliki sedikit lahan untuk ruang terbangun dan sisanya ditanami berbagai jenis tumbuhan. Lapangan Olah Raga Lapangan olahraga merupakan lapangan yang dibangun untuk menampung berbagai aktifitas olahraga seperti sepak bola, voli, atletik, dan golf serta sarana-sarana penunjangnya. Fungsi lapangan olahraga pertemuan, adalah sebagai sarana wadah interaksi dan olahraga, tempat sosialisasi, bermain, serta untuk meningkatkan kualitas lingkungan sekitarnya. Lahan Pertanian Perkotaan Pertanian kota adalah kegiatan penanaman, pengolahan, dan distribusi pangan di wilayah perkotaan. Kegiatan ini tentunya membutuhkan lahan yang cukup luas. Oleh karena itu, lahan ini biasanya jarang ditemui di wilayah perkotaan yang cenderung memiliki lahan yang sudah terbangun. Hasil pertanian kota ini menyumbangkan jaminan dan keamanan pangan yaitu meningkatkan jumlah ketersediaan pangan masyarakat kota serta menyediakan sayuran dan buah-buahan segar bagi masyarakat kota. Selain itu, pertanian kota juga dapat menghasilkan tanaman hias dan menjadikan lahan-lahan terbengkalai kota menjadi indah. Dengan pemberdayaan masyarakat penggarap maka pertanian kota pun menjadi sarana pembangunan modal sosial.
10
PERANCANGAN RUANG LUAR RUANG TERBUKA HIJAU
Kawasan dan Jalur Hijau Kawasan adalah suatu area yang dimanfaatkan untuk kegiatan tertentu di wilayah perkotaan dan memiliki fungsi utama lindung atau budidaya. RTH kawasan berbentuk suatu areal dan non-linear dan RTH jalur memiliki bentuk koridor dan linear. Jenis RTH berbentuk areal yaitu hutan (hutan kota, hutan lindung, dan hutan rekreasi), taman, lapangan olah raga, kebun raya, kebun pembibitan, kawasan fungsional (perdagangan, industri, permukiman, pertanian), kawasan khusus (hankam, perlindungan tata air, dan plasma nutfah). Sedangkan RTH berbentuk jalur yaitu koridor sungai, sempadan danau, sempadan pantai, tepi jalur jalan, tepi jalur kereta, dan sabuk hijau. Daerah Penyangga (Buffer Zone) Lapangan Udara Daerah penyangga adalah wilayah yang berfungsi untuk memelihara dua daerah atau lebih untuk beberapa alasan. Salah satu jenis daerah penyangga adalah daerah penyangga lapangan udara. Daerah penyangga ini berfungsi untuk peredam kebisingan, melindungi lingkungan, menjaga area permukiman dan komersial di sekitarnya apabila terjadi bencana, dan lainnya. E. Ruang terbuka hijau non-alami/ buatan Ruang Terbuka Hijau Binaan (RTHB) adalah ruang atau kawasan yang lebih luas, baik dalam bentuk areal memanjang/jalur atau mengelompok, dimana penggunaannya lebih bersifat terbuka/ umum, dengan permukaan tanah di dominasi oleh perkerasan buatan dan sebagian kecil tanaman. Kawasan/ruang hijau terbuka binaan sebagai upaya menciptakan keseimbangan antara ruang terbangun dan ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai paru-paru kota, peresapan air, pencegahan polusi udara dan perlindungan terhadap flora.
11
PERANCANGAN RUANG LUAR RUANG TERBUKA HIJAU
F. Contoh gambar ruang terbuka hijau non-alami/ buatan
Taman anjungan talise kota palu
Taman GOR kota palu.
12
PERANCANGAN RUANG LUAR RUANG TERBUKA HIJAU
Taman Vatulemo kota palu
Taman Ayodya jakarta
Taman diPonegoro
13
PERANCANGAN RUANG LUAR RUANG TERBUKA HIJAU semarang
DAFTAR PUSTAKA
Sumber: buku Budi supriyatno, Tata Ruang dalam Pembangunan Nasional.
http://mynameaprie.blogspot.com/2011/10/ruang-terbuka-hijau-ruang-terbuka-dan.html Lab. Perencanaan Lanskap Departemen Arsitektur Lanskap. ______. Ruang Terbuka Hijau (RTH) Wilayah Perkotaan. Bogor: Fakultas Pertanian IPB. Google earth. 2009. Something [online]. Diakses dari : Http://Googleearth.com. Diakses tanggal 16 Desember 2009 Setiawati, Francisca Melia. 1997. Evaluasi fungsi ekologis dan fungsi estetis beberapa taman kota di Kotamadya Bandung. Tesis program magister program studi biologi. Institut Teknologi Bandung.