Anda di halaman 1dari 15

BAB II HASIL dan PEMBAHASAN

KEESAAN ALLAH DALAM TRINITAS Jawab Yesus hukum yang terutama ialah : Dengarlah hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa,(Markus 12:29) Soal ajaran Trinitas atau Tritunggal yang dipercaya umat Kristen sering dijadikan batu sandungan. Umat Kristen dituduh sebagai agama polytheisme atau sesat dan mentuhankan manusia. Sebenarnya untuk mengetahui kepercayaan mengenai hakikat Allah/YHWH kita harus menerima dulu kenyataan bahwa Alkitab adalah firman yang penulisannya diilhami Allah. Maka dengan dasar kepercayaan demikian maka kita dapat menggali dan memahami apa yang dikatakan Alkitab sebagai pernyataan Allah/YHWH itu mengenai hakikat diri Allah/YHWH sendiri. Selain daripada itu agar tidak terjadi salah penafsiran, memafami bahasa agama baik istilah maupun bahasa asli penulisan adalah perlu mengingat terbatasnya makna kosakata dalam Bahasa Indonesia bagi makna kosakata teologis agama Kristen. Bila kita mempelajari Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dengan hati terbuka maka dengan jelas dapat dimengerti bahwa keesaan Allah sangat ditekankan. Namun kadangkala secara khusus Allah/YHWH menyatakan diri atau penjawantahan dalam bentuk jamak( Kita ) dalam Kejadian 1:1-2 dimana menunjuk penjawantahan Allah/YHWH sebagai Bapa dan Roh terlibat dalam penciptaan sedangkan dalam Yohanes 1:1 menunjuk penjawantahan Allah/YHWH sebagai Bapa dan Logos(Firman) terlibat dalam peristiwa yang sama. Hal ini juga banyak ditemukan dalam Alquran yaitu kata Kami yang diterjemahkan umat Islam Allah beserta malaikat-malaikat. Dalam Perjanjian Baru walaupun istilah Trinitas atau Tritunggal tidak ditemukan namun secara eksplisif, petunjuk ke arah situ sangat jelas, seperti dalam peristiwa pembabtisan Yesus dimana ketiga bentuk penjawantahan atau pernyataan kehadiran Allah/YHWH itu menyatakan diri. Alkitab mencatat bahwa manusia pertama telah jatuh kedalam dosa karena melanggar perintah Allah/YHWH sehingga mereka diusir dari Taman Eden. Dalam iman Kristen, kejatuhan ke dalam dosa tersebut karena kesalahan baik Adam maupun Hawa, bukan kesalahan seorang misal Hawa yang bersalah, yang dianut oleh kaum Gnotis dan kepercayaan tertentu. Kejatuhan mereka telah membuat mereka kehilangan kemuliaan sebagai ciptaan yang mulia, tidak berdosa, dan hidup kekal. Hal ini menyebabkan mereka melahirkan keturunan yang berdosa dan mengalami maut atau kematian. Namun Dia masih mau berkomunikasi dengan manusia dan mempersiapkan keselamatan bagi umat manusia dengan cara mengutus nabi-nabi dan orang-orang-Nya yang kudus serta membimbing mereka dengan Roh-Nya untuk menyampaikan firman-Nya yang kudus sebagai aturan untuk berlaku. Dia juga menunjukan tanda-tanda mukjizat di tengah-tengah mereka agar manusia mengenal dan percaya kepada Dia. Dia ini yang sangat mengasihi manusia adalah ALLAH/YHWH atau disebut Bapa. Hanya milik Kristus yang mendapat karunia memanggil Allah/YHWH sebagai Bapa atau ya Abba ya Bapa. Seperti yang tertulis dalam Alkitab: Semua orang yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: ya Abba ya Bapa,(Roma 8:14-15b). Allah/YHWH memilih umat Israel sebagai umat kesayangan Allah/YHWH namun umat-Nya tidak setia kepada-Nya dan melakukan pemberontakan kepada Allah/YHWH dengan mengikuti allah-allah lain atau roh-roh dunia. Oleh sebab itu firman-Nya yang kudus yang disampaikan melalui para nabi tidak tertanam di hati umat-Nya dan Roh-Nya tidak menetap selamanya di dalam batin manusia karena telah nyata pikiran, perkataan, dan perbuatan manusia jahat di mata Allah/YHWH sehingga Allah/YHWH berkenan memberikan hukuman agar meraka berbalik dari perbuatan dosa. Namun Allah yang penuh kasih itu tahu, kalau semua itu terjadi karena semua manusia telah berdosa dan takut akan 12

maut atau kematian. Allah/YHWH berkenan menurunkan hukum Taurat kepada hambanya Musa dan mewajibkan setiap tahun diadakan korban penebusan dosa yang dilakukan oleh Imam yang diangkat dari suku Lewi. Namun masih tetap saja umat-Nya tidak taat melakukan perintah itu sehingga korban penebusan dosa itu tidak berkenan lagi dihadapan Allah/YHWH. Karena Allah/YHWH sangat mengasihi manusia dan ketidaksempurnaan manusia menjalankan hukum Taurat, Allah sendiri yang akan menyelamatkan dan membebaskan manusia dari dosa. Hal tersebut sudah Allah/YHWH persiapakan melalui para nabi dan orang-orang kudus bahwasanya keselamatan dari Allah/YHWH dianugerahkan melalui seorang Mesias atau Kristus atau Almasih yang lahir dari keluarga Daud yang tidak lain adalah Yesus Kristus. Dia ini yang merupakan Firman Allah yang turun atau nuzul( inkarnasi: dalam daging ) dalam bentuk manusia sejati dan tidak berdosa sama sekali, dikandung dalam rahim perawan suci Maria, sesuai dengan nubuat para nabi. Seperti yang tertulis dalam Alkitab: v Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu tanda: Sesungguhnya seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel,(Yesaya 7:14) v Pada mulanya adalah Firman bersama-sama Firman itu adalah Allah,Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa(Yohanes 1:1 dan 14) v Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku,(Yohanes 6:38) v Karena anak-anak itu anak-anak dari daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagain dalam keadaan mereka..,(Ibrani 2:14) v Lalu kata malaikat itu kepada mereka (para gembala): Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud,(Lukas 2:10-11) v Jawab perempuan itu kepada-Nya: Aku tahu bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitahukan segala sesuatu kepada kami. Kata Yesus kepadanya: Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau,(Yohanes 4:25-26) Yesus telah ada sebelum segala sesuatu jadi baik yang ada di surga dan juga yang ada di bumi dan Ia bukan ciptaan seperti yang dianut oleh Arianisme, sebab sesungguhnya Ia adalah Firman Allah yang melekat atau satu dengan Allah( Yohanes 1:1-3). Melalui Yesus/Firman Allah dan Roh-nya, Allah/YHWH menjadikan langit dan bumi beserta isinya. Seperti yang tertulis dalam Alkitab: v Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya(Yohanes 1:10-11) v Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada satupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan,(Amsal 8:22) v Penglihatan nabi Yehezkiel: Di atas cakrawala yang ada di atas kepala mereka(makhluk penghuni sorga) ada menyerupai takhta yang kelihatan seperti permata lazurit; dan di atas yang menyerupai takhta itu ada kelihatan seperti rupa manusia,(Yehezkiel 1:26) v Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata,daripadamu akan bangkit bagi-Ku seseorang yang akan memerintah Israel, yang permulaanya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala,(Mikha 5:1) v Kata Yesus kepada mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada,(Yohanes 8:58)

12

v SabdaYesus: Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada,(Yohanes 17:5) v Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu,segala sesuatu diciptakan oleh Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia,(Kolose 1:16-17) Karena Firman-Nya kudus Allah/YHWH mengatur kehadiran Firman-Nya dengan kekudusan, sebagai pernyataan atau penjawantahan-Nya kehadiran-Nya ke dalam dunia. Hali ini dapat disaksikan saat Yesus/Firman Allah dikandung bukan dari hubungan biologis melainkan oleh kuasa Allah/YHWH melalui Roh Kudus. Dari kehidupan-Nya yang tidak menikah, hali itu bukan suatu kebetulan semata dan juga dari nama yang dikaruniakan kepada-Nya yaitu YESUS ( ibrani: Yeshua Hamasiah) yang berarti TUHAN/YHWH menyelamatkan atau juruselamat. Seperti yang tertulis dalam Alkitab: v Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu tanda: Sesungguhnya seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel,(Yesaya 7:14) v Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepadaNya nama di atas segala nama supaya di dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,(Filipi 2:9-10) v Jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat sam seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah daripada nama mereka,(Ibrani 1:4) v Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka,(Matius 1:21) v Selama Aku bersama mereka, Aku telah memelihara mereka dalam namaMu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepadaKu,(Yohanes 17:12a) v Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barang siapa yang percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa karena nama-Nya,(Kis 10:43) Yesus/Firman Allah bertumbuh besar sebagaimana manusia namun Ia memiliki kuasa ialhi sebab sesungguhnya Ia adalah Firman Allah dan datang sebagai Mesias untuk melakukan kehendak Allah/YHWH. Anak Tunggal Allah atau Anak Allah adalah kemuliaan yang dimiliki Yesus/Firman Allah di hadirat Allah/YHWH. Seperti yang tertulis di dalam Alkitab: Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa,(Yohanes 1:14) Kesakasian Malaikat Gabriel tentang kemuliaan Kristus: Jawab malaikat itu kepadanya(Maria): Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah,(Lukas 1:35, Lukas 1:31-32a) Keasaksian nabi Yahya/Yohanes Pembabtis: Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia yang mengutus aku untuk membabtis dengan air telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas-Nya, Dialah yang akan membabtis dengan Roh Kudus. Dan akupun telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah,(Yohanes 1:33-34)

12

Kesakasian dari Allah/YHWH sendiri tentang kemuliaan Kristus: Sesudah dibabtis Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengar suara dari sorga yang mengatakan: Inilah Anak yang Ku kasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan,(Matius 3:16-17, Markus 1:11, Lukas 3:22). Hal ini dipertegas oleh Rasul Petrus yang adalah salah satu saksi tentang hal itu: Kami menyaksikan bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia yang mengatakan: Inilah Anak yang Ku kasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan,(2 Petrus 1:17) Aku menceritakan ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: Anak-Ku engkau! Engkau telah kuperanakan pada hari ini,(Mazmur 2:7) Kesakasian dari Yesus sendiri tentang kemuliaan-Nya: Tetapi Ia tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: Apakah engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji? Jawab Yesus: Akulah Dia,(Markus 14:61-61) Kesakasian dari nabi Yesaya tentang kemuliaan Kristus: Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putra telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang kekal, Raja Damai,(Yesaya 9:5) Dalam kehidupan-Nya, sang Firman/Yesus memberikan pertolongan, mengajarkan pertobatan, mengajarkan pengenalan akan Allah/YHWH, dan Ia sendiri belajat taat kepada Allah/YHWH, bahkan sampai mati di kayu salib. Sebab Ia datang sebagai manusia dan manusia adalah hamba Allah/YHWH. Dalam hidup-Nya sebagai manusia; Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,(Ibrani 5:7-8). Hal ini merupakan kehendak Allah/YHWH yang harus dilaksanakan oleh sang Firman/Yesus, yaitu untuk mengalahkan maut yang merupakan upah dari dosa dengan cara mengorbankan diri-Nya sebagai korban penebus salah yang kudus satu kali untuk selama-lamanya, turun dalam kerajaan maut(ibr : Hades/Syeol), dengan cara kebangkitan-Nya, dan dengan cara kenaikan-Nya ke sorga. Seperti yang tertulis dalam Alkitab: Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal,(Yohanes :16) Kata Yesus; Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang,(Matius 20:28) Karena anak-anak itu anak-anak dari daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagain dalam keadaan merekasupaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu iblis, yang berkusa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut,(Ibrani 2:14-15) Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita,Ia telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi telah dibangkitkan menurut Roh,( 1 Petrus 3:18) Ia diremukan oleh karena kejahatan kita, ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilurbilurnya kita menjadi sembuh,(Yesaya 53:5)

12

yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung diantara pemberontakpemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak,(Yesaya 53:12) Dan Ia berkata kepada mereka; Inilah darahKu, darah perjanjian yang ditumpahkan bagi banyak orang,(Markus 14:24) Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu berkata kepada mereka: Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan segala sesuatu yang ditulis para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi. Sebab Ia akan diserahkan pada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, diolok-olok, dihina, dan diludahi, dan mereka akan menyesah dan membunuh Dia, dan pada hari ketiga Ia akan bangkit,(Lukas 18:31-34) Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah,(Roma 6:10) Kesaksian nabi Ayub: Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu,(Ayub 19:25) Lalu berkatalah TUHAN kepadaku(Musa): Apa yang dikatakan mereka itu baik, seorang nabi akan Ku bangkitkan bagi merka dari anatara saudara mereka, seperti engkau ini. Aku menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang kuperintah akan kepadanya,(Ulangan 18:17-18)

Allah/YHWH berkehendak menetepkan Yesus/Firman Allah sebagai pokok keselamatan yang diberi oleh Allah/YHWH sendiri ataui juruselamat(arti Yesus). yaitu Allah yang membewa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaansesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,(Ibrani 2:10b; ibrani 5:9). Keselamatan itu adalah anugerah kasih karunia yang diberikan secara cuma-cuma bagi barang siapa yang percaya kepada Allah di dalam nama Yesus. maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang, yaitu Yesus Kristus,(Roma 5:17). Sang Firman/Yesus kembali kepada Allah setelah melaksanakan penyucian dosa dan mengalahkan maut dalam tugas-Nya sebagai Mesias dan kehendak Allah/YHWH terlaksana oleh Dia. Firman/Yesus naik ke sorga dan duduk di sebelah kanan Allah/YHWH. Seperti yang tertulis di dalam Alkitab: v Kesaksian nabi Daud tentang kenaikan Mesias: Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: Duduklah di sebelah kanan-Ku sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu,(Mazmur 110:1, Mat 22:44, Mark 12:36, Luk 20:42, Kis 2:35, Ibr 1:13) v Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia, Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa,(Yohanes 16:28) v Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa,(Markus 14:62) v Sesudah Tuhan Yesus, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah,(Markus 16:19) v Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,(Ibrani 1:3b) v Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Lalu katanya: Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah,(Kis 7:55-56)

12

Penglihatan nabi Daniel: Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak dengan awan-awan dari langit seseorang seperti anak manusia, datanglah ia kepada yang Lanjut Usianya itu, dan di bawa ke hadapan-Nya,(Daniel 7:13)

Tetapi sang Firman/Yesus tidak meninggalkan orang-orang yang percaya kepadaNya sebagai anak yatim piatu di bumi , tetapi Yesus/Firman Allah menjajikan Roh Kudus yang akan diutus oleh Bapa di dalam nama Yesus, sebagai pernyataan diri-Nya sebagai Imanuel( arti: Allah beserta kita) untuk menyertai mereka selamanya. Seperti yang tertulis di dalam Alkitab: Tetapi penghibur, yaitu roh Kudus yang akan diutus oleh Bapa dalan nama-Ku, Dialah yang akan mengarjakan segala sesuatu kepadamu dan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu,(Yohanes 14:365) Kamu akan Kuberikan hari yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup,(Yehezkiel 36:26-27) Kemudian daripada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia,akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu,(Yoel 2:28-29) Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu,(Yohanes 14:36) Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu,(Yohanes 14:28) Roh Kudus yang dijanjikan oleh sang Firman Allah/Yesus telah datang pada peristiwa Pentakosta. Sang Firman Allah memberi pengetahuan tentang Roh Kudus bahwa Roh Kudus dan setiap orang yang dinaungi Roh Kudus akan memuliakan nama Yesus tetapi bila tidak memuliakan nama Yesus yang adalah nama Bapa sebagai penebus manusia atau menyangkal Yesus adalah Tuhan bagi kemuliaan Allah/YHWH, roh itu bukan roh Kudus melainkan iblis yang menyamar. Sebab telah banyak hadir nabi-nabi palsu yang berkata bahwa ia dinanungi atau mendengar suara Roh Kudus tetapi pengikutnya menghujat Kristus. Seperti yang tertulis di dalam Alkitab: Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak berkata kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitahukan kepadamu apa yang diterima-Nya daripada-Ku,(Yohanes 16:13-14) Yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia sebab Ia akan menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu, (Yohanes 14:17). Firman ini sejajar dengan pernyataan Yesus/Firman Allah, Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai pada akhir zaman,(Matius 28:20b); Pada waktu itu kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu,(Yohanes 14:20) Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: Terkutuklah Yesus, dan tidak seorangpun, yang dapat mengaku: Yesus adalah Tuhan, selain oleh Roh Kudus,(1 Korintus 12:3) Hal itu tidak usah mengherankan sebab iblis menyamar sebagai malaikat terang,(2 Korintus 11:14)

12

Ketiga peristiwa penjawantahan agung Allah/YHWH inilah yang dinamakan dengan Trinitas. Doktrin Trinitas dirumuskan untuk memahami dan mengerti lebih khusus peristiwa penjawantahan Allah/YHWH dan kemahahadiran-Nya dalam melakukan pekerjaan-Nya. Sang Firman Allah/Yesus yang pada mulanya satu dengan, dan adalah Allah/YHWH (Yohanes 1:1), dalam kenuzulan-Nya atau keadaan-Nya sebagai manusia telah mengajarkan dan memberitahukan bahwa hanya ada satu Allah, yakni Allah/YHWH dan kenuzulan-Nya sebagai manusia adalah pernyataan atau penjawantahan Allah/YHWH. Sabda Firman Allah/Yesus tentang siapa diri-Nya: v Tetapi Yesus berseru kata-Nya: Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku; dan barang siapa melihat Aku, ia melihat Dia yang telah mengutus Aku,(Yohanes 12:44) v Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia,(Yohanes 14:7) v Kata Yesus kepada-Nya: Telah sekian lama Aku bersamasama kamu Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barang siapa melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata:Tunjukanlah Bapa itu kepada kami,(Yohanes 14:9) v Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya,(Yohanes 14:10) v Aku dan Bapa adalah satu,(Yohanes 10:30) Di dalam Alkitab dijelaskan bahwa Firman itu berasal dari Allah/YHWH, satu dengan Allah/YHWH, dan adalah Allah/YHWH sendiri. Firman Allah itu nuzul ke dunia sebagai Yesus sang Mesias. Dalam ke nuzulan-Nya sebagai manusia ia adalah Anak Allah, sekalipun di dalam diri-Nya telah dipersatuakan kodrat ilahi dan kodrat insani sekaligus menjadi Satu Pribadi atau Satu Kodrat Ganda; Firman Allah dengan kemanusiaan-Nya tidak berbaur dan tidak berubah. Dalam keadaan-Nya sebagai manusia, Dia sama dengan manusia adanya dapat merasakan lapar,haus, senang, sedih, takut, dll, Karena anak-anak itu anak-anak dari daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagain dalam keadaan mereka,(Ibrani 2:14). Tetapi bedanya dengan manusia, Ia tidak berdosa sama sekali. Melalui sang Firman/Yesus, Allah/YHWH menyatakan kemuliaan-Nya dan memberikan teladan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai ciptaan Allah/YHWh yang mulia dan sebagai hamba Allah/YHWH. Seperti yang ditunjukan Allah/YHWH dalam Yesus/Firman Allah, dimana Yesus/Firman Allah tetap melakasanakan penggenapan nubuat para nabi tentang Dia dalam tugas-Nya sebagai penebus manusia. Setelah sang firman/Yesus menenuaikan tugas-Nya, Ia kembali kepada Allah/YHWH. Allah/YHWh tetap hadir ke dalam dunia untuk melanjutkan pekerjaan-Nya mengabarkan keselamatan yang telah dianugerahkan-Nya di dalam Yesus/Firman Allah, dalam wujud Roh, yakni Roh Kudus. Kemahahadiran Allah/YHWH ke dalam dunia sebagai Roh Kudus merupakan penggenapan pernyataan dan janji Allah/YHWH dalam Yesus/Firman Allah sebagai Imanuel. ,Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai pada akhir zaman,(Matius 28:20b). Yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia sebab Ia akan menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu, (Yohanes 14:17). Hai ini telah di kabarkan oleh sang Firman Allah/Yesus, Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu,(Yohanes 14:36), Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu,(Yohanes 14:28). Aku datang kembali kepadamu, inilah yang dimaksud oleh Firman Allah/Yesus tentang kedatangan Roh Kebenaran/Roh Allah/Roh Kristus, yakni Roh Kudus yang adalah kedatangan Allah/YHWH sendiri ke dunia sebagai Imanuel.

12

Allah/YHWH melakukan pekerjaan-Nya mempersiapkan keselamatan melalui Mesias, Firman-Nya yang Kudus itu sejak dahulu kala melalui para nabi dan melanjutkan pekerjaan-Nya mengabarkan keselamatan itu melalui orang- orang yang telah dipercayai dan dipilih-Nya dalam Yesus/Firman Allah, yakni para rasuL dan orang- orang kudus. Itulah sebabnya mengapa Alkitab yang ditulis oleh para nabi dan rasul-rasul Kristus yang berlatar belakang, di tempat, dan waktu yang berbeda tetapi isinya saling berkesesuaian satu sama lain dalam memberitakan Kerajaan Allah. Sang Firman Allah/Yesus bersabda tentang Roh Kudus: Sebab itu Aku berkata kepadamu: ,tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni,(Matius 12:31) Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak akan mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal,(Markus 3:29) Tetapi mereka memberontak dan mendukakan Roh KudusNya, maka Ia berubah menjadi musuh mereka, dan Ia sendiri berperang melawan mereka,(Yesaya 63:10) Yesus/Firman Allah mengajarkan bahwa seseorang yang menghujat Roh Kudus tidak akan diampuni selama-lamanya, mengapa? Karena barang siapa menghujat Roh Kudus, ia menghujat Allah/YHWH dalam keaadan sebenarnya, sebab Allah itu Roh dan barang siapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran,(Yohanes 4:24); Sebab Tuhan adalah Roh,..( 2Korintus 3:17). Dari keterangan ayat di atas dapat dipelajari dan dipahami bahwa Roh Kudus bukanlah seorang pribadi asing atau lain melainkan Allah/YHWH sendiri, di mana barang siapa yang menghujat Allah/YHWH tidak akan diampuni selama-lamanya. Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah penjawantahan dan kuasa kemahahadiran Allah/YHWH dalam melakukan pekerjaan-Nya. Hal ini dapat di temukan di semua ayat di dalam Alkitab. Allah/YHWH menyatakan diri-Nya sebagai Bapa dalam memberitahukan kabar tentang sang Anak, yakni Firman-Nya yang nuzul menjadi juruselamat, yang pada mulanya satu dengan Allah/YHW. Allah/YHWH menyatakan kemuliaan-Nya sebagai Penebus dosa manusia melalui sang Anak, yakni Firman-Nya yang nuzul menjadi manusia sebagai Mesias. Setelah sang Firman kembali kepada-Nya, Allah/YHWH tetap hadir ke dalam dunia untuk mengabarkan keselamatan yang dianaugerahkan-Nya melalui sang Anak dan sebagai Imanuel bagi umat-Nya. Oleh karena itu penjawantahan Allah/YHWH sebagai Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah kuasa kemahahadiran Allah/YHWH yang tidak dibatasi ruang dan waktu. Itulah mengapa Allah menginginkan kita yang percaya kepada Allah/YHWh di dalam nama Yesus/Firman Allah dibabtis dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan babtislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,(Matius 28:19). Allah/YHWH berkehendak agar manusia mengenal bahwa Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah penjawantahan atau pernyataan kemahahadiran Allah/YHWH sendiri dalam melakukan pekerjaan-Nya. Berikut ini ayat dimana Allah/YHWH mennyatakan pekerjaan-Nya: Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku. Akulah yang memeberitahukan, menyelamatkan, dan mengabarkan, dan bukannya allah asing yang ada di antaramu,(Yesaya 43:11-12) Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah Ia sendiri datang menyelamatkan kamu,(Yesaya 35:4) Ketika aku( Rasul Yohanes ) melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut,(Wahyu 1:17-18)

12

Dari ayat di atas dapat di ketahui bahwa Allah/YHWH mengakui keberadaan nuzulnya Yesus/Firman Allah yang adalah pernyataan diri Allah/YHWH ke dunia sebagai Mesias, juruselamat manusia. Aku telah mati bukan secara harfiah mengatakan bahwa Allah/YHWH telah mati dalam arti yang sebenarnya selayaknya manusia meninggal. Untuk mengerti makna kata tersebut, perlunya pemahaman iman dan bahasa asli penulisan kitab Wahyu. Dalam bahasa Indonesia, biasanya umat Islam tidak membedakan istilah Arab ilah (Inggeris: God) dan Rabb (Inggeris: Lord). Keduanya diterjemahkan "Tuhan". Bahkan, pada umumnya dalam bahasa Indonesia lebih dikenal istilah Ketuhanan untuk kata Inggris "Godhead" (bandingkan: "Ketuhanan Yang Mahaesa") ketimbang istilah "Keilahian" (Arab: Lahutiyah). Sedangkan dalam iman Krisien cukup dibedakan makna keilahian dan ketuhanan dalam kaitannya dengan perbincangan tentang keesaan Allah dalam Kristus. Maksudnya, sebutan "Tuhan Yesus" sama sekali tidak bertujuan mengadakan ilah selain Allah, atau menyejajarkan kemanusiaan Yesus dengan Allah. Yesus disebut Tuhan dalam makna Rabb (Gusti, Penguasa) karena Allah telah melimpahkan kuasa-Nya di langit dan di bumi (Matius 28:20; Kisah Para Rasul 2:38; Filipi 2:11). Seperti dikemukakan di atas, bahwa iman Kristen membedakan antara makna keilahian Yesus (the Divine/Godhead of Jesus) dan ketuhanan Yesus (the Lordship of Jesus). Keilahian Yesus menunjukkan Firman Allah yang kana hadza qadiman 'indallah (kekal bersma Allah) dan selalu melekat (qai'mah) dalam Dzat-Nya (Yohanes 1:1-3). Sebanding dengan penghayatan teologi Islam mengenai Alquran sebagai Kalam nafsiy (Sabda yang kekal). Meskipun demikian, keilahian Firman Allah dalam iman Kristen tetap dibedakan dan tidak dicampurkan dengan wujud nuzul Yesus sebagai manusia. Seperti dikemukakan di atas bahwa kata Tuhan dalam bahasa Indonesia pada umumnya lebih paralel dengan God, Ilah, Deus, Theos. Seorang non-Kristen tidak mungkin bisa memahami ungkapan dalam bahasa Indonesia bahwa "Tuhan telah mati" karena latar belakang tersebut. Padahal, seorang Kristen bisa menerapkan hal itu pada bahasa-bahasa lain yang paralel: Adonay, Lord atau Gusti, yang mengandung makna Tuan ataupun Tuhan. Ungkapan "Tuhan sudah mati" bagi pemakai bahasa Indonesia pada umumnya sama saja maknanya bila orang Kristen mengatakan "Allah sudah mati". Padahal kematian Yesus itu sama sekali tidak menyentuh keilahian-Nya sebagai Firman dan Kalam Allah. Rasul Petrus menyaksikan bahwa Yesus " Ia telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia" (1 Petrus 3:18). Sekalipun di dalam diri Yesus telah dipersatukan kodrat ilahi dan kodrat insani sekaligus - menjadi "satu pribadi" (rumus Kalsedonia) atau "satu kodrat ganda" (rumus non-Kalsedonia) - Firman Allah dan kemanusiaan-Nya "tidak berbaur dan tidak berubah". Jadi, kematian tubuh yang dikenakan oleh Firman Allah itu sama sekali tidak menyentuh keilahian-Nya yang kekal. Meskipun demikian, Allah/YHWH bukan ilah yang bersifat impalpabilitas (tidak mudah dijangkau dengan pikiran). Antara kemanusiaan dan keilahian-Nya sebagai Firman Allah juga "tidak terbagi dan tidak terpisah". Maksudnya, sekalipun Firman Allah sama sekali tidak merasakan atau dapat disentuh oleh maut, tetapi dengan kematian tubuh insani Yesus itu Allah turut "berbela rasa" dengan umat-Nya. Ibarat bendera Kerajaan yang merupakan kebangaan seorang raja. Ketika bendera itu diinjak-injak oleh pasukan musuhnya, hati raja terasa tercabik-cabik meskipun tubuhnya sama sekali tidak terluka. Jadi, sekalipun Allah tidak dapat mati, dalam kasih-Nya Dia tetap "turut merasakan" kematian Yesus, Anak-Nya. Itulah makna ungkapan Aku telah mati, yang tertulis dalam kitab Wahyu. Augustine dalam bukunya yang berjudul De Trinitate menjelaskan bahwa Trinitas(Bapa ,Anak , dan Roh Kudus) tidak seperti tiga manusia, karena masing-masing manusia hanya memiliki sebagian dari sifat generik manusia, maksudnya Bapa, Anak, dan Roh Kudus memiliki esensi yang sama yaitu Allah/YHWH sendiri. Augustine juga menjelaskan bahwa istilah Person( Indo: pribadi ) tidak cocok untuk menyatakan hubungan Bapa ,Anak, dan Roh Kudus itu ada dalam diri Allah/YHWH

12

melainkan lebih tepat digunakan menggambarkan keadaan Allah/YHWH tidak berdiam atau melakukan pekerjaan-Nya. Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat. Memang Akulah Guru dan Tuhan,(Yohanes 13:13).

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas anugerah-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga karya tulis keagamaan ini dapat terselasaikan. Karya tulis ini disusun dengan tujuan memenuhi salah satu persyaratan kurikulum Pendidikan Sekolah Menengah Atas bidang studi Agama Kristen dan dapat meningkatkan pengetahuan dan iman siswa. Penulis berharap karya tulis ini dapat menolong para pembaca untuk lebih mengerti akan arti dan maksud Trinitas sebenarnya. Atas segala bantuan selama melaksanakan tugas ini, penulis mendapat bimbingan yang diberikan baik berupa doa, dukungan, waktu, dan data yang telah dituangkan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih. Penilis menyadari terdapat kekurangan dalam karya tulis ini oleh sebab itu penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan karya tulis ini.

Turen, 24 April 2007

Penulis

12

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Di dalam iman Kristen, keesaan Allah/YHHW sangat ditekankan. Doktrin Trinitas yang telah dirumuskan untuk memahami keesaan dan kemahahadiran Allah/YHWH dalam melakukan pekerjaan-Nya. Di dalam sejarah gereja doktrin Trinitas menimbulkan perselisihan pendapat terbesar di kalangan pemikir Kristen. Perselisihan terbesar tentang Trinitas adalah kontoversi antara Arius dan Athanasius, dimana pendapat kedua orang tersebut mempengaruhi kehidupan gereja sekarang ini dan mengundang kritik kepada umat Kristen dari kalangan non-Kristen yang belum memahami hakikat Trinitas sebenarnya. Berdasar data di atas maka penulis memilih judul KEESAAN ALLAH DALAM TRINITAS. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di ats maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut: 1.2.1 Pengertian Trinitas 1.2.2 Hubungan keesaan Allah/YHWH dalam Trinitas 1.2.3 Keesaan Allah/YHWH dalam iman Kristen

1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan karya tulis ini, antara lain untuk memenuhi salah satu persyaratan kurikulum Pendidikan Sekolah Menengah Atas bidang studi Agama Kristen dan memberikan pengetahuan kepada pembaca Trinitas sebenarnya. 1.4 Manfaat Penulisan 1.4.1 Pembaca dapat mengerti dan memahami arti dan maksud doktrin Trinitas 1.4.2 Pembaca mampu menjelaskan arti dan maksud doktrin Trinitas kepada masyarakat di lingkungan sekitar mengenai arti dan maksud doktrin

12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Berdasar uraian di atas penulis memperoleh kesimpulan bahwa di dalam iman Kristen sangat ditekankan keesaan Allah/YHWH dan umat Kristen tidak mengajarkan bahwa ada tiga allah yang harus di sembah sebagaimana yang sering dituduhkan kepada umat Kristen. Doktrin Trinitas dirumuskan untuk memahami lebih dalam keesaan dan kemahahadiran Allah/YHWH dalam melakukan pekerjaan-Nya menyelamatkan umat manusia dari belenggu dosa 3.2 Saran Dengan mengetahui arti dan maksud Trinitas sebenarnya, umat Kristen sebaiknya memahami lebih dalam tentang Trinitas dan mampu menjelaskan hal tersebut. Allah/YHWH berkehendak umat Kristen tetap setia dan taat pada ajaran Kristus dan mampu menjadi saksi-saksi Kristus.

12

KEESAAN ALLAH DALAM TRINITAS

Disusun oleh Sudibya Fajar Sasongko XII IPA 1

12

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UPTD SMA NEGERI 1 TUREN


Jl. Mayjen Panjaitan 65 Turen - Malang

LEMBAR PERSETUJUAN

Lembar Persetujuan Tugas Akhir Pendidikan Agama Kristen Tahun Pelajaran 2006/2007

Telah diperiksa dan disahkan:

Turen, 26 April 2007 Guru Pembibing

Kepala SMAN 1 Turen

Bpk. Sudimarjoko

Drs. Maskuri NIP. 131 657 962

12

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Alkitab Indonesi.1974. Akitab Terjemahan Baru. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia. Santala, Rista.1992. The Messiah In Old Testament In The light of Rabbinical Writing. Jerusalem: Karen Ahvah Meshit.hlm 125. Shah, Idries. 1986. Meraba Gajah dalam Gelap: Sebuah Upaya Dialog Kristen Islam. Jakarta: Pustaka Grafiti Press. Imam Al-Ghazali.1986. Ar-Radd al-Jamil li-Ilahiyat Isa di-syarih al-Injil. Kaherah: Dar al-Hidayah. Parrinder, Geoffrey. 1977. Jesus in The Quran. Jakarta: Pustaka Grafiti Press.hlm 33-34. Mar Jurjius Yuhanna Ibrahim(ed). 1993. Shalu li-ajlina:Khidmat al-Quddus wa Shalawat Syatta. Halab/Allepo: Dar al- Raha Lil Nasyir. Hlm 42. Lumbantobing,Andar. 1997. Firman Hidup. Jakarta: Gunung Mulia. Saksi- Saksi Yehuwa. 2005. Apa Yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan. Jakarta: Perkumpulan Siswa-Siswa Alkitab www.yabina.org www. rehobot.or.id

12

Anda mungkin juga menyukai