1
Islam bukan agama
Sejak awal pendiriannya, Islam dimaksudkan untuk menyatukan sukusuku Arab yang terceraiberai,
membangkitkan semangat nasionalisme Arab dan mendirikan kerajaan padang pasir yang berhaluan
teokratis dan imperialis.
Sebelum kerajaan Islam didirikan oleh Khottam Halaby, jazirah Arab tidak memiliki pemerintahan. Setiap
wilayah dipimpin oleh kepalakepala suku, dan kerap kali antar suku terjadi peperangan untuk
mendapatkan wilayah atau bentrok karena suatu perselisihan atau karena sebabmusabab lain.
Khottam Halaby, adalah orang Arab asli, dari suku Quraish, yang menyembah 360 berhala dengan
ratunya bernama Allah.
Khottam Halaby, sejak berhubungan dengan Khadijah, dia sering bepergian ke Siria mengantarkan barang
dagangan. Tentu saja dia sering mendengar ceritacerita peperangan besar antar bangsa beserta
kemenangannya yang luar biasa, seperti bangsa Goth (Jerman) melawan Romawi, bangsa Romawi
melawan Persia, atau bangsa Hun yang ganas melawan bangsa Goth. Dia sangat ingin bangsa Arab bisa
menjadi seperti bangsabangsa besar itu, yang menurutnya PERKASA dan PENUH KEJAYAAN itu
dengan dipimpin oleh rajarajanya. Arab tidak bisa maju dan berdiri menjadi sebuah bangsa yang besar,
bila tidak mempunyai pemerintahan, dan antar sukunya berperang melulu.
Khottam mulai berpikir, bagaimana caranya dia bisa menyatukan bangsa Arab.
2
Pada abad ke6 dan ke7 Masehi, suasana Timur Tengah diwarnai oleh fanatisme agama, terutama agama
Katolik. Para Paus yang mendapat dukungan kekuasaan dari pemerintah yang sedang berkuasa, kerap
melakukan pemaksaan dan penindasan terhadap kaum bidah. Acapkali perbedaan yang ada, selalu
diselesaikan dengan jalan kekerasan, hal mana dalam ajaran aslinya, hal itu tidak pernah diajarkan.
Pembantaian terjadi di sanasini, dan pengejaran terhadap kaum bidah dilakukan oleh pihak penguasa atas
perintah pemimpin gereja.
Orangorang pada zaman itu, sangat dipengaruhi oleh prinsipprinsip relijius. Mereka sangat percaya pada
mistik dan halhal yang berbau keagamaan. Mereka bahkan menjadikan patungpatung para santo/santa
sebagai rujukan permohonan doadoa mereka agar sampai kepada Sang Ilahi. Begitu relijiusnya
kehidupan masyarakat kala itu, tentu cukup membawa pengaruh besar bagi Khottam Halaby.
Hal inipun terimbas ke Arab. Beberapa orang Arab bahkan ada yang mengaku nabi, di antaranya yang
paling terkenal adalah Musailama, seorang nabi perempuan. Jadi, Khottam Halaby bukanlah yang satu
satunya.
Demi citacita yang luhur itu, menaikkan derajat bangsa Arab dan agar bangsa Arab tidak lagi dilecehkan
oleh bangsabangsa lain, sebagai bangsa yang bodoh dan tidak memiliki sejarah, tidak punya nabi sendiri,
dan tidak punya kitab suci sendiri, maka ia mengaku dirinya nabi di kota Mekkah.
Ia ingin semua orang Mekkah mau mengakuinya nabi, sebagaimana nabi Musa diakui oleh seluruh umat
Yahudi. Untuk meyakinkan mereka bahwa dirinya benarbenar nabi, dia mengangkat isu "KEESAAN
TUHAN". Ia harus berani menentang keyakinan pagan orangorang Quraish itu, dan ia harus berani
mempromosikan "TAUHID" kepada kalayak, agar dia tidak dituduh macammacam, hanya
mempromosikan dirinya sendiri saja selaku nabi.
Ternyata, langkah yang diambilnya ini tidak bisa dibilang berhasil, karena walaupun ada puluhan orang
yang bersedia menjadi pengikutnya, sebagian besar masyarakat Quraish menolaknya. Sampai dia hijrah,
jumlah pengikutnya tidak lebih dari 80 orang. Kegagalan Khottam ini dapat dimaklumi, karena ia tidak
bisa membuktikannya. Seorang nabi asli, akan dibekali BUKTIBUKTI yang sifatnya ADIKODRATI
oleh Tuhan. Tetapi, seorang yang ngakungaku nabi, sudah barang tentu tidak ada sesuatu pun yang bisa
dia tunjukkan. Ini di luar dugaannya, sebab semula, dia tidak menyangka bahwa dirinya bakal diminta
menunjukkan buktibukti mujizat untuk membuktikan kenabiannya.
Akhirnya, dengan cara KEKERASANlah ia bisa sukses menggapai citacita luhurnya.
Setelah hijrah ke Medinah, Khottam mendapat dukungan dari gerombolan preman, para pengangguran,
pencopet dan perampok yang selama ini mereka memang suka mengganggu para pedagang Yahudi di
kota itu. Orangorang Yahudi di kota Medinah tergolong orangorang sukses, yang ulet dan rajin bekerja.
Itulah sebabnya, orang Yahudi di Medinah kayakaya dan banyak hartanya, hal mana membuat orang
orang badui Arab Medinah merasa iri dan timbullah kesenjangan sosial.
Dengan jalan KEKERASAN, memaksakan kehendak, merampok, menjarah dan membunuh musuh
musuhnya secara kejam, hanya itu satusatunya cara, agar Khottam dapat sukses menjadikan bangsa Arab
menjadi sebuah KERAJAAN (NEGARA) yang PERKASA di antara bangsabangsa lain.
Setelah di Medinah itu, Khottam mengganti namanya sendiri dengan "YANG MULIA", dalam bahasa
Arabnya AHMAD atau MUHAMMAD.
3
Jadi, pada prinsipnya, ISLAM bukanlah AGAMA. Muhammad alias Khottam Halaby ini merasa perlu
melapisi niat kebangsaannya itu dengan dalih AGAMA, sebab SUASANA KEAGAMAAN
MASYARAKAT TIMUR TENGAH ketika itu yang mempengaruhinya.
Begitu kuatnya pengaruh reliji dalam kehidupan masyarakat kala itu, maka tidak ada cara lain yang lebih
lihai kecuali memakai jurus reliji pula untuk mempengaruhi orang lain agar bersedia ikut dengannya.
Muhammad telah berhasil membuat bangsa Arab yang semula diasingkan dan disepelekan oleh bangsa
bangsa lain itu, merasa bangga, sebab kini Arab punya AGAMA SENDIRI, punya NABI SENDIRI, dan
bahkan punya TUHAN SENDIRI.
Tidak hanya itu, nasionalisme Arab menjadi bangkit berkobarkobar dengan penuh semangatnya sejak
Muhammad sukses menguasai seluruh jazirah. Bahkan setelah ia mati pun, para pengikutnya tetap
meneruskan ambisi dan citacita luhurnya itu, yaitu MENAKLUKKAN DUNIA di bawah kekuasaan
Arab.
ISLAM bukan agama. Islam adalah NEGARA ARAB.
Jadi, setiap orang yang mengaku beragama Islam, berarti dia telah memilih menjadi WARGA NEGARA
ARAB (dalam pengertian rohani).
Walau secara lahiriah, muslim adalah orang Indonesia, tapi secara jiwa, ia bukan lagi orang Indonesia,
tapi orang Arab.
Dan untuk membuktikan kesetiaan "para warga negara Arab" itu, mereka diwajibkan untuk SUJUD
MENYEMBAH ke arah NEGARA ARAB, dengan kota Mekkah sebagai pusatnya. SUJUD
MENYEMBAH ke arah Negara Arab, sebagai tanda diri tunduk dan patuh pada PEMIMPIN MEREKA
4
yang ada di Arab, dengan Muhammad sebagai simbolnya, walau Muhammad sudah digantikan oleh
pemimpin Arab yang lain.
SUJUD TANDA KESETIAAN sebagai WARGA NEGARA ARAB ini dilakukan sesuai jadwal yang
sudah ditentukan Muhammad, yaitu dimulai dari saat Subuh, saat Duhur, Azhar, Maghrib dan Isyak. Jadi,
sebanyak 5 kali sehari (mulai pagi bangun tidur, hingga malam menjelang tidur) mereka harus melakukan
SEMBAH SUJUD itu kepada NEGARA ARAB.
Kita memang tidak menyadarinya, karena Arab dengan cerdiknya, membungkus ritual sholat itu sebagai
bentuk ritual relijius, AGAMA. Untuk OWO, kata mereka. Untuk tanda ketaatan kita kepada OWO,
"tuhan sang pencipta". Padahal, sebenarnya semua ritual itu adalah untuk TANDA KESETIAAN
MUSLIM sebagai BUDAK MUHAMMAD kepada NEGARA ARAB.
Sekali lagi, ISLAM bukan AGAMA. ISLAM adalah NEGARA ARAB.
Setiap orang yang mengaku Islam, berarti dia telah memilih untuk menjadi "singkek", secara lahiriah ia
orang Indonesia, tapi secara rohani, ia adalah WARGA NEGARA ARAB.
Seringkali sahabatsahabat saya yang Tionghoa mengadu pada saya, "Pak, saya sering dikatain singkek
oleh orang Islam. Sebenarnya apa sih maksudnya, kok orang Islam suka mengatai kami begitu? Bapak
Duladi khan juga muslim, janganjangan bapak dalam hati mengejek kami singkek pula."
Saya jawab, "Singkek itu artinya orang yang secara lahiriah bangsa A, tapi hatinya bangsa B. Nah,
orang Islam itu menyadari kalau dirinya itu SINGKEK SEJATI, itulah sebabnya mereka suka MALING
TERIAK MALING. Karena muslim itu SINGKEK. Kenapa mereka singkek sejati? Sebab secara lahiriah
mereka orang Indonesia, tapi hatinya Arab. Jadi, mereka itu singkek. Itulah sebabnya, agar mereka tidak
merasa singkek, mereka menuduh kalian lebih dulu sebagai singkek. Persis sama seperti yang diperbuat
Muhammad dahulu. Dia ngarangngarang ayat dan bikin kitab suci sendiri, lalu mengklaimnya "INI
DARI ALLAH", tapi agar dia tidak dituduh, dia menuduh orang Yahudi lebih dulu. Ini bisa kalian baca di
Surat AlBaqoroh ayat 79 kalau kalian punya Alquran."
5
Mereka heran lalu bertanya, "Lho, berarti singkek itu artinya negatif dong, Pak."
Saya tertawa, "Singkeknya Tionghoa itu baik. Sebab apa? Secara lahiriah orang Tionghoa itu khan
berasal dari etnis bangsa Tiongkok. Tapi, orang Tionghoa yang lahir dan dibesarkan di bumi Nusantara
ini, hatinya sudah tidak lagi tertuju pada daratan Tiongkok, tapi hatinya untuk bangsa Indonesia yang
tercinta ini. Jadi, kalau kalian dijuluki singkek oleh orang muslim, kalian harusnya malah bangga. Ini
khan berarti BAGUS dan BAIK untuk negara dan bangsa kita, bangsa Indonesia. Tidak seperti muslim,
mereka lahiriahnya Indonesia, tapi hatinya Arab. Justru mereka itulah yang mesti dikeplaki kepalanya
pakai sandal biar nyadar. Mereka itu goblok."
Salah seorang dari mereka, bernama Pak Hui, menyela sambil tertawa, "Lho, sampeyan iki wong muslim
kok njelekjelekkan agama sendiri, wah, janganjangan sampeyan iki bunglon."
Saya jawab singkat saja, "Memang saya muslim di KTP, tapi hati saya sudah bukan muslim. Tapi tolong
jangan disiarkan ke manamana, lho, orang Islam itu berbahaya."
Sudah hampir 30 tahun ini saya merasa Kristen, walau secara lahiriah saya kelihatan Islam tulen karena
waktu sore hari sehabis mandi, saya suka sekali pakai sarung dan kopya (untuk menutupi rambut saya
yang sudah banyak uban) sewaktu santai di rumah. Tapi dibilang Kristen sejati pun tidak bisa, karena saya
juga tidak pernah pergi ke gereja. Hahaha..... Saya banyak mengenal Kristen dari temanteman dan dari
membaca bukubuku serta literatur di internet.
PEMAKSAAN MASUK ISLAM, sama dengan MEMAKSA ORANG AGAR MENJADI
WARGA NEGARA ARAB, cinta pada Arab dengan segala budayanya, dan hidupnya
diabdikan untuk Arab
Kita lihat Persia, sekarang jadi Arab.
Mesir, sudah kehilangan jati dirinya, kini menjadi Arab.
Turki, Pakistan, Afghanistan, Irak, Sudan semuanya sudah jadi Arab.
Masih ingat dengan GERAKAN WAHABI? GERAKAN WAHABI adalah CITACITA MUHAMMAD.
Sungguh bodoh, para ulama kita yang menampik hal itu dan menganggap WAHABISME bukanlah cita
cita Islam. Wahabisme memang citacita Muhammad.
Dengan mencintai Islam, berarti Anda mencintai Arab.
Karena Muhammad sendiri sudah berkata:
Hadits Mishkat Vol. 3, no. 5751 melaporkan bahwa rasul berkata:
“Cintailah Arab karena tiga alasan karena (1) Aku orang Arab (2) Quran dalam Bahasa Arab dan (3) lidah
para penghuni surga akan juga berbahasa Arab.”
Islam, identik dengan PENGUASAAN ARAB atas dunia:
Hadis Sahih Bukhari, Volume 1, Book 2, Number 24:
Dikisahkan oleh Ibn ‘Umar:
Rasul Allah berkata, “Aku telah diperintahkan (oleh Allah) untuk memerangi orang2 sampai mereka
6
mengaku bahwa tidak ada yang patut disembah selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah, dan
melakukan sembahyang dengan sempurna dan membayar zakat, sehingga jika mereka melakukan hal itu,
maka selamatlah nyawa dan harta mereka dariku kecuali dari hukum2 Islam dan amal mereka akan
dihitung oleh Allah.”
HR. Ibnu Abbas:
''Barang siapa menukar agamanya (murtad), maka bunuhlah dia!''
HR. Bukhari Muslim:
Dari Ibnu Mas'ud ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidak halal darah seorang muslim yang
bersyahadat bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan bahwa Aku adalah utusan Allah, kecuali dengan
salah satu dari tiga hal: [1] Seorang yang telah menikah namun berzina, [2] Membunuh nyawa dengan
tidak hak dan [3] Orang yang meninggalkan agamanya (Islam) serta meninggalkan jamaah.
Muhammad mengklaim, kerajaan Islam Arab diprediksi muhammad akan menguasai seluruh dunia
dengan 12 kalifah yang semuanya dari Arab! Lihat, betapa hebatnya Arab khan?
MUSLIM, Book 020, Number 4483:
Dinarasikan oleh Amir b. Sa'd b. Abu Waqqas yang berkata: Aku menulis (sebuah surat) untuk Jabir b.
Samura dan mengirimkannya lewat perantaraan budakku Nafi', memintanya untuk memberitahu aku
tentang sesuatu yang dia dengar dari Rasulullah SAW. Dia menulis untukku (sebagai jawaban): Aku
mendengar Rasulullah SAW bersabda pada Jumat malam, hari di mana alAslami dirajam sampai mati
(atas perbuatan zinah): "agama Islam akan terus berlanjut sampai waktu hari kiamat, atau
kamu telah dipimpin secara penuh oleh 12 kalifah, mereka semua berasal dari bani
Quraish (Arab)".
MUSLIM, Book 020, Number 4480:
Dinarasikan oleh Jabir b. Samura yang berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Islam akan
terus berlanjut untuk mencapai kejayaan hingga dipimpin 12 orang kalifah. Kemudian Rasulullah
SAW mengatakan sesuatu di mana aku susah memahaminya. Aku bertanya pada ayahku: "Apa yang dia
katakan?" Dia berkata: "Dia bersabda bahwa semua dari mereka (12 kalifah) akan berasal
dari bani Quraish (Arab)."
Muhammad menegaskan kembali bahwa kekalifahan akan tetap di tangan Arab meski penduduk dunia
tinggal 2 orang saja! Luar biasa sekali.... Arab! semuanya pasti jatuh ke tangan Arab...!
MUSLIM, Book 020, Number 4476:
Dinarasikan oleh Abdullah bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Kalifah akan tetap ada di antara bani
Quraisy sekalipun apabila tinggal 2 orang saja yang tersisa di bumi."
Jadi jelaslah sudah, kalau menjadi Muslim berarti menjadi ANJING ARAB.
Salah satu bukti Islam bukan agama, tapi SEBUAH NEGARA, yaitu ARAB, sebuah NEGARA dengan
pemerintahan otoriter dan diktator, serta berpaham IMPERIALIS, dapat dibaca dari pernyataan muslim
sejati, Pembawa Pedang:
7
3 in 1 Versi Quran
http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=14250
JIHAD demi MEMBELA ISLAM
Seringkali muslim bangga, bila mendengar kata JIHAD. Mereka berpikir, JIHAD adalah BERPERANG
MEMBELA TUHAN. Atau, berperang membela agama.
JIHAD itu artinya BERPERANG.
Jadi, kalau ada orang muslim berkata, "Mari kita jihad, setiap orang yang mengaku muslim wajib
membela agama Islam."
Itu artinya sama dengan, "Mari kita berperang untuk membantu melanggengkan IMPERIALISME
ARAB atas dunia."
Kenapa saya suka sekali menyebut NEGARA ARAB dan bukan ARAB saja? Karena ajaranajaran Islam
identik dengan aturanaturan kenegaraan yang otoriter dan diktator, sama sekali tidak mirip sebagai
sebuah ajaran agama, gak blass.
TUJUAN ISLAM jelas, ingin menguasai seluruh dunia.
Dengan jalan bagaimana? Dengan jalan memaksa, yaitu PERANG.
Mengislamkan seluruh dunia, berarti sama dengan mengArabisasikan seluruh dunia.
Mereka dipaksa untuk menjadi WARGA NEGARA ARAB (walau bukan warga kelas satu, tapi warga
negara kelas dua, sebab mereka secara lahiriah bukan dari ras Arab berjenggot).
Bila Islam itu benar sebuah agama, tentu tidak seperti itu tujuannya, dan caracara yang ditempuhnya
akan jauh dari caracara iblis.
Tapi rupanya orang sudah telanjur percaya, bahwa Islam itu agama, sehingga mereka dengan mudahnya
ditipu dan diajak untuk BERBAKTI kepada NEGARA ARAB.
Nanti, bila seluruh negara di dunia sudah berhasil DIARABISASI semuanya, maksudnya sudah ISLAM
TOTAL, maka tinggal KERAJAAN ARAB SAUDI menuai hasilnya. Negara nonArab yang berani
membangkang, akan ditusuk dari belakang seperti halnya Turki. Arab Saudi cuma menginginkan satu,
yaitu NEGARA ISLAM yang benarbenar TUNDUK pada pimpinan 1 KILAFAH, yang berasal dari RAS
ARAB asli, yaitu rasnya Muhammad, dari suku Quraish. Ingat hadisthadist di atas!
Apakah yang disebut KEJAYAAN (ZAMAN KEEMASAN) ISLAM pada abad pertengahan itu dapat
benarbenar disebut KEJAYAAN bagi umat manusia? TIDAK!
Kejayaan bagi NEGARA & BANGSA ARAB, iya! Tapi bagi orang yang nonArab, adalah suatu
penderitaan lahir batin. Sebab pada masa keemasan Islam itu, peperangan terjadi di manamana,
8
pembantaian dan perbudakan merajalela.
Bayangkan, bila istrimu yang cantik dilirik oleh seorang EMIR ARAB, lalu ia memintanya secara paksa
darimu. Atau karena kamu tidak sanggup membayar pajak, baik berupa zakat maupun jizyah, anak
anakmu yang perempuan mesti dikorbankan, diambil dan dijual sebagai budak. Mereka biasanya
dijadikan pelacur atau gundik yang dihinakan.
Betapa malangnya dunia ini, bila ISLAM (NEGARA ARAB) kembali berkuasa.
ISLAM bukanlah agama, ingat itu! ISLAM adalah SEBUAH KERAJAAN, SEBUAH KERAJAAN
ARAB.
Orang yang mengaku Islam, berarti ia sudah memilih untuk menjadi warga negara kerajaan Arab.
Dan ia mau tidak mau, secara sadar maupun tidak sadar, ia akan dipaksa atau pun sukarela, menjadi
BABUnya ARAB.
Pernyataan seorang "singkek" (=muslim) di
http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=26652:
n1kko wrote:
kalo kami rela jadi budak arab... so what?
Kamu adalah PENGKHIANAT BANGSA.
Silakan kamu minggat, tidak usah hidup di Tanah Negeri Indonesia. Buat apa kamu meneguk air
Indonesia, makan hasil bumi Indonesia, tapi hatimu condong pada ARAB? Goblok!
Nikko wrote:
semoga arab menjadi bangsa makmur, kita sebagai bangsa indonesia menunggu2 kejayaan arab
seperti masa daulah Abasiyah... menerangi dunia dengan obor ilmu
HIDUP ARAB...HIDUP ARAB... ARAB BERJAYALAH
ARAB jaya, Indonesia akan dilindas.
Sudah banyak contohnya di depan mata, kau lihat negaranegara Arab di Timur Tengah sana. Apakah
mereka menjadi semakin makmur, DAMAI, dan kebudayaan mereka semakin berkembang?
Apakah kamu senang Indonesia ini MENJADI ARAB seperti Irak, Iran, Pakistan dan Mesir? Di manakah
budaya warisan leluhur kita?
9
Muslimmuslim seperti NIKKO inilah yang mestinya disadarkan. Bila tetap tidak mau sadar, mending
mereka minggat saja dan tidak usah tinggal di bumi Indonesia.
SHOLAT & PENGAJIAN, menempah pribadipribadi yang BERPIHAK PADA ARAB
Banyak di antara kita tidak menyadari, betapa liciknya Arab.
Lewat Islamnya, kita sedang dibentuk dan dicetak menjadi orangorang "ARAB" blesteran.
Secara lahir, ia Indonesia, tapi secara batiniah, ia adalah WARGA NEGARA ARAB.
Sejak masih kecil, mereka sudah didoktrin dan dicuci otak lewat kegiatankegiatan sekolah mengaji dan
ritual sholat, agar mereka menjadi PECINTA ARAB, PEMIHAK ARAB, dan PEMBELA ARAB.
Itulah kenapa, doadoa dalam sholat dilarang memakai bahasa kita sendiri, tetapi HARUS memakai
bahasa Arab.
Kita disuruh menghafal katakata Arab lewat pengajianpengajian, agar secara tidak disadari, proses
Arabisasi itu meresap masuk ke dalam sanubari kita. Kita akan kehilangan jati diri kita sebagai bangsa
Indonesia.
Saya lihat rumahrumah tidak lagi dihiasai dengan hiasan pemandangan alam Indonesia, tapi diganti oleh
lukisanlukisan Arab, seperti gambargambar KOTAK HITAM Ka'bah, gambar masjidil Haram, dan
tulisantulisan kaligrafi Arab, yang justru memberi nuansa SETAN (angker).
10