Anda di halaman 1dari 6

Keturunan dengan perubahan.

Descent with modification =bahwa evolusi tidak hanya menyangkut individu, tetapi evolusi juga melihat kondisi statistik sebuah kumpulan spesies. Misalnya ada sekumpulan spesies kepik dimana secara statistik gerombolan kepik ini terdiri atas 50:50 Kepik Hijau : Kepik Coklat. Kedua jenis kepik ini masih dalam satu spesies juga. Makanya mereka rukun walupun beda warnanya.

Seandainya suatu saat terjadi kelangkaan daun yang menjadi makanannya si Kepik Hijau dan Kepik Coklat. Hingga suatu saat makanan sangat langka dan populasi Kepik Hijau menjadi sedikit berkurang dibandingkan Kepik Coklat. Akhirnya gerombolan atau populasi kepik ini menjadi berbeda dari awalnya. Mekanisme dari perubahan Mechanisms of change Perubahan dapat terjadi dengan berbagai cara. Perubahan dalam evolusi tidak lagi hanya melihat individu tetapi kondisi statistikal. Jadi kalau ada satu individu berubah, belum bisa dikatakan terjadi evolusi dalam spesies tersebut. Jadi kalau kamu lihat ada kelahiran cacat dari seekor kambing atao domba jangan dianggap itu sebagai fenomena evolusi. Karena evolusi melihat kondisi kelompok secara statistik. Pengertian kondisi statistikal sebagai pertanda dalam proses evolusi ini tentunya baru buatku dan mungkin buat pembaca dongeng disini, kan ? Ya, karena memang teori evolsi sangat berkembang cepat saat ini. Terdiri dari: Mutasi

Mutasi dapat terjadi ketika kelahiran atau kemunculan gen untuk kepik Coklat sehingga merubahproporsi statistik kelompok kepik-kepik ini. Dengan semakin banyaknya Kepik Hijau atau semakin sedikitnya kelahiran Kepik Coklat maka proporsi statistik berubah. Dan mekanisme ini bisa saja karena mutasi.

Penyebab Mutasi bisa dua hal yaitu karena kesalahan mengkopi gen, dan karena faktor dari luar karena radioaktif. Ketika terjadi kelahiran sebuah atau seekor individu baru, maka akan terjadi juga replikasi (pengkopian) dari gen dalam DNA.

Yang perlu diketahui, replikasi DNA yang berubah karena kesalahan tidak selalu menyebabkan munculnya spesies baru. Mengapa? Seperti yang sudah kita ketahui bahwa dalam kode-kode DNA itu jumlahnya buanyak sekali. DNA merupakan kode, lebih banyak kode-kode yang tidak memilki arti yang sering disebut Junk DNA (DNA sampah). Jadi kalau mutasi karena Junk DNA-nya yang berubah ya tidak menyebabkan munculnya mahluk baru. Ini uniknya, makanya membuat monsterpun bukan hal yang mudah. Para ahli biologi genetik banyak yang melakukan coba-coba uji genetik ya gagal membuat mahluk dengan mencampur2 DNA. Kudu spesifik dan khas. Pertanyaan saintis soal evolusi banyak terbantu dengan diketemukan adanya DNA ini. Teori serta ilmu tentang genetika jaman dahulu jelas tidak mengenal DNA. Darwin juga ga tau apa itu DNA. Sehingga teori diapun banyak modifikasi dengan diketahuinya ilmu baru tentang DNA.

Migrasi dikenal juga sebagai Gen Flow.

Jadi karena perpindahan Kepik Coklat ke lingkungan kepik Hijau menjadikan kondisi statistik lingkungan Kepik Hijau berubah. Kalau hal ini terjadi terus menerus dan sangat lama, maka akan terlihat perubahan dalam Kepik-kepik ini. Pergeseran Genetik (Genetic Drift)

Proses ini sepertinya terlihat random atau by chance. Jadi tanpa sengaja Kepik Hijau ini lebih sering kepidak (keinjek) ketimbang Kepik Coklat. Sehingga kondisi statistik komunitas kepikpun berubah. Karena peluang ini bisa saja berkembang dari generasi ke generasi akhirnya merubah nasib, dan takdirnya si Kepik Hijau. Seleksi Alam (Natural Selection)

Natural selection ini salah satu dari bunyak mekanisme evolusi. Mekanismemekanisme lain juga sedang dicari-cari dan digali para ahli biologi evolusi. Mekanisme ini merupakan mekanisme yang dikemukakan Darwin dahulu. Nah disinilah terlihat bahwa ternyata Kepik Hijau ini disukai oleh burung pemakan kepik. Jadi alam-lah yang menyeleksi komposisi kelompok kepik-kepik ini. Sekalai lagi. ini pengertian baru bahwa spesies itu bukan sekedar individu satu jenis atau satu ekor saja, tetapi peninjauan spesies dalam teori evolusi yang dikembangkan Berkeley ini merupakan sekelompok dan dilihat secara statistikal. Pemilihan seks Sexual selection

Binatang dalam mengembangkan keturunan menggunakan seleksi, iya lah mereka juga memilih pasangan. Misalnya burung merak mencoba mengembangkan bulubuntutnya. Ada juga singa dan juga beruang bergelut untuk mempertahankan teritorial untuk mengawini betina di lingkungannya. Ini semua merupakan salah satu mekanisme seleksi seksual. Meneruskan generasi dengan mekanisme pilihan seksual ini hanya untuk binatangbinatang yg sudah mengenal sexual. binatang bersel satu tentunya ga punya seksual. Hewan-hewan sejenis hermaphrodite, misal cacing, bekicot dsb juga tentunya tidak akan mengenal mekanisme ini Ada hal menarik dalam sexual selection ini pada binatang-binatang yaitu Kompetisi Pejantan Male competition Pejantan berkompetisi untuk dapat memperoleh pasangan. Namun kalau keseringan bertanding justru mengurangi waktu untuk kawin . Ada juga jangkrik yang menyebar sperma kemudian ditunggu oleh pejantan supaya didekati betina. Pejantan lain akan mencoba menganggu lawannya tetapi harus menungguin miliknya Pilihan Wanita Female choice Betina dapat memilih pejantan mana yang dapat mengawininya. Bahkan ada binatang yang mampu membuang sperma pejantan yang tidak disukainya.

Pilihan Buatan Artificial Selection

mekanisme seleksi secara buatan manusia. Banyak sekali contohnya saat ini, misalnya pemilihan buah buahan berkualitas dengan jenis tertentu yang menyebabkan penerusan keturunanya akan secara buatan menyeleksi sesuai yang diinginkan.

Di alam diketemukan berbagai jenis varian dari jagung. kemudian Pak Tani memilih jagung yang besar-besar untuk ditanam kembali. proses ini berulang-ulang sehingga akhirnya populasi jagung vaitas unggul menjadi dominan.

Anda mungkin juga menyukai