Anda di halaman 1dari 27

HANITA PUTRA DJAYA ANDI BESSE AHSANIYAH AULIA KHUMAERAH FAJRIANI NAHDIAH PURNAMASARI ABIE S.

TIMBANG

MANAJEMEN STRESS

RELAKSASI
Latihan relaksasi dapat dianggap sebagai aspirin oleh ahli psikologi kesehatan klinik (Feuerstein et al 1986) TEKNIK RELAKSASI : - Relaksasi otot progresif - Meditasi

RELAKSASI OTOT PROGRESIF Relaksasi otot progresif mencoba mengajarkan orang untuk mengenal kapan kontraksi otot2 rangka berlebihan terjadi dan bagaimana merelaksasikan otot2 ini untuk mengurangi tegangan. Meliputi penegangan dan pengrelaksasian beragam kelompok otot secara berurutan

TEKNIK .
Sepanjang latihan, pasien duduk atau bersandar pada kursi yang nyaman dalam ruangan yang tenang, sinar yang redup dengan mata terpejam. untuk meningkatkan efek relaksasi, ahli terapi berbicara perlahan dan suara yg lembut dan biasanya menyarankan pasien untuk secara berurutan menegangkan dan merelaksasikan kelompok 2 otot berikut : tangan dan lengan bawah, bisep,wrist, dahi,mata, mulut,leher, bahu, dada,perut,bokong,paha, betis dan kaki.

Pasien mengulangi prosedur dua kali untuk tiap kelompok otot. Ahli terapis perlu menjelaskan pada pasien bahwa tidak perlu menegangkan otot sampai maksimal. Ahli terapis juga menentukan kecepatan dalam mengurangi tegangan otot, karena jika membebaskan otot secara tiba2 akan bertentangan dengan relaksasi otot yang bertahap (Feuerstein et al 1986)

Borcovec & Sides (1979) = menemukan sedikit atau tidak ada perbedaan antara grup relaksasi dan grup kontrol

Meditasi
Memerlukan empat elemen dasar :
Lingkungan yang tenang individu biasanya disarankan untuk memejamkan matanya Persiapan mental mengulang sebuah suku kata dengan tonus suara rendah pd diri sendiri Sikap pasif bersikap acuh dan berkonsentrasi pada teknik Penurunan tonus otot Duduk dalam posisi nyaman

TEKNIK
Duduk dlm lingkungan nyaman dgn mata terpejam. Semua otot dilemaskan (dimulai jari kaki-wajah) Bernapas melalui hidung dan berkonsentrasi pada pernapasan ini Saat ekspirasi, instruksikan untuk mengucapkan kata satu dalam hati pada dirinya sendiri Harus tetap fokus Latihan ini hrs dilanjutkan selama 20 menit Pertahankan org tersebut tetap duduk selama bbrp menit dngn mata terpejam Coba ulangi prosedur tersebut beberapa waktu kemudian pada hari itu juga.

Benson (1975) = respon relaksasi membantu menurunkan tekanan darah Holmes (1984) = tdk ada bukti yg menunjukkan respon relaksasi lebih efektif

BIOFEEDBACK
Merupakan prosedur2 dimana perubahan2 kecil yang terjadi di dalam tubuh atau otak dideteksi dan diperjelas oleh perlengkapan elektronik kompleks Perubahan2 ini ditampilkan dalam bentuk visual atau auditori

Tujuan utama Biofeedback


Mengembangkan peningkatan kesadaran akan keadaan fisiologis internal Membangun kontrol pada keadaan fiisiologis ini Mentransfer kontrol dari klinikatau labpd kehidupan sehari2

Wolkind & Zajicek (1981) = biofeedback dapat menurunkan hipertensi Miller (1978) = biofeedback dpt menurunkn hipertensi tetapi hanya sementara sampai pasien kembali ke lingkungan asalnya Budzynski (1973) & Bakal (1979) = biofeedback menurunkan frekuensi sakit kepala

Stroebel dan Glueck (1973) = biofeedback sbg plasebo terakhir krn memperlengkapi pasien dngn cara2 efektif dlm mencegah penyakit/ kemungknan bsar mengobatinya sndiri dngn membantux mengatur langkah gaya hidupnya sehari2, pola pikir, dn persepsinya dngn pengharapan mengurangi kerentanan terhdp tingklat hiperaktivasi patologis saat berhadapan dngn kejadian2 hidup yg penuh stress

INOKULASI STRESS
Ciri-ciri utama pengalaman stres adalah respon maladaptif terhadap salah pengertian. Pasien mungkin tidak menyadari bahwa keyakinan yang tidak rasional merupakan sumber stress.

Fase pertama dimulai dengan fase pendidikan menggunakan kerangka konsep untuk memahami sifat masalah. Tujuan fase ini adalah mencoba mendorong pasien berbicara pada dirinya sendiri mengenai masalahnya atau medorong pasien menemukan situasi-situasi yang menimbulkan ansietas. Contohnya dengan mencatat pikiran-pikiran/ menulis dalam buku harian.

Fase selanjutnya adalah latihan relaksasi dan pernyataan diri sendiri yang adaptif disampaikan melalui 4 tahap manajemen marah:
Persiapan untuk provokasi (penghasutan): hal ini dapat merupakan suatu situasi yang kasar, tetapi saya menanganinya. Hadapi dan konfrontasi : selama saya bertahan tetap dingin. Saya dapat mengontrol situasi Koping dengan menggetarkan: otot menjadi tegang. rileks, waktu untuk pemecahan masalah. Ia menginginkan saya marah, tetapi saya tidak akan marah Refleksi : sys sebenarnya dapat melaluinya tanpa harus marah.

KONTROL YANG DIRASAKAN


Individu yang merasa bahwa mereka tidak memiliki kontrol atas apa yang terjadi pada mereka, telah mengalami stres pada tingkat tinggi (cohen 1980) Orang-orang lebih suka melakukan aktivitas dimana mereka pikir mereka mempunyai kontrol atas lingkungan mereka (Glass&singer 1972)

Mampu meramalkan kapan kejadian-kejadian stres kira-kira benar-benar terjadi akan mengurangi pengalaman emosional terhadap kejadian tersebut. Individu yang berpikir bahwa mereka tidak mempunyai kontrol pada kejadian-kejadian akan belajar menjadi tidak berdaya. Kelompok terakhir dari kejadian-kejadian yang menimbulkan stres disebabkan oleh tidak mengetahui apa yang terjadi dan dapat dengan mudah dikurangi dengan mengkomunikasikannya secara lebih efektif pada pasien.

Individu perlu merasakan bahwa mereka memiliki beberapa kontrol pada kejadiankejadian yang terjadi dalam hidup mereka. Bila persepsi kontrol hilang, stres dan ansietas sering mengikuti, karenanya tenaga kesehatan profesional harus memperhatikan peningkatan prediktabilitas dan perasaan terkontrol individu saat menyusun program manajemen stres.

DUKUNGAN SOSIAL Tiga mekanisme dukungan:


Dukungan nyata Dukungan pengharapan Dukungan emosional

a. Dukungan nyata
Meskipun sebenarnya setiap orang dengan sumber-sumber yang tercukupi dapat memberi dukungan dalam bentuk uang atau perhatian, dukungan nyata merupakan paling efektif BILA dihargai oleh penerima dengan tepat.

b. Dukungan pengharapan
Dukungan sosial menyangga orang-orang untuk melawan stres dengan membantu mereka mendefinisikan kembali situasi tersebut sebagai ancaman kecil. Arahkanlah pada orang yang sama yang telah mengalami situasi yang sama untuk mendapatkan nasihat dan bantuan

c. Dukungan emosional
Stres yang tidak terkontrol dapat berakibat pada hilangnya harga diri. Jika hal ini terjadi, jaringan pendukung memainkan peran yang berarti dalam meningkatkan pendapat yang rendah terhadap diri sendiri. Ringkasnya banyak orang mengumpulkan informasi tentang bagaimana menerima situasi yang penuh dengan stres dari teman-teman dan relasi mereka daripada tenaga kesehatan profesional.

MANAJEMEN NYERI PSIKIS

MANAJEMEN PENYAKIT KRONIK

Anda mungkin juga menyukai