0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
294 tayangan1 halaman
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur pengukuran yang dilakukan untuk menilai kondisi osteoartritis lutut pasien, meliputi pengukuran indeks WOMAC, derajat nyeri, lingkup gerak sendi, antropometri, kekuatan otot, dan kemampuan fungsional menggunakan berbagai skala dan alat ukur.
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur pengukuran yang dilakukan untuk menilai kondisi osteoartritis lutut pasien, meliputi pengukuran indeks WOMAC, derajat nyeri, lingkup gerak sendi, antropometri, kekuatan otot, dan kemampuan fungsional menggunakan berbagai skala dan alat ukur.
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur pengukuran yang dilakukan untuk menilai kondisi osteoartritis lutut pasien, meliputi pengukuran indeks WOMAC, derajat nyeri, lingkup gerak sendi, antropometri, kekuatan otot, dan kemampuan fungsional menggunakan berbagai skala dan alat ukur.
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Pengukuran derajat Nyeri LGS (Lingkup Gerak Sendi) Antropometri Kemampuan Fugsional dengan skala Jette MMT (Manual Muscule Testing) Kemampuan Fugsional dengan skala Jette 2. Prosedur Pengukuran : a. Indeks Womac : pengumpulan data dengan Metode wawancara untuk mendapatkan status OA Lutut Pasien b. Pengukuran Derajat Nyeri : skala VAS yaitu Salah satu ujung menunjukkan tidak nyeri dan ujung yang lain menunjukkan nyeri yang hebat. Panjang garris mulai dari titik tidak nyeri sampai titik yang menunjukkan besarnynya nyeri c. LGS :Mengukur dengan menggunakan Gonimeter pada lutut pasien d. Antopometri : patokan dimulai dari tuberositas tibia (kemudian ukur 5 cm diatas tuberositas tibia,10 cm diatas tuberositas tibia, 5 cm dibawah tuberasitas tibia, 10 cm dibawah tuberositas tibia e. MMT : Dengan Memberikan suatu tahanan kepada pasien f. Kemampuan Fugsional dengan skala Jette :Untuk mengetahui keadaan pasien pada saat melakukan aktivitasnya