Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL

No. Dokumen : /SOP/PLL/ /2020


SOP No . Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3
UPT BLUD
PUSKESMAS MUHDAR, SKM
LABUHAN NIP. 19641231 198803 1 327
LOMBOK

1. Pengertian Pemeriksaan tanda vital merupakan suatu cara untuk mendeteksi


adanya perubahan sistem tubuh. Tanda vital meliputi frekuensi pernafasan,
denyut nadi, tekanan darah, dan suhu tubuh.
a. Tekanan darah
Melakukan pengukuran tekanan darah (hasil dari curah jantung dantekanan
darah perifer) dengan menggunakan spygnomanometer danstoskop.
b. Nadi
Menghitung frekuensi denyut nadi (loncatan aliran darah yang dapt
terabayang terdapat di berbagai titik anggota tubuh melalui perabaan pada
nadi,yang lazim diperiksa atau diraba pada radialis).
c. Pernafasan
Menghitung jumlah pernafasan (inspirasi yang diikuti ekspresi selama
1menit).
Menghitung frekuensi denyut nadi (loncatan aliran darah yang dapt
terabayang terdapat di berbagai titik anggota tubuh melalui perabaan pada
nadi,yang lazim diperiksa atau diraba pada radialis).
d. Suhu
Mengukur suhu tubuh dengan menggunakan termometer yang di pasangkan di
mulut, aksila dan rektal.
2. Tujuan a. Tekanan darah
1) Mengetahui keadaan hemodinamik pasien
2) Mengetahui keadaan kesehatan pasien secara menyeluruh
b. Nadi
1) Mengetahui denyut nadi selama rentan waktu 1 menit
2) Mengetahui keadaan umum pasien
3) Mengetahui integritas system kardiovaskular
4) Mengikuti perjalanan penyakit
c. Pernafasan
1) Mengetahui kesadaran umum pasien
2) Mengetahui jumlah dan sifat pernafasan dalam rentan 1 menit
3) Mengikuti perkembangan penyakit
4) Membantu menegakkan diagnosis
d. Suhu
1) Mengetahui suhu tubuh pasien untuk menentukan tindakan keperawatan
2) Membantu menegakkan diagnosis
3. Kebijakan Kebijakan Kepala Puskesmas Labuhan Lombok nomor : /SK/PLL/ /2020
tentang jenis – jenis pelayanan yang ada di Puskesmas

4. Referensi Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta : Sub
Direktorat Perawatan Kementrian Kesehatan RI.
Pedoman pengobatan dasar Puskesmas
5. Alat Dan Bahan a. Tekanan darah
Stetoskop, spygnomanometer, alat tulis dan rekam medis pasien
b. Nadi
Stop wach atau jam tangan, alat tulis dan rekam medis pasien
c. Pernafasan
Stop wach atau jam tangan, alat tulis dan rekam medis pasien
d. Suhu
Thermometer aksila atau thermometer mulut atau rectum, tissue atau kassa
bersih, air bersih, air sabun, air disinfektan, savlon didalam botol, alat tulis
dan rekam medis pasien
6. Langkah-Langkah a. Peralatan dipersiapkan dan diletakkan didekat pemeriksa.
b. Pemeriksa menjelaskan maksud dan tujuan kepada pasien.
c. Pemeriksa melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.
1) Pemeriksaan Tekanan darah
a) Bebaskan lengan yang akan ditensi (menggulung atau menyingsingkan
pakaian di lengan pasien yang akan diukur. Pasien sebaiknya dalam
posisi terlentang.
b) Pasnag manset pada lengan atas (menutup kira- kira 2/3 atas dari lengan
), periksa agar manset tidak terlalu longgar atau terlalu ketat. Dengan
selang menset menghadap atas dekat arteri brachialis.
c) Pasang stetoskop di kedua telinga dan letakkan membrane stetoskop
tepat diatas arteri brachialis.
d) Kunci pompa balon dan pompa sampai suara jantung tidak terdengar
lagi
e) Longgarkan kunci balon secara perlahan-lahan sampai terdengar
kembali suara jantung, dicatat sebagai systole.
f) Dengan terus mendengar suara jantung melalui stetoskop dan
mengamati penurunan jarum tensi meter aneroid, sampai saat suara
jantung menghilang/tidak terdengar lagi dicatat sebagai diastole
g) Pemeriksaan tekanan darah dapat diulang kembali jika pemeriksa masih
belum yakin benar dengan hasilnya.
h) Lepaskan alat tensimeter dari lengan pasien dan ditutup kembali
tensimeternya dengan menguncinya.
i) Catat hasil pengukuran pada lembar status pasien atau melalui system
sikda
j) Mencuci tangan

2) Pemeriksaan Nadi
a) Mengatur posisi pasien dengan nyaman dan rileks
b) Menekan kulit pada area arteri radialis dengan menggunakan 3 jari yang
kemudian meraba denyut nadi
c) Menekan arteri radialis kuat dengan menggunakan jari-jari 1 menit atau
60 detik, jika tidak teraba denyutan, jari-jari digeser kekanan tau kekiri
hingga denyut nadi dapat dirasakan.
d) Denyut pertama akan terasa atau teraba kuat, jika denyut hilang rabalah,
tekanlah hingga denyut teraba kuat kembali
e) Catat hasilnya
f) Mencuci tangan

3) Pemeriksaan pernafasan
a) membuka baju pasien jika perlu untuk mengobservasi gerakan dada
b) letakkan tangan pada dada, mengobservasi keadaan dan kesimetrisan
gerak pernafasan
c) menentukan irama pernafasan
d) menghitung pernafasan selama 1 menit 60 detik
e) mendengarkan bunyi pernafasan, kemungkinan adanya abnormal
f) mencuci tangan

4) Pemeriksaan suhu
a) Petugas membersihkan termometer dengan lap bersih
b) Petugas memegang termometer pada puncak batangnya dan pegang ujung
termometer yang tumpul dengan ibu jari dan jari kedua
c) Petugas menekan tombol on/off pada termometer sampai muncul tanda “lo” di layar
d) Petugas membuka baju yang menutupi ketiak pasien, lalu petugas menempelkan
ujung termometer ke ketiak pasien, turunkan lengan dan silangkan lengan bawah
pasien ke atas dada.
e) 5 Petugas menunggu sampai terdengar bunyi “tit” pertanda suhu telah terukur
f) Petugas mengambil termometer dan bersihkan dengan lap bersih dengan gerakan
memutar
g) Petugas membaca angka pada layar yang menunjukkan suhu badan pasien
h) Petugas menekan tombol on/off untuk mematikan thermometer
i) Petugas mencatat hasil pemeriksaan pada kartu status pasien
j) Mencuci tangan

7. Diagram Alir
Mempersiapkan alat dan
mendekatkan alat
didekat pemeriksa

Menjelaskan maksud
dan tujuan kepada pasien

Melakukan pemeriksaan
tanda-tanda vital

Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan


Tekanan Nadi pernafasan suhu
darah

8. Hal-Hal Yang Bila ada kelainan segera laporkan / kolaburasi dengan tenaga Medis
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait UGD, Rawat Inap, Ruang bersalin, Ruang KIA, Program Lansia dan Olahraga
10. Dokumen Rekam Medis dan register
Terkait
11. Rekaman
Historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
Perubahan . diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai