BAB III
A. Pengkajian Fisioterapi
1. Pemeriksaan subjektif
a. Anamnesis
1) Anamnesis umum
2) Anamnesis khusus
a) Keluhan utama
(Hudaya, 2002). Pada kasus ini pasien merasakan nyeri pada kedua lututnya. Pada
bulan Mei 2021 pasien mulai merasa nyeri pada kedua lutut setelah terpeleset di
mushola saat akan melaksanakan shalat. Nyeri dirasakan bertambah saat naik
turun tangga dan nyeri berkurang saat untuk tiduran. Untuk mengurangi rasa
sakitnya pasien berobat ke RSUD Soesilo sejak 8 bulan yang lalu untuk
mendapatkan pengobatan dokter orthopaedi dan terapi oleh fisioterapi. Sampai
saat ini pasien masih rutin melakukan fisioterapi satu kali dalam satu minggu.
Tidak ada keluarga pasien yang memiliki keluhan seperti pasien. Pasien
adalah seorang ibu rumah tangga yang setiap harinya mengerjakan pekerjaan
rumah seperti menyapu dan memasak dan disekitar rumahnya banyak terdapat
tangga. Sehari – harinya kegiatan pasien di waktu senggang berjalan-jalan di
sekitar kampung. Pasien juga aktif di kemasyarakatan seperti mengikuti pengajian
di sekitar rumahnya.
3) Anamnesis sistem
Anamnesis sistem meliputi: (1) kepala & leher, tidak merasakan pusing
maupun kaku leher, (2) kardiovaskuler, tidak ada keluhan dada berdebar – debar
ataupun nyeri dada, (3) respirasi, tidak ada keluhan sesak napas, (4)
gastrointestinal, ada keluhan susah buang air besar, (5) urogenitalis, buang air
kecil terkontrol dan lancar, (6) muskuloskeletal, terdapat nyeri pada kedua lutut,
terutama saat jongkok dari posisi berdiri, jalan lama dan naik turun tangga, rasa
16
kaku dirasakan pada pagi hari, menghilang sekitar 15 menit, (7) nervorum, tidak
ada kesemutan maupun nyeri menjalar pada kedua tungkai.
2. Pemeriksaan objektif
a. Pemeriksaan umum
1) Tanda-tanda vital
2) Inspeksi
3) Palpasi
Pada pemeriksaan gerak pasif didapatkan hasil berupa Terdapat nyeri pada
akhir gerakan fleksi kedua lutut saat digerakkan oleh terapis tetapi gerakan tidak
full ROM.
TABEL 3.1
Nilai Keterangan
TABEL 3.2
Fleksor 4 4
Ekstensor 4 4
b) Antropometri
TABEL 3.3
Tuberositas tibia 34 34
0 10
TABEL 3.4
Dextra Sinistra
Diam 2 2
Tekan 4 4
Gerak 7 7
adalah S : 0-0-130. Pengukuran LGS lutut dengan goniometer yaitu aksis pada
epicondylus lateralis femur, lengan statis sejajar pada lateral paha dan lengan
dinamis sejajar pada lateral betis pasien. Gerak fleksi diukur pada posisi tidur
tengkurap dan pada gerak ekstensi diukur pada posisi tidur terlentang.
Hasil pemeriksaan LGS pda kedua lutut dapat dilihat pada tabel 3. 5.
TABEL 3.5
b. Pemeriksaan khusus
lutut 45 0
dan stabilisasi kaki, ditujukan untuk ligamentum cruciatum anterior
dan ligamentum cruciatum posterior. Terapis mendorong tungkai bawah untuk
ligamentum cruciatum posterior dan menarik tungkai bawah untuk ligamentum
cruciatum anterior. Hasil dari tes laci sorong pada lutut kanan maupun kiri adalah
negatif karena tidak ada hipermobilitas ke arah depan maupun belakang.
b) Tes hiperekstensi
Gambar 3. 4
23
a) Tes ballottement
a) Kemampuan Fungsional
b) Aktifitas Fungsional
c) Lingkungan aktifitas
TABEL 3.6
Nyeri 1 Berjalan 0 1 2 3 4 2
2 Menaiki tangga 0 1 2 3 4 3
4 Saat istirahat 0 1 2 3 4 0
5 Membawa beban 0 1 2 3 4 2
Jumlah 8
Jumlah 3
4 Berdiri 0 1 2 3 4 2
5 Berbelok di lantai 0 1 2 3 4 2
8 Pergi berbelanja 0 1 2 3 4 3
14 Duduk 0 1 2 3 4 0
Jumlah 31
Jumlah Total 42
TABEL 3.7
Total
Jenis Pemeriksaan Keterangan
Skor
0 Minimum
Nyeri
20 Maksimum
0 Minimum
Kekakuan
8 Maksimum
0 Minimum
Fungsi Fisik
68 Maksimum
TABEL 3.8
26
0-24 Ringan
24-48 Sedang
48-72 Berat
B. Pelaksanaan Terapi
1. Tujuan
2. Modalitas fisoterapi
Modalitas fisioterapi yang digunakan pada kasus OA sendi lutut ini adalah
IR, TENS dan terapi latihan.
3. Pelaksanaan fisioterapi
a. Infra red
1) Persiapan tempat
2) Persiapan alat
27
3) Persiapan pasien
dalam keadaan nyaman, daerah yang akan diterapi harus bebas dari
yang berisi air hangat dan dingin, menjelaskan tentang rasa hangat
4) Pelaksanaan fisioterapi
panas atau tidak. Hal ini untuk mencegah terjadinya luka bakar
a) Persiapan pasien
b) Pelaksanaan terapi
29
a) Persiapan pasien
b) Pelaksanaan terapi
T2 Kanan Kiri
Fleksor 4 4
Eksntensor 4 4
T3 Kanan Kiri
Fleksor 5 5
Ekstensor 4 4
Nyeri T1 T2 T3
Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri
Nyeri diam 2 2 2 2 2 2
Nyeri tekan 4 4 3 4 3 4
Nyeri gerak 7 7 6 6 5 6
T1 Kanan Kiri
LGS lutut aktif S 0º - 0º - 90º S 0º - 0º - 95º
LGS lutut pasif S 0º - 0º - 95º S 0º - 0º - 100º
T2 Kanan Kiri
LGS lutut aktif S 0º - 0º - 90º S 0º - 0º - 95º
LGS lutut pasif S 0º - 0º - 95º S 0º - 0º - 100º
T3 Kanan Kiri
LGS lutut aktif S 0º - 0º - 90º S 0º - 0º - 95º
LGS lutut pasif S 0º - 0º - S 0º - 0º - 105º
100º
Evaluasi
Jumlah skor T1 Jumlah skor T3
WOMAC
42 (sedang) 39 (sedang)
31