Anda di halaman 1dari 10

Latar Belakang

Frozen Shoulder adalah rasa sakit di bahu yang menyebabkan


keterbatasan gerakan sendi bahu. Tendinitis pada M.Rotator Cuff,
adalah peradangan yang terjadi pada otot tendon menyatu dalam
Rotator Cuff. Masalah fisioterapi Frozen Shoulder adalah adanya nyeri,
keterbatasan gerak sendi, penurunan kekuatan otot, dan gangguan
aktivitas fungsional. Pemeriksaan fisioterapi meliputi pemeriksaan nyeri
dengan Deskriptif Verbal Scale (VDS), pemeriksaan Limited Range Of
Motion dengan Goneometer, pemeriksaan otot kekuatan dengan
Pengujian Otot Manual (MMT), dan inspeksi aktivitas fungsional sehari-
hari dengan Indeks Sakit Bahu Dan Disabilitas (SPADI). Dalam hal ini,
teknologi yang dipilih untuk diselesaikan permasalahan tersebut adalah
dengan menggunakan modalitas Short Wave Diathermy (SWD), Active
Resisted Latihan dan Latihan Pendular Codman.
Metode
Tujuan
Penelitian ini dilakukan di RSUD Kraton
Pekalongan dengan deskriptif analitik desain
Untuk mengetahui pengaruh Manajemen penelitian. Subjek penelitian dalam Penulisan
Fisioterapi Frozen Shoulder e.c Kondisi Ilmiah ini adalah pasien Frozen Shoulder
Tendinitis Muscle Rotator Cuff dengan Short kondisi e.c. Tendinitis M.Rotator Cuff yang
Wave Diathermy (SWD), Active Resisted diberikan intervensi fisioterapi dengan
Latihan dan Latihan Pendular Codman. modalitas Short Wave Diathermy (SWD),
Latihan Tahan Aktif dan Codman Pendular
Latihan. Metode pengumpulan data dan
analisis data penelitian ini adalah dengan
menggunakan Metode auto-anamnesa.
Instrumen penelitian terdiri dari pemeriksaan
nyeri, gerak sendi, kekuatan otot, dan potensi
aktivitas fungsional.
Hasil Kesimpulan

Intervensi fisioterapi dengan modalitas


Setelah empat kali terapi, peneliti perangkat dan latihan terapeutik modalitas
dapat membantu mengurangi masalah
mendapatkan empat hasil. Mereka ada
yang timbul pada kondisi Frozen
di sana penurunan nyeri gaya pada T3 = Shoulder.
3 dan nyeri gerak pada T2 = 2, terjadi
peningkatan sendi gerak pada T3 dan T4
pada gerak fleksi, abduksi, eksorotasi
dan endorotasi kiri bahu terhadap
gerakan aktif dan pasif, terjadi
peningkatan kekuatan otot pada T3 =
Eksorotator dan endorotator kelompok
otot, dan terjadi peningkatan aktivitas
fungsional dalam T3.
Teknologi Intervensi Fisioterapi
Short Wave Diathermy Active Resisted Exercise

active exercise dimana terjadi kontraksi otot secara


Short Wave Diathermy adalah alat terapi yang statik maupun dinamik dengan diberikan tahanan dari
menggunakan energi elektromagnetik yang dihasilkan luar, dengan tujuan meningkatkan kekuatan otot dan
oleh arus bolak-balik frekuensi tinggi 27,22 MHz meningkatkan daya tahan otot. Tahanan dari luar bisa
(Sujatno, 2002). Efek yang ditimbulkan dari modalitas
manual atau mekanik.
Short Wave Diathermy yaitu : (1) meningkatkan
metabolisme tubuh, (2) meningkatkan suplay darah,
(3) meningkatkan konduktivitas dan ambang Codman Pendular Exercise
rangsang, (4) menurunkan eksitabilitas pada saraf,
(5) menurunkan viscositas darah dan tekanan darah,
(6) merelaksasikan dan memberikan kondisi optimal Codman Pendular Exercise adalah suatu teknik
otot (Sujatno, 2002) yang diperkenalkan oleh codman, berupa ayunan
Short Wave Diathermy yaitu : (1) apabila kondisi nya lengan dengan posisi badan membungkuk.
adalah sub akut maka waktu yang digunakan adalah Tujuannya adalah untuk mencegah perlengketan
15-20 menit dan arusnya intermitten, (2) apabila pada sendi bahu dengan melakukan gerakan pasif
dalam kondisi kronis maka waktu yang digunakan sedini mungkin yang dilakukan oleh pasien secara
adalah 20-30 menit dengan arus continues (Sujatno, aktif dan diberikan beban (Kisner, 2002). Setiap
2002). gerakan diberikan ayunan sebanyak 8 kali dengan
pengulangan 3 kali.
Evaluasi Nyeri Evaluasi nyeri dengan Evaluasi Lingkup Gerak Sendi Evaluasi Lingkup
Skala VDS (Verbal Descriptive Scale). Gerak Sendi dengan Goneometer

Hasil pada gerakan fleksiekstensi shoulder sinistra


Hasil data pada T1 nyeri diam disimbolkan berwarna pada gerakan aktif maupun pasif terlihat peningkatan
biru dengan nilai nyeri 1 (tidak nyeri). Untuk nyeri tekan derajat lingkup gerak sendi pada T1 hingga T4 yang
disimbolkan berwarna merah dengan hasil penurunan ratarata perbedaannya berada pada T4. Untuk gerakan
nyeri pada tendon m.infraspinatus dan tendon abduksi shoulder sinistra pada gerakan aktif maupun
m.supraspinatus dengan T1 nilainya 4 (nyeri tidak pasif terdapat peningkatan lingkup gerak sendi pada T3
begitu berat) dan hasil T4 yaitu nilai 3 (nyeri ringan). namun pada gerakan adduksi shoulder sinistra tidak
Untuk nyeri gerak disimbolkan berwarna hijau dengan mengalami perubahan derajat lingkup gerak sendi.
nilai T1 yaitu 3 (nyeri ringan) dan pada T4 terdapat Sedangkan untuk gerakan eksorotasi-endorotasi
penurunan nyeri gerak dengan nilai 1 (tidak nyeri). shoulder sinistra baik gerakan aktif maupun pasif
terdapat peningkatan lingkup gerak sendi yang rata-
rata terjadi pada T4.
Evaluasi Aktivitas Fungsional Evaluasi Aktivitas Fungsional
Evaluasi Kekuatan Otot Evaluasi Kekuatan
dengan Indeks SPADI (Shoulder Pain And Disability Index).
Otot dengan MMT (Manual Muscle Testing)

Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa pada jenis aktivitas


Hasil pada grup otot fleksor dan ekstensor tidak
mencuci rambut terjadi peningkatan aktivitas fungsional pada T3
terdapat peningkatan kekuatan otot. Pada T1
dan T4 dengan nilai 0 yang artinya sudah tidak ada kesulitan. Untuk
hingga T4 nilai otot untuk fleksor 3 dan ekstensor
jenis aktivitas menggosok punggung saat mandi terjadi peningkatan
4. Untuk grup otot abduktor dan adduktor tidak
aktivitas fungsional pada T3 dan T4 dengan nilai 2 yang artinya bisa
terdapat peningkatan kekuatan otot. Pada T1
dengan menggunakan alat bantu. Dan untuk jenis aktivitas memakai
hingga T4 nilai otot untuk abduktor 3 dan
& melepas kaos terjadi peningkatan aktivitas fungsional pada T3 dan
adduktor 4. Untuk grup otot eksorotator dan
T4 dengan nilai 2 yang artinya bisa dengan menggunakan alat bantu.
endorotator mengalami peningkatan kekuatan
Untuk jenis aktivitas lainnya seperti memakai kemeja berkancing,
otot pada T3 dan T4 dengan hasil nilai kekuatan
memakai celana, mengambil benda diatas dan mengangkat benda
ototnya sama yaitu 4.
berat tidak ada perubahan peningkatan aktivitas fungsional atau
masih mengalami keterbatasan atau kesulitan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan simpulan :
1. Adanya penurunan nyeri tekan pada m.infraspinatus dan m.supraspinatus serta nyeri gerak pada
gerakan fleksi abduksi eksorotasi dan endorotasi shoulder sinistra.
2. Adanya peningkatan kekuatan otot pada grup otot eksorotator dan endorotator shoulder sinistra.
3. Adanya peningkatan lingkup gerak sendi pada gerakan fleksi, abduksi, eksorotasi dan endorotasi
shoulder sinistra.
4. Adanya peningkatan aktivitas fungsional seperti mencuci rambut, menggosok punggung saat
mandi dan memakai & melepas kaos.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai