Anda di halaman 1dari 5

Memanfaatkan Sisa Core Fiber Optic Existing Ex Infratel dan Memasang Router Tiger Switch SMC Untuk Mengatasi

Beda Speed LAN antara Gedung Barat Dan Gedung Timur di STO Nganjuk Area
Penggunaan jaringan komputer dalam suatu instansi diperlukan untuk memudahkan aktifitas sehari-hari dalam kegiatan instansi tersebut.Penggunaan jaringan ini juga diterapkan di PT.TELKOM STO Nganjuk,tetapi dalam penggunaannya terjadi permasalahan yaitu perbedaan Speed Network antara gedung barat dengan gedung timur. Speed Network di gedung barat lebih cepat dibandingkan Speed Network di gedung timur,ini dikarenakan lokasi Ruang Router Cisco yang merupakan pusat jaringan berada di gedung barat dan untuk menghubungkan antara ruang Router ke gedung timur digunakan kabel UTP yang memiliki kecepatan transfer data yang rendah dan tidak memiliki resistansi yang cukup terhadap kondisi lingkungan.Selain itu,instalasi jaringan di gedung timur cukup rumit karena

menggunakan banyak HUB sehingga untuk peralatannya diperlukan tenaga extra untuk melakukan maintenance. Oleh karena itu penulis memanfaatkan sisa kabel Fiber Optic(milik Infratel) yang tidak di pakai (idle) untuk menambah network speed di gedung timur dan memperingkas instalasi jaringan di gedung timur. Penulis memilih menggunakan kabel Fiber Optic karena kabel Fiber Optic memiliki kecepatan transfer data yang tinggi dan memiliki resistansi terhadap keadaan lingkungan. Kabel fiber optic merupakan media networking yang mampu digunanakan untuk transmisi-transmisi modulasi. Jika dibandingkan media-media lain, fiber optic memiliki harga lebih mahal, tetapi cukup tahan terhadap interferensi elektromagnetis dan mampu beroperasi dengan kecepatan dan kapasitas data yang tinggi. Kabel fiber optic dapat mentransmisikan puluhan juta bit digital perdetik pada link kabel optic yang beroperasi dalam sebuah jaringan komersial. Ini sudah cukup utnuk mengantarkan ribuan panggilan telepon.Beberapa keuntungan kabel fiber optic:
y

Kecepatan : Jaringan-jaringan fiber optic beroperasi pada kecepatan tinggi, mencapai gigabits per second

y y

Bandwidth: Fiber optic mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar. Distance: Sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa memerlukan perlakuan refresh atau diperkuat.

Resistance: Daya tahan kuat terhadap imbas elektromagnetik yang dihasilkan perangkat-perangkat elektronik seperti radio, motor, atau bahkan kabel-kabel transmisi lain di sekelilingnya.

Maintenance: Kabel-kabel fiber optic memakan biaya perawatan relative murah.


Tipe-tipe kabel fiber optic:
y

Kabel single mode merupakan sebuah serat tunggal dari fiber glass yang memiliki diameter 8.3 hingga 10 micron. (satu micron besarnya sekitar 1/250 tebal rambut manusia)

Kabel multimode adalah kabel yang terdiri atas multi serat fiber glass, dengan kombinasi (range) diameter 50 hingga 100 micron. Setiap fiber dalam kabel multimode mampu membawa sinyal independen yang berbeda dari fiber-fiber lain dalam bundel kabel.

Plastic Optical Fiber merupakan kabel berbasis plastic terbaru yang memiliki performa familiar dengan kabel single mode, tetapi harganya sedikit murah.

Kontruksi kabel fiber optic :


y

Core: bagian ini merupakan medium fisik utama yang mengangkut sinyal-sinyal data optical dari sumber ke device penerima. Core berupa helai tunggal dari glass atau plastik yang kontinyu (dalam micron). Semakin beasr ukuran core, semakin banyak data yang dapat diantarkan. Semua kabel fiber optic diukur mengacu pada diameter core-nya.

y y

Cladding: merupakan lapisan tipis yang menyelimuti fiber core. Coating: adalah lapisan plastik yang menyelimuti core dan cladding. Penyangga coating ini diukur dalam micron dan memilki range 250 sampai 900 micron.

Strengthening fibers: terdiri atas beberapa komponen yang dapat menolong fiber dari benturan kasar dan daya tekan tak terduga selama instalasi

Cable jacket: merupakan lapisan terluar dari keseluruhan badan kabel.

Gambar 1.2 Router Tigerswitch SMC

Kabel fiber Optic dihubungkan ke Router via OTB yang ada di ruang transmisi untuk selanjutnya dihubungkan ke router SMC yang ada pada ruang MDF di gedung timur yang fungsinya untuk menggantikan 5 HUB sebelumnya. Dari router SMC tersebut ditarik kabel-kabel UTP untuk dihubungkan ke computer-komputer clien yang ada pada gedung timur. Berikut ini hasil sebelum penggunaan instalasi kabel fiber optic / Tiger Switch SMC dan setelah penggunaan instalasi kabel fiber optic / Tiger Switch SMC.

Gambar 1.3 Sebelum Action

Gambar 1.4 Setelah Action

Dari penjelasan gambar di atas dapat dilihat dengan jelas bahwa sebelum menggunakan instalasi fiber optic/Tiger Switch SMC time = 2 ms dan setelah menggunakan instalasi fiber optic / Tiger Switch SMC time = 1ms .

instalasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain: Kecepatan transfer data pada gedung timur meningkat menjadi . ,maintenance kabel fiber optic yang dipasang lebih mudah dan tahan terhadap kondisi lingkungan sehingga instalasi ini lebih awet, penggunaan router SMC memperingkas instalasi jaringan computer sehingga mempermudah troubleshooting pada jaringan computer di gedung timur dan menghemat penggunaan HUB, megoptimalkan kabel fiber optic yang tidak terpakai.Selain itu instalasi ini memiliki beberapa kekurangan antara lain : Instalasi ini tidak bisa diimplementasikan secara umum karena penggunaan instalasi ini harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada pada gedung STO yang lain. Pemasangan kabel fiber optic cukup rumit sehingga butuh SDM handal untuk melakukan instalasi kabel fiber optic.

Kesimpulan yang bisa penulis ambil , dengan pemanfaatan sisa kabel fiber optic yang tidak terpakai dan memanfaatkan router SMC beda speed antara gedung timur dan gedung barat dapat teratasi dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai